Anda di halaman 1dari 9

Kondisi Fisik Wilayah

1. Kondisi Topografi dan Kemiringan Lereng

Keadaan topografi di Kecamatan


Karossa pada umumnya adalah daerah
dengan curah hujan tinggi. Oleh karena
itu, sebagian besar masyarakat di
Kecamatan Karossa berprofesi sebagai
petani atau pekebun karena kondisi
cuaca yang mendukung untuk sektor
tersebut. Ditinjau dari sudut ketinggian tanah, Kecamatan Karossa berada
pada ketinggian 0 - 500 m di atas permukaan air laut.. Ketinggian wilayah
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.1. Topografi Desa/UPT di Kecamatan Karossa
Tipe Topografi
NO DESA / UPT
Daerah Datar Daerah Berbukit

1 Kambunong √ −

2 Tasokko √ −

3 Salubiro √ −

4 Lara √ −

5 Sukamaju √ −

6 Lembah Hopo − √

7 UPT Lara III − √

8 Karossa √ −

9 Kadaila √ −

10 Kayu Calla √ −

11 Benggaulu √ −

12 UPT Mora IV − √

13 Sanjango − √

Sumber : BPS Mamuju, 2017

Jika dicermati konfigurasi wilayah Kecamatan Karossa, Kabupaten


Mamuju Tengah menurut kemiringan lereng, maka sebagian wilayah
termasuk datar adalah bagian sebelah barat yang berbatasan dengan
Selat Makassar. Sebaliknya, semakin ke timur secara graduasi juga
tingkat kemiringan ini semakin tinggi dengan kondisi lahan yang
bergelombang dan berbukit.
Ditinjau dari sudut ketinggian tanah, Kecamatan Karossa berada pada
ketinggian 0 - 500 m di atas permukaan air laut.. Ketinggian wilayah
tersebut dapat digambarkan sebagai berikut

Tabel 3.2. Tinggi wilayah di atas permukaan laut (DPL) menurut Desa di
Kecamatan Karossa
Ketinggian dari
NO Desa / UPT Permukaan Laut
(m)

1 Kambunong 0 – 500

2 Tasokko 19

3 Salubiro 17

4 Lara 16

5 Sukamaju 8

6 Lembah Hopo 30

7 UPT Lara III 54

8 Karossa 21

9 Kadaila 17

10 Kayu Calla 11

11 Benggaulu 22

12 UPT Mora IV 27
13 Sanjango 87

Sumber : BPS Mamuju, 2017

100
80
60
40
20
0 0 19
17
16
8 30 54
21
17 87
11 22 27

Ketinggian dri Permukaan Air


Laut (M)

Diagram 3.1. Ketinggian dari Permukaan Air Laut Kec. Karossa

Benggaulu, 12.92 UPT Mora IV, Sanjango, 50.27


13.63
Kayu Calla, 8.75
Kadaila, 15.36
Kambunong,
171.69

Karossa, 280.44
Tasokko, 175.32

Salubiro, 120.29

UPT Lara III, Lara, 181.5


3.23
Lembah Hopo, 93.6
Sukamaju, 11.29

Diagram 3.2. Ketinggian Luas Wilayah Per Desa/UPT di Kec.


Karossa
2. Kondisi Iklim dan Curah Hujan
Keadaan alam pada Kecamatan Karossa pada umumnya hampir sama
dengan keadaan alam yang ada pada Kabupaten Mamuju Tengah secara
garis besar beriklim tropis. Suhu udara berkisar antara 27 – 31° atau rata-
rata 29° C. Kelembapan udara rata-rata 70% - 80%, kecepatan angin 10,8
km/jam dan tekana udara berkisar 1,010,7 Miliar/Bar serta penyinaran
matahari mencapai 75,8%. Menurut klasifikasi Fergusson tipe iklim di
Kabupaten Mamuju Tengah/Kecamatan Karossa bervariasi yaitu iklim tipe
B, sedangkan menurut zon Oldeman termasuk tipe iklmi C1 seperti yang
disajikan pada tabel 10. Sedangkan untuk curah hujan di Kecamatan
Karossa dipengaruhi oleh keadaan iklim. Oleh karena itu, curah hujan
beragam menurut bulan. Selama 2017 di Kecamatan Karossa, tingkat
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni, yaitu sebanyak 394 mm3.
Rata-rata hujan di Kecamatan Karossa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3. Data Tipe Iklim di Kabupaten Mamuju Tengah


No Tipe Iklim Bulan Bulan Luas (Ha)
Oldeman Basah Kering
1 C1 5–6 Dibawah 2 331,205
Bulan bulan
Sumber: Data Pokok Kab. Mamuju Tengah

Tabel 3.4. Curah Hujan di Kecamatan Karossa Tahun 2017


No Bulan Curah Hujan Hari Hujan
(mm3)

