KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, Karunia
dan Kuasa-Nya, sehingga Penyusunan Laporan Akhir Kegiatan Internalisasi RPDAST DAS
Musi ke dalam RTRW/ RPJMD, Wilayah Kerja Balai Pengelolaan DAS Musi dapat
terselesaikan dengan baik.
Laporan Akhir ini merupakan bagian dari produk kegiatan yang di dalamnya
meliputi Pendahuluan, Tahapan Pelaksanaan Internalisasi RPDAS, Permasalahan dan
Solusi, serta Kesimpulan.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada PUSPICS
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang telah membantu
menyediakan tenaga ahli yang berkompeten dalam pelaksanaan kegiatan ini dan kami
berharap semoga hasil dari pekerjaan ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak.
Tabel 3.1 SKPD Yang Dilibatkan Dalam Internalisasi RPDAS Terpadu .......................................... 11
Tabel 3.2 Monev Permasalahan Dalam Rencana Pengelolaan DAS Terpadu
(RPDAST) Musi (Observasi Lapangan) ................................................................ 14
Tabel 3.3 Rekapitulasi Monev Permasalahan Dalam Rencana Pengelolaan DAS
Terpadu (RPDAST) Musi (Observasi Lapangan) .................................................. 15
Tabel 3.4 Monev Permasalahan Dalam Rencana Pengelolaan DAS Terpadu
(RPDAST) Musi (Analisis Data Sekunder) ............................................................ 18
Tabel 3.5 Rekapitulasi Monev Permasalahan Dalam Rencana Pengelolaan DAS
Terpadu (RPDAST) Musi (Analisis Data Sekunder)............................................... 19
Tabel 3.6 Monev Permasalahan Dalam Rencana Pengelolaan DAS Terpadu
(RPDAST) Musi (FGD) ....................................................................................... 20
Tabel 3.7 Rekapitulasi Monev Permasalahan Dalam Rencana Pengelolaan DAS
Terpadu (RPDAST) Musi (FGD) .......................................................................... 21
Tabel 3.8 Monev Program Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (RDAST) DAS
Musi .................................................................................................................. 25
Tabel 3.9 Rekapitulasi Monev Program Rencana Pengelolaan Das Terpadu
(RDAST) DAS Musi ............................................................................................. 33
Tabel 3.10 Akomodasi Permasalahan RPDAS Terpadu DAS Musi dalam RPJM
Provinsi Sumatera Selatan .................................................................................. 51
Tabel 3.11 Rekapitulasi Monev Internalisasi Rencana Pengelolaan Das Terpadu
(RPDAST) Musi Pada RPJMD............................................................................... 56
Tabel 4.1 Permasalahan dan Solusi dalam Proses Internalisasi RPDAST DAS
Musi ke dalam RTRW/ RPJMD ............................................................................ 69
Tabel 4.2 Permasalahan dan Solusi dalam kegiatan penyusunan Internalisasi
RPDAST DAS Musi ke dalam RTRW/ RPJMD ........................................................ 73
1.4. Pengertian
Dalam Peraturan Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung ini, yang
dimaksud dengan :
1. Internalisasi RPDAS dalam RTRW adalah upaya untuk memastikan bahwa
substansi RPDAS terintegrasi kedalam muatan RTRW sehingga dapat
diimplementasikan oleh SKPD di daerah.
2. Daerah Aliran Sungai yang selanjutnya disebut DAS adalah suatu wilayah
daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang
berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat
merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan
yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
3. Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal
balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala
aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta
meningkatnya kemanfaatan sumberdaya alam bagi manusia secara
berkelanjutan.
4. Rencana Pengelolaan DAS adalah suatu rencana yang disusun secara utuh
dari hulu, tengah sampai dengan hilir, melibatkan para pemangku kepentingan
di wilayah DAS tersebut, melalui tahapan perumusan masalah, tujuan, strategi
serta monitoring dan evaluasi. Rencana tersebut disahkan oleh pejabat sesuai
dengan kewenangannya dan berlaku selama jangka waktu 15 (lima belas)
tahun.
5. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah nasional/provinsi/kabupaten/kota yang dijadikan
acuan untuk perencanaan jangka panjang.
