Anda di halaman 1dari 157

STRATEGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM

PEMENANGAN PEMILU LEGISLATIF DI KABUPATEN HULU SUNGAI


SELATAN TAHUN 2019

SKRIPSI

OLEH:
HANIFAH
NIM. 1610112120004

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
i

STRATEGI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM PEMENANGAN


PEMILU LEGISLATIF DI KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Universitas Lambung Mangkurat
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh:
Hanifah
NIM 1610112120004

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
BANJARMASIN
2020
ii
iii
iv

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi oleh Hanifah ini


Telah dipertahankan di depan dewan penguji
Pada tanggal, Agustus 2020
Dewan Penguji

Dr. H. Sarbaini, M.Pd


NIP. 19591227 198603 1 003 Ketua

Muhammad Elmy, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19830425 200812 1 003 Sekertaris

Dr. Hj. Fatimah, M.Hum


NIP. 19590921 198503 2 001 Anggota

Drs. Heru Puji Winarso, M.Si


NIP. 19600509 198811 1 001 Anggota

Suroto, S.Pd., M.Pd.


NIP. 19820810 200812 1 004 Anggota

Megetahui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi Ketua Jurusan Pendidikan
Pendidikan Pancasila dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kewarganegaraan

Dr. Mariatul Kiptiah, S.Pd., M.Pd Dr. Syaharuddin, S.Pd., M.A


NIP. 19760327 200501 2 001 NIP. 19740301 200212 1 004
v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Hanifah

NIM : 1610112120004

Program Studi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan ULM Banjarmasin

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan


hasil karya sendiri bukan merupakan mengambil alihan atau pikiran orang lain yang
saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Hal-hal
berkaitan dengan teknis penulisan, telah sesuai dengan pedoman karya ilmiah
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FKIP ULM.

Banjarmasin, 6 Juni 2020

Yang Membuat Pernyataan

Hanifah
vi

ABSTRAK
Hanifah, 2020. Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu
Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019. Skripsi Program
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran, Jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Universitas Lambung Mangkurat. Pembimbing (I) Dr. H.
Sarbaini, M.Pd., Pembimbing (II) Muhammad Elmy, S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: Partai Keadilan Sejahtera, Pemenangan Pemilu, Strategi.

Strategi merupakan perencanaan dan manajemen untuk suatu tujuan. Dimana


strategi ini sangat diperlukan dalam menghadapi sebuah pemilu, khususnya pemilu
legislatif. Strategi PKS dalam pemilu legislatif di HSS tahun 2019 lalu memakai
strategi yang sudah sejak lama dilakukan oleh PKS yang tentunya dapat terbukti
dilaksanakan lebih mudah dan dapat dirasakan kebermanfaatannya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi yang digunakan oleh PKS HSS
dalam pemenangan pemilu legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019,
dan menganalisis kendala yang dihadapi oleh PKS dalam pemenangan pemilu
legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019 yang lalu.
Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif menggunakan sumber data
purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan pedoman
wawancara dan dokumentasi. Data diperoleh dan dianalisis dengan tiga tahap yaitu
reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Strategi PKS di Hulu Sungai
Selatan ini menggunakan 4 (empat) strategi, yaitu, strategi logika ketokohan,
pelayanan masyarakat, struktur dan kaderisasi yang banyak, serta marketing politik.
2) Kendala dalam strategi pelaksanaan pemilu legislatif di Hulu Sungai Selatan tahun
2019 adalah mengenai minimnya dana pemilu, jarak tempuh ke masyarakat sulit dan
jauh, serta terlapisnya suara sesama caleg dalam satu partai dan teknis di lapangan.
Akan tetapi, upaya untuk mengatasi kendala tersebut PKS akan lebih mengkaji
kembali terhadap program yang dimiliki PKS, yaitu program good party governance.
Saran dalam penelitian ini yaitu PKS HSS agar selalu melakukan evaluasi
secara cepat dan berkelanjutan mengenai strategi yang sudah dilakukan pada pemilu
legislatif tahun 2019 lalu agar dapat dijadikan bahan untuk penyempurnaan strategi
yang lebih baik dalam hal menerapkan strategi jangka panjang, jangka menengah,
jangka pendek dan untuk diterapkan dalam pemilu selanjutnya yang akan dijalankan
oleh PKS nantinya. Selain itu, PKS HSS juga sebaiknya lebih meningkatkan dan
memaksimalkan lagi sumbangan dari pimpinan partai, kader yang sudah duduk di
kursi legislatif dan kader yang memiliki jabatan di pemerintahan. Serta Kader PKS
HSS yang mencalonkan diri juga harus memaksimalkan sosialisasi secara bertatap
muka langsung dengan masyarakat secara menyeluruh agar masyarakat mengetahui
secara jelas siapa sebenarnya sosok yang mencalonkan diri serta supaya suara yang
diberikan oleh masyarakat bisa semakin bertambah lagi.
vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat karuniaNya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Partai Keadilan

Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai

Selatan Tahun 2019”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna karena

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang peneliti miliki. Untuk ini penulis

menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak dibantu oleh

berbagai pihak. Maka melalui kesempatan yang baik ini peneliti menyampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1. Ayah H. Fakih Jarjani dan Ibu H. Habibah atas jasa-jasanya, kesabaran, dan tidak

pernah lelah dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada

penulis sejak kecil yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan baik

moriil dan materiil selama menjalani studi dan dalam penyelesaian skripsi ini

hingga selesai bahkan sampai nantinya bekerja.

2. Kaka Afifah, S.Si, Adik Amirah dan Anisah selalu memberikan dukungan dan

doa selama menjalani studi.

3. Bapak Dr. Sarbaini, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang banyak

memberikan pengetahuan, informasi, saran dan motivasi serta kesediaan waktu

yang beliau berikan dalam memberikan bimbingan dan karena bimbingan beliau

sehingga penelitian ini dapat selesai.


viii

4. Bapak Muhammad Elmy, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang begitu

sabar membimbing dan banyak memberikan masukan serta saran selama

penyusunan skripsi hingga penelitian ini selesai.

5. Bapak Dr. Chairil Faif Pasani, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lambung

Mangkurat Banjarmasin, yang telah memberikan izin penelitian bagi penulis,

sehingga penelitian ini dapat selesai.

6. Ibu Dr. Mariatul Kiptiah, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PPKn,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat.

7. Ibu Dr. Hj. Fatimah, M.Hum, selaku penguji I yang sudah menguji sekaligus

membimbing penulis hingga saat ini.

8. Bapak Drs. Heru Puji Winarso, M.Si, sekaligus juga sebagai penguji II yang

sudah menguji penulis hingga penelitian ini selesai.

9. Bapak Suroto, S.Pd., M.Pd, sekaligus juga penguji III yang sudah menguji,

penulis sangat berterima kasih atas semangat dari Bapak.

10. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan

Civitas Akademika FKIP Universitas Lambung Mangkurat, yang memberikan

ilmu, dorongan dan bantuan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat selesai.

11. Ketua DPD PKS HSS Bapak H. Akhmad Fahmi, SE, beserta staf atas izin yang

telah diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini, serta masyarakat

Hulu Sungai Selatan yang telah berkenan untuk diwawancarai oleh peneliti.
ix

12. Perpustakaan Pusat Universitas Lambung Mangkurat dan Perpustakaan Umum

Daerah Kota Banjarmasin yang ikut memberikan sumbangsi teori dalam skripsi

ini.

13. Putra, Fuad, Nadia, dan Hida yang selalu memberikan saran, masukan dan

semangat serta selalu menjadi pendengar yang baik dalam setiap keluh kesah.

14. Seluruh teman-teman angkatan 2016 yang telah bersama-sama berjuang

menyelesaikan studi.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu,

baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan sebagaimana mestinya.

Mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan itu baik moriil maupun

materiil yang langsung maupun tidak langsung mendapat ganjaran yang berlipat

ganda oleh Allah SWT.

Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan penulis

terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis serahkan

segalanya mudah mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya dan

bagi kita semua.

Banjarmasin, 6 Juni 2020


Penulis,

Hanifah
1610112120004
x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK................................................................................................... v

KATA PENGANTAR................................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Fokus Penelitian...................................................................... 6

C. Rumusan Masalah................................................................... 10

D. Tujuan Penelitian.................................................................... 10

E. Manfaat Penelitian.................................................................. 10

1. Manfaat Teoritis................................................................ 10

2. Manfaat Praktis................................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................... 12

A. Partai Politik........................................................................... 12

B. Pemilihan Umum (Pemilu)..................................................... 18

C. Strategi Partai Politik dalam Pemenangan Pemilu................. 22

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 31

A. Alasan Menggunakan Metode Kualitatif................................ 31


xi

B. Waktu Tempat Penelitian....................................................... 32

C. Instrumen Penelitian............................................................... 32

D. Sumber Data........................................................................... 33

1. Data Primer........................................................................ 34

2. Data Sekunder.................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 34

1. Wawancara ........................................................................ 34

2. Dokumentasi...................................................................... 36

F. Teknik Analisis Data.............................................................. 37

1. Reduksi Data...................................................................... 37

2. Penyajian Data................................................................... 38

3. Menarik Kesimpulan.......................................................... 38

G. Pengujian Keabsahan Data..................................................... 39

1. Perpanjangan Pengamatan................................................. 39

2. Meningkatkan Ketekunan.................................................. 40

3. Triangulasi......................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................... 43

A. Gambaran Umum.................................................................... 43

B. Hasil Penelitian....................................................................... 49

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN........................................ 68

A. Strategi PKS dalam Pemenangan Pemilu Legislatif

di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019.................... 68


xii

B. Kendala dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam pemilu

legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019...... 79

BAB VI PENUTUP..................................................................................... 84

A. Kesimpulan............................................................................. 84

B. Saran....................................................................................... 85

DAFTAR RUJUKAN.................................................................................. 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................... 91

RIWAYAT HIDUP PENULIS.................................................................... 148


xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data jumlah perolehan suara sah anggota DPRD HSS pemilu tahun

2009-2014, 2014-2019, 2019-2024........................................................ 3

4.1 Struktur kepengurusan PKS Hulu Sungai Selatan…………………….. 47

DAFTAR LAMPIRAN
xiv

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian...................................................................... 92

2. Pedoman Wawancara..................................................................... 93

3. Pedoman Dokumentasi.................................................................. 96

4. Matrix Wawancara......................................................................... 97

5. Daftar Informan............................................................................. 136

6. Surat Izin Penelitian....................................................................... 138

7. Lembar Konsultasi......................................................................... 141

8. Hasil Dokumentasi Penelitian........................................................ 144


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini pemilihan umum secara langsung oleh rakyat menjadi salah satu

karakteristik dari pergantian sistem politik di Indonesia. Pergantian ini

berimplikasikan pada kenaikan dalam peran pelaku politik di daerah dalam segala

proses politik. Indonesia merupakan salah satu negara yang melaksanakan paham

demokrasi serta melaksanakan pemilihan umum di dalam melangsungkan regenerasi

kepemimpinan pemerintah maupun anggota legislatif. Dalam pemilu legilatif partai

politik di ibaratkan sebuah kendaraan oleh para calon legislatif untuk mencapai

kemenangan, sehingga kedudukan partai politik ini tidak dapat terlepaskan dari

kontestasi pemilu legislatif.

Menurut Budiarjdo (2005:106) ‘partai politik merupakan keharusan dalam

kehidupan politik yang modern dan demokratis karena partai politik secara ideal

dimaksudkan untuk mengaktifkan dan mobilisasi rakyat, mewakili kepentingan

tertentu, memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang saling bersaing, serta

menyediakan sarana suksesi kepemimpinan secara sah dan damai’.

Berkaitan dengan hal di atas Pasal 1 UU No. 31 tahun 2002 partai politik

adalah organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warganegara Republik

Indonesia secara suka atas dasar persamaan, kehendak, dan cita-cita untuk

memperjuangkan kepentingan, anggota, masyarakat bangsa dan negara melalui

Pemilu. Artinya partai politik adalah suatu aktivitas yang berorientasi untuk
2

memperoleh kekuasaan dan mempergunakannya demi kepentingan publik atau

masyarakat (KPU Yogyakarta, 2015)

Strategi politik yang dilakukan oleh partai politik terhadap masyarakat sangat

dibutuhkan dalam menghadapi suatu pemilihan umum dalam hal pemilu Legislatif.

Keberhasilan suatu strategi politik bagi partai politik dalam merancang dan

melangsungkan, akan ikut berperan penting dengan hasil perolehan suara partai

politik dalam pemilu legislatif. Strategi tidak hanya memastikan kemenangan politik

pesaing, tetapi juga akan berpengaruh terhadap pencapaian suara partai.

Strategi yang jelas dan disepakati bersama akan menyebabkan perencanan

taktis yang lebih mudah dan cepat. Strategi pada hakikatnya merupakan perencanan

(planning) dan manajemen (management) untuk suatu tujuan. Akan tetapi, untuk

mencapai tujuan tersebut, strategi yang tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan

petunjuk arah usaha, melainkan harus mampu menunjukan operasionalnya (Effendi,

1993: 300).

Strategi juga penting dalam pemilihan umum legislatif secara langsung

merupakan menentukan wakil yang berkualitas. Kualitas wakil rakyat juga dapat di

ukur dari tiga buah instrumen yaitu dari kompetensi, identitas dan pendidikan. Akan

tetapi, sebagai pejabat politik, wakil rakyat yang terpilih patut diterima secara umum

sehingga mendapat dukungan yang luas dapat diperoleh, tidak hanya dukungan

horizontal, tapi juga vertikal dari elit politik yang ada di tingkat nasional dan

pemerintah pusat.
3

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan salah satu partai politik

berasaskan Islam. PKS juga merupakan satu-satunya partai politik yang mmpunyai

keunikan sebab didukung oleh pendukung muda, intelektual muda, para agamawan

serta sebagian besar berasal dari masyarakat lingkungan yang memeluk Agama Islam.

Strategi kemenangan yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

dalam pemilu legislatif dari tahun 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024 di Hulu Sungai

Selatan menunjukkan kecendrungannya meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 1
Data jumlah perolehan suara sah anggota DPRD Provinsi Kalsel di Kabupaten
Hulu Sungai Selatan pemilu tahun 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024

No. Nama Parpol 2009-2014 2014-2019 2019-2024


Kursi Jumlah Kursi Jumlah Kursi Jumlah
1. HANURA 1 1.224 1 7.679 - -
2. Peduli Rakyat 1 1.295 - - - -
Nasional
3. GERINDRA 2 3.010 3 6.918 2 12.278
4. PKS 5 17.058 6 21.168 7 30.515
5. PAN 1 2.048 - - 2 6.706
6. Persatuan 1 3.059 - - - -
Daerah
7. PKB 3 7.812 3 11.499 3 9.148
8. Republika 1 2.553 - - - -
Indonesia Raya
9. GOLKAR 4 13.356 5 18.849 4 13.872
10. PPP 3 7.451 1 8.230 1 6.250
11. Benteng 1 1.736 - - - -
Kerakyatan
Indonesia
12. PBB 1 3.237 1 4.538 - -
13. PDIP 2 5.675 2 8.094 3 9.110
14. Bintang 1 1.720 - - - -
Reformasi
4

15. DEMOKRAT 3 7.562 2 8.263 1 5.867


16. NASDEM - - 5 18.539 7 27.499
17. PKPI - - 1 2.460 - -
Sumber: Diolah dari data KPU Hulu Sungai Selatan

Data perolehan suara di atas menunjukan bahwa PKS dalam kontestasi pemilu

legislatif di Hulu Sungai Selatan selalu mendapatkan perolehan suara terbanyak dan

selalu meningkat dalam pemilu legislatif yang diselenggarakan. Keberhasilan PKS

dimaknai menimbulkan pertanyaan bagaimana strategi pemenangan yang digunakan

PKS pada Pemilu Legislatif di Hulu Sungai Selatan sehingga bisa memperoleh

jumlah suara yang sangat signifikan mengungguli partai-partai lainnya.

Penelitian tentang strategi politik ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Insan

(2018) “Strategi Pemenangan Partai Keadilan Dan Persatuan Indonesia (PKPI) Dan

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dalam Pemilu Legislatif Kota Salatiga Tahun 2009

strategi pemenangan DPK PKPI dan DPD PKS Kota Salatiga”. Penelitian Insan

tersebut memiliki persamaan dengan penelitian ini, yakni sama-sama meneliti tentang

strategi pemenangan partai politik. Namun ada perbedaan antara penelitian Insan

dengan penelitian ini. Penelitian Insan memfokuskan penelitiannya pada

perbandingan strategi antara PKPI dan PKS, Sedangkan peneliti sendiri

memfokuskan penelitiannya hanya pada strategi PKS saja.

Peneliti lain Waldi (2018) juga pernah melakukan penelitian tentang “The

Strategy of Political Parties in Winning Legislatif Elections in Indonesia: Studies in

Dharmasyara District”. Penelitian yang akan peneliti lakukan memiliki persamaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Waldi, yakni sama-sama meneliti tentang
5

sebuah strategi partai politik dalam pemenangan pemilu legislatif. Namun terdapat

perbedaan antara keduanya, dimana Waldi lebih memfokuskan penelitiannya kepada

Strategi Partai politik dalam pemengan pemilu legislatif secara umumnya saja.

Sedangkan peneliti sendiri memfokuskan pada Stategi Salah satu partai politik yakni

PKS dalam memenangkan pemilu legislatif tersebut.

Peneliti lain Prasetya (2014) juga pernah melakukan penelitian tentang

“Strategi pemenangan calon dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 melalui

jaringan cekian di Bali”. Penelitian yang akan peneliti lakukan memiliki persamaan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetya, yakni sama-sama meneliti tentang

sebuah strategi partai politik dalam pemenangan pemilu legislatif. Namun terdapat

perbedaan antara keduanya, dimana Prasetya lebih memfokuskan penelitiannya pada

startegi pemenangan calon anggota legislatif secara umum saja melalui pendekatan

cekian (judi) di Bali. Sedangkan peneliti sendiri memfokuskan pada strategi salah

satu partai politik yakni PKS dalam pemenangan pemilu legislatif.

Berdasarkan dari latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka peneliti

mengangkat judul penelitian, yaitu tentang Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

dalam Pemenangan Pemilu Legislatif Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

2019. Karena di Kabupaten Hulu Sungai Selatan PKS memperoleh suara terbanyak

selama empat kali pemilu legislatif secara berturut-turut. Sehingga menjadi daya tarik

atau fenomena menarik yang bisa diteliti mengenai strategi pemenangan yang

diterapkan oleh PKS di Hulu Sungai Selatan. Sehingga sebuah penelitian dilakukan

untuk menjawab permasalahan atau fenomena yang terjadi.


6

B. Fokus Masalah

Strategi yang dihasilkan atau dirumuskan setiap partai politik tentunya

berbeda-beda. Strategi setiap partai politik tentu harus sesuai dengan ideologi sebuah

partai, karena berbeda ideologi maka umumnya berbeda juga strategi yang

digunakan. Strategi partai politik juga harus menyesuaikan dengan kondisi sosial dan

budaya masyarakat setempat, karena hal itu bisa menarik simpati masyarakat yang

nantinya akan memberikan hak pilihnya. Hal tersebut tentu sangat berpengaruh

terhadap pemenangan pemilihan umum tentunya di pemilu legislatif agar partai

politik tersebut bisa mendapatkan banyak kursi dan tentunya menjadi partai politik

yang menang dalam pemilihan umum tersebut. Strategi ini sebagai teknik untuk

mendapatkan kemenangan. Oleh karena itu, strategi ini menjadi salah satu bagian

terpenting bagi partai politik untuk mencapai kemenangan dalam pemilu legislatif.

Berkaitan dengan strategi pemenangan pemilu legislatif di atas, PKS dalam

setiap penyelenggaraan Pemilu legislatif di Hulu Sungai Selatan memperoleh suara

terbanyak selama tiga kali pemilu legislatif secara berturut-turut, yaitu pada periode

2009-2014, 2014-2019 dan 2019-2024. Hal tersebut tentunya diraih oleh PKS tidak

terlepas dari strategi yang diterapkan oleh PKS itu sendiri, karena keberhasilan

sebuah tujuan politik pasti sebelumnya menggunakan perencanaan-perencanaan yang

benar-benar dikaji secara matang dan konsisten serta dilakukan jangka panjang

hingga tercapai sebuah tujuan politik yaitu kemenangan pada saat pemilu legislatif.
7

Menurut Canggara (2013:103) menyatakan bahwa ‘penetapan strategi

merupakan langkah krusial yang memerlukan penanganan secara hati-hati serta harus

selalu siap menghadapi segala kemungkinan berbagai kendala dalam pelaksanaan

dilapangan, karena jika pemilihan strategi salah atau keliru maka hasil yang diperoleh

bisa fatal atau rugi secara waktu, materil dan tenaga’. Adapun substansi dari strategi

politik menurut Anto (2016: 18) yaitu, ‘terdapat strategi mengenai pelayanan kepada

masyarakat dan ideologi islam’. Berkaitan dengan hal tersebut PKS pada saat Pemilu

legislatif di Hulu Sungai Selatan, juga membutuhkan suatu perencanaan yang matang,

maka disinilah letak substansi dari starategi politik itu, yaitu sebagai berikut:

1. Pelayanan kepada Masyarakat

Partai Politik sebagai salah satu produk dari sistem demokrasi modern

merupakan sarana aspirasi kepentingan dari masyarakat. Dalam hal ini partai

politik memiliki kewajiban untuk mewadahi dan menyalurkan setiap aspirasi

dari masyarakat, mengingat salah satu fungsi dari partai politik adalah

rekrutmen politik yang bertujuan untuk menunjuk dan menugaskan kader-

kadernya untuk mewakili kepentingan rakyat di dalam parlemen. Oleh karena

itu antara partai politik dan masyarakat sangat erat hubungannya, dimana

masyarakat membutuhkan sebuah partai politik untuk menyalurkan

aspirasinya dalam parlemen dan partai politik juga membutuhkan masyarakat

untuk mendukung kader-kader dan program-program yang mereka buat untuk

rakyat itu sendiri. Karena adanya hubungan erat antara mesyarakat dan partai
8

politik, maka salah satu strategi dalam memenangkan pemilihan umum

legislatif adalah dengan cara menempatkan kader atau calon anggota legislatif

yang di percaya oleh masyrakat, yang dapat mendekatkan diri kepada

masyarakat, degan cara terbuka kepada masyarakat dan siap untuk menjadi

penerus aspirasi masyarakat.

