KABUPATEN BULUKUMBA
Oleh:
RINA AYUNI
2021
SKRIPSI
KABUPATEN BULUKUMBA
RINA AYUNI
2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN HASIL
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
iii
HALAMAN KEASLIAN KARYA ILIMIAH
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan oleh orang lain atau
melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari pernyataan ini tidak benar. Maka saya bersedia menerima sanksi
akademik sesuai aturan yang berlaku. Sekalipun itu pencabutan gelar akademik
Yang menyatakan
Rina Ayuni
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
kepada kedua orang tua Bapak Mustamin dan Ibu Juliati yang selalu memberikan
dukungan, kasih sayang dan doa serta seluruh keluarga besar yang selalu
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada
terhormat:
vi
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Bapak Nasrul Haq, S.Sos., MPA selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi
Makassar.
4. Bapak Dr. Jaelan Usman, M.Si Selaku Pembimbing I dan Bapak Dr. Samsir
diselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Administrasi Negara yang telah memberikan
perkuliahan serta staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Makassar.
9. Teruntuk teman istimewa Muh. Irfan yang selalu memberikan support dan
vii
10. Fav human Ayu Sulfina, Jusniati, IrmadanaMutahharra yang selalu
11. Teruntuk partner KKP yang selalu memberikan support dan telah
12. Teruntuk Nurasisah Dan Nurul Huda yang telah membantu mengerjakan
skripsi
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian............................................................................................4
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................4
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................37
A. Deskripsi Lokasi Penelitian..........................................................................37
B. Perencanaan Pembangunan Perumahan di Dinas Perumahan, Permukiman,
dan Pertanahan Kabupaten Bulukumba.............................................................61
C. Hambatan Dalam Perencanaan Pembangunan Perumahan di Dinas
Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bulukumba...................69
D. Pembahasan Hasil Penelitian Perencanaan Pembangunan Perumahan di
Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan Kabupaten Bulukumba.........73
BAB V PENUTUP..................................................................................................0
A. Kesimpulan.....................................................................................................0
B. Saran...............................................................................................................0
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................74
LAMPIRAN..........................................................................................................76
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ayat 1 menyebutkan, bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,
bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat.
kepribadian bangsa Indonesia sebagai bangsa yang utuh, berjati diri, mandiri dan
produktif.
perencanaan yang seksama disertai keikiutsertaan dana dan daya yang ada dalam
sehat bagi setiap manusia menjadi tolok ukur jaminan keamanan dan
aman bagi setiap orang dan percaya diri atas kemampuan ekonominya untuk
membina keluarga dan menyiapkan generasi masa depan yang lebih unggul.
1
2
prasarana, sarana, dan utilitas yang menunjang aktivitas penghuninya baik secara
kuantitas maupun kualitas. Selain itu lingkungan perumahan yang sehat, aman,
sebagai tempat tinggal atau hunian, baik diperkotaan maupun perdesaan terus
pemenuhan kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal atau hunian merupakan
tanggung jawab masyarakat itu sendiri (Wulansari & Ma’ani, 2021). Namun
masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan akan rumah sebagai tempat tinggal atau
yang sangat strategis dalam pembentukan watak dan kepribadian bangsa, perlu
menjadi sarana pemenuhan kebutuhan dasar manusia, tetapi lebih dari itu dapat
bertempat tinggal dan menghuni rumah yang layak dan terjangkau dalam
Republik Indonesia (Esariti et al., 2021). Sebagai salah satu kebutuhan dasar
manusia, idealnya rumah harus dimiliki oleh setiap keluarga, terutama bagi
dasar manusia dan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat
setiap kelurga menempati rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman,
serasi, dan teratur. Rumah yang layak adalah bangunan rumah yang
penataan ruang, persyaratan penggunaan tanah, penguasaan hak atas tanah, dan
prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang
layak huni.” Definisi ini menunjukkan kesatuan antara perumahan dan prasarana,
sarana dan utilitas untuk memenuhi standar kualitas tempat tinggal atau hunian
yang layak.
Tahun 2014 tentang Pembinaan Perumahan dan Kawasan Pemukiman. Hal ini
perumahan dan kawasan permukiman adalah upaya yang dilakukan oleh Menteri,
5
sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 9 ayat (3) yang menjadi kewenangan
Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.