1 Januari 243 14

2 Februari 35 6

3 Maret 324 11

4 April 207 13
No Bulan Curah Hujan Hari Hujan
(mm3)

5 Mei 340 18

6 juni 394 17

7 Juli 106 7

8 Agustus 153 12

9 September 66 9

10 Oktober 31 8

11 November 370 15

12 Desember 322 15

Sumber: Kecamatan Karossa dalam Angka Tahun


2018

3. Jenis Tanah
Persebaran jenis tanah di Kecamatan Karossa
dipengaruhi oleh jenis batuan, iklim dan
geomorfologi lokal, sehingga perkembangannya
ditentukan oleh tingkat pelapukan batuan
tersebut. Kualitas tanah mempunyai pengaruh
besar terhadap intensitas penggunaan lahannya.
Tanah-tanah yang sudah berkembang horisonnya
akan semakin intensif pemanfaatannya terutama
untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.
Kualitas tanah dan penyebarannya ini akan sangat berpengaruh dalam
pengembangan wilayah ini, hal mana terkait dengan prinsip pemanfaatan
lahan yang berdasarkan kesesuaian daya tampung dan daya dukung
lahannya. Jenis tanah di Kecamatan Karossa beragam.

4. Kondisi Hidrologi
Wilayah Kecamatan Karossa Kabupaten Mamuju Tengah dialiri oleh 2
(dua) sungai besar yang mengalir dari daerah perbukitan di bagian timur
menuju ke darah pesisir arah barat dan bermuara di perairan laut Selat
Makassar. Sungai–sungai tersebut adalah Sungai Benggaulu dan Sungai
Karossa. Dalam sistem kerja wilayah sungai, sungai-sungai di Kecamatan
Karossa ini termasuk dalam Wilayah Sungai (WS) Karama, yang meliputi
DAS Budong-budong dan DAS Karossa. Luas masing-masing DAS menurut
Desa di Kecamatan Karossa sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.5. Luas Daerah Aliran Sungai DAS per Desa di Kecamatan Karossa
NO Desa / UPT DAS Budong- DAS Karossa Jumlah (Ha)
Budong

1 Kambunong 15.103,87 2.069,90 17.175,67

2 Tasokko 11.038,66 6.541,74 17.580,40

3 Salubiro 9.420,88 2.615,43 12.036,31

4 Lara 12.135,21 6.035,84 18.171,05

5 Sukamaju 1.136,42 1.136,42

6 Lembah Hopo 1.895,46 7.464,51 9.359,97

7 UPT Lara III 322,75 322,75

8 Karossa 1.6235,84 1.2078,64 28.314,49

9 Kadaila 1.559,65 1.559,65

10 Kayu Calla 875,32 875,32


NO Desa / UPT DAS Budong- DAS Karossa Jumlah (Ha)
Budong

11 Benggaulu 1.285,12 1.285,12

12 UPT Mora IV 1.387,09 1.387,09

13 Sanjango 19,50 5.008,49 5.027,99

Total 65.849,43 48.380,90 114.232,23

Sumber : Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai & Hutan Lindung


Lariang-Mamasa, Tahun 2017

5. Kondisi Geologi
Secara umum keadaan geologi atau jenis batuan merupakan gambaran
proses dan waktu pembentukan bahan induk serta penampakan morfologis
tanah, seperti tebing, kaldeva gunung dan sebagainya. Batuan dan bahan
tambang mempunyai manfaat yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Persebaran jenis batuan di Kecamatan Karossa terbagi dalam 5
(Lima) kelompok atau golongan, yaitu batu gamping, batu pasir, batu
konglomerat dan batu lempung.
6. Penggunaan Lahan
Jenis penggunaan lahan di wilayah Kecamatan Karossa Kabupaten
Mamuju Tengah didominasi oleh Hutan Lahan Kering Primer seluas
62.995,97 Ha (57,60%) dan Hutan Lahan Kering Sekunder/Bekas Tebangan
seluas 25.742,71 Ha (23,54%). Penggunaan lahan lainnya yang tergolong
agak luas adalah Semak Belukar/Alang-alang seluas 12.627,53 Ha (11,55%)
dan Perkebunan/Kebun seluas 5.120,44 Ha (4,68%). Penggunaan lahan
lainnya berupa Padang Rumput, Air Tawar Sungai, Tambak,
Tegalan/Ladang, Sawah dan lain-lain.
Secara rinci luas masing-masing jenis penggunaan lahan di wilayah
Kecamatan Karossa sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.6. Tabel Luas lahan berdasarkan penggunaannya di Kecamatan Karossa


No Tutupan Lahan Luas Penggunaan Lahan

Ha %

1 2 3 4

1 Air Rawa 5.05 0.01

2 Air Tawar Sungai 551.91 0.50

3 Tambak 442.57 0.40

4 Hutan Mangrove Sekunder 277.85 0.25

5 Hutan Lahan Kering Primer 62,995.79 57.60

6 Hutan Lahan Kering Sekunder / Bekas 25,742.71 23.54


Tebangan

7 Padang Rumput 642.63 0.59

8 Pasir / Bukit Pasir Darat 6.50 0.01

9 Perkebunan / Kebun 5,120.44 4.68

10 Permukiman 245.33 0.22

11 Sawah 293.48 0.27

12 Semak Belukar / Alang-Alang 12,627.53 11.55

13 Tegalan / Ladang 419.00 0.38

Total 109,370.79 100.00

Sumber : Profil Kab. Mamuju Tengah, Tahun 2017

Diagram 3.3. Persentase Penggunaan Lahan di Kec. Karossa

Anda mungkin juga menyukai