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahunan
yang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah dengan
1. Kunjungan Balai Pengelolaan DAS ke Bappeda dan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota untuk mengetahui sejauh mana materi RPDAS telah diakomodir dalam
RTRW/RPJMD dan rencana pembangunan sektor.
2. Penyelenggaraan rapat yang di inisiasi oleh Balai Pengelolaan DAS dan dilakukan
dengan Bappeda dan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten/Kota.
Tahapan kegiatan koordinasi dengan para pihak yang dilakukan secara bersama-sama
antara Balai Pengelolaan DAS dengan Bappeda dan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota meliputi:
1. Penggandaan dokumen RTRW dan RPJMD Bappeda dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah di Kabupaten/Kota.
Beberapa kegiatan yang perlu dilihat dalam tahapan kunjungan lapangan ini meliputi:
1. Kegiatan Kehutanan
2. Kegiatan Pertanian (termasuk perikanan dan peternakan)
3. Kegiatan Perkebunan
4. Kegiatan Pertambangan
5. Kegiatan Pekerjaan Umum
6. Kegiatan Pengendalian dan Pencemaran
7. Kegiatan lainnya sesuai dengan matriks kegiatan dalam RPDAS.
1. Konsultasi Balai Pengelolaan DAS ke Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan
Lindung.
2. Penyelenggaraan rapat oleh Balai Pengelolaan DAS.
Rencana Pengelolaan DAS Terpadu DAS Musi disusun mulai tahun 2010 yaitu
dengan melakukan identifikasi dan inventarisasi permasalahan pada DAS Musi.
Kemudian pada Tahun 2011 dibentuk Tim Penyusun RPDAST DAS Musi dengan
melibatkan SKPD Pengelola DAS pada 4 Provinsi, UPT Kementerian Kehutanan
lingkup Provinsi Sumatera Selatan, BPDAS Provinsi Bengkulu, Jambi dan Lampung,
Universitas Sriwijaya, Mitra, dan LSM.
Sebagai landasan kerja bagi tim penyusun
tersebut, diterbitkan SK Pembentukan Tim Penyusun RPDAST DAS Musi yang
disahkan oleh Gubernur Sumsel, Bengkulu, Jambi dan Lampung.
Selanjutnya tim bekerja dalam kurun waktu satu tahun (2011) untuk
menyusun RPDAS Terpadu DAS Musi melalui tahapan-tahapan kegiatan sebagai
berikut :
1. Pada bulan Agustus 2011, melaksanakan rapat tata ruang DAS di Yogyakarta
bekerjasama dengan PUSPICS Fakultas Geografi UGM. Rapat melibatkan
Bappeda Provinsi Sumsel, Bengkulu, Jambi dan Lampung; Dinas yang
menangani kehutanan, Universitas Sriwijaya, Forum DAS Sumsel, Jambi,
Bengkulu dan Lampung. Output berupa Dokumen Penyusunan Rencana
Pengelolaan SWP DAS Musi Terpadu;
2. Pada tanggal 27-28 Oktober 2011, melaksanakan rapat analisis peran para pihak
dalam rangka penyusunan RPDAST DAS Musi. Para peserta yang hadir meliputi
Bappeda, BLH, Dinas yang
menangani kehutanan di Provinsi Sumsel, Bengkulu,
Jambi dan Lampung serta Biro hukum setda Provinsi Sumsel, BPDAS Bengkulu,
Jambi, Sumsel dan Lampung, UPT Kementerian Kehutanan lingkup Provinsi
Sumatera Selatan. Kegiatan ini merupakan kerjasama BPDAS Musi dengan
Forum DAS Sumsel, Bengkulu, Jambi dan Lampung;
3. Pada tanggal 29 dan 30 Nopember 2011, melaksanakan seminar dan
pembahasan rekomendasi RPDAST DAS Musi dengan melibatkan seluruh
stakeholder terkait pengelolaan DAS di wilayah kerja BPDAS Musi; dan
4. Pada tanggal 13 Desember 2011, melaksanakan seminar dan pembahasan
RPDAS Terpadu DAS Musi yang telah disusun tersebut kemudian disahkan
pada tahun 2012 oleh 4 (empat) Gubernur yang wilayahnya sebagian berada di
dalam DAS Musi, yaitu Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Lampung, Gubernur
Bengkulu, dan Gubernur Jambi. RPDAS Terpadu DAS Musi ini secara resmi telah
menjadi dokumen acuan bagi pelaksanaan kegiatan pengelolaan DAS Musi oleh
seluruh kabupaten/kota di ke-empat wilayah provinsi tersebut. Wilayah
kabupaten/kota tersebut adalah :
A. Provinsi Sumatera Selatan
1. Kab. Banyuasin
2. Kab. Empat Lawang
3. Kab. Lahat
4. Kab. Muara Enim
5. Kab. Musi Banyuasin
6. Kab. Musi Rawas
7. Kab. Musi Rawas Utara
8. Kab. Ogan Ilir
9. Kab. Ogan Komering Ilir
10. Kab. Ogan Komering Ulu
11. Kab. Ogan Komering Ulu Selatan
12. Kab. Ogan Komering Ulu Timur
13. Kab. Penukal Abab Lematang Ilir
14. Kota Lubuklinggau
15. Kota Pagar Alam
16. Kota Palembang
17. Kota Prabumulih
B. Provinsi Bengkulu
1. Kab. Kepahiang
2. Kab. Rejang Lebong
D. Provinsi Lampung
1. Kab. Lampung Barat
2. Kab. Way Kanan
Sebagai tindak lanjut dari penetapan RPDAS Terpadu DAS Musi tersebut,
dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2013, RPDAST DAS Musi dipakai sebagai salah satu dasar dalam
penyusunan Raperda Pengelolaan DAS Sumatera Selatan
2. Perda Pengelolaan DAS Sumatera Selatan No. 5 / 2013 Tanggal 17 April 2013
disahkan oleh Gubernur Sumatera Selatan
3. Salah satu implemetasi dari RPDAST DAS Musi adalah disusunya Dokumen
Rencana Tindak DAS Rawan Bencana Wilayah Kerja BPDAS Musi (Sub DAS
Komering) Kab. OKU Timur dan OKU Selatan pada Tahun 2013.
4. Tahun 2014, Dokumen Rencana Tindak DAS Rawan Bencana Wilayah Kerja
BPDAS Musi (Sub DAS Komering) Kab. OKU Timur dan OKU Selatan disahkan
oleh Bupati OKU Timur dan OKU Selatan.
3.3. Tahapan Internalisasi RPDAST DAS Musi ke Dalam RTRW/ RPJMD
Pada tahun 2015 dilakukan kegiatan Internalisasi RPDAS Terpadu DAS Musi
dalam RPJMD/RTRW untuk melihat sejauh mana peran para pihak yang terkait
dalam kegiatan pengelolaan DAS Musi seperti dalam RPDAS Terpadu DAS Musi
dalam melakukan kegiatannya. Hal ini sangat penting, mengingat dalam
implementasi RPDAS Terpadu DAS Musi melibatkan seluruh pihak sesuai dengan
Tupoksi masing-masing seperti yang tercantum dalam dokumen RPDAS Terpadu
DAS Musi. Untuk mengetahui sejauh mana para pihak mengetahui, memahami dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah disepakati bersama dalam RPDAS
Terpadu DAS Musi, maka dilakukan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) dengan
3.4.1. Sejauh mana para pihak mengetahui dan menyadari permasalahan yang
terjadi di wilayah masing-masing terkait dengan DAS, dan sejauh mana
RPDAS Terpadu yang sudah disusun mampu mewadahi permasalahan yang
ada tersebut.
3. Kab. Sarolangun
1. Kab. Batanghari
1. Kab. Banyuasin
Lematang Ilir
3. Kab. Lahat
5. Kab. Musi
Banyuasin
Timur
Utara
Ilir
NO. PERMASALAHAN DARI HASIL OBSERVASI LAPANGAN
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
MENJAWAB
MENJAWAB
MENJAWAB
MENJAWAB
RELEVAN
RELEVAN
RELEVAN
RELEVAN
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
NO. PERMASALAHAN DARI HASIL OBSERVASI LAPANGAN
Dari hasil rekapitulasi pada tabel 3.2. dan tabel 3.3. tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar para pihak yang terkait dengan kegiatan
pengelolaan DAS Musi ini sudah mengetahui dan memahami permasalahan-
permasalahan yang mereka hadapi selama ini, baik permasalahan yang terjadi di
wilayah hulu, tengah maupun hilir. Para pihak juga mengakui bahwa permasalahan-
permasalahan yang diangkat dalam RPDAS Terpadu DAS Musi masih relevan dengan
3. Kab. Sarolangun
1. Kab. Batanghari
1. Kab. Banyuasin
Lematang Ilir
Selatan
Timur
Timur
PERMASALAHAN DARI HASIL ANALISIS DATA
NO.
SEKUNDER
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
RELEVAN
RELEVAN
RELEVAN
RELEVAN
PERMASALAHAN DARI HASIL ANALISIS DATA
NO.
SEKUNDER
3. Kab. Sarolangun
1. Kab. Batanghari
1. Kab. Banyuasin
Lematang Ilir
5. Kab. Musi
Banyuasin
Timur
Utara
Ilir
NO. PERMASALAHAN DARI HASIL FGD
10 Pasar terbatas
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
TIDAK RELEVAN
MENJAWAB
MENJAWAB
MENJAWAB
MENJAWAB
RELEVAN
RELEVAN
RELEVAN
RELEVAN
TIDAK
TIDAK
TIDAK
TIDAK
NO. PERMASALAHAN DARI HASIL FGD
10 Pasar terbatas 6 8 3 - 1 1 - - 3 1 1
Berdasarkan tabel 3.8. dan tabel 3.9. dapat dilihat bahwa pelaksanaan
program/kegiatan dalam pengelolaan RPDAS Terpadu DAS Musi menunjukkan hasil
yang baik selama kurun waktu pelaksanaan RPDAS Terpadu DAS Musi yang baru
memasuki tahap pelaksanaan 3 tahun semenjak ditetapkan pada tahun 2015. Dari
52 program/kegiatan yang tercantum dalam RPDAS Terpadu DAS Musi tercatat
seluruh program telah dilaksanakan oleh para pihak, meskipun dengan intensitas
pelaksanaan yang berbeda-beda. Rekapitulasi dari kegiatan yang diperoleh dari
kegiatan FGD dengan para pihak adalah sebagai berikut :
1. Dari 52 jenis program kegiatan yang ada, terdapat 146 program/kegiatan yang
sudah dilaksanakan, 434 program/kegiatan yang akan dilaksanakan, serta 56
program yang dianggap sudah tidak relevan untuk dilaksanakan. Selanjutnya jika
dilihat dari komposisi kegiatan per-provinsi adalah sebagai berikut :
- Sumatera Selatan : 127 kegiatan sudah dilaksanakan, 315 akan dilaksanakan,
dan 55 tidak akan dilaksanakan lagi. Dari jumlah tersebut rata-rata tiap
kabupaten/kota yang berjumlah 17 telah melaksanakan 7 kegiatan yang
disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah, serta akan melaksanakan
19 kegiatan lainnya. Angka-angka ini menunjukkan pencapian yang sangat
baik.
- Bengkulu : 12 kegiatan sudah dilaksanakan, 76 akan dilaksanakan, dan 1 tidak
akan dilaksanakan lagi. Di Bengkulu terdapat 2 kabupaten yang termasuk
wilayah DAS Musi, sehingga rata-rata setiap kabupaten telah melaksanakan 6
program/kegiatan dan akan melaksanakan program/kegiatan lagi sebanyak 38
kegiatan lainnya. Angka ini juga menunjukkan pencapaian yang sangat baik.
- Jambi : dari 4 wilayah kabupaten yang berada di Provinsi Jambi hanya satu
kabupaten yang menghadiri FGD, yaitu Kabupaten Batanghari. Namun secara
umum tidak memberikan respon terhadap kuisioner yang diberikan pada saat
FGD, sehingga tidak dapat diperoleh data dan informasinya.
