TEKNOLOGI
KALIMANTAN
CRITICAL REVIEW
PENGELOLAAN HUTAN DALAM MENGATASI ALIH FUNGSI
LAHAN HUTAN DI WILAYAH KABUPATEN SUBANG
Mata Kuliah : Tata Guna Lahan
Oleh
08141004
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR TABEL
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Subang, merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki
hutan kota yang cukup luas yaitu 80 hektar (Dinas Tata Ruang, Pemukiman dan
Kebersihan, 2013). Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Subang tahun
2011 menyatakan bahwa kawasan hutan di Kabupaten Subang terbagi kedalam 2 jenis
hutan yaitu hutan lindung dan hutan produksi. Pada dasarnya, hutan di Kabupaten Subang
memiliki berbagai potensi diantaranya yaitu hutan sebagai kawasan resapan air, hutan
sebagai pemasok air bagi masyarakat. Namun, faktanya luas kawasan hutan ini terus
berkurang. Kawasan hutan di Kabupaten Subang beralih fungsi menjadi berbagai fungsi
seperti menjadi fungsi kawasan industri, kawasan permukiman, perhotelan dan lain- lain.
Alih fungsi lahan pada wilayah selatan di Kabupaten Subang terjadi sekitar tahun
1997-1998 yang disebabkan oleh masalah krisis ekonomi sehingga pemerintah memberikan
izin untuk memanfaatkan lahan resapan air yang telah dipersiapkan oleh pihak perhutani.
Permasalahan tidak hanya secara fungsional dan fisik semata namun lebih kompleks
sehingga berkaitan dengan dimensi kehidupan masyarakat. Dalam jangka waktu panjang
alih fungsi lahan akan menimbulkan masalah ekologi. Oleh sebab itu diperlukan
pengelolaan hutan yang tepat serta kebijakan yang dapat mengatasi alih fungsi lahan.
Sehubungan dengan hal tersebut, hutan merupakan salah satu kawasan yang
penting untuk keberlangsungan kehidupan manusia. Dalam jurnal yang berjudul
Pengelolaan Hutan Dalam Mengatasi Alih Fungsi Lahan Hutan Di Wilayah Kabupaten
Subang, membahas dan mengkaji tentang pengelolaan hutan dalam mengatasi alih fungsi
lahan di Kabupaten Subang dengan memerhatikan beberapa aspek yang
mempengaruhinya terutama jenis hutan dan peruntukannya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah critical review ini adalah
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengelolaan hutan untuk mengatasi alih
fungsi lahan di Kabupaten Subang.
2. Untuk mengetahui hubungan antara permasalahan alih fungsi lahan dengan disiplin
ilmu tata guna lahan.
Landasan teori pada jurnal ini, berkaitan dengan metode penelitian yang digunakan
dalam teknik menganalisa data. Penelitian ini menggunakan pendekatan spatial analysis,
dengan kebutuhan data sekunder. Dalam jurnal ini, terdapat 3 metode analisis yang
digunakan dalam menganalisa data. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai
berikut :
- Metode analisis keruangan
- Metode perbandingan
- Analisis Alat dan Sarana Pengamanan Hutan
Dari metode analisis yang digunakan, berlandaskan teori-teori yaitu :
1. Metode Analisis Keruangan
Analisis keruangan merupakan metode analisis yang khas dalam geografi karena
merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi dengan menelaah masing-
masing aspek-aspek keruangannya. Analisa keruangan mempelajari perbedaan
lokasi mengenai sifat-sifat penting yang menekankan pada eksistensi ruang (lokasi
dan waktu). Dalam analisis keruangan yang harus diperhatikan adalah penyebaran
penggunaan ruang dan penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai
keperluan yang telah direncanakan. Proses overlay antara dua atau lebih layer peta
tematik digunakan untuk mendapatkan output baru sesuai dengan kriteria yang
mendukung penelitian. Perangkat software Arc-GIS digunakan untuk mengolah peta
tematik dalam bentuk vektor dan raster. Dengan bantuan software, proses overlay
peta-peta tematik pada analisis keruangan akan dilakukan dengan menggunakan
menu yang terdapat pada software.
Pada penelitian tentang Pengelolaan Hutan Dalam Mengatasi Alih Fungsi Lahan
Hutan Di Wilayah Kabupaten Subang, ruang lingkup wilayah penelitian adalah wilayah
Kabupaten Subang. Analisis Pengelolaan Hutan Dalam Mengatasi Alih Fungsi Lahan Hutan
Di Wilayah Kabupaten Subang dibagi menjadi tiga (3) rekapitulasi dalam bentuk peta
analisis dan juga rekomendasi. Pertama adalah peta analisis kawasan hutan yang menjadi
output dari analisis keruangan terkait penentuan kawasan hutan di kabupaten Sumedang.
Hasil penentuan hutan berdasarkan analisis ini dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan
fungsinya, berikut ini merupakan penjelasan masing-masing kawasan hutan di Kabupaten
Subang.
Dari peta analisis kawasan hutan di Kabupaten Subang, diperoleh data yang valid terkait
kawasan hutan hasil overlay dari beberapa peta tematik. Dari data analisis tersebut
didapatkan terdapat tiga (3) kawasan hutan di kabupaten Subang yaitu kawasan hutan
lindung, kawasan hutan konservasi dan kawasan hutan produksi.
Kedua adalah peta identifikasi alih fungsi hutan di kabupaten Subang. Identifikasi dilakukan
pada setiap kawasan hutan terkait alih fungsinya. Adapaun peta identifiksi alih fungsi lahan
dapat dilihat pada gambar 3.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai.
Jurnal Litbang Pertanian 23(1) 2004
Arief, Arifin. 1994. Hutan, Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Kusumaningtyas, Rahajeng. Pengelolaan Hutan Dalam Mengatasi Alih Fungsi Lahan Hutan
Di Wilayah Kabupaten Subang. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas
Islam Bandung
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan
Kehutanan