Hasrul Nur
2021
PENERAPAN SMART TOURISM DALAM PENGELOLAAN
PARIWISATA DI ERA PANDEMI COVID-19
KABUPATEN BANTAENG
Skripsi
Hasrul Nur
Kepada
2021
i
PERSETUJUAN
Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui:
Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Nuryanti Mustari, S.IP.,M.Si
ii
PENERIMA TIM
Telah diterima oleh TIM Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Program Studi Ilmu Pemerintahan di
TIM PENILAI
Ketua Sekretaris
Penguji
iii
PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH
Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan
plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
Yang Menyatakan,
Hasrul Nur
iv
ABSTRAK
Kata Kunci : Smart Tourism, Pengelolaan Pariwisata dan Pandemi Covid 19.
v
KATA PENGANTAR
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial
Penulis menyadari skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
1. Kedua Orang tua tercinta yang sangat berjasa dan senantiasa membesarkan,
memberi semangat dan motivasi serta bantuan baik moril ataupun materi
dan tak lupa kasih sayang yang tak hentinya beliau berikan sehingga penulis
diselesaikan.
3. Ibunda Dr. Nuryanti Mustari, S.Ip, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu
Makassar.
vi
4. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
penelitian.
6. Seluruh bapak dan ibu Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini
sangatlah jauh dari kesempurnaan karena segala sesuatu yang sempurna itu hanya
milik ALLAH SWT, dan oleh karena itu demi kesempurnaan skripsi ini, kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya
vii
skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak
yang membutuhkan.
Yang menyatakan,
Hasrul Nur
viii
DAFTAR ISI
ix
BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................47
B. Penerapan Smart Tourism Dalam Pengelolaan Pariwisata Di Era
Pandemi Covid-19 Kabupaten Bantaeng ................................................58
a. Pelaku Wisata ..................................................................................59
b. Atraksi .............................................................................................63
c. Transportasi ......................................................................................68
d. Sarana Penunjang Wisata .................................................................72
C. Faktor Yang Melatarbelakangi Pemerintah Kabupaten Bantaeng Dalam
Penerapan Smart Tourism .......................................................................76
a. Faktor Pendukung ............................................................................77
b. Faktor Penghambat...........................................................................82
D. Perbandingan Smart Tourism di Bantaeng dan Pangandaran .................86
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................89
B. Saran .......................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................92
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adat istiadat. Memiliki ribuan pulau dengan ciri khas dan keunikan
: 2011)
butuhkan dari sektor publik dengan perubahan yang baik pula dalam cara
untuk meningkatkan nilai jual dan kualitas pelayanannya. Saat ini industri
1
2
jual dan daya tarik wisatanya dengan berbagai cara agar lebih kompetitif.
platform smart tourism yang dapat diakses melalui gadget dan internet dapat
things dan cloud computing yang berfokus pada peningkatan wisata melalui
(Mulajadi : 2009)
pengelola daerah dituntut untuk memiliki daya inovasi, kreasi serta inovasi
manusia dan sosial. Setelah menyebar dari Cina, pandemi meluas dengan
penurunan setidaknya untuk paruh pertama tahun ini dan mungkin lebih
wabah Covid-19 tidak diragukan lagi akan terasa di seluruh rantai nilai
terpengaruh.
kerja. Padahal selama ini pariwisata merupakan sektor padat karya yang
menyerap lebih dari 13 juta pekerja. Angka itu belum termasuk dampak
nilai pariwisata. Sekitar 80% usaha kecil dan menengah dari sektor
minimal intervension.
dan berbagai cobaan lain namun dapat bangkit kembali. Wabah covid-19
Indonesia.
yang rendah. Oleh karena itu kesehatan dan keselamatan pengunjung dan
memiliki kasus tetapi memiliki sedikit sumber daya medis, serta daerah
kelola dengan baik sesuai dengan apa yang paling diminati masyarakat
menciptakan tata kelola wisata yang baik dan berkelanjutan. Hal tersebut
Tabel 1.1
kunjungan wisatawan dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Hal ini
industry pariwisata.
belum di tentukan.
hotel, restoran maupun pengusaha retail pun juga akan terpengaruh dengan
adanya virus Corona. Sepinya wisatawan juga berdampak pada restoran atau
Spserti pantai Seruni adalah salah satu tempat wisata yang terpengaruh oleh
terdiri dari fase pencegahan, fase deteksi dan fase respon. Peran dari
yang dapat dilakukan pada fase pencegahan oleh setiap individu antara lain
dari orang lain ketika di luar rumah, dan jika menunjukkan gejala penyakit
sabun.
objek wisata sampai kepada larangan untuk berkumpul yang mengacu dari
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian yang akan dilakukan ini dapat dijadikan suatu bahan studi
Tourism .
