Disusun oleh:
Zelvin Praditya Ilham Sujaya
(13311184)
Ahmad Zakiy. L
(13311182)
Elly Sundari
(13311185)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mini riset ini penulis menggunakan judul Prospek Usaha Pabrik
Tahu di Kabupaten Kudus, karena penulis ingin memberikan informasi
seputar peluang usaha pabrik tahu. Dan penulis memilih meneliti pabrik tahu
Pak Alim sebagai contoh pada mini riset ini. Karena pabrik tahu Pak Alim ini
merupakan pabrik tahu yang belum lama berdiri tetapi telah mencapai
kesuksesan layaknya pabrik tahu yang telah lama berdiri. Penulis pun ingin
menyampaikan segala hal dan unsur yang terdapat dalam pabrik tahu Pak
Alim yang dimana dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Pembangunan di sektor industri akhir-akhir ini meningkat terus baik
besar, kecil dengan berbagai bidang usaha baik industri, bidang perdagangan
maupun jasa. Hal tersebut menyebabkan persaingan semakin tinggi. Hal ini
pula menyebabkan setiap usaha/industri berusaha mengerahkan seluruh
kemampuannya dalam rangka menghadapi ketatnya persaingan. Setiap
kegiatan
BAB II
PROFIL PABRIK TAHU PAK ALIM
A. Sejarah Berdirinya
Pabrik Tahu Pak Alim merupakan sebuah pabrik tahu yang masih belum
terlalu lama berdiri. Pabrik ini baru berdiri sejak delapan bulan yang lalu
yakni pada tanggal 22 Mei 2011. Pabrik tersebut diberi nama Pak Alim
karena pemiliknya yang biasa akrab dipanggil Pak Alim. Menggunakan
namanya sendiri sebagai nama untuk pabriknya karena menurutnya namanya
tersebut lebih mudah diingat dan dihafal orang. Meskipun pabrik ini masih
baru, tetapi pabrik ini sudah setara dengan pabrik-pabrik tahu yang lebih
besar dan telah lebih dulu berdiri. Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan
dari Pabrik Tahu Pak Alim mempunyai kualitas yang sangat bagus dibanding
pabrik-pabrik tahu yang lain. Dengan banyaknya bakul-bakul tahu yang
berlangganan di Pabrik Tahu Pak Alim telah membuktikan bahwa kualitas
pabrik tersebut tak kalah dengan produk pabrik-pabrik tahu yang lebih besar
dan lebih dulu berdiri.
Pabrik Tahu Pak Alim merupakan milik dari seorang POLRI yang kini
telah mengundurkan diri dari Kepolisian. Pemilik pabrik tersebut bernama
Rahmad Agus Salim, yang biasa dipanggil Pak Alim. Beliau mempunyai
tekad besar untuk berbisnis dan berwirausaha pabrik tahu. Walau di Kudus
telah banyak pabrik-pabrik tahu yang berdiri, namun dengan tekad dan niat
yang besar, Pak Alim mampu bersaing dengan pabrik-pabrik tahu lain yang
justru lebih dikenal masyarakat.
Pabrik Tahu Pak Alim pun kini telah memiliki 10 karyawan yang bekerja
di pabrik tahu tersebut. Yang secara tidak langsung membuka lapangan kerja
bagi warga sekitar.
3. Kayu
Kayu digunakan untuk membakar tangki agar air di dalam tangki
dapat mendidih. Pabrik Tahu Pak Alim biasa memesan kayu dari jepara
yang mana kayu tersebut merupakan limbah dari pabrik-pabrik mebel di
Jepara.
4. Blower
Blower berfungsi untuk menghembuskan angin kencang ke arah
kayu yang sedang dibakar, agar kayu dapat menghasilkan api yang besar
dan tinggi supaya air cepat mendidih.
5. Pipa Besi
Pipa besi ini berfungsi untuk menyalurkan uap dari tangki ke sumur
pemasakan. Pipa ini berpusat di atas tangki lalu dihubungkan ke sumursumur dengan bercabang-cabang.
6. Air
Air merupakan faktor yang sangat penting dalam pembuatan tahu.
Untuk membuat tahu diperlukan air yang bagus, jernih dan tidak berasa.
Karena jika air tidak jernih dan berasa maka akan berpengaruh untuk
tahu itu sendiri.
7. Mesin Diesel
Mesin diesel ini berfungsi untuk memutarkan alat penggiling kedelai
dengan kencang agar kedelai cepat tergiling. Mesin diesel ini pun bisa
diatur kecepatannya.
