NUR IKHSAN
2018
KEMITRAAN PEMERINTAH DAERAH DAN LEMBAGA SWADAYA
MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN RUMAH HATI RUMAH BAKAT
DI KOTA MAKASSAR
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan
NUR IKHSAN
Kepada
i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah Hasil kerja saya sendiri tampa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau
melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku.
Yang Menyatakan,
Nur Ikhsan
iv
ABSTRAK
NUR IKHSAN. Kemitraan Pemerintah Daerah Dan Lembaga Swadaya Masyarakat
Dalam Pengelolaan Rumah Hati Rumah Bakat Di Kota Makassar (Dibimbing Oleh
Jaelan Usaman, dan Handam)
v
KATA PENGANTAR
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya semoga kita senantiasa berada dalam lindungan- Nya.
Teriring salam dan salawat pada junjungan Rasulullah SAW dan Keluarga yang
dicintainya beserta sahabat-sahabatnya, sehingga skripsi yang berjudul
“Kemintaan Pemerintah Daerah dan Lembaga Swadaya Masyarakat Dalam
Pengelolaan Rumah Hati Rumah Bakat Di Kota Makassar" dimana penulis
menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyusun skripsi ini
sebagai karya ilmiah yang merupakan persyaratan untuk memperoleh gelar
serjana pada program studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya dapat
dirampungkan sekalipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Untuk kedua orang tua penulis yang selama ini selalu membimbing serta
mengarahkan kearah yang lebih baik, dan telah memberikan dukungan
moril dan materill selama ini dengan sabar serta memberikan motivas dan
tak hentin-hentinya mendoakan penulis agar bagaiamana penelitian penulis
berjalan dengan baik. Serta kasih sayang yang selalu diberikan penulis.
Terima Kasih untuk semuanya.
2. Bapak Dr. Jaelan Usman M.Si selaku pembimbing I dan Bapak
Handam,S.IP,M.Si selaku pembimbing II yang senantiasa selalu sabar
dalam meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
3. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.
vi
vii
Akhirnya, penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga semua ini dapat
bernilai ibadah di sisi-Nya, Aamiin! Sekian dan terimakasih.
Nur Ikhsan
DAFTAR ISI
Abstrak ................................................................................................................v
Kata Pengantar.....................................................................................................vi
Daftar Isi..............................................................................................................vii
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota Makassar adalah termaksud kota terbesar di bagian Indonesia Timur, dimana
jumlah penduduk setiap tahun mengalami peningkatan akibat urbanisasi. Hal tersebut
terlihat dari data yang dilansir BPS Kota Makassar, Pada tahun 2016 jumlah penduduk
Kota Makassar berada diangka 1449 401 Angka. Sedangkan tahun 2017 angka jumlah
penduduk bertambah meningkat yang cukup besar sebanyak 1,469,60. (Makassar dalam
angka, 2018)
pembangunan perkotaan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang kian hari
pekerjaan diwilayah perkotaan saat ini sehingga menimbulkan jumlah angka kriminalitas
dan pengangguran juga ikut bertambah. Disisi lain dalam kehidupan masyarakat
perkotaan terdapat celah kehidupan yang sangat memprihatinkan dengan munculnya anak
kerjasama dinas sosial dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam program
pembinaan anak jalanan adalah pola kemitraan semi produktif. Dalam hubungan
kerjasama antara dinas sosial dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bisa
dikatakan belum maksimal. Dinas sosial dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) hanya
melaksanankan fungsinya masing-masing. Dengan kata lain strategi pola kemitraan masih
1
2
adapun hambatannya yaitu pendataan di lapangan, sarana & prasarana, koordinasi dengan
lembaga sosial, anggaran dan visi & misi. Serta tantangannya yaitu keluarga atau orang
tua anak jalanan, yang dimana masih ada yang tidak mengizinka anaknya untuk
kerjasama antar SKPD yang terkait agar bagaimana dapat mengubah polapikir anak
jalanan.
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Suyatna (Suyatna, 2011) Keberadaan
Rumah Singgah perlu dioptimalkan perannya sebagai ujung tombak penganan anak
jalanan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu ada upaya revitalisasi baik dari sisi internal
maupun eksternal. Dari sisi internal, rumah singgah perlu melakukan perbaiakan dalam
model ,penaganan anak jalan. Sedangkan dari aspek eksternal, peran pemerintah dan
swsta perlu terus didorong agar rumah singgah dapat terus di eksis. Sinergidi antara
Dalam berkembangnya Kota Makassar disisi lain masih ada masalah sosial yang
harus diperhatikan dan ditangani oleh pemerintah daerah yaitu mengenai permasalahan
anak jalanan. Anak jalanan seperti halnya anak-anak lain, memiliki hak yang sama, yakni
keterlantaran yang terjadi di masyarakat tersebut membuat anak jalanan harus hidup di
jalanan yang jauh dari kesejahteraan yang seharusnya mereka dapatkan. Seperti yang
2002 tentang perlindungan anak dijelaskan : “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan
1
3
cara mengatasi masalah soasial yang di hadapai anak jalanan maka dibuatlah perda No 2
tahun 2008 yaitu tentang pembinaan anak jalanan, gelandangan, pengemis dan pengamen
di kota makassar sebagai dasar hukum untuk mengurangi jumlah anak jalanan itu sendiri,
yang dimana dinas sosial kota maskassar sebagai sektor terkemuka dalam mengatasi
Berbagai pembinan anak jalanan yang sudah dilakukan oleh Dinas Sosial akan
tetapi bentuk kemitraan masih dilakukan kepentingan masing-masing baik Dinas Sosial
maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM), (Busmiati, 2017). Penganan anak jalanan
(anjal) seharusnya ditangani secara bersama oleh pihak Pemerintah dan lembaga swadaya
masyarakat (LSM), misalnya dalam penyediaan tempat pembinaan khusus atau rumah