- Lampung : dari 2 kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung, hanya satu
hilir
terpadu
terpadu
Sudah Dilaksanakan
PROGRAM KEGIATAN
3. Kab. Lahat
Ulu
11. Kab. Ogan Komering
Ulu Selatan
Tidak dilaksanakan
12. Kab. Ogan Komering
25
Ulu Timur
13. Kab. Penukal Abab
Lematang Ilir
14. Kota Lubuklinggau
1. Kab. Kepahyang
1. Kab. Batanghari
3. Kab. Sarolangun
4. Kab. Tanjung Jabung
Timur
1. Kab. Lampung Barat
LAMPUNG
26 Konservasi rawa
33 Anugerah lingkungan
34 Pembentukan Kelembagaan
43 Pemanfaatan perkembangan
teknologi dengan automatic data
acquisition system, logger, system
telemetri, teknik penginderaan jauh
terkini, dan internet
47 Pemberdayaan Kelompok
Masyarakat (HKm)
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
2 Penyusunan dan 2 4 - 11 - 2 - - - - - 4 1 - - 1
Pengesahan Perda Provinsi
tentang pengelolaan DAS
terpadu
3 Penyusunan dan 3 10 - 4 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
Pengesahan Perda kab/kota
tentang pengelolaan DAS
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
terpadu
6 Penghimpunan dan 1 8 1 7 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
pemanfaatan dana CSR
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
(Coorporate Social
Responsibility) untuk
pengelolaan DAS terpadu
8 Pengelolaan sempadan 6 5 - 6 1 1 - - - - - 4 1 1
sungai (riparian zone)
9 Pembersihan dan 7 5 1 4 - 2 - - - - 4 2
pengerukan sungai
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
13 Pelatihan Penerapan 1 10 - 6 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
Teknologi Tepat Guna untuk
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
14 Penyusunan 1 11 - 5 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
Protap(Prosedur Tetap)
pengelolaan DAS terpadu
16 Peningkatan pengamanan 7 6 - 4 1 1 - - - - - 4 1 - - 1
kawasan hutan untuk
mencegah terjadinya
perambahan dan
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
penebangan liar
17 Rehabilitasi dan 2 7 - 8 1 1 - - - - 4 1 - - 1
peningkatan proporsi
tanaman MPTS pada areal
HKm
18 Pembuatan demplot - 4 3 10 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
pertanaman rotan untuk
meningkatkan fungsi
hidroorologis hutan pada
areal HKm
19 Pembuatan demplot - 7 3 7 - - 1 1 - - - 4 - 1 - 1
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
20 Pembuatan demplot - 5 3 9 - 1 - 1 - - - 4 - 1 - 1
agrosilvo-fishery pada kaw
asan hutan produksi
21 Pembangunan Hutan 3 8 1 5 1 1 - - - - - 4 - 1 - 1
Tanaman Rakyat (HTR) dan
Hutan Desa (HD)
22 Pembangunan dan 8 3 1 5 1 1 - - - - - 4 1 - - 1
pengembangan Kebun Bibit
Rakyat
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
23 Pembuatan DAM 2 5 1 9 1 1 - - - - - 4 - 1 - 1
pengendali
24 Pembuatan demplot 2 8 1 6 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
konservasi tanah dan air di
areal budidaya
26 Konservasi rawa - 6 3 8 - 1 - 1 - - - 4 - 1 - 1
27 Pembuatan demplot 1 5 2 9 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
penanganan lahan kritis
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
29 Pembuatan pintu - 7 2 8 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
pengendali air di daerah hilir
30 Pembentukan, penguatan, 2 10 - 5 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
dan pemberdayaan
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
31 Penelitian tentang - 4 3 10 - 1 - 1 - - - 4 - 1 - 1
antropologi budaya dan
sosiologi
33 Anugerah lingkungan 6 4 1 6 - - - 1 - - - 4 - 1 - 1
34 Pembentukan Kelembagaan 1 9 - 7 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
Masyarakat Pengelola DAS
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
35 Pendampingan dan - 6 2 9 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
advokasi lembaga
pengelolaan DAS terpadu
dalam pelaksanaan
administrasi dan fungsi
manajemen
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
38 Pembuatan Perdes - 6 2 9 - 2 - - - - 4 - 1 - 1
Pengelolaan DAS Terpadu
39 Pembuatan RPJMDes di - 7 1 9 - 2 - - - - 4 - 1 - 1
wilayah DAS MUSI
40 Pendampingan dan - 7 1 9 - 2 - - - - 4 - 1 - 1
advokasi lembaga
pengelolaan DAS terpadu
DAS MUSI dalam
pelaksanaan administrasi
dan fungsi manajemen
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
kegiatan lembaga
pengelolaan DAS terpadu
DAS MUSI
43 Pemanfaatan - 7 1 9 - 2 - - - - 4 - 1 - 1
perkembangan teknologi
dengan automatic data
acquisition system, logger,
system telemetri, teknik
penginderaan jauh terkini,
dan internet
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
45 Pemasyarakatan 5 2 2 8 - 1 - 1 - - - 4 - 1 - 1
penggunaan pupuk organik
untuk usahatani
46 Pengembangan dan 2 4 2 9 - 1 - 1 - - - 4 - 1 - 1
optimalisasi sekolah lapang
swadaya
47 Pemberdayaan Kelompok 2 6 - 9 1 1 - - - - - 4 1 - - 1
Masyarakat (HKm)
48 Peningkatan dan 4 3 2 8 - 2 - - - - - 4 - 1 - 1
pengembangan kemitraan
usaha antara Poktan,
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
DILAKSANAKAN
NO. PROGRAM KEGIATAN
50 Revitalisasi pertanian, 3 4 2 8 - 1 - 1 - - - 4 - 1 - 1
peternakan, perikanan, dan
kehutanan
52 Pembentukan dan 2 3 3 9 - 1 - 1 - - - 4 - 1 - 1
berbasis KUB
DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
TIDAK DILAKSANAKAN
BENGKULU
TIDAK MENJAWAB
49
DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
JAMBI
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
DILAKSANAKAN
AKAN DILAKSANAKAN
LAMPUNG
TIDAK DILAKSANAKAN
TIDAK MENJAWAB
3.4.3. Sejauh mana permasalahan yang diungkap dan rencana program/kegiatan
dalam RPDAS Terpadu terinternalisasi dalam RPJMD/RTRW masing-masing
provinsi/kabupaten/kota
Masih terjadi konflik antar Di tahun 2015 melakukan MoU untuk kerjasama antar Instansi
11
sektor/kegiatan seperti Dinas Pertanian dan Dinas PU Pengairan
Belum optimalnya pemanfaatan Pembinaan lubuk larangan, Program Perlindungan dan Konservasi
15 kearifan lokal dalam pengelolaan Sumber Daya Alam (Peningkatan Konservasi daerah tangkapan Air
DAS dan Sumber-sumber Air)
3. Kab. Sarolangun
1. Kab. Batanghari
1. Kab. Banyuasin
1. Kab. Lampung
8. Kab. Ogan Ilir
4. Kab. Tanjung
12. Kab. Ogan
2. Kab. Rejang
10. Kab. Ogan
Komering Ulu
Jabung Timur
Lubuklinggau
3. Kab. Lahat
9. Kab. Ogan
Komering Ilir
5. Kab. Musi
Banyuasin
14. Kota
Lawang
Lebong
Utara
Barat
NO. RUMUSAN MASALAH DALAM RPDAST 2011
Gambar 3.1 Bangunan Sipil Teknis berupa embung di Kabupaten Ogan Ilir
Gambar 3.4 Hutan Rakyat di Desa Penang Jaya, Kabupaten Muara Enim
Gambar 3.5 Pintu air pada sub DAS Lalan, Kabupaten Muaro Jambi
Gambar 3.6 Lokasi Hutan Kota seluas 5 Ha d Desa Kota Baru Selatan, Kecamatan
Martapura, Kabupaten OKU Timur
Gambar 3.10 Pembangunan DAM Penahan di Sungai Air Rawas, Desa Lawang
Agung, Kecamatan Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara
Secara garis besar RPDAST DAS Musi yang disusun pada tahun 2011 masih
layak untuk dilanjutkan pelaksanaannya. Hal ini tercermin dari jawaban
pada kuisioner yang menyatakan bahwa sebagian besar permasalahan yang
terdapat dalam RPDAST DAS Musi masih terjadi sampai dengan saat ini di
DAS DAS Musi. Hal ini menunjukkan relevansi yang masih tinggi antara
permasalahan DAS yang diinterpretasi pada saat RPDAS DAS Musi dibuat
dengan kondisi DAS Musi aktual. Dengan kata lain, permasalahan yang ada
di DAS DAS Musi masih belum bergeser dari tahun 2011 sampai dengan
saat ini.
