Anda di halaman 1dari 99

Nomor : 006/CPS/XI/2020

Lamp : 1 ( bandel )
Perihal : Penawaran Kerjasama dan Investasi

Kepada Yth
Pimpinan Koperasi Surya Inti mas
Di

Tempat

Dengan hormat.
Bersama ini kami ingin menawarkan kepada Koperasi Surya Inti Mas kerjasama dan investasi
berbasis bagi hasil melalui usaha pertanian dan ketahan pangan sebagai visi dan misi
Gerakan Bakti Cendana ( GBC ). Dengan ini kami mengajukan permohonan kepada Koperasi
Surya Inti Mas agar sudi kiranya memberikan bantuan modal usaha kepada kami,
sebagaimana terdapat dalam rincian anggaran biaya di dalam proposal.
Demikian permohonan ini kami ajukan, semoga terkabul atas bantuan Bapak/Ibu kami
ucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Koperasi
Cempaka Permata Sejahtera ( CPS )
Kab.Tegal

Indra Setiawan,ST
Ketua

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 1


DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................................3
A. Executive Summary ......................................................................... .......................3
B. Visi dan Misi Koperasi Cempaka Permata Sejahtera .................................. ..............3
C. Tujuan dan Manfaat Mendirikan Koperasi .................................................................4
D. Profil Koperasi .............................................................................. ...........................5
E. Prinsip dan Modal Koperasi .....................................................................................11
F. Dasar Hukum Koperasi CPS ....................................................................................13
BAB II : PEMILIHAN RENCANA USAHA.........................................................................14
A. Alasan dasar pemilihan fokus usaha .................................................. ......................14
B. Prospek Usaha.............................................................................................................14
C. Rencana dan Startegi Usaha Pertanian dan Ketahan Pangan ..............................15
BAB III : FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PERTANIAN..........................16
A. Faktor Irigasi ....................................................................... ..................................... 16
B. Faktor Fisik........................................... ..................................................................... 20
C. Faktor Pembatas .......................................................................................................21
D. Faktor Non Fisik .......................................................................................................22
E. Pengelolaan Usaha Tani Holtikultura........................................................................23
F. Hambatan dan Solusi Dalam Usaha Tani Holtikultura..............................................25
BAB IV : ANALISA PEMBIAYAAN....................................................................................27
A. Investasi dan Pembiayaan Bidang Pertanian ............................................................ 27
B. Investasi dan Pembiayaan Bidang Usaha Lain........................................... ...............32
C. Total Biaya Kebutuhan ............................................................................................32
BAB V : PENUTUP..................................................................................................................33
LAMPIRAN – LAMPIRAN
 SK Menkuham
 Akta Pendrian Koperasi
 Nomor Induk Berusaha (NIB)
 NPWP

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 2


BAB I
PENDAHULUAN

Article I. EXECUTIVE SUMMARY


Koperasi Cempaka Permata Sejahtera didirikan pada 26 Oktober 2020 yang disyahkan
oleh Notaris DEVIYANTI ROSITA, SH. dengan nomor SK Menkumham AHU-
0006218.AH.01.26.Tahun 2020
Koperasi Cempaka Permata Sejahtera merupakan Koperasi Konsumen yang fokus
menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian dan ketahanan pangan. Koperasi Cempaka
Permata Sejahtera berkeinginan membuka usaha demi menciptakan lapangan pekerjaan dan
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar khususnya para anggota koperasi.
Setiap rancangan yang dibuat untuk pengembangan Koperasi Cempaka Permata
Sejahtera dimulai dari program jangka pendek ( short term business plan ) seperti Bisnis
Retail, Jasa, perdagangan, dan biro wisata.
Dengan fokus utama yang hendak dicapai pada program jangka panjang dimulai
dengan FEASIBILITY STUDY OF BISNIS ( Study Kelayakan Bisnis ) dilengkapi dengan
rancangan Master Plan Bisnis tentang berbagai jenis investasi yang dapat memudahkan
Koperasi Cempaka Permata Sejahtera dalam menjual konsep investasi kepada investor untuk
menanamkan modalnya di Koperasi Cempaka Permata Sejahtera agar menjadi koperasi yang
berkembang dan maju kedepannya.
Untuk itu dukungan pihak-pihak terkait sangat dibutuhkan demi terlaksananya
program jangka pendek untuk mencapai program jangka panjang Koperasi Cempaka Permata
Sejahtera, semoga dengan adanya perencanaan usaha Koperasi Cempaka Permata Sejahtera
dapat dibantu dalam penyediaan modal dalam menjalankan program jangka pendek yang telah
ditangkan dalam perencanaan usaha Koperasi Cempaka Permata Sejahtera.
Section I.1
Article II. VISI DAN MISI KOPERASI CEMPAKA PERMATA SEJAHTERA

1. VISI
“ Mewujudkan Ketahanan Pangan Daerah yang sejahtera dan bermartabat “

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 3


Section II.1 MISI
 Mewujudkan perekonomian daerah yang mandiri dan berdaya saing melalui
pembangunan dan pengembangan sektor pertanian, perkebunan dan peternakan serta
sektor-sektor produktif lainnya.
 Meningkatkan kualitas hasil produksi pertanian
 Meningkatkan nilai tambah produk pertanian melalui pengembangan produk olahan
 Menjadi penyedia sarana produksi pertanian dan penyalaur hasil produksi pertanian.
 Membantu pemodalan usaha anggota
 Meningkatkan pelayanan kebutuhan pokok anggota
 Meningkatkan kemitraan dengan pihak lain dalam pengembangan Koperasi
 Meningkatkan peran serta anggota Koperasi dalam pengembangan Koperasi ke arah
yang lebih maju dan produktif

Article III. TUJUAN DAN MANFAAT MENDIRIKAN KOPERASI

2. TUJUAN
 Meningkatkan tali persaudaraan dan kebersamaan diantara sesama anggota Koperasi
 Memberdayakan kegiatan Koperasi hingga fungsinya lebih maksimal, efisien, efektif
dan produktif dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya
 Meningkatkan pendapatan serta pemerataan kesejahteraan anggota Koperasi secara
profesional
 Membuka lapangan pekerjaan baru yang terbuka bagi anggota koperasi dan
keluarganya 

Section III.1 MANFAAT


 Pembagian sisa hasil usaha (SHU) setiap akhir tahun sesuai dengan peran aktif setiap
anggota.
 Membantu meminjamkan uang kepada lingkungan sekitar tanpa memberikan bunga.
 Menyediakan kebutuhan para anggota.
 Membantu pemerintah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang makmur.
 Meningkatkan taraf hidup dan memperbaiki para anggota serta masyarakat.
 Meningkatkan penghasilan anggota-anggotanya. Sisa hasil usaha yangdiperoleh

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 4


koperasi dibagikan kembali kepada para anggotanya sesuai dengan jasadan
aktivitasnya.
 Menawarkan barang dan jasa dengan harga yang lebih murah. Barang dan jasayang
ditawarkan oleh koperasi lebih murah dari yang ditawarkan di toko-toko.Hal ini
bertujuan agar barang dan jasa mampu dibeli para anggota koperasi yang kurang
mampu.
 Menumbuhkan motif berusaha yang berperikemanusiaan. Kegiatan koperasi tidak
semata-mata mencari keuntungan tetapi melayani dengan baik keperluananggotanya.
 Menumbuhkan sikap jujur dan keterbukaan dalam pengelolaan koperasi.
Setiapanggota berhak menjadi pengurus koperasi dan berhak mengetahui laporan
keuangan koperasi.
 Melatih masyarakat untuk menggunakan pendapatannya secara lebih efektifdan
membiasakan untuk hidup hemat.

Article IV. PROFIL


Section IV.1 DATA KOPERASI

 Nama Badan Usaha : KOPERASI CEMPAKA PERMATA SEJAHTERA

 Bidang Usaha : Koperasi Konsumen

 Alamat Sekretariat/kantor : Jl. Pala Barat 5F/359 Mejasem Kab.Tegal


 Alamat Produksi/operasional : Pendawa-Lebaksiu Kab.Tegal
 Tahun Berdiri : 2020
 Legalitas : AHU-0006218.AH.01.26.Tahun 2020

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 5


Section IV.2 STRUKTUR ORGANISASI

RAPAT
ANGGOTA TAHUNAN

PENGAWAS PENGURUS PENASEHAT


Ketua : Ali Choderi, SIP Ketua : Indra Setiawan Beny Sadikin
Anggota I : Harmoyo Sekertaris : Desi Susilowati Dimas Hadi Diningrat
Anggota II : Kartono Bendahara : Jaetun Eni Aish