singgah yang layak bagi anak jalanan agar tidak lagi berkeliaran disudut-sudut kota dan
Keberadaan perda adalah salah satu solusi dalam menangani masalah sosial yang
di hadapi anak jalanan, maka dari itu harus diimplemantasikan oleh semua pihak, bukan
hanya pemerintah akan tetapi lembaga swadaya masyarakat (LSM) dilibatkan dalam
1
4
Adapun hasil patroli anjal yang diamankan oleh Tim Reaksi Cepat Tahun 2017
jumlah anak jalan (anjal) mencapai 325 anak, gelandangan pengemis sebanyak 244,
pengamen 147, tuna susila 33 orang, waria 9, pengguna obat-obatan dari lem160 orang
Perogram baru yaitu Rumah Hati Rumah Bakat (RHRB) tidak lepas dari konsep rumah
sianggah yang dimana telah bermitra degan Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Peduli
Melalui Perogram Rumah Hati Rumah Bakat (RHRB), para Penyandang Masalah
Kesejahtraan Sosial (PMKS) yang terdiri dari anak jalanan, anak putus sekolah,
bidang kesenian, pebengkelan, pendidikan dasar, dan menjahit agar menjadi agen sosial
Dalam Perogram Rumah Hati Rumah Bakat (RHRB) ini perlu diteliti karena
berdasarkan perda No.2 tahun 2008 tentang Pembinaan anak jalanan, gelandangan,
melalui pembinaan pencegahan, pembinaan lanjutan dan rehabilitasi sosial. Dinas sosial
yang menjadi sektor terkemuka dalam pembinaan anak jalanan yang bekerja sama dengan
lembaga yang terkait untuk mengatasi masalah anak jalanan secara benar dan tepat,
1
5
agar anak jalanan yang berada di Kota Makassar dapat hidup sosial bermasyarakat, dibina
Daerah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam pengelolaan Rumah Hati
B. RUMUSAN MASALAH
maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana Kemitraan Pemerintah
Daerah Dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dalam Pengelolaan Rumah Hati
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan Rumusan Masalah yang ada Yaitu:
Masyarakat (LSM) dalam Pengelolaan Rumah Hati Rumah Bakat di Kota Makassar.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Praktis
dalam menagani anak jalanan khususnya bagaimana pengelolaan rumah hati rumah
1
6
2. Manfaat Teoritis
terutama bagi pribadi penulis sendiri yang lebih lagi mengenai ilmu pemerintahan
dalam hal ini tentang kemitraan pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat
1
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Konsep Kemitraan
berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Dan oleh karena
sifatnya yang suka bergaul satu sama lain, maka manusia disebut mahluk
sosial.
kerja atau parner. Tujuan terbentuknya sebuah kemitraan yaitu karena ingin
sama oleh pihak tertentu melalui kontrak yang sudah ditentukan agar
dan dengan relasi tersebut akan tercipta kerja sama. Dalam kemitraan terdapat
sebuah kepercayaan. Yaitu, : (I) adanya persamaan dan organisasi yang lebih
7
8
spiritualitas yang berbasis alamiah. (4) tingkat kekacauan yang rendah yang
( Mone,dkk, 2017) yaitu: (1) model kemitraan yang paling sederhana adalah
baik sebab dalam mitra mempunyai sebuah tanggung jawab yang lebih besar
terhadap program bersama. Baik dalam visi dan misi dalam kegiatan-kegiatan
dengan baik, dan apabila ada sebuh kesalahan maka dievaluasi secara
bersama.
1.Pola Kemitraan
dilakukan sesuai dengan sifat serta kondisi dan tujuan sehingga menghasilkan
mau ambil peduli dan tidak adanya pengawasan yang efektif, sehingga
orang-orang tertentu saja. Hal ini dapat dipahami, bahwa bagi perusahaan
dan LSM. Dengn demikian konsep governance merujuk pada tiga pilar
Posisi sebagai mitra yang berimbang hanya dapat terwujud dengan melalui
11
oleh rakayat, untuk rakyat dan didukung oleh pemerintah. Maka dari
tidak melihat bahwa pengembangan sebuah bantuan uang dari pihak luar,
berikut:
LSM
lokal dan memobilisasi sumber daya yang ada pada mereka. Kemudian arah
nasional.
yang bersih, beribawa, jujur, religius dan bijaksana agar terhidar dari
cita dan tujuan organisasi, melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah,
memelihara nilai agama, moral dan etika menjaga ketertiban umum sehingga
partisan yang berbasis pada gerakan moral yang memiliki peran penting dalam
ekonomi lainnya.
pada pendidikan dan mobilisasi rakyat miskin yaitu membantu bagai ornag
1) Street Based
2) Centre Based
yang layak serta perlakukan sosial yang baik pada panti yang permanen
3) Community Based
dengan hal tersebut, upaya penanganan anak jalanan tidak sekedar menjadi
17
Dengan adanya rumah singgah anak jalanan dapat mengatasi masalah yang
yang berkelanjutan bagi anak jalanan yaitu : (1) Membentuk sikap dan prilaku
anak yang sesuai degan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat. (2)
yang layak bagai anak jalanan. (3) Memberikan berbagai alternatif pelayanan
1. Anak jalanan
mendefinisikan hak-hak anak adalah hak asasi anak meliputi dapat hidup,
sehingga memilih hidup dijalan agar dapat bertahn hidup dengan cara
hidup.
kekerasan baik fisik, mental dan seksual memiliki resiko tinggi menjadi
anak jalanan.
19
d) Faktor perceraian orang tua (broken home), perceraian orang tua yang
diikuti dengan pernikahan baru telah membuat anak menjadi shock dan
tertekan. Tidaklah mudah untuk memilih mengikuti ayah atau ibu. Ini
bebas.
1. Konsep Pembinaan
hasil yang lebih baik. Pengertian pembinaan dalam konteks ini adalah
sehingga mereka bisa memiliki kemapuan dan kekuatan serta skill yaitu,
Maksud dari diri sendiri atau individu dalam hal ini adalah peserta
moral anak.Terbentuknya sebuah moral dan ahlak yang baik tergantung dari
lingkungan yang baik atau buruk, lingkungan yang baik akan membantu
pembinaan yang dilakukan agar berjalan dengan baik Akan tetapi, jika
adalah strategi yang dimana di atur dalam sistem yang bertujuan untuk
untuk mencapai hasil efektivitas dan produktif dalam suatu perubahan dan
F. Kerangka Pikir
(LSM) dalam mengelolah rumah hati rumah bakat sebagai wujud penanganan
Anak jalanan tersebut, dapat dilihat pada bagan kerangka berfikir dibawah
ini.
