Oleh:
2020
i
SKRIPSI
Kepada
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Dekan Ketua Program Studi
iii
HALAMAN PENERIMAAN TIM
Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar,
Nomor: 0008/FSP/A,4-II/41/2020 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
dan memperoleh gelar sarjana (S.1) dalam Program Studi Ilmu Administrasi
Negara yang dilaksanakan di Makassar pada hari Jum’at tanggal 28 bulan
Februari tahun 2020.
TIM PENILAI
Ketua Sekretaris
PENGUJI:
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan
aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Yang Menyatakan,
v
ABSTRAK
Epi Indah Serniati. Anwar Parawangi dan Adnan Ma’ruf. Evaluasi Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan Tomoni Kabupaten
Luwu Timur.
Kata kunci: Evaluasi, Kebijakan Publik, Program Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi.
vi
KATA PENGANTAR
skripsi yang berjudul “Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Di
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang ditujukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, terkhusus oleh Bapak Dr.
juga arahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini
vii
4. Bapak Nasrul Haq. S.Sos, M.PA. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
Negara dan Ibu Nurbiah Tahir S.Sos, M.AP selaku Sekertaris Jurusan Ilmu
5. Para dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara dan seluruh staff Fakultas Ilmu
yang telah mendidik saya dan selalu memberikan doa, semangat, motivasi,
terimakasih atas kesabaranya menjaga saya dan selalu mengajarkan saya arti
Perumahan Griya Fajar Mas, yang selalu mendukung dan memberi semangat
10. Untuk kakanda Riswanto yang sudah sabar menemani, mensuport dan
viii
penulis ucapkan terimakasih atas dukungan dan motivasi
12. Untuk kakanda Gusnadi yang sudah membantu peneliti dalam menyelesaikan
13. Para Kakanda Senior Fisipol, Kakanda Awa, Kakanda Yono dan yang tidak
14. Keluarga besar Kantor Kecamatan Tomoni dan Desa Sekecamatan Tomoni
Kabupaten Luwu Timur dan seluruh staf-staf yang telah membantu penulis
selama penelitian.
membangun sangat penulis harapkan, semoga karya skripsi ini bermanfaat dan
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................... ....... . ii
HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………… .... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
x
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 67
B. Saran .......................................................................................................... 69
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyebabnya. Sehingga banyak masyarakat yang pro dan kontra dengan hadirnya
program ini. Seperti halnya mengeluhkan masalah kilometer yang ada pada
Penyedian air minum dan sanitasi tersebut. Karena masyarakat menganggap hal
Penolakan Penyedian air minum dan sanitasi ini, berawal dari isu akan
adanya penambahan kilometer. Hal ini bertujuan agar dapat meratanya pasokan
kilometer yang ada didesa mereka sehingga bertambah pula iuran mereka dalam
kurang minat dan kurang mampu untuk membayar, karna penduduk menganggap
1
2
Persoalan air bersih menjadi masalah yang harus segera dipecahkan agar
masyarakat yang mengeluh akan hal ini terutama di Desa Ujung Baru Kcamatan
Tomoni Kabupaten Luwu Timur. kurangnya air bersih dibeberapa desa jika/ketika
Penyediaan air minum dan sanitasi pada saat ini cukup memberikan sumbangsih
kepada masyarakat setempat agar bisa merasakan air bersih didesanya, yaitu
dengan memanfaatkan sumber mata air yang ada salah satunya desa ujung baru.
Air merupakan hal terpenting dari kebutuhan lainya yang selalu menjadi
publik yang mendasar, sangat berkaitan erat dengan Peraturan Presiden (Perpres)
Undang-Undang No. 185 Tahun 2014 Tentang Penyedian Air Minum dan
Sanitasi, yang menyatakan bahwa air minum dan sanitasi yaitu kebutuhan yang
universal access pada akhir tahun 2019. Program ini menjadi urusan yang wajiib
pemerintah, Program penyediaan Air Minum dan telah menjadi salah satu
3
Water supply and Sanittion for Low Income Communities Project (WSSLIC).
sejak tahun 2008 untuk tahap awal. Pada tahap awal ini ada beberapa agenda
kegitan yang dilakukan oleh pemerintah diantaranya adalah sebagai berikut : (1)
menjelaskan pengertian dan apa yang menjadi latar belakang diadakanya program
Penyediaan air minum dan sanitasi, (2) menjelaskan apa yang menjadi manfaat
dan tujuan dari diadakanya program Penyediaan air minum dan sanitasi, (3)
menjelaskan alur atau proses dan alat bantu yang menunjang pelaksanaan program
Penyediaan air minum dan sanitasi, dan (4) menjelaskan kepada masyarakat
terkait pemanfaatan dari hasil program Penyediaan air minum dan sanitasi.
Kemudian untuk pelaksanaan tahap kedua pada tahun 2013, dari program ini
mencakup lima (5) komponen program, yakni: (1) pemberdayaan masyarakat dan
pelayanan sanitasi, (3) penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum, (4)
pelaksana program.
Sementara itu, untuk tahap ketiga dilaksanakan pada tahun 2018, sbanyak 29
Desaa di Kab. Luwu Timur salah satunya yaitu, Desa Ujung Baru yang terletak di
Kecamatan Tomoni yang saat ini lah mengikuti program penyedia air minum dan
sanitasi. Program trsebut punya berdampak positif dan telah dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat.Oleh karena itu, pelayanan air minum menjadi urusan wajib
4
pemerintah, baik pusat dan daerah. Maka prgram penyedia air minum dan sanitaisi
teradap playanan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan, yaitu (1)
100% akses air minum dan sanitasi, dan (2) sanitasi total berbasis masyarakat.
Kebutuhan akan air minum bersih dan sanitasi lingkungan merupakan hal
Kabupaten Luwu Timur. Oleh karena itu, sinegritas aparatur pemerintah setempat
dengan melibatkan peran aktif masyarakat setempat menjadi syarat penting dalam
program penyehatan lingkungan tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk
lebih sehat dari segi penyediaan air bersih, air minum dan sanitasi lingkungan.
Penyediaan air minum dan sanitasi yang sudah berjalan dari tahun 2008 sejak
perencanaan Penyediaan air minum dan sanitasi seperti pemilihan kebutuhan air
terkecuali kaum perempuan. Program Penyedia air minum dan sanitasi dilakukan
Keadaan geografis kabupaten Luwu Timur yang cukup terjal, karena ada beberapa
desa yang letaknya di daerah pengunungan yang cukup susah dijangkau. Keadaan
ini tentunya berdampak pada kurangnya supplay air ke tempat tujuan, 2) Tingkat
kesadaran masyarakat Luwu Timur yang dapat dikatakan masih cukup rendah.
Hal ini terbukti dengan adanya beberapa Desa yang enggan menerima Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi, dan yang ke 3) Rendahnya pola hidup sehat.
minum dan sanitasi ini. Selain mereka bisa merasakan akses air minum bersih
yang awalnya sebagian dari mereka tidak semuanya bisa mengakses air minum
bersih sekarang mereka bisa merasakan manfaat dari adanya program ini. Program
berkelanjutan dengan kualitas yang dapat diterima oleh pengguna. Kebutuhan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana air minum tetap berfungsi dan dapat berjalan
sesuai peruntukannya.
oleh Negara dalam Undang-undang Dasar 1945 No. 11 Tahun 2009 tentang
kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar
sosial agar tercapai kondisi atau taraf hidup yang sesuai dengan kehidupan di
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk
Minum dan Sanitasi yang ada di Kabupaten Luwu Timur dengan judul “ Evaluasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut:
D. Manfaat Penelitian
pemerintah daerah. Untuk itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Air Minum dan Sanitasi. Dengan kata lain membantu pihak organisasi
sanitasi.
2. Manfaat Akademis
penelitian ini sedapat munkin berguna dan sebagai tambahan wacana dan
sebagai salah satu masukan bagi yang berminat untuk meneliti lebih jauh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berisi cetusan pikiran atau pendapat para pejabat yang mewakili rakyat, tetapi
opini publik (publik opinion) juga mempunyai porsi yang sama besarnya untuk
aktivitas, aksi, keputusan, sikap, untuk bertindak maupun tidak bertindak yang
masalah yang dihadapi. Penetapan kebijakan merupakan suatu faktor penting bagi
2. Kebijakan adalah suatu respon atas peristiwa yang terjadi, baik untuk
8
9
menciptakan yang insentif atas tindakan bersama bagi para pihak yang
pedoman umum sebagai landasan bertindak dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kebijakan bisa berasal dari seorang pelaku atau sekelompok pelaku
input, proses dan output. Input kebijakan merupakan isu kebijakan atau agenda
dan pelaksanaan kebijakan. Isu dan formulasi kebijakan dapat dipahami sebagai
proses politik yang dilakukan elit politik dan / atau kelompok-kelompok penekan.
Output dari proses kebijakan adalah kinerja kebijakan Wahyudi (2016). Oleh
rentang waktu tertentu sebagai sebuah solusi atas permasalahan yang ada dan
Pengertian kebijakan publik oleh para pakar didefenisikan secara beragam, hal
rumusan dari suatu pemerintahan. Dalam pandangan ini, kebijakan publik lebih
dipahami sebagai apa yang dikerjakan oleh pemerintah dibandingkan dari pada
proses hasil yang dibuat. Mengenai kebijakan publik, lebih lanjut Wahab (2010)
menyatakan bahwa:
sebagai serangkaian kegiatan yang sadar, terarah dan terukur yang dilakukan oleh
Kebijakan publik mempunyai sifat mengikat dan harus dipatuhi oleh seluruh
dan dilaksanakan, kebijakan tersebut harus ditetapkan dan disahkan oleh badan /
adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
sesuatu maka harus ada tujuannya (obyektifnya) dan kebijakan negara itu harus
sesuatu yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah pun termasuk kebijakan publik.
hal ini disebabkan karena ”sesuatu yang tidak dilakukan” oleh pemerintah akan
hanya pemerintahlah yang secara syah dapat berbuat pada masyarakatnya dan
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi merupakan salah satu program solusi
dan nyata pemerintah (pusat dan daerah) dengan dukungan Bank Dunia untuk
penyakit lainya yang ditularkan melalui air dan lingkungan, yang bertujuan
menciptakan masyarakat hidup bersih dan sehat dengan meningkatkan akses air
minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta melibatkan masyarakat secara aktif
kabupaten karena kedudukan desa dalam konteks yang lebih luas (sosial,
ekonomi, akses pasar dan politik) harus melihat keterkaitan antar desa, desa dalam
kecamatan, antar kecamatan dan kabupaten. Oleh karena itu pembangunan desa
harus dilihat dalam konteks pembangunan daerah. Hal ini tidak berarti menggugat
atau memperlemah upaya otonomi desa tetapi justru memperkuat porsi tawar dan
masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat melalui peningkatan akses
masyarakat miskin pedesaan dan pinggiran kota terhadap pelayanan air minum
dan sanitasi. Secara rinci program penyediaan air minum dan sanitasi bertujuan
untuk:
2014 tentang pemerintah daerah, pelayanan air minum dan sanitasi menjadi
dalam meyediakan layanan air bersih dan sanitasi yang memenuhi Standar
Pelayanan Minimal (SPM). Sistem penyediaan air minum yang disingkat SPAM
merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan
manajemen, keuangan, peran masyarakat dan hukum) dalam kesatuan yang utuh
yang lebih baik. Sanitasi adalah segala sesuatu upaya yang dilakukan untuk
pembangunan sanitasi, adapun Ruang lingkup Program Penyediaan air minum dan
desa.
