Anda di halaman 1dari 23

PROSPEK USAHA PABRIK TAHU DI KABUPATEN KUDUS

Dosen Pengampu: Syahdara Annisa Maruf, S.PdI, M.PdI

Disusun oleh:
Zelvin Praditya Ilham Sujaya

(13311184)

Ahmad Zakiy. L

(13311182)

Elly Sundari

(13311185)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mini riset ini penulis menggunakan judul Prospek Usaha Pabrik
Tahu di Kabupaten Kudus, karena penulis ingin memberikan informasi
seputar peluang usaha pabrik tahu. Dan penulis memilih meneliti pabrik tahu
Pak Alim sebagai contoh pada mini riset ini. Karena pabrik tahu Pak Alim ini
merupakan pabrik tahu yang belum lama berdiri tetapi telah mencapai
kesuksesan layaknya pabrik tahu yang telah lama berdiri. Penulis pun ingin
menyampaikan segala hal dan unsur yang terdapat dalam pabrik tahu Pak
Alim yang dimana dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Pembangunan di sektor industri akhir-akhir ini meningkat terus baik
besar, kecil dengan berbagai bidang usaha baik industri, bidang perdagangan
maupun jasa. Hal tersebut menyebabkan persaingan semakin tinggi. Hal ini
pula menyebabkan setiap usaha/industri berusaha mengerahkan seluruh
kemampuannya dalam rangka menghadapi ketatnya persaingan. Setiap
kegiatan

industri diusahakan untuk mempertahankan/meningkatkan hasil

dengan tujuan agar laba yang diharapkan untuk melanjutkan dan


memperbesar usahanya.
Adanya persaingan usaha sejenis dan kemajuan IPTEK Globalisasi juga
membawa dampak. Konsumen kritis dan sensitif terhadap harga beli. Oleh
karena itu pabrik tahu Pak Alim, berusaha mempertahankan kualitas dan
kuantitas tahu agar dapat diterima dan laku di masyarakat. Tahu itu sendiri
adalah makanan bergizi yang mengandung protein nabati yang berguna bagi
pertumbuhan. Tahu dapat dijangkau di lapangan masyarakat golongan kelas
rendah bahkan sampai golongan kelas atas.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas dapat dirumuskan masalah-masalah pokok,
yaitu:
1. Seperti apa proses pembuatan tahu yang berkualitas?

2. Bagaimana perhitungan keuntungan yang diperoleh Pak Alim?


C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memberikan pengetahuan tentang bagaimana proses pembuatan tahu
yang berkualitas.
2. Memberikan informasi tentang keuntungan yang diperoleh Pabrik Tahu
Pak Alim.
D. Manfaat penelitian
1. Pembaca dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan tahu yang
berkualitas.
2. Pembaca dapat mengetahui berapa keuntungan yang diperoleh Pabrik
Tahu Pak Alim
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Literatur, yaitu yaitu metode pengumpulan data yang diambil
dari berbagai media, antara lain: buku, majalah, dan internet.
2. Metode Observasi, yaitu metode pengumpulan data yang diambil
dimana penulis terjun langsung ke tempat yang akan digunakan untuk
penelitian
3. Metode Wawancara, yaitu metode pengumpulan data yang diambil
melalui sesi wawancara langsung kepada narasumber.

BAB II
PROFIL PABRIK TAHU PAK ALIM
A. Sejarah Berdirinya
Pabrik Tahu Pak Alim merupakan sebuah pabrik tahu yang masih belum
terlalu lama berdiri. Pabrik ini baru berdiri sejak delapan bulan yang lalu
yakni pada tanggal 22 Mei 2011. Pabrik tersebut diberi nama Pak Alim
karena pemiliknya yang biasa akrab dipanggil Pak Alim. Menggunakan
namanya sendiri sebagai nama untuk pabriknya karena menurutnya namanya
tersebut lebih mudah diingat dan dihafal orang. Meskipun pabrik ini masih