Pola Kemitraan
1). Kemitraan kontra produktif
2). Kemitraan Semi Produktif
3). Kemitraan Produktif
G. Fokus Penelitian
Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS) yang dimana Dinas Sosial
Sosial (LSM FPS) sebagai mitra pemerintah yang dimana berperan dalam
di Kota Makassar.
2. Dinas Sosial
Kota Makassar
miskin
4. Rumah Singgah
5. Anak Jalanan
Yang dimana diakibatkan oleh maslah sosial dari keluarga karena faktor
6. Pembinaan
7. Pola Kemitraan
sifat serta kondisi dan tujuan sehingga menghasilkan sebuah usaha yang
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Tipe penelitian
26
27
C. Sumber Data
Forum Peduli Sosial (LSM FPS) dan Anak Jalanan di Rumah Hati
Rumah Bakat.
28
D. Informan Penelitian
tahu tentang masalah yang akan diteliti, dan snowbal sampling adalah
memilih dari salah satu orang atau lebih, dan ketika belum bisa
menjelaskan data atau inforamasi secara sistematis, maka dari itu peneliti
No Informan Jumlah
1 Kepala Dinas Sosial 1 Orang
2 Kepala Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) Dinas 1 Orang
Sosial
3 Kasi Pembina Keluarga (Pk) dan Penyandah Masalah 1 Orang
KesejahteraanSosial (PKMS) Dinas Sosial
4 Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Dians Sosial 1 Orang
yang harus dilakukan dalam penelitian, agar dapat memproleh data dalam
1. Wawancara
snowbal.
2. Observasi
keterangan yang lebih akurat mengenai hal-hal yang diteliti yang terkait
3. Dokumentasi
.
30
sebuah informasi yang dimana telah dianggap yang benar dan sesuai
dengan yang tidak sesuai dengan masalah yang telah menjadi pusat
penelitian di lapangan.
dalam sebuah bentuk naratif, bagan, grafik, penjelasan dan tabel dimana
adalah sebuah penijauan ulang di lapangan apa bila data tersebut tidak
G. Keabsahan Data
a. Triangulasi sumber
b. Triangulasi teknik
dilapangan.
c. Triangulasi waktu
BAB IV
Nomor 13 Tahun 1965, (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 94), dan
Makassar.
32
33
terletak di Pantai Barat pulau Sulawesi berada dalam titik koordinat 119°
18’ 27,97" sampai dengan 119°32'31,03" bujur timur dan 5°00' 30,18"
sampai dengan 5°14’ 6,49" lintang selatan. Ketinggian Kota ini bervariasi
antara 0-25 meter dari permukaan laut, suhu udara 20°c- 30°c, memiliki
perkembangannya.
b. keadaan geografis
Adapun kondisi umum Kota Makassar terdiri dari batas wilayah, luas
Batas wilayah di kota makassar yang terbatas dapat tabel berikut ini:
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Maros dan di Sebelah
berikut:
memiliki luas wilayah Kecamatan sebanyak 175,77 (km2). Dimana terbagi dari
luas Kecamatan Mariso sebanyak 1,18 (km2), luas Mamajang 2,25 (km2), dan
Tamalate 20,21 (km2), Rappocini 9,23 (km2), dan Makassar 2,52 (km2), Ujung
Pandang 2,62 (km2), Wajo 1,92 (km2), kemudian Bontoala 2,10 (km2), Ujung
Kota Makassar17,577 (km2), dari daftar tabel di atas dapat di simpulkan bahwa
35
wilayah kecamatan yang paling luas adalah Biringkanya yang memiliki luas
48,22 (km2), dan wilayah yang paling sempit adalah Mariso 1,18 (km2).
salah satunya adalah jumlah penduduk. Hal ini dapat dilihat pada gambaran
umum kondisi demografis kota makassar dapa pada tabel di bawah ini :
sebanyak 1,469,601 jiwa, dengan rincian laki-laki berjumlah 727,314 jiwa dan
36
perempuan.
diwujudkan pada akhir periode 2014-2019. Substansi utama dari visi ini adalah
rumusan visi Kapala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang penjelasan visinya
Selain itu, rumusan visi ini juga memperhatikan visi Kota Makassar dalam RPJPD
pada prioritas kebijakan yang relevan dengan isu strategis Kota Makassar
(RPJPD) dirumuskan sebagai “yang nyaman untuk semua” pada visi dalam
RPJMD 2014-2019. Pokok visi “kota maritim, niaga, pendidikan, budaya dan
jasa” pada visi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJPD),
dengan visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan 2018, relevansi visi Pemerintah
38
Kota Makassar 2014-2019 terletak pada posisi “Makassar kota dunia yang
Kota Makassar 2019 memiliki tiga pokok visi yang merupakan gambaran kondisi
atau memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi sumberdaya alam dan
masyarakat dengan standar dunia. Pokok visi ini dapat dikristalkan sebagai
stabil, dalam strukturdan pola ruang kota yang menjamin kenyamanan dan
Pokok visi ini dapat diristalkan sebagai terwujudnya “pelayanan publik standar
mewujudkan visi. Setiap misi akan dijalankan untuk mewujudkan pokok visi yang
bebas korupsi.
Sulawesi Selatan yang kemudian berubah menjadi Jawatan Sosial lalu dirubah
RI No. 16 Tahun 1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Departemen
40
Dinas Sosial Kota Makassar pada tanggal 10 April 2000 yang ditandai dengan
Dinas Sosial Kota Makassar terletak di Jalan Arif Rahman Hakim No. 50
berada pada tanah seluas 499m2, dengan bangunan fisik gedung berlantai 2 dan
berbatasan dengan :
perumahan rakyat , Sebelah Barat berbatasan dengan jalan ujung pandang baru
Adapun Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Makassar Berdasarkan tugas
pokok dan fungsi Dinas Sosial, Maka Visi Dinas Sosial Kota Makassar adalah
sebagai berikut:
oleh nilai-nilai kultur lokal yang diarahkan kepada aspek tatanan kehidupan dan
(Struktural dan Fungsional) dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai
Tugas Jabatan Struktural Pada Dinas Sosial Kota Makassar, maka jabatan
Kasubag
Keuangan
Kasi Penyelesaian Kasi Rehabablitas Kasi Penanganan Kasi Bimbingan Orsos dan Anak
Sosial dan Penelitian Paca Korban Bencana Terlantar
Kasi PK dan PKMS Kasi Rehabilitas Kasi Pemb. Kasi Bimbingan Sosial
Tuna Sosial Fakir Sumbagan Sosial
Miskin
Kasi Pemb. KT dan
PSKS Kasi Pemb. Kasi Jaminan Kasi Pelestarian NKKK
Anjal dan Kesejahteraan Sosial
Gepeng
43
Permasalahan pokok yang berkaitan dengan anak balita terlantar antara lain
kondisi gizi yang buruk, keterbatasan jangkauan pelayanan sosial bagi anak
balita, disamping itu semakin terbatasnya waktu kedua orang tua untuk
b. Anak terlantar
c. Anak Nakal
d. Anank Jalanan
dan praktek kerja bagi anak jalanan serta pemberdayaan keluarga anak
jalanan.
44
melalui panti dan non panti. Pembinaan dalam panti berupa pemberian
f. Gelandangan Pengemis
Anak berusia 5-18 tahun, wanita yang berusia 18-59 tahun dan lanjut usia
yang berusia 60 tahun keatas yang terancam secara fisik atau non fisik
terdekatnya.
45
i. Penyandang cacat
j. Eks Kusta
Eks kusta adalah sesorang yang pernah menderita penyakit kusta dan telah
k. Eks Narapidana
Eks narapidana adalah seseorang yang telah selesai masa hukuman atau
normal.
produktif dan kelompok usaha bersama. Selain itu ada juga pemberian
bantuan pelayanan dan jaminan sosial lanjut usia terlantar yang berasal dari
Wanita rawan sosial ekonomi adalah seorang wanita dewas berusia 18-59
tahun belum menikah atau janda dan tidak mempunyai penghasilan cukup
Pelayanan sosial yang diberikan adalah rehablitasi rumah tidak layak huni
berupa pemberian bantuan bahan bangunan rumah seperti seng, balok kayu,
p. Perintis Kemerdekaan
Orang.
Keluarga pahwalawan nasional adalah suami atau isteri dan anak dari
r. Keluarga Veteran
Keluarga Veteran adalah suami atau isteri dan anak dari seorang yang telah
pertahanan dan keamanan RI. Jumlah keluarga veteran yang ada di kota
Bantuan yang diberikan bagi korban bencana alam berupa dapur umum,
apabila korban lebih dari 10 KK atau 75 jiwa dengan waktu 3 (tiga) hari atau
bisa ditambah 2 (dua) hari menjadi 5 (lima) hari apabila keadaan betul-betul
Keluarga bermasalah sosial psikologis yang tercatat pada Dinas Sosial yaitu
19 KK.
pantai.
sosialnya terganggu.
48
w. Pekerja Migran
Organisasi ini bernama Forum Peduli Sosil Masa Depan disingat FPS-
Makassar Sulawesi Selatan. Maksud dan tujuan pendirian lembaga ini adalah
tampa adanya diskriminasi. Ormas SCC “Forum Peduli Sosial Masa Depan
Makassar Sosial Care Center (SCC) atau pusat kepedulian Sosial merupakan
pemberi solusi. SCC tersebut menangani masyarakat mulai dari yang baru
lahir hingga lanjut usia, salah satu organisasi non pemerintah yang siap
bersinergi, Forum Peduli Sosial Masa Depan Makassar yang terlahir sebagai
(PMKS) dari Forum Peduli Sosial Masa Depan Makassar sebagai wadah
organisasi kemasyarakatan yang progretif dan dinamis, serta ikut berperan aktif
membina dan mendidik generasi muda bangsa, serta menjaga keutuhan Negara
sebagai salah satu Social Care Center (SCC), “Pusat Kepedulian Sosial”, maka
Peduli Sosial masa depan makassar terbentuk karena adanya kesamaan dan
50
sosial yang di hadapi masarakat salah satunya adalah masalah yang dihadapi
anak jalanan yaitu dalam pembinaan serta apabila ada anak jalanan yang
terkena hukuman dan penganiayaan oleh orang tua atau masyarakat. Serta
Tabel 4.6 Struktur Organisasi Forum Peduli Sosial Masa Depan Makassar
Sekertaris Bendahara
Wakil
Sekertaris Wakil Bendahara
Kadiv. Pemb.Perempuan
dan PA
Kadiv. Humas, Dok dan Pub Kadiv. Hub. Mitra dan Lembaga
51
bukan hanya tempat Penampungan tetapi juga wadah penyaluran minat, dan
Melukis, seni Musik, Seni Tari, Fotografer, dan Gandrang Bulo. Informasi
terlatih. Adapun Tujuan Umum dan Khusus Rumah Hati Rumah Bakat
yaitu: Tujuan umum Rumah Hati Rumah Bakat adalah membantu Anak
Anak yang rentan menjadi anak jalanan. Umumya mereka masih sekolah
dan putus sekolah, dan masih ada hubungan teratur (tinggal) dengan orang
tuanya.baik yang masih berada dalam usia pra sekolah, usia sekolah (s/d 15
tahun) maupun usia kerja (Usia 15 s/d 18 tahun) sebagai sasaran langsung.
prioritas pada tahap awal diletakan pada sasaran Children of the street dan
ini tidak dapat langsung terlihat begitu saja. Terlebih dahulu harus mengenali
dan memahami bakat yang dimiliki anak agar lebih mudah mengarahkan dan
beberapa tahapan pembinaan yang dimana sesuai dengan bakat dan minat yang
mereka anggap mampu dalam peroses tersebut, seperti yang tergambar dalam
Tabel 4.7 jumlah anak jalan yang di bina Rumah Hati Rumah Bakat 2017/2018
JURUSAN
SENI GANDR SENI JUM
N TAH MENGHI MERI MENJA
MUSI ANG MELU LAH
O UN AS POT AS HIT
K BULO KIS
1 2017 20 15 10 20 - -
65
2 2018 _ -
30 25 20 30 105
Sumber data:kantor dinas sosial makassar
Hati Rumah Bakat pada tahun 2017 yang mendapatkan pembinaan baik dari seni
musik sebanyak 20, menghias pot 15 orang, merias 10, menjahit 20 jumlah
kemudian merias 20, menjahit sebanyak 30 orang, jadi jumlah keseluruhan yang
mendapatan pembinaan di 2018 sebanyak 105 orang, dalam hal tersebut anak
jalanan diberikan pilihan sesuai dengan minat dan bakat mereka, seprti seni
musik, menghias pot, merias wajah, menjahit, gendrang bulo, seni melukis, akan
tetapi tidak semua anak jalanan memilih pilihan yang telah di berikan seperti
54
gendrang bulo dan seni melukis dalam tabel di atas pada tahun 2017/2018 masih
terlihat kosong kerana tidak adanya minat anak jalanan tersebut dan lebih
memilih pilihan yang lain yang mereka anggap mampu dan bisa.
gelandangan, pengemis, dan pengamen, seperti yang tertera pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Instansi dalam mengatasi masalah anak jalan di Rumah Hati Rumah
Bakat:
Penyadaran Masy.
Sosialisasi Masalah dan
8 Media Massa Pendukung Program Rumah Hati
Rumah Bakat
Pusat Pengaduan
Forum Peduli Sosial Pendukung dan Permasalahan Sosial
9.
(FPS) pembina (PMKS), melaksanakan
donasi sosial
Lembaga Sosial dapat diakses oleh Rumah hati rumah bakat untuk kepentingan
Tinggi, Media Massa, Forum Peduli Sosial (FPS), Kelompok Profesi, spt,
mampu ditingkat Kelurahan, Perusahaan, Panti sosial Bina Remaja, Panti Sosial
dengan konsentrasi utama di perkotaan. Pola hidup mereka pada umumnya tidak
di Wilayah Kumuh Tanah Kosong yang ditempati oleh punduduk liar, pinggir
kanal, lokasi pembuangan sampah, bahkan ada yang tidur dalam gerobak beserta
Hal ini tidak sesuai dengan norma social dan menunjukkan derajat
kesejahteraan sosila yang rendah. Untuk itu diperlukan adanya akselerasi dalam
penanganan PMKS jalanan tersebut, agar memperoleh hasil yang lebih optimal.
Pemerintah Daerah Kota Makassar untuk memperadakan rumah hati rumah bakat
mulai dari pengadaan tempat dan fasilitas lainnya yang berkaitan dengan
pengelolaan rumah hati rumah bakat yang itu sebanayak Rp 400 Juta , yang
57
dimana dana tersebut berasal dari Anggaran pendapatan Belanja Daerah (APBD)
tidak melihat bahwa pengembangan sebuah bantuan uang dari pihak luar,
saran dan tanggapan dari pihak-pihak tersebut yang dapat menunjang proses
dan tujuan sehingga menghasilkan sebuah usaha yang kondusif, baik di dalam
bersama antara lain melalui beberapa pola kemitraan agar hubungan kemitraan
sesauai dengan yang di harapakan yaitu pola Kemitraan kontra produktif, pola
belakang.
yang berasal dari Satuan bakti pekerja sosial (Sakti Peksos) Perlindungan Anak
Dinas Sosial Kota Makassar tentang pola kemitraan kontra produktif yang di
anak jalanan, akan tetapi tidak semua permasalahan sosial yang dihadapi anak
jalanan dapat ditangani oleh dinas sosial, maka dari itu dinas sosial bekerja
sama dengan lembaga swadaya masyarakat forum peduli sosial (LSM FPS)
dalam mengatasi masalah sosial yang di hadapi anak jalanan, akan tetapi dinas
59
sosial masih mempunyai kendala dalam tahap proses pembinaan anak jalanan
dirumah hati rumah bakat yaitu tidak terbangunya komunikasi yang baik
dengan lembaga swadaya masyarakat forum peduli sosial (LSM FPS) yang
Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS) mengenai pola kemitraan kontra
Dalam pengelolaan rumah hati rumah bakat, kami dipercaya oleh dinas
sosial sebagai rekan join untuk mengelolah rumah hati rumah bakat,
akan tetapi dalam pengelolaan yang kami lakukan banyak timbul
kendala-kendala, seperti susahnya mengajak anak jalanan untuk masuk
dan didik dalam rumah hati rumah bakat ini. Hal yang menjadi kendala
cukup serius juga dalam menjalankan dan berusaha untuk
menyukseskan frogram ini adalah komunikasi yang intens terhadap
pemerintah dinas sosial yang kurang. (Hasil Wawancara IlS 3 Juni
2018)
dinas sosial dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh anak jalanan dalam
pengelolaan rumah hati rumah bakat akan tetapi masih mempunyai kendala
seperti mengajak anak jalanan untuk masuk dan dididik dalalam rumah hati
rumah bakat, dan kurangnya komunikasi yang intes dari pemerintah dinas
rumah bakat.
60
produktif yang dilakukan oleh Pemerintah Dinas Sosial Kota Makassar dan
bahwa dimana Pemerintah Dinas Sosial Kota Makassar dan Lembaga Swadaya
yang baik sehingga terkendala dalam mendidik Anak Jalanan dalam peroses
pembinaan di Rumah Hati Rumah Bakat, sehingga terliha t jelas dalam tahap
awal proses pembinaan anak jalanan di Rumah Hati Rumah Bakat masih
yang dihadapi oleh pemerintah. Dengan dasar Undang-Undang 1945 pasal 34,
“anak terlantar dan fakir miskin di pelihara oleh Negara” Anak adalah tumpuan
harapan masa depan dan nasib bangsa yang akan datang, karena itu kualitas
anak sangat ditentukan oleh proses dan bentuk perlakuan terhadap anak di
masa kini. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan. Kedudukan anak
dan berkembang dengan wajar baik secara rohani, jasmani, dan sosial. Maka
61
dari itu Pemerintah Dinas Sosial Kota Makassar yang bermitra dengan
mengatasi masalah sosial yang di hadapi oleh anak jalanan dalam pengelolaan
rumah hati rumah bakat harus saling mempercayai satu sama lain dalam
mengatasi masalah sosial yang di hadapi oleh anak jalanan dengan cara
Melalui konsep pola kemitraan yang masih terlihat kontra produktif dari
tahap awal kemitraan yang dilakukan oleh Pemerintah Dinas Sosial dan
anak jalanan, akan tetapi karena banyaknya masalah sosial yang di hadapi oleh
Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS) mualai saling mengerti dan
kepentingan jangka pendek. Dengan kata lain, kemitraan belum strategis dan
(UKS) Dinas Sosial Kota Makassar tentang pola kemitraan semi produktif
Forum Peduli Sosial (LSM FPS) dalam pengelolah rumah hati rumah bakat.
jalanan dalam perogram rumah hati rumah bakat, akan tetapi dalam pembinaan
mendapatkan pembinaan di rumah hati rumah bakat masih dalam tahap proses
sehingga saat ini pemerintah dinas sosil hanya melakukan pembinaan dan
memberikan pemahaman bagi anak jalanan dan modal agar kelak anak jalanan
Sosial mengenai pola kemitraan semi produktif dalam pengelolah rumah hati
rumah bakat,
Kami telah melakukan kerja sama dengan Dinas Sosial Kota Makassar
dalam mengatasi masalah sosial dalam program Rumah Hati Rumah
Bakat, akan tetapi tidak adanya komunikasi dari pemerintah dalam
membahas proses pembangunan yang berkelanjutan tentang pembinaan
anak jalanan kami selaku Lembaga Forum Peduli Sosial menjalankan
program yang ada dalam mengatasi masalah sosial yang terjadi. ”(Hasil
Wawancara RFL 4 Juli 2018)
ini tidak adanya komunikasi yang jelas dari pemerintah dinas sosial dalam
menjalankan program yang ada dalam tahap proses pembinaan anak jalanan di
produktif yang dilakukan oleh Pemerintah Dinas Sosial Kota Makassar dan
Pengelolaan Rumah Hati Rumah Bakat, yaitu dalam tahap proses pembinaan
yang bekelanjutan terhadapa anak jalanan yang dibina dalam Rumah Hati
Ruamah Bakat, saat ini Pemerintah Dinas Sosial Kota Makassar masih
64
menjalankan tahap pembinaan, karena tidak adanya komunikasi yang jelas dari
menjalankan program yang ada dalam mengatasi masalah sosial yang di hadapi
anak jalana. yang dimana tidak adanya komunikasi antara Pemerintah Dinas
Sosial Kota Makassar Dan Lembaga Swdaya Masyarakat Forum Peduli Sosial
ini masih mengedepangkan pada kepentingan jangka pendek. Dengan kata lain,
pembinaan dalam ruamah hati rumah bakat tentang apa yang selama ini di
Awalnya saya tidak mau dibina di rumah hati rumah bakat saya masih
nyaman turun kejalan dan saya berfikiran bahawa kalau saya dibina
saya tidak turun lagi kejalanan, akan tetapi saya mulai menyadari dan
diberikan pemahaman agar bagaimana saya dapat hidup positif dan saya
mulai berusaha merubah pola fikir saya dengan mengikuti tahap proses
pembinaan dan saya mulai menyesuaikan diri di rumah hati rumah
bakat dan saya mendapatkan sebuah pembinaan yang dimana saya di
ajarakan berbagai macam kreatifitas seperti membuat pot bunga, seni
musik, menjahit, foto grafer sesuai dengan minat dan bakat yang saya
anggap bisa, akan tetapi saya tidak mengetahui apakah setelah saya
selesai dibina sealnjutanya akan di arahkan kemana sealain itu yang
saya tau di rumah hati rumah bakat saya di ajarkan tentang pendidikan,
dan pelatihan agar bagaiaman cara menghasilkan uang dari hasil usaha
saya sendiri. ”(Hasil Wawancara STMN 14 Agustus 2018)”
untuk menjawab masalah yang di hadapinya melalui rumah hati rumah bakat
65
Sosial (LSM FPS) dengan cara memberikan pemahaman kepada anak jalanan
agar bagaimana mereka mau dibina dirumah hati rumah bakat, akan tetapi
Masyarakt Forum Peduli Sosial bagai anak jalanan yang dimana apabila telah
selesai mengikuti tahap pembinaan, karena yang terlihat saat ini anak jalanan
yang mendapatkan pembinaan di rumah hati rumah bakat, anak jalanan hanaya
kehidupan bermasyarakat.
fungsi dan tugasnya dan telah melakasana program ruamh hati rumah bakat
menjadi agen terlatih dan terampil yang harus bekerja sama denga SKPD yang
terkait dan lembaga sosial dalam mengatasi masalah sosial yang terjadi
66
terutama anak jalanan akan tetapi disadari maupun tidak, stigma yang melekat
pekerjaan yang layak karen terkadang anak jalanan ada yang masih terjebak
oleh lingkungan yang selama ini mengharuskan mereka turun kejalan sehingga
menjadi masalah yang biasa terjadi akan tetapi masalah yang di hadapi oleh
anak jalanan tidak biasa dibiarkan hidup begitu saja dijalanan yang dimana
pelaksa Peraturan daerah No. 2 tahun 2008 tentang Pembinaan anak jalanan,
masalah sosial yang terjadi untuk mengurangi peningkatan anak jalan dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh anak jalanan, karena sumber daya
manusia yang dimiliki oleh Dinas Sosial masih kurang sedangkan masalah
yang timbul yang dihadapi oleh anak jalanan begitu banyak maka dari itu
Forum Peduli Sosial saling membantu dan bekerja sama dalam mengatasi
rumah hati rumah bakat yang bertempat di Jalan Sunu Kecamatan Tallo
Berujuan untuk mendidik anak jalana agar menjadi masyarakat yang produktif.