2. Ideologi Islam

Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai salah satu kabupaten yang ada

di Indonesia memiliki jumlah penduduk yang cukup besar dan mayoritas

penduduk kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah pemeluk agama Islam. Hal

inilah yang dimanfaatkan partai politik dalam mendapatkan simpati dan

dukungan masyarat khususnya partai-partai berbasis Agama seperti PKS. Jika

mampu memanfaatkan Ideologi Islam sebagai strategi dengan menyusun

program-program yang religius yang dibutuhkan oleh masyarakat dan

membuktikan kepada masyarakat bahwa partainya adalah partai yang benar-

benar pro rakyat, maka partai politik akan mendaptkan dukungan dan simpati

masyarakat yang besar. Selain menggunakan ideologi Islam partai seperti

PKS juga biasanya menggunakan dukungan dari para tokoh masyarakat

seperti para tokoh agama setempat untuk menunjang dukungan yang lebih

besar dari masyarakat sehingga membentuk keyakinan masyarakat untuk

memilih calon legislatif dari PKS itu sendiri karena telah mendapat dukungan
9

dari tokoh agama yang masyarakat anggap sebagai tokoh yang sangat

dihormati dan dikagumi ditengah-tengah masyarakat.

Sejalan dengan hal di atas menurut Nursal (Firmanzah, 2007) dalam political

marketing, terdapat tiga strategi kampanye politik yang biasanya digunakan oleh

partai politik dalam pemilu legislatif yaitu: “pemasaran produk politik secara

langsung kepada calon pemilih (push political marketing), pemasaran produk politik

melalui media massa (pull political marketing), dan melalui kelompok, tokoh atau

organisasi yang berpengaruh (pass political marketing)”.

Uraian strategi di atas mencerminkan bahwa strategi pemenangan partai

politik benar-benar berperan penting dalam memperoleh kemenangan. Seperti hal nya

PKS yang memenangkan pemilu legislatif di Hulu Sungai Selatan tahun 2019 tidak

terlepas dari strategi yang digunakan untuk menhadapi pemilu legislatif di Kabupaten

Hulu Sungai Selatan tahun 2019.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka fokus penelitan dalam penelitian ini

yaitu mengenai Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu

Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019 dan Kendala dalam

pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu

Sungai Selatan Tahun 2019.


10

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi PKS dalam Pemenangan Pemilu Legislatif di Kabupaten

Hulu Sungai Selatan Tahun 2019?

2. Bagaimana kendala dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam Pemilu

Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019?

D. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini pada dasarnya tujuan untuk:

1. Strategi PKS dalam Pemenangan Pemilu legislatif di Kabupaten Hulu Sungai

Selatan Tahun 2019.

2. Kendala dalam pelaksanaan Strategi Pemenangan PKS dalam Pemilu

legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dilihat dari manfaat:

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi

perkembangan ilmu pendidikan kewarganegaraan.

2. Praktis

Manfaat penelitian ini, secara praktis bermanfaat bagi:


11

a. Masyarakat, diharapkan dapat membuka wawasan kesadaran dan sebagai

bahan informasi tentang strategi pemenangan partai politik.

b. Partai politik, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi di

pemilihan umum legislatif selanjutnya agar lebih baik lagi.

c. Prodi PPKn FKIP ULM Banjarmasin, diharapkan dapat menunjang dan

memberikan sumbangsih yang berguna bagi Prodi PPKn terutama tentang

strategi politik partai politik.

d. Peneliti lain, hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan

pengetahuan khusus yang berkaitan dengan strategi pemenangan PKS

dalam Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019

e. Peneliti sendiri, hasil penelitian ini dapat dijadikan bekal kedepan

bagaimana strategi pemenangan PKS dalam Pemilu Legislatif di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Partai Politik

Partai politik sangat berperan penting dalam setiap kontestasi politik untuk

memperoleh kedudukan politik atau kekuasaan, karena partai politik merupakan

media untuk mencapai sebuah tujuan atau kekuasaan politik. Pernyataan tersebut

diperkuat oleh pendapat Budiarjo (1999:166) yang menyatakan bahwa‘partai politik

merupakan suatu kelompok yang teroganisir yang anggota-anggotanya mempunyai

orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama, tujuan kelompok ini adalah untuk

memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik, biasanya dengan cara

konstitusional untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka’. Hal di atas senada

dengan bunyi dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai politik

(Parpol) pasal 1 ayat (1), yaitu yang dinamakan dengan partai politik adalah:

Organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara
Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat,
bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Berdasarkan pernyataan di atas peneliti menyimpulkan bahwa partai politik

merupakan sebuah organisasi yang terorganisir yang dibentuk dan dijalankan oleh

warga negara Indonesia untuk mewujudkan cita-cita dan tujuannya sebagai bentuk

partisipasi aktif terhadap politik. Partai politik juga sebagai sarana bagi warga negara
13

Indonesia untuk memperoleh kekuasaam politik dan sebagai sarana untuk

memperjuangkan aspirasi rakyat serta kontrol terhadap kekuasaan untuk menjaga

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Partai politik sebagai organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku

politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan perhatianya

pada pengendalian kekuasaan pemerintah dan bersaing untuk memperoleh dukungan

rakyat. Definisi tentang partai politik antara lain disampaikan oleh Fredrich

mengartikan partai politik sebagai “sekelompok manusia yang teroganisir secara

stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah

bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan kepada anggota

partainya kemanfaatan yang bersifat idil maupun materiil” (Budiarjo, 1999: 161).

Senada dengan pernyataan di atas menurut Neuman, (Budiarjo, 1999: 166)

dalam karangannya modern political parties mengemukakan definisi sebagai berikut

“Partai politik adalah organisasi dari aktifis-aktifis politik yang berusaha untuk

kekuasaan pemerintah serta merebut kekuasaan pemerintahan serta merebut

dukungan rakyat atas dasar pesaingan dengan sutu golongan-golongan lain yang

mempunyai pandangan berbeda”. Kemudian berdasar definisi yang dikembangkan

Neumann tersebut, Cahyono (1991:195-196) mengingatkan perlunya diperhatikan

empat hal sehubungan dengan usaha memperjelas pengertian mengenai istilah partai

politik. Keempat hal itu yaitu:


14

a. Partai politik merupakan suatu organisasi yang melakukan kegiatan-


kegiatan politik dalam suatu masyarakat;
b. Partai politik mencurahkan perhatian untuk melakukan pengawasan
terhadap pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya;
c. Partai politik berusaha mendapatkan dukungan dari berbagai
kelompok dan golongan masyarakat yang mempunyai pandangan
berbeda-beda;
d. Partai politik merupakan lembaga perantara yang menghubungkan
antara kekuatan-kekuatan sosial dan ideologi yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat dengan pejabat-pejabat pemerintah
maupun lembaga-lembaga kenegaraan.
Melalui beberapa pendefinisian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa

mengenai konsep partai politik, yang mana merupakan sebuah kolompok atau

organisasi yang memiliki kepentingan dan cita-cita. Cita-cita untuk berkuasa.

Terutama dalam memperebutkan kekuasaan di dalam negara. Dalam iklim negara

demokrasi, untuk mewujudkan cita-cita partai politik membutuhkan simpati dan

dukungan suara baik dari anggota (kader) partai maupun masyarakat luas guna

memperoleh mandat kekuasaan (legitimasi) melalui proses pemilihan umum. Partai

politik berusaha mempertemukan kepentingan-kepentingan masyarakat luas dengan

lembaga-lembaga yang melakukan kebijakan-kebijakan politik. Partai politik

merupakan tempat menyalurkan aspirasi rakyat, di mana rakyat dapat ikut di

dalamnya dan berpengaruh kuat dalam pemilu. Menurut Joyce, (Budiana, dkk, 2018:

31) dalam kasus Indonesia, partai politik juga memiliki prinsip yang berbeda atau

ideologi antara satu sama lain, yaitu pihak yang memiliki ideologi Islam, basis massa

Islam dan partai nasionalis. Ketiga ideologi partai tersebut memiliki jumlah masa dan

anggota kader yang tidak sedikit jumlahnya serta memiliki tujuan yang sama

walaupun berbeda strategi politik yang digunakan.


15

Berdasarkan uraian di atas, jika berbicara masalah tujuan politik maka, tujuan

dari partai politik ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan

politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan

mereka. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai

politik pasal 10, tujuan partai politik dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan

tujuan khusus partai politik.

Tujuan umum partai politik yaitu:


a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
b. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
c. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
d. Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan khusus partai politik yaitu:
a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;
b. Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan membangun etika dan
budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Senada dengan di atas, berkaitan dengan tujuan menunjuk ke sesuatu yang

diperlukan dalam rangka untuk dapat berpartisipasi secara efektif dalam aspek politik

kehidupan masyarakat itu sendiri (Ibrahim, et.al 2018). Berdasarkan tujuan partai

politik di atas, pada dasarnya partai politik juga memiliki beberapa fungsi diantaranya

sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan politik secara konstitusional. Seperti hal

nya yang dikemukakan oleh Danial (Waldi, dkk, 2018: 20) yang menyatakan bahwa
16

‘partai politik memiliki beberapa fungsi utama termasuk sebagai sarana komunikasi

politik, sosialisasi, rekrutmen anggota dan susunan strategi untuk memenangkan

partai dalam berbagai peristiwa politik. Dimana konsep sosialisasi politik itu sendiri

mengandung dua hal penting, yaitu, hal yang berkaitan dengan proses nilai transmisi,

pengetahuan, keyakinan, sikap politik dan harapan politik’.

Berkaitan dengan pernyataan di atas menurut Haryanto, (1984:11) dalam

negara demokratis partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu:

a. Partai sebagai Sarana Komunikasi Politik Salah satu tugas dari partai
politik adalah menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi
masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa sehingga
kesimpangsiuran pendapat dalam masyarakat berkurang. Selain itu
partai politik disini juga berfungsi untuk memperbincangkan dan
menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
pemerintah, dengan demikian terjadi arus informasi dan dialog dari
atas ke bawah dan dari bawah ke atas, dimana partai poitik memainkan
peranan sebagi penghubung antara pemerintah dan yang diperintah,
antara pemerintah dengan masyarakat.
b. Partai sebagai Sarana Sosialisasi Politik Sosialisasi politik diartikan
sebagai proses melalui bagaimana seseorang memperoleh sikap dan
orientasi terhadap fenomena politik yang umumnya berlaku dalam
masyarakat dimana ia berada. Sosialisasi politik mencakup proses
melalui mana masyarakat menyampaikan norma-norma dan nilai-nilai
dari satu generasi ke generasi yang lain. Salah satu upaya untuk
menguasai pemerintahan melalui kemenangan dalam pemilihan umum
maka partai harus melakukan upaya untuk mendapatkan dukungan
rakyat. Disinilah fungsi partai politik sebagai sarana sosialisasi politik,
tepatnya agar mendapatkan dukungan dari masyarakat. Sisi lain dari
fungsi partai politik adalah upaya menciptakan citra (image) bahwa
patai politik memperjuangkan kepentingan umum.
c. Partai Politik sebagai Sarana Rekuitmen Politik Partai politik juga
berfungsi untuk mencari dan mengajak orang yang berbakat untuk
turut aktif dalam kegiatan politik sebagai anggota partai (political
recruitmen). Partai juga dapat memperluas partisipasi politik, yaitu
melelui kontak pribadi, persuasi dan lainlain. Usahakan menarik
golongan muda untuk dididik menjadi kader yang dimasa mendatang
akan mengganti pimpinan lama (selection of leadership) d. Partai
17

Politik sebagai Sarana Pengatur Konflik (conflict management) Dalam


suasana demokrasi, persaingan dan perbedaan pendapat dalam
masyarakat merupakan hal yang wajar. Jika terjadi konflik, partai
politik berusaha untuk mengatasinya. Dalam kehidupan masyaraka
luas, dimana berbagia kepentingan bercampur baur tidak sedikit
melahirkan konflik, semua beradu untuk mendapatkan kemenangan,
disamping mudah terpicu konflik horizontal diantara warga
masyarakat, juga tidak sedikit melahirkan konflik structural
penentangan terhadap kebijakan pemerintah. Dalam kondisi demikian,
partai politik harus tampil sebagai penengah, menjadi peredam konflik.
Berfungsi sebagai penyalur aspirasi rakyat kepada penguasa, dan
menginformasikan kehendak penguasa politik kepada masyarakat.
Sedangkan fungsi Partai Politik dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008

pasal 11 tentang Partai Politik adalah:

a. Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi


warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
b. Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat;
c. Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat
dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;
d. Partisipasi politik warga Negara Indonesia; dan
e. Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui
mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan dan keadilan
gender. Secara empiris eksistensi sebuah partai politik, menurut Ali
Syafa’at, dapat dilihat berdasar tiga aspek. Diantaranya adalah aspek
sosiologis, aspek yuridis dan juga aspek politis (Syafa’at, 2008: 65).
Aspek sosiologis nampak dari adanya gerakan-gerakan sosial yang

diperjuangkan sebuah partai politik sejak didirikan. Sedangkan dalam aspek yuridis,

menyitir Hans Kelsen, Syafa’at menjelaskan bahwa eksistensi partai politik secara

hukum ada ketika menerima status secara sah sebagai badan hukum baik karena cara

pembuatan maupun setelah proses tertentu. Kemudian dalam aspek politis eksistensi

sebuah partai politik ada ketika partai politik tersebut terlibat dalam aktivitas politik,
18

terutama dalam kaitannya dengan proses penyelenggaraan pemilihan umum. Dalam

negara demokrasi mekanisme utama untuk memasuki wilayah dan kekuasaan politik

adalah dengan hanya melalui “gerbang” pemilihan umum. Oleh karenanya

keberadaan dan kekuatan partai politik secara politis ditentukan saat mengikuti

pemilihan umum di negara yang bersangkutan.

Peneltiti menyimpulkan bahwa tujuan partai politik itu merujuk kepada

bagaimana bisa berpartisipasi kedalam aspek kehidupan masyarakat. Tujuan yang

ingin dicapai adalah tujuan yang benar-benar efektif dalam partisipasi dikehidupan

sosial masyarakat. Kemudian fungsi partai politik adalah sebagai sarana Pendidikan

politik dan sebagai sebuah media untuk menyampaikan segala bentuk aspirasi rakyat.

Partai politik saat ini harus menjadi alat untuk menuju demokrasi yang lebih matang

khususnya di negara kita Indonesia yang pastinya partai politik tidak boleh bersikap

feodalisme tetapi harus selalu mengedepankan idealisme nya sebagai sebuah partai

politik yang memiliki tujuan dan fungsi yang mengarah kedalam sebuah kemajuan

dan kematangan berdemokrasi.

2. Pemilihan Umum (Pemilu)

Pemilu saat ini menjadi salah satu pilar utama dari demokrasi di negara kita

Indonesia. Secara tidak langsung demokrasi di Indonesia mengandung arti bahwa

yang menjalankan kedaulatan adalah wakil-wakil rakyat yang ditentukan sendiri oleh

rakyat. Untuk menentukan siapakah yang berwenang mewakili rakyat,


19

dilaksanakanlah pemilu. Dalam pemilihan umum diharapkan wakil-wakil rakyat yang

benar-benar mewakili aspirasi, keragaman, kondisi serta keinginan dari rakyat yang

memlilhnya. Pernyataan di atas diperkuat oleh pendapat Dawam (1996: 20) yang

menyatakan bahwa dalam konteks sistem politik, pemilu mengandung tiga pranata

secara keseluruhan yang menghubungkanya dengan demokrasi yaitu:

a. Persaingan, yakni apakah setiap orang diperbolehkan untuk mengajukan


diri sebagai calon yang mewakili rakyat;
b. Peran serta politik (partisipasi politik), yakni rakyat ikut serta dalam
proses seleksi wakil atau pemimpin mereka dan memilih mereka sebagai
pemimpin untuk semuanya;
c. Kebebasan politik dan kebebasan sipil yang mewujudkan dalam
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan pers, kebebasan berserikat
dan berkumpul yang menjadi dasar persaingan dan peran serta.
Berdasarkan deskripsi di atas maka pemilu dapat menjadi aktualisasi asas

kedaulatan rakyat yakni pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Pelaksanaan pemilu merupakan amanah berdasarkan UUD Negara Kesatuan

Republik Indonesia Tahun 1945 Bab 1 Pasal 1 ayat 2 yang berbunyi ‘kedaulatan

berada ditangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar’. Dengan

demikian pemilu merupakan salah satu perwujudan jaminan hak asasi warga negara.

Setiap warga negara diberikan kebebasan untuk turut serta dalam menentukan

kebijakan pemerintah dan salah satunya adalah melalui pemilu yang sering disebut

sebagai pesta demokrasi bagi rakyat. Pemilihan umum adalah suatu cara untuk

memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat serta

salah satu pelayanan hak-hak asasi warga negara dalam bidang politik (Syarbaini,

2002: 80).
20

Menurut Ramlan, pemilu dapat diartikan sebagai mekanisme penyelesaian dan

pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang dipercaya

(Cholisin dkk, 2005: 128). Tujuan dari pemilu dalam UUD Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 Bab VII B pasal 22 E ayat 2 dinyatakan bahwa ‘pemilu

diselenggarakan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan

Daerah (DPD), Presiden dan wakil Presiden serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD)’. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan umum

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah pasal 3 juga disebutkan bahwa ‘pemilihan umum diselenggarakan

untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan kabupaten/kota’. Dengan

pelaksanaan pemilu dengan partisipasi rakyat maka diharapkan akan mampu

menjadikan perubahan yang berarti bagi keidupan rakyat, bangsa dan negara.

Pemilihan umum mempunyai peran penting dalam negara demokrasi. Di

dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah pasal 2, bahwa Pemilu dilaksanakan secara efektif dan efisien berdasarkan

asas:

a. Langsung yaitu rakyat sebagai pemilih mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati

nuraninya tanpa perantara;

b. Umum yaitu mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku

menyeluruh bagi semua warga negara tanpa diskriminasi berdasarkan


21

suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan dan

status sosial;

c. Bebas yaitu setiap warga negara yang berhak memilih, bebas menentukan

pilihan tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun;

d. Rahasia yaitu dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa

pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan

apapun;

e. Jujur dalam penyelenggaraan pemilu aparat pemerintah, peserta pemilu,

pemantau pemilu, pemilih serta semua pihak terkait harus jujur sesuai

dengan peraturan perundang-undangan; dan

f. Adil yaitu dalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilu dan peserta

pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak

manapun.

Berdasarkan uraian di atas peneliti simpulkan bahwa pemilu merupakan

perwujudan dari sebuah nilai-nilai demokrasi. Pemilu harus dilakukan dengan asas

langsung, bersih, jujur dan adil. Jika asas tersebut sudah dilakukan dengan baik maka

dapat dikatakan demokrasi di negara kita Indonesia sudah benar-benar matang.

Keterkaitan antara kehidupan kepartaian yang sehat dan proses penyelenggaraan

pemilihan umum akan dapat menciptakan lembaga-lembaga yang berkualitas. Para

anggota legislatif sebagai peserta pemilihan umum mempunyai kesempatan

memperjuangkan kepentingan rakyat secara luas, mengisi lembaga-lembaga negara


22

dan untuk membentuk pemerintahan. Keterkaitan antara partai politik dengan pemilu

legislatif yaitu bahwa setiap anggota legislatif yang mencalonkan diri dalam pemilu

legislatif harus berasal dari partai politik tertentu. Hal tersebut merupakan syarat yang

wajib dipatuhi oleh setiap calon legislatif. Partai politik merupakan wadah yang

digunakan untuk mengantarkan calon atau individu untuk menduduki kursi legislatif

di Indonesia. Pemilu legislatif yang sangat identik dengan partai politik, merupkan

hal yang wajar dalam suatu negara demokrasi yang memiliki sistem multi partai

seperti negara kita Indonesia, yang artinya partai politik memiliki hak untuk

mengikuti pemilihan umum dan atau pemilu legislatif yang diselenggarakan di negara

yang bersistem demokrasi seperti halnya Indonesia. Partai politik tersebut akan

berfungsi untuk menampung aspirasi rakyat dan memberikan pendidikan politik yang

baik pada rakyat yang disalurkan melalui pemilu dan pemilu legislatif.

3. Strategi Partai Politik dalam Pemenangan Pemilu

Strategi sebagai sebuah hal yang wajib dipersiapkan untuk memperoleh tujuan

yang ingin dicapai sebuah partai politik untuk memenangkan sebuah kontestasi

politik secara konstitusional, karena strategi pemenangan yang digunakan partai

politik dalam pemilu sangat menentukan menang atau kalah dalam pemilu.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Firmanzah (Waldi, dkk 2018: 21) yang

menyatakan bahwa ‘partai politik ataupun individu perlu melakukan kajian untuk

mengidentifikasi besarnya pendukung mereka dan pendukung kontestan lainnya.

Identifikasi ini perlu dilakukan untuk menganalisis kekuatan dan potensi suara yang
23

akan diperoleh pada saat pencontrengan, juga untuk mengidentifikasi pendekatan

yang diperlukan terhadap masing-masing kelompok pemilih. Strategi ini perlu

dipikirkan oleh para kontestan karena pesaing juga secara intens melakukan upaya-

upaya untuk memenangkan persaingan politik’. Dalam pemilihan umum, kegiatan

pemasaran politik tidak hanya dapat dilihat selama masa kampanye saja. Akan tetapi,

partai politik harus terus menerus memperhatikan bagaimana caranya menampung

dan menyalurkan aspirasi rakyat, yang mana partai dan calon legislatif harus terus

melakukan kampanye politik dalam jangka Panjang,

Tujuan pemasaran politik secara umum untuk membuat pemilih sebagai

subjek bukan sebagai objek politik, membuat masalah yang dihadapi oleh pemilih

langkah pertama dalam mengembangkan program kerja yang ditawarkan dalam

kerangka ideologi masing-masing pihak. pemasaran politik tidak menjamin

kemenangan, tapi menyediakan alat untuk bagaimana menjaga hubungan dengan

pemilih untuk membangun kepercayaan dan dukungan suara pada saat pemilihan

Firmanzah (Waldi, dkk 2018: 21-22). Sementara itu, cara masyarakat menentukan

pilihannya juga tergantung pada karakteristik masyarakat bersangkutan dan

bagaimana partai politik memberikan sosialisasi kepada rakyat dalam kampanye.

Disatu sisi, terdapat kelompok masyarakat yang lebih menggunakan logika dan

rasionalitas dalam memilih calon yang akan dipilihannya, apakah baik, sesuai dengan

apa yang diinginkan dan yang bisa mendengar aspirasi mereka. Di sini partai politik

harus sangat pintar dalam mengambil hati rakyat, strategi sangat dibutuhkan oleh

partai politik, karena dengan strategi sebuah partai politik dapat berkembang dengan
24

baik sesuai dengan misi dan visi yang dicanangkan oleh partai politik yang

bersangkutan. Sehingga tujuan yang akan dicapai akan terlaksana sesuai dengan

aspirasi rakyat, serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat, dalam suatu wilayah atau

negara.

Pernyataan di atas di perkuat oleh pendapat Freischlad (2003) yang

menyatakan bahwa:

Tujuan dari setiap strategi bukanlah kemenangan yang dangkal, tapi


perdamaian yang mendasar, penerangan program-program yang tepat dan
reformasi. Jika tujuan jangka panjang strategi ini tidak tampak, misi bagi
kemenangan akan tampak sebagai perjuangan bagi kekuasan dan kekayaan
pribadi, sebagai sebuah perjuangan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan hal di atas peneliti menyimpulkan bahwa strategi yang banyak

diterapkan oleh kontestan dalam pemilihan umum yaitu strategi marketing politik dan

strategi komunikasi. Dalam strategi marketing politik aktivitas politik mencakup

desain, implementasi, dan pengendalian program-program yang dimaksud untuk

meningkatkan penerimaan maksud atau tujuan dan ide-ide sosial pada kelompok

sasaran. Aktivitas Person marketing bertujuan untuk menciptakan seorang pribadi

terkenal yang mempunyai citra diri tertentu yang kuat karena kepribadian, sikap dan

tindakanya.

Sejalan dengan hal tersebut di atas menurut Nursal (Firmanzah, 2007) dalam

political marketing, terdapat tiga strategi kampanye politik yang biasanya digunakan

oleh partai politik dalam pemilu legislatif yaitu: pemasaran produk politik secara

langsung kepada calon pemilih (push political marketing), pemasaran produk politik
25

melalui media massa (pull political marketing), dan melalui kelompok, tokoh atau

organisasi yang berpengaruh (pass political marketing). Push political: strategi ini

lebih berfokus pada isu-isu yang penting bagi para electorate dan bukan hanya

menjual kandidat atau partai sebagai komoditas. Pesan komunikasi dari strategi ini

bisa disampaikan secara langsung oleh kandidat atau partai namun juga bisa melalui

relawan yang datang membagikan brosur, flyer, sticker, dan sebagainya. Relawan ini

juga yang bertugas untuk mengumpulkan data yang berupa persepsi electorate,

mengukur pengaruh pesan dan mencatat perubahan dalam sikap dan perilaku

electorate. Strategi ini cukup mudah dilakukan untuk pemilihan lokal. Pull political:

paling banyak dilakukan oleh partai atau kandidat. Strategi ini menyampaikan pesan

melalui media massa baik elektronik, cetak, luar ruang, mobile, maupun internet.

Strategi ini dapat menyampaikan pesan kepada khalayak banyak namun kurang dapat

terukur efektivitasnya. Selain itu strategi ini membutuhkan banyak biaya sehingga

hanya memungkinkan dilakukanoleh partai maupun kandidat yang punya banyak

dana. Sedangkan Pass political: pada strategi ini pesan disampaikan melalui individu,

tokoh masyarakat, serta kelompok maupun organisasi yang mempunyai pengaruh.

Cara-cara pendekatan dan lobbying pada strategi ini perlu disesuaikan dengan tipe

kedua individu, kelompok dan organisasinya.

Aktivitas marketing politik ini dimulai dengan riset dan analisis untuk

menemukan kebutuhan konsumen dan segmen pasar. Partai politik harus mengetahui

kelemahan dan kekuatan lawan sehingga mampu menawarkan produk politik yang

memiliki nilai (value) lebih atau setidaknya berbeda dengan partai lainya. Produk
26

politik meliputi program kerja, ideologi, dan figur seorang pemimpin yang memiliki

brand berbeda dengan kandidat lain. Dalam berkampanye, partai politik dan kandidat

dituntut untuk selalu memunculkan image positif sebagai brand sebagai partai politik

atau kandidat yang berpihak pada rakyat. Khusus brand building tentang personal

kandidat atau personal branding menjadi dimensi yang sangat penting yang harus

ditampilkan. Dari sudut brand, kapasitas dan kualitas pemimpin (leader) memainkan

peranan yang sangat penting. Brand sebuah partai dan pemimpin adalah identitas

yang melekat dan tidak bisa dipisahkan, sehingga partai politik dan pemimpin tidak

dengan mudah mengganti identitas atau brand sebagaimana dalam dunia politik.

Faktor isu dan program memberi pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pemilih.

Diperlukan juga pamasan produk komersial dalam partai politik atau disebut

juga medium presentasi yang meliputi agen (orang atau institusi), objek (media

visual, audio visual, pernak-pernik, posko), dan event (kegiatan atau peristiwa

tertentu) semua itu merupakan promosi yang bertujuan menguatkan konsumen untuk

memilih partai tersebut. Dalam marketing politik dibutuhkan juga komunikasi yang

bertujuan menyampaikan program-program, ide-ide meliputi merawat ketokohan dan

mementapkan kelembagaan, menciptakan kebersamaan (memahami khalayak,

menyusun pesan persuasif, menetapkan metode, memilah dan memilih media),

membangun konsensus (seni berkompromi, bersedia membuka diri). Artinya dengan

ketokohan seorang politikus dan kemantapan lembaga politik dalam masyarakat,

memiliki pengaruh tersendiri dalam berkomunikasi politik. Pada hakekatnya suatu

strategi dalam komunikasi politik adalah keseluruhan keputusan kondisional pada


27

saat ini tentang tindakan yang akan diambil guna mencapai politik masa depan.

Disaat komunikasi berlangsung, yang berpengaruh bukan pesan politik, melainkan

ketokohan seorang komunikator politik dan lembaga politik yang mendukungnya,

sangat menentukan berhasil tidaknya komunikasi politik dalam mencapai sasaran dan

tujuannya.

Selain itu juga diperlukan kemampuan dan dukungan lembaga dalam

menyusun pesan politik, memilih metode, dan media politik yang tepat. Dan juga

menciptakan kebersamaan antara politikus dengan khalayak dan menyusun pesan

homofili. Suasana homofili yang harus diciptakan adalah persamaan bahasa (simbol

komunikasi), parsamaan busana, parsaman kepentingan dengan khalayak terutama

mengenai pesan politik, metode dan media politik. Namun yang sangat penting,

adalah siapa tokoh yang akan malakukan komunikasi kepada khalayaknya.

Selanjutnya yaitu membanguan konsensus baik antara politikus dengan politikus

dalam partai yang sama maupun dengan politikus dari partai lain. Hal itu pula

umumnya terjadi baik dalam rapat dan persidangan maupun dalam lobi, dengan

menggunakan komunukasi interaktif sesuai dengan paradigma interaksional (Anwar,

2004: 53).

Tujuan utama penggunaan strategi ini adalah memperoleh kekuasaan dan

pengaruh dengan memperoleh hasil yang baik dalam pemilu umum legislatif maupun

eksekutif, sehingga politik dapat diwujudkan dan suatu perubahan dalam masyarakat

dapat tercapai. Upaya memperebutkan suara pemilih yang cukup dalam pemilihan

umum bukanlah persoalan yang mudah. Oleh karena itu untuk dapat meraihnya
28

dibutuhkan perencanaan strategi yang merupakan pemikiran dan perumusan yang

meliputi cara bersikap, tujuan, dan alternatif utuk bersikap atau bertindak, pilihan

optimal yang dimiliki dan penetapan instruksi untuk mewujudkanya secara rasional.

Pemikiran dan perumusan ini dilakukan secara sistematis dan mengarah kedepan

(Schroder, 2004: 13). Strategi yang matang dapat dijalankan atau dilaksanakan dapat

membawa ketitik puncak dari sebuah partai yaitu dapat dikenal dimasyarakat bahwa

partai tersebut baik, dapat dipercaya untuk menyapaikan aspirasi rakyat dan paling

penting strategi ini dapat membawa kemenangan dalam pemilu legislatif maupun

eksekutif.

PKS sendiri mengartikan strategi sebagai rencana kerja yang terinci, terpadu

dan terorganisir yang mempertimbangkan sumber daya manusia dan material yang

dimiliki serta keberadaan kompetitor dan lingkungan yang terus berubah untuk

diarahkan sedemikian rupa sehingga berujung pada keberhasilan mencapai tujuan

atau sasaran yang telah direncanakan. Menyangkut strategi PKS pada pemilu

Legislatif di Hulu Sungai Selatan tahun 2019 yang baru saja selesai terdapat strategi

yang bersifat makro (grand strategy) yang dijalankan oleh semua struktur partai dari

pusat hingga daerah. Model strategi ini merupakan keputusan bersama yang menjadi

dasar-dasar atau pedoman bagi semua struktur partai tanpa terkecuali. Kewenangan

hanya diberikan oleh pusat terhadap daerah dalam kerangka penyesuaian-penyesuaian

situasi politik yang berubah ataupun berkembang di dalam masyarakat. Jika terdapat

perubahan-perubahan yang bersifat prinsipil maka kewenangan tersebut tetap menjadi


29

hak pusat untuk meninjau kembali penerapan strategi. Terdapat hal yang sangat

prinsipil yang menjadi dasar PKS dalam berstrategi, yaitu tetap pada prinsip berpartai

yang menjadikan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin.

Strategi PKS dalam kemenangan, maka ada beberapa strategi partai politik dalam

pemenangan secara empiris:

1. Adanya sinergi antara PKS dipusat dengan PKS di daerah, sehingga

menimbulkan jaringan struktur dan sistem kaderisasi yang rapi dan solid,

(Insan, 2018).

2. Strategi komunikasi politik yang baik terhadap para calon pemilih melalui

pimpinan partai, misalnya dalam hal menghadiri acara-acara keagamaan

dengan berpartisipasi memberikan sambutan-sambutan kepada masyarakat

yang hadir. Selain itu, komposisi dari calon legislatif PDIP juga berbanding

lurus dengan homogenitas etnis dan agama di daerah tersebut. Kemudian

untuk tetap mempertahankan konsituennya PDIP banyak merekrut calon

legislatif dari kalangan artis maupun penyanyi yang notabene banyak dikenal

masyarakat secara luas, (Budiana, 2018).

3. Adanya pemanfaatan dari pengaruh pemimpin partai, media cetak dan

elektronik (pull political marketing), pengadaan swasembada oleh calon

legislatif dengan pengadaan atribut partai, serta sosialisasi langsung calon

legislatif kepada masyarakat, (Waldi, 2018).


30

4. Memanfaatkan jaringan/relasi/sebuah komunitas, dengan tujuan untuk

mengumpulkan partisipan yang berada didalam komunitas tersebut yang

sebagian besar merupakan tokoh masyarakat, sehingga terjadi sebuah proses

kampanye tidak langsung dalam komunitas tersebut, (Prasetya, 2014).

5. Terdapat strategi Marketing politik yang menggunakan mertode 4P

(Positioning, policy, Party, Presentation) tetapi sebelum melaksanakan

keempat metode strategi tersebut, para calon legislatif terlebih dahulu

melakukan strategi pemesaran terpusat (Rosid, 2019).

6. Strategi dengan melakukan mobilisasi masa/menggalang masa pada saat

melakukan kampanye. Dalam kampanye biasanya partai politik menawarkan

program-program atau janji-jani politik kepada masyarakat jika memenangkan

pemilu. Kemudian strategi kedua menggunakan pemasaran produk politik

dengan cara melalui media massa maupun media cetak dengan tujuan

mendapatkan citra dan perhatian dari masyarakat. Selain itu melakukan

interaksi dengan masyarakat secara langsung juga dilakukan dengan

memberikan berbagai solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi

masyarakat setempat, (Lindawati, 2014).


BAB III

METODE PENELITIAN

1. Alasan Menggunakan Pendekatan Kualitatif

Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif karena metode ini

dapat memberikan peluang bagi peneliti untuk memperoleh gambaran dari

permasalahan yang berupa kata-kata, gambaran, dan tidak dituangkan dalam

bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif.

Alasan menggunakan pendekatan kualitatif pada penelitian ini karena

permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna. Selain

itu alasan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena data yang telah

disusun dapat ditemukan hanya dengan cara dokumentasi serta wawancara yang

mendalam terhadap informan.

Menurut Sarman (2004), bahwa penelitian kualitatif itu biasanya merujuk

pada data primer yang diperoleh dari individu, kelompok orang, keluarga,

komunitas, dan bahkan organisasi. Oleh karena itu penelitian kualitatif pun

hampir identik dengan penelitian lapangan (field research). Menggunakan

pendekatan kualitatif, dapat memahami makna data yang tampak, memahami

kondisi dan perasaan orang, norma keyakinan dan sikap seseorang maupun

sekelompok orang dalam lingkungannya.


32

Pendekatan ini lebih mudah untuk mengembangkan teori, memastikan

kebenaran data yang digali dari fakta-fakta yang tampak dan tidak tampak oleh

indra, sehingga data yang diperoleh lebih tuntas dan memiliki kredibilitas tinggi.

Penelitian ini bersifat akan mendeskripsikan dan mengidentifikasi tentang

Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu Legislatif

Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019.

2. Waktu Tempat Penelitian

Penelitian ini akan memilih lokasi penelitian yaitu di Di Kabupaten Hulu

Sungai Selatan. Dipilih daerah tersebut sebagai lokasi penelitian berdasarkan

pertimbangan karena di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019

melangsungkan pemilihan umum legislatif dan di Kabupaten Hulu Sungai

Selatan juga PKS mendulang jumlah suara terbanyak mengalahkan partai-partai

besar lainnya selama empat kali berturut-turut dalam pemilu legislatif.

3. Instrumen Penelitian

Penelitian ini dapat mengembangkan instrumen penelitian karena masalah

yang diteliti jelas, sehingga yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti itu

sendiri dibantu pedoman wawancara dan dokumentasi yang berisi panduan

informasi yang diperlukan untuk dapat menjawab rumusan masalah Strategi

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam pemenangan pemilu legislatif di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019, dan untuk melengkapi data yang

diperoleh dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan informan

yakni pada Ketua DPD PKS HSS, Anggota legislatif yang terpilih, Ketua tim
33

pemenangan pemilu 2019, Kader PKS di daerah lain, dan masyarakat. Maksud

peneliti menjadi instrumen penelitian ialah dalam menentukan judul penelitian,

fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan

pengumpulan data, menilai kualitas data, menafsir data, dan membuat

kesimpulan atas temuan dilakukan oleh peneliti sendiri.

Alat yang digunakan yaitu kamera, dan buku catatan dalam melakukan

penelitian. Hal ini merujuk pada “human instrument” atau manusia sebagai

informan maupun yang mencari data dan instrumen utama penelitian kualitatif

adalah peneliti itu sendiri sebagai ujung tombak pengumpulan data (Wahyu,

2012: 67).

4. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan

penelitian. Penelitian kualitatif, sumber data yang dipilih dengan mengutamakan

perspektif emik, artinya mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana

memandang dan menafsirkan fenomena terkait dalam penelitian ini. Penelitian

ini menggunakan Purposive Sampling, peneliti mencari data berdasarkan atas

suatu pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi ataupun ciri-ciri yang

sudah diketahui sebelumnya. Sehingga data yang diperoleh peneliti bisa lebih

representatif. Informan dalam penelitian ini adalah Ketua DPD PKS HSS,

Anggota legislatif yang terpilih, Ketua tim pemenangan pemilu 2019, Kader PKS

di daerah lain, dan masyarakat.

Dalam beberapa penelitian sumber data yang digunakan adalah sebagai berikut:
34

1. Data primer adalah sumber yang diambil dan dikumpulkan oleh peneliti

secara langsung, yakni dengan bentuk wawancara tentang strategi partai

keadilan sejahtera (PKS) dalam pemenangan pemilu legislatif di

kabupaten hulu sungai selatan tahun 2019. Data primer dalam penelitian

ini diambil dan didapat melalui orang-orang yang terkait langsung dengan

penelitian ini, yaitu Ketua DPD PKS HSS, Anggota legislatif yang

terpilih, Tim bagian pemenangan pemilu 2019, kader PKS didaerah lain,

dan masyarakat.

2. Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung didapat dari

informan. Misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Data

sekunder dikumpulkan dari luar informan yakni data yang berasal dari

dokumen.

5. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2005: 62), teknik pengumpulan data merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu wawancara dan dokumentasi:

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan

itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik wawancara yang digunakan


35

dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi

terstruktur digunakan untuk menemukan permasalahan dengan lebih terbuka,

dimana pihak yang diwawancara diminta pendapat, dan ide-idenya

(Sugiyono, 2013: 319-320).

Pada saat melakukan wawancara peneliti akan menggunakan purposive

sampling dimana kecendrungan peneliti untuk memilih infroman yang

dianggap mengetahui informasi masalahnya secara mendalam dan dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Sehingga dengan

demikian informan yang akan diwawancarai oleh peneliti merupakan

informan yang mengetahui permasalahan yang diteliti dan data yang

diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.

Responden dalam penelitian ini adalah ketua DPD PKS HSS, Anggota

legislatif yang terpilih, Ketua Tim pemenangan pemilu 2019, kader di daerah

lain, dan masyarakat. Respoden ini akan ditanya terkait dengan strategi partai

keadilan sejahtera (PKS) dalam pemenangan pemilu legislatif di kabupaten

hulu sungai selatan tahun 2019 yang lalu. Wawancara yang peneliti lakukan

juga menggunakan catatan tertulis, perekam suara dan kamera, hal ini

dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. Alat

bantu dalam penelitian ini seperti buku catatan, pedoman wawancara,

perekam suara dan kamera handphone.


36

Pelaksanaan wawancara dilakukan di via telpon dengan Ketua DPD

PKS HSS sekaligus ketua tim pemenangan pemilu 2019, Anggota legislatif

yang terpilih dan masyarakat. Sedangkan dengan kader di daerah lain

wawancara dilakukan secara langsung dikediaman beliau di Barabai, HST

serta divariasikan dalam bentuk dan jenis pertanyaan yang diajukan, yang

mana disesuaikan dengan subjek yang diwawancarai. waktu pelaksanaan

penelitian dilakukan secara fleksibel artinya waktu wawancara yang

dilakukan peneliti tidak harus dilakukan pagi hari saja, akan tetapi bisa siang

hari, sore hari atau bahkan malam hari. Disesuaikan dengan agenda dan

waktu yang dapat disediakan oleh informan sebagai sumber data peneliti.

2. Dokumentasi

Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan

wawancara sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen

tertulis yang resmi ataupun tidak resmi (Wahyu, 2012: 68).

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2013: 329).

Dokumentasi digunakan supaya peneliti memperoleh data yang tersedia

dalam catatan dokumen. Dokumentasi digunakan untuk mendukung dan

memperkuat data yang dihasilkan oleh peneliti dalam teknik pengumpulan

data yang lain.


37

Dokumentasi dalam penelitian ini ialah berupa foto atau gambar pada

saat pelaksanaan penelitian dilapangan. Studi dokumentasi dilakukan

terhadap dokumen tertulis. Selain itu peneliti juga menggunakan foto,

rekaman suara, dan daftar hadir rapat sebelum pemilu sebagai dokumentasi

pendukung yang dapat menguatkan peneliti bahwa peneliti telah melakukan

penelitian tentang strategi pemenangan pemilu legislatif di kabupaten Hulu

Sungai Selatan tahun 2019 tersebut.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dan pengolahan data yang akan digunakan adalah secara

deskriptif yaitu mendeskripsikan Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam

Pemenangan Pemilu Legislatif Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019.

Analisis data atau pengolahan data mengandung pengertian sebagai usaha untuk

menyederhanakan dan sekaligus menjelaskan bagian-bagian dari keseluruhan

data melalui langkah-langkah klasifikasi dan kategori sehingga dapat tersusun

suatu rangkaian deskripsi yang sistematis dan matang. Miles dan Huberman

(Sugiyono, 2009) mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas,

sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu:

a. Reduksi Data (Merangkum)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting. Data yang dihasilkan dalam proses

wawancara dan dokumentasi merupakan data yang masih kompleks dan kasar
38

sehingga peneliti perlu untuk melakukan pemilihan data yang relevan dan

bermakna yang dapat digunakan dengan memilih data pokok yang mengarah

pada fokus penelitian tentang Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam

Pemenangan Pemilu Legislatif Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

2019. Sehingga kesimpulan dapat ditarik secara rinci dan terarah.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menampilkan

data. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun

dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami. Penyajian data

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melihat keseluruhan data

yang diperoleh selama penelitian. Pada tahap ini data yang diperoleh telah

dikategorikan kemudian disajikan dalam narasi konstruktif yang berupa

informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah tentang Strategi

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu Legislatif Di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019. Data dalam bentuk narasi

dimaksudkan untuk mengiterprestasi data secara sistematis untuk selanjutnya

dianalisis.

c. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga


39

setelah diteliti menjadi jelas, temuan tersebut bisa berupa hubungan kasual

atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiono, 2013:345).

Pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

berfikir induktif, yaitu pengambilan kesimpulan dari hal-hal yang khusus

diarahkan menjadi kesimpulan yang umum.

7. Pengujian Keabsahan Data

Wahyu (2012: 163) untuk menguji keabsahan data dapat digunakan uji

kredibilitas data, yang meliputi:

a. Perpanjangan pengamatan

Wahyu (2012: 163) perpanjangan pengamatan berarti peneliti

kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan

sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Melakukan

perpanjangan pengamatan berarti peneliti turun ke lapangan, melakukan

wawancara dengan informan yang pernah ditemui maupun yang baru.

Dengan perpanjangan pengamatan peneliti mencocokkan kembali apakah

data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar

atau tidak. Bila data yang diperoleh salama ini setelah dicek kembali pada

sumber data aslinya atau sumber data yang lain ternyata tidak benar,

maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam

sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.


40

b. Meningkatkan ketekunan

Wahyu (2012: 165) meningkatkan ketekunan berarti melakukan

pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan

meningkatkan ketekunan maka akan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengecekan kembali apakah data yang ditemukan itu salah

atau benar. Salah satu upaya peneliti untuk meningkatkan ketekunan ini

adalah dengan banyak membaca referensi buku ataupun hasil-hasil

penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

c. Triangulasi

Wahyu (2012: 166) triangulasi merupakan pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, antara lain:

1. Triangulasi sumber

Peneliti pada tanggal 11 Juni 2020 melakukan pengecekan

data kepada beberapa sumber untuk menguji kredibilitas data

mengenai mendeskripsikan Strategi Partai Keadilan Sejahtera

(PKS) dalam Pemenangan Pemilu Legislatif Di Kabupaten Hulu

Sungai Selatan Tahun 2019. Maka pengumpulan dan pengujian

data yang diperoleh dilakukan kepada informan dalam penelitian

ini. Data dari masing-masing informan tidak bisa dirata-ratakan

seperti pada penelitian kuantitatif, tetapi di deskripsikan dan

dikategorikan mana pandangan yang sama dan mana yang berbeda

dan mana yang lebih spesifik dari setiap informan.


41

2. Triangulasi teknik

Dengan Teknik yang berbeda, peneliti melakukan

pengecekan data kepada sumber yang sama agar diperoleh data

yang kredibel tentang Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

dalam Pemenangan Pemilu Legislatif Di Kabupaten Hulu Sungai

Selatan Tahun 2019. Kegiatan ini peneliti lakukan pada tanggal 13

Juni 2020. Data diperoleh dengan wawancara dan dokumentasi.

Hasilnya informan menyatakan bahwa data yang peneliti peroleh

pada saat wawancara itu benar.

3. Triangulasi waktu

Pengecekan data dengan cara melakukan wawancara dalam

waktu atau situasi yang berbeda jiga dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 13 dan 14 Juni 2020 agar data mengenai Strategi Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu Legislatif

Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019 benar-benar

kredibel karena waktu juga sangat mempengaruhi. Untuk itu

dalam rangka pengujian kredibelitas data dilakuka dengan cara

melakukan pengecekan dengan wawancara dalam waktu atau

situasi yang berbeda. Pengecekan dilakukan oleh peneliti ketika

pagi dan siang hari. Ketika wawancara hasil yang diperoleh oleh

peneliti tidak jauh berbeda dan sama saja dengan hasil wawancara

yang dilakukan sebelumnya.


42
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum tempat penelitian

1. Sejarah Hulu Sungai Selatan

a. Kondisi Geografis Hulu Sungai Selatan

Letak Geografis kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak antara

2°29′ 59″- 2° 56’10″ LS dan 114°51′ 19″ – 115° 36’19″ BT. Secara

geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari

arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan

dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa. Kondisi

topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin dan

agak lembap.

Tanah di wilayah ini sebagian besar berupa hutan dengan

rincian Hutan Lebat (780.319 Ha), Hutan belukar (377.774 ha), dan

hutan rawa (90.060 Ha), Hutan Sejenis (352.840 Ha) Tanah berupa

semak/alang-alang seluas 870.314 ha, berupa rumput (50.119), dan

untuk lain lain (83.014). Sedangkan penggunaan untuk sawah

413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan untuk perkampungan

57,903 ha serta untuk Tegalan (48.612 Ha). Serta untuk bentuk

geologi wilayah tersebut sebagian besar berupa Aluvium Muda dan

Formasi Berai (Bappelitbangda Hulu Sungai Selatan, 2019)

43
44

b. Sejarah Hulu Sungai Selatan

Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14

Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14 yang menetapkan peraturan

sementara tentang pembagian daerah-daerah otonom Kabupaten dan

daerah-daerah otonom setingkat Kabupaten, Kabupaten Hulu Sungai

Selatan yang semula bersifat administratif menjadi Kabupaten

Otonom. Pada tanggal 2 Desember 1950, Gubernur Kalimantan

melantik Syarkawi sebagai pejabat pertama Bupati Hulu Sungai.

Selanjutnya dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakjat Daerah

Sementara (DPRDS) yang berjumlah 36 orang, diketuai oleh

Djantera dan wakilnya Basuni Taufik.

Dengan berlakunya UU No. 1 Tahun 1957 tentang pokok-

pokok alihan pemerintahan daerah (Lembaga Negara Tahun 1957

No. 6), Kabupaten Hulu Sungai Selatan harusnya menjadi Daerah

Swastantra Tingkat II (Daswati II) Hulu Sungai Selatan, tapi karena

dalam masa peralihan dimana waktu itu dikenal adanya pemerintah

peralihan, maka Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Kabupaten daerah

tingkat II Hulu Sungai Selatan yang ada sekarang merupakan cikal

bakal kabupaten-kabupaten yang ada di Hulu Sungai atau yang biasa

disebut Banua Anam. Kabupaten Daerah Tingkat II Hulu Sungai


45

Selatan sebagai daerah otonom secara nyata terbentuk pada tanggal 2

Desember 1950, yakni pada saat dilantiknya Pejabat Bupati Kepala

Daerah Pertama dan dibentuknya DPRDS.

Tanggal 2 Desember 1950 inilah yang menjadi tonggak sejarah

hari jadi kabupaten daerah tingkat II Hulu Sungai Selatan yang

kemudian dikukuhkan dengan ketetapan DPRD tingkat II Hulu

Sungai Selatan tanggal 26 Maret 1987 Nomor 06 KPTS/ DPRD-

HSS/ 1987 tentang persetujuan ketetapan hari jadi kabupaten daerah

tingkat II Hulu Sungai Selatan. Sejak diberlakukannya UU Nomor

22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah, maka sebutan menjadi

kabupaten daerah tingkat II Hulu Sungai Selatan disesuaikan

menjadi Kabupaten Hulu Sungai Selatan (DPRD Hulu Sungai

Selatan, 2010)

2. Sejarah PKS

a. Sejarah PKS Hulu Sungai Selatan

Partai Keadilan Sejahtera Kalimantan Selatan di deklarasikan

pada tanggal 27 September 1998 di Taman Budaya Banjarmasin,

dihadiri oleh Habib Aboe Bakar Al Habsyi selaku wakil sekjen DPP

PK dan Zulfikar Ali Akbar, ketua Partai Keadilan Kalsel. PK Kalsel

pun bersiap mengahadapi Pemilu 1999 yang kemudian

menghasilkan suara 18.200 dengan satu perolehan kursi di DPRD

Propinsi Kalsel, dan 6 kursi di Kabupaten/Kota. Pemilu 2004 PKS


46

Kalsel memperoleh suara 1 kursi di DPR RI, 6 kursi DPRD Propinsi,

dan 34 kursi di DPRD Kabupaten/Kota. Nampak nyata, PKS

menoreh catatan sejarah tersendiri dengan lompatan prestasi dari

perolehan suara yang hanya 18.200 menjadi 160.000 pada pemilu

2004. Lonjakan suara yang 879% adalah sejarah emas.

Pendirian Partai Keadilan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

berawal dari keinginan para kader Partai Keadilan di Banjarmasin

untuk memperlebar sayap dakwahnya melalui institusi partai. Pada

Oktober 1998, terbentuklah Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan

di bawah pimpinan Ardiansyah, S. Hut sebagai Ketua DPD Partai

Keadilan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Ja’far S. Hut sebagai

sekretaris.

Sebagai partai yang mengemban misi dakwah, ada ciri khas

dari Partai Keadilan Sejahtera, yaitu silaturrahim dan minta nasihat

dengan para ulama dan tokoh agama setempat. Salah satunya adalah

almarhum KH. Abu Hurairah, Pandai Kandangan, yang banyak

memberikan nasihat cara berpolitik yang baik dalam rangka ibadah

kepada Allah Swt (Arsip DPD PKS Hulu Sungai Selatan).


47

b. Struktur kepengurusan PKS Hulu Sungai Selatan

Tabel 2

Nama Jabatan

Ketua MPD M. Isya Ansari, S.Ag

Ketua Umum DPD H. Akhmad Fahmi, SE

Wakil Ketua Umum DPD H. Hirman, SE

Sekertaris Umum DPD Herry Rosadi, SH

Bendahara Umum DPD Khairunnisa

Ketua Bidang Kaderisasi Joko Santoso, SKM

Ketua Bidang Pemenangan H. Yusperi, S.Pd., M.Pd

Pemilu, Pilkada dan Humas

Ketua Bidang Kepanduan dan Mardiansyah

Olahraga

Ketua Bidang Perempuan dan Dita Novianty, SP

Ketahanan Keluarga

Deputi Peningkatan Kapasitas Noor Asiyah Jamil

Kader Perempuan

Deputi Hubungan Lembaga Neneng Indriati

Perempuan

Ketua Bidang Seni dan Budaya H. Muhammad Sadyi Masun,


48

S.Pd., M.Pd

Ketua Bidang Pemberdayaan Wagito Munawar

SDM dan Lembaga Profesi

Ketua Bidang Pembangunan KH. Subeli Rasyid

Keummatan dan Dakwah

Deputi Bidang Pembangunan Drs. Bustani

Keummatan dan Dakwah

Ketua Bidang Kesejahteraan Eddy Rozani, S.Hut

Rakyat

Ketua Bidang Ekuentek H, Irwan Setiawan

Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Fakhrul Aidi Sarpani

petani dan nelayan

Sumber : Arsip DPD PKS Hulu Sungai Selatan 2019

c. Tujuan, Visi dan Misi PKS

Tujuan PKS: Terpenuhinya hak, kewajiban, dan tanggung jawab

politik setiap anggota sebagai warga negara dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara (ADART PKS, 2013: 3).

Visi PKS: Menjadi partai pelopor dalam mewujudkan cita-cita

nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Taun 1945

(ADART PKS, 2013: 3).


49

Misi PKS: Menjadikan partai sebagai sarana perwujudan

masyarakat madani yang adil, sejahtera, dan bermartabat yang

diridlai Allah subhanahu wa ta’ala, dalam keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

1) Memperkokoh jati diri partai kader yang berkarakter, bersih,

peduli dan profesional.

2) Memperkokoh Good Party Govermance melalui Sistem

Manajemen Partai Dakwah (SMPD).

3) Menjadikan PKS sebagai pelopor dalam pelayanan,

pemberdayaan, dan pembelaan rakyat.

4) PKS menjadi kontributor peradaban (ADART PKS, 2013:3)

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan langkah Analisa data yang telah dilakukan dalam penelitian

ini, data berupa hasil wawancara melalui beberapa pertanyaan yang diajukan

kepada Ketua DPD PKS HSS, Ketua Tim pemenangan PKS HSS, Anggota

legislatif yang terpilih pada saat pemilu 2019, kader PKS dari daerah lain, dan

masyarakat selaku subyek penelitian, diperoleh informasi tentang Strategi

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu Legislatif di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019 sebagai berikut:

1. Strategi PKS dalam Pemenangan Pemilu Legislatif di Kabupaten

Hulu Sungai Selatan Tahun 2019


50

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan dalam

hal ini adalah Ketua DPD PKS HSS, sekaligus ketua tim pemenangan,

dan Anggota legislatif terpilih pada saat pemilu legislatif 2019, AF

mengatakan bahwa:

Pertama, Startegi yang kami lakukan mencari Bakal Calon


Anggota Dewan (BCAD) yang kompeten dan baik. Lalu, kami
juga meningkatkan kinerja BCAD tersebut dengan
memberikan konpensasi senilai Rp.75.000,- /suara. Jadi jika
BCAD itu memperoleh suara sebanyak 1.000 suara x
Rp.75.000,- maka BCAD tersebut akan mendapat
Rp.75.000.000,- selama 5 tahun. Hal tersebut untuk
memberikan semangat kepada BCAD agar mendapatkan suara
yang banyak. PKS mendapatkan kemenangan empat kali
berturut-turut di HSS, tidak luput juga dengan konsestensi kita
dalam menjalin hubungan dekat terhadap kader-kader PKS dan
tokoh-tokoh agama. Serta PKS selalu ada dalam melayani
masyarakat HSS. Strategi yang dilakukan PKS sudah sejak
lama dilakukan, tapi dalam hal kompensasi ini baru saja
dilakukan ditahun kemarin. Pemilihan strategi ini karena saya
rasa partai-partai lain belum ada yang menerapkan hal tersebut
dan agar para BCAD juga semangat dalam mendapatkan suara.
artinya kalau mereka mengeluarkan sesuatu, pasti akan diganti.
Insya Allah untuk sementara ini sudah maksimal dilakukan,
walaupun hasilnya agak kurang. mengingat pertempuran disini
agak berat. tetapi semangat, usaha dan semuanya sudah
maksimal dilakukan.

Hasil wawancara dengan AF maka diperoleh hasil temuan bahwa

dalam hal strategi PKS menggunakan 3 (tiga) strategi. Pertama, PKS

melakukan pencarian SDM yang bagus dan akan memberikan

kompensasi kepada mereka yang dapat mendulang suara yang banyak.

Hal tersebut di maksudkan agar mereka yang berjuang ataupun

melakukan sesuatu tidak terkesan sia-sia. Kedua, PKS menjalin


51

hubungan dekat dan baik antar kadernya dan para tokoh agama. Hal ini

menyebakan PKS semakin kokoh tehadap sesama kadernya dan tokoh

agama pun sangat memberikan dampak signifikan yang baik untuk

memperoleh dukungan dari masyarakat ini juga merupakan kekuatan

tebesar PKS dalam mendulang suara yang banyak karena kedekatan

kader PKS dengan tokoh agama tersebut mempengaruhi pilihan

masyarakat karena tokoh agama tersebut merupakan tokoh yang

dihormati dan dipercaya oleh masyarakat sehingga masyarakat merasa

aspirasinya akan lebih didengar atau direalisasikan. Ketiga, PKS akan

selalu ada dalam melayani masyarakat. Sehingga masyarakat akan terus

mempercayai PKS untuk mewakili masyarakat di kursi legislatif.

Selanjutnya peneliti kembali menanyakan mengenai bantuan dan

kegiatan yang bermanfaat yang dilakukan oleh PKS, beliau

mengungkapkan bahwa:

Kami sangat sering memberikan bantuan dan melaksanakan


kegiatan bermanfaat kepada masyarakat. Seperti selalu
memberikan dukungan penuh setiap ada kegiatan keagamaan
baik itu yang melibatkan orang banyak ataupun tidak, bantuan
kebakaran, bantuan masyarakat yang meninggal dunia, hajatan,
dan lain-lain.

Hasil wawancara dengan AF maka diperoleh hasil temuan bahwa

disini PKS sering memberikan bantuan dan menyelenggarakan kegiatan

yang bermanfaat terhadap masyarakat seperti dukungan dalam

pelaksanaan kegiatan keagamaan, kebakaran, bantuan untuk orang


52

meninggal, hajatan dan lain-lain. Sehingga ini merupakan wujud PKS

untuk selalu ada terhadap masyarakat. Selanjutnya peneliti kembali

menanyakan mengenai sinergi antara jaringan pusat dan daerah serta

perlunya marketing politik dan diadakannya atribut partai pada saat

kontestasi politik dalam pemilu legislatif, beliau mengungkapkan bahwa:

Perlu sekali adanya sinergi antara pusat dan daerah. Ya supaya


tujuan dan visi misi partai tetap konsisten baik yang dari pusat
atau daerah, karena kalau sinergi pusat dan daerah itu kurang
bagus gimana mau maju partai kita dan intinya wajib harus ada
sinergi yang baik dan konsisten. Kemudian masalah Marketing
Politik juga sangat perlu sekali dilakukan, meminta orang agar
memilih kita pun kan memakai marketing politik. Kita harus
gencar dalam marketing politik ini, apalagi sekarang sudah
zamannya media sosial. Selain itu, relasi juga sangat-sangat
berpengaruh. Seperti dalam memperbanyak teman, banyak
hubungan dengan aparat pemerintahan, serta kepada tokoh
agama dan masyarakat juga para generasi milineal juga harus
karena pemilih dari kalangan milineal juga sangat-sangat
banyak. Ya pada intinya kita harus bisa merangkul semuanya
lah.
Selanjutnya peneliti kembali menanyakan tentang pengaruh

pimpinan partai dalam memenangkan pemilu beliau mengungkapkan

bahwa:

Pemimpan partai juga memiliki peran penting, sehingga


pimpinan partai juga dapat mempengaruhi dalam pemenangan
pemilu. Pemimpin partai yang baik dan dapat dipercaya
tentunya pasti akan memberikan nilai tambah pada keyakinan
masyarakat untuk memilih kader-kader kita yang sedang
bertarung dalam pemilu, ibarat logikanya gini, jika pemimpin
partai itu di nilai masyarakat baik pasti bawahannya juga akan
dinilai baik oleh masyarakat kan gitu. Ya pokoknya kader-
kader PKS khususnya di HSS ini harus sebagai pelayan atau
penyambung lidah masyarakat yang baik dan amanah.
53

Selanjutnya peneliti kembali menanyakan mengenai perbedaan

strategi PKS dengan partai politik lainnya beliau mengungkapkan

bahwa:

Bedanya di Kader, dimana PKS ini kan merupakan partai


kader. Yang mana partai ini akan terus meningkatkan kualitas
dari kader-kadenya. Serta PKS juga selalu memberikan
peluang kepada generasi muda yang ingin berkomitmen ingin
ikut membangun negara kita Indonesia seperti adanya program
PKS muda nah disana anak-anak muda diberikan Pendidikan
politik yang baik untuk menyiapkan kader-kader masa depan
yang berkualitas untuk memajukan bangsa kita ini. Selain itu,
PKS juga konsisten dalam berpolitik. Insya Allah, Strategi ini
tetap akan dilaksanakan untuk pemilu-pemilu selanjutnya. Tapi
mungkin kalau ada situasi dan kondisinya berbeda kita akan
tetap sesuaikan kembali (kondisional).
Selanjutnya peneliti kembali menanyakan mengenai strategi

PKS jangka Panjang, menengah dan pendek beliau mengungkapkan

bahwa:

Singkatnya gini, Strategi jangka Panjang sekarang kita lagi


menyusun dan menyiapkan kader-kader terbaik kita untuk tetap
bisa terus berkompetisi pada pemilu-pemilu selanjutnya.
Strategi menengahnya menyusun program-program kerja PKS
dan Pendeknya akan melakukan inovasi-inovasi partai sesuai
dengan perkembangan zaman, memberikan bantuan-bantuan
terhadap masyarakat, ditambah lagi sekarang musim covid-19
sekarang ini,
Berdasarkan wawancara dengan AF maka diperoleh hasil temuan

bahwa PKS menerapkan strategi yang sudah lama dilakukan oleh PKS.