8. Alat Penggiling Kedelai
Alat ini berfungsi untuk menggiling kedelai yang asalnya berbentuk
butiran-butiran menjadi cair seperti bubur agar dapat dimasak dan
diambil sarinya untuk membuat tahu.
9. Bak
Diperlukan 3 buah bak dalam pabrik tahu. Yang satu untuk
menampung air, yang kedua untuk mencuci kedelai-kedelai yang masih
kotor, lalu yang ketiga untuk merendam kedelai-kedelai yang telah
dibersihkan dari bak yang kedua tadi.
10. Saringan
Saringan terbuat dari kain halus berukuran 125cm2 yang masingmasing ujung kain diikat pada besi penyangga saringan. Saringan
berfungsi untuk memisahkan air sari kedelai dengan ampasnya.
11. Sumur
Untuk satu orang pembuatan tahu diperlukan sepasang sumur yang
berjumlah dua sumur dalam sepasang. Sumur yang pertama berfungsi
untuk memasak kedelai yang telah digiling dengan menggunakan uap.
Lalu yang kedua digunakan untuk menyampurkan cairan kedelai
yang telah dimasak dan telah terpisah dari ampasnya untuk dicampuri
dengan cairan asam (jatu) agar terpisah antara air dengan sari kedelai
yang digunakan menjadi tahu.
12. Cetakan
Cetakan berfungsi untuk mencetak sari tahu yang dituangkan ke
cetakan untuk menjadi tahu. Cetakan berukuran 51cm2. Kemudian
ditumpuk-tumpuk menjadi tiga tingkatan, lalu dipres dengan pemberat
sehingga setelah 15 menit, jadilah tahu yang telah padat dan berukuran
sesuai dengan cetakan.
13. Wadah (Blung)
Blung ini digunakan untuk mewadahi tahu-tahu yang telah diiris dan
siap dikirimkan kepada para pelanggan.
BAB III
PROSES PRODUKSI
b. Pencucian kedelai
Proses pencucian
perendaman.
Tujuan
merupakan
dari
tahapan
proses
lanjutan
pencucian
setelah
ini
adalah
Gambar 1.5 Pengendapan dan Penambahan Asam. Gambar 1.6 Asam (Jatu)
Proses
pencetakan dan pengepresan merupakan tahap akhir pembuatan tahu.
Cetakan yang digunakan adalah terbuat dari kayu berukuran
70x70cm yang diberi lubang berukuran kecil di sekelilingnya.
Lubang tersebut bertujuan untuk memudahkan air keluar saat
proses pengepresan. Sebelum proses pencetakan yang harus
dilakukan adalah memasang kain saring tipis di permukaan cetakan.
Setelah itu, endapan yang telah dihasilkan pada tahap
sebelumnya dipindahkan dengan menggunakan alat semacam wajan
secara pelan-pelan.
Gambar 1.8
Proses
Pemotongan Tahu
2. Cetakan (3 set x Rp. 5.000.000,-) = Rp. 15.000.000,3. Blung (150 x Rp. 10.000,-)
= Rp. 1.500.000,4. Diesel
= Rp. 4.000.000,5. Penggiling Kedelai
= Rp. 2.000.000,6. Pompa Air (2 x Rp. 600.000,-) = Rp. 1.200.000,7. Mobil
= Rp. 25.000.000,8. Motor
= Rp. 6.000.000,9. Blower
= Rp.
350.000,10. Timbangan
= Rp. 1.600.000,Jumlah Peralatan
= Rp. 72.650.000,Jumlah Modal Awal
= Rp.214.850.000,-
C. Pehitungan Keuntungan
Dalam perusahaan Pabrik Tahu Pak Alim ada pengeluaran dan
pemasukan. Dan dari perhitungan itulah dapat dihitung keuntungan yang
diperoleh.
a. Pengeluaran
Pembuatan tahu dalam 30 masakan per hari membutuhkan
pengeluaran sebagai berikut:
a) Kedelai per masakan = 11,4 kg
Kedelai lokal
(5,4 kg x Rp. 4.950,-) = Rp. 26.730,Kedelai USA
(6 kg x Rp. 5.600,-)
= Rp. 29.700,= Rp. 56.430,- x 30
Jumlah kedelai dalam 30 masakan
= Rp. 1.692.900,b) Solar
(8 liter x Rp. 4.500,-)
= Rp.