Masalah anak jalanan ini seberanya tidak bisa habis apalagi ini adalah
kota besar akan tetapi bukan berati dibiarkan begitu saja karena jika
dibiarkan bisa jadi masalah besar contoh mersahkan masyarakat,
terjadinya pencopetan, masalah sosial seperti ini harus selesaikan
dimana itu wewenang Dinas Sosial, dan dengan adanya perogram
Pemerintah Dinas Sosial yang bermitra dengan Lembaga Swadaya
Masyarakat Forum Peduli Sosial dimana harus bekerja sama dengan
baik dan benar agar dapat mengatasi masalah sosial yang dihadapi anak
jalanan dengan melakukan pembinaa di rumah hati rumah bakat,
setidaknya keberadaan rumah hati rumah bakat yang dimana dilakukan
oleh Dinas Sosial dan Lembaga Swadaya Maysarakat Forum Peduli
Sosial dapat memperkecil langkah anak jalanan agar bagaiamana tidak
turun lagi kejalan menjadi anak jalanan. ”(Hasil Wawancara ASWD 14
Agustus 2018)”
mendukung dan menilai positif perogram Pemerintah Dinas Sosial yaitu rumah
hati rumah bakat yang dimana pemerintah Dinas Sosial bermitra dengan
sosial yang dihadapi oleh anak jalanan, masyarakat menaruh harapan penuh
dapat memperkecil langkah anak jalanan agar bagaiamana tidak turun lagi
kejalan menjadi anak jalanan dan masyarakat berharap peroses kemitraan yang
Peduli Sosial sama dengan baik dan benar agar dapat mengatasi masalah sosial
mengahsilkan sebuah pembangunan yang efektif. Pada pola ini dimana sebuah
68
dalam bermitra.
dimana informan tersebut yaitu sebagai Kasi Pembina Keluarga (PK) dan
PMKS Dinas Sosial Kota Makassar tentang pola kemitraan produktif yang di
“Secara umum Dinas Sosial tidak bisa menangani masalah anak jalanan
sendirian, kami sangat membutuhkan kerja sama baik itu dari satpol PP,
Pihak Kepolisian untuk membantu dalam penjaringan anak jalanan di
setiap titik rawan anak jalanan yang ada di Kota Makassar dan lembaga
forum peduli sosial membantu dalam hal pembinaan anak jalanan serta
menjadi tempat pengaduan kepada masyarakat apabila ada masalah
sosial yang di hadapi oleh anak jalanan, lalau anak jalanan tesebut di
data dan diberikan arahan serta memunjuk anak jalanan tersebut agar
bagaimana mereka ingin dibina di rumah hati rumah bakat”.
(wawancara NA 2 JULI 2018)
sosial yang dihadapi oleh anak jalanan sepenuhnya tidak bisa di tangani oleh
dinas sosial, dinas sosial membutuhkan kerjasama dengan SKPD yang terkait
Pemerintah Dinas Sosial bekerja sama dengan Lembaga Forum Peduli Sosial
(LSM FPS) dalam tahap pembinaan bagi anak jalanan, serta menjadi tempat
69
pengaduan kepada masyarakat apabilah ada masalah sosial yang di hadapi oleh
anak jalanan.
“Forum Peduli Sosial adalah salah satu lembaga sosial yang membantu
pemerintah dinas sosil kota makassar, karena tidak bisa dipungkiri
berbagai masalah sosial yang terjadi secara umum sudah banyak
berbagai macam masalah sosial yang terjadi, kami selaku lembaga
sosial Forum Peduli Sosial telah membuka pengaduan sosial, salah
satunya pengaduan tentang anak jalanan apa bila ada pengaduan tentang
anak jalanan, kami berikan mereka pemahaman dan mengarahkannya
ke ruma hati rumah bakat untuk mendapatkan pembinaan selanjutnya,
dan kami tidak hanya menangani anak jalan, adapun yang ditanagani
yaitu masalah hukum yang di alami oleh anak, anak yang terkena tindak
kekerasan kami akan mendampingi anak tersebut dalam menyelesaikan
maslah yang di hadapi.”(Wawancara BRG 9 Juli 2018)
bahwa Lembaga Swadaya Masyarakt Forum Peduli Sosial (LSM FPS) telah
masalah sosial yang di hadapi oleh anak jalanan forum peduli sosial telah
forum peduli sosial tidak hanya melakukan pembinaan anak jalanan di rumah
hati rumah bakat akan tetapi forum peduli sosial membatu anak jalanan dan
kekerasan.
produktif yang dilakukan oleh Pemerintah Dinas Sosial Kota Makassar dan
sama dalam mengatasi masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat dalam
mengatasi masalah anak jalanan, Dinas Sosial Kota Makassar tidak bisa
masalah hukum dan tindak kekerasan yang di hadapi oleh anak jalan, agar
berjalannya perogram pengelolaan Ruamah Hati Rumah Bakat yang selama ini
yang kondusif bagi anak jalanan dan Lembaga Forum Peduli Sosial (LSM
menghasilkan kepercayaan yang semakin tinggi antara satu sama lain, dan
Masalah anak jalanan sudah lama ada, namun tidak pernah bisa tuntas
mendalam. Untuk itu penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan
71
ketidaknyamanan bagi masyarakat, tidak semua warga Negara mampu dan mau
jalanan.
Masyarakat Forum Peduli Sosial dalam mengatasi anak jalanan melalui rumah
rumah hati rumah bakat sangat didukung oleh masyarakat, masyarakat berharap
mealau kerja sama Pemerintah Dinas Sosial dan lembaga swadaya masyarakat
forum peduli sosial dalam pengelolaan rumah hati rumah bakat dapat mengatasi
masalah sosial yang di hadapi oleh anak jalanan agar bagaimana dapat
mereka. Salah satu cara untuk mewujudkan komitmen bagi masyarakat yang
72
sosial. Pemerintah kota Makassar khususnya Dinas Sosial yang merupakan Sektor
yang tercantum dalam peraturan daerah No. 2 Tahun 2008 tentang pembinaan
dengan instansi yang terkait baik itu dari POLRI, Satpol PP, Lembaga Sosial
Rumah Hati Rumah Bakat Di kota Makassar sendiri salah satu lembaga sosial
yang menangani masalah anak jalanan dan memiliki hubungan mitra dengan
Dinas Sosial baik itu dalam bentuk MOU maupun rekomendasi adalah Lembaga
Swadaya Masyarakat Forum Peduli Sosial di Rumah Hati Rumah bakat Kota
Makassar.
Hal ini yang sama di ungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial Kota
bahwa program pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam upaya
mengurangi bahkan menghapus anak jalanan itu sendiri bekerja sama dengan
Makassar.
Hal ini berdasarkan wawancara dengan anak jalanan tentang apa yang
menyatakan bahwa:
Dulu saya turun kejalan karna faktor lingkungan karena saya berfikiran
kalau saya tidak meminta-minta uang dan turun kejalan saya tidak bisa
makan, tapi selama saya dibina di Rumah Hati Rumah Bakat saya
mendapakan pembinaan yang baik dan mendapakan fasilitas yang
dimana dapat mengasah kemampuan saya dalam berkreatifitas, disini
saya di ajarkan bagaiamana cara membuat pot bung, menjahit,bermain
musik serta mempunyai banyak teman, dan saya di ajari agar bagaimana
dapat menghasilakan uang dengan hasil usaha sendiri. (Wawancara RK,
4 juli 2018)
anak jalanan yang mendapatkan pembinaan di Rumah Hati Rumah Bakat dan
mendapatkan uang dengan cara yang baik, tanpa turun kejalan menjadi anak
jalanan.
Hal ini menunjukan bahwa anak jalanan merupakan salah satu sasaran
sosial anak bagi anak jalanan seperti rumah singgah, rumah perlindungan anak
Dinas Sosial Kota Makassar sebagai bagian dari pelaksana Peraturan Daerah
Forum Peduli Sosial (LSM FPS) tentang bagaimana menjalankan kerja sama
bahwa Forum Peduli Sosial adalah lembaga yang dimana telah bekerja sama
dengan Dinas Sosial dalam mengatasi masalah Sosial yang terjadi, keberadaan
Forum Peduli Sosial untuk mengatasi maslah Sosial yang dimana tidak
sepenuhnya bisa di atasi oleh Dinas Sosial maka Forum Peduli Sosial
mempunyia peran dan dalam mengatasi masalah Sosial yang di hadapi anak
jalan apa bila ada anak jalanan yang terkena masalah hukum seperti tindak
kekerasan Forum Peduli Sosial siap mendampingi anak jalanan tersebut unutuk
Rumah Bakat,
Sosial mengenai pola kemitraan produktif dalam pengelolah rumah hati rumah
bakat,
sosial yang dihadapi oleh anak jalanan melakukan program rumah hati rumah
(LSM PFS) dalam pengelolaan rumah hati rumah bakat, dalam hal tersebut
sosial. Lembaga Swadaya Masyarakat Form Peduli Sosial (LSM FPS) yang
Form Peduli Sosial (LSM FPS) merupakan organisasi yang berbasis pada
membina anak jalanan yang berada di rumah hati rumah bakat yang
ekonomi, dalam tahap proses pembinaan anak jalan LSM FPS dengan cara
telah di tentukan sesuai dengan minat dan bakat anak jalanan tersebut, LSM
FPS bekerja sama dengan Dinas Sosial dalam membina anak jalanan di
masalah sosial yang dihadapinya, serta apabila ada masyarakakat yang ingin
anaknya dibina di Rumah Hati Rumah Bakat. yaitu forum peduli sosial
Rumah Bakat, serta apa bila ada anak jalana yang mendapatkan tindak
melalui layanan rumah singgah, yaitu Rumah Hati Rumah Bakat karena
78
Peduli Sosial (LSM FPS), Sebagai konsep hubungan kemitraan, dilakukan sesuai
dengan sifat serta kondisi dan tujuan sehingga menghasilkan sebuah usaha yang
dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di luar Negri disegi Program dan
Pendanaan, saat ini kondisi kualitas sumber daya manusia di Indonesia belum lah
dapat dikatakan lebih baik dibandingkan dengan negara maju, kondisi tersebut
kehidupan yang lebih baik secara seimbang, dapat dikatakan belumlah tercapai
sepenuhnya.
halnya dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Negara Maju
dan ada sistem belajar yang terstruktur dan bersama masyarakat. NGO membuka
mempunyai perbedaan dalam banyak hal disebabkan oleh perbedaan “siapa” dan
yang akan ditempuh dalam mencapai tujuannya. Disamping itu, penghargaan atas
masyarakat.
kebijaksanaan yang berlaku di wilayah tersebut, maka dari itu diperlukan sebuah
Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS) yang dimksud agar bagaimana dapat
yang terlatih dan terampil pembangunan dari rakyat, oleh rakayat, untuk rakyat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS) dimana telah
masalah sosial yang dihadapi oleh anak jalanan yang terjadi di Kota Makassar,
Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS) dapat menjawab masalah sosial
dan Sosial Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS)
dalam program pengelolaan Rumah Hati Rumah Bakat di Kota Makassar yang
dalam proses bertahap dimana Dinas Sosial dan Lembaga Swadaya Masyarakat
81
82
Forum Peduli Sosial (LSM FPS) masih menjalankan peran dan fungsinya
yang bekelanjutan bagi anak jalanan dalam hal ini pola kemitraan yang
sosial yang di hadapi anak jalanan maka dari itu Dinas Sosial Kota Makassar
tidak bisa mengatasi masalah sosial dengan sendiri sangat membutuhkan kerja
sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Peduli Sosial (LSM FPS),
jalan baik dalam tahap pembinaan, mobilisasi atau masalah hukum dan tindak
pengelolaan Ruamah Hati Rumah Bakat yang selama ini ingin dicapai dalam
jalanan dan Lembaga Forum Peduli Sosial (LSM FPS) sangat antusias dan
masalah kesejahteraan sosial agar menjadi agen sosial yang terlatih dan
terampil.
83
B. SARAN
saran bagi Dinas Sosial, Lembaga Forum Peduli Sosial Kota Makassar
(LSM FPS) sebagai mitra pemerintah dalam mengatasi masalah sosial dalam
anak jalanan.
DAFTAR PUSTAKA
84
85