11
2. Secara Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
global terkait bagaimana kota ini mampu bersaing baik skala nasional
inovasi dalam kehidupan kota yang ada kemudian sering disebut sebagai
Smart City. Konsep Smart City juga dibutuhkan dalam dunia pariwisata.
konsep Smart Tourism, seperti peluncuran Kota Solo Aplikasi destinasi dan
jika dilihat dari fasilitasnya dan sistem pelayanan. Hal ini terlihat dari
12
13
komponen (1) pelaku pariwisata, (2) atraksi, (3) transportasi dan (4) sarana
Lampung memiliki potensi dan daya tarik yang besar pada kawasan
Pesawaran. Tujuan dari penelitian ini adalah tingkat kesiapan objek wisata
yang didapat akan diproses dengan analisis deduktif, yaitu analisis skoring.
Tourism pada objek wisata pesisir pantai di Teluk Pandan dinyatakan Agak
pantai di Teluk Pandan yang dikaji dar infrastruktur, fasilitas dan sistem
basis data yang memiliki semua informasi yang relevan dan bisa diakses
waktu itu, dan 6) memiliki sistem informasi yang terkait dengan mengenali
aktif yang bersinergi antara pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat yang
atau tempat hiburan dan tempat untuk bersantai lainnya) (Pribadi & Zaenuri,
2017).
a. Kelangsungan ekologi
daya wilayah dalam etika yang terbuka, akuntabel, adil dan responsive
2017).
pariwisata.
lingkungan lokal.
Rancangan smart city atau kota cerdas adalah suatu rancangan dari
Pertumbuhan rancangan smart city memiliki arti yang berbeda dari beberapa
pihak. Pengertiannya tidak hanya pada factor tunggal namun memiliki arti
melihat dan me-resume karakteristik yang tepat untuk sebuah kota cerdas
sisi hidup serta kesehatan, namun rancangan smart city ini sedang
mengalamii perbedaan pendapat dari para ahli serta belum ada pengertian
dan perancangan umum yang dapat digunakan oleh seluruh kota didunia
(Supangkat, 2015).
(Rong, 2012)
manajemen pariwisata.
21
local.
masyarakat.
22
antara lain: daerah dengan pendapatan per kapita rendah (miskin), terpencil
integrasi antara pelaku wisata dan didukung oleh TIK seperti software
koordinasi.
wisatawan seperti objek wisata baik objek wisata dan event, namun
mengembangkan wisata.
dan politik yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga yang terjadi adalah
butuhkan dari sektor publik dengan perubahan yang baik pula dalam cara
C. Konsep Pariwisata
Menurut etimologi kata, Pariwisata berasal dari dua suku kata bahasa
Sansekerta, pari yang berarti banyak atau berkali-kali dan wisata yang
tempat dan acara menarik bisa seperti; alam, budaya atau buatan (situasi dan
rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau
sebenarnya bukan saja merupakan produk yang nyata (tangible), akan tetapi
mempunyai segi – segi yang bersifat ekonomis, namun juga bersifat social,
psikologis, dan alam. Produk wisata merupakan berbagai jasa dimana satu
dengan yang lainnya saling terkait dan dihasilkan oleh berbagai perusahaan
daya tarik wisata, dan perusahaan lain yang terkait. Sebagai suatu produk
yang kompleks, produk wisata berbeda dari jenis produk dan jasa yang
wisata suatu jenis barang dan jasa yang unik, dan memerlukan penanganan.