C. Konsep Evaluasi
yang dilakukan secara independen untuk menilai proses kegiatan program baik
dari aspek efesiensi dan efektifitas kegiatan maupun dampak dari program.
dan output kegiatan, evaluasi dampak program, dan evaluasi yang meliputi proses,
hasil, dan pendanaan. Evaluasi program penyediaan air minum dan sanitasi
pemantauan, dengan kata lain evaluasi program berguna untuk melihat apakah
15
2. Bahwa penilaian itu adalah suatu proses yang berarti bahwa penelitian
manajemen.
pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai dengan hasil yang seharusnya menurut
keterampilan dan kompetensi pekerja yang ada sekarang ini kurang cukup
Menurut Kreitner & Kinicki (Wibowo, 2016) melihat sasaran evaluasi dari
hasil, dan kontigensi. Sementara itu, Robbins (Wibowo, 2016) melihat evaluasi
16
kinerja dalam ukuran hasil pekerjaan individu, perilaku, dan sikap. Pendapat
berikut:
karateristik individu.
banyak hal yang harus diperhatikan terutama dengan melalu berbagai pendekatan-
pendekatan yang ada, sebagai pedoman dalam mencapai sebuah target atau tujuan
tersebut.
manfaat utama yaitu bagi pihak internal dan eksternal. Berdasarkan dari
pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bagi pihak internal laporan kinerja
program yang tidak optimal memerlukan revisi anggaran program. Jika evaluasi
manajer perlu mengkaji ulang terhadap strategi untuk mencapai tujuan, atau
Evaluasi kebijakan yang secara spesifik terfokus pada berbagai indikator kinerja
yang terkait kebijakan dan rencana yang telah ditetapkan, yaitu mengembangkan
tujuan yang telah ditetapkan. yaitu akibat dan konsekuensi yang ditimbulkan
sebagai hakim yang menentukan kebijakan yang ada telah sukses atau gagal
sebagai dasar apakah kebijakan yang ada layak untuk dilanjutkan, direvisi atau
(appraisal), pemberian angka (rating) dan penilaian (assessment), kata- kata yang
menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilai.
Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produktif informasi
kebijakan dimana pada kenyatannya mempunyai nilai dari hasil tujuan atau
sasaran kebijakan. Sebagian akhir dari suatu proses kebijakan adalah evaluasi
yaitu:
program.
19
maupun “nilai”.
karakter yang pertama yaitu fokus nilai, karena evaluasi adalah penilaian dari
suatu kebijakan dalam ketepatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran kebijakan.
Kedua yaitu interdependensi fakta nilai, karena untuk menentukan nilai dari suatu
kebijakan bukan hanya dilihat dari tingkat kinerja tetapi juga dilihat dari bukti
atau fakta bahwa kebijakan dapat memecahkan masalah tertentu. Ketiga yaitu
orientasi masa kini dan masa lampau, karena tuntutan evaluatif diarahkan pada
hasil sekarang dan masa lalu sehingga hasil evaluasi dapat dibandingkan nilai dari
kebijakan tersebut. Keempat yaitu kualitas nilai, karena nilai-nilai dari relevan
mempunyai arti ganda baik rekomendasi sejauh berkenaan dengan nilai yang ada
lain.
1. Efektivitas
mencapai hasil (akibat) yang diiharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya
tindakan. Yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas teknis, selalu diukur
dari unit produk atau layanan nilai moneternya. Jadi, apabila setelah pelaksanaan
suatu kegiatan kebijakan tersebut telah gagal, tetapi adakalanya suatu kebijakan
publik hasilnya tidak langsung efektif dalam jangka pendek, akan tetapi setelah
2. Efesien
3. Kecukupan
jauh alternatif yang ada ada dapat memuaskan kebutuhan, nilaiatau kesempatan
dalam.
4. Perataan
rasionalitas legal dan sosial dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara
berorientasi pada para perataan adalah kebijakan yang akibatnya atau usaha secara
adil didistribusikan. Jadi pelaksanaan kebijakan haruslah bersifar adil dalam arti
semua sektor dari segi lapisan masyarakat haru sama-sama menikmati hasil
kebijakan.
5. Responsivitas
suatu aktivitas yang berarti tanggapan sasaran kebijakan publik atas penerapan
dahulu memprediksi pengaruh yang akan terjadi jika suatu kebijakan akan
dapat dirasakan dalam bentuk yang positif berupa dukungan ataupun wujud yang
6. Ketepatan
Ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan program dan pada
alternatif untuk dijadikan rekomendasi dengan menilai apakah hasil dari alternatif
ketepatan dapat diisi oleh indikator keberhasilan kebijakan lainnya (bila ada).
Misalnya dampak lain yang tidak mampu diprediksi sebelumnya baik dampak tak
terduga secara positif maupun negatif atau dimunkinkan alternatif lain yang
dirasakan lebih baik dari suatu pelaksanaan kebijakan sehingga kebijakan bisa
E. Kerangka Pikir
diaplikasikan pada kebijakan program Penyediaan air minum dan sanitasi adalah
tahapan kegiatan, dengan tujuan agar kegiatan yang akan direncanakan serta
pasar, serta sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
Dalam proses Evaluasi Penyediaan air minum dan sanitasi, ada tiga (3)
indikator, yaitu partisipasi, perencanaan, dan strategi kebijakan, serta ada enam
ketiga indikator dan keenam kriteria ini diharapkan mampu untuk menilai tingkat
sederhana kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Evaluasi Program
Penyediaan Air Minum
Dan Sanitasi
1. Efektifitas
2. Efesiensi
3. Kecukupan
4. Perataan
5. Responsivitas
6. Ketetapan
Pemberdayaan Masyarakat
diKecamatan Tomoni
Kabupaten Luwu Timur
24
1. Evaluasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi adalah suatu cara
g. Adapun tujuan dari program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi itu
sendiri yaitu :
masyarakat pada kalangan bawah. Dengan adanya Penyediaan Air Minum dan
25
air minum dan sanitasi yang berkelanjutan serta meningkatkan penerapan perilaku
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitiaan ini dilakukan dua (2) bulan setelah keluarnya surat izin
penelitian dari LP3M, yaitu pada tanggal 26 Oktober sampai 26 Desember tahun
2019. Dari ke enam Desa dan satu Kelurahan ini, peneliti jadikan tempat
penelitian dengan pertimbangan baik tenaga, dana, waktu dan jarak tempat
penelitan dengan tempat tinggal peneliti yang dapat dijangkau dalam waktu
mengambil data-data yang berkaitan dengan penelitian ini dan memastikan data-
data tersebut apakah sudah sesuai atau belum dengan yang dilapangan.
desa yang memiliki kategori jumlah penduduk terbanyak, sedang dan rendah.
Bukan hanya itu, peneliti juga melihat beberapa desa yang telah ikut serta dalam
masyarakat dalam program penyediaan air minum dan sanitasi yang diterapkan di
Kantor dan Desa yang ada di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.
peneliti akan mendeskripsikan secara utuh dan mendalam tentang realita sosial
26
27
dalam penelitian ini yaitu: penelitian fenomenologi. Tipe penelitian ini digunakan
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu, data
1. Data primer
Dimana sumber data primer dalam penelitian ini didapatkan dari data-data
atau foto.
2. Data sekunder
Sumber data sekunder peneliti peroleh dari berbagai arsip, laporan, buku,
D. Informan penelitian
substansi tersebut. agar informasi yang diperoleh mudah dan jelas. dibawah ini
No Jabatan
1 Staf Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur
6 Masyarakat
1) Staf Kantor Kecamatan Tomoni yang di maksud pada penelitian ini yaitu,
2) Staf Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Timur yang dimaksud pada
penelitian ini yaitu, Kepala Dinas yang memiliki tugas dan fungsi sebagai
undangan.
penelitian ini yaitu, Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung
4) Staf Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dimaksud peneliti ini
melalui pemanfaatan mata air atau sumur dalam (deep well), yang
laboratories terhadap sumber dan produk air minum sesuai dengan standar
5) Aparat Desa yang dimaksud peneliti yaitu, Kepala Desa atau biasa yang
desa dan juga ekonomi desa, pembangunan yang hendak dilakukan didesa,
warga, mewakili desa baik diluar pengadilan atau dalam pengadilan serta
menetap dan bertempat tinggal di Kabupaten Luwu Timur. Dalam hal ini
1) Observasi
Analisis data merupakan suatu analisis yang didasarkan oleh data yang
menggunakan tiga teknik analisis data yaitu, reduksi data, penyajian data, dan
1. Data Reduktion atau redukasi data, dalam penelitian ini dilakukan untuk
memilih data-data yang perlu atau tidak perlu dimasukkan dalam penelitian ini.
Dalam artian merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada
2. Penyanjian data atau Data Display dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk
uraian singkat bersifat naratif yang memberikan penyajian data dalam bentuk
matris dan grafik, dengan begitu dengan begitu penelitian dapat menguasai
data.
G. Keapsahan Data
dokumen.
lain dengan waktu dan situasi yang berbeda sampai ditemukan kepastian
BAB IV
selatan.Selain itu kabupaten Luwu Timur juga berbatasan langsung dengan laut
yaitu dengan Teluk Bone disebelah selatan. Kabupaten Luwu Timur terletak
berikut:
Tengah
Sulawesi Tengah
34
35
Sulawesi Selatan.
Kabupaten Luwu Timur tercatat 6.944,88 km 2 atau sekitar 11, 14% dari luas
berjumlah 243.064 jiwa. Kabupaten ini terdiri atas 11 kecamatan yakni kecamatan
Nomor 7 Tahun 2003 pada tanggal 25 Februari 2003. Kabupaten luwu timur
Salah satu kabupaten yang memiliki heterogenitas penduduk, beragam suku dan
adanya Program penyediaan air minum dan sanitasi melalui peraturan daerah
pembangunan daerah untuk jangka waktu lima tahun kedepan yang memuat
persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak
di sebelah barat ibukota Kabupaten Luwu Timur ini berbatasan langsung dengan
yang mengaliri kecamatan ini yaitu sungai Tomoni. Pemerintahan pada tahun
Untuk saat ini masih gabung dengan visi dan misi Kabupaten demi
a. Visi
mandiri.
b. Misi
a. Sarana
b. Prasarana
tentunya tidak terlepas dari aspek kecukupan dan kewajaran penyediaan prasarana
dilengkapi dengan gedung Aula, ruang tunggu, WC pria dan wanita yang cukup
masyarakat setempat.
desa dan kelurahan serta melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh bupati untuk
Bupati
tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintah Daerah yang ada di Kecamatan,
dan
40
Perundang-undangan.
Gambar 2.2
CAMAT
KELOMPOK
JABATAN
SEKRETARIS
FUNGSIONAL CAMAT
SUBBAG. SUBBAG.