baru, tetapi pabrik ini sudah setara dengan pabrik-pabrik tahu yang lebih
besar dan telah lebih dulu berdiri. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan
dari Pabrik Tahu Pak Alim mempunyai kualitas yang sangat bagus dibanding
pabrik-pabrik tahu yang lain. Dengan banyaknya bakul-bakul tahu yang
berlangganan di Pabrik Tahu Pak Alim telah membuktikan bahwa kualitas
pabrik tersebut tak kalah dengan produk pabrik-pabrik tahu yang lebih besar
dan lebih dulu berdiri.
Pabrik Tahu Pak Alim merupakan milik dari seorang POLRI yang kini
telah mengundurkan diri dari Kepolisian. Pemilik pabrik tersebut bernama
Rahmad Agus Salim, yang biasa dipanggil Pak Alim. Beliau mempunyai
tekad besar untuk berbisnis dan berwirausaha pabrik tahu. Walau di Kudus
telah banyak pabrik-pabrik tahu yang berdiri, namun dengan tekad dan niat
yang besar, Pak Alim mampu bersaing dengan pabrik-pabrik tahu lain yang
justru lebih dikenal masyarakat.
Pabrik Tahu Pak Alim pun kini telah memiliki 10 karyawan yang bekerja
di pabrik tahu tersebut. Yang secara tidak langsung membuka lapangan kerja
bagi warga sekitar.

B. Bahan dan Peralatan Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Tahu


Dalam pembuatan tahu dibutuhkan banyak peralatan. Dan keberadaan
peralatan-peralatan tersebut sangat penting dalam pembuatan tahu. Peralatanperalatan yang dibutuhkan tersebut, yaitu :
1. Kedelai
Kedelai merupakan bahan dasar untuk membuat tahu. Dan tahu yang
baik memerlukan kedelai yang baik pula. Di Pabrik Tahu Pak Alim
menggunakan kedelai impor dari Amerika dan kadang dicampur sedikit
dengan kedelai lokal. Namun tidak selalu kedelai Amerika selalu bagus
terkadang juga tidak bagus, dikarenakan faktor cuaca.
2. Tangki Uap
Tangki ini bekerja memasak air yang ditampung di dalamnya,
kemudian mendidih dan berubah menjadi uap. Uap tersebutlah yang
digunakan untuk memasak kedelai yang telah digiling dan dimasak di
dalam sumur masakan dengan menggunakan uap dari tangki.

3. Kayu
Kayu digunakan untuk membakar tangki agar air di dalam tangki
dapat mendidih. Pabrik Tahu Pak Alim biasa memesan kayu dari jepara
yang mana kayu tersebut merupakan limbah dari pabrik-pabrik mebel di
Jepara.
4. Blower
Blower berfungsi untuk menghembuskan angin kencang ke arah
kayu yang sedang dibakar, agar kayu dapat menghasilkan api yang besar
dan tinggi supaya air cepat mendidih.
5. Pipa Besi
Pipa besi ini berfungsi untuk menyalurkan uap dari tangki ke sumur
pemasakan. Pipa ini berpusat di atas tangki lalu dihubungkan ke sumursumur dengan bercabang-cabang.

6. Air
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam pembuatan tahu.
Untuk membuat tahu diperlukan air yang bagus, jernih dan tidak berasa.
Karena jika air tidak jernih dan berasa maka akan berpengaruh untuk
tahu itu sendiri.
7. Mesin Diesel
Mesin diesel ini berfungsi untuk memutarkan alat penggiling kedelai
dengan kencang agar kedelai cepat tergiling. Mesin diesel ini pun bisa
diatur kecepatannya.
8. Alat Penggiling Kedelai
Alat ini berfungsi untuk menggiling kedelai yang asalnya berbentuk
butiran-butiran menjadi cair seperti bubur agar dapat dimasak dan
diambil sarinya untuk membuat tahu.
9. Bak
Diperlukan 3 buah bak dalam pabrik tahu. Yang satu untuk
menampung air, yang kedua untuk mencuci kedelai-kedelai yang masih
kotor, lalu yang ketiga untuk merendam kedelai-kedelai yang telah
dibersihkan dari bak yang kedua tadi.
10. Saringan

Saringan terbuat dari kain halus berukuran 125cm2 yang masingmasing ujung kain diikat pada besi penyangga saringan. Saringan
berfungsi untuk memisahkan air sari kedelai dengan ampasnya.
11. Sumur
Untuk satu orang pembuatan tahu diperlukan sepasang sumur yang
berjumlah dua sumur dalam sepasang. Sumur yang pertama berfungsi
untuk memasak kedelai yang telah digiling dengan menggunakan uap.
Lalu yang kedua digunakan untuk menyampurkan cairan kedelai
yang telah dimasak dan telah terpisah dari ampasnya untuk dicampuri
dengan cairan asam (jatu) agar terpisah antara air dengan sari kedelai
yang digunakan menjadi tahu.
12. Cetakan
Cetakan berfungsi untuk mencetak sari tahu yang dituangkan ke
cetakan untuk menjadi tahu. Cetakan berukuran 51cm2. Kemudian
ditumpuk-tumpuk menjadi tiga tingkatan, lalu dipres dengan pemberat
sehingga setelah 15 menit, jadilah tahu yang telah padat dan berukuran
sesuai dengan cetakan.
13. Wadah (Blung)
Blung ini digunakan untuk mewadahi tahu-tahu yang telah diiris dan
siap dikirimkan kepada para pelanggan.

BAB III
PROSES PRODUKSI

A. Proses Pembuatan Tahu


Tahu merupakan salah satu makanan tradisional yang populer. Selain
rasanya enak, harganya murah dan nilai gizinya pun tinggi. Bahan makanan
ini diolah dari kacang kedelai. Meskipun berharga murah dan bentuknya
sederhana, ternyata tahu mempunyai mutu yang istimewa dilihat dari segi
gizi. Hasil-hasil studi menunjukkan bahwa tahu kaya protein bermutu tinggi,
tinggi sifat komplementasi proteinnya, ideal untuk makanan diet, rendah
kandungan lemak jenuh dan bebas kholesterol, kaya mineral dan vitamin.
Proses pembuatan tahu terdiri beberapa tahap yaitu :
a. Perendaman
Pada tahapan perendaman ini, kedelai direndam dalam sebuah
bak yang pertama. Perendam yang dibuat dari semen. Langkah
pertama adalah memasukan kedelai ke dalam bak dan direndam
selama kurang lebih 1 jam. Jumlah air yang dibutuhkan tergantung
dari jumlah kedelai, intinya kedelai harus terendam semua. Tujuan
dari tahapan perendaman ini adalah untuk mempermudah proses
penggilingan sehingga dihasilkan bubur kedelai yang kental.
Perendaman ini akan membuat kedelai-kedelai yang sebelumnya
keras dan kecil menjadi empuk dan mengembang. Selain itu,
perendaman juga dapat membantu mengurangi jumlah zat antigizi
(Antitripsin) yang ada pada kedelai. Zat antigizi yang ada dalam
kedelai ini dapat mengurangi daya cerna protein pada produk tahu
sehingga perlu diturunkan kadarnya.

b. Pencucian kedelai
Proses pencucian
perendaman.

Tujuan

merupakan
dari

tahapan

proses

lanjutan

pencucian

setelah

ini

adalah

membersihkan biji-biji kedelai dari kotoran-kotoran supaya tidak


mengganggu proses penggilingan dan agar kotoran-kotoran tidak
tercampur ke dalam adonan tahu. Setelah selesai proses pencucian,
kedelai ditiriskan kedalam karung sesuai dengan jumlah masakan.
c. Penggilingan

Gambar 1.1 Proses Penggilingan Kedelai

Proses penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin


penggiling biji kedelai dengan tenaga penggerak dari mesin diesel.
Tujuan penggilingan yaitu untuk memperoleh bubur kedelai yang
kemudian dimasak sampai mendidih. Saat proses penggilingan
dialiri air untuk didapatkan kekentalan bubur yang diinginkan.
d. Perebusan/Pemasakan

Gambar 1.2 Proses Pemasakan

Proses perebusan ini dilakukan di sebuah sumur berbentuk


bundar yang dibuat dari semen yang di bagian bawahnya terdapat
pemanas uap.
Uap panas berasal dari air yang dimasak di dalam tangki yang
dialirkan melalui pipa besi. Bahan bakar yang digunakan sebagai
sumber panas adalah kayu bakar.

Tujuan perebusan adalah untuk mendenaturasi protein dari


kedelai sehingga protein mudah terkoagulasi saat penambahan asam.
Titik akhir perebusan ditandai dengan timbulnya gelembunggelembung panas dan mengentalnya larutan/bubur kedelai. Dan
ditunggu sampai mendidih hingga tiga kali.
e. Penyaringan
Gambar 1.3 Proses Penyaringan

Gambar 1.4 Ampas hasil penyaringan

Setelah cairan kedelai dimasak, dilakukan proses penyaringan

dengan menggunakan kain saring yang digantung menggunakan


bandul. Tujuan dari proses penyaringan ini adalah memisahkan
antara ampas atau limbah padat dari cairan kedelai.
Pada proses penyaringan ini cairan kedelai yang telah mendidih
dan sedikit mengental, dilakukan proses penyaringan dengan
menuangkan cairan kedelai yang telah dimasak ke dalam kain saring,
lalu digoyang-goyankan agar cairan cepat tersaring dan terpisah dari
ampasnya. Untuk satu sumur dilakukan tiga kali penyaringan.
Ampas hasil penyaringan disebut ampas yang kering, ampas
tersebut dipindahkan ke dalam karung. Ampas tersebut dimanfaatkan
untuk makanan ternak.

f. Pengendapan dan Penambahan Asam

Gambar 1.5 Pengendapan dan Penambahan Asam. Gambar 1.6 Asam (Jatu)

Dari proses penyaringan diperoleh filtrat putih seperti susu yang


kemudian akan diproses lebih lanjut. Filtrat yang didapat kemudian
ditambahkan asam dalam jumlah tertentu. Fungsi penambahan asam
adalah mengendapkan dan menggumpalkan protein tahu sehingga
terjadi pemisahan antara asam dengan sari kedelai. Setelah
ditambahkan asam terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas (asam)
dan lapisan bawah (filtrat/endapan tahu). Endapan tersebut terjadi
karena adanya koagulasi protein yang disebabkan adanya reaksi
antara protein dan asam yang ditambahkan. Endapan tersebut yang
merupakan bahan utama yang akan dicetak menjadi tahu.
g. Pencetakan dan Pengepresan

Gambar 1.7 Pencetakan


Tahu

Proses
pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu.
Cetakan yang digunakan adalah terbuat dari kayu berukuran
70x70cm yang diberi lubang berukuran kecil di sekelilingnya.
Lubang tersebut bertujuan untuk memudahkan air keluar saat
proses pengepresan. Sebelum proses pencetakan yang harus
dilakukan adalah memasang kain saring tipis di permukaan cetakan.
Setelah itu, endapan yang telah dihasilkan pada tahap
sebelumnya dipindahkan dengan menggunakan alat semacam wajan
secara pelan-pelan.

Selanjutnya kain saring ditutup rapat dan kemudian diletakkan


kayu yang berukuran hampir sama dengan cetakan di bagian atasnya.
Lalu cetakan-cetakan tadi ditumpuk-tumpuk menjadi tiga tingkatan.
Setelah itu, bagian atas cetakan diberi beban untuk membantu
mempercepat proses pengepresan tahu.
h. Pemotongan tahu

Gambar 1.8
Proses
Pemotongan Tahu

Setelah proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi


dikeluarkan dari cetakan dengan cara membalik cetakan dan
kemudian membuka kain saring yang melapisi tahu. Sebelum siap
dipasarkan tahu terlebih dahulu dipotong sesuai ukuran yang diminta
oleh pelanggan.

B. Modal Awal Yang Dibutuhkan


Dalam mendirikan sebuah perusahaan pastilah dibutuhkan modal awal.
Karena tanpa modal, perusahaan tidak akan dapat berdiri. Dan untuk
mendirikan Pabrik Tahu Pak Alim dibutuhkan modal awal sebagai berikut :
a. Bangunan
1. Tanah (168m2 x Rp. 400.000)
= Rp. 67.200.000,2. Bangunan Pabrik
= Rp. 75.000.000,Jumlah biaya bangunan
= Rp. 142.000.000.b. Perlengkapan
1. Tangki
= Rp. 16.000.000,-

2. Cetakan (3 set x Rp. 5.000.000,-) = Rp. 15.000.000,3. Blung (150 x Rp. 10.000,-)
= Rp. 1.500.000,4. Diesel
= Rp. 4.000.000,5. Penggiling Kedelai
= Rp. 2.000.000,6. Pompa Air (2 x Rp. 600.000,-) = Rp. 1.200.000,7. Mobil
= Rp. 25.000.000,8. Motor
= Rp. 6.000.000,9. Blower
= Rp.
350.000,10. Timbangan
= Rp. 1.600.000,Jumlah Peralatan
= Rp. 72.650.000,Jumlah Modal Awal
= Rp.214.850.000,-

