Anda di halaman 1dari 8

Studi Kelayakan Pembangunan

Pabrik Air Minum Dalam Kemasan


Gelas Oleh UD. WIJAYA
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Metodologi Penelitian
4. Pengumpulan data dan Pengolahan data
5. Analisis Pengolahan Data
6. Kesimpulan dan Saran
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan Air : 1,8-2,3 L
Proses
per hari sesuai dengan AIR Metabolisme
berat badan dan aktivitas

Tubuh manusia :
70 % air
Air minum dalam kemasan ( AMDK ) : Produk air minum murni yg diolah dan
dikemas sehingga siap diminum,tanpa penambahan unsur penting ttt u/
kebutuhan mineral dalam tubuh.

Kebutuhan Total air minum penduduk eks karesidenan Surakarta


2Milyar L /tahun Produk AMDK di pasaran, 30 Juta L/tahun

Oleh sebab itu, UD.Wijaya tertarik menginvestasikan modalnya


dengan diversivikasi usaha dalam industri AMDK.

Memerlukan analis kelayakan : aspek pasar, aspek


teknis, aspek yuridis, aspek lingkungan dan aspek
finansial terhadap produk.
1.2 Perumusan Masalah
Investasi pada AMDK yang dilakukan o/ UD.
Wijaya Layak atau Tidak Layak ?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui kelayakan pembangunan
industri AMDK berdasarkan 5 aspek.
1.4 Manfaat Penelitian
Memberikan pertimbangan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, terutama investor,
dalam perencanaan investasi modal dalam
produksi AMDK .
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
1997 UD. Wijaya didirikan o/ Bp. Tjahja W. Perusahaan ini berlokasi di JL
Tentara Pelajar 19 Nusukan Solo.
Perusahaan memperluas usahanya, dengan menambah macam produk. Sehingga
perusahaan telah mencapai titik pengembalian investasi dan keuntungan yg
cukup. Namun, usaha nya mengalami kemunduran, sehingga pemilik
menginvestasikan modalnya ke bidang usaha lain.
2.1.2 Kondisi Pasar Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia
Pengelompokan AMDK, berdasarkan kemasan yaitu galon, botol dan gelas.
Contoh merk terkenal : AQUA, VIT, ADES, dll.
Jumlah konsumsi AMDK mengalami kenaikan cukup besar setiap tahunnya
Tahun Kebutuhan ( milyar liter )
2004 9
2005 10,4
2006 11,7
2007 13,2
2008 14,8
2009 16,6
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Pentingnya Pengembangan Usaha
Pada kondisi perusahaan telah memenuhi kewajibannya dan memberi
keuntungan yg layak, perusahaan perlu merencanakan pertumbuhan jangka
panjang perusahaan dlm bentuk ivestasi. Sebelum melakukan pengembangan
usaha, perlu di lakukan suatu kajian yg disebut studi kelayakan bisnis.
Bentuk-bentuk Pengembangan Usaha:
- Membuat perusahaan baru, dikenal sbg anak perusahaan
- Membuat produk baru
2.2.2 Manfaat Studi Kelayakan
a/ masukan pada pihak-pihak yg terkait untuk mengambil keputusan, apakah
proyek layak di kerjakan atau harus ditunda.
Pihak-pihak yg membutuhkan Laporan studi kelayakan :
1. Investor = memiliki kepentingan dg keuntungan yg akan diperoleh
2. Kreditor = berkaitan dg pendanaan bisnis yg juga di dapat dari bank. Bank
meneliti Bonafiditas dan tersedianya agunan perusahaan sebelum memberikan
kredit.
3. Manajemen Perusahaan = Merealisasikan ide proyek dlm rangka peningkatan
laba perusahaan.
4. Pemerintah dan masyarakat = Dalam penyusunan, memperhatikan kebijakan
kebijakan pemerintah, karena mempengaruhi kebijakan perusahaan.
5. Tujuan Pembangunan Ekonomi = Dalam penyusunan, memerlukan analisis
manfaat atau biaya yg ditimbulkan dari bisnis terhadap perekonomian
nasional.
2.2.3 Aspek- Aspek Studi Kelayakan Bisnis
2.2.3.1 Aspek Pemasaran
A. Penetapan Pasar
Tujuan Pemasaran : meraih pembeli agar membeli produk sehingga
menghasilkan pendapatan dan margin laba yg memadai. Setelah melakukan
pemilihan ciri pasar & rencana produk, persahaan melakukan studi atas 3
kegiatan besar, yaitu :
1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya
2. Kajian mengenai hal-hal utama pada konsumen potensial ( sikap, perilaku,
dan kepuasan konsumen thdp produk sejenis)
3. Penentuan strategi, kebijakan, program dan program pemasaran.
B. Mengukur dan Meramal Permintaan
Apabila perusahaan telah menemukan pasar yg menarik, perlu di estimasi
besarnya pasar pada masa sekarang dan yg akan datang.
Mengukur permintaan saat ini, dapat melalui 3 metode yaitu total
permintaan pasar, wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa
pasar. Sedangkan, untuk mengukur permintaan mendatang, dpt
menggunakan metode kualitatif ( survey niat pembeli, pendapat para
penjual, dan pendapat para ahli) dan metode kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai