Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah.
Luas wilayah Kota Banjar berdasarkan penjelasan UU No.27/2002 adalah kurang-lebih 113,49 km2 atau
11.349 Ha. Sementara berdasarkan pengukuran pada Peta Rupa Bumi Bakosurtanal, seperti dikemukakan
dalam Data Potensi Kota Banjar dari Bapeda Kota Banjar tahun 2003, luas wilayah Kota Banjar adalah
13.197,23 Ha, dengan rincian menurut kecamatan yaitu :
Kecamatan Banjar : 2.623,84 Ha,
Kecamatan Pataruman : 5.405,66 Ha,
Kecamatan Purwaharja : 1.826,74 Ha,
Kecamatan Langensari : 3.340,99 Ha.
Bentangan morfologi/topografi wilayah Kota Banjar bervariasi sejak dari puncak perbukitan hingga
hamparan dataran. Ketinggian Kota Banjar berkisar antara 0 - 400 m dpl. Posisi tertinggi di atas permukaan laut
adalah puncak bukit Gunung Sangkur, dengan ketinggian +356 m dpl, sementara posisi terendah adalah di
bagian timur di tepi Sungai Citanduy (Desa Waringinsari Kecamatan Langensari), dengan ketinggian +16 m dpl.
Ada 2 kompleks perbukitan yang utama, dan sejumlah perbukitan/bukit minor (yang lebih kecil). Komplek
perbukitan utama yang pertama adalah komplek perbukitan Gunung Sangkur, yang terletak di Kecamatan
Pataruman, dan terdiri atas beberapa puncak bukit , yaitu : Gunung Sangkur (+356 m), Pasir Huni (+227 m),
Pasir Sireum (+226 m), Pasir Cabe (+251 m), Pasir Batukarut (+253 m), dan lainnya. Komplek perbukitan
utama yang kedua adalah komplek perbukitan Gunung Babakan, yang terletak di Kecamatan Purwaharja,
dengan puncaknya yaitu Gunung Babakan (+243 m).
Beberapa bukit/perbukitan minor, terutama terletak di Kecamatan Pataruman dan Kecamatan Banjar,
serta sedikit di Kecamatan Langensari bagian barat. Perbukitan minor yang terdapat di Kecamatan Pataruman
antara lain adalah:
Pasir Tumpeng (perbatasan Kelurahan Hegarsari – Kelurahan Pataruman),
Pasir Jengkol/Pasir Loklok (Kelurahan Pataruman),
Sementara bukit minor di Kecamatan Langensari bagian barat adalah Bukit-bukit di perbatasan Desa
Rejasari dengan Desa Mulyasari, dan Bukit di Kampung Bojongsari (Kel. Bojongkantong). Selain perbukitan
tersebut di atas, bentang morfologi/topografi yang cenderung merupakan kelerengan atau kemiringan yang
cukup signifikan adalah bentang memanjang dengan kelerengan sampai sekitar 30% yang relatif paralel
dengan Sungai Ciseel-Sungai Cikembang, yang terletak di Desa-Desa Binangun, Neglasari, dan Sitbatu.
Bentangan morfologi/topografi selanjutnya adalah kompleks lahan bergelombang yang diselingi datar setempat-
setempat. Bentang morfologi ini relatif tersebar, yang antara lain terdapat di :
Desa Situbatu, Neglasari, Cibeureum, dan Balokang Kecamatan Banjar;
Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja;
Desa Binangun, Desa Batulawang, Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman;
Bentangan morfologi datar relatif tersebar di wilayah Kota Banjar, dan yang menonjol terdapat di :
Desa Balokang, Desa Cibeureum, Kelurahan Banjar, Kelurahan Mekarsari di Kecamatan Banjar;
Kelurahan Hegarsari, Kelurahan Pataruman, Desa Mulyasari di Kecamatan Pataruman;
Desa Mekarharja, Desa Raharja, Kelurahan Purwaharja di Kecamatan Purwaharja;
Desa Kujangsari, Kelurahan Bojongkantong, Desa Rejasari, Desa Langensari, Kelurahan Muktisari,
Desa Waringinsari di Kecamatan Langensari
Tingkat kesuburan tanah di Kota Banjar pada umumnya tergolong sedang (baik) dengan tekstur tanah
sebagian besar halus dengan jenis tanah alluvial kecuali KecamatanLangensari selain memiliki jenis tanah
alluvial juga tanah berjenis podsonik merah kuning meski tidak mempengaruhi tingkat kesuburannya/Untuk
kondisi hidrologi (air permukaan) Kota Banjar, terdapat 2 sungai besar yaitu :
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah hamparan wilayah yang dibatasi oleh pembatas morfologi
(punggung bukit) yang menerima. Mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsure hara serta mengalirkannya
melalui anak-anak sungai dan keluar pada sungai utama ke laut atau danau. Kota Banjar memiliki 4 DAS yaitu :
DAS Citanduy
DAS Cijolang-Citapen
DAS Ciseel-Cikembang-Cimaragas
DAS Cilisung
Sistem DAS Kota Banjar menjadi satu sistem dimana sungai Citanduy menjadi dapat dilihat pada Tabel
berikut :
-7.27` -7.27`
108.28` 108.40`
KOT A BANJAR
KOTA BANJAR SO
MA
HNA
BAG JA DI B
UA
NA
Iklim di Kota Banjar tergolong ikllim tropis deangan curah hujan 2500 -3500 /tahun. Curah hujan umumnya
sedang dengan hari hujan sedikit. Rata rata curah hujan dalam tahun 2008 tercatat 205,3 mm. Berikut adalah
jumlah curah hujan di Kota Banjar selama tahun 2005-2008.
2.1.4 Administratif
Secara geografis letak wilayah Kota Banjar adalah di antara 108028’00” – 108040’00” Bujur Timur dan
7 19’30” – 7026’30” Lintang Selatan (berdasarkan Peta Rupa Bumi Bakosurtanal), yaitu di bagian timur wilayah
0
Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Kota Banjar sejak didirikan
sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Ciamis, telah mengalami beberapa kali perubahan status :
a. Banjar sebagai Ibu kota kecamatan dari tahun 1937 samapai dengan tahun 1940;
b. Banjar sebagai ibu kota kewadanaan dari tahun 1941 sampai dengan tanggal 1 Maret 1992;
c. Banjar sebagai kota administratif, dari tanggal 2 Maret 1992 sampai dengan 20 Februari 2002;
d. Banjar sebagai kota sejak tanggal 21 Februari tahun 2002
Berdasarkan undang-undang nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa
Barat kurang lebih 113,49 Km2 atau 11.349 Ha, dan berdasarkan luas wilayah secara Administrasi, Pemerintahan
Kota Banjar meliputi 4 (empat) Kecamatan yaitu :
Tabel 2.3 . Luas Wilayah kota Banjar per Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan di Kota Banjar
JUMLAH DESA
NO KECAMATAN LUAS WILAYAH (Ha)
2004 2005 2006 2011
1 BANJAR 2.623,84 6 6 7 7
2 PATARUMAN 5.405,66 6 6 7 8
3 PURWAHARJA 1.826,74 4 4 4 4
4 LANGENSARI 3.340,99 6 6 6 6
JUMLAH 13.197,23 22 22 24
25
Sumber : Kota Banjar Dalam Angka
2.2 DEMOGRAFI
Penduduk Kota Banjar saat Sensus Penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Kota Banjar tercatat
sekitar 156,5 ribu orang. Kemudian terus bertambah menjadi 162,4 ribu orang pada tahun 2005 (SUPAS 2005).
Yang terakhir hasil sementara pencacahan Sensus Penduduk 2010 yang dilaksanakan 1 – 31 Mei 2010 mencatat
jumlah penduduk Kota Banjar sebanyak 175.165 orang yang terdiri atas 87.060 penduduk laki-laki dan 88.105
penduduk perempuan. Sehingga sex ratio penduduk di Kota Banjar menunjukkan angka 99. Artinya tiap 100
penduduk perempuan yang tinggal, terdapat 99 penduduk laki-laki.
Laju pertumbuhan penduduk Kota Banjar tergolong rendah. Hal ini dikarenakan rendahnya angka
kelahiran dan rendahnya angka net migrasi (migrasi masuk dikurangi migarsi keluar). Selama sepuluh tahun
terakhir laju pertumbuhan penduduk Kota Banjar hanya sebesar 1,14 persen per tahun. Kota Banjar juga
termasuk daerah yang tidak terlalu padat penduduknya. Setiap kilometer persegi wilayahnya, rata-rata dihuni oleh
1.138 penduduk.
Penyebaran penduduk Kota Banjar paling banyak tinggal di Kecamatan Pataruman, namun bila dilihat
dari ting-kat kepadatannya, Kecamatan Pataruman merupakan wilayah dengan ting-kat kepadatan paling rendah
yaitu sebanyak 1.012 orang per Km2, se-dangkan wilayah yang terpadat pen-duduknya adalah Kecamatan
Banjar yakni 1.921 orang per Km2. Laju per-tumbuhan penduduk Kecamatan Banjar juga terbilang cukup tinggi
jika diban-dingkan dengan tiga kecamatan lainnya yakni sebesar 1,65 persen per tahun se-lama sepuluh tahun
terakhir.
Tabel 2.4 . Kepadatan Penduduk kota Banjar per Kecamatan dan Jumlah Desa/Kelurahan
Kepadatan Distribusi
Luas Wilayah Jumlah
Kecamatan Penduduk Penduduk
(Km2) Penduduk
(Orang/Km2) (%)
[1] [2] [3] [4] [5]
01 Banjar 26,24 53.889 2.054 29,12
02 Purwaharja 18,27 20.942 1.146 11,32
03 Pataruman 54,05 55.668 1.030 30,08
04 Langensari 33,41 54.544 1.633 29,48
Jumlah 131,97 185.043 1.402 100,00
2009 131,97 183.046 1.387,00 100,00
2008 131,97 180.767 1.369,73 100,00
131,97 179.151 1.357,49 100,00
Data kependudukan terakhir di Kota Banjar yang ada baru sampai tahun 2010. Untuk penghitungan
proyeksi penduduk sampai dengan tahun 2017, pokja sanitasi Kota Banjar menggunakan data kependudukan
tahu 2010.
Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Penduduk dan Proyeksi Penduduk Kota Banjar Tahun 2012 - 2017
r
No Kecamatan 2010 2012 2013 2014 2015 2016 2017
(%/Th)
Sektor ekonomi yang membentuk PDRB di Kota Banjar tahun 2010 mengalami pertumbuhan positif,
bahkan pada sektor pertambangan dan penggalian yang selama ini cenderung mengalami pertumbuhan negatif,
di tahun 2010 telah bergerak positif mencapai sebesar 5,14 persen. Sektor bangunan masih menjadi sektor yang
tumbuh paling pesat di tahun 2010, yaitu sebesar 7,43 persen, walaupun kinerjanya masih dibawah capaian
tahun 2009 yang mencapai sebesar 8,61 persen. Sektor lainnya juga cukup tinggi kinerja laju pertumbuhannya
secara berturut-turut sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 7,08 persen, sektor listrik, gas dan air
tumbuh sebesar 5,47 persen, sektor industri pengolahan sebesar 5,01 persen, sektor pertanian tumbuh sebesar
4,37 persen, sektor jasa-jasa tumbuh sebesar 3,65 persen, sektor pengang kutan dan komunikasi tumbuh
sebesar 3,44 persen, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mengalami kinerja pertumbuhan
yang semakin baik sebesar 3,36 persen.
Laju pertumbuhan ekonomi kota Banjar mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, ini dapat dilihat dalam
tabel 2.6 berupa laju pertumbuhan ekonomi kota Banjar 2009-2012.
Tabel 2.6 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar Tahun 2009 - 2010
2009 2010
Lapangan Usaha Sumber Sumber
LPE (%) LPE (%)
Pertumbuhan Pertumbuhan
Tabel 2.7 menunjukan perekonomian kota Banjar 2009-2010 tentang PDRB harga konstan, pendapatan
perkapita, upah minimum kota serta inflasi dan pertumbuhan yang ada di Kota Banjar.
N
o Deskripsi 2007 2008 2009 2010 2011
4 Inflasi
Tabel 2.8 Perkembangan Target dan Realisasi PAD Kota Banjar Tahun 2006 – 2011
Berdasarkan tabel 2.8 apabila dilihat dari perkembangan realisasi PAD selama 2006-2011 rata-rata
mengalami kenaikan sebesar 24,28 persen. Sedangkan bila target yang ditetapkan dibandingkan dengan
realisasi pendapatan yang dicapai pada tahun yang sama memperlihatkan bahwa secara besaran realisasi PAD
selalu lebih besar dibandingkan dengan target yang ditetapkan, namun pertumbuhan rata-ratanya
memperlihatkan masih di bawah pertumbuhan rata-rata target yang ditetapkan.
Tabel 2.9 Perkembangan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Dibandingkan dengan APBD Kota Banjar
Tahun 2006 s.d 2011
Tahun PAD Pertumbuhan % APBD Proporsi %
2006 14.743.118.080 10,79 239.424.457.674,00 6,16
2007 22.944.875.315 55,63 374.184.738.141,00 6,13
2008 24.399.597.243 6,34 311.828.673.672,00 7,82
2009 26.200.195.805 7,38 340.916.879.452,00 7,69
2010 35.174.566.356 34,25 358.363.399.856,00 9,82
2011 41.341.457.360 17,53 357.170.114.363,12 11,57
Rata-rata Per Tahun 21,99 8,20
Sumber : Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Banjar,2012
Jika melihat kemampuan keuangan dari Pendapatan Asli Daerah Kota Banjar dengan rata-rata per tahun
kontribusi terhadap APBD sebesar 8,20 persen berarti bahwa kemampuan fiskal Kota Banjar masih harus
dioptimalkan, dengan cara memacu sumber-sumber pendapatan asli daerah untuk memberikan kontribusi yang
terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya.
Dana perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU, Bagi hasil pajak/bukan pajak dan Dana
Alokasi Khusus. DAU yang diluncurkan dari pemerintah pusat ke daerah bertujuan untuk menghindari
kesenjangan fiskal (fiscal gap) antar daerah. Besarnya DAU ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang
menekankan pada aspek pemerataan dan keadilan yang selaras dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan
dengan formula dan perhitungan yang ditetapkan sesuai undang-undang.
Dalam perkembangan realisasi Dana Perimbangan Kota Banjar selama kurun waktu 5 tahun terakhir,
rata-rata kenaikan per tahunnya adalah sebesar 34,62 persen. Tapi ini belum memperhitungkan kemungkinan
penurunan realisasi dana perimbangan tahun 2011.
Tabel 2.10 Perkembangan Target dan Realisasi Dana Perimbangan Kota Banjar Tahun 2006 s.d 2011
Sedangkan rata-rata per tahun kontribusi realisasi dana perimbangan terhadap APBD adalah sebesar
78,41 persen. Berikut tabel perkembangannya :
Tabel 2.11 Perkembangan Total Dana Perimbangan Dibandingkan dengan APBD Kota Banjar
Tahun 2006 s.d 2011
Tahun Perimbangan Pertumbuhan % APBD Proporsi %
Pendapatan daerah lainnya berasal dari Bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya,
dana penyesuaian dan otonomi khusus serta bantuan keuangan dari pemerintah daerah lainnya.
Perkembangannya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.12 Perkembangan Target dan Realisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Tahun 2006-2011
Tahun Target Pertumbuhan (%) Realisasi Pertumbuhan (%)
Perkembangan penerimaan lain-lain pendapatan yang sah secara total selama kurun waktu 5 tahun
terakhir antara tahun 2006-2011, rata-rata pertumbuhan per tahunnya adalah sebesar 0,59 persen dan kontribusi
terhadap APBD dalam kurun waktu yang sama rata-rata sebesar 9,07 persen. Berikut Tabel perkembangannya :
Tabel 2.13 Perkembangan Total Penerimaan Lain-lain Pendapatan Yang Sah Dibandingkan dengan
APBD Kota Banjar Tahun 2006 – 2011
Tahun Lain-lain Pendapatan Pertumbuhan % APBD Proporsi %
2006 - -100,00 239.424.457.674,00 0
2007 33.878.717.313 100,00 374.184.738.141,00 9,05
2008 30.223.117.545 -14,79 311.828.673.672,00 9,69
2009 44.037.857.652 45,71 340.916.879.452,00 12,92
2010 56.412.155.389 28,10 358.363.399.856,00 15,74
2011 25.121.245.574 -55,47 357.170.114.363,12 7,03
Rata-rata Per Tahun 0,59 9,07
Sumber : Dinas Keuangan dan Aset Daerah Kota Banjar
Secara total realisasi pendapatan Kota Banjar yaitu penerimaan dari Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Perimbangan serta Lain-lain pendapatan yang sah dalam kurun waktu 2006-2011 mengalami peningkatan
sebesar 30,86 persen per tahun dan kontribusinya terhadap APBD sebesar 97,47 persen per tahun
sebagaimana tabel 2.11 di bawah ini :
Tabel 2.14 Perkembangan Total Realisasi Pendapatan Dibandingkan dengan APBD Kota Banjar
Tahun 2006-2011
Tahun Pendapatan Pertumbuhan % APBD Proporsi %
2006 266.654.464.948,00 83,27 239.424.457.674,00 88,36
2007 394.267.518.931,00 47,86 374.184.738.141,00 100,00
2008 319.487.667.432,31 -18.97 311.828.673.672,00 100,00
2009 362.331.528.656,85 13,41 340.916.879.452,00 106,28
2010 358.363.399.856,00 -1,10 358.363.399.856,00 100
2011 357.170.114.363,12 -0,33 357.170.114.363,12 100
Rata-rata per Tahun 28,62 99,01
Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2005 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD,
Tahun 2006 Perda tentang Perubahan APBD, Tahun 2007 Perda tentang APBD (Murni),
Perda tentang Perubahan APBD Tahun 2008, Tahun 2009,2010, Tahun 2011 Perda tentang APBD (murni)
Tabel 2.15 Perkembangan Target dan Realisasi Belanja Kota Banjar Tahun 2006-201 1
Tahun Target Pertumbuhan (%) Realisasi Pertumbuhan (%)
2006 265.758.472.561,00 85,76 225.008.442.998,00 98,71
2007 400.790.295.954,00 50,81 352.047.833.500,00 56,46
2008 413.960.235.296,00 3,29 340.823.535.922,00 -3,19
2009 428.007.578.149,88 3,39 393.508.151.570,73 15,46
2010 402.105.588.833,00 -6,05 361.966.554.137,00 -8,02
2011 400.343.561.448,00 -0,44
Rata-rata Per Tahun 22,79 31,88
Sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Banjar, 2012
Untuk rata-rata proporsi perkembangan realisasi belanja daerah terhadap APBD sebesar 94,24 persen
per tahun sebagaimana terlihat pada tabel 2.16.
Tabel 2.16 Perkembangan Realisasi Alokasi Belanja Daerah Dibandingkan dengan APBD Tahun 2006-
2010
Tahun Belanja Pertumbuhan % APBD Proporsi %
Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2005 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD, Tahun 2006 Perda tentang Perubahan APBD, Tahun
2007 Perda tentang APBD (Murni), Tahun 2008, 2009, 2010 Perda tentang APBD Perubahan
Untuk tahun 2007 dan 2008 pembagian belanja daerah disesuaikan dengan Pasal 37 Permendagri No.
13 Tahun 2006 dan Permendagri No. 59 Tahun 2007, dimana belanja daerah terbagi atas belanja Tidak Langsung
dan Belanja Langsung. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial,
belanja bagi hasil, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Untuk memudahkan penghitungan pertumbuhan
belanja maka untuk pembagian belanja tahun 2004-2006 disesuaikan dengan pembagian belanja sesuai dengan
Permendagri No. 59 Tahun 2007 yang merupakan Peraturan Perubahan atas Permendagri No. 13 Tahun 2006.
2.4.2 Pembiayaan
Pembiayaan merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara
pendapatan dan belanja daerah. Adapun pembiayaan tersebut bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran
sebelumnya (SILPA), pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan
pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah.
Berdasarkan tabel 2.17, APBD Kota Banjar hampir setiap tahun mengalami defisit anggaran, yang dapat
ditutup dengan pembiayaan yang mengalami peningkatan sebesar 36,44 persen per-tahun, begitu pula
pengeluaran pembiayaan rata-rata pertumbuhan per-tahun mengalami peningkatan sebesar 102,59 persen.
Sumber : Data Tahun 2004 s.d 2005 Perda tentang Perhitungan/Realisasi APBD, Tahun 2006 Perda tentang Perubahan APBD, Tahun
2007 Perda tentang APBD (Murni), Tahun 2008, 2009, 2010 Perda tentang APBD Perubahan
Dari data realisasi penanaman modal asing dan dalam negeri (PMA dan PMDN) dalam kurun waktu
2006-2010, rata-rata pertumbuhan investasi adalah 11,877 persen per tahun. Secara keseluruhan nilai realisasi
PMA dan PMDN mengalami peningkatan.
Tabel 2.20 Rekapitulasi Realisasi Belanja Modal Sanitasi Subsektor untuk Periode 5 tahun (Rp.)
Arahan Pusat
BWK Cakupan Wilayah Luas (Ha) Kegiatan Fungsional
BWK
BWK I - Desa Banjar 2.664,10 “Pusat Kota” - Pusat Kota atau CBD
- Desa Mekarsari (Desa Mekarsari, - Pusat belanja/perniagaan, pertokoan,
Banjar, Hegarsari)
- Desa Hegarsari pasar umum (pelayanan regional dan
- Desa Pataruman local)
(Sebagian Besar) - Terminal, Stasiun KA
Desa Binangun - Pendidikan Tinggi, Rumah Sakit, Islamic
Center, Stadion, Balai Kebudayaan,
Perkantoran Pemerintahan (sebagian) –
Kompleks Pusat Sosial Budaya
- Koridor Campuran, yang mengikuti
jalan-jalan utama dalam BWK
- Perumahan (terencana, perkotaan dan
transisi perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
Konservasi
- Hutan Lindung/Berfungsi Lindung
(Komplek G. Sangkur bag. Utara)
- Sempadan Sungai (Citanduy, Ciseel,
Cikembang)
BWK II - Desa Purwaharja 1.073,01 “ Cipadung Timur - Koridor Campuran yangmengikuti jalan
Desa Karangpanimbal (Desa Purwaharja)) utama dalam BWK
- Perumahan (terencana, perkotaan dan
transisi perkotaan)
- Kegiatan khusus: militer/Batalyon 323,
Komplek Proyek Citanduy
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
konservasi
- Situs Pulo Majeti
- Rawa Onom (danau/situ)
- Situ Mustika (objek rekreasi/wisata)
Hutan Lindung/Berfungsi lindung (komplek
G. Babakan
BWK IIl - Desa Purwaharja 753,73 Randegan - Koridor Campuran yang mengikuti jalan
Desa Karangpanimbal (Desa Mekarharja, utama dalam BWK, termasuk gerbang
BWK IV - Desa Balokang 1.091,09 Desa Balokang - Perumahan (terencana, perkotaan dan
- Desa Cibeureum (Pusat Kec. Banjar) transisi perkotaan)
Desa Jajawar - Stasium KA Karangpucung
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
Konservasi
- Sempadan Sungai (Citanduy)
BWK V - Desa Neglasari 851,21 Warung Buah - Perumahan (perkotaan dan transisi
Desa Situbatu (Desa Neglasari perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Pertanian Lahan Kering berfungsi
Konservasi
- Sempadan Sungai (Cikembang,
Cimaragas)
BWK VI - Desa Pataruman 692,50 Sirnagalih - Industri (berupa zona industri yang
(sebagian kecil) (Desa Mulyasari) direncanakan)
- Desa Mulyasari (sebagian) - Perumahan (terencana, perkotaan dan
transisi perkotaan)
- Pertanian Lahan Basah
- Pertanian Lahan Kering
- Sempadan Sungai (Citanduy)
2.5.1. PENDIDIKAN
Keberhasilan pembangunan dimanapun mensyaratkan kualitas sumber daya manusia. Adapun kualitas
SDM yang tinggi hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Oleh sebab itu peningkatan SDM lebih utama
dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada semua lapisan masyarakat untuk mengecap pendidikan.
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.22 Jumlah Sarana Pendidikan Negeri dan Swasta Menurut Tingkat Pendidikan Di Kota Banjar
Tahun 2010
Tingkat Pendidikan
Kecamatan SLT MT
TK RA/MD PLB SD MI SLTA MA SMK PT
P s
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12]
Banjar 16 112 3 152 27 71 31 62 26 88 0
Purwaharja 10 44 0 60 12 15 6 0 0 28 0
Pataruman 19 148 0 189 38 59 10 0 3 6 0
Langensari 6 86 2 181 44 66 28 25 13 29 0
Jumlah 51 390 5 582 121 211 75 87 42 151 0
2009 47 360 5 580 128 213 66 74 33 111 0
2008 50 240 4 593 123 208 62 74 39 100 0
2007 45 24 4 574 113 172 54 69 25 83 4
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Banjar
2.5.2. KESEHATAN
Salah satu prioritas utama pelak-sanaan pembangunan di Kota Banjar. Adalah Bidang Kesehatan. Sejak
tahun 2005, Walikota Banjar mengambil inisiatif prakarsa untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada lanjut
usia dengan membebaskan pembayaran pengobatan, pemeriksaan lanjut usia di Puskesmas dan Rumah Sakit
pemerintah. Program ini mendapat pengakuan positif dari Gubernur Jawa Barat dengan memberikan piagam
penghargaan pada Walikota Banjar di tahun yang sama.
Dasar keberadaan dinas yang ada di Kota Banjar adalah Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kota
Banjar Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar; Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Organisasi Perangkat
Daerah, terdiri dari :
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Dinas Daerah, terdiri dari :
a.Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga;
b.Dinas Kesehatan;
c. Dinas Pekerjaan Umum;
d.Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;
e.Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika dan Pariwisata;
f. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja;
g.Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset;
h.Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
i. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan
j. Dinas Kebersihan, Pertamanan, Pemakaman dan Lingkungan Hidup.
4. Lembaga Teknis Daerah
a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
b. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah;
c. Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perijinan Terpadu;
d. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
e. Rumah Sakit Umum Daerah;
f. Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik;
g. Kantor Arsip dan Perpustakaan.
5. Inspektorat Kota;
6. Satuan Polisi Pamong Praja;
7. Kecamatan;
8. Kelurahan;
9. Lembaga Lain :
a. Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kota Banjar;
LEMBAGA LAIN : DINAS DAERAH LEMBAGA TEKNIS DAERAH SEKRETARIAT INSPEKTORAT SATPOL PP
BADAN : KOTA
Sekretariat Dewan Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Perencanaan Pembangunan Daerah DPRD
Pengurus KORPRI Kesehatan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pekerjaan Umum Pelatihan Daerah
Kota Banjar Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Badan Penanggulangan Perhubungan, Komunikasi, Informatika dan Penanaman Modal dan Pelayanan
Bencana Daerah Kota Pariwisata Perizinan Terpadu
Banjar Sosial danTenaga Kerja Keluarga Berencana dan
Kantor Layanan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan
Pengadaan Aset
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Barang/Jasa
Kependudukan dan Pencatatan Sipil KANTOR :
KETERANGAN :
Kebersihan, Pertamanan Pemakaman dan Pemberdayaan Masyarakat,
Lingkungan Hidup Pemerintahan Desa, Kesatuan 1. Garis Kemitraan
Bangsa dan Politik 2. Garis Komando
Arsip dan Perpustakaan Daerah 3. Garis Koordinasi Umum
4. Garis Koordinasi Pembinaan Administrasi
5. Garis Koordinasi Pembinaan Teknis
6. Garis Koordinasi Pelaksanaan Operasi
KELURAHAN
SEKSI
SARANA DAN
PRASARANA
SEKSI
KURIKULUM
SEKSI
BUKU PUTIH SANITASI KOTA BANJAR BAB II - 27
PRASARANA
BIDANG
PENDIDIKAN
MENENGAH
UMUM DAN
WALIKOTA
KEPEGAWAIAN DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH
INSTANSI DAN WAKIL WALIKOTA
SEKRETARIAT DAERAH
VERTIKAL SEKSI
PEND. LUAR
LEMBAGA LAIN : DINAS DAERAH SEKOLAH LEMBAGA TEKNIS DAERAH SEKRETARIAT INSPEKTORAT SATPOL PP
BADAN : KOTA
Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Perencanaan Pembangunan Daerah DPRD
Sekretariat Dewan SEKSI
Pengurus KORPRI Kesehatan Kepegawaian, Pendidikan dan
Kota Banjar
Pekerjaan Umum PEMUDA DAN Pelatihan Daerah
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi
Badan Penanggulangan Perhubungan, Komunikasi, Informatika dan Penanaman Modal dan Pelayanan
Bencana Daerah Kota Pariwisata OLAH RAGA Perizinan Terpadu
Banjar Sosial danTenaga Kerja Keluarga Berencana dan
Kantor Layanan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan danBIDANG Pemberdayaan Perempuan
Pengadaan Aset
Barang/Jasa Pertanian, Perikanan dan KehutananPENDIDIKAN RUMAH
LUAR
SAKIT UMUM DAERAH
Kependudukan dan Pencatatan Sipil KANTOR
SEKOLAH
:
Kebersihan, Pertamanan Pemakaman dan Pemberdayaan Masyarakat, KETERANGAN :
Lingkungan Hidup PEMUDA DANPemerintahan Desa, Kesatuan
Bangsa dan Politik 7. Garis Kemitraan
OLAH RAGA 8. Garis Komando
Arsip dan Perpustakaan Daerah 9. Garis Koordinasi Umum
10. Garis Koordinasi Pembinaan Administrasi
11. Garis Koordinasi Pembinaan Teknis
SUB BAGIAN 12. Garis Koordinasi Pelaksanaan Operasi
KELURAHAN
SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
SEKSI
PROGRAM DAN
SARANA DAN
EVALUASI
PRASARANA
SEKSI
KURIKULUM
KELURAHAN
SEKSI