GENERAL MANAGER
Hadi Waluyo

UNIT USAHA
SIMPAN PINJAM
Ati Ferawati
Manager

UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA UNIT USAHA


PERTANIAN GBC MART BIRO PERJALANAN PENGADAAN BARANG & JASA
Muji Supriyatin Yuyun Novita Jamaludin Widiastuti
Manager Manager Manager Manager

ANGGOTA

3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI KOPERASI


a) RAPAT ANGGOTA
1) Kekuasaan tertinggi.
2) Menetapkan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) dan peraturan

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 6


khusus.
3) Menetapkan kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha
koperasi.
4) Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan pengawas
5) Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi.
6) Mensahkan laporan pengurus.
7) Mensahkan laporan pengawas.
8) Menetapkan pembagian SHU.
9) Keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
10) Satu anggota satu hak suara.
11) Meminta keterangan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas tentang
pengelolaan koperasi.
12) Dilakukan paling sedikit sekali dalam satu tahun.

b) BADAN PENASEHAT
 Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat baik diminta maupun
tidak  diminta untuk kepentingan dan kemajuan Koperasi,
2. Dapat menghadiri Rapat Anggota, Rapat Gabungan dan Rapat Pengurus.
3. Membantu dalam hal pendanaan/investor dan operasional koperasi.

c) BADAN PENGAWAS
 Tugas
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pengurus
menyangkut pengelolaan koperasi, baik yang menyangkut aspek organisasi
idiil maupun aspek usaha.
2. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
3. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.
 Tanggung Jawab
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi untuk memperkecil risiko yang mungkin timbul sebagai akibat dari
terjadinya penyimpangan-penyimpangan kebijakan dari rencana yang telah
ditetapkan.
Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 7
d) BADAN PENGURUS
a. Ketua
 Tugas
1. Memimpin Koperasi dan mengkoordinasikan kegiatan seluruh anggota
Pengurus.
2. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
3. Melaksanakan segala perbuatan sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota dan
Rapat Pengurus. 
 Tanggung Jawab
1. Menentukan Kebijaksanaan dan mengambil keputusan.
2. Menandatangani surat-surat dan perjanjian bersama Sekretaris dan Bendahara.
3. Ketua bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
b. Sekretaris
 Tugas
1. Bertanggung jawab kegiatan administrasi dan perkantoran.
2. Mengusahakan kelengkapan organisasi.
3. Mengatur jalannya perkantoran.
4. Memimpin dan mengarahkan tugas karyawan.
5. Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan bersama bendahara dan
pengawas.
6. Menyusun rancangan rencana program kerja organisasi dan idiil.
 Tanggung Jawab
1. Mengambil keputusan dibidang kesekretariatan.
2. Menandatangani surat-surat bersama ketua.
3. Menetapkan pelaksanaan bimbingan organisasi dan penyuluhan.
4. Sekretaris bertanggung jawab kepada rapat Pengurus melalui Wakil Ketua
c. Bendahara
 Tugas
Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 8
1. Bertanggung jawab masalah keuangan koperasi.
2. Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
3. Menyusun anggran setiap bulan.
4. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
5. Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi.
6. Menyusun laporan keuangan.
7. Mengendalikan anggaran.
 Tanggung Jawab
1. Mengambil keputusan dibidang pengelolaan keuangan dan usaha.
2. Bersama dengan ketua menandatangani surat yang berhubungan dengan
bidang keuangan dan usaha.
d. General Manager
 Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Mengelola operasional harian koperasi
2. Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis
semua aktivitas bisnis koperasi
3. Mengelola koperasi sesuai dengan visi dan misi koperasi
4. Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di koperasi
5. Merencanakan dan mengontrol kebijakan koperasi agar dapat berjalan degan
maksimal
6. Memastikan setiap unit usaha melakukan strategi koperasi dengan efektif dan
optimal
7. Mengelola anggaran keuangan koperasi
8. Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan koperasi
9. Membuat prosedur dan standar koperasi
10. Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi, aliansi dan divestasi
11. Merencanakan dan mengeksekusi rencana startegis koperasi jangka menengah
dan jangka panjang untuk kemajuan koperasi
12. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan,
13. Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala/Manager unit usaha, sekretariat
dan keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat tehnis
maupun administrative
14. Menghadiri pertemuan, seminar, konferensi maupun pelatihan
Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 9
e. Manager Unit Usaha
 Tugas , Fungsi Dan Tanggung Jawab ;
1. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan
ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada General
Manager, Pengurus dan Pengawas,
2. Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh Pengurus
3. Manajer mengkoordinir penyusunan rencana kerja beserta dukungan
anggarannya yang pasti dapat menarik perhatian pengurus dan dapat
dijalankan.
4. Pada bidang pelaksanaan usaha koperasi, manajer mengkoordinir dan
memimpin para karyawannya dengan penuh tanggung jawab di dalam
melaksanakan tugas di bidang usaha masing-masing
5. Manajer bertanggung jawab dalam menyelengggarakan administrasi uang dan
barang dengan cermat, tertib, serasi, tulus dan jujur.
6. Manajer bertanggung jawab untuk membuat laporan kepada general manager
& pengurus serta menjamin laporan tersebut berdata dan berfakta benar, agar
pengurus dapat mengetahui jalannya usaha yang sebenarnya 

4. HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA KOPERASI


a. Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut:
1) Mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serta semua
keputusan yang telah disepakati bersama dalam rapat anggota.
2) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi.
3) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan azas kekeluargaan
b. Hak anggota koperasi adalah sebagai berikut:
1) Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.
2) Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus.
3) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran
dasar
4) Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus diluar rapat anggota,
baik diminta atau tidak diminta.

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 10


5) Memanfaatkan koperasi dengan mendapat pelayanan yang sama antar sesama
anggota.
6) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan menurut ketentuan dalam
anggaran dasar
7) Tidak ada yang dapat mencabut hak anggota koperasi, termasuk Pengurus sekalipun.
Hak dan kewajiban seorang anggota koperasi akan gugur hanya saat dia tidak lagi
menjadi anggota.

Article V. PRINSIP DAN MODAL KOPERASI


Section V.1 PRINSIP KOPERASI
Menjalankan koperasi berbeda dengan menjalankan usaha biasa karena ada prinsip-prinsip
yang harus dipenuhi. Prinsip-prinsip itu adalah:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Sukarela artinya anggota bergabung tanpa paksaan. Terbuka berarti siapa saja yang
mampu menjalankan kewajiban sebagai anggota berhak bergabung dalam koperasi.
c. Pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokrasi
d. Demokrasi artinya setiap anggota diperbolehkan menyampaikan pendapat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Pengurus maupun Pengawas tidak bisa mencabut hak-hak
seorang anggota kecuali anggota tersebut mengundurkan diri dari posisinya.
e. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi
f. Setiap anggota memiliki perannya sendiri-sendiri dalam koperasi, baik sebagai
pengurus, pengawas maupun anggota yang berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan
usaha koperasi.
g. Pemberian balas jasa sesuai modal
h. Balas jasa berupa SHU diberikan kepada anggotanya secara adil. Bagi anggota yang
menyertakan modal besar, maka SHU yang diterima akan besar juga. Begitu juga
sebaliknya.
i. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen
j. Artinya dalam menjalankan usahanya koperasi tidak dipengaruhi oleh kepentingan
individu anggotanya maupun kepentingan pihak luar.
k. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
l. Pendidikan dan pelatihan diberikan baik untuk anggota atau masyarakat umum.

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 11


Pendidikan dan pelatihan untuk anggota bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mereka sehingga koperasi dapat beroperasi lebih baik, sedangkan pelatihan untuk
masyarakat umum bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan.
m. Koperasi memperkuat gerakan dengan bekerjasama
n. Kerjasama dengan koperasi lain maupun dengan organisasi lain dapat dilakukan lewat
jaringan kegiatan pada tingkat lokal, regional, nasional dan internasional. Tujuan dari
kerja sama adalah untuk memperkuat gerakan koperasi sehingga dapat memberikan
manfaat yang lebih besar lagi bagi perekonomian nasional.
Section V.2 MODAL KOPERASI
Untuk menjalankan usahanya, koperasi memerlukan modal. Modal digunakan untuk
membeli barang dagangan atau alat-alat produksi. Modal bisa didapat dari dua sumber,
yaitu dari anggotanya sendiri (internal) dan dari luar (eksternal).
a. Modal Internal Koperasi
Modal internal terdiri dari:
1). Simpanan pokok
Simpanan pokok dibayarkan selama satu kali saat mendaftar sebagai anggota dan
besarannya sudah ditentukan. Simpanan ini tidak bisa diambil selama masih
menjadi anggota koperasi.
2). Simpanan wajib
Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan dengan besaran yang sudah ditentukan.
Simpanan ini tidak bisa diambil selama masih menjadi anggota koperasi.
3). Simpanan sukarela
Simpanan ini sifatnya sukarela, begitu pula jumlahnya. Simpanan ini dapat
diambil kapan saja.

b. Modal Eksternal Koperasi


Modal Eksternal terdiri dari:
1). Hibah
Hibah adalah pemberian dari pihak lain untuk koperasi. Hibah dapat berupa uang,
lahan, atau barang-barang modal.
2). Pinjaman

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 12


Koperasi dapat meminjam modal dari pihak lain, misalnya bank/investor untuk
memenuhi kebutuhan modal.
3). Sumber lain yang sah

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 13


G. DASAR HUKUM KOPERASI CEMPAKA PERMATA SEJAHTERA
1. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
2. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
3. Peraturan Pemerintah No. 17 tahun 1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh
Pemerintah
4. Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Simpan
Pinjam oleh Koperasi
5. Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1998 tentang Modal Penyertaan pada Koperasi.
tentang Pedoman Pelaksanaan Penggabungan dan Peleburan Koperasi
6. Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan PKM No. 19/KEP/Meneg/III/2000
tentang Pedoman kelembagaan dan Usaha Koperasi
7. Peraturan Menteri No. 01 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembentukan.
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ( CPS ) Page 14


BAB II
PEMILIHAN RENCANA USAHA

Article VI.ALASAN DASAR PEMILIHAN FOKUS USAHA


Setelah Menganalisa Potensi Pasar serta kebutuhan pernenuhan hasil pertanian
terutama sayur mayur seperti kobis,tomat,cabai,kopi dll dan usaha lainnya kami ingin
mengembangkan usaha dengan bekerjsama dengan gapoktan-gapoktan dan KWT yang ada di
bumijawa kab.Tegal.Keinginan besar kami bahkan satu Impian kami untuk menjadi
enterpreneur yang akan menjadi trend pasar. Peluang Pasar hasil pertanian terutama sayur
mayur dan holtikuktura sangat besar mengingat kebutuhan pokok masyarakat.
Peluang Pendapatan sangat mungkin untuk memperoleh margin yang jelas dari sitem
eceran maupun grosir akan diperoleh selisih pendapatan keuntungan bersih yang
sangat bernilai ekonomi. Begitupula dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan
pendapatan menjadi satu bagian penting dari rencana dikembangkannya usaha ini. dengan
menyerap tenaga produktif / petani di sekitar lokasi usaha dengan melibatkan tenaga harian
baik untuk pembibitan/penanaman maupun distribusi/pemasaran produk ini.
Selain fokus pada usaha pertanian kami juga membuka usaha lain seperti pengadaan dan
jasa, biro perjalanan, GBC Mart/perdagangan dan Simpan pinjam.

Article VII. PROSPEK USAHA


Perhitungan Target Konsumen dan Strategi promosi
 Target Konsumen
a. Para Petani/Gapoktan/KWT
b. Para pengusaha/Wirausaha
 Strategi Promosi
a. Penjualan Retail di Koperasi
b. Penjualan eceran dan grosir di toko-toko

Article VIII. RENCANA DAN STRATEGI USAHA PERTANIAN DAN


KETAHANAN PANGAN
Berdasarkan pengalaman dalam mengelola usaha pertanian adalah yang dapat dilakukan
dalam mempercepat pengembalian investasi, dimana semua itu bermuara pada komitmen
yang harus dilakukan pada level manajerial sampai kelevel pekerja. Visi dan Misi yang telah
ditetapkan secara konsisten harus dapat di implemntasikan. sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya yang jelas dan terencana serta terukur dari awal secara objektif.
Operasional produksi dan penjualan harus sesuai dengan target yang ditetapkan yang
pelaksanaanya berdasarkan dengan konsep terpadu dari semua bagian dengan selalu
mengutamakan pada pengendalian mutu (kualitas) dan service (pelayanan) serta Image
Good Will (kesan positif) yang pada akhirnya dapat menciptakan Brand Equity yang baik.
sehingga product value dapat diperoleh.
BAB III
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PERTANIAN

Article IX.FAKTOR IRIGASI


Irigasi merupakan salah satu faktor yang amat menentukan suksesnya pertanian sebab
tanpa pengairan yang cukup, sebagian besar tanaman yang menjadi komoditas pertanian tidak
akan tumbuh subur dan siap dipanen. Inilah yang menjadi alasan mengapa dahulu, salah satu
butir dalam politik etis Belanda adalah irigasi sebab Indonesia sebagai negara agraris begitu
membutuhkan irigasi yang cukup untuk menunjang pertanian.

Irigasi memegang peran sangat penting sebab tanaman yang membutuhkan pengairan
cukup tidak hanya membutuhkan supply air pada awal penanaman atau masa-masa tertentu
saja, akan tetapi pada seluruh periode.
Beragamnya sistem irigasi yang dimiliki petani Indonesia merupakan suatu keniscayaan
mengingat sejarah panjang irigasi serta beragamnya model tanah yang menjadi lahan
pertanian. Secara lebih rinci, berikut adalah penjelasan dari beberapa di antara jenis jenis
irigasi :

1. Irigasi Permukaan
Irigasi macam ini umumnya dianggap sebagai irigasi paling kuno di Indonesia.
Tekniknya adalah dengan mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan
bangunan berupa bendungan atau pengambilan bebas. Air kemudian disalurkan ke lahan
pertanian menggunakan pipa atau selang memanfaatkan daya gravitasi, sehingga tanah yang
lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat asupan air. Penyaluran air yang demikian terjadi
secara teratur dalam “jadwal” dan volume yang telah ditentukan.
2. Irigasi Bawah Permukaan

Seperti namanya, jenis irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan
tanah untuk meresapkan air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah
tanah atau saluran terbuka. Digerakkan oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju
daerah akar sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Dengan demikian, irigasi jenis ini
menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat disalurkan ke bagian
lain tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.
3. Irigasi dengan Pancaran

Dibanding dua irigasi sebelumnya, irigasi ini terbilang lebih modern karena memang
baru dikembangkan belakangan. Caranya adalah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke
daerah sasaran menggunakan pipa. Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat
menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah sehingga muncul pancaran air layaknya
hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan kemudian bagian bawah dan
barulah bagian di dalam tanah.
4. Irigasi Pompa Air

Irigasi ini menggunakan tenaga mesin untuk mengalirkan berbagai jenis jenis air dari
sumber air, biasanya sumur, ke lahan pertanian menggunakan pipa atau saluran. Jika sumber
air yang digunakan dalam jenis ini bisa diandalkan, artinya tidak surut pada musim kemarau,
maka kebutuhan air pada musim kemarau bisa di-backup dengan jenis irigasi ini.
5. Irigasi Lokal

Irigasi lokal melakukan kerja distribusi air menggunakan pipanisasi atau pipa yang
dipasang di suatu area tertentu sehingga air hanya akan mengalir di area tersebut saja. Seperti
halnya jenis irigasi permukaan, irigasi lokal menggunakan prinsip gravitasi sehingga lahan
yang lebih tinggi terlebih dahulu mendapat air.

6. Irigasi dengan Ember atau Timba


Irigasi jenis ini dilakukan dengan tenaga manusia, yakni para petani yang mengairi
lahannya dengan menggunakan ember atau timba. Mereka mengangkut air dari sumber air
dengan ember atau timba kemudian menyiramnya secara manual pada lahan pertanian yang
mereka tanami. Seperti yang bisa dibayangkan, jenis ini kurang efektif karena memakan
banyak tenaga serta menghabiskan waktu yang lama. Namun demikian, jenis yang demikian
masih menjadi pilihan sebagian petani utamanya petani di pedesaan yang tidak memiliki
cukup modal untuk membeli pompa air atau alat irigasi yang lebih efektif.
7. Irigasi Tetes