Seperti, menjalin silaturrahmi yang baik sesama kader dan berhubungan


54

baik dengan tokoh-tokoh agama. kemudian PKS juga akan selalu ada

untuk masyarakat, karena itu merupakan wujud kesigapan PKS dalam

melayani masyarakat. Adapun PKS juga membangun relasi terhadap

siapapun, salah satunya dalam pertemanan. Karena dalam faktor

pertemanan ini bisa dikatakan cukup signifikan dalam mempengaruhi

pilihan politik massa dan tingkat keterukuran hasilnya bisa lebih besar

karena melibatkan hubungan personal yang telah lama dibangun. Selain

itu, inovasi terbaru dalam strategi PKS ini ialah pemberian kompensasi

terhadap BCAD yang banyak menjaring suara. Strategi ini akan terus

dilakukan kedepannya oleh PKS, akan tetapi tetap akan disesuaikan

dengan situasi dan kodisinya lagi.

Hal ini Sejalan dengan hasil wawancara dengan Anggota legislatif

terpilih pada saat pemilu legislatif 2019, AS mengatakan bahwa:

Sebelumnya PKS ini merupakan partai dakwah islam. Dimana


PKS HSS ini sering melakukan silaturrahmi dengan tokoh-
tokoh masyarakat dan ulama. Selain itu PKS HSS juga
memiliki pola khususnya dalam meningkatkan pelayanan
masyarakat. jadi hasil-hasil akhir pelayanan dalam masyarakat
tersebut akan disalurkan ke pemerintah daerah berupa
pelayanan-pelayanan dasar sehingga masyarakat HSS ini akan
merasakan prospek perjuangan dari PKS di HSS. Strategi ini
diterapkan mulai dari pemilu 2004 dan strategi ini juga
diterapkan karena terbukti dapat dilaksanakan lebih mudah dan
dapat dirasakan kebermanfaatannya untuk masyarakat. Untuk
sementara ini, strategi untuk melayani masyarakat belumlah
maksimal, harus tetap ada inovasi-inovasi terbaru supaya PKS
bisa lebih baik lagi untuk masyarakat.
55

Hasil wawancara dengan AS maka diperoleh hasil temuan

bahwa PKS sering mengadakan silaturrahmi kepada tokoh-tokoh yang

ada dimasyarakat dan PKS menjadi garda terdepan dalam hal pelayanan

kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan perjuangan-

perjuangan yang PKS lakukan kepada masyarakat luas. Masyarakat yang

merasakan perjuangan dari PKS tersebut tidak akan berpindah ke lain

hati atau pun menyesal memilih PKS (menjadi pendukung tetap). Dan

dalam hal ini, pelayanan kepada masyarakat belumlah bisa dikatakan

sudah maksimal dilakukan. Tapi mereka berharap PKS bisa menjadi

lebih baik lagi sesuai dengan strategi utamanya, menjadi Garda terdepan

dalam pelayanan kepada masyarakat. Selanjutnya peneliti kembali

menanyakan mengenai sinergi antara jaringan pusat dan daerah serta

perlunya marketing politik dan diadakannya atribut partai, beliau

mengungkapkan bahwa:

Marketing politik sangat penting untuk dilakukan dan Sinergi


antara pusat dan daerah amatlah perlu ada, karena PKS ini
sangat sering adanya koordinasi terhadap pusat ke daerah
maupun dari daerah ke pusat. Ketika adanya sinergi dipusat
dan daerah, maka struktur kaderisasi semakin bagus dan solid.
Sehingga dapat memudahkan penerapan strategi yang sudah
direncanakan. Berbicara masalah marketing politik dan
pengadaan atribut partai juga sangat penting untuk diterapkan
dalam strategi PKS HSS ini. Karena atribut-atribut partai
menjadi pendukung yang sangat penting untuk menyukseskan
pemilu, baik pemilu legislatif, pemilu capres dan cawapres,
serta pilkada pun dibutuhkan.
56

Selanjutnya peneliti kembali menanyakan mengenai perbedaan

strategi PKS dengan partai politik lainnya beliau mengungkapkan

bahwa:

Kita tidak bisa menilai partai politik lainnya, kita hanya bisa
menilai diri kita sendiri saja. PKS akan menerapkan strategi
yang sama pada saat pemilu legislatif selanjutnya. Mengingat
strategi yang digunakan PKS ini digunakan dari awal sekali
makanya harus selalu konsisten dengan strategi yang memang
sudah terbukti berhasil, jadi selanjutnya hanya ditambah
inovasi-inovasi baru saja tetapi intinya sama.
Hasil wawancara dengan AS maka diperoleh hasil temuan

bahwa masalah perbedaan strategi tiap partai itu urusan pribadi masing-

masing, kita tidak berhak untuk menilai orang lain. Dan strategi PKS

yang sudah dilakukan akan tetap dilakukan kedepannya, tetapi tetap

disesuaikan dengan keadaan kedepan. Selanjutnya peneliti kembali

menanyakan mengenai bantuan dan kegiatan yang bermanfaat dari PKS

untuk masyarakat beliau mengungkapkan:

Kalau bantuan pasti! Biasanya PKS mengupayakan untuk


menyalurkan aspirasi-aspirasi masyarakat ke pemerintah
daerah. Sehingga, harapan atau aspirasi-aspirasi masyarakat ini
bisa didengarkan dan diperdulikan. Karena bantuan-bantuan
yang diperlukan oleh masyarakat ini memerlukan dana yang
besar, mengingat PKS memiliki dana yang terbatas. Tetapi
tidak menutup kemungkinan, PKS bisa saja langsung
memberikan bantuan kepada masyarakat tanpa melalui
pemerintah daerah. Adapun, PKS juga banyak mengadakan
kegiatan yang bermanfaat kepada masyarakat. Seperti kegiatan
sosial, bakti sosial, serta bantuan-bantuan kepada masyarakat.
Ketika PKS tidak bisa langsung membantu masyarakat, ada
sifatnya PKS ini menyalurkan bantuan-bantuan tersebut ke
APBD HSS.
57

Berdasarkan wawancara dengan AS maka diperoleh hasil

temuan bahwa pola strategi PKS HSS ini mereka biasanya sering

melakukan kunjungan ke tokoh-tokoh masyarakat. Selain itu, PKS

juga menjadi garda terdepan dalam hal pelayanan kepada masyarakat

disana. Jadi ketika PKS tidak bisa membantu masyarakat secara

langsung, maka PKS ini akan berusaha memperjuangkan dan

memasukkan bantuan tersebut ke APBD HSS. Sehingga itu

menjadikan masyarakat simpati dan tetap mendukung PKS.

Hal ini Sejalan dengan hasil wawancara dengan kader PKS di

daerah lain, FJ mengatakan bahwa:

Anggota legislatif PKS itu merupakan ujung tombak


pemenangan PKS di HSS. Jadi mereka ini melakukan
pendekatan kepada tokoh-tokoh yang ada dalam masyarakat
baik itu tokoh agama maupun tokoh masyarakat. Kemudian
mereka ini juga mempunyai struktur yang banyak mulai dari
pengurus dewan pimpinan daerah, pengurus dewan pimpinan
cabang (kecamatan), dan dewan pimpinan ranting (desa).
Selain itu, banyak yang mereka lakukan dalam rangka
mengadvokasi kepentingan masyarakat melalui para anggota
legislatif di DPRD HSS ini. Adapun PKS memilih strategi
tersebut karena masyarakat Kalsel ini kebanyakan masih
bersifat paternalistik. Dimana paternalistik ini, apabila tokoh
mereka sudah bisa diambil simpatinya jadi secara otomatis
pengikut-pengikut dari tokoh tersebut akan mudah terpengaruh
juga. Strategi ini bisa dikatakan belum maksimal tetapi sudah
baik dalam pelaksanaannya.

Hasil wawancara dengan FJ maka diperoleh hasil temuan

bahwa strategi PKS ini mereka mengandalkan anggota-anggota

legislatif serta struktur DPD dan DPCnya untuk melakukan


58

pendekatan kepada tokoh-tokoh yang ada di masyarakat, sehingga

PKS mendapatkan banyak simpati dan dukungan dari pengikut tokoh-

tokoh tersebut. Hal tersebut merupakan senjata PKS yang ampuh

sehingga strategi ini bisa dikatakan sudah baik untuk diterapkan di

HSS. Selanjutnya peneliti kembali menanyakan mengenai sinergi

antara jaringan pusat dan daerah serta perlunya diadakan marketing

politik beliau mengungkapkan:

Sebuah kepastian! haruslah ada sinergi antara jaringan pusat


dan daerah sehingga menimbulkan struktur yang solid.
Hubungan struktur kaderisasi partai ini, ada ketua bidangnya
yang khusus mengurusi masalah pengkaderan tersebut. Jadi
ada namanya rencana strategis pemenangan pemilu. Mereka
biasanya diberikan arahan dari pusat. Jadi dari rencana strategis
pemilu ini kader pengurus daerah nanti akan memilih strategi
apa saja yang ada didalam sana yang menurut mereka pas
untuk diterapkan didaerah masing-masing. Adapun Marketing
politik ini juga sangat perlu dilakukan, dimana kita memang
harus bisa mengetahui apa yang diperlukan oleh masyarakat
untuk kita jadikan menjadi kampanye strategis. Jadi kampanye
ini mengampanyekan apa apa yang masyarakat perlukan.
Contoh di HSS, masyarakat miskin sejak tahun 2013
mendapatkan beras gratis dan secara bergiliran akan
mendapatkan program bedah rumah. Jadi janji-janji politik itu
diperlukan tapi yang memang terukur dan bisa di laksanakan
saja.
Hasil wawancara dengan FJ maka diperoleh hasil temuan

bahwa PKS sangat memerlukan sinergi antara jaringan pusat dan

daerah, terbukti dengan adanya rencana startegis pemenangan pemilu

yang di berikan oleh pusat ke daerah-daerah. PKS melalui kader-

kadernya berusaha untuk senantiasa dekat dengan masyarakat, terlebih


59

anggota DPRD/DPR RI akan berusaha memperjuangkan hak-hak

masyarakat banyak. Jadi dalam hal ini, PKS akan memberikan janji-

janji politik sebelum atau sesudah pemilu yang mana janji tersebut

harus benar-benar bisa diwujudkan kedepannya. Selanjutnya peneliti

kembali menanyakan tentang pengaruh pimpinan partai dalam

memenangkan pemilu beliau mengungkapkan bahwa:

Pimpinan partai sedikit banyaknya juga berpengaruh dalam


pemenangan pemilu. Tetapi semua kader diharapkan bisa
menjadi tokoh sosial atau tokoh publik di masyarakatnya.
Karena PKS itu merupakan partai kader. Jadi kader PKS harus
bisa menjadi tokoh yang dapat dipercaya oleh masyarakat dan
tentunya amanah menjalankan tugas-tugas sebagai pelayan
masyarakat sehingga masyarakat akan merasa terlindungi dan
pastinya diikuti dengan kesetiaan masyarakat untuk
memberikan pilihannya kepada kader-kader yang ada di
daerah.
Hasil wawancara dengan FJ maka diperoleh hasil temuan

bahwa pimpinan partai berpegaruh terhadap pemenangan yang

didapatkan pada saat pemilu. Tetapi, kader-kader PKS tetap

diharapkan bisa menjadi tokoh sosial didalam masyarakat. Sehingga,

setiap kader memiliki nilai jualnya masing-masing. selanjutnya,

peneliti juga menanyakan tentang bantuan dan kegiatan yang

bermanfaat dari PKS untuk masyarakat beliau mengungkapkan bahwa:

Biasanya hal-hal bantuan tersebut mereka (Anggota legislatif)


akan memperjuangkan lewat APBD. Contoh untuk masyarakat
tani agar lebih bisa diperhatikan lagi. Selain pertanian,
Pendidikan, kesehatan dan rumah sakit juga. Tidak hanya
60

memperjuangkan lewat APBD, namun ada juga mereka yang


membantu secara langsung diluar dari pembahasan anggaran
APBD. Biasanya PKS sering melakukan kegiatan-kegiatan
yang terkait dengan hari hari besar islam, dengan mengadakan
ceramah agama oleh tokoh PKS yang mana tokoh tersebut di
datangkan dari pusat, provinsi, maupun daerah HSS tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan FJ maka diperoleh hasil

temuan bahwa strategi PKS memakai logika ketokohan. Dimana

anggota legislatif maupun kader-kadernya melakukan pendekatan

terhadap tokoh-tokoh yang ada dimasyarakat, khususnya tokoh agama.

Sehingga PKS dapat memperoleh dukungan luas dari masyarakat,

khususnya di HSS. Selain itu, mereka juga memiliki struktur dan

pengurus yang banyak sehingga koordinasi dam strategi yang ingin

diterapkan menjadi lebih mudah.

Hal yang Senada juga disampaikan oleh masyarakat HSS

selaku pemberi suara pada saat pemilu legislatif 2019, HU mengatakan

bahwa:

PKS itu tu partai agamis, yang mana PKS ini dekat dan
didukung oleh banyak tokoh-tokoh agama, seperti Habib, Tuan
guru maupun kiyai/ustadz. Sehingga masyarakat seperti saya
banyak mendukung dan mempercayai kader-kader PKS untuk
mewakili suara masyarakat di HSS ini. Janji yang ditawarkan
PKS tidak sekedar janji. Pendidikan kesehatan dan rumah sakit
di perjuangkan mengingat rumah sakit yang ada di HSS ini
merupakan rumah sakit rujukan sabanua anam. mereka jua
memang memperjuangkan petani disini sebagai mata
pencaharian terbesar di HSS, itu na kaya anggaran pertanian
memang benar-benar lebih diutamakan di APBD.
61

Dari hasil wawancara dengan HU maka diperoleh temuan

bahwa PKS dipecayai mewakili masyarakat karena PKS ini

merupakan partai politik berbasis agama islam. Yang tentunya dekat

dan banyak didukung oleh tokoh agama/alim ulama. Selain itu, janji-

janji yang ditawarkan PKS berusaha diperjuangkan agar bisa

terealisasi dengan baik. Selanjutnya peneliti kembali menanyakan

mengenai kegiatan bermanfaat dan bantuan yang diberikan PKS

kepada masyarakat, beliau mengungkapkan bahwa:

Alhamdulillah, PKS biasanya mengadakan bakti sosial,


silaturrahmi kepada masyarakat, serta memberikan bantuan-
bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan di daerah kami
ini na misalnya musim korona ini PKS memberikan sembako
ke simpatisan dalam rangka meringkankan beban dan
menanggulangi dampak ekonomi masyarakat, buktinya
kemarin sore dikampung kami ni ada dapat sembako dari
kader-kader dan tim nya yang terpilih pemilu kemarin yang
membagikan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan HU maka diperoleh hasil

temuan bahwa masyarakat HSS banyak mempercayakan PKS, karena

PKS ini merupakan partai politik agamis yang juga didukung dan

dekat dengan tokoh agama. Dan apa yang ditawarkan PKS mereka

perjuangan sehingga janji-janji tersebut dapat terealisasi dengan baik.

Hal ini juga sejalan dengan pendapat masyarakat lainnya yang

ada di HSS, RI mengatakan bahwa:


62

Karena mungkin PKS dekat dengan ulama-ulama. Makanya


PKS banyak pendukungnya. Janji politik PKS sedikit
banyaknya jua terpenuhi aja walaupun tidak semuanya ya ada
aja lah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan RI maka diperoleh hasil

temuan bahwa alasan masyarakat HSS ini banyak mendukung PKS

karena PKS HSS dianggap dekat dengan tokoh agama. Sehingga itu

menjadikan kekuatan PKS dalam hal menjaring massa sebanyak-

banyaknya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah informan

tentang strategi partai keadilan sejahtera (PKS) dalam pemenangan

pemilu legislatif di kabupaten hulu sungai selatan tahun 2019, maka

diperoleh temuan sebagai berikut:

a. PKS HSS menggunakan strategi logika ketokohan, baik tokoh

agama ataupun tokoh masyarakat.

b. PKS HSS juga menggunakan strategi pelayanan kepada

masyarakat sehingga masyarakat yang merasakan pelayanan

dari PKS itu akan tetap menjadi pendukung PKS.

c. PKS HSS memiliki struktur dan kaderisasi yang banyak, mulai

dari daerah, kecamatan, dan desa. Sehingga menimbulkan

kaderisasi yang solid dan mudahnya koordinasi dalam

penerapan strategi yang direncanakan.


63

d. Marketing politik sangat efektif untuk dilakukan, agar dapat

menjaring massa sebanyak-banyaknya.

e. Bantuan atau kegiatan yang bermanfaat yang dilakukan PKS

yaitu PKS selalu berjuang untuk mengupayakan untuk

menyalurkan aspirasi-aspirasi masyarakat ke pemerintah

daerah. Sehingga, harapan atau aspirasi-aspirasi masyarakat ini

bisa didengarkan dan diperdulikan. Karena bantuan-bantuan

yang diperlukan oleh masyarakat ini memerlukan dana yang

besar, mengingat PKS memiliki dana yang terbatas. Tetapi

tidak menutup kemungkinan, PKS bisa saja langsung

memberikan bantuan kepada masyarakat tanpa melalui

pemerintah daerah.

2. Kendala dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam

pemilu legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan informan dalam hal ini

adalah Ketua DPD PKS HSS, sekaligus ketua tim pemenangan, dan

Anggota legislatif terpilih pada saat pemilu legislatif 2019, AF

mengatakan bahwa:
64

Memang kadang kenyataan tidak sesuai dengan realita


dilapangan, kita bisa merencakan A mungkin bisa saja yang
terjadi dilapangan menjadi B. Kendala pasti ada! Kendalanya
terkait masalah dana dan jarak. Mengenai jarak ada beberapa
daerah yang sulit dijangkau seperti loksado dan daerah-daerah
pegunungan lainnya. Lalu juga ada beberapa suara yang
terdouble satu caleg bisa double dengan caleg yang sama
padahal masih dalam partai yang sama pula. Untuk upaya jarak
ini kami nanti akan membuat struktur yang baru lagi didekat
daerah tersebut, dan masalah doublenya suara kami akan
meningkatkan kordinir kami kembali terhadap data
kemenangannya itu.

Dari hasil wawancara dengan AF maka diperoleh temuan bahwa

kendala pastilah ditemukan dalam sebuah strategi atau perencanan.

Adapun beberapa kendala yang ditemukan PKS salah satunya mengenai

dana, jarak, terlapisnya suara sesama partai, dan sisanya hanya bersifat

teknis lapangan saja. Untuk kendala yang ditemui oleh PKS ini akan

mereka pelajari kembali agar mereka bisa mengupayakan penanganan

dari kendala tersebut.

Sejalan dengan Anggota legislatif terpilih pada saat pemilu legislatif

2019, AS mengatakan bahwa:

Berbicara masalah kendala pastilah banyak. Setiap partai


politik pun banyak memiliki kendala-kendala. Kebanyakan
kendala yang ditemukan mengenai teknis dilapangan. lalu
upaya untuk mengatasi kendala tersebut, sekarang PKS
memiliki program good party governance, PKS HSS ini
mencoba bagaimana cara pengorganisasian, perencanaan
partai, mengolaan manjemennya yang dikelola dengan baik.
Sehingga dari program tersebut dapat mengatasi kendala agar
strategi tetap efektif untuk digunakan. Dibalik itu, Pasti ada
perencanaan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
yang semulanya diharapankan begini berubah menjadi begitu.
untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya penyesuain-
65

penyesuaian kembali. Dan untuk mengatasi kendala-kendala


itu sudah kami lakukan dengan baik dari dulu sampai sekarang.

Dari hasil wawancara dengan AS maka diperoleh temuan yaitu

kendala yang di dapati oleh PKS hanyalah kendala teknis dilapangan

saja, yang mana dari kendala tersebut mereka tetap harus membenahi

dan mengkaji dengan berpacu pada program yang PKS punya, yaitu

program good party govermance. Sehingga PKS dapat mengatasi

kendala agar strategi tetap efektif untuk digunakan.

Hal serupa juga diungkapkan oleh FJ selaku kader PKS di

daerah lain, beliau mengatakan bahwa:

Kalau berbicara Kendala tidak ada, tetapi hanyalah tantangan.


Jadi dari tantangan tersebut mereka akan mencari lagi strategi
apa yang akan melewati tantangan tersebut.
Dari hasil wawancara dengan FJ maka diperoleh temuan

bahwa kendala yang didapati oleh PKS sendiri, dianggap bukanlah

suatu kendala tetapi dijadikan suatu tantangan. Agar PKS dapat

mencari lagi strategi apa yang dapat memecahkan tantangan yang

dihadapi tersebut yang tentunya dengan mengkaji kembali terhadap

program yang PKS miliki.

Berdasarkan penjelasan dari informan maka diperoleh temuan

bahwa Kendala yang ditemukan PKS ini mengenai dana, jarak dan

terlapisnya suara sesama caleg dalam satu partai. Selebihnya hanya

bersifat teknis lapangan saja. Akan tetapi kendala yang mereka


66

temukan tersebut akan mereka anggap sebagai sebuah tantangan, yang

mana tantangan tersebut akan mereka kaji kembali sesuai dengan

program-program PKS. Sehingga mereka dapat melewati tantangan

tersebut dalam pemilu selanjutnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah informan

tentang kendala dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam

pemilu legislatif di kabupaten hulu sungai selatan tahun 2019, maka

diperoleh temuan sebagai berikut:

a. Kendala dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS

dalam pemilu legislatif di Kabupaten Hulu Sungai

Selatan Tahun 2019 adalah Kendalanya terkait masalah

dana dan jarak. Mengenai jarak ada beberapa daerah

yang sulit dijangkau seperti loksado dan daerah-daerah

pegunungan lainnya. Lalu juga ada beberapa suara yang

terlapis padahal masih dalam partai yang sama pula.

Untuk upaya jarak ini kami nanti akan membuat

struktur yang baru lagi didekat daerah tersebut, dan

masalah terlapisnya suara kami akan meningkatkan

kordinir kami kembali terhadap data kemenangannya

itu.
67

b. Strategi dalam mengatasi kendala dalam pelaksanaan

strategi pemenangan PKS dalam pemilu legislatif di

Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019 adalah

dengan upaya untuk mengatasi kendala tersebut,

sekarang PKS memiliki program good party

governance, PKS HSS ini mencoba bagaimana cara

pengorganisasian, perencanaan partai, mengolaan

manjemennya yang dikelola dengan baik. Sehingga dari

program tersebut dapat mengatasi kendala agar strategi

tetap efektif untuk digunakan.


BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Strategi Partai Keadilan Sejatera (PKS) dalam Pemenangan Pemilu

Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah informan maka

diperoleh temuan bahwa PKS menggunakan strategi yaitu sebagai berikut:

1. Strategi logika ketokohan

Strategi yang dilakukan PKS dalam pemilu legislatif di HSS Tahun

2019 lalu salah satunya menggunakan strategi logika ketokohan. Baik tokoh

agama ataupun tokoh masyarakat. PKS akan mendekati dan meminta

dukungan kepada tokoh-tokoh tersebut. Bahkan juga ada tokoh-tokoh

masyarakat sendiri yang menyatakan ingin bergabung dengan PKS dengan

alasan terkesan dengan citranya partai yang memiliki ideologi islam ini.

Sehingga itu menyebabkan PKS memiliki massa yang banyak. Hal tersebut

sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Joyce, (Budiana, dkk, 2018:31) dalam

kasus Indonesia, partai politik juga memiliki prinsip yang berbeda atau

ideologi antara satu sama lain, yaitu pihak yang memiliki ideologi Islam, basis

massa Islam dan partai nasionalis.

Ketiga ideologi partai tersebut memiliki jumlah massa dan anggota

kader yang tidak sedikit jumlahnya serta memiliki tujuan yang sama walaupun

berbeda strategi politik yang digunakan. Jelas bahwa sebuah ideologi partai

68
69

memiliki ciri khas nya masing-masing baik itu partai Islam ataupun partai

nasionalis sama-sama memiliki jumlah masa yang banyak. Tetapi untuk di

daerah HSS sendiri yang mana masyarakatnya secara keseluruhan memang

mayoritas pemeluk agama Islam tidak dipungkiri memang menjadi basis dari

PKS karena memang PKS merupakan partai dakwah yang bernafaskan Islam

yang mana hal itu merupakan sebuah keserasian antara corak dan budaya

masyarakat dengan ideologi PKS itu sendiri, sehingga memang tidak bisa

dipungkiri bahwa PKS selalu menduduki kursi teratas dalam perebutan kursi

dalam pemilu legislatif di HSS dari tahun 2004-2019 yang baru-baru ini

dilaksanakan.

Pernyataan di atas diperkuat oleh pendapat Widagdo, (Lijphart, 1977)

juga mengemukakan bahwa agama memainkan peran penting dalam

membentuk pemilihan partai dan kandidat. Ikatan emosional secara

keagamaan menjadi faktor yang diperhitungkan oleh para pemilih dalam

menentukan pilihan. Kesamaan organisasi dengan calon juga menjadi daya

tarik masyarakat untuk menentukan pilihannya. Kemudian Ali (2010) juga

menyatakan bahwa:

Mengenai ketokohan secara signifikan mempengaruhi sikap masyarakat untuk


menentukan keputusan memilih partai politik. Tokoh yang dinilai kredibel,
memiliki kemampuan yang memadai dan didukung oleh kepribadian yang
baik akan memunculkan sikap positif pemilih terhadap tokoh politik, seperti
dalam bentuk sikap mendukung dan merekomendasikan orang lain untuk
memilihnya.
70

Berkaitankan dengan teori di atas ketika PKS bisa mengambil simpati

dari tokoh-tokoh yang ada dalam masyarakat seperti tokoh agama maka

secara tidak langsung pengikut dari tokoh-tokoh tersebut juga akan

terpengaruh ketika PKS mendapatkan simpati dari tokoh tersebut. sehingga

pengikut dari tokoh itu akan mendukung dan mempercayai PKS untuk

mewakili masyarakat di kursi legislatif. Karena masyarakat beranggapan

bahwa kader yang dekat dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat itu dapat

dipercaya untuk menyalurkan segala bentuk aspirasi masyarakat. Berdasarkan

hal tersebut di atas, logika ketokohan ini sangat ampuh untuk menjaring

massa ditengah budaya masyarakat banjar yang agamis. Dengan hadirnya

dukungan para ulama-ulama, habaib, dan tuan guru kepada calon legislatif

PKS, tentunya itu merupakan senjata PKS untuk meraih dan memperoleh

dukungan luas dari masyarakat banjar yang kebanyakan masih bersifat

paternalistik, khusunya di HSS.

Sejalan dengan pendapat diatas, Tipe pemimpin paternalistik hanya

terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya

dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa

hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada

orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini dinamakan

pemimpin kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya

tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan

sikap kebersamaan (Muhtar, 2019).


71

2. Strategi pelayanan masyarakat

Berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat sebagai pemberi hak

suara dalam setiap kontestasi politik dalam hal ini pemilu legislatif tahun 2019

yang lalu. PKS harus bisa mengetahui apa yang diperlukan oleh masyarakat

untuk dijadikan menjadi sebuah kampanye strategis. Jadi kampanye ini akan

mengampanyekan apa saja yang masyarakat aspirasikan dalam jangka

panjang atau jangka waktu dekat. Sehingga pelayanan yang diberikan oleh

PKS kepada masyarakat ini terbukti agar dapat dilaksanakan lebih mudah dan

dapat dirasakan kebermanfaatannya untuk masyarakat secara lebih luas. Hal

tersebut diperkuat dengan pendapat Sarbaini (2011: 605-606), pada umumnya

masyarakat tetap setia pada pilihannya karena dengan alasan kewales asihan

dan program partai politik yang dipilih bagus, artinya masyarakat tetap karena

adanya suatu yang diuntungkan sehingga ada timbal baliknya. Oleh karena itu

suatu partai politik membutuhkan rencana strategis dalam meraih dukungan

suara dari masyarakat pemilih.

Partai politik juga perlu melakukan strategi pemetaan karakteristik

pemilih, karena dimasyarakat terdapat kelompok masyarakat yang lebih

menggunakan logika dan rasionalitas dalam menentukan pilihan terhadap

kontestan. Kemampuan partai politik dalam memecahkan persoalan

masyarakat menjadi titik perhatian kelompok masyarakat ini. Namun banyak

juga kelompok masyarakat yang memilih karena memiliki kedekatan


72

ideologis. Mereka memperdulikan program apa yang ditawarkan oleh partai

politik. Asalkan ideologi partai sama dengan ideologi pemilih maka cukup

alasan untuk mencoblosnya (Firmanzah, 2007: 123). Berdasarkan hal tersebut

kelompok pemilih dalam masyarakat selain memperhatikan program apa yang

ditawarkan oleh calon legislatif juga tetap memperhatikan ideologi partai

dengan ideologi pemilih. Hal tersebut juga terjadi pada PKS di HSS

masyarakat yang akan memberikan hak suaranya selain memerhatikan

program dari PKS juga memberikan suaranya karena ideologi PKS memang

sama dengan ideologi pemilih sehingga masyarakat HSS yang mayoritas

muslim sebagian besar memberikan suaranya kepada PKS yang memang

berideologikan Islam.

PKS HSS juga berusaha menjadi garda terdepan dalam hal pelayanan

kepada masyarakat. Pelayanan yang dilakukan oleh PKS bisa dilakukan

dengan bantuan atas nama PKS langsung. Seperti bantuan pada saat hajatan,

meninggal dunia, kebakaran, dan lain sebagainya. Selain itu, ketika PKS tidak

bisa membantu masyarakat secara langsung PKS akan menyalurkan bantuan

tersebut ke pemerintah daerah. Sehingga bantuan tersebut bisa diwujudkan

oleh pemerintah melalui prospek perjuangan dari PKS dan menciptakan image

politik yang baik bagi PKS.

Pernyataan diatas diperkuat oleh Firmanzah (2007: 232-233)

mengatakan bahwa image politik adalah Image partai politik atau para
73

kontestan calon sangat sulit untuk ditiru, karena sangat sulit pula

membangunnya. Terdapat beberapa hal yang terkait dalam pembangunan

image politik: (1) Membangun image politik membutuhkan waktu yang relatif

lama. Image tidak dibangun dalam waktu yang sangat instan. Publik atau

masyarakat membutuhkan rentan waktu yang panjang untuk bisa melihat

kesesuaian pola dan alur politik mereka dengan suatu partai politik; (2)

Membangun image membutuhkan konsistensi dari semua hal yang dilakukan

dari partai politik yang bersangkutan. seperti platform partai, program kerja,

visi dan misi dari partai politik ataupun para kontestan calon yang akan maju

didalam pemilihan umum. Image politik adalah kesan atau persepsi publik

terhadap apa saja yang dilakukan oleh partai politik atau para calon kandidat

kontestan yang akan maju didalam pemilhan umum.

Berdasarkan hal di atas untuk menciptakan image yang baik PKS

selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat di HSS secara terus menerus

secara berkelanjutan. Kemudian PKS juga konsisten menggunakan strategi

dalam hal pelayanan kepada masyarakat yang memang terbukti dilakukan

sejak tahun 2004-2019 hingga saat ini dan akan terus digunakan kedepannya

akan tetapi tetap memperhatikan kemungkinan-kemungkinan yang akan

terjadi nantinya serta selalu memberikan beberapa inovasi-inovasi terbaru

secara berkelanjutan. Dalam image politik yang terpenting adalah persepsi

publik terhadap apa saja yang dilakukan oleh partai politik atau para kontestan
74

yang akan maju didalam pemilihan umum. Partai politik atau para kontestan

harus mampu menciptakan kesan, citra dan reputasi mereka didalam benak

masyarakat. Image disini mempunyai peranan yang sangat besar karena

masyarakat akan memilih berdarsarkan image atau kesan yang ditimbulkan

oleh individu atau partai politik.

Berdasarkan hal tersebut, Pelayanan terhadap masyarakat merupakan

salah satu startegi dan image politik yang baik yang diciptakan oleh PKS

HSS. Dimana PKS akan selalu ada dalam melayani masyarakat. Sehingga

masyarakat yang merasakan prospek dari perjuangan PKS ini akan terus

mempercayai PKS untuk mewakili masyarakat di kursi legislatif.

3. Strategi struktur dan kaderisasi yang banyak

PKS HSS memiliki struktur kepengurusan dan jumlah anggota kader

yang banyak. Mulai dari pengurus dewan pimpinan daerah (daerah), pengurus

dewan pimpinan cabang (kecamatan), dan dewan pimpinan ranting (desa).

Sistem kaderisasi yang baik menjadikan partai ini banyak memiliki anggota

bahkan banyak juga masyarakat yang tertarik dan memutuskan untuk

bergabung dengan PKS. Sejalan dengan Hal tersebut menurut Almont (2000:

50) setiap sistem politik mempunyai cara tersendiri dalam merekrut warganya

untuk menduduki kedudukan politik dan administrasi. Sehingga proses

kaderisasi ini, anggota kader harus mengikuti proses pengkaderan yang

dilakukan oleh PKS dalam rangka pelaksanaan fungsi pendidikan politik.


75

Dalam hal kaderisasi ini, PKS memiliki bidang khusus dalam menangani

masalah pengkaderan tersebut. Sehingga PKS memasukkan program

kaderisasi setahun dalam strategi jangka panjang mereka.

PKS juga melakukan Pendidikan politik sekaligus pengkaderan

kepada generasi muda dengan menggunakan program yang bernama PKS

Muda yang tersebar dari tingkat pusat dan daerah-daerah, yang mana PKS

muda ini merupakan generasi muda yang berkualitas yang dibina dengan baik

dan secara benar yang pelaksanaannya bisa dipertanggungjawabkan secara

moral dan hukum untuk menyiapkan pwmimpin-pemimpin baru di masa

depan. Selain itu jelas bahwa kaderisasi bagi PKS juga merupakan ujung

tombak utama dan program prioritas partai. Hal diatas sejalan dengan

pendapat Firmanzah (2008: 66) yang menyatakan bahwa:

Kaderisasi merupakan kebutuhan internal yang harus dilakukan


oleh suatu organisasi, dengan adanya kaderisasi akan memunculkan
suatu proses perputaran dan pergantian kaderkader sebelumnya,
dengan adanya kaderisasi yang baik akan memunculkan kader-kader
yang berkualitas dan mempunyai kemampuan dalam manajemen
organisasi, kapabilitas dan mempunyai komitmen demi keberlanjutan
organisasi di masa depannya untuk meneruskan cita-cita, visi, misi,
serta tujuan dari organisasi tersebut seperti halnya partai politik juga
merupakan organisasi publik yang bertujuan untuk membawa
pemimpinnya berkuasa dan memungkinkan para pendukungnya
(politisi) untuk mendapatkan keuntungan dari dukungan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, HSS merupakan daerah yang banyak

sekali pegunungan. Sehingga akses jarak menuju ke daerah-daerah

tersebut agak sulit untuk dijangkau. Sehingga banyaknya struktur dan


76

kader yang dimiliki oleh PKS HSS ini merupakan strategi yang dapat

mengatasi hal tersebut.

4. Strategi Marketing Politik

PKS HSS telah menerapkan prinsip-prinsip marketing politik

dengan cukup baik kepada masyarakatnya. Strategi yang digunakan

juga telah sesuai dengan koridor marketing politik. Marketing politik

sangat perlu dilakukan oleh PKS untuk dapat memenangkan pemilu,

dengan melakukan kajian untuk mengidentifikasi besaran

pendukungnya. Dari hal kecil saja, ketika kita meminta orang agar

memilih kita pun pasti kita memakai marketing politik sebelumnya.

Hal di atas senada dengan apa yang dikatakan oleh Butler & Collins

(Firmanzah, 2007: 202) dalam studi pemasaran politik disebutkan

bahwa pemasaran politik adalah konsep permanen yang harus

dilakukan oleh sebuah partai politik atau kontestan dalam membangun

kepercayaan dan citra publik.

Kemudian menurut Nursal (Firmanzah, 2007) dalam political

marketing, terdapat tiga strategi kampanye politik yang biasanya

digunakan oleh partai politik dalam pemilu legislatif yaitu: pemasaran

produk politik secara langsung kepada calon pemilih (Push political

marketing), pemasaran produk politik melalui media massa (pull

political marketing), dan melalui kelompok, tokoh atau organisasi

yang berpengaruh (pass political marketing). Push political: strategi


77

ini lebih berfokus pada isu-isu yang penting bagi para electorate dan

bukan hanya menjual kandidat atau partai sebagai komoditas. Pesan

komunikasi dari strategi ini bisa disampaikan secara langsung oleh

kandidat atau partai namun juga bisa melalui relawan yang datang

membagikan brosur, flyer,stiker, dan sebagainya. Relawan ini juga

yang bertugas untuk mengumpulkan data yang berupa persepsi

electorate, mengukur pengaruh pesan dan mencatat perubahan dalam

sikap dan perilaku electorate. Strategi ini cukup mudah dilakukan

untuk pemilihan local. Pull political: paling banyak dilakukan oleh

partai atau kandidat. Strategi ini menyampaikan pesan melalui media

massa baik elektronik, cetak, luar ruang, mobile, maupun internet.

Strategi ini dapat menyampaikan pesan kepada khalayak banyak

namun kurang dapat terukur efektivitasnya. Selain itu strategi ini

membutuhkan banyak biaya sehingga hanya memungkinkan dilakukan

oleh partai maupun kandidat yang punya banyak dana. Sedangkan pass

political: pada strategi ini pesan disampaikan melalui individu, tokoh

masyarakat, serta kelompok maupun organisasi yang mempunyai

pengaruh. Cara-cara pendekatan dan lobbying pada strategi ini perlu

disesuaikan dengan tipe kedua individu, kelompok dan organisasinya.

Berdasarkan dengan Hal tersebut di atas:

a. Push political marketing,


78

PKS HSS biasanya bersosialisasi atau mengadakan

silaturrahmi langsung kepada masyarakat. Dengan cara

berkenalan dengan masyarakat, mendengar masukan atau keluh

kesah apa yang diperlukan oleh masyarakat yang mana

nantinya akan di jadikan menjadi sebuah kampanye strategis

dan kadang jika diperlukan PKS HSS akan memberikan janji-

janji politiknya kepada masyarakat. Akan tetapi janji politik ini

memang harus terukur dan dapat diwujudkan kedepannya.

b. Pull Political Marketing,

PKS HSS sering memanfaatkan media sosial seperti: facebook,

Instagram, twitter, dan sebagainya untuk dijadikan sebagai

sarana berkampanye. Apalagi media sosial ini merupakan

sarana untuk berkampanye secara praktis dan ekonomis yang

memiliki sasaran ke segala macam usia. Mereka biasanya

membagikan kegiatan-kegiatan PKS dengan masyarakat.

Selain itu, pembuatan atribut partai. Seperti baliho, bendera

partai juga sangat dibutuhkan agar masyarakat yang tidak

menggunakan media sosial juga mengetahui identitas dari

calon legislatif dari PKS HSS.

c. Pass political marketing,

PKS HSS menggunakan strategi logika ketokohan. Dimana

PKS HSS memanfaatkan dukungan dari tokoh-tokoh agama


79

seperti Habaib, ulama dan ataupun tokoh masyarakat lainnya

yang juga memiliki pengaruh di masyarakat untuk

mendapatkan banyak simpati masyarakat sehingga

mendapatkan suara yang banyak. Selain itu, PKS HSS ini juga

memanfaatkan sebuah relasi baik dalam memperbanyak teman

atau dengan apparat pemerintahan. Dalam hal relasi dalam

pertemanan ini merupakan metode penjaringan massa berbiaya

murah dan hal seperti ini sangat cocok dengan realita PKS

sebagai partai kader. Adapun pengaruh dari pemimpin partai

juga mutlak dalam mempengaruhi pemenangan pemilu

legislatif.

B. Kendala dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam pemilu


legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019
Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah informan maka

diperoleh temuan bahwa PKS memiliki kendala dalam pelaksanaan strategi

pemenangan PKS dalam pemilu legislatif di HSS tahun 2019 yang lalu

mengenai ketersediaan dana yang terbatas, jarak untuk menjangkau daerah-

daerah pegunungan dan pedalaman yang sulit untuk dijangkau, terlapisnya

suara dalam satu partai, dan selebihnya masalah teknis lapangan biasa saja.

Dalam hal kendala ketersediaan dana atau uang merupakan sebuah hal yang

penting bagi partai politik selain untuk perkembangan partai juga untuk

menyalurkan aspirasi masyarakat secara mandiri. Jika keadaan finansial partai


80

lemah maka pergerakan dari strategi atau program sebuah partai politik juga

akan terhambat. Hal tersebut senada dengan apa yang dikatakan oleh

Alexander (199: 4) yang menyatakan bahwa:

Perubahan fungsi uang (dari sekedar alat tukar) membuat aspek keuangan
dalam politik menjadi komponen penting dalam dalam semua proses tata
kelola pemerintahan, partai politik dan bahkan dalam masyarakat. Namun
uang sebenarnya hanyalah sebuah symbol tetapi uang juga adalah sebuah
instrument sisi pentingnya adalah bagaimana uang itu digunakan untuk
mendapatkan pengaruh ataupun uang ditukar untuk sumber daya-sumber daya
lainnya.

Berdasarkan hal di atas uang memiliki signifikansi yang besar bagi

PKS untuk menjalankan program-program yang sudah dibuat oleh PKS untuk

dapat memberikan penyaluran aspirasi kepada masyarakat. Karena jika dana

tidak memadai maka penyaluran aspirasi rakyat tidak bisa berjalan dengan

lancar.

Selain dana kendala seperti akses jalan yang sulit juga dialami oleh

kader-kader PKS dalam mensosialisasikan program sebab di daerah Hulu

Sungai selatan ini daerah Loksado dan daerah-daerah pegunungan itu

memiliki akses yang cukup jauh untuk mencapai ke tempat masyarakat yang

ada di sana. Sehingga kurangnya sosialisasi program ke daerah-daerah

terpelosok akan tetapi biasanya hanya diberikan atribut seperti foto dan

spanduk berisi nomor urut dan nama partai kemudian untuk program dan visi

misi calon legislatif sangat jarang dilakukan karena memang akses jalan yang

lumayan cukup jauh.


81

Menurut survei Pol-Tracking Institute (2014) ‘sebagian besar alasan

masyarakat atau responden memilih caleg atau partai politik berdasarkan visi

misi dan programnya’. Berdasarkan hal tersebut walaupun kebutuhan

masyarakat terhadap program dan visi misi yang dibawa para caleg cukup

tinggi tetapi informasi yang masyarakat dapatkan hanya sedikit karena itu tadi

ada beberapa caleg dari PKS mengalami kendala pada jarak yang cukup jauh

pada saat pemilu tahun 2019 yang lalu. Akan tetapi untuk mengatasi kendala

tersebut untuk pemilu legislatif berikutnya DPD PKS HSS berkomitmen

meminta agar seluruh caleg dari PKS agar bisa bertatap muka secara langsung

kepada masyarakat dan mendengarkan segala aspirasi masyarakat dan

berusaha semaksimal mungkin mewujudkan aspirasi masyarakat tersebut.

Setelah itu, kendala selanjutnya mengenai terlapisnya suara dalam satu

partai. Dalam aturan pemilu 2019 yang lalu memakai aturan berurutan atau

biasa disebut dengan system rangking. Jadi siapa yang memiliki suara paling

banyak tanpa memandang partai politik maka itu akan mendapatkan kursi di

DPRD. Misalnya, di daerah pemilihan (dapil) tersedia 10 kursi maka yang

akan mendapatkan jatah kursi tersebut adalah caleg yang memiliki suara

terbanyak 1-10, dengan partai yang berbeda-beda. Sehingga kelebihan suara

oleh partai yang telah mendapatkan kursi bisa jadi terbuang sia-sia. Contoh

ketika di dapil 1 tersedia 10 kursi, target mendapatkan 1 kursi awal itu adalah

5.000 suara. Akan tetapi PKS memiliki total keseluruhan suara ada 7.000

suara. jadi secara otomatis PKS sudah mendapatkan jatah 1 kursi dan suara
82

PKS tersisa 2.000 suara lagi. Jikalau partai lain memiliki suara yang melebihi

diatas 2.000 suara dan memenuhi 10 jatah kursi yang tersedia di dapil 1

tersebut, maka sisa 2.000 suara yang diperoleh PKS ini akan terbuang sia-sia

atau tidak berarti.

Berdasarkan hal diatas, dalam kendala terebut kita tidak bisa

memprediksi atau memberikan solusi. Karena suara ini mutlak diberikan oleh

masyarakat. Akan tetapi, walaupun terjadi terlapisnya suara tersebut tetaplah

berharga disisi yang lain. Dalam hal kewajiban pemerintah memberikan dana

hibah kepada partai politik yang mendapatkan kursi di DPRD dikalikan nilai

bantuan persuara dengan jumlah perolehan suara partai politik hasil pemilu.

Dana hibah ini diberikan oleh pemerintah per 1 tahun sekali melalui APBD.

Selain itu kendala seperti mengenai teknis dilapangan juga ada.

Pertama, mengenai adanya ketidak disiplinan saksi-saksi dalam mencatat

perolehan suara di TPS. Hal ini terjadi dikarenakan saksi-saksi tersebut

kurang memahami dalam mencatat perolehan suara, padahal semua saksi-

saksi ini sudah dilatih sebelumnya untuk menjadi saksi. Hal tersebut,

membuat pihak PKS kedepannya perlu mengadakan pelatihan saksi yang

lebih mantap dan perlu diadakan beberapa kali pelatihan. Kedua, adanya

kesalahan cara memilih masyarakat dihari pencoblosan. Salah satunya,

pemilih biasanya memilih lebih dari 1 orang dalam dapil yang sama. Lalu

pemilih juga mencoblos diluar ketentuan yang telah disediakan (diluar

kolom). Dari hal tersebut menyebabkan suara yang diberikan oleh si pemilih
83

tadi menjadi tidak sah. Selanjutnya, upaya untuk mengatasi kendala teknis

tersebut juga sekarang PKS memiliki program good party governance, PKS

HSS ini mencoba bagaimana cara pengorganisasian, perencanaan partai,

mengolaan manajemennya yang dikelola dengan baik. Sehingga dari program

tersebut dapat mengatasi kendala agar strategi tetap efektif untuk digunakan.

Jadi PKS ini juga memiliki kendala tetapi kendala yang dimiliki oleh PKS

lebih minim dari partai-partai lain, khususnya di Hulu Sungai Selatan ini.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

dalam Pemenangan Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Tahun 2019 yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa:

1. Strategi yang digunakan oleh (PKS) dalam Pemenangan Pemilu

Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2019 meliputi

strategi logika ketokohan yaitu PKS selalu menjalin hubungan baik yang

dapat mengambil simpati dari tokoh-tokoh yang ada dalam masyarakat

seperti tokoh agama sehingga pengikut dari tokoh itu juga mendukung

dan memberikan suaranya kepada PKS untuk mewakilinya di kursi

legislatif. Strategi pelayanan masyarakat, yaitu PKS HSS juga berusaha

menjadi garda terdepan dalam hal pelayanan kepada masyarakat serta

penyaluran aspirasi masyarakat ke pemerintah daerah. Strategi struktur

dan kaderisasi yang baik dan luas, yaitu kaderisasi bagi PKS menjadi

ujung tombak utama dan program prioritas partai sehingga dengan

banyaknya kader PKS mulai dari pengurus dewan pimpinan daerah

(daerah), pengurus dewan pimpinan cabang (kecamatan), dan dewan

pimpinan ranting (desa) dapat memudahkan koordinasi yang solid mulai

dari daerah hingga ke ranting-ranting. Kemudian strategi marketing

84
85

politik, yaitu PKS HSS melakukan sosialisasi atau mengadakan

silaturrahmi langsung ke tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan

program-program yang akan nantinya dilakukan, memanfaatkan media

sosial, atribut partai seperti kalender, baju, spanduk dan bendera partai.

2. PKS memiliki kendala yang lebih minim dari partai-partai lain. Kendala

dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam pemilu legislatif di

HSS tahun 2019 yang lalu meliputi kendala ketersediaan dana yang

terbatas, jarak untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah

pegunungan dan pedalaman yang lumayan jauh, terlapisnya suara sesama

caleg dalam satu partai, dan selebihnya meliputi masalah teknis di

lapangan. Akan tetapi, semua kendala tersebut terus dikaji kembali

dengan program yang dimiliki oleh PKS yaitu program good party

governance.

B. Saran

1. PKS HSS agar selalu melakukan evaluasi secara cepat dan

berkelanjutan mengenai strategi yang sudah dilakukan pada pemilu

legislatif tahun 2019 lalu agar dapat dijadikan bahan untuk

penyempurnaan strategi yang lebih baik dalam hal menerapkan

strategi jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek dan untuk

diterapkan dalam pemilu selanjutnya yang akan dijalankan oleh PKS

nantinya.
86

2. PKS HSS agar lebih meningkatkan dan memaksimalkan lagi

sumbangan dari pimpinan partai, kader yang sudah duduk di kursi

legislatif dan kader yang memiliki jabatan di pemerintahan.

3. Kader PKS HSS yang mencalonkan diri juga harus memaksimalkan

sosialisasi secara bertatap muka langsung dengan masyarakat secara

menyeluruh agar masyarakat mengetahui secara jelas siapa sebenarnya

sosok yang mencalonkan diri serta program apa saja yang ditawarkan

supaya suara yang diberikan oleh masyarakat bisa semakin bertambah

lagi.

4. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan bahan keilmuan yang

bermanfaat khususnya mengenai strategi partai politik.


87
DAFTAR RUJUKAN

Alie, Marzuki. 2010. Pemasarn Politik Dan Politik Kepartaian Di Indonesia, Kajian
Pemilihan Umum Tahun 2009 di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Desertasi
Doctor, Universiti Utara, Malaysia.

Alexander, H.E. 1991. Financing Politics: money, elections, and political reform.
Whasington DC: Congressional Quartely Press.

Arifin, Anwar. 2004. Pencitraan Dalam Politik. Surabaya: SIC.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT Asdi Mahasatya.

Budiardjo, Miriam. 2002. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Damanik, Ali Said. Fenomena Partai Keadilan: Transformasi 20 Tahun Gerakan


Tarbiyyah di Indonesia. Jakarta: Teraju, 2003.

Danial, A. 2009. Iklan Politik TV: Modernisasi Kampanye Politik Pasca Orde Baru.
LKIS Pelangi Aksara.

Firmanzah. 2007. Marketing Politik (antara pemahaman dan relistis). Jakarat:


Yayasan Obor Indonesia.

Firmanzah. 2008. Mengelola partai politik (Komunikai dan positioning ideology


Politik di Era Demokasi. Jakarat: Yayasan Obor Indonesia.

Gabriel A. Almont. 2000. Setiap sistem politik mempunyai cara tersendiri dalam
merekrut warganya untuk menduduki kedudukan politik dan administrasi. 50

Gaffar, Affan. 2005. Politik Indonesia, Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.  

88
89

Gramsci dalam Roger Simon. 1999. Gagasan-Gagasan Politik Gramsci. Insist Press.

Haricahyono, Cheppy. 1991. Ilmu Politik Dan Perspektifnya. Yogyakarta: Tri


Wacana Yogya.

Ibrahim, R., Yusoff, M., & Koling, H. 2018. Pattern s and causes of Corruption
Among Government Officials in Indonesia. Adabi: Journal of Public
Administration and business, 1(1), 74-91.

Joyce,P. 2008. Teach Yourself Politics. London: Mc-Graw-Hill.

Lijphart, A. 1997. Religious Vs. Ethnic Vs. Class Voting: The ‘Churcial Experiment’
in Comparing Belgium, Canada, South Africa and Switzerland. The
American Political Science Review. 73, 442-458.

Nimmo, Dan. 2001. Komunikasi Politik, khalayak dan Efek. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Nursal, Adman. 2004. Politik Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Piliang, Yasraf A. 2005. Transpolitika: Dinamika Politik di dalam Era Virtualitas.


Yogyakarta: Jalasutra.

Pito, TA. 2006. Mengenal Teori‐Teori Politik. Bandung: Penerbit Nuansa.

Purwadarminta. 1988. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Rahman, Arifin. 2001. Sistm Politik Indonesia. Surabaya: SIC.

Sarbaini., Kiftiah., M., & Rahman., G., 2014. Orientasi Politik masyarakat terhadap
pemilihan partai politik di Kelurahan Melayu Kecamatan Banjarmasin
Tengah. Banjarmasin: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, Vol.4. 605-606

Sastroadmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. Semrang: IKIP Semarang Press.

Surbakti. Ramlan, 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Widya Pustaka
Utama.
90

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Timbangnusa, Berti. 2014. Strategi partai demokrat pada pemilu legislatif di


kabupaten halmahera utara tahun 2014. Manado: Universitas Sam
Ratulangi

Tim DPRD Hulu Sungai Selatan. 2010. Sejarah Hulu Sungai Selatan. Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, (Online).
(https://dprdkabhss.wordpress.com/sejarah/ diakses 19 Juni 2020).

Tim KPU YOGYAKARTA. 2015. Partai politik dan perkembangannya. Komisi


Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta, (Online).
(https://diy.kpu.go.id/web/2015/12/30/partai-politik-dan-perkembangannya/
diakses 16 Februari 2019).

Tim Bappelitbangda Hulu Sungai Selatan. 2019. Penelitian Pemetaan Daerah Rawan
Konflik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Hulu
Sungai Selatan, (Online).
(https://bappelitbangda.hulusungaiselatankab.go.id/wpcontent/uploads/
2019/08/Pemetaan-daerah-rawan-konflik.pdf/ diakses 19 Juni 2020).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan


Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD.

Varma, SP. 2007. Teori Politik Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wahyu, 2012. Penelitian Kualitatif. Banjarmasin: Universitas Lambung Mangkurat.

Widagdo, Suwignyo. 2016. Peran Ketokohan, Ikatan Emosional Dan Program Kerja
Dalam Memengaruhi Perilaku Memilih (Pendekatan Pemasaran Politik
dalam Pemilihan Calon Kepala Desa), Tesis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,
Jember
91

Widagdo, suwignyo. 2016. Peran Ketokohan, Ikatan Emosional Dan Program Kerja
Dalam Memengaruhi Perilaku Memilih (Pendekatan Pemasaran Politik
dalam Pemilihan Calon Kepala Desa), Tesis, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi,
Jember
92

LAMPIRAN
93

INSTRUMEN PENELITIAN

Judul penelitian : Strategi partai keadilan sejahtera (PKS) dalam pemenangan


pemilu legislatif di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019

No Fokus penelitian Rumusan masalah Tujuan Aspek dari Tujuan Sasaran


penelitian penelitian
1. Strategi Bagaimana strategi Untuk Strategi pemenangan Ketua DPD
pemenangan PKS pemenangan PKS menganalisis PKS PKS HSS,
dalam pemilu dalam pemilu strategi 1. Prosedur dari tim bagian
legislatif di legislatif di pemenangan strategi pemenangan
Kabupaten Hulu Kabupaten Hulu PKS dalam pemenangan PKS HSS,
Sungai Selatan Sungai Selatan pemilu PKS dalam Anggota
tahun 2019 tahun 2019? legislatif di pemilu legislatif yang
Kabupaten legislatif terpilih pada
Hulu Sungai 2. Perbandingan saat pemilu
Selatan nilai empiris 2019, kader
tahun 2019 dari PKS di
penelitian daerah lain
sebelumnya dan
3. Strategi yang masyarakat
tepat untuk
diterapkan
dalam pemilu
legilatif
2. Kendala dalam Bagaimana Untuk Kendala Ketua DPD
pelaksanaan kendala dalam menganalisis 1. Faktor dari PKS HSS,
strategi pelaksanaan kendala kendala tim bagian
pemenangan PKS strategi dalam tersebut pemenangan
dalam pemilu pemenangan PKS pelaksanaan 2. Upaya untuk PKS HSS,
legislatif di dalam pemilu strategi mengatasi dan Anggota
kabupaten Hulu legislatif di pemenangan kendala legislatif yang
Sungai Selatan kabupaten Hulu PKS dalam tersebut terpilih pada
tahun 2019 Sungai Selatan pemilu saat pemilu
tahun 2019? legislatif di 2019, kader
kabupaten PKS di
Hulu Sungai daerah lain
Selatan dan
tahun 2019 masyarakat
94

A. PEDOMAN WAWANCARA
Tujuan : untuk memperoleh informan data yang baik dan menggali lebih dalam
mengenai strategi pemenangan PKS dalam pemilu legislatif di Kabupaten Hulu Sungai
Selatan tahun 2019

1. Bagaimana strategi pemenangan PKS dalam pemilu legislatif di Kabupaten Hulu


Sungai Selatan tahun 2019?
Pertanyaan yang diajukan untuk Ketua DPD PKS HSS, tim bagian pemenangan PKS

HSS, dan Anggota legislatif yang terpilih pada saat pemilu 2019:

a. Menurut anda bagaimana strategi yang anda lakukan untuk memenangkan pemilu

legislatif di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019?

b. Sejak kapan mulai menerapkan strategi tersebut?

c. Mengapa anda dan partai anda memilih strategi tersebut?

d. Apakah strategi yang digunakan sudah maksimal dan sesuai dengan apa yang

diharapkan?

e. Apakah PKS HSS ini sering memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok

masyarakat? Contohnya memberikan alat-alat pertanian kepada kelompok tani?

f. Apakah PKS sering mengadakan kegiatan yang bermanfaat kepada masyarakat?

Apa saja contoh kegiatan yang dilakukan?

g. Menurut anda apakah perlu adanya sinergi antara jaringan dipusat dan didaerah

untuk menimbulkan struktur dan kaderisasi yang rapi dan solid?

h. Apakah pemimpin partai juga mempengaruhi dalam memenangkan pemilu

legislatif khususnya di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019 yang lalu?
95

i. Menurut anda apakah perlu pemanfaatan media cetak dan elektronik serta

pengadaan atribut partai dan sosialisasi langsung kepada masyrakat itu diperlukan

dalam strategi pemenangan PKS?

j. Menurut anda apakah perlu pemanfaatan sebuah relasi/ komunitas untuk

mendulang suara?

k. Menurut anda apakah perlu marketing politik itu dilakukan?

l. Menurut anda apakah memobilisasi massa dan penawaran janji-janji politik kepada

masyarakat diperlukan?

m. Menurut anda apa yang membedakan strategi pemenangan PKS dengan strategi

Partai- partai lainya pada saat pemilu legislatif sehingga PKS ini dapat

memenangkan pemilu legislatif 3 kali berturut-turut?

n. Apakah strategi ini akan tetap digunakan dalam pemilu legislatif selanjutnya?

o. Lalu bagaimana strategi jangka Panjang PKS terkhusus di kabupaten HSS ini?

p. Bagaimana strategi jangka menengah PKS terkhusus di kabupaten HSS ini?

q. Bagaimana strategi jangka pendek PKS terkhusus di kabupaten HSS ini?

Pertanyaan yang diajukan untuk masyarakat:

a. Menurut pengetahuan anda bagaimana strategi yang digunakan PKS dalam pemilu

legislatif di kabupaten Hulu Sungai Selatan pada tahun 2019 yang lalu sehingga

PKS bisa memperoleh mperoleh suara terbanyak?


96

b. Menurut anda apa yang membedakan PKS dan kader-kadernya dengan partai-

partai lainnya pada saat pemilu legislatif di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun

2019 sehingga kader dari PKS memperoleh suara terbanyak?

c. Menurut anda janji-janji politik dari PKS melalui kader-kadernya yang duduk di

kursi legislatif apakah sudah terealisasi?

d. Menurut anda apakah PKS sering melaksanakan kegiatan yang bermanfaat

terhadap masyarakat? Apa contoh kegiatan tersebut?

e. Menurut anda apakah PKS sering memberikan bantuan kepada masyarakat? Dan

Bantuan seperti apa yang di berikan?

f. Menurut anda kenapa PKS HSS selalu memperoleh suara terbanyak?

2. Bagaimana kendala dalam pelaksanaan strategi pemenangan PKS dalam pemilu


legislatif di kabupaten Hulu Sungai Selatan tahan 2019?
Pertanyaan yang diajukan untuk tokoh politik:

a. Apakah dalam penerapan strategi pemenangan PKS dalam pemilu legislatif di

kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019 mengalami kendala?

b. Kendala apa saja yang ditemukan saat menerapkan strategi tersebut?

c. Apa yang menyebabkan terjadinya kendala tersebut?

d. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kendala dari tersebut terjadi?

e. Menurut anda bagaimana upaya untuk mengatasi kendala tersebut sehingga

strategi pemenangan PKS tetap efektif dilakukan utuk dilakuksn dalam pemilu

legilatif tahun 2019?


97

f. Menurut anda adakah ketidak sesuaian antara strategi yang direncanakan dengan

strategi yang sudah dilaksanakan dalam pemilu legislatif tahun 2019 yang lalu?

B. PEDOMAN DOKUMENTASI
Tujuan : untuk memperoleh beberapa arsip dokumen agar dapat memenuhi kevalidan data
dalam wawancara.

No Indikator Keterangan
Ada Tidak
1. Sejarah PKS
2. Visi, Misi dan Tujuan PKS
3. AD/ART PKS
4. Struktur kepengurusan PKS HSS
5. Daftar hadir rapat sebelum pemilu
6. Foto kegiatan penelitian
7. Rekaman Suara
98

MATRIK WAWANCARA

Nama : H. Akhmad Fahmi, SE

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Ketua DPD PKS HSS, Ketua Tim pemenangan, sekaligus

Anggota Legislatif terpilih dalam pemilu legislatif 2019

Tanggal : 25 Mei 2020

Judul Penelitian : Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan

Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

2019.

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

Bagaimana strategi 1. Menurut anda bagaimana Pertama, Startegi yang kami

pemenangan PKS dalam strategi yang anda lakukan lakukan mencari Bakal

pemilu legislatif di untuk memenangkan Calon Anggota Dewan

Kabupaten Hulu Sungai pemilu legislatif di (BCAD) yang kompeten dan

Selatan tahun 2019 kabupaten Hulu Sungai baik. Lalu, kami juga

Selatan tahun 2019? meningkatkan kinerja

BCAD tersebut dengan

memberikan konpensasi
99

senilai Rp.75.000,- /suara.

Jadi jika BCAD itu

memperoleh suara sebanyak

1.000 suara x Rp.75.000,-

maka BCAD tersebut akan

mendapat Rp.75.000.000,-

selama 5 tahun. Hal tersebut

untuk memberikan semangat

kepada BCAD agar

mendapatkan suara yang

banyak. PKS ini

mendapatkan kemenangan

secara berturut-turut di HSS,

tidak luput juga dengan

konsestensi kita dalam

menjalin hubungan dekat

terhadap kader-kader PKS

dan tokoh-tokoh agama.

Serta PKS selalu ada dalam

melayani masyarakat HSS.


100

2. Menurut anda bagaimana Sejak lama dilakukan, tapi

strategi yang anda lakukan kompensasi ini baru saja

untuk memenangkan dilakukan ditahun kemarin.

pemilu legislatif di

kabupaten Hulu Sungai

Selatan tahun 2019?

3. Mengapa anda dan partai karena saya rasa partai-

anda memilih strategi partai lain belum ada yang

tersebut? menerapkan hal tersebut dan

agar para BCAD juga

semangat dalam

mendapatkan suara. artinya

kalau mereka mengeluarkan

sesuatu, pasti akan diganti.

4. Apakah strategi yang Insya Allah untuk sementara

digunakan sudah maksimal ini sudah maksimal

dan sesuai dengan apa dilakukan, walaupun

yang diharapkan? hasilnya agak kurang.

mengingat pertempuran

disini agak berat. tetapi

semangat, usaha dan


101

semuanya sudah maksimal

dilakukan.

5. Apakah PKS HSS ini Sangat sering! Seperti

sering memberikan bantuan kebakaran, bantuan

bantuan kepada kelompok- masyarakat yang meninggal

kelompok masyarakat? dunia, hajatan, dan lain-lain

Contohnya memberikan

alat-alat pertanian kepada

kelompok tani?

6. Apakah PKS sering Sering, kami selalu

mengadakan kegiatan yang memberikan dukungan

bermanfaat kepada penuh setiap ada kegiatan

masyarakat? Apa saja keagamaan baik itu yang

contoh kegiatan yang melibatkan orang banyak

dilakukan? ataupun tidak. Terus dalam

hal bantuan-bantuan yang

saya sebutkan tadi juga

wujud dari kegiatan

bermanfaat yang kami

lakukan.

7. Menurut anda apakah perlu Perlu sekali, yaa supaya


102

adanya sinergi antara tujuan dan visi misi partai

jaringan dipusat dan tetap konsisten baik yang

didaerah untuk dari pusat atau daerah,

menimbulkan struktur dan karena kalau sinergi pusat

kaderisasi yang rapi dan dan daerah itu kurang bagus

solid? gimana mau maju partai kita

dan intinya wajib harus ada

sinergi yang baik dan

konsisten.

8. Apakah pemimpin partai Pemimpan partai memiliki

juga mempengaruhi dalam peran penting, sehingga

memenangkan pemilu pimpinan partai juga dapat

legislatif khususnya di mempengaruhi dalam

kabupaten Hulu Sungai pemenangan pemilu.

Selatan tahun 2019 yang Pemimpin partai yang baik

lalu? dan dapat dipercaya

tentunya pasti akan

memberikan nilai tambah

pada keyakinan masyarakat

untuk memilih kader-kader

kita yang sedang bertarung


103

dalam pemilu, ibarat

logikanya gini, jika

pemimpin partai itu di nilai

masyarakat baik pasti

bawahannya juga akan

dinilai baik oleh masyarakat

kan gitu. Ya pokoknya

kader-kader PKS khususnya

di HSS ini harus sebagai

pelayan atau penyambung

lidah masyarakat yang baik

dan amanah.

9. Menurut anda apakah perlu Sangat perlu!

pemanfaatan media cetak

dan elektronik serta

pengadaan atribut partai

dan sosialisasi langsung

kepada masyrakat itu

diperlukan dalam strategi

pemenangan PKS?

10. Menurut anda apakah perlu Sangat berpengaruh, Seperti


104

pemanfaatan sebuah relasi/ dalam memperbanyak

komunitas untuk teman, banyak hubungan

mendulang suara? dengan aparat pemerintahan,

serta tokoh agama dan

masyarakat serta para

generasi milineal juga

harus! karena pemilih dari

kalangan milineal juga

sangat-sangat banyak. Ya

pada intinya kita harus bisa

merangkul semuanya lah.

11. Menurut anda apakah perlu Perlu sekali untuk

marketing politik itu dilakukan, meminta orang

dilakukan? agar memilih kita pun kan

memakai marketing politik.

Jadi kita harus gencar dalam

marketing politik ini,

apalagi sekarang sudah

zamannya media sosial.

12. Menurut anda apakah Kadang diperlukan, kadang

memobilisasi massa dan


105

penawaran janji-janji juga tidak.

politik kepada masyarakat

diperlukan?

13. Menurut anda apa yang Bedanya di Kader, PKS ini

membedakan strategi kan merupakan partai kader.

pemenangan PKS dengan yang mana partai ini akan

strategi Partai- partai terus meningkatkan kualitas

lainya pada saat pemilu dari kader-kadernya. Serta

legislatif sehingga PKS ini PKS juga selalu

dapat memenangkan memberikan peluang kepada

pemilu legislatif 3 kali generasi muda yang ingin

berturut-turut? berkomitmen ingin ikut

membangun negara kita

Indonesia seperti adanya

program PKS muda nah

disana anak-anak muda

diberikan Pendidikan politik

yang baik untuk

menyiapkan kader-kader

masa depan yang berkualitas

untuk memajukan bangsa


106

kita ini. Selain itu, PKS

juga konsisten dalam

berpolitik.

14. Apakah strategi ini akan Insya Allah, Strategi ini

tetap digunakan dalam tetap akan dilaksanakan

pemilu legislatif untuk pemilu-pemilu

selanjutnya? selanjutnya. Tapi mungkin

kalau ada situasi dan

kondisinya berbeda kita

akan tetap sesuaikan

kembali (kondisional)

15. Lalu bagaimana strategi Singkatnya gini, Strategi

jangka Panjang PKS jangka Panjang sekarang

terkhusus di kabupaten kita lagi menyusun dan

HSS ini? menyiapkan kader-kader

terbaik kita untuk tetap bisa

terus berkompetisi pada

pemilu-pemilu selanjutnya.

16. Bagaimana strategi jangka Strategi menengahnya

menengah PKS terkhusus menyusun program-program

di kabupaten HSS ini?


107

kerja PKS.

17. Bagaimana strategi jangka Pendeknya akan melakukan

pendek PKS terkhusus di inovasi-inovasi partai sesuai

kabupaten HSS ini? dengan perkembangan

zaman, memberikan

bantuan-bantuan terhadap

masyarakat, ditambah lagi

sekarang musim covid-19

sekarang ini

Kendala dalam 18. Apakah dalam penerapan Kendala pasti ada!

pelaksanaan strategi strategi pemenangan PKS

pemenangan PKS dalam dalam pemilu legislatif di

pemilu legislatif di kabupaten Hulu Sungai

kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019

Selatan tahun 2019 mengalami kendala?

19. Kendala apa saja yang Kendalanya terkait masalah

ditemukan saat dana dan jarak. Mengenai

menerapkan strategi jarak ada beberapa daerah

tersebut? yang sulit dijangkau seperti

loksado dan daerah-daerah


108

pegunungan lainnya. Lalu

juga ada beberapa suara

yang terdouble satu caleg

bisa double dengan caleg

yang sama padahal masih

dalam partai yang sama

pula.

20. Apa yang menyebabkan Masalah jarak ya memang

terjadinya kendala sudah faktor alam dan

tersebut? belum adanya struktur yang

berada disana.faktor yang

lain kurang kordinasi saja.

21. Apa saja faktor-faktor Sama seperti diatas.

yang menyebabkan

kendala dari tersebut

terjadi?

22. Menurut anda bagaimana Untuk upaya jarak ini kami

upaya untuk mengatasi nanti akan membuat struktur

kendala tersebut sehingga yang baru lagi didekat

strategi pemenangan PKS daerah tersebut, dan masalah

tetap efektif dilakukan doublenya suara kami akan


109

utuk dilakuksn dalam meningkatkan kordinir kami

pemilu legilatif tahun kembali terhadap data

2019? kemenangannya itu.

23. Menurut anda adakah Memang kadang kenyataan

ketidak sesuaian antara tidak sesuai dengan realita

strategi yang direncanakan dilapangan, kita bisa

dengan strategi yang sudah merencakan A mungkin bisa

dilaksanakan dalam pemilu saja yang terjadi dilapangan

legislatif tahun 2019 yang menjadi B.

lalu?
110

MATRIK WAWANCARA

Nama : Ardiansyah, S.Hut

Umur : 48 Tahun

Pekerjaan : Anggota Legislatif terpilih dalam pemilu legislatif 2019

Tanggal : 14 Mei 2020

Judul Penelitian : Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan

Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

2019.
111

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

Bagaimana strategi 1. Menurut anda bagaimana PKS merupakan partai

pemenangan PKS dalam strategi yang anda lakukan dakwah islam. PKS HSS ini

pemilu legislatif di untuk memenangkan sering melakukan

Kabupaten Hulu Sungai pemilu legislatif di silaturrahmi dengan tokoh-

Selatan tahun 2019 kabupaten Hulu Sungai tokoh masyarakat dan

Selatan tahun 2019? ulama. Selain itu PKS HSS

juga memiliki pola

khususnya dalam

meningkatkan pelayanan

masyarakat. jadi hasil-hasil

akhir pelayanan dalam

masyarakat tersebut akan

disalurkan ke pemerintah

daerah berupa pelayanan-

pelayanan dasar sehingga


112

masyarakat HSS ini akan

merasakan prospek

perjuangan dari PKS di

HSS.

2. Menurut anda bagaimana Mulai dari pemilu pertama.

strategi yang anda lakukan

untuk memenangkan

pemilu legislatif di

kabupaten Hulu Sungai

Selatan tahun 2019?

3. Mengapa anda dan partai Karena terbukti dapat

anda memilih strategi dilaksanakan lebih mudah

tersebut? dan dapat dirasakan

kebermanfaatannya untuk

masyarakat.

4. Apakah strategi yang Belum maksimal, tetap

digunakan sudah maksimal harus ada inovasi-inovasi

dan sesuai dengan apa terbaru supaya PKS bisa

yang diharapkan? lebih baik lagi untuk

masyarakat.
113

5. Apakah PKS HSS ini Kalau bantuan pasti!

sering memberikan Biasanya PKS

bantuan kepada kelompok- mengupayakan untuk

kelompok masyarakat? menyalurkan aspirasi-

Contohnya memberikan aspirasi masyarakat ke

alat-alat pertanian kepada pemerintah daerah.

kelompok tani? Sehingga, harapan atau

aspirasi-aspirasi masyarakat

ini bisa didengarkan dan

diperdulikan. Karena

bantuan-bantuan yang

diperlukan oleh masyarakat

ini memerlukan dana yang

besar, mengingat PKS

memiliki dana yang terbatas.

Tetapi tidak menutup

kemungkinan, PKS bisa saja

langsung memberikan

bantuan kepada masyarakat

tanpa melalui pemerintah

daerah.
114

6. Apakah PKS sering Banyak, seperti kegiatan

mengadakan kegiatan yang sosial, bakti sosial, serta

bermanfaat kepada bantuan-bantuan kepada

masyarakat? Apa saja masyarakat. Ketika PKS

contoh kegiatan yang tidak bisa langsung

dilakukan? membantu masyarakat, ada

sifatnya PKS ini

menyalurkan bantuan-

bantuan tersebut ke APBD

HSS.

7. Menurut anda apakah perlu Pelu, karena PKS ini kan

adanya sinergi antara juga sangat sering

jaringan dipusat dan berkoordinasi terhadap pusat

didaerah untuk ke daerah maupun dari

menimbulkan struktur dan daerah ke pusat. Ketika

kaderisasi yang rapi dan adanya sinergi dipusat dan

solid? daerah, maka struktur

kaderisasi semakin bagus

dan solid. Sehingga dapat

memudahkan penerapan

strategi yang sudah


115

direncanakan sebelumnya.

8. Apakah pemimpin partai Sedikit banyaknya

juga mempengaruhi dalam berpengaruh,

memenangkan pemilu

legislatif khususnya di

kabupaten Hulu Sungai

Selatan tahun 2019 yang

lalu?

9. Menurut anda apakah perlu Perlu sekali. Apalagi dalam

pemanfaatan media cetak pengadaan atribut partai.

dan elektronik serta Karena kan atribut-atribut

pengadaan atribut partai partai ini menjadi

dan sosialisasi langsung pendukung yang sangat

kepada masyrakat itu penting untuk

diperlukan dalam strategi menyukseskan pemilu, baik

pemenangan PKS? pemilu legislatif, pemilu

capres dan cawapres, serta

pilkada pun dibutuhkan.

10. Menurut anda apakah perlu Perlu.

pemanfaatan sebuah relasi/


116

komunitas untuk

mendulang suara?

11. Menurut anda apakah perlu Perlu dilakukan.

marketing politik itu

dilakukan?

12. Menurut anda apakah Kadang diperlukan kadang

memobilisasi massa dan tidak diperlukan, tergantung

penawaran janji-janji kondisinya.

politik kepada masyarakat

diperlukan?

13. Menurut anda apa yang Kita tidak bisa menilai

membedakan strategi partai politik lainnya, kita

pemenangan PKS dengan hanya bisa menilai diri kita

strategi Partai- partai sendiri saja.

lainya pada saat pemilu

legislatif sehingga PKS ini

dapat memenangkan

pemilu legislatif 3 kali

berturut-turut?

14. Apakah strategi ini akan PKS akan menerapkan

tetap digunakan dalam strategi yang sama pada saat


117

pemilu legislatif pemilu legislatif

selanjutnya? selanjutnya. Mengingat

strategi yang digunakan

PKS ini digunakan dari awal

sekali makanya harus selalu

konsisten dengan strategi

yang memang sudah

terbukti berhasil, jadi

selanjutnya hanya ditambah

inovasi-inovasi baru saja

tetapi intinya sama.

Kendala dalam 15. Apakah dalam penerapan Berbicara masalah kendala

pelaksanaan strategi strategi pemenangan PKS pastilah banyak. Setiap

pemenangan PKS dalam dalam pemilu legislatif di partai politik pun banyak

pemilu legislatif di kabupaten Hulu Sungai memiliki kendala-kendala.

kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2019

Selatan tahun 2019 mengalami kendala?

16. Kendala apa saja yang Kebanyakan kendala yang

ditemukan saat ditemukan mengenai teknis

menerapkan strategi dilapangan.

tersebut?
118

17. Apa yang menyebabkan Kurangnya kordinasi.

terjadinya kendala

tersebut?

18. Apa saja faktor-faktor Faktor kordinasi yang

yang menyebabkan kurang dan kurang lebih

kendala dari tersebut mengkaji kembali terhadap

terjadi? program-program yang PKS

punya.

19. Menurut anda bagaimana Sekarang PKS memiliki

upaya untuk mengatasi program good party

kendala tersebut sehingga governance, PKS HSS ini

strategi pemenangan PKS mencoba bagaimana cara

tetap efektif dilakukan pengorganisasian,

utuk dilakuksn dalam perencanaan partai,

pemilu legilatif tahun mengolaan manjemennya

2019? yang dikelola dengan baik.

Sehingga dari program

tersebut dapat mengatasi

kendala agar strategi tetap

efektif untuk digunakan.


119

20. Menurut anda adakah Dibalik itu, Pasti ada

ketidak sesuaian antara perencanaan yang tidak

strategi yang direncanakan sesuai dengan apa yang

dengan strategi yang sudah diharapkan. yang semulanya

dilaksanakan dalam pemilu diharapankan begini

legislatif tahun 2019 yang berubah menjadi begitu.

lalu? untuk mengatasi hal tersebut

perlu adanya penyesuain-

penyesuaian kembali. Dan

untuk mengatasi kendala-

kendala itu sudah kami

lakukan dengan baik dari

dulu sampai sekarang.


120

MATRIK WAWANCARA

Nama : H. Fakih Jarjani

Umur : 56 Tahun

Pekerjaan : Kader PKS Hulu Sungai Tengah

Tanggal : 6 Mei 2020

Judul Penelitian : Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan

Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

2019.
Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

Bagaimana strategi 1. Menurut anda bagaimana Anggota legislatif PKS itu


121
pemenangan PKS dalam strategi yang anda lakukan merupakan ujung tombak

pemilu legislatif di untuk memenangkan pemenangan PKS di HSS.

Kabupaten Hulu Sungai pemilu legislatif di Jadi mereka ini melakukan

Selatan tahun 2019 kabupaten Hulu Sungai pendekatan kepada tokoh-

Selatan tahun 2019? tokoh yang ada dalam

masyarakat baik itu tokoh

agama maupun tokoh

masyarakat. Kemudian

mereka ini juga mempunyai

struktur yang banyak mulai

dari pengurus dewan

pimpinan daerah, pengurus

dewan pimpinan cabang

(kecamatan), dan dewan

pimpinan ranting (desa).

Selain itu, banyak yang

mereka lakukan dalam

rangka mengadvokasi

kepentingan masyarakat

melalui para anggota

legislatif di DPRD HSS ini.

2. Menurut anda bagaimana Setau saya, strategi ini

strategi yang anda lakukan diterapkan sejak awal.

untuk memenangkan

pemilu legislatif di

kabupaten Hulu Sungai


122

MATRIK WAWANCARA

Nama : Hanida Ulfah, S.Ag

Umur : 47 Tahun

Pekerjaan : Guru

Tanggal : 21 Mei 2020


123

Judul Penelitian : Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan

Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

2019.

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

Bagaimana strategi 1. Menurut pengetahuan PKS itu tu partai agamis,

pemenangan PKS dalam anda bagaimana strategi yang mana PKS ini dekat

pemilu legislatif di yang digunakan PKS dan didukung oleh banyak


124

Kabupaten Hulu Sungai dalam pemilu legislatif tokoh-tokoh agama, seperti

Selatan tahun 2019 di kabupaten Hulu Tuan guru lawan

Sungai Selatan pada kiyai/ustadz. Sehingga

tahun 2019 yang lalu masyarakat seperti saya

sehingga PKS bisa banyak mendukung dan

memperoleh mperoleh mempercayai kader-kader

suara terbanyak? PKS untuk mewakili suara

masyarakat di HSS ini.

2. Menurut anda janji-janji Janji yang ditawarkan PKS

politik dari PKS melalui tidak sekedar janji.

kader-kadernya yang Pendidikan kesehatan dan

duduk di kursi legislatif rumah sakit di perjuangkan

apakah sudah mengingat rumah sakit yang

terealisasi? ada di HSS ini merupakan

rumah sakit rujukan sabanua

anam. mereka jua memang

memperjuangkan petani

disini sebagai mata

pencaharian terbesar di

HSS, itu na kaya anggaran

pertanian memang benar-


125

benar lebih diutamakan di

APBD.

3. Menurut anda apakah Alhamdulillah, PKS

PKS sering biasanya mengadakan bakti

melaksanakan kegiatan sosial, silaturrahmi kepada

yang bermanfaat masyarakat, serta

terhadap masyarakat? memberikan bantuan-

Apa contoh kegiatan bantuan kepada masyarakat

tersebut? yang membutuhkan.

4. Menurut anda apakah Bantuannya macam-macam.

PKS sering memberikan Salah satunya yang hanyar

bantuan kepada ini, di daerah kami ini na

masyarakat? Dan misalnya musim korona ini

Bantuan seperti apa PKS memberikan sembako

yang di berikan? ke simpatisan dalam rangka

meringankan beban dan

menanggulangi dampak

ekonomi masyarakat,

buktinya kemarin sore

dikampung kami ni ada

dapat sembako dari kader-


126

kader dan tim nya yang

terpilih pemilu kemarin

yang membagikan.

MATRIK WAWANCARA

Nama : Rusmadi

Umur : 24 Tahun

Pekerjaan : Desain grafis


127

Tanggal : 21 Mei 2020

Judul Penelitian : Strategi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pemenangan

Pemilu Legislatif di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

2019.

Rumusan Masalah Pertanyaan Jawaban

Bagaimana strategi 1. Menurut pengetahuan Karena mungkin PKS dekat

pemenangan PKS dalam anda bagaimana strategi dengan ulama-ulama.

pemilu legislatif di yang digunakan PKS Makanya PKS banyak


128

Kabupaten Hulu Sungai dalam pemilu legislatif pendukungnya.

Selatan tahun 2019 di kabupaten Hulu

Sungai Selatan pada

tahun 2019 yang lalu

sehingga PKS bisa

memperoleh mperoleh

suara terbanyak?

2. Menurut anda janji-janji Janji politik PKS sedikit

politik dari PKS melalui banyaknya jua terpenuhi aja

kader-kadernya yang walaupun tidak semuanya

duduk di kursi legislatif ya ada aja lah.

apakah sudah

terealisasi?

3. Menurut anda apakah Setau saya, bantuan kepada

PKS sering memberikan masyarakat yang tertimpa

bantuan kepada musibah, kaya kebakaran.

masyarakat? Dan

Bantuan seperti apa

yang di berikan?
129

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : H. Akhmad Fahmi, SE

Umur : 38 Tahun

Pekerjaan : Ketua DPD PKS HSS, Ketua Tim pemenangan, sekaligus

Anggota Legislatif terpilih dalam pemilu legislatif 2019

2. Nama : Ardiansyah, S.Hut

Umur : 48 Tahun
130

Pekerjaan : Anggota Legislatif terpilih dalam pemilu legislatif 2019

3. Nama : H. Fakih Jarjani

Umur : 56 Tahun

Pekerjaan : Kader PKS Hulu Sungai Tengah

4. Nama : Hanida Ulfah, S.Ag

Umur : 47 Tahun

Pekerjaan : Guru

5. Nama : Rusmadi

Umur : 24 Tahun

Pekerjaan : Desain grafis


131
132
133
134
135
136
137

HASIL DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. DPD PKS Hulu Sungai Selatan

Gambar 2. Wawancara dengan Kader PKS di daerah lain

Bapak H. Fakih Jarjani


138

Gambar 3. Wawancara dengan Ketua DPD PKS, Ketua Tim pemenangan pemilu,
sekaligus Anggota legislatif yang terpilih pada saat pemilu 2019

Bapak H. Akhmad Fahmi, SE

Gambar 4. Wawancara dengan Anggota legislatif yang terpilih pada saat pemilu 2019

Bapak Ardiansyah, S.Hut


139

Gambar 5. Wawancara dengan masyarakat HSS

Ibu Hanida Ulfah, S.Ag

Gambar 6. Wawancara dengan masyarakat HSS

Bapak Rusmadi
140

Gambar 7. Daftar Hadir Rapat Sebelum Pemilu


141
142

RIWAYAT HIDUP

Hanifah, lahir di Barabai Provinsi Kalimantan

Selatan pada tanggal 17 Mei 1997. Anak kedua dari empat

bersaudara. Pasangan dari H. Fakih Jarjani dan Hj. Habibah.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) ditempuh di TKIT Al-

Khair Barabai lulus pada tahun 2001, Pendidikan Sekolah

Dasar (SD) ditempuh di SDIT Al-Khair Barabai lulus pada tahun 2007, Pendidikan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditempuh di SMPIT Al-Khair Barabai lulus pada

tahun 2013, dan Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) ditempuh di MAN 1

Barabai lulus tahun 2016.

Pendidikan Berikutnya ditempuh di Program S-1 Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung

Mangkurat tahun 2016 sampai sekarang melalui seleksi jalur SNMPTN. Selama

kuliah aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa PPKn

(HIMA PPKn) sebagai Anggota divisi Seni dan Olahraga periode 2017-2018 dan

Bendahara Umum periode 2018-2019.

Anda mungkin juga menyukai