SKRIPSI
NUNING MASRURI
H34067018
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
RINGKASAN
NUNING MASRURI. Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi
Kasus : Yayasan Paguyuban Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan,
Kabupaten Bogor). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan RATNA WINANDI).
NUNING MASRURI
H34067018
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010
Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus :
Yayasan Paguyuban Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan
Pamijahan, Kabupaten Bogor)
Nama : Nuning Masruri
NIM : H34067018
Disetujui,
Pembimbing
Diketahui,
Ketua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul Analisis
Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus : Yayasan Paguyuban Ikhlas,
Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor) adalah karya saya
sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Nuning Masruri
H34067018
RIWAYAT HIDUP
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Analisis Kelayakan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus : Yayasan
Paguyuban Ikhlas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor).
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Program Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian di Yayasan Paguyuban
Ikhlas yang merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang agribisnis di
Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan dua skenario usaha, yaitu skenario
I (membeli log jamur tiram putih) dan skenario II (memproduksi log jamur tiram
putih). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha
budidaya jamur tiram putih dari aspek non finansial dan aspek finansial, serta
menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) usaha budidaya jamur tiram putih di
Yayasan Paguyuban Ikhlas.
Upaya memberikan yang terbaik telah dilakukan secara optimal dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
yang terkait dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Nomor Halaman
15. Hasil Analisis laporan Rugi Laba Usaha Jamur Tiram Putih ..... 73
Nomor Halaman
7. Steamer ....................................................................................... 47
Nomor Halaman
12. Switching Value Kenaikan Biaya Variabel (Skenario II) ............ 102
I PENDAHULUAN
1
Perkembangan Ekspor Sayuran dan Biofarmaka Indonesia. http://www.hortikultura.go.id. Diakses pada
tangga 3 september 2009.
2
Data Ekspor-Impor Produk Pertanian Tahun 2003. http://www.ekspor-impor produk pertanian//index
2.php.htm. diakses pada tanggal 3 september 2009.
dikarenakan adanya kebijakan bea masuk antidumping 3. Selain itu, penurunan
ekspor dan impor jamur diduga disebabkan oleh kegagalan panen dan kondisi
perekonomian yang tidak stabil (Direktorat Jendral Hortikultura, 2007).
Tabel 1. Data Perkembangan Ekspor dan Impor Jamur di Indonesia Pada Tahun
2003-2008
Ekspor Impor
Tahun Volume Nilai Volume Nilai
(kilogram) (US$) (kilogram) (US$)
2003 16.113.207 19.201.360 1.539.321 1.217.704
2004 3.333.723 2.793.243 194.010 208.646
2005 22.558.977 24.021.656 2.913.432 2.566.954
2006 18.351.038 22.129.170 3.594.073 3.656.223
2007 20.571.404 29.900.009 3.370.435 3.967.449
2008* 19.452.421 30.863.291 3.431.709 4.726.154
Sumber : Pusdatin dan BPS, 2008
Pada tahun 2005 baik ekspor maupun impor jamur menunjukan adanya
kecenderungan peningkatan volume yang tinggi, baik dari segi kuantitas maupun
nilai. Peningkatan ekspor ini diduga disebabkan oleh meningkatnya permintaan
masyarakat luar negeri terhadap jamur, terutama jamur di Indonesia yang
kualitasnya dianggap lebih baik dari negara produsen jamur lainnya. Sedangkan
peningkatan impor ini diduga disebabkan oleh lebih dari 90 persen jamur yang
diimpor merupakan bahan baku farmasi yang belum banyak dibudidayakan di
Indonesia, contohnya adalah jamur dari kelompok Lentinus sp yang menghasilkan
lentena dan Schiphyllus sp yang menghasilkan schisophylan 4.
Selain sebagai penghasil devisa, jamur juga merupakan produk
hortikultura yang bernilai gizi tinggi, sehingga mampu mensubstitusi protein
hewani yang selama ini dinilai berpotensi menyebabkan penyakit degeneratif
seperti kanker, jantung, kolesterol dan sebagainya. Salah satu jenis jamur yang
mempunyai nilai gizi paling tinggi adalah jamur tiram putih dibandingkan dengan
jenis jamur lainnya maupun hewani (Dirjen Hortikultura, 2006). Hal tersebut
terlihat pada Tabel 2.
3
Jamur dapat dijadikan Komoditas Unggulan.
http://www.bisnis.com/servlet/page?_pageid=477&_dad=portal30&_schema=PORTAL30&pared_id=3812
60&patop_id=W12. Diakses pada tanggal 25 Maret 2010.
4
Statistika Ekspor dan Impor 2003-2008. http://www.bppt.go.id/berita/news2.php?id=694. Diakses pada
tanggal 3 september 2009.
Tabel 2. Nilai Gizi Jenis Jamur dan Bahan Makanan Lain dalam 100 gram
Kandungan Gizi
No Jenis Makanan Protein Lemak Karbohidrat
(%) (%) (%)
1 Jamur Kuping 7,7 0,8 73,6
2 Jamur Shiitake 17,7 8,0 67,5
3 Jamur Tiram Putih 30,4 2,2 57,6
4 Jamur Merang 16,0 0,9 64,5
5 Jamur Kancing 3,6 0,2 3
6 Bayam 1,4 1,9 1,9
7 Kacang panjang 2,7 0,3 7,8
8 Wortel 1,2 0,3 9,3
9 Kentang 2,0 0,1 20,9
10 Daging sapi 21 5,5 0,5
Sumber : Maharany (2007)
Tabel 3. Harga Jamur Merang, Jamur Tiram, dan Jamur Kuping Tahun 2008
5
Peluang Pasar Domestik. http://www.Peluang Pasar _ Budi Daya Jamur Konsumsi.htm. Diakses pada
tanggal 1 Desember 2009.
Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur pangan yang tersebar luas
didaerah beriklim sedang. Menurut Masyarakat Agribisnis Jamur Indonesia
(2007), sentra jamur tiram putih berada di Bandung, Bogor, Sukabumi, Garut,
Tasikmalaya, Sleman, Yogyakarta, dan Solo. Usaha budidaya jamur tiram putih
yang terdapat di Kabupaten Bogor merupakan petani-petani jamur tiram putih
yang pada umumnya masih tradisional dan tergolong usahatani kecil. Produksi
jamur tiram putih per Kecamatan di Kabupaten Bogor tahun 2007 dapat dilihat
pada Tabel 4.
6
Asep. Hasil wawancara dengan supervisor yayasan paguyuban ikhlas. [1 desember 2009]
Perubahan-perubahan yang terjadi terhadap harga input dan output
produksi perlu diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan
diperoleh. Perubahan-perubahan yang terjadi seperti penurunan harga input dan
output produksi, serta peningkatan biaya variabel jamur tiram putih yang
dipengaruhi oleh perubahan ekonomi suatu negara. Mengingat besarnya biaya
investasi yang akan dikeluarkan, maka diperlukan suatu analisis kelayakan usaha.
Manfaat dengan melakukan analisis kelayakan bagi pelaku usaha yaitu dapat
mengetahui apakah usaha yang dijalankan mendatangkan keuntungan atau
kerugian, dan sebagai informasi bagi investor maupun pelaku usaha dalam
melakukan investasi pada komoditas hortikultura ini, khususnya budidaya jamur
tiram putih.
Untuk pengembangan dan pengusahaan budidaya jamur tiram putih,
membutuhkan waktu yaitu lima tahun, hal ini disesuaikan dengan umur ekonomis
atas biaya investasi terbesar yang dikeluarkan yaitu untuk pembangunan
kumbung. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari bagaimana kelayakan
pengusahaan dalam budidaya jamur tiram putih tersebut. Berdasarkan uraian
diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kelayakan usaha budidaya jamur tiram putih di Yayasan
Paguyuban Ikhlas, apakah sudah layak dari aspek non finansial dan aspek
finansial?
2. Bagaimana tingkat kepekaan (sensitivitas) kelayakan usaha budidaya jamur
tiram putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas jika terjadi penurunan harga jamur
tiram putih segar, penurunan harga log jamur tiram putih dan peningkatan
biaya variabel?
2.1.3. Budidaya
Suriawiria (2002) mengemukakan bahwa hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam budidaya jamur tiram yaitu lokasi dengan ketinggian dan persyaratan
tertentu, sumber bahan baku untuk media tanam dan sumber bibit. Berdasarkan
hal tersebut kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan sebagai berikut :
1. Penyiapan Bangunan
Bentuk bangunan disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya disesuaikan
dengan jumlah log atau media tanam yang akan dipelihara. Bahan-bahan yang
diperlukan untuk rak atau tempat pemeliharaan media tanam sebaiknya terbuat
dari bambu, agar tidak cepat rusak kalau ditumbuhi jamur. Jumlah dan tinggi rak
tergantung pada tinggi ruang pemeliharaan dan jumlah media tanam yang akan
dipelihara.
2. Pemeliharaan Tanaman
Media tanam yang akan membentuk miselium dan tubuh buah harus
diperlihara. Pemeliharaan berhubungan dengan menjaga lingkungan agar tetap
optimum. Kriteria lingkungan yang baik adalah sebagai berikut :
a. Kandungan air yang baik 35 sampai 45 persen, kekurangan air menyebabkan
miselium tidak membentuk tubuh buah karena kekeringan dan kelebihan air
menyebabkan tumbuh jenis jamur lain yang tidak diinginkan.
b. Cahaya, perkembangan miselium dan tubuh buah akan terhambat dengan
adanya cahaya langsung. Tempat penyimpanan harus tetap teduh dan sinar
matahari tidak masuk secara langsung ke dalam ruang.
Analisis Kelayakan
Keterangan :
= penelitian yang dilakukan penulis
= diluar penelitian yang dilakukan penulis
IV METODE PENELITIAN
Data yang akan digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh melalui wawancara dilakukan dengan supervisor dan beberapa
pihak yang terkait dalam Yayasan Paguyuban Ikhlas, data primer yang diperlukan
antara lain penerimaan, pengeluaran, pendapatan dan pemasaran. Data sekunder
dapat diperoleh dengan literatur pada instansi-instansi terkait seperti buku,
majalah pertanian, internet, Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Badan Pusat
Statistika, Perpustakaan IPB dan instansi lainnya yang dapat membantu untuk
ketersediaan data. Data sekunder yang diperlukan antara lain keadaan geografis,
kondisi demografis dan data lain yang relevan dengan penelitian.
Bt Ct
NPV =
(1 + )
Keterangan :
Bt = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t
Ct = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t
i = Tingkat suku bunga (discount rate)
t = Tahun
n = Jumlah Tahun
Keterangan :
Bt = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t
Ct = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t
i = Tingkat suku bunga (discount rate)
t = Tahun
n = Jumlah Tahun
c) Internal Rate Return (IRR)
Internal Rate of Return (IRR) adalah kemampuan suatu proyek untuk
menghasilkan pengembalian atau dianggap sebagai tingkat keuntungan atas
investasi bersih yang dapat dicapainya. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari
dari tingkat diskonto yang berlaku (discount rate), maka proyek dinyatakan layak
untuk dilaksanakan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga
yang berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus yang
digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut :
NPV1
IRR it (i2 i1 )
NPV1 NPV2
Keterangan: i1 = discount rate yang menghasilkan NPV positif
i2 = discount rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV1 = NPV positif
NPV2 = NPV negative
d) Payback Period
Payback period (masa pembayaran kembali) didefinisikan sebagai jangka
waktu kembalinya keseluruhan investasi yang ditanamkan, melalui keuntungan
yang diperoleh suatu proyek. Kriteria investasi, semakin cepat tingkat
pengembalian investasi, maka investasi tersebut dinilai semakin baik untuk
dilaksanakan.
I
Payback period =
Ab
Keterangan: PP = Payback Period
I = Jumlah Modal Investasi
Ab = manfaat bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya
e) Switching Value
Analisis Nilai Pengganti merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh yang terjadi akibat peningkatan dan penurunan suatu
variabel, sehingga menghasilkan suatu perubahan kriteria investasi yaitu layak
atau tidak layak. Analisis ini mencari beberapa perubahan maksimum yang dapat
ditolerir agar proyek masih bisa dilaksanakan dan masih memberikan keuntungan
normal. Perubahan-perubahan yang terjadi misalnya, perubahan pada tingkat
produksi, harga jual output maupun harga input. Analisis dilakukan pada
perubahan biaya variabel yaitu terjadinya peningkatan biaya variabel, penurunan
harga jamur tiram putih segar dan penurunan harga log jamur tiram putih.
Yayasan Paguyuban Ikhlas beroperasi pada hari senin sampai sabtu mulai
pukul 07.30 sampai 16.00 WIB. Yayasan mulai beroperasi pada pagi hari, hal ini
diduga dikarena yayasan ingin memproduksi log dan pemanenan jamur tiram
putih. Yayasan memiliki empat divisi usaha, meliputi supervisor, divisi produksi,
divisi pengantongan, divisi perawatan dan pemasaran. Supervisor yang bertugas
sebagai pengawas dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kegiatan, dan
dibawah pengawasan direktur utama. Divisi produksi bertugas persiapan dan
pencampuran bahan baku dalam membuat log, divisi ini merupakan bagian
terpenting dalam menentukan kualitas dan kuantitas jamur tiram putih segar yang
akan dihasilkan. Divisi pengantogan bertugas melakukan pengisian dan
pemadatan media yang telah dipersiapkan oleh divisi produksi ke dalam plastik
tahan panas dengan berat 1,2 kilogram. Divisi perawatan bertugas merawat log
selama masa pertumbuhan tubuh buah jamur tiram putih (fruit body) sampai
pemanenan dan pemasaran jamur tiram putih ke pasar TU kemang. Divisi
produksi disiapkan oleh supervisor lebih banyak dari divisi lainnya untuk rangkap
jabatan, hal ini dilakukan agar jika produksi jamur meningkat atau ketika salah
satu diantara karyawan sakit mereka dapat mengambil alih tugas yang
ditinggalkan oleh bagian divisi tersebut.
Direktur Utama
Supervisor
Analisis yang dilakukan terhadap aspek non finansial penting untuk dilakukan
karena dapat memberikan gambaran terhadap usaha yang akan maupun sedang
dijalankan. Pada penelitian ini, aspek non finansial yang akan dikaji meliputi aspek pasar,
aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan.
Aspek pasar merupakan hal yang sangat penting dalam pertimbangan investor,
karena tujuan utama proyek adalah untuk menjual produksi. Pasar merupakan tempat
bertemunya beberapa lembaga pemasaran yang memiliki keterkaitan dengan berbagai
pihak, baik perorangan maupun kelembagaan. Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti
menganalisis permintaan dan penawaran jamur tiram putih, harga dan produk jamur tiram
putih.
Pasar jamur tiram putih segar dilokasi penelitian adalah pasar TU kemang dalam
bentuk curah. Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang pengumpul, pasar TU
kemang dapat menyerap jamur tiram putih sebanyak 1.500 sampai 2.000 kilogram per
hari. Namun, pada saat ini jamur tiram putih segar yang tersedia di pasar TU kemang
sebanyak 500 kilogram per hari. Jumlah tersebut diperoleh pedagang pengumpul berasal
dari dua sumber yaitu Yayasan Paguyuban Ikhlas sebanyak 300 kilogram dan petani
jamur tiram lain sebanyak 200 kilogram. Selisih antara penawaran dan permintaan yang
terjadi saat ini di pasar TU kemang sebanyak 1.000 sampai 2.000 kilogram per hari,
dengan adanya selisih tersebut menyebabkan jamur tiram selalu terjual habis di pasar 7.
Yayasan Paguyuban Ikhlas memilih pasar TU kemang, karena pasar tersebut dekat
dengan yayasan dan merupakan pusat pasar di kota Bogor. Selain itu, informasi harga
yang sedang terjadi di pasar mudah untuk didapat.
Pasar log jamur tiram putih Yayasan Paguyuban Ikhlas adalah petani jamur yang
terletak di desa Ciampea dan Cimayang, kedua petani jamur tersebut telah membuat
kontrak kerjasama dengan yayasan. Permintaan log jamur tiram putih dari kedua
konsumen cenderung meningkat setiap bulannya yaitu masing-masing sebanyak 50.000
log per bulan, sedangkan penawaran yang tersedia saat ini sebanyak 24.000 log per bulan
8
. Selisih antara permintaan dan penawaran yang terjadi saat ini yaitu sebesar 26.000 log
per bulan. Namun, permintaan log tersebut masih akan terus meningkat setiap bulannya
dari kedua petani jamur. Selisih antara penawaran dan permintaan log tersebut menjadi
salah satu peluang besar bagi Yayasan Paguyuban Ikhlas yang nantinya akan
dimanfaatkan.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang
sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur
tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan memiliki prospek ekonomi yang baik. Hal
ini dikarenakan, pasar jamur tiram yang telah jelas dan permintaan pasar yang selalu
tinggi, sehingga memudahkan para petani dalam memasarkan hasil produksi jamur tiram.
Pasar jamur tiram putih saat ini di dalam negeri telah meluas seperti Jawa Barat, DKI
Jakarta, dan Banten. Permintaan jamur tiram di daerah Bandung dan sekitarnya mencapai
tujuh sampai 10 ton per hari. Adapun produksi jamur tiram baru mencapai 2,5 sampai tiga
ton per hari. Dari data tersebut menunjukkan bahwa terdapat selisih antara permintaan
dan penawaran yang belum terpenuhi oleh petani jamur tiram sebesar empat sampai tujuh
ton per hari 9.
Menurut Asosiasi Pedagang Komoditas Agro (APKA) Jabar, pasar ekspor jamur
tiram putih berasal dari negara Asia Tenggara, Jepang, Korea, dan Amerika Serikat,
dengan harga sekitar dua sampai tiga dolar AS per kilogram, dibandingkan dengan harga
7
Jajang. Hasil wawancara pedagang pengecar di pasar TU kemang. [5 Februari 2010]
8
Asep. Hasil wawancara supervisaor Yayasan Paguyuban Ikhlas. [3 Desember 2009]
9
Proposal Pengembangan Usaha Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus).
http://organikganesha.wordpress.com/2009/09/28/proposal-pengembangan-usaha-budidaya-jamur-tiram-
pleurotus-ostreatus-part-1/. Diakses pada tanggal 24 Maret 2010.
lokal sebesar Rp 6.000 sampai Rp 7.000 per kilogram 10. Rata-rata konsumsi jamur per
kapita untuk penduduk Kanada melebihi 1,5 kilogram per kapita per tahun, Inggris dan
Amerika masing-masing sekitar satu kilogram per kapita per tahun (Marlina dan Siregar,
2001). Adanya kebutuhan jamur tiram putih baik dalam maupun luar negeri yang belum
terpenuhi, mengindikasikan produksi jamur tiram putih yang diproduksi relatif stabil dan
akan tetap dibutuhkan. Berdasarkan hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
permintaan jamur tiram putih sangat tinggi dan bertambah terus setiap tahun, sedangkan
penawaran yang ada belum mencukupi permintaan sehingga budidaya jamur tiram putih
masih layak untuk diusahakan.
Harga jual log jamur tiram putih yang ditetapkan Yayasan Paguyuban Ikhlas
yaitu sebesar Rp 1.800 per log dipetani jamur. Harga Rp 1.800 ditetapkan berdasarkan
biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi satu log jamur tiram putih sebesar
Rp 1.000, sehingga selisih dari harga log dan biaya produksi log merupakan keuntungan
yang diterima, yaitu sebesar Rp 800. Untuk saat ini yayasan menjual log jamur tiram
putih kepada rekan kerjanya yaitu terletak di Ciampea dan Cimayang. Jumlah log jamur
10
Ekspor Jamur Mentah hanya Terpenuhi 20%. http://organikganesha.wordpress.com/2009/10/29/ekspor-
jamur-mentah-hanya-terpenuhi-20/. Diakses pada tanggal 25 Maret 2010
tiram yang dijual kedua lokasi tersebut sebanyak 24.000 log sesuai dengan kapasitas
produksi log yang dihasilkan setiap bulannya. Untuk harga jamur tiram putih segar
persaingan harga tidak terjadi, hal ini diduga disebabkan para pedagang menggunakan
harga yang sedang berlaku di pasaran pada saat transaksi berlangsung, sedangkan harga
log jamur tiram putih di pasaran sangat bervariasi antara Rp 1.800 sampai Rp 3.000 per
log.
Produk yang dihasilkan Yayasan Paguyuban Ikhlas berupa jamur tiram putih
segar dan log jamur tiram putih. Kedua produk yang dihasilkan akan di pasarkan di dua
tempat, yaitu pasar TU kemang untuk jamur tiram putih segar dan petani jamur tiram
yang berada di desa Cimayang dan Ciampea untuk log jamur tiram putih. Jamur tiram
putih segar yang akan didistribusikan ke pasar TU kemang, yayasan tidak dilakukan
pengemasan secara khusus. Pengemasan dilakukan menggunakan kantung plastik lima
kilogram dan pendistribusian dilakukan menggunakan kendaraan roda dua pada pukul
12.30 WIB. Hal ini diduga agar pendistribusian jamur tiram putih lebih efisien dan
mengurangi biaya transportasi mengingat pasar yang dituju memerlukan waktu kurang
lebih satu jam. Untuk produk log jamur tiram putih, yayasan tidak melakukan
pengemasan lebih lanjut dan dalam pendistribusiannya petani mengambil secara langsung
ke lokasi penelitian.
Berdasarkan hasil dari analisis aspek pasar yang terdiri dari permintaan dan
penawaran, harga dan produk jamur tiram putih bahwa usaha budidaya jamur tiram yang
dilakukan Yayasan Paguyuban Ikhlas layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan
permintaan pasar akan jamur tiram putih yang tinggi menyebabkan berapapun jumlah
produk yang tersedia di pasar selalu habis terjual, dan harga jamur tiram yang tinggi
menjadikan peluang untuk Yayasan Paguyuban Ikhlas maupun petani jamur tiram lainnya
untuk meningkatkan produksi jamur tiram yang dihasilkan.