Jenis irigasi tetes menjalankan tugas distribusi air ke lahan pertanian menggunakan
selang atau pipa yang berlubang dan diatur dengan tekanan tertentu. Dengan pengaturan yang
demikian, air akan muncul dari pipa berbentuk tetesan dan langsung pada bagian akar
tanaman. Teknik yang demikian dimaksudkan agar air langsung menuju ke akar sehingga
tidak perlu membasahi lahan dan mencegah terbuangnya air karena penguapan yang berlebih. 
Kelebihan irigasi jenis ini di antaranya adalah efisiensi dan penghematan air,
menghindari akibat penguapan dan inflitrasi serta sangat cocok untuk tanaman di masa-masa
awal pertumbuhannya karena dapat memaksimalkan fungsi hara bagi tanaman. Selain itu,
jenis ini juga mempercepat proses penyesuaian bibit dengan tanah sehingga dapat
menyuburkan tanaman dan menunjang keberhasilan proses penanamannya. (ririn-sda)

Article X.FAKTOR FISIK


Faktor Fisik yang Mempengaruhi Usahatani Hortikultura Usaha tani hortikultura,
seperti cabai rawit, kobis, sawi, wortel, daun bawang, kentang, dan lainnya. sangat
terpengaruh oleh faktor fisik daerah sekitar. Faktor fisik yang mempengaruhi antara lain:
Iklim, tanah, topografi, dan air.
Di daerah Bumijawa Kab.Tegal ditanam bermacam jenis tanaman hortikultura seperti :
Section X.1 Cabai Rawit Syarat tumbuh tanaman cabai rawit harus memiliki ketersediaan
air yang mencukupi untuk pertumbuhan tanaman cabai rawit sebab setiap fase
pertumbuhan berbeda-beda kebutuhan airnya. Daerah penelitian merupakan daerah
pegunungan dengan pertanian berbasis tadah hujan, sehingga ketersediaan air di kedua
daerah penelitian tergolong sedikit dan sumber mata air yang ada belum mampu digunakan
untuk pengairan usaha tani cabai rawit.
Section X.2 Kobis merupakan tanaman yang dapat tumbuh di setiap musim dan cocok di
tanam pada dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun kobis lebih cocok di daerah
yang memiliki iklim dingin dan lembab atau daerah pegunungan, Iklim di daerah
Bumijawa Kab.Tegal cocok untuk ditanam kobis karena berada di daerah pegunungan.
Suhu yang sesuai untuk tanaman kobis adalah 10 -24 °C. Tanaman kobis cocok untuk
ditanam pada ketinggian 600 mdpl – 2.000 mdpl. Topografi Kecamatan Karangreja cocok
untuk di tanami kobis karena berada di ketinggian 6.30 – 1.300 mdpl.
Section X.3 Sawi Hijau (caisim) di Bumijawa memiliki iklim, suhu, topografi, tanah dan
air yang memenuhi syarat tumbuh hortikultura sawi hijau dilihat melalui iklim, topografi,
tanah dan air yang cocok untuk usahatani hortikultura.
Section X.4 Sawi Putih ( slobor) Kondisi fisik di Desa Bumijawa sesuai untuk di tanam
sawi putih berdasarkan iklim, suhu, topografi, tanah dan air yang dimiliki memenuhi syarat
tumbuh hortikultura sawi putih.
Section X.5 Wortel Wortel merupakan tanaman yang tahan terhadap cuaca karena pada
musim penghujan dan di musim kemarau tanaman wortel dapat tumbuh subur. Wortel
adalah tanaman yang cocok untuk di tanam di daerah yang beriklim dingin dan lembab.
Wortel dapat di tanam pada ketinggian lebih dari 400 mdpl,
Section X.6 Daun Bawang merupakan hortikultura yang dapat tumbuh di berbagai tempat
dan semua musim dan hortikultura yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat.
Tanaman daun bawang sangat sesuai ditanam di Desa Bumijawa karena kondisi fisik
tersebut sesuai dengan syarat tumbuh hortikultura daun bawang yang dapat tumbuh di
semua iklim dengan suhu 19- 24°C.
Section X.7 Seledri Daun seledri merupakan hortikultura yang dapat di jumpai dengan
mudah di pasaran. Tanaman hortikultura seledri dapat tumbuh di semua jenis iklim, jadi
daun seledri dapat tumbuh di Desa Bumijawa yang ada di daerah pegunungan. Daun
seledri dapat tumbuh di suhu 16°- 21°C suhu di Desa Kutabawa 20°C sesuai untuk daun
seledri. Daun Seledri dapat tumbuh dengan kondisi drainase air yang baik dan mampu
menampung air, sistem perairan di kedua desa tersebut sudah sangat baik sehingga sesuai
untuk daun seledri.
Section X.8 Kentang merupakan jenis hortikultura yang dimanfaatkan melalui umbinya.
Tanaman kentang dapat tumbuh pada curah hujan 2.000-3000 mm/tahun, suhu 15° -21°C ,
ketinggian topografi 1000 mdpl - 3000 mdpl dan tanah yang sesuai adalah tanah yang
memiliki tekstur cukup halus atau gembur, drainase baik, tanpa lapisan kedap air.

