Keywords:
Analisis SWOT, Kajian Geografis, Potensi Wisata, Air terjun
38
JURNAL GEOGRAFI Vol. 15 NO. 1
yaitu Kecamatan Cisayong dengan objek sebagai alat yang cepat dalam menemukan
wisata Air Terjun Batu Blek, Objek Wisata kemungkinan-kemungkinan yang berkaitan
Air Terjun Badak, Objek Wisata Air Terjun dengan pengembangan awal program-
Putih, dan Objek Wisata Air Terjun Gado program inovasi baru dalam
Bangkong.. Melihat pada teori Yoeti, O kepariwisataan. Kebijakan yang dapat
yang menjelaskan syarat-syarat objek mempengaruhi kerja pariwisata dapat
wisata, maka objek wisata air terjun pada dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu kebijakan
penelitian ini belum dapat memenuhi eksternal dan internal. Kondisi kebijakan
kriteria sebagai objek wisata. Namun eksternal menyangkut kendala yang berasal
fasilitas yang dasar untuk menunjang dari luar lingkungan pariwisata yang
menjadi objek wisata sudah mulai potensial dapat menghambat kerja
dijalankan. kebijakan pariwisata. Sedangkan kondisi
Wisata alam Air Terjun tersebar disetiap kebijakan internal menyangkut aspek
penjuru daerah Kabupaten Tasikmalaya. kepariwisataan yang dapat menjadi
Wisata Air Terjun berada dibeberapa kekuatan dan kelemahan dalam
kecamatan yang diantaranya terletak di kepariwisataan. Makna analisis SWOT
Kecamatan Salopa, Kecamatan adalah apapun cara dan tindakan yang
Pageurageung, Kecamatan Cisayong, diambil, proses pembuatan keputusan harus
Kecamatan Cikatomas, Kecamatan mengandung dan mempunyai prinsip-
Jatiwaras, Kecamatan Cipatujah, prinsip mengembangkan kekuatan,
Kecamatan Cigalontang, Kecamatan meminimalkan kelemahan, menangkap
Padakembang, Kecamatan Gunungtanjung, kesempatan, dan menghilangkan ancaman.
dan Kecamatan Pancatengah. Kecamatan-
kecamatan tersebut memiliki aksesibilitas
yang didalamnya kondisi jalan, rute jalan,
jarak tempuh, dan kondisi jalan yang
berbeda, kuhususnya akses jalan pedesaan
yang masih kurang memadai. Kondisi jalan
pedesaan pada umumnya sangat labil dan
sulit untuk diprediksi, terkadang jalan yang
akan dilalui yaitu jalanan aspal kasar,
jalanan aspal berbatu, jalanan aspal
berlubang, dan jalanan berbatu. Objek
wisata air terjun hanya bias di tempuh
dengan kendaraan pribadi dan itupun
beberapa diantaranya tidak sampai lokasi,
harus jalan kaki lagi untuk sampai ke lokasi
objek wisata air terjun.
39
JURNAL GEOGRAFI Vol. 15 NO. 1
40
JURNAL GEOGRAFI Vol. 15 NO. 1
3 Variabel
Tabel 1. Variabel Analisis SWOT
Fasilitas
Dasar
>Warung Tersedia Kondisi Pengelolaan Kondisi yang kurang
warung di warung yang warung yang baik bersih bisa
setiap objek masih kurang supaya memberi menyebabkan
wisata memadai kenyamanan ketidaknyamanan
terhadap pengunjung
pengunjung
>MCK Perbaikan MCK
Terdapat Kondisi MCK Kondisi MCK yang
MCK yang kurang kurang bersih bias
memadai menyebabkan
ketidaknyamanan
pengunjung
4 Variabel
Fasilitas
Penduku
ng Tersedia Masih kurang Perlu perluasan Saat pengunjung
>Tempat luas sehingga tidak ramai banyak antrian
Ibadah menimbulkan untuk beribadah
antrian dalam
>Wartel Belum tersedia beribadah
sama sekali Pengadaan sarana
Tersedia komunikasi
>Tempat Belum tertata Perlu penataan
Parkir rapi yang lebih rapi
agar pengunjung
merasa nyaman
41
JURNAL GEOGRAFI Vol. 15 NO. 1
Berdasarkan analisis SWOT pada tabel 1 di kekuatan yang ada untuk menarik
atas kemudian dapat ditentukan prioritas wisatawan. Usaha pengembangan dalam
usaha pengembangan obyek wisata air penelitian ini masih berupa gambaran
terjun dan Langkah-langkah dalam secara umum, artinya perlu penelitian lebih
menentukan usaha pengembangan ini lanjut. Lebih jauh mengenai pengembangan
didasarkan pada kelemahan dan ancaman obyek wisata Air terjun disajikan dalam
yang dapat menghambat pengembangan. tabel 2 berikut:
Serta dengan mengoptimalkan peluang dan
42
JURNAL GEOGRAFI Vol. 15 NO. 1
43
JURNAL GEOGRAFI Vol. 15 NO. 1
44