6. 2. Aspek Teknis
Analisis secara teknis berhubungan dengan penyediaan input proyek dan output
produksi berupa barang dan jasa. Hasil penelitian di lapangan dan beberapa literatur
menyebutkan bahwa hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan input utama yaitu dari
segi lahan, bibit, bahan baku, proses produksi dan sumberdaya manusia.
6.2.1. Lahan
Lahan yang baik hendaknya memenuhi beberapa persyaratan yaitu relatif rata dengan
kemiringan lebih dari 45 derajat, mempunyai ketinggian lebih dari 700 meter diatas
permukaan laut, memiliki temperatur antara 28 sampai 30 derajat celcius untuk
kebutuhan pertumbuhan bibit dan antara 26 sampai 28 derajat celcius untuk kebutuhan
pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen serta jauh dari sumber pencemar. Selain
itu, kondisi derajat keasaman yang diperlukan antara fase miselium dan fase tubuh
buahnya sama yaitu mendekati netral pada kisaran 5,5 sampai 7,2 dan tingkat kelembaban
yang diperlukan yaitu diatas 90 persen. Sebagian besar persyaratan tersebut telah dapat
dipenuhi oleh yayasan dalam menentukan lokasi usaha budidaya jamur tiram putih.
Bibit yang baik, teruji dan unggul merupakan persyaratan yang menentukan
keberhasilan dalam budidaya jamur tiram putih. Bibit yang diperoleh yayasan berasal dari
laboratorium milik Yayasan Paguyuban Ikhlas sendiri yang sudah teruji dan dibuat secara
profesional oleh ahlinya. Bibit yang dipergunakan yaitu bibit yang sudah siap teb
ar yang dimasukkan dalam bentuk botol maupun plastik. Salah satu parameter bibit
yang baik ditentukan oleh nilai BER (Biological Effeciency Rasio) atau perbandingan
antara jumlah (gram) jamur yang dapat dipanen per musim dengan berat (gram) log
jamur. Semakin tinggi nilai BER, maka nilai bibit akan menjadi semakin baik. Jumlah
(gram) jamur yang dihasilkan dalam penelitian ini yaitu sebesar 400 gram dengan berat
log sebesar 1.200 gram, sehingga nilai BER yang di dapat yaitu sebesar 0,33.
Lokasi budidaya jamur tiram putih ini cukup strategi karena dekat dengan sumber
bahan baku utama dan ketersediaannya melimpah, antara lain serbuk gergaji, bekatul,
kapur dan bahan baku lainnya. Kedekatan dengan sumber bahan baku ini sangat
menguntungkan yayasan, karena bahan baku dapat diperoleh dalam kondisi yang masih
baru (belum tersimpan lama, tidak ditumbuhi jamur liar, warnanya belum berubah dan
bentuknya tidak membatu).
Ketersediaan air maupun bahan baku pembuatan log di lokasi penelitian jumlahnya
cukup melimpah, kualitasnya baik sesuai persyaratan dan kontinuitas terjamin sesuai
kebutuhan serta harganya relatif murah. Kebutuhan air didapat dari air tanah dan
ditunjang oleh keberadaan lokasi dekat dengan sumber mata airnya berasal dari Gunung
Bunder.
6.2.4. Proses Produksi
Adapun rangkaian kegiatan proses produksi yang akan dilakukan oleh tenaga kerja di
Yayasan Paguyuban Ikhlas adalah sebagai berikut :
Setelah itu, semua bahan baku tersebut dicampur sampai homogen dan ditambah
dengan air secukupnya kemudian dikomposkan selama satu hari. Proses pengomposan ini
dimaksudkan untuk menguraikan senyawa-senyawa kompleks dalam bahan-bahan
dengan bantuan mikroba, sehingga senyawa-senyawa yang lebih sederhana mudah
dicerna oleh jamur. Tahap berikutnya yaitu pengisian bahan baku. Pengisian bahan baku
ini dilakukan secara manual kedalam plastik tahan panas (plastik polipropilena)
berukuran 18x35 centimeter. Pengisian secara manual harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga padat, dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari semen maupun botol
yang berisi air. Faktor pemadatan sangat penting, karena jika pengisian bahan baku ke
dalam kantung plastik kurang padat maka pertumbuhan bibit yang ditaman pada media
tersebut kurang merata. Setelah media dipadatkan kemudian diberi penutup atau cincin
paralon.
Tabel 5. Formulasi Log Jamur Tiram Putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas
b) Sterilisasi
Sterilisasi log bertujuan untuk menghambat pertumbuhan semua jasad hidup
yang mungkin terbawa bersama bahan baku. Alat sterilisasi yang digunakan oleh
Yayasan Paguyuban Ikhlas ini yaitu steamer yang terbuat dari plat baja dan mampu
menghasilkan uap air panas bertekanan tinggi, dengan temperatur diatas 85 derajat
celcius. Bagian dalam steamer dibagi menjadi dua bagian, yaitu a). Bagian bawah untuk
tempat air yang akan dipanaskan dan menghasilkan uap air panas dan b). Bagian atas
untuk tempat log yang akan disterilkan. Yayasan Paguyuban Ikhlas memiliki satu steamer
dan lima kompor gas sebagai alat sterilisasi yang penggunaannya memakan waktu 8
sampai 10 jam.
c) Inokulasi
Hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan inokulasi yaitu masalah kebersihan
meliputi kebersihan alat, tempat dan orang yang melakukan inokulasi. Peralatan inokulasi
yang digunakan yaitu sendok makan dan log yang harus disterilkan menggunakan alkohol
70 persen dan lampu spritus. Semua alat yang digunakan dalam inokulasi dibilas kedalam
larutan alkohol 70 persen kemudian dinyalakan beberapa saat. Ruangan yang dipakai
untuk inokulasi merupakan ruangan yang tidak sering dilalui orang dan sebelum
digunakan ruangan harus disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol. Selain
ruangan dan media tanam, orang yang akan melakukan inokulasi pun harus mensterilkan
tangan dengan cara mencuci menggunakan alkohol dan mengenakan pakaian yang bersih.
Sebelum diinokulasi, log yang telah disterilkan didinginkan terlebih dahulu selama dua
hari, apabila tidak didinginkan maka dikhawatirkan bibit jamur yang diinokulasi akan
mati. Cara melakukan inokulasi adalah dengan menyusun log kedalam ruang inokulasi,
kemudian bibit jamur tiram dimasukkan dengan cara ditebar. Setelah media terisi bibit,
pada bagian leher plastik yang telah terpasang cincin paralon ditutup dengan
menggunakan kertas koran. Penutupan media dimaksudkan untuk menciptakan kondisi
yang baik bagi pertumbuhan miselia jamur, karena miselia jamur tumbuh baik pada
kondisi yang tidak terlalu banyak oksigen.
d) Inkubasi
Log yang telah diinokulasi kemudian diinkubasi sampai seluruh medianya
ditumbuhi miselia secara merata. Inkubasi yaitu menyimpan log yang sudah diisi dengan
bibit didalam ruang inkubasi selama kurang lebih 25 hari. Suhu optimal untuk
pertumbuhan miselia yaitu sekitar 28 samapi 30 derajat celcius. Selama pertumbuhan
bibit, intensitas cahaya harus dikurangi, dan kelembaban serta sirkulasi udara harus
diatur.
e) Pemeliharaan
Log jamur tiram putih yang dapat dipindahkan ke ruang perawatan adalah media
atau log yang telah dipenuhi dengan miselium. Pembukaan log dapat dilakukan dengan
membuka sumbatan koran. Setelah dibuka, sekitar tiga sampai tujuh hari kemudian jamur
tiram mulai tumbuh. Pertumbuhan tubuh buah awal umumnya ditandai dengan adanya
bintik-bintik serat berwarna putih yang makin lama makin membesar dan dalam selang
waktu beberapa hari akan tumbuh jamur kecil dan dapat dipanen dengan cara dipetik
langsung apabila ukurannya sudah cukup besar.
Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen yaitu antara
26 sampai 28 derajar celcius. Selama pertumbuhan tubuh buah, kelembaban udara diatur
sekitar 90 persen karena apabila kurang dari 90 persen media akan mengering.
Kelembaban udara selama pertumbuhan tubuh buah dapat tetap dipertahankan yaitu
dengan menyiram lantai dan pengabutan.
f) Pemanenan
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan pemanenan meliputi tiga
hal yaitu penentuan saat panen, teknik pemanenan dan penanganan pascapanen. Panen
dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat optimal yaitu cukup besar tetapi
belum mekar penuh. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi maupun sore hari, hal ini
dilakukan untuk mempertahankan kesegaran dan mempermudah pemasaran. Pemanenan
dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun jamur yang ada baik berukuran besar
maupun kecil sampai ke akar-akarnya untuk menghindari akar atau batang yang
tertinggal. Setelah dilakukan pemanenan, maka log harus segera disiram air. Air yang
digunakan adalah air yang mengalir, dan penyiraman dilakukan pada keseluruhan log.
Tujuan dilakukan penyiraman log yaitu agar sisa-sisa akar yang tertinggal maupun hama
pengganggu yang terdapat di log larut bersama air.
Gambar 13. Jamur siap panen Gambar 14. Jamur siap jual
Penanganan pascapanen yang dilakukan sangat sederhana yaitu dengan
membersihkan kotoran yang menempel dibagian akar dengan cara memotong bagian akar
jamur yang kotor menggunakan pisau. Pemotongan akar dilakukan agar daya simpan
jamur lebih lama dan penampilannya agar lebih menarik. Untuk menghasilkan output
dalam bentuk log jamur tiram putih, maka kegiatan yang diperlukan hanya sampai pada
tahap inkubasi, sedangkan kegiatan untuk menghasilkan output dalam bentuk jamur tiram
segar yaitu mulai dari pembuatan log sampai pemanenan dan penanganan pascapanen.
Hasil dari analisis aspek teknis, yang meliputi lahan, bibit, bahan baku, proses
produksi dan sumberdaya manusia dapat dikatakan bahwa pengusahaan budidaya jamur
tiram putih yang dilakukan oleh Yayasan Paguyuban Ikhlas dapat dikatakan layak untuk
dijalankan.
11
Loc.cit
6. 3. Aspek Manajemen
Kontrol terhadap aktivitas usaha yang dijalankan dilakukan oleh Bapak Hariadi
Anwar yang merupakan direktur utama. Pengontrolan yang dilakukan, seminggu sekali
yaitu pada hari sabtu. Pengontrolan ini berkaitan dengan aktivitas produksi jamur tiram
putih yaitu meliputi ketersediaan bahan baku dan sarana penunjang dalam pembuatan
media tanam, perawatan jamur tiram, hingga pemanenan. Pengontrolan yang dilakukan
pemilik bertujuan untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk yang nantinya akan
dipasarkan.
Usaha budidaya jamur tiram putih yang dilakukan Yayasan Paguyuban Ikhlas,
merupakan salah satu kegiatan yang memiliki manfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung memberikan manfaat berupa penciptaan lapangan kerja
bagi masyarakat sekitar. Tenaga kerja yang digunakan yayasan yaitu tenaga kerja yang
berasal dari masyarakat sekitar sebanyak 13 orang dengan kompensasi sebesar Rp
900.000 per bulan per orang untuk divisi produksi dan divisi perawatan, sedangkan untuk
divisi pengantongan log sebesar Rp 1.333.500 per bulan per orang.
Hasil dari analisis aspek sosial ekonomi dan lingkungan dapat dikatakan bahwa
pengusahaan jamur tiram putih yang dilakukan oleh Yayasan Paguyuban Ikhlas tidak ada
masalah yang dapat menghambat jalannya usaha budidaya jamur tiram putih, sehingga
dapat dikatakan layak untuk dijalankan.
VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL
7.1.1. Penerimaan
Harga Penerimaan/Tahun
Tahun Total Panen/Kg/Tahun
(Rp) (Rp)
1 36.105 6.500 234.682.500
2 98.310 6.500 639.015.000
3 98.310 6.500 639.015.000
4 98.310 6.500 639.015.000
5 94.975 6.500 617.337.500
Total Penerimaan Jamur Tiram Putih Segar 2.769.065.000
7.2. Outflow
Outflow adalah aliran kas yang dikeluarkan oleh usaha. Outflow budidaya
jamur tiram putih baik segar maupun log jamur tiram putih, komponen biaya
dikelompokkan menjadi dua macam bentuk, yaitu biaya investasi dan biaya
operasional. Untuk lebih jelas masing-masing dari biaya tersebut akan dijelaskan
pada sub bab berikut ini.
Berdasarkan hasil Pada Tabel 10, bagian terbesar investasi usaha ini
adalah dialokasikan untuk pembelian tanah yaitu sebesar Rp 200.000.000 dan
pembuatan fasilitas kegiatan budidaya berupa bangunan satu dan dua, kumbung,
kantor dan laboratorium sebesar Rp 230.000.000. Bangunan yang digunakan
untuk usaha budidaya jamur tiram putih dibuat secara semi permanen dengan
kontruksi sebagaian besar dibuat dari bambu dan kayu. Pertimbangan ini
dilakukan agar setelah habis umur ekonomisnya bangunan tersebut mudah untuk
dialih fungsikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bangunan terutama
kumbung merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh Yayasan Paguyuban Ikhlas.
Selain biaya investasi diatas, log jamur tiram putih merupakan salah satu aset
penting dalam kegiatan budidaya jamur tiram putih. Biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi satu log jamur tiram putih sebesar Rp 1.000 per log.
Berdasarkan hasil pada Tabel 9 dan 10, dapat dilihat bahwa dari
keseluruhan biaya yang digunakan dalam usaha budidaya jamur tiram putih,
sebagian besar biaya yang dikeluarkan adalah untuk kegiatan investasi, seperti
pembangunan, sementara sisanya digunakan untuk membeli keperluan lainnya
seperti steamer, tabung gas, timbangan, kompor gas, steam pengabut, kendaraan
dan lainnya.
1. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada setiap tahun yang
besarnya tidak terkait langsung dengan jumlah produksi. Biaya tetap yang
dikeluarkan Yayasan Paguyuban Ikhlas pada dua skenario meliputi biaya gaji
supervisor, gaji karyawan, biaya transportasi, biaya listrik, biaya komunikasi,
biaya tak terduga, biaya bensin steam pengabut dan biaya pajak bumi dan
bangunan. Berdasarkan hasil perbandingan pada dua skenario skala usaha (Tabel
11 dan 12), diperoleh sebagian besar biaya tetap yang dikeluarkan yayasan
dialokasikan untuk gaji karyawan.
Tabel 11. Biaya Tetap Yayasan Paguyuban Ikhlas per Bulan (Skenario I)
Jumlah Biaya/Bulan
No Jenis Biaya Tetap
(Rp)
1 Gaji karyawan 4.500.000
2 Gaji supervisor 3.000.000
3 Biaya tak terduga 500.000
4 Biaya transportasi 300.000
5 Biaya listrik 300.000
6 Biaya bensin steam pengabut 300.000
7 Biaya komunikasi 150.000
8 PBB -
Total 9.050.000
Tabel 12. Rincian Biaya Tetap Yayasan Paguyuban Ikhlas per Bulan (Skenario II)
Jumlah Biaya/Bulan
No Jenis Biaya Tetap
(Rp)
1 Gaji karyawan 13.866.750
2 Gaji supervisor 3.000.000
3 Biaya tak terduga 500.000
4 Biaya transportasi 300.000
5 Biaya listrik 300.000
6 Biaya bensin steam pengabut 300.000
7 Biaya komunikasi 150.000
8 PBB -
Total 18.416.750
Berdasarkan hasil pada Tabel 12, dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
biaya tetap yang dikeluarkan Yayasan Paguyuban Ikhlas, dialokasi untuk gaji
karyawan sebanyak 13 orang yaitu sebesar Rp 13.866.750 per bulan. Hal ini
dikarenakan produksi log yang dihasilkan yayasan dalam jumlah banyak yaitu
26.667 log, sehingga membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Berikut ini
adalah contoh perhitungan besarnya biaya karyawan diberikan yayasan.
Divisi pengantongan = Rp 50 per log x 26.667 log x 5 orang
= Rp 6.666.750 (x 12)
= Rp 80.001.000
Divisi produksi, perawatan dan pemasaran = Rp 900.00 x 8 orang
= Rp 7.200.000 (x 12)
= Rp 86.400.000
Biaya supervisor sebesar Rp 3.000.000 per bulan, dan biaya transportasi
per bulan sebesar Rp 300.000. Biaya transportasi yang dikeluarkan adalah untuk
bahan bakar motor sebanyak satu unit yaitu dua liter, dikali harga Rp 5.000
dengan pemakaian 30 hari, dikali 12 bulan. Biaya listrik sebesar Rp 300.000 per
bulan, biaya ini dipergunakan untuk lampu penerangan bangunan inokulasi, AC,
mes dan air. Biaya bensin steam pangabut sebesar Rp 300.000 per bulan
digunakan sebanyak dua liter per hari untuk satu unit steam, dikali harga sebesar
Rp 5.000 dengan pemakaian 30 hari dan dikali 12 bulan. Biaya pajak bumi dan
bangunan yang dikeluarkan yayasan dalam satu tahun yaitu Rp 500.000, biaya
komunikasi menempati urutan terbawah yaitu sebesar Rp 150.000 per bulan.
Pengeluaran biaya komunikasi yang dimaksudkan dalam bentuk pengisian pulsa
bagi supervisor untuk kepentingan Yayasan Paguyuban Ikhlas guna pemenuhan
kebutuhan proses produksi.
Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan yayasan dalam satu tahunnya
cenderung meningkat dari tahun kesatu sampai kelima. Hal ini diduga disebabkan
pada tahun kesatu yayasan sedang melakukan persiapan untuk usaha jamur tiram
putih, sehingga pada tahun kesatu biaya tetap yang dikeluarkan yayasan sebanyak
tujuh kali. Pada tahun kedua sampai kelima yayasan mengeluarkan biaya tetap
sebanyak 12 kali. Sebagai contoh pada tahun kesatu biaya yang dikeluarkan
sebanyak Rp 18.416.750, dikali tujuh siklus produksi log jamur tiram putih sama
dengan Rp 128.917.250, ditambah PBB yaitu sebesar Rp 500.000 sama dengan
Rp 129.417.257, ditambah angsuran ke Bank sebesar Rp 91.473.781 sama dengan
Rp 220.891.031; dan pada tahun kedua sampai kelima biaya yang dikeluarkan
Yayasan Paguyuban Ikhlas sebanyak Rp 18.416.750, dikali 12 bulan produksi log
jamur tiram putih sama dengan Rp 221.001.000 ditambah pajak bumi dan
bangunan sebesar Rp 500.000 sama dengan Rp 221.501.000, ditambah angsuran
ke Bank sebesar Rp 91.473.781 sama dengan Rp 312.974.781, hal ini dapat dilihat
pada (Lampiran 9).
2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah selama proses produksi
berlangsung. total biaya variabel yang digunakan pada kedua skenario berbeda-
beda, hal ini disesuaikan dengan tujuan dari usaha yang akan dijalankan. Adapun
rincian biaya variabel yang dikeluarkan yayasan pada kedua skenario dapat dilihat
dibawah ini.
Tabel 13. Biaya Variabel Yayasan Paguyuban Ikhlas per Bulan (Skenario I)
Jumlah Harga Biaya Variabel/Bln
No Jenis Biaya Variabel Satuan
(Bln) (Rp) (Rp)
1 Kapur Kg 25 1000 25.000
2 Plastik size 5kg Kg 6 20.000 120.000
3 Log Jamur Tiram Putih Buah 24.000 2.500 60.000.000
Total 60.145.000
Tabel 15. Hasil Analisis Laporan Laba Rugi Usaha Jamur Tiram Putih.
Nilai
Tahun Skenario I Skenario II
(Rp) (Rp)
1 (7.104.653) (104.104.678)
2 108.575.229 126.879.734
3 112.815.418 132.863.453
4 117.649.234 139.684.892
5 149.985.533 192.767.082
Rata-Rata per Tahun 481.920.761 488.090.484
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 15, dapat dilihat bahwa pada
skenario I merupakan hasil analisis laba rugi dari satu output produksi yaitu jamur
tiram putih segar, dan skenario II merupakan hasil analisis laba rugi dari dua
output produksi, yaitu jamur tiram putih segar dan log jamur tiram putih. Pada
skenario I, log jamur tiram putih yang diusahakan yayasan diperoleh dari petani
jamur tiram putih yang berada disekitar Kecamatan Pamijahan. Berdasarkan hasil
analisis laba rugi diperoleh rata-rata penerimaan selama lima tahun yaitu sebesar
Rp 481.920.761. Angka tersebut diperoleh setelah dikurangi bunga pinjaman
Bank sebesar 14 persen, dari 40 persen total modal usaha pada tahun kesatu yang
dipijam ke Bank sebanyak Rp 627.195.007 dan dikali pajak penghasilan dari
usaha budidaya jamur tiram putih (Lampiran 3).
Pada skenario II (memproduksi log jamur tiram putih) sendiri sebanyak
26.667 log per bulan yang disesuaikan oleh kapasitas mesin produksi atau steamer
sebesar 1.000 sampai 1.200 log per hari. Berdasarkan hasil analisis laba rugi
diperoleh rata-rata penerimaan Yayasan Paguyuban Ikhlas selama umur proyek
lima tahun yaitu sebesar Rp 488.090.484. Angka tersebut diperoleh setelah
dikurangi bunga pinjaman Bank sebesar 14 persen, dari 40 persen total modal
usaha pada tahun kesatu yang dipinjam ke Bank sebanyak Rp 885.092.241 dan
dikali pajak penghasilan usaha budidaya jamur tiram putih (Lampiran 8).
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa dengan analisis rugi laba pada
skenario I pihak manajemen mendapatkan laba yang lebih besar dibandingkan
dengan laba yang diperoleh dari skenario II. Hal ini diduga disebabkan pada
skenario I modal usaha yang dikeluarkan untuk kegiatan usaha jamur tiram putih
lebih kecil dibandingkan skenario II yaitu sebesar Rp 627.195.007, sehingga biaya
bunga yang dibayarkan yayasan ke Bank pada skenario I lebih kecil dibandingkan
skenario II.
Tabel 16. Hasil Kriteria Perbandingan Kelayakan Usaha Pada Dua Skenario
(Lampiran 3 dan lampiran 8)
No. Kriteria kelayakan Skenario I Skenario II
1 NPV (Rp) 235.376.805 169.768.730
2 IRR (%) 80 37
3 PV positif 461.101.313 431.206.035
4 PV negatif (108.147.588) (269.897.962)
5 Net B/C 4,26 1,60
6 PBP (tahun) 3,77 3,98
Tabe1 l7. Perbandingan Hasil Switching Value Usaha Jamur Tiram Putih
Switching Value (%)
Parameter
Skenario I Skenario II
Maksimum Penurunan Harga Jamur Tiram Putih 12,25 9,29
Maksimum Penurunan Harga Log Jamur Tiram Putih - 20,68
Maksimum Peningkatan Biaya Variabel 20,08 11,42
8.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan aspek non finansial yang terdiri dari aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek sosial ekonomi dan lingkungan usaha ini layak untuk dijalankan.
Hal ini dikarenakan jamur tiram putih memiliki peluang pasar yang tinggi; kondisi
iklim lokasi sangat cocok untuk usaha budidaya jamur tiram putih serta sarana dan
prasarana usaha sangat melimpah; organisasi serta pembagian tugas dan wewenang
yang jelas sehingga memberikan kemudahan dalam koordinasi diantara karyawan;
dan usaha budidaya jamur tiram putih ini membawa dampak baik kepada sosial
ekonomi dan lingkungan sekitar.
2. Berdasarkan aspek finansial, kriteria kelayakan investasi budidaya jamur tiram putih
menunjukan bahwa kedua skenario yaitu skenario I dan skenario II layak untuk
dijalankan. Hal ini diduga disebabkan kedua skenario memiliki nilai NPV lebih dari
nol, nilai Net B/C lebih dari satu, IRR lebih dari tingkat diskonto yang digunakan dan
PBP berada sebelum masa proyek berakhir. Pada skenario I diperoleh nilai 1) NPV
sebesar Rp 235.376.805, 2) IRR dengan tingkat suku bunga 14 persen diperoleh
sebesar 80 persen, 3) nilai B/C rasio diperoleh sebesar Rp 4,26, 4) nilai payback
period yaitu tiga tahun sembilan bulan tujuh hari. Skenario II dilihat dari kriteria 1)
NPV yaitu sebesar Rp 169.768.730, 2) IRR dengan tingkat suku bunga 14 persen
diperoleh sebesar 37 persen, 3) Net B/C yaitu sebesar 1,60, 4) payback period yaitu
tiga tahun sebelas bulan dua puluh sembilan hari.
Berdasarkan hasil analisis switching value yang dilakukan pada kedua
skenario diperoleh dua parameter untuk skenario I, dan tiga parameter untuk skenario
II. Pada skenario I hasil switching value diperoleh penurunan harga jamur tiram putih
segar yang dapat ditolelir sebesar 12,25 persen, dan peningkatan biaya variabel yang
dapat ditolelir sebesar 20,08 persen. Skenario II terdiri dari penurunan harga jamur
tiram putih segar yang dapat ditolelir sebesar 9,29 persen, penurunan harga log jamur
tiram yang dapat ditolelir 20,68 persen dan peningkatan biaya variabel yang dapat
ditolelir yaitu sebesar 11,42 persen.
8.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan
pada usaha budidaya jamur tiram putih di Yayasan Paguyuban Ikhlas diantaranya :
1. Berdasarkan hasil analisis finansial dan switching value yang dilakukan pada kedua
skenario, sebaiknya Yayasan Paguyuban Ikhlas menggunakan skenario I (membeli
log jamur tiram putih). Hal ini dikarenakan manfaat yang diperoleh dalam lima tahun
lebih besar, dan hasil analisis switching value menunjukkan bahwa jamur tiram putih
pada skenario I tidak terlalu sensitif (peka) terhadap perubahan, bila terjadi
penurunan harga jamur tiram putih segar dan peningkatan biaya variabel
dibandingkan skenario II (memproduksi log jamur tiram putih).
2. Yayasan Paguyuban Ikhlas dapat meningkatkan pendapatan dengan menjual limbah
plastik, limbah log jamur tiram putih dan bibit jamur tiram putih.
DAFTAR PUSAKA
Amalia Z. 2009. Studi Kelayakan Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih (Studi
Kasus Pada Rimba Jaya Mushroom, Kabupaten Bogor). [Skripsi]. Bogor :
Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Indonesia 2004. BPS. Jakarta.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. 2007. Jumlah, Produksi dan
Produktifitas Jamur Tiram Putih di Kabupaten Bogor. Departeman
Pertanian. Bogor.
Gray et al., 1993. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi kedua. Jakarta PT Gramedia
Pustaka Utama.
Husnan, Suwarsono. 1999. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan Percetakan
(UPP) APM YKPN. Yogyakarta.
Maharany D. 2007. Analisis Usahatani dan Tataniaga Jamur Tiram Putih (Studi
Kasus : Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung)
[Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Yunus LM. 2005. Analisis Kelayakan Usahatani Jamur Tiram Putih (Studi Kasus
di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa
Barat). [Skripsi]. Bogor : Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Daftar Input Budidaya Jamur Tiram Putih dan Sumber
Mendapatkannya
Tahun ke 2
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Jamur Tiram Putih Segar
Produksi log (Kumbung 1) - 24.000 - - - 24.000 - - 24.000 -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
1 Total panen per bulan 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi log (Kumbung 2) - - 24.000 - 24.000 - - 24.000
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
2 Total panen per bulan 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 319.507.500
Tahun ke - 3
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Jamur Tiram Putih Segar
Produksi log (Kumbung 1) - 24.000 - - - 24.000 - - 24.000 -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
1 Total panen per bulan 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi log (Kumbung 2) - - 24.000 - 24.000 - - 24.000
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
2 Total panen per bulan 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 319.507.500
Lanjutan lampiran 2. Siklus Tanam Log Jamur Tiram Putih sebanyak 24.000 Log (Skenario I)
Tahun ke - 4
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Jamur Tiram Putih Segar
Produksi log (Kumbung 1) - 24.000 - - - 24.000 - - 24.000 -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
1 Total panen per bulan 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi log (Kumbung 2) - - 24.000 - 24.000 - - 24.000
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
2 Total panen per bulan 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 319.507.500
Tahun ke - 5
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Jamur Tiram Putih Segar
Produksi log (Kumbung 1) - 24.000 - - - 24.000 - - 24.000 -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
1 Total panen per bulan 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi log (Kumbung 2) - - 24.000 - 24.000 - - - -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 -
2 Total panen per bulan 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 4.350 -
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 -
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 28.275.000 - 297.830.000
Lampiran 3. Laba Rugi Yayasan Paguyuban Ikhlas Membeli Log Jamur Tiram
Putih sebanyak 24.000 log (Skenario I)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 341.185.000 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
TOTAL INFLOW 341.185.000 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
B OUTFLOW
A. Biaya Variabel
1. Pembelian LOG 240.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 300.000.000
2. Plastik size 5kg 175.000 300.000 300.000 300.000 300.000
3. Kapur 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
Total Biaya Variabel 240.953.955 361.635.352 361.635.352 361.635.352 301.635.352
B. Biaya Tetap
1. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
2. Gaji Karyawan 31.500.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000
4. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
5. Biaya listrik 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
6. Biaya komunikasi 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
7. Biaya tak terduga 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
8. Biaya bensin pengabut 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
9. PBB 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
10. Penyusutan 8.362.778 8.362.778 8.362.778 8.362.778 8.362.778
Total Biaya Tetap 72.212.778 117.462.778 117.462.778 117.462.778 117.462.778
TOTAL OUTFLOW 313.166.733 479.098.129 479.098.129 479.098.129 419.098.129
Laba Sebelum Pajak dan Bunga (EBIT) 28.018.267 159.916.871 159.916.871 159.916.871 198.239.371
Bunga 35.122.920 29.809.400 23.751.988 16.846.537 8.974.324
Laba Sebelum Pajak(EBT) (7.104.653) 130.107.470 136.164.883 143.070.334 189.265.047
Pajak - 21.532.241 23.349.465 25.421.100 39.279.514
Laba Bersih (EAT) (7.104.653) 108.575.229 112.815.418 117.649.234 149.985.533
Lampiran 4. Cashflow Yayasan Paguyuban Ikhlas Membeli Log Jamur Tiram
Putih sebenyak 24.000 log (Skenario I)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 341.185.000 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
2 Pinjaman 250.878.003
3 Nilai sisa 260.766.667
TOTAL INFLOW 592.063.003 639.015.000 639.015.000 639.015.000 878.104.167
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI
1. Lahan 4000 m 200.000.000
2. Kantor 50.000.000
3. Kumbung Perawatan kapasitas
48.000 log 40.000.000
4. Kendaraan (Motor) 15.000.000
5. Laptop 10.000.000
6. Instalasi air 2.000.000
7. Instalasi listrik 2.000.000
8. Steam Pengabutan 2.000.000
9. Sepatu Boot 150.000
10. Selang air 350.000 350.000
11. Termometer 300.000
12. Timbangan (Kapasitas 15 Kg) 200.000
13. Ember 100.000 100.000 100.000
14. Pisau 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
15. Fasilitas kantor 200.000 200.000 200.000
Total Biaya Investasi 322.330.000 30.000 330.000 380.000 330.000
2 BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya Variabel
1. Pembelian LOG 240.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 300.000.000
2. Plastik size 5kg 175.000 300.000 300.000 300.000 300.000
3. Kapur 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
4. Pajak Penghasilan Usaha - 21.532.241 23.349.465 25.421.100 39.279.514
Total Biaya Variabel 240.953.955 383.167.593 384.984.816 387.056.452 340.914.866
B. Biaya Tetap
1. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
2. Gaji Karyawan 31.500.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000
4. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
5. Biaya listrik 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
6. Biaya komunikasi 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
7. Biaya tak terduga 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
8. Biaya bensin pengabut 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
9. PBB 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
10. Angsuran 73.076.634 73.076.634 73.076.634 73.076.634 73.076.634
Total Biaya Tetap 136.926.634 182.176.634 182.176.634 182.176.634 182.176.634
TOTAL OUTFLOW 700.210.589 565.374.227 567.491.451 569.613.086 523.421.500
Net Benefit (108.147.587) 73.640.773 71.523.549 69.401.914 354.682.667
Discount Factor (i =14%) 0,877192982 0,769467528 0,674971516 0,592080277 0,519368664
PV (108.147.588) 73.640.772 71.523.548 69.401.913 354.682.666
NPV 235.376.805
IRR 80%
PV Positif 461.101.313
PV Negatif (108.147.588)
Net B/C 4,26
Manfaat Bersih Rata2 per Tahun 92.220.263
Payback Periode 3,77
Lampiran 5. Switching Value Penurunan Harga Jamur Tiram Putih Segar
(Skenario I)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 299.386.225 560.728.896 560.728.896 560.728.896 541.707.120
2 Pinjaman 250.878.003
3 Nilai sisa 260.766.667
TOTAL INFLOW 550.264.228 560.728.896 560.728.896 560.728.896 802.473.787
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI
1. Lahan 4000 m 200.000.000
2. Kantor 50.000.000
3. Kumbung Perawatan
( kapasitas 48.000 log) 40.000.000
4. Kendaraan (Motor) 15.000.000
5. Laptop 10.000.000
6. Instalasi air 2.000.000
7. Instalasi listrik 2.000.000
8. Steam Pengabutan 2.000.000
9. Sepatu Boot 150.000
10. Selang air 350.000 350.000
11. Termometer 300.000
12. Timbangan (Kapasitas 15 Kg) 200.000
13. Ember 100.000 100.000 100.000
14. Pisau 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
15. Fasilitas kantor 200.000 200.000 200.000
Total Biaya Investasi 322.330.000 30.000 330.000 380.000 330.000
2 BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya Variabel
1. Kapur 240.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 300.000.000
2. Plastik size 5kg 175.000 300.000 300.000 300.000 300.000
3. Pembelian LOG 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
4. Pajak Penghasilan Usaha - 21.532.241 23.349.465 25.421.100 39.279.514
Total Biaya Variabel 240.953.955 383.167.593 384.984.816 387.056.452 340.914.866
B. Biaya Tetap
1. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
2. Gaji Karyawan 31.500.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000
4. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
5. Biaya listrik 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
6. Biaya komunikasi 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
7. Biaya tak terduga 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
8. Biaya bensin pengabut 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
9. PBB 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
10. Angsuran 73.076.634 73.076.634 73.076.634 73.076.634 73.076.634
Total Biaya Tetap 136.926.634 182.176.634 182.176.634 182.176.634 182.176.634
TOTAL OUTFLOW 700.210.589 565.374.227 567.491.451 569.613.086 523.421.500
Net Benefit (149.946.362) (4.645.331) (6.762.555) (8.884.190) 279.052.286
Discount Factor (i =14%) 0,877192982 0,769467528 0,674971516 0,592080277 0,519368664
PV (149.946.363) (4.645.332) (6.762.555) (8.884.190) 279.052.286
NPV 0
IRR 14%
PV Positif 108.813.846
PV Negatif (149.946.363)
Net B/C 0,73
Manfaat Bersih Rata2 per Tahun 21.762.770
Payback Periode 15
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis switching value penurunan harga jamur tiram
putih segar yang dapat ditolelir Yayasan Paguyuban Ikhlas dengan membeli log
jamur tiram pada (skenario I) sebanyak 24.000 log per bulan, yaitu sebesar 12,25
persen.