2016):
melakukan perjalanan.
sebagainya.
wisata tetapi dalam beberapa kasus juga terletak pada daerah transit.
budaya, tempat dan daya tarik wisata alam, peninggalan budaya, dan
sebagainya. Jika suatu daerah tujuan wisata tidak memiliki sumber daya
atau daya tarik wisata alam yang menarik, biasanya akan dikompensasi
memilih dua atau lebih komponen (baik tempat, paket, atraksi wisata)
paketnya.
took bebas bea (duty free shops), restoran, asuransi perjalanan wisata,
travel cek (traveller cheque), bank dengan kartu kredit, dan sebagainya.
kepuasan. Manfaat dan kepuasan itu ditentukan oleh dua faktor, yaitu
juga dengan istilah atrrativ spontnee atau tourist attraction. Attraksi atau
30
menuju daerah tujuan wisata, terdapat dua (2) fungsi dari atraksi yaitu
sebagai stimulant dan umpan pariwisata serta sebagai salah satu produk
kepariwisataan, bahwa keadaan alam, flora, dan fauna sebagai karunia tuhan
yang maha esa, serta peninggalan sejarah, seni, dan juga budaya yang
pendapatan dari sektor pariwisata. Istilah ini sudah mulai banyak diadopsi
terma smart di depan tourism tidak lepas dari integrasi teknologi informasi
31
dalam jumlah yang masif dan bisa diubah menjadi perencanaan hebat.
unggul, karena Indonesia sendiri memiliki banyak tempat serta adat dan
budaya juga tradisi yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata. Seiring
alam yang timbul dari makanan yang dikonsumsi manusia, yaitu Kelelawar
atau Marsego. Wabah virus ini pertama kali timbul pada salah satu negara
besar yaitu Cina, tepatnya di Kota Wuhan yang sampai sekarang ini masih
privat (rumah). Lebih jauh, hal ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi.
disadari sejak lama namun sejauh ini penelitian tentang pengaruh pariwisata
(Setiawan, 2015).
mewabahnya virus ini. Sejak adanya instruksi menjaga jarak sosial dan
positif corona pada awal Maret 2020 lalu. Sejumlah stimulus yang disiapkan
ditutup yang berarti tak ada pemasukan bagi mereka. Okupansi mayoritas
hotel juga turun drastis dan berarti tak ada pendapatan (Walakula,2020)..
menggenjot pariwisata tahun depan tak bisa dilakukan. Jika hal ini terjadi,
virus corona yang masih tersebar luas ini, namun dari Sektor Pariwisata
Indonesia
kebiasan baru Daya Tarik Wisata (DTW) yang wajib dipenuhi oleh
pengelola. Antara lain hanya berlaku untuk DTW yang memenuhi syarat
pengelola wajib memiliki rekomendasi dari kepala daerah dan Gugus Tugas
melaksanakan dua strategi utama, yaitu pengelolaan sumber daya alam dan
pengembangan produk turunan dari sumber daya alam yang ada (Djausal &
Larasati, 2020).
memastikan pekerja yang akan masuk kerja dalam kondisi tidak terjangkit
tangan pakai sabun dengan air mengalir atau hand sanitizer serta
sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
(Kiswantoro, 2020).
secara berkala di area kerja dan area public atau fasilitas umum yang sering
disentuh publik setiap 4 (empat) jam sekali. Fasilitas cuci tangan yang
memadai tersedia dan mudah diakses oleh pekerja serta petunjuk lokasi
sarana cuci tangan. Petunjuk alur keluar dan masuk tersedia dalam jenis
usaha pariwisata serta penanda physical distancing di lantai, kursi, meja bagi
dan Sehat (PHBS). Pengecekan suhu badan dilakukan bagi seluruh pekerja
37
sebelum mulai bekerja di pintu masuk. Jika ditemukan pekerja dengan suhu
Petugas pengukur suhu harus dilengkapi alat pelindung diri (masker, sarung
tangan, dan face shield). Masyarakat yang telah diberikan sosialisasi hidup
sektor pariwisata.
38
E. Kerangka Pikir
Indikator:
Farania (2017)
Faktor Pendukung 1. Pelaku Wisata Faktor Penghambat
2. Atraksi
3. Transportasi
4. Sarana penunjang wisata
F. Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pelaku wisata,
penghambat oleh pemerintah daerah dalam fungsi tata kelola wisata di era
METODE PENELITIAN
Adapun alasan memilih obyek lokasi penelitian tersebut adalah karena ingin
1. Jenis Penelitian
situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan
40
41
2. Tipe Penelitian
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini di jaring dari sumber data primer
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan berupa
dengan kebutuhan penelitian. Salah satunya kepala bagian atau instansi yang
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bacaan ataupun kajian
sedang diteliti, internet, dokumen dan laporan yang bersumber dari lembaga
D. Informan Penelitian
pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
menjadi sistematis dan lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang dipakai
1. Observasi
2. Wawancara
dengan jenis data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
responden.
3. Dokumentasi
seperti yang disarankan oleh data (Lexy :103). Teknik analisis ini pada
yang satu dengan (kelompok) data yang lain sehingga seluruh data yang
Conclusions)
45
pola data yang ada dan atau kecenderungan dari penyajian data yang telah
dibuat.
G. Keabsahan Data
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dengan demikian
1. Triangulasi sumber
yang sama. Dalam hal yang diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan
yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar atau mungkin
3. Triangulansi waktu
masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid
sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kerdibilitas data
observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim peneliti lain diberi
Selatan dengan jarak kira-kira 120 km dari Kota Makassar ibu kota Provinsi
dengan panjang pantai 21,5 km. Secara umum luas wilayah Kabupaten
sebagai berikut :
hutan produksi terbatas 1.262 Hektar dan hutan lindung 2.773 hektar. secara
47
48
jiwa dan perempuan 87.452 jiwa. Terbagi atas 8 kecamatan serta 46 desa
dan 21 kelurahan. Pada bagian utara daerah ini terdapat dataran tinggi yang
membujur dari barat ke timur terdapat dataran rendah yang meliputi pesisir
yang sangat besar dan memiliki ciri khas untuk dijadikan obyek dan daya
tarik wisata.
dikembangkan, yaitu :
a. Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam diantaranya: Air Terjun Salluang
Kampala Kec.Eremerasa
b. Wisata Pantai Laut terdiri dari : Pantai Pasir Putih Marina Korong
d. Desa Wisata terdiri dari: Desa Wisata Bonto Salluang Kec. Bissappu,
Desa Wisata Bonto Jaya Kec. Bissappu, Desa Wisata Bonto Marannu
Kec. Uluere, Desa Wisata Bonto Lojong Kec. Uluere, Desa Wisata
Tompobulu.
Pajukukang.
Bantaeng.
Bissappu.
Bantaeng
Bissappu
Bantaeng.
Gantarangkeke.
meliputi :
a. Aman (Savety).
b. Tertib (Nicely).
c. Bersih (Clean).
d. Sejuk (Fresh).
e. Indah (Beautyful).
g. Kenangan (Memory).
umum yang kurang tertib begitu juga masalah kebersihan, yang sebenarnya
pariwisata.
53
pariwisata.
banyak potensi besar dalam sektor kepariwisataanya baik itu potensi alam,
Bantaeng pada periode lima tahun terakhir dari tahun 2016 sampai tahun
daerah dari empat lokasi wisata dalam kurung lima tahun terakhir tertinggi
pada tahun 2018 yaitu sebanyak 90.340 juta dan terendah pada tahun 2020
sebanyak 67.733 juta. Kondisi itu dikarenakan karena pada awal tahun 2020
55
pariwisata.
wilayah seluas 7,2 km2 yang berada diatas ketinggian 250 s/d 400 m dari
permukaan laut, sejak pada abad ke 16 masehi wilayah ini mulai dijadikan
Nama Kampala diambil dari nama pohon yang tumbuh sangat besar dan
kokoh dengan bentuk daun yang lebar yang banyak tumbuh pada masa itu.
cekung, dengan sumber air yang mengalir langsung dari mata air.
tentunya tidak lepas dari fasilitas kolam. Terdapat dua kolam utama pada
Permandian Eremerasa sebagai pilihan, satu kolam untuk orang dewasa dan
satu kolam lagi untuk anak-anak. Air kolam yang digunakan berasal dari
zat kaporit yang pedih di mata. Tentunya dengan harga terjangkau, fasilitas
juga kokoh dan terawat, bersih dan jernih. Karena terletak di tengah hutan
57
dan pegunungan, bukan berarti tidak aman, lokasi sudah disterilkan dan
Bantaeng.
pemandangan yang indah, gazebo dan beberapa spot foto sebagai sarana
penarik wisatawan.
berikut:
pelayanan yang maju dan inovatif bagi wisatawan yang sering disebut
strategi di dukung sumber daya alam yang dapat dikelola menjadi salah satu
memanfaatkan teknologi media baru, yaitu internet sebagai salah satu media
secara baik dan maksimal. Selain itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
dan berbagai cobaan lain namun dapat bangkit kembali. Wabah Covid-19
ini sangat penting karena pariwisata menyangkut tenaga kerja yang banyak,
1. Pelaku Wisata
Selain itu pemerintah melarang kunjungan wisatawan asing dan dari daerah
pencaharian. Padahal selama ini sektor pariwisata adalah sektor yang dapat
Bantaeng.
yang berkelanjutan.
alam yang mengusung tema permandian merupakan slaah satu objek wisata
62
kegiatan pariwisata,
objek wisata meupakan salah satu pelaku wisata yang dapat memberikan
wisatawan.
yang bermukim disekitar lokasi wisata meruapakan salah satu pelaku wisata
19 berlangsung.
2. Atraksi
Objek dan daya tarik wisata merupakan salah satu unsur penting
dalam dunia kepariwisataan. Dimana objek dan daya tarik wisata dapat
64
yang ada, dukungan keindahan sumber daya alam dikelola dengan baik oleh
wisatawan.
wisata.
hal tersebut tentu dibutuhkan tata kelola yang baik untuk meningkatkan
atraksi wisata. Hal tersebut disadari oleh pihak pengelola dengan senantiasa
permandian Eremerasa.
wisata menjadi ciri khas dari suatu objek wisata. Dari potensi sumber daya
dalam menciptakan atraksi baru yang dapat di jadikan sebagai daya tarik di
suatu objek wisata akan dilihat baik tidaknya dilihat dari fasilitas yang
salah satu kawasan objek wisata alam yang menyediakan beberapa atraksi
seperti kolam berenang, gazebo, wisata kuliner, spot foto, dan pemandangan
alam serta udaranya yang sejuk. Untuk mempromosikan objek wisata yang
3. Transportasi
atau hubungan suatu daerah tujuan wisata. Keberadaan sarana dan prasarana
tekhnologi serta terciptanya pasar dan nilai selalu didukung oleh sistem
akses oleh wisatawan dalam berkunjung kelokasi objek wisata yang ada.
wisata di fasilitasi oleh sebuah biro atau badan swasta. Berbeda halnya di
pemerintah daerah.
dapat mengkases seluruh objek wisata yang ada. Sebagaimana objek wisata
pada umumnya sebuah tempat wisata tidak hanya menjadi sarana tempat
liburan saja, namun juga dimanfaatkan untuk kegiatan study banding bagi
Salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan dalam berkunjung pada objek
dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan berbagai jenis
ukuran.
wisata harus memiliki manajemen yang baik pula dengan daerah tujuan
wisata.
sediakan pemerintah.
kendaraan wisatawan.
72
pergerakan masyarakat dari satu kota ke kota lainnya terbatasi. Hal ini
pariwisata. Hal ini perlu dilakukan agar pekerja pariwisata bebas dari covid-
menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh pemerintah agar dapat mencegah
dikendalikan.
dibuka walaupun masih sebatas dalam tahap uji coba. Hasil evaluasi
berjalan dengan baik, sehingga tahapan uji coba dapat dilanjutkan. Hal yang
baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih,
terkait kesehatan, agar mereka dapat beradaptasi dalam kondisi new normal
pemerintah.
lain.
kelola dengan baik sesuai dengan apa yang paling diminati masyarakat
Kabupaten Bantaeng.
a. Faktor pendukung
wisata. Faktor tersebut menjadi sebuah potensi yang dilihat oleh pemerintah
1. Panorama Alam
begitu mempesona sehingga memiliki daya tarik sendiri bagi negara lain
Bantaeng. Kondisi alam yang sangat sejuk dengan berbagai pepohonan yang
telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun menjadi salah satu daya tarik
“Eremerasa itu salah satu objek wisata andalan yang ada di Kabupaten
Bantaeng. Pada dasarnya tema wisata disana itu permandian namun
lokasinya berada di dalam hutan sehingga suasananya sangat sejuk.
Selain itu air kolamnya berasal dari air mata pegunungan langsung
makanya sangat dingin. Pohon yang rimbun itu sendiri berfungsi
mencegah cahaya matahari langsung jadi sangat teduh. Potensi
sumber daya alam ini yang kemudian dikelola dengan baik untuk
membuat objek wisata.” (Wawancara dengan ZA 22/06/2021).
dipertahankan juga perlu dipikirkan variasi obyek dan atraksi yang hendak
yang ditawarkan oleh objek wisata permandian Eremerasa harus di jaga dan
2. Ketersediaan infrastruktur
sarana, barang dan jasa fasilitas yang diperlukan, guna melayani wisatawan.
pula dengan adanya jaminan keamanan yang prima bagi para wisatawan.
daerah miliki tidak akan berarti apa-apa tanpa didukung oleh aspek
“Kondisi bangunan yang ada disini itu selalu di cek perminggu, kalau
sudah ada yang rusak di ganti. Kebersihannya juga selalu dijaga,
untuk kegiatan pemeliharaan bangunan itu dilakukan melalui
pendapatan dari retribusi wisata kepada pengunjung. Hal yang paling
banyak rutin untuk di renovasi itu gazebo kebanyakan. Termasuk
mengecek kondisi tempat yang licin dan dapat menimbulkan bahaya
bagi pengunjung.” (Wawancara dengan AR 26/06/2021).
b. Faktor Penghambat
1. Kurangnya Biaya
daerah dalam otonomi daerah sekarang ini. Artinya bahwa bidang pariwisata
suatu daerah yang bisa memberikan kontribusi bagi pendapaan asli daerah
keuntungan atau manfaat yang bisa diambil dari kegiatan pariwisata antara
pajak daerah, serta hasil pengelolaan kekayaan daerah yang terpisah, dan
lain sebagainya. Maka dari itu, pemerintah daerah atau kota harus berupaya
2. Minimnya Informasi
tidak hanya tentang daya tarik wisata namun juga jadwal beroperasinya
85
daerah Bantaeng.
para wisatawan di akhir pekan dan hari libur. Banyak pengunjung masih
karena sudah jauh berkunjung namun ternyata objek wisata sedang tidak
beroperasi.
Kabupaten Pengandaran
dunia tujuan turis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
situs web, media sosial, sistem rekomendasi, dan juga jumlah wisatawan
wisata yang dapat menjadi daerah kunjungan wisatawan. Selain itu salah
satu kesamaan dari penelitian ini daya tarik wisata yang sama-sama
memenuhi kelengkapan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
merupakan pengunjung.
89
90
B. Saran
Ayu Kurniawati, K. R., Santosa, F. H., & Bahri, S. (2020). Sosialisasi Hidup
Sehat di Tengah Wabah Virus Corona. JPMB : Jurnal Pemberdayaan
Masyarakat Berkarakter. Vol 3. No 1, 58-65
Djausal, G. P., Larasati, A., & Muflihah, L. (2020). Strategi Pariwisata Ekologis
Dalam Tantangan Masa Pandemik Covid-19. Jurnal Perspektif Bisnis. Vol 3
No 1. Hal 57-61,
Farania, A., Hardiana, A., & Putri, R. A. (2017). Kesiapan Kota Surakarta Dalam
Mewujudkan Pariwisata Cerdas (Smart Tourism) Ditinjau Dari Aspek
Fasilitas Dan Sistem Pelayanan. Region: Jurnal Pembangunan Wilayah Dan
Perencanaan Partisipatif, Vol. 12, No. 1, Hal. 1-15.
Hamzah, Y. I., (2013). Potensi Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Interaktif
Bagi Pariwisata Indonesia. Jurnal Kepariwisataan Indonesia. Vol 8. No 1.
Hal 3-9
Putsanra, D. V. (2020). Arti PSBB yang Dibuat untuk Cegah Penyebaran Corona
di Indonesia. In Tirto.id.
tiga tahun dan tamat pada tahun 2010. Pada tahun 2010 lanjut pada jenjang
sekolah menengah Kejuruan yaitu di SMKN 1 Topoyo selama tiga tahun dan
skripsi ini.Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan