Anda di halaman 1dari 18

IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA)

Dibuat guna memenuhi Tugas Mata Kuliah


Teknik Analisa Kuantitaif

Dosen Pengampu:
Ir. Rindang Alfiah S.T.,M.T.
Ratih Novi Listyawati S.T.,M.Eng.

Disusun Oleh:
Nopriana Hidayah Widihandayani 191910501016
M. Fakhraen Fasya Mandala 191910501050

Kelas B

S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Perencanaan Kota
yang berjudul Analisis Metode IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA).
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Ir.
Rindang Alfiah S.T.,M.T. dan Ibu Ratih Novi Listyawati S.T.,M.Eng. pada mata kuliah
Teknik Analisa Kuantitatif.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Analisis Metode IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) bagi para
pembaca dan juga bagi penulis. Ir. Rindang Alfiah S.T.,M.T. dan Ibu Ratih Novi
Listyawati S.T.,M.Eng selaku dosen Teknik Analisa Kuantitatif yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, September 2021

Kelompok 3

Page | 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................. 6
TINJAUAN TEORI........................................................................................................ 6
2.1 Sejarah Importance Performance Analysis (IPA) ........................................ 6
2.2 Pengertian Metode Importance Performance Analysis (IPA) ..................... 6
2.3 Tahapan Metode Importance Performance Analysis (IPA) ........................ 7
2.4 Penggunaan Importance Performance Analysis dalam perencanaan
wilayah dan kota ....................................................................................................... 12
BAB III .......................................................................................................................... 13
STUDI KASUS.............................................................................................................. 13
BAB IV .......................................................................................................................... 16
KESIMPULAN ............................................................................................................. 16
4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 16
4.2 Saran ............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 18

Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan ini, perkembangan ekonomi dunia khususnya pada
dunia usaha mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Persaingan antar para
kompetitor terus terjadi dalam menghasilkan suatu produk yang layak dan
memuaskan para konsumen. Seringkali sebagai produsen menyediakan produk
dengan kualitas yang berbeda dengan produsen yang lainnya walaupun barang
tersebut masih dalam satu jenis yang sama. Lalu bagaimana melihat kepuasan
para konsumen akan suatu produk yang dihasilkan oleh produsen.
Melalui metode Importance Performance Analysis, kinerja dan harapan
suatu produk atau pelayanan akan terlihat dan dapat dirasakan kepuasannya oleh
para konsumen. Metode Importance Performance Analysisi (IPA) merupakan
suatu teknik analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
kinerja penting apa yang harus ditunjukkan oleh suatu organisasi dalam
memenuhi kepuasan para pengguna jasa mereka (konsumen).
Selain dapat mengetahui kinerja suatu produk, dalam bidang
perencanaan wilayah dan kota metode ini seringkali digunakan untuk
menganalisis kualitas pelayanan sarana prasarana yang ada di suatu wilayah.
Seperti contohnya yakni menganalisis kualitas pelayanan stasiun, kepuasan
bermukin di suatu tempat, dan lain sebagainya. Dalam studi kasus makalah ini
akan mengulas bagaimana kualitas pelayanan dalam sarana perdagangan
khususnya dalam pelayanan online.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan permasalahan dari makalah penelitian ini diuraikan
sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan metode IPA (Importance Performance
Analysis)?

Page | 4
b. Bagaimana tahapan analisis dengan metode IPA (Importance Perfomance
Analysis)?
c. Bagaimana penggunaan Importance Performance Analysis dalam
perencanaan wilayah dan kota?
d. Bagaimana kualitas pelayanan e-commerce Bhineka.com?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian dari makalah penelitian ini diuraikan sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui pengertian metode IPA (Importance Performance
Analysis).
b. Untuk mengetahui tahapan analisis dengan metode IPA (Importance
Perfomance Analysis).
c. Untuk mengetahui penggunaan Importance Performance Analysis dalam
perencanaan wilayah dan kota?
d. Untuk mengetahui kualitas pelayanan e-commerce Bhineka.com.

Page | 5
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Sejarah Importance Performance Analysis (IPA)


Analisis kuadran atau Importance Performance Analysis (IPA) adalah
sebuah teknik analisis deskriptif. Analisis IPA ini diperkenalkan oleh John A.
Martilla dan John C. James tahun 1977. Awalnya, Martilla dan James
memaksudkan metode ini untuk digunakan dalam bidang riset pemasaran dan
perilaku konsumen. Kendati demikian, pada perkembangan selanjutnya, kini
penggunaannya telah meluas pada riset-riset pelayanan rumah sakit, pariwisata,
sekolah, bahkan hingga analisis atas kinerja birokrasi publik (pemerintahan).
Importance Performance Analysis adalah suatu teknik analisis yang digunakan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting apa yang harus ditunjukkan
oleh suatu organisasi dalam memenuhi kepuasan para pengguna jasa mereka
(konsumen).

2.2 Pengertian Metode Importance Performance Analysis (IPA)


Importance Perfomance Analysis (IPA) merupakan metode yang
digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan seseorang atas kinerja pihak lain.
Kepuasan seseorang tersebut diukur dengan cara membandingkan tingkat
harapannya dengan kinerja yang dilakukan oleh pihak lain. Seringkali metode
Importance Performance Analysis (IPA) digunakan oleh perusahaan untuk
mengukur kepuasan konsumen.
Menurut Latu (2000) yang dikutip oleh Lupiyoadi dan Bramulya (2015:
240) model Importance Perfomance Analysis (IPA) adalah untuk mengkur
hubungan antara persepsi konsumen dan prioritas peningkatan kualitas
produk/jasa. Lupiyoadi (2015;240) menjelaskan bahwa dengan menggunakan
metode Importance Perfomance Analysis (tingkat kepentingan dan kinerja),
perusahaan dapat mengetahui tingkat kepuasan konsumen, serta hal – hal apa
saja yang perlu diperbaiki dan dipertahankan atas pelayahan yang telah
diberikan, sehingga dapat menjadi dasar untuk meningktakna kepuasan
konsumen.

Page | 6
Analisis Importance Perfomance Analysis (IPA) dipergunakan untuk
membandingkan antara penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan
kualitas layanan (Importance) dengan tingkat kinerja kualitas layanan
(Performance). Pengukuran kepuasan pelanggan menurut Kotler san Keller
(2016:344) dalam mengetahui puas atau tidak puasnya pelanggan dapat melalui
metode Importance Perfomance Analysis.
Metode Importance Performance Analysis (IPA) bertujuan untuk
mengukur hubungan antara persepsi konsumen dan prioritas peningkatan
kualitas produk/jasa yang dikenal sebagai Quadrant Analysis.

2.3 Tahapan Metode Importance Performance Analysis (IPA)


Berikut ini merupakan beberapa tahapan dalam metode Importance
Perfomance Analysis (IPA).
a. Mencari Harga Kesesuaian (dengan analisis IPA)
Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja dengan
skor kepentingan. Untuk mengetahui apakah kinerja relationship marketing
pada bisnis meliputi level marketing IFA sudah sesuai dengan kepentingan
para membernya dan untuk mengetahui tingkat kepuasan para member ini
dianalisis antara kepentingan dan pelayanan riil yang diwakilkan oleh huruf
Y dan X. dimana X merupakan tingkat kinerja yang memberikan kepuasan
member IFA sedangkan Y merupakan tingkat kepentingan member IFA.
Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat
kesesuaian.

(John Martila and John C. James dikutip oleh J. Supranto, 2006: 241)
Keterangan:
Tki = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan
Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan

Page | 7
Analisis kesesuaian dilakukan dengan menghitung tingkat
kesesuaian terlebih dahulu, lalu menghitung nilai rata-rata harapan dan
persepsi untuk masing-masing pernyataan (faktor). Faktor-faktor tersebut
diperingkatkan kemudian dikelompokkan menjadi empat bagian kuadran
dalam diagram kartesius.

b. Diagram Kartesius
Diagram kartesisus digunakan untuk memetakan atribut-atribut
kualitas jasa pelayanan pendidikan yang telah dianalisis. Hal tersebut
digunakan untuk mengetahui posisi masing-masing atribut atau ukuran dari
kualitas pelayanan dengan tingkat kepentingan atas kualitas layanan yang
diberikan.
Diagram kartesius merupakan suatu bangun dibagi atas empat
bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada
titik (X, Y) dimana X merupakan rata-rata tingkat pelaksanaan atau
kepuasan pelanggan seluruh faktor atau atribut dan Y adalah rata-rata dari
skor rata-rata tingkat kepentingan atau harapan seluruh faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Diagram kartesius terbagi menjadi
empat kuadran.
Langkah pertama untuk analisis kuadran dalam diagram kartesius
adalah menghitung rata-rata penilaian kepentingan/harapan dan kinerja
untuk setiap atribut/pernyataan dengan rumus :

∑ ∑
̅ ̅
(J. Supranto, 2006: 241)
̅ = Bobot rata-rata tingkat penilaian kinerja/atribut
̅ = Bobot rata-rata tingkat penilaian kepentingan
n = Jumlah responden
Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata tingkat
kepentingan/harapan dan kinerja untuk keseluruhan atribut/pernyataan
dengan rumus :

Page | 8
∑ ∑
̿ ̅̅̅ ̿ ̅
(J. Supranto, 2006:242)

Dimana K = merupakan banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi


kepuasan pelanggan.
Analisis Importance Perfomance dapat digambarkan dalam bentuk
diagram kartesius yaitu suatu banguna yang dibagi atas empat kuadran yang
dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X,Y)
dimana:
 X = skor rata-rata penilaian kinerja atau jasa yang dirasakan
 Y = skor rata-rata penilan kepentingan/jasa yang diharapkan yang
mempengaruhi kepuasan peserta didik.
Berikut merupakan diagram kartesius metode Importance
Perfomance Analysis dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. 1 Diagram Kartesius IPA


Sumber: data sekunder, 2021

Menurut Lupiyoadi dan Bramulya (2015:242) memberikan


keterangan mengenai pembagian pada diagram kartesius analisis Importance
Performance adalah sebagai berikut:

Page | 9
1) Kuadran A (Prioritas Utama)
Kuadran ini memuat atribut-atribut/pernyataan yang dianggap
penting oleh pengunjung tetapi pada kenyataannya atribut-atribut/
pernyataan tersebut belum sesuai dengan harapan pelanggan. Tingkat
kinerja dari atribut/pernyataan tersebut lebih rendah daripada tingkat
harapan pelanggan terhadap atribut/pernyataan tersebut.
Dengan kata lain menunjukkan variabel yang dianggap
mempengaruhi kepuasan konsumen dan dianggap sangat penting, tetapi
perusahaan belum dapat melaksanakan sesuai keinginan konsumen
2) Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Pada kuadran ini, atribut-atribut/pernyataan memiliki tingkat
harapan dan kinerja yang tinggi. Menunjukkan variabel yang telah
berhasul dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib diperhatikan.
Dianggap sangat penting dalam hal memuaskan konsumen.
3) Kuadran C (Prioritas Rendah)
Pada kuadran ini, atribut/pernyataan yang terdapat dalam kuadran
ini dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya
kinerjanya tidak terlalu istimewa/biasa saja. Menunjukkan variabel
yang dianggap kurang penitng dan kurang memuaskan konsumen
4) Kuadran D (Berlebihan)
Pada kuadran ini, atribut-atribut/pernyataan ini memiliki tingkat
harapan rendah menurut pelanggan akan tetapi memiliki kinerja yang
baik, sehingga dianggap berlebihan oleh pelanggan. Menunjukkan
variabel yang memuaskan tetapi pelaksanaannya terlalu berlebihan dan
dianggap kurang penting oleh konsumen

Maka, disimpulkan bahwa Importance Performance Analysis


merupakan cara untuk menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja dari
suatu pelayanan dilihat pada empat kuadran yaitu :
1) Kuadran A yang merupakan prioritas utama
2) Kuadran B dimana satu layanan dipertahankan
3) Kuadran C merupakan prioritas rendah

Page | 10
4) Kuadran D dimana pelanggan merasa berlebihan pada atribut ini.

Gambar 1. 2 Alur Tahapan Metode IPA


Sumber: data primer, 2021

Page | 11
2.4 Penggunaan Importance Performance Analysis dalam perencanaan wilayah
dan kota
Jika kita memahami IPA ini, sebenarnya banyak tahapan dalam proses
perencanaan yang membutuhkan analisis IPA ini. Hal ini dikarenakan hasil dari
sebuah perencanaan merupakan sebuah arahan alternatif untuk mengembangkan
suatu wilayah atau kota. Arahan tersebut meliputi semua elemen dalam
keruangan. Namun elemen tersebut tentunya memiliki tingkat urgensi yang
berbeda beda. Dan urgensi tersebut akan ditentukan dalam indikasi program
kapan akan dilaksanakan. Dengan adanya indikasi program tersebut, pemerintah
selaku eksekutor pembangunan dapat mengetahui apa yang perlu diprioritaskan
terlebih dahulu maka perlu dilakukan analisis IPA ini terhadap elemen elemen
tersebut.
Analisis ini dapat dilakukan untuk mengumpulkan aspirasi masyarakat,
akademisi, dan ahli. Analaisis ini akan membantu untuk memperlancar serta
mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Dikarenakan dalam proses nya,
perencanaan menggunakan pendekatan Bottom-Up yaitu pendekatan dalam
pengumpulan data yang berfokus terhadap persepsi dan harapan masyarakat
lokal terhadap pembangunan wilayah dan kota kedepannya.

Page | 12
BAB III
STUDI KASUS

Untuk memahami lebih lanjut mengenai Importance Performance Analysis


(IPA) ini. Kita dapat melihat studi kasus berupa penelitian yang sudah pernah dilakukan
yaitu Analisis Kepuasan Konsumen Bhinneka.com. Bhinneka.com merupakan situs e-
commerce berupa online store yang menjual barang barang elektronik. Tapi pada tahun
2008, situs ini mulai mengepakkan sayap dengan menjual barang barang selain
elektronik sehingga variasi produk semakin banyak.
Di dunia bisnis, perusahaan harus selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dari produk. Banyak pengguna situs Bhinneka.com memberikan pujian juga
kritikan terhadap situs ini. Untuk menjawab kritikan tersebut maka dilakukanlah analisis
IPA agar perusahaan dapat memetakan persepsi dan harapan para penggunanya
terhadap situs Bhinneka.com ini.
Analisis dimulai dengan memberikan keterangan skala kuesioner. Skala ini
digunakan agar tanggapan responden kuesioner memiliki nilai yang dapat diukur.
Adapun rentang skala kuesioner yang dipakai sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Skala Kuesioner

Skala Harapan Kenyataan


1 Sangat tidak dibutuhkan Sangat tidak memuaskan
2 Tidak terlalu dibutuhkan Tidak memuaskan
3 Biasa saja Biasa saja
4 Dibutuhkan Memuaskan
5 Sangat dibutuhkan Sangat memuaskan

Selanjutnya kuesioner akan disebar ke pengguna. Sampel yang digunakan pada


penelitian ini sebanyak 100 pengguna. Angka tersebut tentunya didapatkan berdasarkan
hasil perhitungan slovin. Adapun hasil perhitungan dari jawaban responden sebagai
berikut :
Tabel 3. 2 Hasil Perhitungan

No. Atribut pelayanan Kesesuaian


1 Website dapat dibuka dengan mudah 80.4
2 Waktu load untuk membuka website cepat 78.37

Page | 13
No. Atribut pelayanan Kesesuaian
3 Website terorganisasi dengan baik 79.81
4 Tampilan situs menarik dan informasi lengkap 80
5 Mudah berbelanja melalui website 80.27
6 Website menyediakan informasi akurat 78.29
7 Tersedia banyak pilihan untuk barang pada website 82.28
8 Informasi yang tersedia pada website jelas 77.75
9 Tersedia gambar dari produk pada website 85.12
10 Terdapat detil lengkap tentang produk 81.83
11 Fitur masukan dari konsumen lain berguna 81.77
12 Masukan dari konsumen dilihat untuk mengukur pengalaman berbelanja 82.06
13 Mudah untuk mencetak langsung dari web 80.47
14 Tersedia customer service 72
15 Komunikasi dengan pihak perushaan melalui website 67.88
16 Permintaan direspon dalam waktu 24 jam 70.74
17 Pertanyaan dan komplain diselesaikan dalam waktu 24 jam 71.49
18 Terdapat jaminan keamanan informasi pada website 80.83
19 Website memiliki fitur keamanan yang memadai 78.02
20 Tersedia penggunaan teknologi baru yang menjamin keamanan berbelanja
79
melalui website
21 Tersedia oilihan transaksi yang lengkap melalui website 80.45
22 Terdapat detail penelusuran status pemesanan hingga pengiriman barang
78.73
sampai
23 Syarat dan ketentuan pembelian dapat diakses melalui situs 80.27
24 Tersedia informasi pemesanan sebelum konfirmasi pembelian 85.64
25 Terdapat petunjuk pemesanan barang yang dapat dimengerti 85.1
26 Website memiliki fitur yang memudahkan proses transaksi pembelian 81.5
27 Barang yang dikirim oleh pihak toko dikemas dengan baik 80.88
28 Pengiriman barang baik 78.53

Dari hasil tersebut dapat dibuat diagram kartesius IPA dengan membuat garis
batas dari rata rata nilai kenyataan dan nilai harapan, nilai kenyataan yang diterima
merupakan X dan harapan merupakan sumbu Y. adapun hasil pemetaan tersebut sebagai
berikut :

Page | 14
Gambar 3. 1 Diagram Kartesius Hasil Perhitungan

Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:


Tabel 3. 3 Kesimpulan Perhitungan

No. Kuadran Atribut Pelayanan Langkah yang dilakukan


1 Prioritas Utama 28,14,16,17,19,22 Pihak manajemen berkewajiban memberikan
sumberdaya lebih pada faktor yang berada
pada kuadran ini
2 Pertahankan 1,5,6,9,10,18,20,23,25,27,28 Pihak manajemen berkewajiban memastikan
Prestasi bahwa proses kinerja yang dikelolanya dapat
terus mempertahankan prestasi yang telah
dicapai
3 Prioritas Rendah 3,13,15 Pihak manajemen tidak perlu lebih
memperioritaskan pada faktor ini
4 Berlebihan 4,7,11,12,21,24,26 Pihak manajemen perlu mengalokasikan faktor
yang terkait pada kuadran ini kepada faktor
lain yang membutuhkan prioritas penanganan
lebih tinggi.

Page | 15
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
Importance Performance Analysis (IPA) atau dalam bahasa indonesianya adalah
Analisis Kepentingan Kinerja merupakan metode yang digunakan untuk mengukur
tingkat kepuasan seseorang atas kinerja pihak lain. Metode ini dapat digunakan
perusahaan maupun lembaga dalam proses evaluasi kinerja.
Berdasarkan studi kasus yang diambil, prioritas utama yang harus lebih
difokuskan untuk mengembangkan pelayanan Bhinneka.com adalah pada atribut
pengiriman barang (28), Customer Service (14), permintaan direspon dalam waktu 24
jam (16), pertanyaan dan komplain diselesaikan dalam waktu 24 jam (17), website
memiliki fitur keamanan yang memadai (19), terdapat detail penelusuran status
pemesanan hingga pengiriman barang sampai (22).
Penerapan analisis IPA dalam ilmu ke-PWK-an dapat dilakukan dalam proses
perencanaan. Lebih tepatnya dalam menentukan urgensi penanganan. dengan sasaran
masyarakat dan juga ahli. Hasil IPA nantinya bisa di aplikasikan dalam indikasi
program dimana elemen atau aspek yang lebih urgen akan menjadi prioritas dan
dikembangkan terlebih dahulu

4.2 Saran
Berdasarkan pembahsan yang sudah dilakukan, adapun saran penulis sebagai
berikut :
1. Penerapan Importance Performance Analysis dalam proses perencanaan perlu
dilakukan sebagai acuan dalam menyusun indikasi program. Dalam penentuan
sample atau sasaran, perencana harus menggunakan purposive sampling agar
hasil yang didapatkan lebih terarah. Besar sampel bisa menggunakan
perhitungan slovin, namun perencana juga harus memperhatikan kredibilitas
responden.
2. Penerapan IPA dalam proses perencanaan juga perlu diiringi dengan pendekatan
lainnya. IPA sendiri merupakan metode yang bagus untuk menerapkan Bottom-

Page | 16
Up Planning. Namun menetapkan indikasi program juga membutuhkan
pendekatan lainnya seperti pendekatan berkelanjutan dan kebijakan
pembangunan yang berlaku diatasnya.

Page | 17
DAFTAR PUSTAKA

Dirgantara, Harya Bima, and Aryo Tri Sambodo. "Penerapan model importance
performance analysis dalam studi kasus: analisis kepuasan konsumen bhinneka.
com." Jurnal Sains dan Teknologi Kalbi Scientia 2.1 (2015): 52-62.
Wayhuni Noor. 2014. “Gap analysis”. Bina Nusantara University
Fajri Lia, Sugiarto, dan Renni. 2019. “Penerapan Metode Ipa (Importance Perfomance
Analysis) Untuk Menganalisis Kepentingan Dan Kepuasan Penumpang Terhadap
Kualitas Pelayanan Bus Trans Koetaradja (Studi Kasus : Koridor I Keudah –
Darussalam)”. Jurnal arsip rekayasa sipil dan perencanaan (JARSP). 2(2); 164-
173 (2019)
ANdayani Sri. 2018. Metode importance performance analysis (ipa) untuk menentukan
harapan konsumen toko online terhadap kualitas layanan website. Universitas
Katolik Musi Charitas.

Page | 18

Anda mungkin juga menyukai