Lampiran 6. Switching Value Kenaikan Biaya Variabel (Skenario I)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 341.185.000 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
2 Pinjaman 250.878.003
3 Nilai sisa 260.766.667
TOTAL INFLOW 592.063.003 639.015.000 639.015.000 639.015.000 878.104.167
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI
1. Lahan 4000 m 200.000.000
2. Kantor 50.000.000
3. Kumbung Perawatan kapasitas
48.000 baglog 40.000.000
4. Kendaraan (Motor) 15.000.000
5. Laptop 10.000.000
6. Instalasi air 2.000.000
7. Instalasi listrik 2.000.000
8. Steam Pengabutan 2.000.000
9. Sepatu Boot 150.000
10. Selang air 350.000 350.000
11. Termometer 300.000
12. Timbangan (Kapasitas 15 Kg) 200.000
13. Ember 100.000 100.000 100.000
14. Pisau 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
15. Fasilitas kantor 200.000 200.000 200.000
Total Biaya Investasi 322.330.000 30.000 330.000 380.000 330.000
2 BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya Variabel
1. Kapur 240.000.000 360.000.000 360.000.000 360.000.000 300.000.000
2. Plastik size 5kg 175.000 300.000 300.000 300.000 300.000
3. Pembelian LOG 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
4. Pajak Penghasilan Usaha - 21.532.241 23.349.465 25.421.100 39.279.514
Total Biaya Variabel 289.333.973 460.102.022 462.284.118 464.771.707 409.365.568
B. Biaya Tetap
1. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
2. Gaji Karyawan 31.500.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000
4. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
5. Biaya listrik 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
6. Biaya komunikasi 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
7. Biaya tak terduga 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
8. Biaya bensin pengabut 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
9. PBB 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
10. Angsuran 73.076.634 73.076.634 73.076.634 73.076.634 73.076.634
Total Biaya Tetap 136.926.634 182.176.634 182.176.634 182.176.634 182.176.634
TOTAL OUTFLOW 700.210.589 565.374.227 567.491.451 569.613.086 523.421.500
Net Benefit (156.527.605) (3.293.657) (5.775.753) (8.313.342) 286.231.965
Discount Factor (i =14%) 0,877192982 0,769467528 0,674971516 0,592080277 0,519368664
PV (156.527.606) (3.293.658) (5.775.753) (8.313.342) 286.231.964
NPV 0
IRR 14%
PV Positif 112.321.605
PV Negatif (156.527.606)
Net B/C 0,72
Manfaat Bersih Rata2 per Tahun 22.464.322
Payback Periode 14
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis switching value kenaikan biaya variabel yang
dapat ditolelir Yayasan Paguyuban Ikhlas dengan membeli log jamur tiram pada
(skenario I) sebanyak 24.000 log per bulan, yaitu sebesar 20,08 persen.
Lampiran 7. Siklus Tanam dan Produksi Log Jamur Tiram Putih sebanyak 24.000 log dari 26.667 log (skenario II)
Tahun ke - 1
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih Segar
1 Produksi log (Kumbung 1) - - - - - 24,000 - - - 24,000 - -
Rata-rata panen - - - - - - - 145 145 145 145 145
Total panen per bulan - - - - - - - 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335
Harga - - - - - - - 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan - - - - - - - 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 128.180.000
2 Produksi log (Kumbung 2) - - - - - - 24,000 - - - 24,000
Rata-rata panen - - - - - - - - 145 145 145 145
Total panen per bulan - - - - - - - - 3.335 4.350 4.350 4.350
Harga - - - - - - - - 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan - - - - - - - - 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 106.502.500
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih (Dijual)
3 Penjualan Log periode 1 - - - - - - 24.000 - - - 24.000
4 Penjualan Log periode 2 - - - - - - - 24.000 - - -
Harga - - - - - - 1.800 1.800 - - 1.800
Pendapatan - - - - - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 129.600.000
Tahun ke - 2
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih Segar
1 Produksi (Kumbung 1) - 24,000 - - - 24,000 - - - 24,000 - -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
Total panen per bulan 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 319.507.500
2 Produksi (Kumbung 2) - - 24,000 - - - 24,000 - - - 24,000 -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
Total panen per bulan 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih (di Jual)
3 Penjualan (periode 1) - - - 24.000 - - - 24.000 - - - 24.000
4 Penjualan (periode 2) 24.000 - - - 24.000 - - - 24.000 - - -
Harga 1.800 - - 1.800 1.800 - - 1.800 1.800 - - 1.800
Pendapatan 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 259.200.000
Lanjutan lampiran 7. Siklus Tanam dan Produksi Log Jamur Tiram Putih sebanyak 24.000 log dari 26.667 log (skenario II)
Tahun ke - 3
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih Segar
1 Produksi (Kumbung 1) - 24,000 - - - 24,000 - - - 24,000 - -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
Total panen per bulan 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 319.507.500
2 Produksi (Kumbung 2) - - 24,000 - - - 24,000 - - - 24,000 -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
Total panen per bulan 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih (di Jual)
3 Penjualan (periode 1) - - - 24.000 - - - 24.000 - - - 24.000
4 Penjualan (periode 2) 24.000 - - - 24.000 - - - 24.000 - - -
Harga 1.800 - - 1.800 1.800 - - 1.800 1.800 - - 1.800
Pendapatan 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 259.200.000
Tahun ke - 4
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih Segar
1 Produksi (Kumbung 1) - 24,000 - - - 24,000 - - - 24,000 - -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
Total panen per bulan 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 319.507.500
2 Produksi (Kumbung 2) - - 24,000 - - - 24,000 - - - 24,000 -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
Total panen per bulan 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih (di Jual)
3 Penjualan (periode 1) - - - 24.000 - - - 24.000 - - - 24.000
4 Penjualan (periode 2) 24.000 - - - 24.000 - - - 24.000 - - -
Harga 1.800 - - 1.800 1.800 - - 1.800 1.800 - - 1.800
Pendapatan 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 259.200.000
Lanjutan lampiran 7. Siklus Tanam dan Produksi Log Jamur Tiram Putih sebanyak 24.000 log dari 26.667 log (skenario II)
Tahun ke - 5
No Keterangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih Segar
1 Produksi (Kumbung 1) - 24,000 - - - 24,000 - - - - - -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 -
Total panen per bulan 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 -
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 -
Pendapatan 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 - 297.830.000
2 Produksi (Kumbung 2) - - 24,000 - - - 24,000 - - - -
Rata-rata panen 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145 145
Total panen per bulan 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350 3.335 4.350 4.350 4.350
Harga 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500 6.500
Pendapatan 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 21.677.500 28.275.000 28.275.000 28.275.000 319.507.500
Produksi Log Untuk Jamur Tiram Putih (di Jual)
3 Penjualan (periode 1) - - - 24.000 - - - 24.000 - 24.000 - 24.000
4 Penjualan (periode 2) 24.000 - - - 24.000 - - - 24.000 - 24.000 -
Harga 1.800 - - 1.800 1.800 - - 1.800 1.800 1.800 1.800 1.800
Pendapatan 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 - - 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 43.200.000 345.600.000
Lampiran 8. Laba Rugi Yayasan Paguyuban Ikhlas Memproduksi Log Jamur
Tiram Putih sebanyak 26.667 (Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 234.682.500 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
2 Penerimaan log jamur tiram putih 129.600.000 259.200.000 259.200.000 259.200.000 345.600.000
TOTAL INFLOW 364.282.500 898.215.000 898.215.000 898.215.000 962.937.500
B OUTFLOW
A. Biaya Variabel
1. Ring Cincin 93.334.500 160.002.000 160.002.000 160.002.000 160.002.000
2. Gas 67.301.719 115.374.375 115.374.375 115.374.375 115.374.375
3. Bekatul 41.876.625 71.788.500 71.788.500 71.788.500 71.788.500
4. Serbuk Gergaji 23.368.652 40.060.547 40.060.547 40.060.547 40.060.547
5. Kantung Plastik 2 kg 22.200.220 38.057.520 38.057.520 38.057.520 38.057.520
6. Serbuk jagung 4.486.781 7.691.625 7.691.625 7.691.625 7.691.625
7. Kapur 3.365.086 5.768.719 5.768.719 5.768.719 5.768.719
8. Gipsum 1.752.649 3.004.541 3.004.541 3.004.541 3.004.541
9. Bibit 1.304.750 2.236.714 2.236.714 2.236.714 2.236.714
10. Spritus 1.168.433 2.003.027 2.003.027 2.003.027 2.003.027
11. Alkohol 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
12. Kapur steril 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
13. Plastik 5 kg 934.746 1.602.422 1.602.422 1.602.422 1.602.422
14. Kapas 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
15. Kertas koran 467.373 801.211 801.211 801.211 801.211
16. Karet 292.108 500.757 500.757 500.757 500.757
Total Biaya Variabel 264.579.984 453.565.688 453.565.688 453.565.688 453.565.688
B. Biaya Tetap
a. Gaji karyawan 97.067.250 166.401.000 166.401.000 166.401.000 166.401.000
b. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
c. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
d. Biaya tak terduga 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
e. Biaya listrik 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
f. Biaya komunikasi 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
g. PBB 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
h. Biaya bensin steam kabut 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
i. Penyusutan 29.824.778 29.824.778 29.824.778 29.824.778 29.824.778
Total Biaya Tetap 159.242.028 251.325.778 251.325.778 251.325.778 251.325.778
TOTAL OUTFLOW 423.822.012 704.891.465 704.891.465 704.891.465 704.891.465
Laba selebum Pajak dan Bunga (EBIT) (59.539.512) 193.323.535 193.323.535 193.323.535 258.046.035
Bunga 49.565.166 42.066.771 33.518.602 23.773.689 12.664.489
Laba Sebelum Pajak (EBT) (109.104.678) 151.256.763 159.804.933 169.549.845 245.381.546
Pajak - 27.877.029 30.441.480 33.364.954 56.114.464
Laba Bersih (EAT) (109.104.678) 123.379.734 129.363.453 136.184.892 189.267.082
Lampiran 9. Cashflow Yayasan Paguyuban Ikhlas Memproduksi Log Jamur
Tiram Putih sebanyak 26.667 Log (Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 234.682.500 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
2 Penerimaan log jamur tiram putih 129.600.000 259.200.000 259.200.000 259.200.000 345.600.000
3 Pinjaman 354.036.897
4 Nilai sisa 312.176.667
TOTAL INFLOW 718.319.397 898.215.000 898.215.000 898.215.000 1.275.114.167
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI
1. Lahan 4000 m2 200.000.000
2. Kantor dan Lab 150.000.000
3. Kumbung Perawatan kapasitas
48.000 baglog 40.000.000
4. Bangunan 1 (Inkubasi, Pendinginan,
Tanam Bibit&Pengukusan) 20.000.000
5. Bangunan 2 (gudang, pengayakan,
pengadukan, pengantongan) 20.000.000
6. Stimer (240x120x120) 20.000.000
7. Kendaraan (Motor) 15.000.000
8. Laptop 10.000.000
9. Drum pengukus bibit 1.000.000
10. Instalasi air 2.000.000
11. Kompor Gas 1.500.000
12. Timbangan (kapasitas 1000 kg) 2.000.000
13. Instalasi listrik 2.000.000
14. Steam Pengabutan 2.000.000
15. Tabung Gas kapasitas 12 Kg 1.100.000
16. Gerobak Dorong 1.000.000
17. Tabung Gas kapasitas 3 Kg 1.360.000
18. Sepatu Boot 100.000
19. Selang air 350.000 350.000
20. Sekop 160.000 160.000 160.000
21. Termometer 300.000
22. Timbangan (Kapasitas 15 Kg) 200.000
23. Meja susun 200.000
24. Kipas Angin 200.000
25. Ember 100.000 100.000 100.000
26. Ayakan kayu 100.000 100.000 100.000
27. Masker 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000
28. Cangkul 100.000 100.000 100.000
29. Pisau 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
30. Sendok Makan 20.000
31. Fasilitas kantor 200.000 200.000 200.000
Total Investasi 491.095.000 105.000 765.000 455.000 765.000
2 BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya Variabel
1. Ring Cincin 93.334.500 160.002.000 160.002.000 160.002.000 160.002.000
2. Gas 67.301.719 115.374.375 115.374.375 115.374.375 115.374.375
3. Bekatul 41.876.625 71.788.500 71.788.500 71.788.500 71.788.500
4. Serbuk Gergaji 23.368.652 40.060.547 40.060.547 40.060.547 40.060.547
5. Plastik 2 kg 22.200.220 38.057.520 38.057.520 38.057.520 38.057.520
6. Serbuk jagung 4.486.781 7.691.625 7.691.625 7.691.625 7.691.625
7. Kapur 3.365.086 5.768.719 5.768.719 5.768.719 5.768.719
8. Gipsum 1.752.649 3.004.541 3.004.541 3.004.541 3.004.541
9. Bibit 1.304.750 2.236.714 2.236.714 2.236.714 2.236.714
10. Spritus 1.168.433 2.003.027 2.003.027 2.003.027 2.003.027
11. Alkohol 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
12. Kapur steril 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
13. Plastik 5 kg 934.746 1.602.422 1.602.422 1.602.422 1.602.422
14. Kapas 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
15. Kertas koran 467.373 801.211 801.211 801.211 801.211
16. Karet 292.108 500.757 500.757 500.757 500.757
17. Pajak Penghasilan Usaha - 29.377.029 31.941.480 34.864.954 57.614.464
Total Biaya Variabel 264.579.984 482.942.717 485.507.167 488.430.641 511.180.151
B. Biaya Tetap
a. Gaji karyawan 97.067.250 166.401.000 166.401.000 166.401.000 166.401.000
b. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
c. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
d. Biaya tak terduga 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
Lanjutan Lampiran 9. Cashflow (Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
e. Biaya listrik 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
f. Biaya komunikasi 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
g. Biaya bensin steam kabut 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
h. PBB 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
i. angsuran 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123
Total Biaya Tetap 232.542.373 324.626.123 324.626.123 324.626.123 324.626.123
TOTAL OUTFLOW 988.217.357 807.673.839 810.898.290 813.511.764 836.571.274
Net Benefit (269.897.961) 90.541.161 87.316.710 84.703.236 438.542.893
Discount Factor (i =7%) 0,877192982 0,769467528 0,674971516 0,592080277 0,519368664
PV (269.897.962) 90.541.160 87.316.709 84.703.235 438.542.892
NPV Rp 169.768.730
IRR 37%
PV Positif 431.206.035
PV Negatif (269.897.962)
Net B/C 1,60
Manfaat Bersih Rata2 per Tahun 86.241.208
Payback Periode 3,98
Lampiran 10. Switching Value Penurunan Harga Jamur Tiram Putih Segar
(Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 212.885.491 579.664.108 579.664.108 579.664.108 559.999.986
2 Penerimaan log jamur tiram putih 129.600.000 259.200.000 259.200.000 259.200.000 345.600.000
3 Pinjaman 354.036.897
4 Nilai sisa 312.176.667
TOTAL INFLOW 696.522.388 838.864.108 838.864.108 838.864.108 1.217.776.653
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI
1. Lahan 4000 m2 200.000.000
2. Kantor dan Lab 150.000.000
3. Kumbung Perawatan kapasitas
48.000 baglog 40.000.000
4. Bangunan 1 (Inkubasi, Pendinginan,
Tanam Bibit&Pengukusan) 20.000.000
5. Bangunan 2 (gudang, pengayakan,
pengadukan, pengantongan) 20.000.000
6. Stimer (240x120x120) 20.000.000
7. Kendaraan (Motor) 15.000.000
8. Laptop 10.000.000
9. Drum pengukus bibit 1.000.000
10. Instalasi air 2.000.000
11. Kompor Gas 1.500.000
12. Timbangan (kapasitas 1000 kg) 2.000.000
13. Instalasi listrik 2.000.000
14. Steam Pengabutan 2.000.000
15. Tabung Gas kapasitas 12 Kg 1.100.000
16. Gerobak Dorong 1.000.000
17. Tabung Gas kapasitas 3 Kg 1.360.000
18. Sepatu Boot 100.000
19. Selang air 350.000 350.000
20. Sekop 160.000 160.000 160.000
21. Termometer 300.000
22. Timbangan (Kapasitas 15 Kg) 200.000
23. Meja susun 200.000
24. Kipas Angin 200.000
25. Ember 100.000 100.000 100.000
26. Ayakan kayu 100.000 100.000 100.000
27. Masker 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000
28. Cangkul 100.000 100.000 100.000
29. Pisau 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
30. Sendok Makan 20.000
31. Fasilitas kantor 200.000 200.000 200.000
Total Investasi 491.095.000 105.000 765.000 455.000 765.000
2 BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya Variabel
1. Ring Cincin 93.334.500 160.002.000 160.002.000 160.002.000 160.002.000
2. Gas 67.301.719 115.374.375 115.374.375 115.374.375 115.374.375
3. Bekatul 41.876.625 71.788.500 71.788.500 71.788.500 71.788.500
4. Serbuk Gergaji 23.368.652 40.060.547 40.060.547 40.060.547 40.060.547
5. Plastik 2 kg 22.200.220 38.057.520 38.057.520 38.057.520 38.057.520
6. Serbuk jagung 4.486.781 7.691.625 7.691.625 7.691.625 7.691.625
7. Kapur 3.365.086 5.768.719 5.768.719 5.768.719 5.768.719
8. Gipsum 1.752.649 3.004.541 3.004.541 3.004.541 3.004.541
9. Bibit 1.304.750 2.236.714 2.236.714 2.236.714 2.236.714
10. Spritus 1.168.433 2.003.027 2.003.027 2.003.027 2.003.027
11. Alkohol 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
12. Kapur steril 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
13. Plastik 5 kg 934.746 1.602.422 1.602.422 1.602.422 1.602.422
14. Kapas 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
15. Kertas koran 467.373 801.211 801.211 801.211 801.211
16. Karet 292.108 500.757 500.757 500.757 500.757
Lanjutan Lampiran 10. Switching Value Penurunan Harga Jamur Tiram Putih
Segar (Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
17. Pajak Penghasilan Usaha - 29.377.029 31.941.480 34.864.954 57.614.464
Total Biaya Variabel 264.579.984 482.942.717 485.507.167 488.430.641 511.180.151
B. Biaya Tetap
a. Gaji karyawan 97.067.250 166.401.000 166.401.000 166.401.000 166.401.000
b. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
c. Biaya tak terduga 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
d. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
e. Biaya listrik 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
f. Biaya komunikasi 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
g. PBB 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
h. Biaya bensin steam kabut 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
i. angsuran 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123
Total Biaya Tetap 232.542.373 324.626.123 324.626.123 324.626.123 324.626.123
TOTAL OUTFLOW 988.217.357 807.673.839 810.898.290 813.511.764 836.571.274
Net Benefit (291.694.970) 31.190.269 27.965.818 25.352.344 381.205.379
Discount Factor (i =7%) 0,877192982 0,769467528 0,674971516 0,592080277 0,519368664
PV (291.694.971) 31.190.268 27.965.817 25.352.343 381.205.379
NPV 0
IRR 14%
PV Positif 174.018.837
PV Negatif (291.694.971)
Net B/C 0,60
Manfaat Bersih Rata2 per Tahun 34.803.768
Payback Periode 14
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis switching value penurunan harga jamur tiram
putih segar yang dapat ditolelir Yayasan Paguyuban Ikhlas dengan memproduksi
log jamur tiram pada skenario II sebanyak 26.667 log per bulan, yaitu sebesar
9,29 persen.