C. Pehitungan Keuntungan
Dalam perusahaan Pabrik Tahu Pak Alim ada pengeluaran dan
pemasukan. Dan dari perhitungan itulah dapat dihitung keuntungan yang
diperoleh.
a. Pengeluaran
Pembuatan tahu dalam 30 masakan per hari membutuhkan
pengeluaran sebagai berikut:
a) Kedelai per masakan = 11,4 kg
Kedelai lokal
(5,4 kg x Rp. 4.950,-) = Rp. 26.730,Kedelai USA
(6 kg x Rp. 5.600,-)
= Rp. 29.700,= Rp. 56.430,- x 30
Jumlah kedelai dalam 30 masakan
= Rp. 1.692.900,b) Solar
(8 liter x Rp. 4.500,-)
= Rp.
36.000,c) Kayu bakar
= Rp. 137.000,d) Listrik
= Rp.
5.000,e) Upah karyawan
1. Pencetak tahu
(Rp. 4.500,- x 30)
= Rp. 135.000,2. Bagian penggilingan kedelai
(Rp. 1.800,- x 30)
= Rp. 54.000,3. Pembuka cetakan dan perapian

(Rp. 45.000,- x 2)
4. Mandor
(Rp. 2.750,- x 30)
5. Pengirim tahu
6. Pengiris tahu
Jumlah upah
f) Bensin mobil (3 liter)
g) Bensin motor (2 liter)
h) Konsumsi karyawan
Jumlah Pengeluaran

= Rp.

90.000,-

= Rp.
= Rp.
= Rp.

82.500,15.000,45.000,= Rp. 421.500,= Rp.


13.500,= Rp.
9.000,= Rp.
90.000,= Rp. 2.404.900,-

b. Pemasukan
1. Penjualan tahu 30 masakan (180 papan)
(180 papan x Rp. 15.000,-)
= Rp. 2.700.000,2. Penjualan ampas tahu 30 masakan
(30 masakan x Rp. 5.000,-)
= Rp. 150.000,Jumlah Pemasukan
= Rp. 2.850.000,c. Keuntugan yang Diperoleh Pak Alim
Keuntungan = Jumlah Pemasukan Jumlah Pengeluaran
Keuntungan = (Rp. 2.850.000,-) (Rp. 2.404.900,-)
Keuntungan = Rp. 445.100,Pak Alim memperoleh keuntungan sebesar Rp. 445.100,apabila dalam sehari pabriknya memproduksi tahu sebanyak 30
maskaan. Jadi, jika rata-rata per hari Pak Alim memperoleh Rp.
445.100,- maka dalam sebulan ia memperoleh keuntungan sebesar
Rp. 13.353.000,-

BAB V
PEMASARAN
A. Definisi Pemasaran

Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan yang


diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Pemasaran atau marketing adalah semua kegiatan-kegiatan usaha yang
diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan milik daripada
barang-barang dan jasa dan untuk menyelenggarakan distribusi miliknya.
Jadi pemasaran (marketing) berhubungan dengan usaha pemindahan
barang-barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen.
B. Kegiatan Dalam Fungsi Pemasaran
Di dalam fungsi pemasaran terdapat berbagai macam kegiatan sebagai
berikut :
1) Analisis Pelanggan
Pelanggan adalah seorang yang membeli dan menggunakan barang
yang dijual oleh seorang penjual.
Pelanggan itu sendiri juga memiliki peran-peran sebagai berikut :
a. Inisiator, yaitu individu yg memulai mencari solusi atas
masalah yg dihadapi. Untuk masing-masing produk akan
berbeda
b. Influencer, yaitu individu yg berpengaruh dalam mempengaruhi
keputusan pemebelian.
c. Decider, yaitu individu yg benar-benar memutuskan.
d. Pembelian, yaitu orang yg secara aktual melakukan pembelian.
e. Pengguna, yaitu individu yg menggunakan barang maupun jasa.
2) Pengertian Penjualan
a. Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari
suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang
dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber
pendapatan perusahaan, semakin besar penjualan maka semakin
besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
b. Pengertian Penjualan
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan
karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola
dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan.
Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang
diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu


sendiri adalah sebagai berikut:
Pengertian penjualan adalah

pendapatan

lazim

dalam

perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada


pelanggan atas barang dan jasa.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan
pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan
pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk
tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
c. Klasifikasi Transaksi Penjualan :
a) Penjualan Tunai
Adalah penjualan yang bersifat cash dan carry pada
umumnya terjadi secara

kontan dan dapat pula terjadi

pembayaran selama satu bulan dianggap kontan.


b) Penjualan Kredit
Adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu
bulan.
c) Penjualan Tender
Adalah penjualan ynag dilaksanakan melalui prosedur tender
untuk memegangkan tender selain harus memenuhi berbagai
prosedur.
d) Penjualan Ekspor
Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli
luar negeri yang mengimpor barang tersebut.
e) Penjualan Konsinyasi
Adalah penjualan yang dilakukan secara titipan kepada
pembeli yang juga sebagai penjual.
f) Penjualan Grosir
Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi
melalui pedagang grosir atau eceran.
3) Perencanaan Produksi
a. Definisi Perencanaan Produksi
Aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang
dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber

yang dibutuhkan agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan


dengan baik.
b. Tujuan Perencanaan Produksi
a) Memaksimumkan pelayanan bagi konsumen
b) Meminimumkan investasi pada persediaan
c) Perencanaan kapasitas
d) Pengesahan produksi dan pengendalian produksi
e) Persediaan dan kapasitas
f) Penyimpanan dan pergerakan material
g) Peralatan, routing dan proses planning
c. Fungsi Perencanaan Produksi
a) Perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.
b) Perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
c) Pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
d) Dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
e) Dapat meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam
jumlah produk sebagai fungsi dari waktu.
f) Dapat menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas
bahan baku yang akan dibeli.
4) Penetapan Harga
a. Definisi Penetapan Harga
Penetapan harga adalah menetapkan harga suatu barang. Apabila
nilai harga barang itu terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan
akan menurun namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang dapat diperoleh oleh penjual.
Penentuan harga juga memiliki beberapa tujuan dan pendekatan
dalam penentuan harga, pendekatan tersebut ada 3 macam,
pendekatan supply dan demand, pendekatan yang berorientasi ke
biaya, dan pendekatan pasar. Selain itu penentuan harga juga
memiliki strategi-strategi tertentu.
b. Tujuan Penetapan Harga
a) Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang

kompetitif

maka

perusahaan akan mendulang untung yang optimal.


b) Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan
digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk
gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air

bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain


sebagainya.
c) Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi
yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang
tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali/ROI.

d) Menguasai Pangsa Pasar


Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk
pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk
kompetitor yang ada di pasaran.
5) Distribusi
a. Definisi Distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari
produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana
barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada
dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan
hak milik.
b. Tujuan Kegiatan Distribusi
Tujuan distribusi adalah untuk menyampaikan barang dan jasa
dari tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.
c. Fungsi Kegiatan Distribusi
Peranan atau fungsi distribusi adalah sebagai berikut :
a) Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada
pengguna-pengguna

dapat

berupa

produsen

yang

menggunakan bahan dasar maupun pengguna akhir.


b) Menyampaikan barang dan jasa dari produsen sampai ke
tangan pengguna.
d. Saluran Distribusi
Karena perbedaan saluran, keadaan, dan karakteristik yang
berbeda maka saluran barang-barang konsumsi, barang-barang hasil
industri dan barang hasil pertanian.
a) Saluran distribusi barang konsumsi
a) Distribusi langsung yaitu

produsen

menyalurkannya kepada konsumen.

langsung

b) Distribusi tidak langsung yaitu produsen memakai


perantara dalam penyaluran.
b) Saluran Distribusi Hasil Industri
Karena kekhasan atau karakteristik barang industri, yang lebih
tahan lama dan diproduksi dalam jumlah banyak (saluran distribusi
yang dipilih indirect) maka penyaluran barang industri menggunakan
saluran yang berbeda dengan barang konsumsi yang relatif tidak
tahan lama (saluran yang dipilih biasanya direct).
Secara umum, penyaluran barang industri menggunakan empat
saluran yaitu :
I.
Produsen agen distributor hasil industri pemakai hasil
II.
III.

industri
Produsen agen pemakai hasil industri
Produsen distributor hasil industri pemakai hasil industri

BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menarik
simpulan sebagai berikut:

a. Proses pembuatan tahu memerlukan proses yang cukup panjang, dari


kedelai hingga menjadi tahu. Dan perlatan yang dibutuhkan juga cukup
banyak.
b. Keuntungan yang diperoleh oleh Pak Alim dari produksi tahu sangat
banyak.
c. Kualitas sangat berpengaruh dalam sukses tidaknya perusahaan tersebut
dalam bersaing dengan perusahaan lainnya.
B. Saran
Dari simpulan di atas, penulis memberi saran sebagai berikut:
a. Dalam berwirausaha dibutuhkan kegigihan dalam bersaing secara sehat.
Yaitu dengan menciptakan kualitas yang lebih baik dari perusahaan lain.
b. Berwirausaha pabrik tahu sangatlah terbuka bagi siapa saja yang ingin
bersungguh-sungguh dalam menggeluti usaha pabrik tahu, disamping
keuntungan yang diperoleh lumayan banyak.
c. Menjaga kualitas itu sangatlah penting. Karena dengan menjaga kualitas

maka konsumen akan tetap percaya pada kita. Akan tetapi, bila kualitas
kita menurun, maka kepercayaan konsumen terhadap kita akan
berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

Keller, Kotler. 2009. Manajemen Pemasaran Edsisi 13 Jilid 1. Jakarta:


Erlangga.
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Caps Publishing.
http://dansite.wordpress.com/2009/03/25/pengertian-distribusi.html
Diakses tanggal 18 Juni 2014 Pukul 19.45 WIB

http://id.shvoong.com/business-management/2088297-definisi-dan-fungsipemasaran/#ixzz1m9evYCL4.html
Diakses tanggal 18 Juni 2014 Pukul 19.50 WIB

Daftar Pertanyaan dan Jawaban dari Narasumber


Z = Pewawancara
N = Narasumber
Z
N
Z
N

: Sejak kapan Bapak memulai bisnis pabrik tahu?


: Saya memulai bisnis pabrik tahu ini sejak tanggal 22 Mei 2010.
: Mengapa Bapak memilih berbisnis pabrik tahu?
: Karena setelah saya tinjau, meskipun pengusaha pabrik tahu disini cukup
banyak, namun yang saya jadikan pertimbangan adalah karena tahu itu
sendiri pasti dibutuhkan setiap hari. Karena pada banyak jenis masakan
yang menggunakan tahu sebagai bahan campuran pada masakan itu sendiri,
dan bahkan dijadikan masakan utama. Apalagi saat ini para pebisnis di luar
sana juga sedang berlomba-lomba untuk mengolah tahu menjadi varian
yang berbeda. Maka dari situlah saya berpikir bahwa kebutuhan akan tahu
itu sangat tinggi. Yang mengkonsumsi juga semua kalangan, mulai dari
anak-anak sampai orang tua. Saya tidak takut akan persaingan yang ketat,
karena yang terpenting bagi saya adalah walaupun saya dan pengusaha

pabrik tahu lainnya sama-sama memproduksi tahu, yang utama itu adalah
kualitas dari tahu itu sendiri. Saya selalu menjaga kualitas tahu saya agar
selalu bagus, karena dari kualitas itulah bukti yang dapat membuat
pelanggan datang ke saya dan membeli tahu saya.
Z : Gizi apa saja yang terkandung pada tahu dan apa manfaatnya?
N : Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak,
karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti
thiamin, riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium. Selain
menurunkan kolesterol, tahu juga terbukti dapat mencegah kanker
payudara.

Z : Bahan dan peralatan apa saja yang diperlukan untuk membuat tahu?
N : Bahan yang diperlukan hanya satu, yaitu kedelai dan air. Peralatan dalam
proses pembuatan tahu ada banyak. Mulai dari tangki uap, kayu, blower,
pipa besi, mesin diesel, alat penggiling, bak, saringan, sumur, cetakan dan
wadah (blung).
Z : Bagaimana proses pembuatan tahu itu sendiri?
N : Pertama adalah perendaman kedelai, Pada tahapan perendaman ini, kedelai
direndam dalam sebuah bak yang pertama. Langkah pertama adalah
memasukan kedelai ke dalam bak dan direndam selama kurang lebih 1 jam.
Tujuan dari tahapan perendaman ini adalah untuk mempermudah proses
penggilingan sehingga dihasilkan bubur kedelai yang kental. Perendaman
ini akan membuat kedelai-kedelai yang sebelumnya keras dan kecil
menjadi empuk dan mengembang. Lalu proses kedua adalah pencucian
kedelai. Proses pencucian merupakan proses lanjutan setelah perendaman.
Tujuan dari tahapan pencucian ini adalah membersihkan biji-biji kedelai
dari kotoran-kotoran supaya tidak mengganggu proses penggilingan dan
agar kotoran-kotoran tidak tercampur ke dalam adonan tahu. Setelah selesai
proses pencucian, kedelai ditiriskan kedalam karung sesuai dengan jumlah
masakan. Proses selanjutnya adalah penggilingan kedelai. Proses

penggilingan dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling biji kedelai


dengan tenaga penggerak dari mesin diesel. Tujuan penggilingan yaitu
untuk memperoleh bubur kedelai yang kemudian dimasak sampai
mendidih. Saat proses penggilingan dialiri air untuk didapatkan kekentalan
bubur yang diinginkan. Selanjutnya adalah proses pemasakan. Proses
perebusan ini dilakukan di sebuah sumur berbentuk bundar yang dibuat dari
semen yang di bagian bawahnya terdapat pemanas uap. Uap panas berasal
dari air yang dimasak di dalam tangki yang dialirkan melalui pipa besi.
Bahan bakar yang digunakan sebagai sumber panas adalah kayu bakar.
Tujuan perebusan adalah untuk mendenaturasi protein dari kedelai sehingga
protein mudah terkoagulasi saat penambahan asam. Titik akhir perebusan
ditandai dengan timbulnya gelembung-gelembung panas dan mengentalnya
larutan/bubur kedelai. Dan ditunggu sampai mendidih hingga tiga kali.
Selanjutnya adalah proses penyaringan. Setelah cairan kedelai dimasak,
dilakukan proses penyaringan dengan menggunakan kain saring yang
digantung menggunakan bandul. Tujuan dari proses penyaringan ini adalah
memisahkan antara ampas atau limbah padat dari cairan kedelai. Pada
proses penyaringan ini cairan kedelai yang telah mendidih dan sedikit
mengental, dilakukan proses penyaringan dengan menuangkan cairan
kedelai yang telah dimasak ke dalam kain saring, lalu digoyang-goyankan
agar cairan cepat tersaring dan terpisah dari ampasnya. Untuk satu sumur
dilakukan tiga kali penyaringan. Selanjutnya adalah proses pengendapan
dan penambahan asam. Dari proses penyaringan diperoleh filtrat putih
seperti susu yang kemudian akan diproses lebih lanjut. Filtrat yang didapat
kemudian ditambahkan asam dalam jumlah tertentu. Fungsi penambahan
asam adalah mengendapkan dan menggumpalkan protein tahu sehingga
terjadi pemisahan antara asam dengan sari kedelai. Proses pencetakan dan
pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu. Endapan yang telah
dihasilkan pada tahap sebelumnya dipindahkan dengan menggunakan alat
semacam wajan secara pelan-pelan. Selanjutnya kain saring ditutup rapat
dan kemudian diletakkan kayu yang berukuran hampir sama dengan

cetakan di bagian atasnya. Lalu cetakan-cetakan tadi ditumpuk-tumpuk


menjadi tiga tingkatan. Tahap terakhir adalah pemotongan tahu. Setelah
proses pencetakan selesai, tahu yang sudah jadi dikeluarkan dari cetakan
dengan cara membalik cetakan dan kemudian membuka kain saring yang
melapisi tahu. Sebelum siap dipasarkan tahu terlebih dahulu dipotong
sesuai ukuran yang diminta oleh pelanggan.
Z : Berapa karyawan Bapak saat ini?
N : Karyawan saya saat ini berjumlah 10 orang.

Z : Berapa modal yang Bapak perlukan dalam memulai bisnis ini?


N : Modal yang saya butuhkan untuk memulai bisnis ini yaitu Rp. 214.850.000.
Itu semua termasuk bangunan dan perlengkapan dan peralatan yang
dibutuhkan.
Z : Berapa keuntungan yang Bapak peroleh dalam bisnis ini?
N : Keuntungan yang peroleh rata-rata perhari adalah Rp. 445.100. Itu sudah
keuntungan bersih yang saya peroleh dalam perhari,

Anda mungkin juga menyukai