Selanjutnya Pasal 12 ayat (2) huruf (d) menjabarkan secara rinci pelayan dasar
urusan pemerintahan wajib bagi pemerintah daerah. Secara khusus dalam bagian
lampiran salah satu urusan yang menjadi bagian pemerintah daerah adalah
hukum. Usaha-usaha ini tidak hanya sampai pada pengadaan rumahnya saja tetapi
juga beserta prasarana, sarana, dan utilitas. Prasarana, sarana dan utilitas kawasan
perumahan merupakan hal tak terpisahkan dari kawasan perumahan yang sangat
krusial dan dibutuhkan untuk menunjang kualitas hidup warga kota Hal ini
berlaku.
pesat. Hingga awal Januari 2019 berdasarkan data Dinas Perumahan, Pemukiman
93 ribu rumah. Jumlah ini didasarkan pada jumlah rumah tangga dan jumlah
rumah yang tersedia saat ini. Dinas Perumahan menghitung jumlah rumah tempat
menjadi aset daerah yang dikelola untuk menunjang aktivitas warga kota. Warga
kewajiban dan wewenang pemerintah dan sangat urgen untuk dipenuhi sementara
yang berlaku. Selain itu telah menjadi preseden di beberapa daerah lain seperti
yang terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, salah satu kendala yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
penataanruang.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
melakukan pendataan,
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan
9
10
penghambat: a. kelengkapan
ketidakjelasan waktu
penyelesaian keseluruhan
pendukung; a. keterlibatan
terkait.
program pengembangan
pembangunan saluran
drainase/goronggorong. Dari
drainase.
modal dasar yang dimiliki suatu negara. Negara yang memiliki modal dasar yang
besar balk potensial maupun riil, akan mampu membentuk dirinya menjadi negara
yang besar dan kuat. Masalahnya, tinggal bagaimana bangsa itu memiliki
kesejahteraan yang lebih baik. Akan tetapi belum seluruh pemangku kepentingan
dilakukan oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah secara sadar menuju
Pancasila dan UUD 1945 Strateginya yaitu manajemen proses pembangunan yang
pencapaian hasil pembangunan yang tepat guna dan hasil guna, dalam arti
sebuah perspektif dan istilah lain dari konsep administrasi pembangunan negara
manajemen pembangunan.
yang secara sadar terorganisir, dan terus menerus melakukan guna memilih
tertentu.
pembangunan yang bergeser dari rencana dapat diketahui secara dini dan
penting, karena menyangkut upaya untuk mengetahui apa yang terjadi dan
pembangunan.
perubahan sosial baik dalam lingkup lokal, nasional maupun global. Tuntutan
publik yang didasari atas kewajaran, keadilan dan efektivitas belum terwujud.
konsep pemerintah secara umum. Jika dilihat dari segi pendekatan bahasa terkait
kata ‘pemerintah’ atau ‘pemerintahan’, ia berasal dari kata dasar ‘perintah’ yang
beberapa unsur yang menjadi ciri khas dari kata ‘perintah’ yaitu: (Setiawan, 2018)
perintah;
dalam keluarga. Masyarakat sebagai suatu gabungan dari sistem sosial, akan
dasar itu, manusia perlu bekerja sama dan berkelompok dengan orang lain; dan
18
makna yang disepakati bersama, dan institusi sosial yang berlaku sebagai kontrol
tersebut maka terbentuk pula institusi sosial yang dapat memberi pedoman
2018) .
Perumahan
provinsi;
kawasan permukiman;
permukiman;
kabupaten/kota;
20
tingkat kabupaten/kota;
kabupaten/kota; dan
Handrisal, 2021)
oleh Menteri kepada Gubernur dan atau Walikota atau Bupati, yang
23
kawasan permukiman.
permukiman.
permukiman;
24
pemangku kepentingan.
menjadi salah satu hal sangat krusial khususnya dalam menunjang aktivitas
Pemukiman
dalam mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Seperti yang dikatakan oleh
Controlling are the two sides of same coin”. Sehingga dapat dipahami bahwa
dapat tercapai dengan pengorbanan dan biaya yang besar. Adapun untuk
dilaksanakan dapat disimak dalam beberapa pendapat berikut ini: Menurut S.P
usaha untuk meneliti kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan yang
berorientasi pada objek yang dituju dan merupakan alat untuk menyuruh
orang-orang bekerja menuju sasaran yang ingin dicapai. Selain itu, menurut
Dale dalam Winardi pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama
dasarnya merupakan proses yang dilakukan untuk memastikan agar apa yang
kawasan permukiman;
3. meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya alam bagi
berkelanjutan.
tak terpisahkan dari perumahan itu sendiri menjadi fokus dalam rangka
yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi,
langsung itu. Karena itu sering pula ia harus melakukan pengawasan yang
yang disampaikan oleh para bawahan. Laporan itu dapat berbentuk: pada
pengawasan tidak langsung itu ialah bahwa sering para bawahan hanya
F. Kerangka Pikir
layak huni dan prasarana, sarana, dan utilitas umum perumahan yang
G. Fokus Penelitian
masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian
H. Definisi Fokus
1. Perencanaan
Setempat
2. Pengawasan
BAB III
METODE PENELITIAN
Kelurahan Caile. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2022.