UMUM &
KEUANGAN PERENCANAAN
&
KEPEGAWAIAN
DESA KELURAHAN
Oleh karena itu, SDM yang cukup dan berkompetensi akan mendorong
Table 2.1
Jumlah jenis kelamin pegawai
Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur
1 Laki-laki 16
2 Perempuan 15
Total 31
Dari tabel 2.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah sumber daya aparatur
pada Kantor Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur, dilihat dari jenis
belas) orang. Pegawai di kantor Kecamatan Tomoni dominan laki-laki. Hal ini
Kabupaten Luwu Timur sebanyak 17 (Tujuh belas) orang PNS dan 14 (Empat
42
belas orang upah jasa. Berdasarkan keadaan sumber daya aparatur pada Kantor
Tabel 2.2
Tingkat golongan atau pangkat pegawai
Golongan IV
1 Golongan IV/d -
2 Golongan IV/c -
3 Golongan IV/b -
4 Golongan IV/a 1
Golongan III
1 Golongan III/d 2
2 Golongan III/c 2
3 Golongan III/b 1
4 Golongan III/a 4
Golongan II
1 Golongan II/d 3
2 Golongan II/c 4
3 Golongan II/b -
4 Golongan II/a -
Upah Jasa 14
Total 31
Dari tabel 2.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai memiliki tingkat
golongan IV (empat) terdapat 1(satu) orang, jumlah pegawai tingkat golongan III
(tujuh) orang. Jadi, total keseluruhan pegawai yang ada di Kantor Kecamatan
Minum dan Sanitasi yang ada di Kecamatan Tomoni, terlebih dahulu melihat
Tabel 2.3
Jumlah penduduk di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timurdi Tahun
2019.
DESA/LURAH JML.PEND AKHIR JUMLAH KE
T
No
LK PR L+P DSN LUAS KK
WIL
Tabel 2.4
Lokasi Terealisasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di Kecamatan
Tomoni Kabupaten Luwu Timur Tahun 2019.
Tomoni 1. L.Kuwarasan 1 45 1
2. L.Kuwarasan 2
3. L.Kuwarasan 3 36 0
4. L. Bulu-Bulu
20 2
37 0
45
0 0
4 0
30 0
5 0
Bayondo 1. Bayondo 64 1
2. Indrokilo
3. Balele 61 0
59 0
1. TOMONI
Kalpataru 1. Marannu 0 0
2. Rante Mario
3. Sukadamai 0 0
4. Suryasakti
79 2
91 1
46
36 0
67 1
JUMLAH 7 29 740 9
Berdasarkan tabel di atas 2.3 dan tabel 2.4, peneliti menarik kesimpulan
bahwa di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur terdiri dari 12 (dua belas)
Desa dan 1 (satu) Kelurahan dan 51 ( lima puluh satu) dusun, hanya beberapa
desa dan dusun di Kecamatan Tomoni yang terealisasi Program Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi. Kelurahan Tomoni yang terdiri dari 4 (empat) dusun hanya
138
(seratus tiga puluh delapan) Rumah tangga saat ini yang aktif dan ada 3 yang
tersegel atau tutup, Desa Lestari terdiri dari 5 (lima) Dusun, hanya 4 (empat)
rumah tangga saat ini yang terealisasi yaitu didusun Mojokerto dan Sidorejo, Desa
Sumber Alam terdiri dari 3 (tiga) dusun, hanya 49 rumah tangga saat ini yang
terealisasi, Desa Rante Mario terdiri dari 3 (tiga) dusun, hanya 45 ( empat puluh
lima) rumah tangga yang terealisasi Air pam dan 1 (satu) yang tersegel atau tutup,
Desa Bayondo terdiri dari 3 (tiga) dusun, hanya 184 (seratus delapan puluh
empat) rumah tangga yang terealisasi dan 1 (satu) yang tersegel atau tutup yaitu
47
didusun Bayondo, Desa Kalpataru terdiri dari 4(empat) dusun, hanya 170 (seratus
tujuh puluh) rumah tangga yang terealisasi Air Pam didusun Sukadamai, dusun
Suryasakti dan ada 3(tiga) yang tersegel/tutup, dan Untuk Penyediaan air minum
dalam bentuk Pamsimas di Desa Ujung Baru yang terdiri dari 6 (enam) dusun,
hanya150 (lima puluh) rumah tangga yang terealisasi yaitu didusun Ujung
Baru,dusun Tabaro Mario, dusun Masoki , dusun Mandiri dan yang tersegel/ tutup
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi ada 740 (Tujuh ratus empat puluh) rumah
penyediaan air yaitu Pamsimas dan Air Pam. Untuk Pamsimas sendiri ialah
program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang merupakan
kebutuhan air minum yang hanya ada di desa Ujung Baru yang terletak di daerah
dengan cara memanfaatkan danmengeolah sumber mata air yang ada di desa
tersebut dan tidak melibatkan pihak dari PDAM dengan alasan bahwa jarak dari
lokasi yang ditempuh tidak terjangkau sehingga pipa saluran air dari PDAM
Sedangkan untuk Air Pam yang ada hanya bisa mengaliri daerah yang
mempunyai dataratan rendah yang cukup dijangkau oleh pipa-pipa dari PDAM di
(PDAM). Yang merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak
Tomoni. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa Perusahaan Daerah Air Minum
air baku disuatu kawasan yaitu Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur.
bakunya.
(pembersihan dreinase).
lingkungan manusia, air, dan udara. Secara singkat berikut adalah beberapa
telah dirumuskan maka berikut ini adalah indikator yang dipakai pada saat
Efektivitas
Efisiensi
Kecukupan
Responsivitas
1. Efektifitas
cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penyediaan air minum dan
merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat. Oleh karena itu,
untuk dapat menikmati manfaat dari penyediaan air minum dan sanitasi
lingkungan tersebut perlu dilakukan dengan seefektif mungkin oleh semua pihak
yang berkepentingan.
minum:
“ Menurut saya mbak,, kondisi yang ada, saat ini mengenai penyediaan air
minum belum cukup efektif dikarenakan masih ada masyarakat yang
kurang faham atas informasi terkait kebersihan air pam dan mayoritas
masyarakat didesa sudah memiliki air sumur sendiri yang secara materi
lebih irit sehingga mereka enggan untuk menggunakan air pam”(hasil
wawancara dengan Bpk. W, 12 November 2019).
sangat efektif karena sudah banyak masyarakat yang mulai menggunakan air
pam, walaupun ini masih bertahap dilakukan pemerintah demi kesehatan bersama
dan untuk masa jangka panjang dan waktu yang akan datang, karna dengan
mempengaruhi lingkungan saat ini entah dari pencemaran lingkungan dan lain-
lain. Untuk hal-hal yang tidak di inginkan maka dari itu pemerintah membuat
program penyediaan air minum dan sanitasi seperti saat ini. Untuk masyarakat
yang merasa belum efektif, adanya program ini karena mereka masih memiliki
air sumur sendiri, dan masih banyak pula masyarakat yang belum mengerti
mengenai manfaat penyuluhan air pam dan informasi yang akurat mengenai air
pam.
51
2. Efesien
Tomoni memprogramkan air bersih dan sinitasi untuk lima tahun kedepan sudah
efisieen, Sebab tujuh desa di kecematan tomoni sudah terealisasi selama dua tahun
terakhir. Artinya masih ada enam desa untuk dikerjakan tiga tahun kedepan.
minum dan sanitasi sampai saat ini dapat dikatakan efektif dan efisien, berjalan
dengan baik dan semua program yang dikembangkan bersifat akuntabilitas sesuai
sebagai berikut:
sanitasi yang di hadirkan oleh Kecamatan Tomoni ada 2 (dua) yaitu, dalam bentuk
Air Pam dari PDAM dan Pamsimas yang di berdayakan oleh masyarakat
setempat. Program penyediaan air minum dan sanitasi yang ada di Kecamatan
Tomoni dapat dikatakan efektif dan efisien serta akan terus ditingkatkan. Semua
ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan peduli akan
lingkungan sekitar.
“Air Pam yang mengalir dirumah saya terkadang tidak lancar, masih
sering tersedat-sedat terkadang lancar dan terkadang juga sebaliknya,saya
sebagai pengguna Air Pam sangat mengeluhkan hal ini apalagi saat ini
musim kemarau sumur juga mengering,,jadi menurut saya ini kurang
efektif”’( hasil wawancara dengan ibu M ,13 November 2019).
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa untuk pelayanan Air Pam
yang ada di Kecamatan Tomoni tidak efektif. Hal ini dipicu karna kurang
mengeluh akan hal ini. Namun sebagian besar masih ada masyarakat yang
menggunakan air dari sumur galian, Walaupun program Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi terlaksana namun masih ada masyarakat yang tidak menggunakan
“saya memilih untuk menggunakan air dari sumur galian, karna menurut
saya air dari sumur galian lebih bagus dan tidak mengandung zat kapur
dan juga sudah terlalu nyaman saja” (hasil wawancara dengan ibu L, 13
November 2019).
bahwa Air pam terlalu banyak mengandung zat kapur. Sehingga menyebabkan
masyarakatnya menggunakan keduanya baik air pam maupun air dari sumur
“ Dirumah saya untuk keseharianya masih menggunakan air pam dan air
dari susmur galian, untuk air pam sendiri kegunaanya dirumah saya hanya
saya gunakan untuk mencuci dan mandi, sedangkan air sumur saya
gunakan untuk kebutuhan air minum saja jika sudah dimasak dan
mengantisipasi jika musim kemarau tiba. (hasil wawancara dengan ibu T,
13 November 2019).
sebagai cadangan ketika musim kemarau tiba. Adapula masyarakat yang ingin
sekali menggunakan air pam yang ada di Kecamatan Tomoni. Namun masih
“Saya ingin sekali dirumah saya di aliri air pam, saya sudah beberapa kali
mendaftar tapi tidak pernah direspon, dan saya sudah pernah bertanya
kepada pegawainya langsung,kenapa prosesnya lama sekali, sudah hampir
tiga minggu tapi belum juga ada panggilan, katanya harus menunggu dan
semua sesuai nomor antrian pendaftaran.
(hasil wawancara Bpk A,14 November 2019).
kendala dalam melakukan proses pendaftaran, entah itu mengenai berkas yang
kurang lengkap. Namun dapat dilihat bahwa ada masyarakat yang ingin rumahnya
di aliri air pam akan tetapi, kurangnya respon dari pihak yang bersangkutan.
54
Untuk hal ini selaku pelayan public melakukan administrasi yang diterapkan di
lapangan secara langsung di Desa Sumber Alam masih kurang efektif dan kurang
efisien. Berikut hasil wawancara dengan salah satu Kepala dusun di Desa Sumber
“Untuk di Dusun Sumber alam sendiri kurang lebih baru 20 (dua puluh) kk
yang sudah mendaftar dan sudah di aliri air pam, sedangkan untuk di
dusun lainya masih belum sampai kesana pipa dari PDAM”.
(hasil wawancara ibu N ,14 November 2019).