36.000,c) Kayu bakar
= Rp. 137.000,d) Listrik
= Rp.
5.000,e) Upah karyawan
1. Pencetak tahu
(Rp. 4.500,- x 30)
= Rp. 135.000,2. Bagian penggilingan kedelai
(Rp. 1.800,- x 30)
= Rp. 54.000,3. Pembuka cetakan dan perapian
(Rp. 45.000,- x 2)
4. Mandor
(Rp. 2.750,- x 30)
5. Pengirim tahu
6. Pengiris tahu
Jumlah upah
f) Bensin mobil (3 liter)
g) Bensin motor (2 liter)
h) Konsumsi karyawan
Jumlah Pengeluaran
= Rp.
90.000,-
= Rp.
= Rp.
= Rp.
b. Pemasukan
1. Penjualan tahu 30 masakan (180 papan)
(180 papan x Rp. 15.000,-)
= Rp. 2.700.000,2. Penjualan ampas tahu 30 masakan
(30 masakan x Rp. 5.000,-)
= Rp. 150.000,Jumlah Pemasukan
= Rp. 2.850.000,c. Keuntugan yang Diperoleh Pak Alim
Keuntungan = Jumlah Pemasukan Jumlah Pengeluaran
Keuntungan = (Rp. 2.850.000,-) (Rp. 2.404.900,-)
Keuntungan = Rp. 445.100,Pak Alim memperoleh keuntungan sebesar Rp. 445.100,apabila dalam sehari pabriknya memproduksi tahu sebanyak 30
maskaan. Jadi, jika rata-rata per hari Pak Alim memperoleh Rp.
445.100,- maka dalam sebulan ia memperoleh keuntungan sebesar
Rp. 13.353.000,-
BAB V
PEMASARAN
A. Definisi Pemasaran
pendapatan
lazim
dalam
kompetitif
maka
dapat
berupa
produsen
yang
produsen
langsung
industri
Produsen agen pemakai hasil industri
Produsen distributor hasil industri pemakai hasil industri
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis dapat menarik
simpulan sebagai berikut:
maka konsumen akan tetap percaya pada kita. Akan tetapi, bila kualitas
kita menurun, maka kepercayaan konsumen terhadap kita akan
berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/business-management/2088297-definisi-dan-fungsipemasaran/#ixzz1m9evYCL4.html
Diakses tanggal 18 Juni 2014 Pukul 19.50 WIB
pabrik tahu lainnya sama-sama memproduksi tahu, yang utama itu adalah
kualitas dari tahu itu sendiri. Saya selalu menjaga kualitas tahu saya agar
selalu bagus, karena dari kualitas itulah bukti yang dapat membuat
pelanggan datang ke saya dan membeli tahu saya.
Z : Gizi apa saja yang terkandung pada tahu dan apa manfaatnya?
N : Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak,
karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti
thiamin, riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium. Selain
menurunkan kolesterol, tahu juga terbukti dapat mencegah kanker
payudara.
Z : Bahan dan peralatan apa saja yang diperlukan untuk membuat tahu?
N : Bahan yang diperlukan hanya satu, yaitu kedelai dan air. Peralatan dalam
proses pembuatan tahu ada banyak. Mulai dari tangki uap, kayu, blower,
pipa besi, mesin diesel, alat penggiling, bak, saringan, sumur, cetakan dan
wadah (blung).
Z : Bagaimana proses pembuatan tahu itu sendiri?
N : Pertama adalah perendaman kedelai, Pada tahapan perendaman ini, kedelai
direndam dalam sebuah bak yang pertama. Langkah pertama adalah
memasukan kedelai ke dalam bak dan direndam selama kurang lebih 1 jam.
Tujuan dari tahapan perendaman ini adalah untuk mempermudah proses
penggilingan sehingga dihasilkan bubur kedelai yang kental. Perendaman
ini akan membuat kedelai-kedelai yang sebelumnya keras dan kecil
menjadi empuk dan mengembang. Lalu proses kedua adalah pencucian
kedelai. Proses pencucian merupakan proses lanjutan setelah perendaman.
Tujuan dari tahapan pencucian ini adalah membersihkan biji-biji kedelai
dari kotoran-kotoran supaya tidak mengganggu proses penggilingan dan
agar kotoran-kotoran tidak tercampur ke dalam adonan tahu. Setelah selesai
proses pencucian, kedelai ditiriskan kedalam karung sesuai dengan jumlah
masakan. Proses selanjutnya adalah penggilingan kedelai. Proses