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan diatas dalam penelitian ini maka
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Selain itu, menurut Sugiyono
yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki
arti lebih bermakna dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata.
Peneliti menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap dan
32
33
C. Informan
akses tertentu atau yang dianggap memiliki informasi yang berkaitan dengan
data yang mantap. Dalam tahap pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan
peneliti dalam memperoleh data (Arikunto, 2013). Dalam penelitian ini, informan
yang dipilih adalah pihak-pihak yang dianggap paham mengenai kasus ini secara
Perumahan
34
Permukiman
8 Ocan OC Pengawas
9 Jusriadi JA Marketing
1. Wawancara
informasi dari sumber data dengan tujuan utama untuk menyajikan konstruksi
saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas,
itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang
(Moleong, 2006).
Lebih lanjut, menurut Moleong (2006), secara umum ada dua jenis
informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur
guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang sangat
bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh,
2. Dokumentasi
yang berkaitan dengan latar belakang yang mendasari peristiwa yang terjadi
saat ini (Sutopo, 2006:80). Selain itu, hasil penelitian dari wawancara akan
arsip, buku, serta berita-berita yang relevan maupun gambar. Dalam penelitian
ini, dokumentasi yang digunakan adalah data yang dihimpun oleh lembaga-
lembaga atau dinas-dinas yang terkait dengan, berita dan artikel yang terkait
baik dari berbagai media massa baik cetak maupun online, draft dan peraturan
3. Observasi
informasi dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku, tempat
atau lokasi dan benda serta rekaman gambar (Sugiyono, 2018). Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan observasi yang bersifat pasif, yaitu peneliti
dalam melakukan observasi hanya mendatangi lokasi, tetapi sama sekali tidak
sebagai berikut:
1. Uji Kredibilitas
data hasil penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara, anatara lain
beberapa cara yang dilakukan untuk menguji kepercayaan data hasil penelitian
sebagai berikut:
a. Triangulasi
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu.
triangulasi teknik.
1. Triangulasi Sumber
38
2. Triangulasi Teknik
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
terhadap informan.
kepada pemberi data, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh data
39
yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data itu
data. Setelah data disepakati bersama, maka pemberi data diminta untuk
2. Uji Tranferabelitas
diambil. Nilai transfer ini berkaitan dengan pertayaan, sampai mana penelitian
penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Oleh
karena itu, agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif ini
dalam menyusun laporan ini peneliti memberikan uraian yang rinci, jelas,
jelas atas hasil penelitian ini, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya
apa suatu hasil penelitian dapat dberlakukan (transferability), maka laporan ini
3. Uji Dependabilitas
reliabilitas. Suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat
4. Uji Konfirmabilitas
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
hasil penelitian menjadi data yang akurat, sehingga peneliti dapat menyusun serta
data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model analisis interaktif.
Proses analisis interaktif terdapat tiga komponen utama yang harus ada dan selalu
terlibat dalam proses analisis dan saling berkaitan. Proses interaktif secara
lain reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya.
a. Reduksi Data
abstraksi data dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan
permasalahan dan juga menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus
b. Sajian Data
data dan disajikan dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti yang
disusun secara logis dan sistematis, sehingga mudah untuk dipahami dan
memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis atau tindakan lain
c. Penarikan Simpulan
dan Verifikasi Tahap penarikan simpulan dan verifikasi adalah suatu tahap
lanjutan di mana pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari temuan data.
Tahap ini adalah intepretasi peneliti atas temuan dari suatu wawancara atau
proses koding dan penyajian data untuk memastikan tidak ada kesalahan yang
telah dilakukan. Simpulan perlu diverifikasi agar mantap dan benar-benar bisa
cepat, mungkin sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada
peneliti pada waktu menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada
BAB IV
Sulawesi Selatan. Ibu kota dari Kabupaten ini berada di kota Bulukumba.
Bulukumba mempunyai luas wilayah 1.154, 58 KM², dengan jarak tempuh dari
dataran rendah, pantai serta laut lepas. Daerah dataran rendah memiliki
5°20-5°40 lintang selatan dan 119°50 - 120°28 Bujur Timur dengan Batas-batas
wilayahnya yaitu:
2019 yaitu sekitar 420.603 jiwa yang terdiri dari 198.701 jiwa penduduk laki-
kelamin penduduk laki-laki atas penduduk perempuan pada tahun 2019 mencapai
Bulukumba.
a. Visi
47
b. Misi
Lingkungan).
SEKRETARIS
JABATAN FUNGSIONAL
48
49
5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas
jabatan Kepala Dinas adalah sebagai Tugas Pokok Dan Uraian Tugas
2. Tugas berikut :
dan Pertanahan
Pertanahan
Pertanahan.
c. Tugas Pokok Dan Uraian Tugas Jabatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
serta ketatalaksanaan
perubahan anggaran.
pembayaran.
e. Tugas Pokok Dan Uraian Tugas Jabatan Sub Bagian Program dan
Pelaporan
kepada bawahan
Perumahan
dibidang perumahan.
berikut :
dibidang perumahan.
perumahan
bawahan
perumahan.
perumahan
Perumahan
Perumahan.
kebijakan nasional.
pengendalian perumahan.
pengendalian perumahan.
kebijakan nasional.
Gedung (SKBG).
Permukiman
sebagai berikut:
tugas bawahan
59
permukiman.
teknologi permukiman.
60
kawasan permukiman.
Kawasan Permukiman
Permukiman.
permukiman.
kawasan permukiman
peraturan perundangundangan
pemerintahan.
Pemerintahan.
63
pada bawahan.
Pemerintahan
dan pemerintahan.
pemerintahan.
Kebakaran);
bangunan gedung.
p. Tugas Pokok Dan Uraian Tugas Jabatan Seksi Air Minum dan
lingkungan pemukiman.
limbah.
penyehatan lingkungan.
penyehatan lingkungan
bangunan lainnya
bangunan gedung.
Pertanahan
pertanahan.
berikut :
kegiatan pertanahan.
1. Seksi inventarisasi dan ganti rugi tanah yang dipimpin oleh seorang
rugi tanah.
tanah.
tanah.
Penggunaan Tanah
Penggunaan Tanah.
Pemerintah daerah.
Tanah
sebagai berikut:
B. Hasil Penelitian
yang mengetahui tentang permasalahan yang diteliti dan 3 informan dari pihak
developer yang terlibat didalamnya dan diberi izin oleh dinas terkait untuk
1. Perencanaan
fungsi manajemen dalam hal ini adalah bidang perencanaan perumahan dan
tim dalam proses perencanaan pembangunan merupakan hal yang sering kali
ditemui dilapangan.
73
pembangunan pemukiman.
2. Pengawasan
simbiosis yang saling terkait satu sama lain. Oleh sebab itu kebutuhan
fungsi rumah berkembang menjadi sumber rasa aman dan nyaman dalam
kehidupan.
Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bulukumba. Izin ini bisa dikenal juga
ialah selama 7 hari kerja atau terhitung sejak dokumen administratif perizinan
1. Persyaratan Administratif:
a. Data Pemohon
b. Data Tanah
2. Persyaratan Tekis:
tes umum terhadap perumahan yang akan diberikan izin lalu diberi tanda.
ini disebut dengan retribusi perizinan, yakni sejumlah biaya untuk bimbingan,
seorang developer perumahan tersebut. Maka dari itu, proses permohonan izin
mendirikan perumahan tersebut sesuai dengan alur dan waktu yang singkat
tidak memenuhi atau tidak lengkap, maka pemohon akan diminta untuk tidak
“Untuk berkas syarat permohonannya itu berupa Photo Copy KTP, Pas
Foto Ukuran 3X4 sebanyak 2 Lembar, Bukti pembayaran pajak tahunan
yang terakhir, Photo copy sertifikat BPJS Ketenagakerjaan/ Peserta
BPJS, Surat kuasa pemohon bagi pemohon yang diwakilkan, Surat
kepemilikan tanah diketahui oleh pemerintah setempat, Sertifikat hak
milik, Gambar bangunan dan Surat keluasan tanah jika tidak memiliki
sertifikat.“
Berdasarkan hasil wawancara diatas diketahui bahwa Adapun persyaratan
8. Gambar bangunan.
terbit izin jika lokasi yang dimaksud layak untuk dibuat sebuah bangunan atau
78
perumahan. Namun jika lokasi yang ditinjau tidak layak untuk dilakukan
C. Pembahasan Penelitian
Kabupaten Bulukumba.
akan didirikan. Ketiga, pengawasan tes umum terhadap perumahan yang akan
pengawasan hingga izin diberikan. Hal ini disebut dengan retribusi perizinan,
yakni sejumlah biaya untuk bimbingan, pembinaan dan pelaksanaan atas izin
terbit izin jika lokasi yang dimaksud layak untuk dibuat sebuah bangunan atau
perumahan. Namun jika lokasi yang ditinjau tidak layak untuk dilakukan
pokok dan fungsi sehingga pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum
mengunakan tenaga ahli yang relevan, tetapi juga secara partisipatif dengan
persiapan pelaksanaan dimana semua data identifikasi baik itu sumber daya
program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dalam
perencanaan awal.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
koordinasi dengan pihak terkait dan selanjutnya melakukan kajian dan analisis
bulukumba.
sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada, namun dalam menjalankan
B. Saran
melibatkan diri secara politik dan atau melibatkan pihak lain untuk ikut
lain.
3. Perlunya menjaga komunikasi dan koordinasi yang baik dan intensif dari
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik (R. Cipta (ed.)).
Asep Hariyanto. (2007). Strategi Penanganan Kawasan Kumuh Sebagai Upaya
Menciptakan Lingkungan Perumahan Dan Permukiman Yang Sehat (Contoh Kasus :
Kota Pangkalpinang). Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota UNISBA, 7(2), 11-37–
37.
Budiman. (2021). Manajemen Pembangunan Wilayah. Gramedia Pustaka Utama.
Esariti, L., Sunarti, S., Rahdriawan, M., & Makhmudi, D. P. (2021). Kajian Strategi
Penanganan Kawasan Kumuh di Kabupaten Bangka Tengah. Journal of Regional and
Rural Development Planning, 5(2), 110–122.
https://doi.org/10.29244/jp2wd.2021.5.2.110-122
Haris, S. (2019). Governance: Perubahan Paradigma Pada Penyelenggaraan Pemerintahan.
Sosfilkom, XIII(01), 35–47.
Hendrawati Hamid. (2018). Evaluasi Manajemen Pemberdayaan Masyarakat. In De
Lamacca Makassar (Vol. 5, Issue 1).
Moleong. (2006). Metodologi penelitian Kualitatif (Rosdakarya (ed.)).
Nursini. (2010). Perencanaan Pembangunan Dan Penganggaran Daerah (Teori Dan
Aplikasi). 251. https://core.ac.uk/download/pdf/77629914.pdf
Pereira, L., Supriyono, B., & Makmur, M. (2015). Perencanaan Pembangunan
Permukiman Sebagai Upaya Peningkatan Kelayakan Hidup Masyarakat. Jurnal Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tribhuwana Tunggadewi, 4(2), 42390.
Rahayu, F. R., Tyawati, N. A., Septiyani, D., Kusumadewa, B., Tri, J., & Nugraha. (2019).
Tingkat Kepuasan Masyarakat Pra Sejahtera terhadap Pembangunan Rumah Susun
Warga (Rusunawa) di Kota Magelang. Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara
(JMAN), 03(03), 33–39.
Randy Wrihatnolo, R. N. (2016). Manajemen Pembangunan Indonesia. PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.
Rizki Priyo Atmoko. (2019). Peran Pemerintah Menciptakan Perumahan Layak Huni
(Studi Kasus pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kanupaten
Sidoarjo). Jurnal Administrasi Publik (JAP), 1(4), 120–127.
Setiawan, irfan. (2018). Handbook Pemerintahan Daerah, (Wahana Resolusi). June 2018.
84
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Alfabeta (ed.)).
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Alfabeta.
Wijaya, M., & Handrisal, H. (2021). Kebijakan Penyelenggaraan Perumahan Masyarakat
Berpenghasilan Rendah di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. KEMUDI :
Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(01), 37–51.
https://doi.org/10.31629/kemudi.v6i01.3579
Wulansari, R., & Ma’ani, K. D. (2021). Implementasi Kebijakan Rehabilitasi Rumah
Tidak Layak Huni Menjadi Layak Huni Di Kabupaten Pasaman Barat. Jurnal
Manajemen Dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 3(2), 163–171.
https://doi.org/10.24036/jmiap.v3i2.208