Pemahaman seluruh para pihak terkait terhadap RPDAST DAS Musi belum sama
o Meningkatkan sosialisasi
Sosialisasi kepada para pihak harus rutin dilaksanakan oleh Bappeda selaku
koordinator RPDAST di wilayah masing-masing, sehingga pemahaman dapat
ditingkatkan pada level yang sama. Dalam pelaksanaannya dapat bekerja
sama dengan BPDAS.
o Koordinasi secara rutin
Koordinasi secara rutin oleh para pihak harus terus dilaksanakan untuk
mengevaluasi pelaksanaan atau implementasi RPDAST DAS Musi tersebut.
Dengan evaluasi yang rutin dapat dengan cepat diketahui permasalahan-
permasalahan yang muncul terkait implemtasi di lapangan. Hal ini juga akan
memudahkan untuk memantau target kinerja para pihak terkait RPDAST
DAS Musi.
o Meningkatkan peran forum DAS
Forum DAS sebagai organisasi yang memiliki peran dalam menjaga
kelestarian DAS memiliki kuwajiban untuk memantau pelaksanaan RPDAST
Dari hasil pelaksanaan FGD Internalisasi RPDAST DAS Musi dapat diketahui
bahwa ternyata belum semua SKPD terkait pengelolaan DAS sudah
memahami tentang kegiatan RPDAST. Oleh karena itu ke depan kegiatan
sosialisasi RPDAST tetap diperlukan dan harus dilaksanakan dengan kontinyu.
Perwakilan SKPD yang ditugaskan hadir dalam Focus Groups Discussion (FGD)
tidak memahami data di kantornya (SDM baru/ kurang potensial di bidangnya)
o Diharapkan SKPD mendelegasikan kepada SDM yang kompeten di bidangnya.
Pada saat pelaksanaan FGD Internalisasi RPDAST DAS Musi, tidak semua
SKPD mengirimkan staf yang benar-benar menguasai permasalahan RPDAST
Perwakilan SKPD yang hadir dalam FGD tidak mengisi semua matriks FGD pada
bagian yang sesuai tupoksinya.
o Meningkatkan sosialisasi tentang arti pentingnya mengisi matriks FGD. Dari
hasil pelaksanaan FGD Internalisasi RPDAST DAS Musi dapat diketahui bahwa
ternyata belum semua SKPD terkait pengelolaan DAS sudah memahami
tentang kegiatan RPDAST, sehingga matriks program dan kegiatan RPDAST
tidak sepenuhnya dimengerti dan dikethui implemntasinya selama ini. Oleh
karena itu ke depan kegiatan sosialisasi RPDAST tetap diperlukan dan harus
dilaksanakan dengan kontinyu.
FGD dalam rangka internalisasi RPDAST DAS Musi merupakan salah satu
wahana untuk berinteraksi antar para pihak guna mengevaluasi pelaksanaan
atau implementasi RPDAST yang dilakukan bersama. Dari kegiatan FGD
tersebut dapat diketahui berbagai perkembangan yang ada di DAS Musi, baik
perkembangan yang sifatnya positif maupun perkembangan yang sifatnya
negatif. Dalam forum ini juga dapat dilakukan tukar pikiran dan curah
pendapat guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di DAS
Musi. Dengan demikian terbina sinergitas antar para pihak dalam pengelolaan
DAS Musi. Selain itu diperlukan sosialisasi lebih intensif mengenai pentingnya
RPDAST DAS Musi supaya ke depan jika ada kegiatan serupa, para pihak
dapat mengirimkan perwakilannya yang kompeten.
Berdasarkan analisa dari data sekunder dan hasil FGD, tim pernyusun
merumuskan kesimpulan dari kegiatan ini sebagai berikut:
2. Internalisasi RPDAS Terpadu DAS Musi sudah terjadi pada para pihak, karena
para pihak mampu menilai relevansi masalah dalam RPDAS Terpadu tersebut
dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi pada saat ini.