Lampiran 11. Switching Value Penurunan Harga Log Jamur Tiram Putih
(Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 234.682.500 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
2 Penerimaan log jamur tiram putih 102.802.372 205.604.743 205.604.743 205.604.743 274.139.658
3 Pinjaman 354.036.897
4 Nilai sisa 312.176.667
TOTAL INFLOW 691.521.768 844.619.743 844.619.743 844.619.743 1.203.653.825
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI
1. Lahan 4000 m2 200.000.000
2. Kantor dan Lab 150.000.000
3. Kumbung Perawatan kapasitas
48.000 baglog 40.000.000
4. Bangunan 1 (Inkubasi, Pendinginan,
Tanam Bibit&Pengukusan) 20.000.000
5. Bangunan 2 (gudang, pengayakan,
pengadukan, pengantongan) 20.000.000
6. Stimer (240x120x120) 20.000.000
7. Kendaraan (Motor) 15.000.000
8. Laptop 10.000.000
9. Drum pengukus bibit 1.000.000
10. Instalasi air 2.000.000
11. Kompor Gas 1.500.000
12. Timbangan (kapasitas 1000 kg) 2.000.000
13. Instalasi listrik 2.000.000
14. Steam Pengabutan 2.000.000
15. Tabung Gas kapasitas 12 Kg 1.100.000
16. Gerobak Dorong 1.000.000
17. Tabung Gas kapasitas 3 Kg 1.360.000
18. Sepatu Boot 100.000
19. Selang air 350.000 350.000
20. Sekop 160.000 160.000 160.000
21. Termometer 300.000
22. Timbangan (Kapasitas 15 Kg) 200.000
23. Meja susun 200.000
24. Kipas Angin 200.000
25. Ember 100.000 100.000 100.000
26. Ayakan kayu 100.000 100.000 100.000
27. Masker 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000
28. Cangkul 100.000 100.000 100.000
29. Pisau 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
30. Sendok Makan 20.000
31. Fasilitas kantor 200.000 200.000 200.000
Total Investasi 491.095.000 105.000 765.000 455.000 765.000
2 BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya Variabel
1. Ring Cincin 93.334.500 160.002.000 160.002.000 160.002.000 160.002.000
2. Gas 67.301.719 115.374.375 115.374.375 115.374.375 115.374.375
3. Bekatul 41.876.625 71.788.500 71.788.500 71.788.500 71.788.500
4. Serbuk Gergaji 23.368.652 40.060.547 40.060.547 40.060.547 40.060.547
5. Plastik 2 kg 22.200.220 38.057.520 38.057.520 38.057.520 38.057.520
6. Serbuk jagung 4.486.781 7.691.625 7.691.625 7.691.625 7.691.625
7. Kapur 3.365.086 5.768.719 5.768.719 5.768.719 5.768.719
8. Gipsum 1.752.649 3.004.541 3.004.541 3.004.541 3.004.541
9. Bibit 1.304.750 2.236.714 2.236.714 2.236.714 2.236.714
10. Spritus 1.168.433 2.003.027 2.003.027 2.003.027 2.003.027
11. Alkohol 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
12. Kapur steril 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
13. Plastik 5 kg 934.746 1.602.422 1.602.422 1.602.422 1.602.422
14. Kapas 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
15. Kertas koran 467.373 801.211 801.211 801.211 801.211
16. Karet 292.108 500.757 500.757 500.757 500.757
Lanjutan Lampiran 11. Switching Value Penurunan Harga Log Jamur Tiram
Putih (Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
17. Pajak Penghasilan Usaha - 29.377.029 31.941.480 34.864.954 57.614.464
Total Biaya Variabel 264.579.984 482.942.717 485.507.167 488.430.641 511.180.151
B. Biaya Tetap
a. Gaji karyawan 97.067.250 166.401.000 166.401.000 166.401.000 166.401.000
b. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
c. Biaya tak terduga 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
d. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
e. Biaya listrik 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
f. Biaya komunikasi 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
g. PBB 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
h. Biaya bensin steam kabut 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
i. angsuran 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123
Total Biaya Tetap 232.542.373 324.626.123 324.626.123 324.626.123 324.626.123
TOTAL OUTFLOW 988.217.357 807.673.839 810.898.290 813.511.764 836.571.274
Net Benefit (296.695.589) 36.945.904 33.721.453 31.107.979 367.082.550
Discount Factor (i =7%) 0,877192982 0,769467528 0,674971516 0,592080277 0,519368664
PV (296.695.590) 36.945.903 33.721.452 31.107.979 367.082.550
NPV 0
IRR 14%
PV Positif 172.162.294
PV Negatif (296.695.590)
Net B/C 0,58
Manfaat Bersih Rata2 per Tahun 34.432.460
Payback Periode 14
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis switching value penurunan harga log jamur
tiram putih yang dapat ditolelir Yayasan Paguyuban Ikhlas dengan memproduksi
log jamur tiram pada skenario II sebanyak 26.667 log per bulan, yaitu sebesar
20,68 persen.
Lampiran 12. Switching Value Kenaikan Biaya Variabel (Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
A INFLOW
1 Penerimaan jamur tiram putih segar 234.682.500 639.015.000 639.015.000 639.015.000 617.337.500
2 Penerimaan log jamur tiram putih 129.600.000 259.200.000 259.200.000 259.200.000 345.600.000
3 Pinjaman 354.036.897
4 Nilai sisa 312.176.667
TOTAL INFLOW 718.319.397 898.215.000 898.215.000 898.215.000 1.275.114.167
B OUTFLOW
1 BIAYA INVESTASI
1. Lahan 4000 m2 200.000.000
2. Kantor dan Lab 150.000.000
3. Kumbung Perawatan kapasitas
48.000 baglog 40.000.000
4. Bangunan 1 (Inkubasi, Pendinginan,
Tanam Bibit&Pengukusan) 20.000.000
5. Bangunan 2 (gudang, pengayakan,
pengadukan, pengantongan) 20.000.000
6. Stimer (240x120x120) 20.000.000
7. Kendaraan (Motor) 15.000.000
8. Laptop 10.000.000
9. Drum pengukus bibit 1.000.000
10. Instalasi air 2.000.000
11. Kompor Gas 1.500.000
12. Timbangan (kapasitas 1000 kg) 2.000.000
13. Instalasi listrik 2.000.000
14. Steam Pengabutan 2.000.000
15. Tabung Gas kapasitas 12 Kg 1.100.000
16. Gerobak Dorong 1.000.000
17. Tabung Gas kapasitas 3 Kg 1.360.000
18. Sepatu Boot 100.000
19. Selang air 350.000 350.000
20. Sekop 160.000 160.000 160.000
21. Termometer 300.000
22. Timbangan (Kapasitas 15 Kg) 200.000
23. Meja susun 200.000
24. Kipas Angin 200.000
25. Ember 100.000 100.000 100.000
26. Ayakan kayu 100.000 100.000 100.000
27. Masker 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000
28. Cangkul 100.000 100.000 100.000
29. Pisau 30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
30. Sendok Makan 20.000
31. Fasilitas kantor 200.000 200.000 200.000
Total Investasi 491.095.000 105.000 765.000 455.000 765.000
2 BIAYA OPERASIONAL
A. Biaya Variabel
1. Ring Cincin 93.334.500 160.002.000 160.002.000 160.002.000 160.002.000
2. Gas 67.301.719 115.374.375 115.374.375 115.374.375 115.374.375
3. Bekatul 41.876.625 71.788.500 71.788.500 71.788.500 71.788.500
4. Serbuk Gergaji 23.368.652 40.060.547 40.060.547 40.060.547 40.060.547
5. Plastik 2 kg 22.200.220 38.057.520 38.057.520 38.057.520 38.057.520
6. Serbuk jagung 4.486.781 7.691.625 7.691.625 7.691.625 7.691.625
7. Kapur 3.365.086 5.768.719 5.768.719 5.768.719 5.768.719
8. Gipsum 1.752.649 3.004.541 3.004.541 3.004.541 3.004.541
9. Bibit 1.304.750 2.236.714 2.236.714 2.236.714 2.236.714
10. Spritus 1.168.433 2.003.027 2.003.027 2.003.027 2.003.027
11. Alkohol 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
12. Kapur steril 973.694 1.669.189 1.669.189 1.669.189 1.669.189
13. Plastik 5 kg 934.746 1.602.422 1.602.422 1.602.422 1.602.422
14. Kapas 778.955 1.335.352 1.335.352 1.335.352 1.335.352
15. Kertas koran 467.373 801.211 801.211 801.211 801.211
16. Karet 292.108 500.757 500.757 500.757 500.757
Lanjutan Lampiran 12. Switching Value Kenaikan Biaya Variabel (Skenario II)
Tahun
No Uraian
1 2 3 4 5
17. Pajak Penghasilan Usaha - 29.377.029 31.941.480 34.864.954 57.614.464
Total Biaya Variabel 294.805.394 538.113.712 540.971.124 544.228.573 569.576.970
B. Biaya Tetap
a. Gaji karyawan 97.067.250 166.401.000 166.401.000 166.401.000 166.401.000
b. Gaji supervisor 21.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000 36.000.000
c. Biaya tak terduga 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
d. Biaya transportasi 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
e. Biaya listrik 1.050.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
f. Biaya komunikasi 3.500.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000
g. PBB 2.100.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000
h. Biaya bensin steam kabut 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000
i. angsuran 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123 103.125.123
Total Biaya Tetap 232.542.373 324.626.123 324.626.123 324.626.123 324.626.123
TOTAL OUTFLOW 1.018.442.766 862.844.835 866.362.247 869.309.696 894.968.092
Net Benefit (300.123.370) 35.370.165 31.852.753 28.905.304 380.146.075
Discount Factor (i =7%) 0,877192982 0,769467528 0,674971516 0,592080277 0,519368664
PV (300.123.371) 35.370.164 31.852.753 28.905.303 380.146.074
NPV 0
IRR 14%
PV Positif 176.150.923
PV Negatif (300.123.371)
Net B/C 0,59
Manfaat Bersih Rata2 per Tahun 35.230.185
Payback Periode 14
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis switching value kenaikan biaya variabel yang
dapat ditolelir Yayasan Paguyuban Ikhlas dengan memproduksi log jamur tiram
pada skenario II sebanyak 26.667 log per bulan, yaitu sebesar 11,42 persen.