efisien dalam pelayanan public, seperti yang dijelaskan oleh kepala dusun sumber
alam yang mengatakan baru 20 kk yang menikmati air pam dari 73 kk,secara
langsung dapat dilihat bahwa masih banyak masyarakat yang kurang minat
dengan air pam. Dan masih banyak desa yang belum dimasuki oleh pipa-pipa dari
kurang puasnya pelanggan dengan pelayanan air pam. Manfaat yang mereka
rasakan dengan adanya program penyediaan air minum dan sanitasi yang ada di
pelayanan yang diberikan kurang optimal. mereka berharap untuk kedepanya agar
program penyediaan air minum dan sanitasi yang melibatkan beberapa pihak salah
satunya PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang merupakan satuan unit
usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat
keseluruh Desa yang ada di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur. Berikut
daerah air minum (PDAM) yang mendistribusikan air bersih untuk masyarakat
atau persyaratan dokumen yang telah di tetapkan dan dengan biaya awal yang
harus dibayar seperti, foto kopi KTP atau foto kopi akta pendirian perusahaan,
foto kopi akta jual beli, foto kopi PBB tahun terakhir atau surat keterangan dari
(jika mewakili instansi atau perusahaan) dan untuk biaya pendaftar awal
ditentukan 50.000 (lima puluh ribu rupiah) sudah termasuk materai. Untuk proses
awal yang perlu di terapkan bagi calon pengguna. Dan dapat dilihat juga bahwa
ada kriteria golongan untuk pemasangan Air Pam yaitu, RT 1,RT 2 dan RT 3, dari
umum, Rumah sakit, Sekolah, dan pelayanan social lainya. Kemudian Pelayan
publik dalam pelayanan air minum adalah kegiatan yang mendukung tupoksi di
penyediaan air minum dan sanitasi. Lanjut dengan informan yang sama:
pengelola sudah efisien, sebab terjadinya beberapa masalah mengenai air pam
tidak semua terjadi karena ketersengajaan dari pihak perusahaan daerah air minum
itu sendiri , melainkan karna hal yang tak terduga, dan pihak perusahaan berusaha
pengguna air pam agar lebih sabar dengan pelayanan pihak perusahaan
“Untuk kendala yang sering kami hadapi itu, dimulai dari Teknis, stok
barang yang kurang memadai dan oprasional dilapangan. Ditambah
57
dengan keluhan para pelanggan yang kurang puas dengan pelayanan air
pam kami” (hasil wawancara Bpk M, 16 November 2019).
oprasional yang dilakukan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), tidak
semudah yang di pikirkan oleh masyarakat setempat, sering kali terjadi masalah
dalam hal pemasangan pipa dilapangan, stok barang yang kurang memadai
penundaan dalam pemasangan pipa di rumah warga begitu pula jarak yang
ditempuh terkadang tidak dapat di akses oleh jaringan Pipa PDAM. maka dapat
dikatakan bahwa kurang efesien dalam oprasional yang dilakukan oleh Penyedia
air minum bersih dan sanitasi yang dilakukan di Kecamatan Tomoni Kabupaten
Luwu Timur.
Sebagai pihak yang terlibat dalam Penyediaan air minum dan sanitasi di
Pekerjaan Umum (PU) Pengairan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur.
berikut:
“untuk sanitasi sendiri dapat saya katakan belum terlayani secara merata,
tapi sementara “diupayakan untuk itu. Karna sekarang target 100% Air
bersih dan 0% Kumuh, untuk saat ini baro 90% yang sudah dilakukan
sanitasi (Pembangunan yang sudah di anggap layak (hasil Wawancara
dengan Bpk A.P,18 November 2019).
saat melakukan peninjauan langsung kelapangan atau lokasi yang akan dilakukan
sanitasi di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur sudah sangat efisien dan
efektif. Dalam hal ini juga melibatkan instansi yang bersangkutan antara lain
Kesehatan:
“Kami dari dinas kesehatan memeriksa kondisi air dan lingkungan yang
akan dijadikan lokasi sasaran tepat atau tidak sanitasi yang akan dilakukan
di wilayah Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur. Dan data yang
kami kumpulkan akan di kirim ke Dinas PU sebagai bahan materi untuk
ditinjau kembali.(hasil wawancara dengan ibu M, 18 November 2019).
“Untuk kriteria dari Dinas Kesehatan itu sendiri mengenai sanitasi, yang
penting sudah mempunyai jamban yang di anggap tidak mencemari
lingkungan, dan selama tidak buang air besar di sembarang tempat maka
sudah terhitung dalam sanitasi yang dan dapat dikatakan sudah punya
akses sendiri”(hasil wawancara dengan ibu M,18 November 2019).
Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat katakan bahwa kerja sama antar
Dinas Pekerjaan Umum bagian pengairan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu
bahwa proyek kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi di masyarakat adalah
diberikannya bantuan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi ini diharapkan
kualitas yang dapat diterima oleh pengguna, dalam hal ini adalah masyarakat
3. Kecukupan
implementasi kebijakan publik terntu sarana dan prasarana menjadi sesuatu yang
penting untuk diadakan guna tercapainya tujuan dari program tersebut dengan
Untuk mengukur sejauh mana kecukupan sarana dan prasarana yang ada di
kecamatan Tomoni dalam pelaksanaan program air minum dan sanitasi, peneliti
keadaan jamban dan pemeriksaan dan pembersihan bak penampung air yang
dialiri ke rumah-rumah warga. Lebih lanjut Beliau memaparkan bahwa:
“Setelah adanya laporan dari Dinas kesehatan, baru kemudian kami dari
Dinas PU turun ke masyarakat melakukan pembongkaran jamban yang
sudah tidak layak untuk digunakan dan sesegera mungkin melakukan
pengadaan WC umun dengan tujuan agar masyarakat tidak buang air besar
sembarangan. Beliau menambahkan bahwa ketersediaan WC umum
dilakukan secara bertahap sesuai dengan keadaan yang ada di
masyarakat”. (Wawancara dengan Bpk. A.P pada tanggal 18 November
2019).
masyarakat setempat yang telah melakukan pemasangan air PDAM dan yang
telah mendapat sanitasi oleh dinas kesehatan. Dan berikut ini adalah wawancara
kecukupan sarana dan sarana penunjang dalam program pengadaan dan penyedian
air bersih dan sanitasi lingkungan di Kecamatan Tomoni bahwa masih banyak
sarana dan prasarana yang kurang terpunuhi seperti misalnya jumlah meteran air
yang masih kurang lantar keterlambatan distribusi dari pusat, pengadaan pipa air
peneliti katakana bahwa ketersedian air minum saat musim kemerau mengalami
adalah air hujan yang ditampung baru kemuduan didistrubusi melalui pipa-pipa
4. Perataan
Perataan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejauh mana program
publik tentu ada indikator atau tolak ukur yang dipakai agar kebijakan tersebut
lingkungan yang dilakukan oleh beberpa dinas terkait, peneliti telah melakukan
wawancara dengan PDAM. Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah
Sementara itu, berbeda halnya dengan wawancara yang peneliti lakukan dengan
Ibu W terkait indikator pemerataan program penyediaan air minum dan sanitasi
Tomoni, dapat dikatakan sudah cukup merata karena sudah menjangkau lapisan-
pelaksanaannya masih banyak warga yang megeluhkan rusaknya meteran air yang
5. Responsivitas
dan sanitasi lingkungan yang dilakukan oleh beberapa dinas terkait, peneliti telah
adalah hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti Aparat Desa:
Ibu D terkait indikator responsivitas dalam program penyediaan air minum dan
“Menurut saya si mbak, program nya udah bagus hanya saja kami sebagai
masyrakat selalu sulit dalam hal administrasi. Misalnya mbak masalah
pendaftaran, taulah mbak kami ini masih banyak yang tidak paham
dengan masalah teknologi “(Wawancara dengan Ibu D, 20 November
2019).
air minum dan sanitasi lingkungan oleh pemerintah kecematan Tomoni, dapat
dikatakan respon masiarakat terhadap program ini sudah bagus, hanya saja ada
beberapa hal yang harus pemerintah benahi seperti yang dikatakan responden
6. Ketepatan
tafsirkan apakah program terkait tepat mengenai sasaran atau tidak. Dilihat dari
keadaan geografis masyrakat Tomoni program air bersih dan sanitasi sangat tepat
diadakan. Hanya saja persoalan ketepatan sasaran yang akan menjadi pembahasan
selaku penerima sasaran dari program penyediaan air minum dan sanitasi
lingkungan:
Terkait masalah penyediaan air minum PDAM yang telah dilakukan oleh
pihak PDAM menurut saya kurang tepat sasaran, masih banyak kami
warga yang mengeluhkan kualitas air PDAM yang berzat kapur. Sehingga
kami lebih cenderung menggunakan air sumur galian untuk air minum. Air
dari PDAM kami gunakan hanya untuk mencuci dan mandi.
Lebih lanjut Beliau menambahkan bahwa terkait masalah indikator
ketepatan terhadap program penyediaan air minum dan sanitasi lebih
cenderung dinikmati oleh masyarakat menengah ke atas. Banyak
masyarakat yang melakukan pendaftar lebih awal untuk pemesanan
pemasangan meteran air PDAM malah tidak ada tindakan lebih lanjut.
(wawancara dengan Ibu H ,19 N0vember 2019)
program penyediaan air minum dan sanitasi lingkungan yang telah dilakukan oleh
pemerintah kecamatan Tomoni dapat dikatakan cukup tepat sasaran. Hal menjadi
belum dilayani dengan baik. Selain itu juga, masih sering terjadinya kerusakan
pada meteran air yang dikeluhkan oleh warga, meskinpun telah dilakukan upaya
perbaikan terhadap meteran air oleh pihak PDAM. Dari kesimpulan di atas maka
dapat dijadikan referensi oleh peneliti yaitu, hasil dari penelitian Anggraeni pada
yang beliau dapat masih kurangnya ketersediaanya fasilitas yang belum berjalan
66
lapisan masyarakat.
67
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
masyarakaat yang ada di K abupaten Luwu Timur. Oleh karena itu, semua
program penyehatan lingkungan tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk
menjadi lebih sehat dari segi penyediaan air minum dan sanitasi lingkungan dalam
terarah dan terukur yang dilakukan oleh pemerintah yang melibatkan para pihak
tujuan tertentu, Program Penyediaan air minum dan sanitasi bertujuan untuk
Selatan, tepatnya di Kantor Kecamatan Tomoni dan lima Desa satu kelurahan
yaitu kelurahan Tomoni, Desa Lestari, Desa Bayondo, Desa Kalpataru, Desa
67
68
dengan baik.
2. Masih sering terjadinya kerusakan pada meteran air yang dikeluhkan oleh
Tujuan dari adanya program penyediaan air minum dan sanitasi ini adalah
berkelanjutan dan dikelola secara efektif. Akan tetapi ada beberapa hambatan atau
memperlambat proses pelaksanaan kegiatan dalam hal pemasangan air pam dan
akses jaringan yang kurang,hal ini membuat jarak kelokasi susah dijangkau
Pertama dalam bentuk Air Pam dan yang ke dua dalam bentuk Air Pamsimas
69
yang dikelolah oleh masyarakat setempat dan hanya ada di Desa Ujung Baru
B. SARAN
berikut:
maupun tidak langsung, seperti melalui media social dan media cetak.
tujuan dan sasaranya akan lebih baik lagi diperbaharui kembali atau
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku
Abdurahmanson. 2018. Program Pamsimas Tidak dinikmati masyarakat di
Lutim.Celesonline.Pada tanggal 22 februari 2018.
(https://celebesonline.com)Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018.
Afriadi, Wahyono, 2012. Partisipasi Masyarakat dalam Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)di Kecamatan Simpur Kabupaten
Hulu Sungai Selatan. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota.Vol 8 No. 4.
Diakses pada tanggal 1 Februari 2019.
Endang. 2015. Bersama Masyarakat Menuju Universal Acces Air Minum dan
Sanitasi. Pokja Ampl. 26 Januari 2015 (http://www.ampl.or.id) Di akses pada
tanggal 1 Februari 2019
70
71
Malau. 2017. Evaluasi Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 196 Tahun 2015
Tentang Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta
Pusat.Skripsi.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.
Methasari.A, Subowo.A. 2016. Evaluasi Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat (Pamsimas) di desa Kebongulo Kecamatan Musuk Kabupaten
Boyolali. Journal of Public Policy And Management Revew. Vol 5 No. 2
Diakses pada tanggal 18 Februari 2019.
Perundang- undangan
Undang-undang Nomor 185 Tahun 2014 Tentang Percepatan Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara
penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Undang-Undang Dasar 1945
Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial