Skripsi
Kepada
i
PERSETUJUAN
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Nuryanti Mustari, S.IP,M.Si
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis / dipublikasikan orang lain atau
melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.
Yang Menyatakan,
iii
PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pilitik
TIM PENILAI
Ketua Sekretaris
M.Si
Penguji :
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung kepada seluruh
makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada Nabi
kita Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita di akhir zaman.
Dengan keyakinan ini sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang saya ajukan untuk memenuhi syarat
memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
terhormat Bapak Dr. H. Muhlis Madani, M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Dr.
Secara khusus penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga
kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang Ayahanda Abdul Muis, S.Pi dan
Ibunda Hariani Hasim, S.Pd yang sangat berjasa dalam membersarkan, merawat
dan memberikan pendidikan sampai jenjang saat ini, yang tidak pernah bosan
vi
untuk mendoakan, menyemangati, memotivasi serta memberikan bantuan moril
maupun materil. Dan tak lupa pula kasih sayang yang tak hentinya beliau berikan
Muhammadiyah Makassar
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Muhammadiyah Makassar.
4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu
dan selalu setia menemani saya dalam suka maupun duka, serta semua
vii
7. Serta senior-senior yang telah membimbing dan memberikan nasehat-
nasehat yang baik selama saya kuliah selalu mendukung dan mendoakanku
Dan seluruh rekan serta pihak yang penulis tidak sebutkan namanya satu
persatu, penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga atas bantuan dan doanya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini
sangatlah jauh dari kata sempurna. Dan demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan
kritik yang sifatnya membangun penulis sangat diharapkan. Semoga karya skripsi
ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan.
viii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 7
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 7
ix
B. Model MSN-Approach Dalam Implementasi Kebijakan Program
Pendidikan Gratis Di Kota Palopo ........................................................... 51
1. Mentality (Mental) ............................................................................. 56
2. System (Sistem) .................................................................................. 63
3. Networking (Jejaring Kerjasama) ....................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 78
B. Saran ..................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
di tentukan oleh sumber daya manusia (SDM) yang handal dan memiliki ilmu
kualitasnya secara terus menerus dan berkesinambugan. Hal ini penting, terutama
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
merupakan salah satu kebutuhan (jasa) asasi yang di butuhkan oleh setiap manusia
dan kewajiban yang harus di emban oleh negara agar dapat membentuk
1
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia masih mengalami banyak kendala
khususnya berkait dengan akses pendidikan yang masih relatif rendah, serta
pembiayaan, manajemen, proses dan prestasi siswa masih rendah. Hal lain yang
mempengaruhi anak itu antara lain adalah latar belakang pendidikan orang
Fenomena anak putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah dan hanya
seharusnya kesekolah harus terpaksa membantu orang tua, usia yang masih cukup
produktif antara usia 7-15 tahun mereka manfaatkan untuk mencari yang
dinamakan uang.
Pada umumnya sudah menjadi hal yang biasa ketika anak putus sekolah atau
untuk mencari kerja, inilah yang menjadi pembiaran para orangtua kepada
2
Pendidikan gratis sejatinya memang sudah harus diberikan pemerintah
kepada mereka mereka yang memiliki ekonomi rendah serta harus ada upaya
standar pendidikan untuk anak-anak yang hidup di bangsa ini. Pemerintah sebagai
program sekolah gratis untuk pendidikan dasar SD dan SMP yang dikenal dengan
memang sangat ditunggu-tunggu, dan dengan dana BOS ini diharapkan dapat
Memperhatikan peranan dan misi pendidikan bagi umat manusia ini tidaklah
berkembang secara maksimal. jadi sudah selayaknya apabila setiap warga negara
kemampuan.
Pasal 31 ayat (2) setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar,
serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
Sisdiknas Bab IV ayat (1) menyebutkan “ Setiap warga Negara mempunyai hak
3
yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Masih di bab yang sama,
pada bagian keempat ihwal Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah
kebijakan yang telah di putuskan, yang harusnya di dukung oleh sarana dan
4
prasarana yang ada. Untuk memperlancar Implementasi kebijakan, perlu di
implementasi (perspektif proses) dan hasil yang di capai (perspektif hasil). Pada
sesuai dengan petunjuk dan ketentuan pelaksanaan yang di buat oleh pembuat
program yang mencakup antara lain tata cara atau prosedur pelaksanaan, agen
yang diinginkan. Suatu program mungkin saja berhasil dilihat dari sudur proses,
tetapi boleh jadi gagal di tinjau dari dampak yang di hasilkan, atau sebaliknya.
Dengan kata lain, implementasi kebijakan dapat di anggap berhasil ketika telah
nampak konsistensi antara proses yang dilalui dengan hasil yang dicapai (Akib
2010).
beban masyarakat sebagai peserta didik atau orang tua peserta. Kedua, memberi
pendidikan yang layak dan bermutu. Program pendidikan gratis paripurna yang di
terapkan oleh pemerintah kota palopo merupakan program yang berperan dalam
pembiayaan yang akan peserta didik bayarkan selama bersekolah. Oleh karen itu
5
program ini berupa penggratisan biaya masuk, iurankomite, serta peningkatan
gratis ini sangat baik dalam hal peningkatan pendidikan anak-anak usia sekolah,
sehingga tingkat buta huruf atau tidak bersekolah dapat berkurang. Adanya
program pemerintah terkait pendidikan gratis ini mampu untuk mengatasi masalah
pendidikan yang ada di kota palopo agar supaya semua anak yang usia sekolah
mendapatkan pendidikan yang layak tetapi, dalam pelaksanaannya masih ada saja
yang tidak sesuai karena adanya penyelewangan dana pendidikan. Program ini
Dengan adanya kebijakan pendidikan gratis di kota Palopo maka hal inilah yang
B. Rumusan Masalah
6
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
kebijakan.
7
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Kebijakan Publik
tepat bila definisi tersebut mencakup pula arah tindakan atau apa yang
2012).
yang jelas, dan kebijakan publik mencakup semua tindakan pemerintah, jadi
8
terdapat fase serangkaian kerja pejabat publik ketika pemerintah benar-
sesuatu).
memaksa.
apa yang dilakukan oleh pemerintah. Pokok kajian dari hal ini adalah
9
negara. Pengertian ini selanjutnya dikembangkan dan diperbaharui oleh para
10
sementara masalah lain ditetapkan menjadi fokus pembahasan, atau
11
di tingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh
dijalankan akan dinilai atau dievaluasi, hal ini dilakukan untuk melihat
12
B. Konsep Implementasi Kebijakan
merupakan proses umum tindakan administratif yang dapat diteliti pada tingkat
kebijakan merupakan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta baik
tujuan dan sasaran telah ditetapkan, program kegiatan telah tersusun dan dana
menurut rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Upaya untuk
memahami adanya perbedaan antara yang diharapkan dengan fakta yang telah
(Susanti dkk,2014).
13
secaraindividu maupun secara kelompok yang dimaksudkan untuk mencapai
tujuan.
dibagi ke dalam dua bagian yakni implementasi merupakan persamaan fungsi dari
implementasi merupakan fungsi yang terdiri dari maksud dan tujuan, hasilsebagai
utama kedua fungsi ini adalah kepada kebijakan itu sendiri, kemudian hasil yang
(Akib,2010)
dengan baik. Syarat pengelolaan diseminasi kebijakan ada empat, yakni: (1)
kebijakan dianggap logis; (3) keyakinan bahwa kebijakan dibuat secara sah; (4)
(Imronah,2009)
14
Implementasi kebijakan di-perlukan untuk melihat kepatuhan kelompok
sasaran kebijakan. Oleh karena itu, dilihat dari perspektif perilaku, kepatuhan
kebijakan perlu didasarkan pada tiga aspek, yaitu: 1) tingkat kepatuhan birokrasi
terarah.
bahwa dalam proses implementasi kebijakan yang ideal akan terjadi interaksi dan
yang oleh pengambil kebijakan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam
publik, yaitu: 1) Kebijakan yang diimpikan, yaitu pola interaksi yang diimpikan
target, yaitu subyek yang diharapkan dapat mengadopsi pola interaksi baru
15
melalui kebijakan dan subyek yang harus berubah untukmemenuhi kebutuhannya;
3) organisasi yang melaksanakan, yaitu biasanya berupa unit atau satuan kerja
publik yang dibuat hanya akan menjadi macam kertas apabila tidak berhasil
kebijakan publik sangat tergantung pada tatanan kebijakan publik makro dan
mencermati lingkungan.
komunikasi, sumber daya, sikap birokrasi atau pelaksana dan struktur organisasi,
16
termasuk tata aliran kerja birokrasi. Komunikasi suatu program hanya dapat
dilaksanakan dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut
yang di-sampaikan. Sumber daya, meliputi empat komponen yaitu staf yang
jawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan. Disposisi atau sikap
didasarkan pada prosedur operasional standar yang mengatur tata aliran pekerjaan
Menurut Grindle dan Quade dalam Imronah (2009), untuk mengukur kinerja
organisasi dan lingkungan. Perhatian itu perlu diarahkan karena melalui pemilihan
karena di dalam organisasi ada kewenangan dan berbagai sumber daya yang
kebijakan tergantung pada sifatnya yang positif atau negatif. Jika lingkungan
17
daripada tiga aspek tersebut, kepatuhan kelompok sasaran kebijakan merupakan
masyarakat.
kebijakan, bisa jadi fase ini menjadi tahap yang sangat krusialkarena menyangkut
dinamika, masalah atau problematika yang dihadapi sehingga akan berimbas pada
dampak dan tujuan dari kebijakan publik. Oleh karena itu dibutuhkan proses
keputusan yang dibuat oleh pengambil keputusan tidak akan berhasil dan sukses.
Dengan demikian, untuk memahami apa yang telah terjadi setelah sebuah
yang mungkin dapat dipahami sebagai suatu proses, suatu keluaran (output)
18
Ripley dan Franklin dalam kurniawan (2011) berpendapat bahwa
19
Implementasi kebijakan publik merupakan salah satu aktivitas dalam proses
dengan kepentingan publikserta dapat diterima oleh publik. Dalam hal ini, dapat
ditekankan bahwa bisa saja dalam tahapan perencanaan dan formulasi kebijakan
diperhatikan optimalisasinya, maka tentu tidak jelas apa yang diharapkan dari
sebuah produk kebijakan itu. Pada akhirnya pun dipastikan bahwa pada tahapan
itu tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan menjadikan produk kebijakan itu
sebagai batu sandungan bagi pembuat kebijakan itu sendiri. (Aneta, 2010)
(2004: 62-63), bahwa dalam pendekatan ilmiah terdapat beberapa hal-hal yang
perlu diperhatikan:
a. Pengumpulan data dan analisis bersifat objektif atau tidak bias. Dalam
diimplementasikan.
kebijakan dibutuhkan data yang akurat dan terarah agar setiap produk
20
kebijakan dapat diimplementasikan sesuai dengan substansi dari
tersebut, maka penulis dapat menawarkan model atau formula hasil dari
21
Pemikiran pengembangan teoritik tersebut berangkat dari sebuah
yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang
dari proses dan pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu tercapai atau
tidaknya tujuan-tujuan yang ingin diraih. Hal ini tak jauh berbeda dengan
22
Kadji (2008), mengemukakan teori terkait model implementasi kebijakan
public yang di sebut MSN Approach atau yang lebih dikenal pendekatan mental,
system dan jejaring kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Model
a. Mentality Approach
diperhatikan adalah sejauh mana produk kebijakan itu dapat menyentuh dan
pihak praktisi bisnis, dan juga masyarakat sebagai subjek dan objek dari
kebijakan itu sendiri. Paling tidak dimensi ini mewujud pada indikator
fokus:
23
dideskripsikan dalam bentuk jujur, disiplin, toleransi, gotong
besar
b. System
24
Berkenaan dengan itulah, maka dapat ditegaskan bahwa setiap
langsung dan tidak langsung dari sebuah sistem yang melingkupi dari
kebijakan itu sendiri. Paling tidak Pendekatan sistem ini dapat mewujud
sistem kearifan lokal berupa : adat budaya, bahasa, etnis dan sub
pembangunan.
25
c) Sistem Struktur dan Fungsi Organisasi yang dideskripsikan
bermasyarakat.
c. Networking
26
Dalam perspektif implementasi kebijakan publik, maka sinergitas dan
energi dinamis baik sebagai objek maupun sebagai subjek dari kebijakan
jejaring kerjasama ini ini dapat mewujud pada indikator fokus sebagai
berikut:
27
manfaat antar sesama, dalam kerangka mewujudkan
komprehensif.
28
Saling membutuhkan, Saling menguntungkan, dan Saling
yang telah dibicarakan di atas mencakup dimensi dan indikator dari ketiga
kesesuaian isi kebijakan dengan apa yang dilaksanakan, jenis manfaat yang
implementasi kebijakan.
29
sesuai yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2009 tentang
gratis di Sulawesi Selatan bukan hal yang baru dilaksanakan oleh pemerintah
dkk,2014)
Pro dan kontra tentang pendidikan gratis telah banyak di bahas di berbagai
media dan ranah publik lainnya. Para ahli pendidikan banyak yang berpendapat
kelas bawah merasa di ringankan dalam pembiayaan pendidikan bagi para anak-
anaknya dengan tidak perlu pusing untuk membayar spp atau iuran kepada
sekolah.(Subarna,2014)
UUD 1945 yang telah mengalami amandemen sebanyak empat kali, di dalamnya
memberi amanat yang sangat jelas dan terukur, bahwa Negara memprioritaskan
30
tanpa memungut biaya. Peraturan lain menyebutkan bahwa pendanaan pendidikan
masyarakat.
sebagai modal produktif dan merupakan barang modal yang memiliki fungsi
pastilah, negara tersebut akan mudah diombang-ambingkan oleh negara lain yang
dkk,2014)
proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi
makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan
Indonesia Tahun 1945 bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
31
Beberapa konsekuensi dapat diambil atas isi pasal dari konstitusi tertinggi di
secara terus menerus, seumur hidup, dan berkelanjutan. Kedua, bahwa semua
lapisan masyarakat Indonesia harus dapat mengakses segala jenis dan tingkatan
pendidikan yang diperlukan dan sesuai untuknya. Ketiga, bahwa pemerintah wajib
keyakinan bahwa setiap individu dari masyarakat Indonesia dapat dan telah
yang tidak memungut dana dari orang tua, seluruh kebutuhan operasional
diupayakan lewat APBD, dan besaran dana dihitung sesuai unit cost tiap siswa.
perwujudan dari upaya membuka akses luas bagi masyarakat untuk memperoleh
E. Kerangka Pikir
butuhkan biaya yang tinggi, artinya bahwa hanya kalangan yang berada atau
dalam artian orang kaya saja yang dapat bersekolah, dan yang miskin pastinya
32
Program pendidikan gratis paripurna di kota palopo hadir untuk bagaimana
setiap anak usia dini atau usia didik mendapatkan kesempatan untuk mengenyam
pendidikan baik dari kalangan yang berada atau kaya, maupun dari kalangan yang
kurang mampu atau miskin. Namun dalam implementasi program tersebut mash
program gratis, penyelewengan dana program, dan mutu pendidikan yang rendah
pendidikan di kota palopo khusunya para anak usia sekolah yang tidak
peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) yang mana adalah salah satu faktor
penentu kemajuan suatu daerah khususnya kota palopo. Dewasa ini setiap daerah
berlomba-lomba dalam memajukan daerahnya, maka dari itu yang paling utama di
benahi adalah maslaha pendidikan yang mana sebagai sarana bagi para generasi
33
untuk meningkatkan pribadi yang baik, berkarakter, berintelektual,dan bermoral
sesuai tuntunan agama dan negara, yang hal tersebut sebagai faktor terciptanya
MSN-Approach
Pendidikan Gratis
34
F. Fokus Penelitian
dirumuskan dalam rumusan masalah dan di kaji berdasarkan teori dalam tinjauan
pustaka. Adapun fokus penelitian ini yaitu tentang model MSN Approach
35
BAB III
METODE PENELITIAN
palopo, salah satu sekolah di kota palopo, dan masyarakat sebagai sasaran
36
C. Sumber Data
ini yaitu :
1. Data Primer
berdasarkan hasil wawancara. Pada penelitian ini data yang di miliki peneliti
melalui hasil wawancara atau tanya jawab langsung dengan informan yang terlibat
2. Data Sekunder
D. Informan Penelitian
37
Tabel.1.InformanPenelitian
No. Informan
3. Kepala Sekolah
4 Masyarakat
1. Teknik observasi
2. Wawancara
Teknik ini dilakukan peneliti dengan cara mengadakan tanya jawab secara
lisan dan mendalam terhadapa beberapa informan yang diambil sebagai sampel
baik dari pemerintah kota, kepala dinas pendidikan, maupun kepala sekolah serta
38
dari masyarakat di kota palopo yang dianggap mampu memberikan informasi
3. Dokumentasi
dikemukakan oleh Miles dan A.Michael Hurman dalam Sugiyono (2012 : 92)
pada hal yang penting. Reduksi data juga berarti komponen pertama dalam
analisis data yang memperpendek, memprtegas dan membuang hal yang dirasa
tidak penting ataupun tidak berkaitan dengan fokus penelitian sehingga penarikan
Menyajikan data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah bersifat
naratif. Hal ni dimaksudkan untuk memahami apa yangterjadi secara lebih mudah.
39
Langkah yang paling akhir dari model ini adalah penarikan kesimpulan.
dirumuskan sejak awal namun juga tidak, karena masalah serta rumusan masalah
peneliti ada di lapangan. Kesimpulan penelitian kualitatif ialah temuan baru yang
sebelumny belum ada yang berupa deskripsi atau gambaran yang sebelumnya
G. Pengabsahan Data
data, uji transferability, uji depenability, dan uji comfirmability. Keabsahan data
pada penelitian ini diperiksa menggunakan uji kredibilitas data dengan teknik
sumber, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat tiga triangulasi dalam
keabsahan data, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu.
1. Triangulasi sumber
apa yang dikatakan umum dengan yang dikatakan pribadi, membandingkan hasil
2. Triangulasi teknik
40
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini akan menggunakan
teknik observasi dan wawancara untuk mngecek data yang diperoleh dengan
3. Triangulasi waktu
Triagulasi waktu digunakan untuk validitas data yang ada kaitannya dengan
pengecekan data beberapa sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
Perubahan suatu proses dan perilaku manusia mengalami perubahan dari waktu
kewaktu. Untuk mendapatkan data yang sah melalui observasi pada penelitian ini
akan diadakan pengamatan tidak hanya satu kali pengamatan saja, sehingga data
yang diperoleh di kantor walikota palopo, dinas pendidikan, kepala sekolah, serta
masyarakat valid.
41
BAB IV
1. Kota Palopo
Kota Palopo sebelumnya berstatus kota administratif sejak 1986 dan merupakan
bagian dari Kabupaten Luwu yang kemudian berubah menjadi kota pada
April 2002. Pada awal berdirinya sebagai kota otonom, Palopo terdiri atas 4
wilayah 247,52 km² dan pada akhir 2015 berpenduduk sebanyak 168.894 jiwa.
2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota
Kota pantai ini terletak ± 364 km (lewat siwa) dan ± 390 km (lewat Toraja),
ke arah Utara dari kota Makassar, dan dilintasi jalan Arteri Primer Pare-Pare (via
42
Siwa) – Palopo dan jalan Kolektor Primer Pare-Pare (via Toraja) – Palopo.
Topografi kota Palopo relatif datar, ke arah bagian utara kota (kecamatan Wara
Utara) sedikit berbukit dan bergelombang. Kota Palopo berada pada ketinggian
dengan 20 hari hujan/bulan, yang terjadi antara bulan Juli sampai dengan
September. Curah hujan minimum terjadi pada bulan Januari sampai dengan
Kondisi topografi Kota Palopo berada pada ketinggian 0-1.500 meter dari
– 15%, 15 – 40% dan kemiringan diatas 40%. Kondisi topografi (ketinggian dan
kemiringan lereng) tersebut dipengaruhi oleh letak geografis kota yang merupakan
daerah pesisir pada bagian Timur, sedangkan pada bagian barat merupakan daerah
berbukit. Sebagian besar wilayah Kota Palopo merupakan dataran rendah, sesuai
dengan keberadaannya sebagai daerah yang terletak di pesisir pantai. sekitar 62,85
% dari luas Kota Palopo merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 0–
500 m dari permukaan laut, 24,00 % terletak pada ketinggian 501– 1000 m dan
Penduduk Kota Palopo pada akhir 2013 tercatat sebanyak 160.819 jiwa,
secara terinci menurut jenis kelamin masing-masing 78.509 jiwa laki-laki dan
82.310 jiwa perempuan, dengan demikian maka Rasio Jenis Kelamin sebesar
43
95,38 angka ini menunjukkan bahwa bilamana terdapat 100 penduduk perempuan
setiap kecamatan sangat tidak merata atau cukup bervariasi. Kepadatan penduduk
tahun pada tahun 2013 sebanyak 61.281 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 236
orang tidak/belum pernah sekolah, 25.126 orang berstatus sekolah dan 14.381
orang tdak bersekolah lagi. Jumlah sekolah di Kota Palopo sebanyak unit, masing-
masing 76 unit SD, 20 unit SLTP, 13 unit SLTA, 19 unit SMK. Selain itu terdapat
44
4 unit MI dan 7 unit MTs dan 1 unit MA. Sedangkan jumlah
akademi/diploma.
Razak, Jl. Anggrek dan Jl. DR. Ratulangi. Di kawasan – kawasan ini terdapat
Palopo. Selain itu juga terdapat kawasan baru kegiatan pendidikan menengah
dengan BBI.
Sampai saat ini, Kota Palopo telah mampu memanuhi kebutuhan pendidikan
bagi warganya mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi, sehingga untuk
yang lebih memadai atau lebih tinggi daripada yang dimiliki di wilayahnya,
biasanya memilih atau melanjutkan di Kota Palopo. Diantara banyak sekolah yang
ada di Kota Palopo yang banyak menjadi pilihan warga sekitar Palopo (Luwu,
Luwu Utara, Toraja Utara dan lainnya) seperti SMU Negeri 1, 2 dan 3, SMK 1
Veteran Cokroaminoto. Fasilitas ini berlokasi di Jl. Imam Bonjol, Jl. Andi
Djemma, Jl. DR. Ratulangi , Jl. Anggrek, Jl. Balai Kota, Jl. Ahmad Razak dan jl.
45
2. Dinas Pendidikan Kota Palopo
Kota Palopo bidang pendidikan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan,
memberikan layanan umum dalam hal pendidikan. Dinas pendidikan ini juga
menjadi pembina dan pemberi izin sekolah dari taman kanak-kanak, sekolah
bimbel. Segera kunjungi kantor dinas pendidikan terdekat ini atau juga dapat
lainnya.
46
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu
mengenyam bangku pendidikan yang selama ini hanya ada dalam bayangan dan
belajar di sekolah gratis mempunyai semangat yang berbeda dengan siswa dari
Salah satu bentuk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah adalah kebijakan
semua wilyah Indonesia ini bertujuan untuk menuntaskan program wajib belajar
sembilan tahun yang sudah diprogram oleh pemerintah sesuai dengan UU Nomer
47
Pemerintah Kota Palopo merupakan suatu daerah yang sangat serius dalam
satunya yang menjadi perhatian adalah program pendidikan gratis bagi tingkat
sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang ada di kota Palopo. Program
menjadi program andalan dari pemerintah Kota Palopo. Di tahun 2019 pemerintah
kota Palopo mengusulkan anggaran sebanyak 3.8 Milyar untuk menjalankan salah
satu programnya yaitu pembagian seragam gratis kepada setiap pelajar tingkat
48
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Palopo
Kepala Dinas
Rusnadi, SE _________
Satuan Pendidikan
49
3. Karakteristik Profil Informan
seputaran program pendidikan gratis. Informan dipilih secara bervarian mulai dari
unsur dinas pendidikan, kepala sekolah, siswa dan masyarakat sendiri yang
sebagai berikut:
50
B. Model MSN-Approach Dalam Implementasi Kebijakan Program
dengan kepentingan publik serta dapat diterima oleh publik. Dalam hal ini, dapat
ditekankan bahwa bisa saja dalam tahapan perencanaan dan formulasi kebijakan
diperhatikan optimalisasinya, maka tentu tidak jelas apa yang diharapkan dari
51
Selanjutnya sebelum penulis membahas lebih jauh proses ilmplementasi
dahulu penulis paparkan jumlah sekolah dan jumlah anggaran yang di dapatkan
oleh sekolah melalui program pendidikan gratis seperti tabel berikut ini:
Tabel 4.3
No. Nama Sekolah Pagu Anggaran Uang Panjar Ket
1. SDN 1 Lalebata 111.900.000 9.325.000
2. SDN 2 Pincipute 33.300.000 2.775.000
3. SDN 3 Surutanga 123.300.000 10.275.000
4. SDN 4 Malimongan 68.300.000 5.692.000
5. SDN 5 Salamae 108.100.000 9.010.000
6. SDN 6 Bogar 66.000.000 5.500.000
7. SDN 7 Ponjalae 68.500.000 5.708.000
8. SDN 8 Salobulo 31.100.000 2.591.000
9. SDN 9 Matekko 29.200.000 2.433.000
10. SDN 10 Tomarundung 21.600.000 1.800.000
11. SDN 11 Dangerakko 64.200.000 5.350.000
12. SDN 12 Langkanae 134.700.000 11.225.000
13. SDN 13 Tappong 56.400.000 4.700.000
14. SDN 14 Temalullu 33.300.000 2.775.000
15. SDN 15 Salolo 28.400.000 2.366.000
16. SDN 16 Sampoddo 51.800.000 4.316.000
17. SDN 17 Benteng 73.100.000 6.091.000
18. SDN 18 Maroangin 85.600.000 7.133.000
19. SDN 19 Mappesau 12.000.000 1.000.000
20. SDN 20 Battang 20.300.000 1.692.000
21. SDN 21 Paredean 20.200.000 1.683.000
22. SDN 22 Murante 55.800.000 4.650.000
23. SDN 23 Batara 102.500.000 8.542.000
52
24. SDN 24 Temalebba 20.800.000 6.733.000
25. SDN 25 Sabbamparu 52.000.000 4.333.000
26. SDN 26 Pattene 98.800.000 8.233.000
27. SDN 27 Lebang 35.300.000 2.942.000
28. SDN 28 Mancani 52.600.000 4.383.000
29. SDN 29 Songka 53.200.000 4.433.000
30. SDN 30 Matirowalie 124.400.000 10.367.000
31. SDN 31 Salotellue 36.900.000 3.075.000
32. SDN 32 Lagaligo 134.800.000 11.233.000
33. SDN 33Kalukulajuk 32.200.000 2.683.000
34. SDN 34 Bara 63.200.000 5.267.000
35. SDN 35 Lamandu 42.500.000 3.542.00
36. SDN 36 Latuppa 29.400.000 2.450.000
37. SDN 37 Mawa 37.900.000 3.158.000
38. SDN 38 Bora 38.000.000 3.167.000
39. SDN 39 Kambo 42.800.000 3.567.000
40. SDN 40 Lappo 11.400.000 950.000
41. SDN 41 Batu Putih 51.400.000 4.283.000
42. SDN 42 Limpomajang 14.200.000 1.183.000
43. SDN 43 Takkalala 56.600.000 4.717.000
44. SDN 44 Rampoang 47.200.000 3.933.000
45. SDN 45 Padang Alipan 42.700.000 3.558.000
46. SDN 46 Buntu Batu 50.200.000 4.183.000
47. SDN 47 Tompatikka 97.700.000 8.142.000
48. SDN 48 A. Patiware 105.900.000 8.825.000
49. SDN 49 Mappatongko 24.000.000 2.000.000
50. SDN 50 Bulu Datu 74.000.000 6.167.000
51. SDN 51 Sumarambu 34.400.000 2.867.000
52. SDN 52 Salulete 26.000.000 2.167.000
53. SDN 53 Sawerigading 76.900.000 6.408.000
53
54. SDN 54 Salupikung 54.900.000 4.575.000
55. SDN 55 Padang Lambe 22.800.000 1.900.000
56. SDN 56 Bulan Tua 30.800.000 2.567.000
57. SDN 57 Pepabri 74.300.000 6.192.000
58. SDN 58 Tandung 28.500.000 2.375.000
59. SDN 59 Siguntu 17.500.000 1.458.000
60. SDN 60 Salu Battang 37.600.000 3.133.000
61. SDN 61 Tondok Jaya 39.600.00 3.300.000
62. SDN 62 Pamenta 28.500.000 2.375.000
63. SDN 63 Ponjalae Baru 93.800.000 7.817.000
64. SDN 64 To’bulung 56.800.000 4.733.000
65. SDN 65 Panjalesang 35.400.000 2.950.000
66. SD Islam Datuk Sulaiman 141.200.000 11.767.000
67. SD DDI II Palopo 37.700.000 3.142.000
68. SD Kartika VII-9 27.900.000 2.325.000
69. SD Advent 29.100.000 2.425.000
70. SD Islam Terpadu 88.700.000 7.392.000
71. MIS Datuk Sulaiman 49.000.000 4.083.000
72. MIS DDI Palopo 103.900.000 8.568.000
73. MIS DDI 3 Purangi 48.000.000 4.000.000
74. MIS DDI 4 Murante 12.000.000 1.000.000
75. SD Islam Fatahillah 17.500.000 1.458.000
76.. SD Muhammadiyah 1 52.500.000 4.375.000
77. SD Muhammadiyah II 44.200.000 3.683.000
78. SMPN 1 Palopo 231.500.000 19.292.000
79. SMPN 2 Palopo 208.500.000 17.375.000
80. SMPN 3 Palopo 241.380.000 20.115.000
81. SMPN 4 Palopo 227.750.000 18.980.000
82. SMPN 5 Palopo 123.750.000 10.312.500
83. SMPN 6 Palopo 187.000.000 15.583.000
54
84. SMPN 7 Palopo 110.000.000 9.167.000
85. SMPN 8 Palopo 209.750.000 17.479.000
86. SMPN 9 Palopo 151.500.000 12.625.000
87. SMPN 10 Palopo 68.000.000 5.677.000
88. SMPN 11 Palopo 22.250.000 1.854.000
89. SMPN 12 Palopo 66.150.000 5.512.000
90. SMPN 13 Palopo 19.980.000 1.665.000
91. SMP N 14 Palopo 90.000.000 7.500.000
92. SMP Cokroaminoto 29.530.000 2.461.000
93. SMP Integral Hidayatullah 21.500.000 1.792.000
94. SMP Datuk Sulaiman 197.600.000 16.467.000
95. MTs DDI I Palopo 19.170.000 1.597.500
96. MTs Datuk Sulaiman 56.830.000 4.736.000
97. MTsN Model Palopo 325.750.000 28.299.500
98. MTs Opu Dg. Risaju 16.200.000 1.350.000
99. SMP Muhammadiyah 27.250.000 2.271.000
100. SMP Nusantara Mancani 44.750.000 3.730.000
101. MTs DDI 3 Purangi 25.750.000 2.146.000
102. MTS Madani Jaya 29.000.000 2.417.000
103. MTs Al-Muhaimin Palopo 27.200.000 2.267.000
104. MTs Halima Tusa’Diah 27.200.000 2.267.000
105. SMPIT Wahda Islamiyah 21.700.000 1.808.000
Jumlah 7.066.140.000 590.000.000
(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Palopo)
Berdasarkan tabel 4.3 jumlah pagu anggaran untuk 105 sekolah baik tingkat
7.066.140.000 yang diangsur selama 12 bulan oleh pihak sekolah. Jumlah tersebut
55
1. Mentality (Mental)
Sikap dan mental para aktor kebijakan dalam melaksanakan sebuah program
kebijakan yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda kebijakan
dapat masuk ke dalam agenda kebijakan. Pada akhirnya beberapa masalah masuk
ke agenda kebijakan para perumus kebijakan. Pada tahap ini mungkin suatu
masalah tidak disentuh sama sekali, sementara masalah yang lain ditetapkan
tanggung jawab berkenaan dengan mentality atau sikap para implementor dalam
lihat dari bentuk tanggung jawab dalam menjalankan program yang terlihat dari
secara matang.
56
Kebijakan publik ditujukan pada tindakan yang mempunyai maksud atau
tujuan tertentu daripada perilaku yang berubah atau acak. Jadi, kebijakan publik
ini memiliki tujuan yang telah terarah sebelumnya. Kebijakan publik dapat
pendidikan gratis di Kota Palopo sudah berjalan sangat baik hal ini karena setiap
secara transparan.
57
pokok persoalan yang terjadi tergantung arah dan tujuan sebuah kebijakan di
para aparatur pelaksana, mulai dari sikap, perilaku dan tanggung jawab dari para
pelajar tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yang ada di Kota
Palopo, tentu dengan demikian merupakan tanggung jawab kepala sekolah untuk
terealisasi seusai dengan tujuan pelaksanaannya. Mulai dari proses pendataan dan
Hasil wawancara dengan KT dapat dilihat, peran dari kepala sekolah dalam
hal mewujudkan anggaran yang dibutuhkan tentu sangat penting, terlebih kepala
sekolah yang sangat mengetahui berbagai kebutuhan dan permasalahan yang ada
serangkaian proses mulai dari tahap perencanaan sampai pada tahap evaluasi yang
dilakukan bukan hanya para perumus kebijakan tetapi juga sasaran dari kebijakan.
58
Dalam melalui semua proses tentu sangat dibutuhkan kesiapan oleh semua pelaku
kekurangan tenaga pengajar, hal tersebut tentu menjadi problem tersendiri bagi
sekolah yang ada di Kota Palopo. Hadirnya program pendidikan gratis di Kota
Palopo merupakan angina segar bagi setiap kepala sekolah untuk melakukan
perekrutan tenaga pengajar tanpa harus sulit memikirkan upah yang akan di
gratis di harapkan meningkatkan peran tenaga pengajar untuk lebih giat dalam
program pendidikan gratis tentu tidak ada lagi alasan bagi pelajar untuk malas
59
kekurangan biaya. Tentu hal tersebut merupakan tanggung jawab dari pemerintah
Kebijakan dapat diartikan secara singkat yaitu suatu keputusan yang diambil
dan tepat. Harus bijak dan tepat maksudnya harus sesuai tidak direkayasa, karena
anak usia sekolah tidak dapat melanjutkan pendidikan akibat terkendala biaya dan
60
Pemerintah Kota Palopo dalam menjalankan program pendidikan gratis juga
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar disekolah. Hal ini mengarah kepada
penyediaan infrastruktur yang ada disekolah yang membuat para pelajar merasa
“Kami lebih semangat belajar di sekolah, tidak panas karena ada kipas
angin. Kata Kepala Sekolah kipas angin itu merupakan dana yang
digunakan dari program pendidikan gratis di sekolah. Kalau dulu
waktu tidak ada kipas angin kami menggunakan buku untuk kipas, apa
lagi sekarang sekolah sudah sampai sore.” (Wawancara dengan HH
pada tanggal 18/09/2019).
semangat belajar dari para siswa, terlebih saat ini telah berlaku program one day
school.
salah satunya melalui jenjang pendidikan baik secara informal apa lagi secara
mendukung kegiatan pendidikan. Tentu hal tersebut menjadi persoalan lain dan
61
dengan sasaran yang telah ditetapkan agar tidak ada lagi masyarakat Kota Palopo
implementasi, yakni komunikasi, sumber daya, sikap birokrasi atau pelaksana dan
program hanya dapat dilaksanakan dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana.
komponen yaitu staf yang cukup (jumlah dan mutu), informasi yang dibutuhkan
atau tanggung jawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan. Disposisi
birokrasi didasarkan pada prosedur operasional standar yang mengatur tata aliran
62
pekerjaan dan pelaksanaan kebijakan. Dengan demikian adanya program tersebut
para pelajar dan tenaga pengajar di Kota Palopo lebih termotivasi dalam
2. System (Sistem)
masyarakat tidak terlepas dari perencanaan sampai tahap evaluasi. Sistem yang
baik tentu akan menghasilkan sebuah produk kebijakan yang baik pula. Para
fokus yang menjadi permasalahan bagi masyarakat. Mulai dari Input yaitu
menyentuh seluruh lapisan yang menjadi sasaran dan output yang berkaitan
63
kekurangan biaya. Tentu sistem ini akan terus kami perbaiki
kedepan.” (Wawancara dengan AA pada 16/09/2019)
ruang lingkup dinas pendidikan. Terlebih kepada sistem regulasi yang secara
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
perwali No. 70 Tahun 2017 tentang sistem dan petunjuk pelaksanaan pendidikan
Palopo.
pendidikan gratis di Kota Palopo telah tercantum dalam peraturan Wali Kota
64
Pelaksanaan kebijakan publik adalah implementasi atau penerapan suatu
kebijakan publik melalui program, aktifitas, aksi, atau tindakan dalam suatu
mekanisme yang terikat pada suatu sistem tertentu. Terbitnya kebijakan publik
dirumuskan dan di tentukan jumlah anggaran yang ingin diberikan sesuai dengan
kepada pihak Bank Sulselbar yang akan langsung di terima secara bertahap oleh
pendidikan gratis agar dapat berjalan efektiv sesuai dengan tujuan maka dilakukan
Kota Palopo terkait kebutuhan dari setiap sekolah, hasil dari pertemuan tersebut
menjadi acuan dari Dinas pendidikan dalam menyusun anggaran yang ingin
65
digunakan oleh setiap sekolah dan menjadi bahan pelaporan. Tentu kegiatan
sekolah.
uang) yang berasal dari input atau sumber-sumber tertentu, dalam hal ini
menerima bantuan terkait biaya yang harus dikeluarkan dalam memberikan upah
gratis pada dasarnya merupakan sistem yang menunjang proses belajar mengajar
66
di sekolah. Pemberian upah tenaga pengajar dan pemenuhan sarana dan prasarana
Pada tingkat provinsi dan kabupaten atau kota, anggaran untuk sektor
pendidikan sebagian besar berasal dari dana yang diturunkan dari pemerintah
pusat ditambah dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dituangkan dalam
peranan biaya, sehingga dapat dikatakan bahwa tanpa biaya proses pendidikan di
orang tua pelajar memudahkan beban dari pelajar. Para pelajar juga semakin
terus dikembangkan.
“Tidak ada lagi biaya yang membebani pelajar di Kota Palopo semua
sudah di tanggung pemerintah, tentu ini kesempatan bagi kami untuk
lebih giat lagi belajar, tentu kami para siswa harus mematuhi segala
bentuk peraturan dan tata tertib yang berlaku, karena jangan sampai
jika kami melanggar aturan pemerintah mencabut peraturannya dan
kami para siswa kembali dibebankan biaya sekolah.” (Wawancara
dengan NU pada 18/09/2019).
di Kota Palopo lebih meningkatkan kesadaran pelajar di Kota Palopo untuk lebih
mematuhi sistem dan peraturan yang telah ditetapkan baik oleh pemerintah kota
67
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencetak
gratis sebagai suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini
sehingga bisa dipastikan struktur organisasi yang ada pada dinas pendidikan telah
“Bagus kak karena ada pendidikan gratis tidak dibebankan sama siswa
pembayaran, sudah di biayai pemerintah. Seperti yang nesampaikan
orang dinas waktu datang kesekolah. Kalau semua kebutuhan sekolah
sudah di tanggung sama pemerintah.” (Wawancara dengan IM pada
18/09/2019)
dinas pendidikan Kota Palopo memberi isyarat bahwa seluruh stakeholder dalam
sistemnya masing-masing.
68
Kebijakan pendidikan gratis di Kota Palopo memunculkan banyak anggapan
dari masyarakat bahwa keseluruhan sistem pendidikan yang ada itu terkait biaya
dijamin oleh pemerintah Kota. Padahal pendidikan gratis itu ditujukan untuk
“Kami selaku masyarakat juga orang tua dari pelajar yang bersekolah
di Kota Palopo mengira bahwa pendidikan gratis itu semua kebutuhan
dan biaya pendidikan itu di tanggung pemerintah. Belakangan baru
saya mengetahui ternyata pendidikan gratis itu hanya pembantuan
pada wilayah operasional. Saya fikir kedepan sosialisasi harus
diperbanyak terus pendidikan gratis benar-benar harus menggratiskan
kegiatan pendidikan secara menyeluruh.” (Wawancara dengan AB
20/092019)
sinergitas dalam ruang lingkup struktur institusi dinas pendidikan Kota Palopo
pendidikan gratis ini sangat baik dalam hal peningkatan pendidikan anak-anak
usia sekolah, sehingga tingkat buta huruf atau tidak bersekolah dapat berkurang.
Adanya program pemerintah terkait pendidikan gratis ini mampu untuk mengatasi
masalah pendidikan yang ada di kota palopo agar supaya semua anak yang usia
69
ada saja yang tidak sesuai karena adanya penyelewangan dana pendidikan.
terstruktur dan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam program
pendidikan gratis di Kota Palopo yang mengacu kepada perwali No. 70 Tahun
2017 tentang sistem dan petunjuk pelaksanaan pendidikan gratis di Kota Palopo.
3. Networking (Kerjasama/Jaringan)
tidak terlepas dari kerjasama yang dilakukan oleh stakeholder yang ada, di era
semua pihak, dinas pendidikan Kota Palopo mengakui keberhasilan utama adalah
peran serta masyarakat yang dapat memahami secara keseluruhan sistem dalam
70
mampu menjdi control dalam pelaksanaan program pendidikan gratis
di Kota Palopo.” (Wawancara dengan HR 16/09/2019)
Kota Palopo.
Kebijakan dan penganggaran program, Sumber daya manusia, data dan informasi,
terlepas dari kerjasama antar instansi dalam aspek keterbukaan. Mulai dari proses
Palopo.
71
pendidikan gratis di Kota Palopo. Tentu keberhasilan program pendidikan gratis
di Kota Palopo tidak terlepas dari peran semua instansi yang mendukung
Palopo.
72
Banyak tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan saat ini, salah satunya
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka sekolah harus menjalin mitra yang
berbagai elemen yang sangat penting yang dapat mendukung pencapaian tujuan
pendidikan. Salah satu elemen yang penting dan dinilai dapat menentukan
kerjasama.
tetapi terjadi melalui usaha pemberian jasa baik oleh tenaga pengajar, administrasi
bersamaan dengan waktu yang dihasilkan, bukan sesuatu yang berwujud. Output
73
pendidikan dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan akhlak yang
minggunya.
Relasi yang baik antara pembuat kebijakan dan masyarakat tentu menjamin
74
Kebanyakan masyarakat Kota Palopo terlebih bagi mereka yang mempunyai
anak usia sekolah tidak memahami sistem dan pelaksanaan dari pendidikan gratis.
masih banyak biaya yang harus di keluarkan orang tua untuk kebutuhan siswa di
sekolah.
pada tahap sosialisasi belum diketahui oleh masyarakat sehingga masih terjadi
public.
yang ada pada wilayah pemerintahan, padahal jika pemerintah bijak sebuah
75
program selain memberikan peluang bagi siswa juga dapat memberdayakan
pendidikan gratis pada dasarnya selain memberikan manfaat bagi pelajar juga
relasi dari dinas pendidikan Kota Palopo guna mendukung program pendidikan
Tim Pengelola sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari
76
a. Ketua : Kepala Sekolah;
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hanya dapat dilaksanakan dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal
komponen yaitu staf yang cukup (jumlah dan mutu), informasi yang
kebijakan. dimana dengan adanya program tersebut para pelajar dan tenaga
masing-masing.
78
2. System, Berdasarkan hasil observasi dilapangan terkait sistem yang
palopo dalam pelaksanaan program pendidikan gratis ini sangat baik dalam
yang ada di kota palopo agar supaya semua anak yang usia sekolah
ada saja yang tidak sesuai karena adanya penyelewangan dana pendidikan.
program pendidikan gratis terstruktur dan berjalan sesuai dengan target yang
mengacu kepada perwali No. 70 Tahun 2017 tentang sistem dan petunjuk
79
Daerah) yang menyerahkan anggaran ke dinas penddidikan Kota Palopo,
B. Saran
sepenuhnya.
dapat lebih selektif agar manfaat kebijakan ini benar-benar dirasakan oleh
80
DAFTAR PUSTAKA
Agustino, L. (2008). Dasar-dasar kebijakan publik. Bandung: Alfabeta.
Akib, H. (2012). Implementasi kebijakan: Apa, mengapa dan bagaimana. Jurnal
Ilmiah Ilmu Administrasi Publik, 1(1), 1-11.
Akib, H., & Tarigan, A. (2008). Artikulasi konsep implementasi kebijakan:
Perspektif, model dan kriteria pengukurannya. Jurnal Kebijakan Publik.
Aneta, A. (2012). Implementasi Kebijakan Program Penanggulangan Kemiskinan
Perkotaan (P2KP) Di Kota Gorontalo. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi
Publik, 1(1), 54-65.
Anggara,Sahya. (2014). Kebijakan Publik. Bandung : Pustaka Setia. Jakarta.
Feis, I. (2009). Implementasi kebijakan: perspektif, model dan kriteria
pengukurannya. Gema Eksos, 5(1).
Gita, S., & Anugrah, S. (2014). Studi Implementasi Program Pendidikan Gratis di
Kabupaten Tana Toraja. Jurnal Nasional FISIP Makasar.
Kadji, Y. (2008). Implementasi kebijakan dalam perspektif realitas. Tulung
Agung: Penerbit Cahaya Abadi.
Kadji, Y.(2015). Formulasi Dan Implementasi Kebijakan Publik. Gorontalo:
Universitas Negeri Gorontalo Press
Kurniawan, B. D. (2011). Implementasi kebijakan sertifikasi guru dalam rangka
meningkatkan profesionalitas guru di Kota Yogyakarta. Jurnal Studi
Pemerintahan, 2(2).
Lestari, D. A., & Susena, E. (2014). Analisis Pendidikan Gratis Di SMA–SMK Di
Surakarta Menuju Pendidikan Indonesia Yang Berkeadilan. Jurnal
Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta, 1(2), 1-9.
Nugroho, R. (2014). Kebijakan Publik di Negara-negara
berkembang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pasolong, Harbani. (2008). Teori Administrasi Publik. Bandung: CV Alfabeta
Ramdhani, A., & Ramdhani, M. A. (2017). Konsep umum pelaksanaan kebijakan
publik. Jurnal Publik, 11(1), 1-12.
Subarna, B. (2014). Pendidikan Gratis Sekolah Menengah Pertama:: Antara
Harapan dan Kenyataan. Deepublish.
Gita, S., & Anugrah, S. (2014). Studi Implementasi Program Pendidikan Gratis di
Kabupaten Tana Toraja. Jurnal Nasional FISIP Makasar.
81
Suyahman, S. (2016). Pendidikan Untuk Semua Antara Harapan Dan Kenyataan
(Studi Kasus Permasalahan Pendidikan Di Indonesia). Prosiding Ilmu
Pendidikan, 1(2).
Tachjan, H., Mariana, D., & Paskarina, C. (2006). Implementasi kebijakan publik.
AIPI.
Widodo, J. (2007). Analisis kebijakan publik: Konsep dan aplikasi analisis proses
kebijakan publik. Malang: Bayumedia Publishing.
Winarno, B. (2012). Kebijakan publik: teori, proses, dan studi kasus: edisi dan
revisi terbaru. Center for Academic Publishing Service.
Yuliana, R., Widayati, W., & Taufiq, A. (2015). Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Gratis pada Jenjang Sekolah Menengah di Kabupaten
Sukoharjo. Journal of Politic and Government Studies, 4(3), 261-270.
82
83
84
85
86
RIWAYAT HIDUP
SD Negeri 154 Layar Putih dan tamat tahun 2008, pada tahun yang sama penulis
dan tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Masamba dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Berkat Rahmat Allah SWT dan iringan doa dari keluarga serta teman-
di Kota Palopo”
87