Article XI. FAKTOR PEMBATAS


Faktor Pembatas yang Mempengaruhi Usaha Tani Hortikultura Usaha tani hortikultura
di Kecamatan Bumijawa terdapat faktor pembatas yang mempengaruhi usaha tani
hortikultura. Faktor pembatas di kedua daerah penelitian terbagi menjadi dua yaitu faktor
pembatas permanen dan non permanen. Faktor pembatas permanen diantaranya curah hujan,
temperatur, kedua faktor pembatas permanen tidak dapat di ubah. Faktor pembatas non
permanen dapat di ubah dengan perlakukan khusus.. Penanganan khusus untuk faktor
pembatas non permanen yaitu pembuatan guludan dan teras iring (topografi), pembuatan
embung buatan sebagai penampung air hujan ketersediaan air), pengapuran tanah (penetralan
pH tanah) dan pemberian pupuk kandang untuk membantu penyuburan tanah.

Article XII. FAKTOR NON FISIK


Article XIII. Modal
Article XIV. Besar dan Asal Modal Usaha Tani Besar modal merupakan modal yang
dikeluarkan oleh petani untuk menjalankan usaha tani hortikultura . Berdasarkan besar modal
yang digunakan di kedua daerah penelitian, dapat diketahui persentase terbesar untuk besar
modal yang dikeluarkan.
Article XV. Luas dan Status Kepemilikan Lahan sangat berperan penting dalam usaha tani.
Semakin luas lahan yang digunakan maka produksi usaha tani cukup besar. Status penguasaan
dan luas lahan yang responden gunakan di kedua daerah penelitian diketahui persentase
terbesar untuk status lahan dan luas lahan yang digunakan untuk usaha tani di kedua daerah
penelitian yaitu 1 - 3 Ha dengan status lahan milik sendiri.
Article XVI. Tenaga Kerja
Article XVII. Asal dan Jumlah Tenaga Kerja Usaha tani pada pertanian hortikultura dalam
pengelolaannya membutuhkan tenaga kerja baik tenaga kerja upah, tenaga kerja keluarga dan
tenaga kerja campuran. Asal tenaga kerja di daerah penelitian menunjukkan persentase
tertinggi untuk status tenaga kerja yang digunakan oleh responden di kedua daerah adalah
tenaga kerja upah, dengan jumlah tenaga kerja di sesuaikan dengan kebutuhan.
Article XVIII. Total Biaya Tenaga Kerja Total biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan
jumlah tenaga kerja dan lama bekerja dalam hitungan hari.
3. Alat Transportasi untuk Menuju Lahan Pertanian dan Pemasaran Hasil
(i) Jenis Alat Transportasi Alat transportasi sangat membantu petani menuju lahan
pertanian untuk mempersingkat waktu. Jenis alat transportasi yang digunakan petani
mayoritas mengunakan sepeda motor, dan mobil Pickup untuk menuju ke lahan
pertanian ini menunjukkan bahwa jarak lahan pertanian dengan rumah cukup jauh, lebih
menghemat waktu selain itu, dapat membawa barang dengan beban yang cukup berat
(pupuk, makanan ternak) tanpa harus membuang tenaga yang besar.
(ii) Alat transportasi selain membantu petani menuju ke lokasi lahan pertanian ternyata alat
transportasi sangat penting untuk mengangkut hasil panen.
4. Teknologi Pengelolaan Usaha Tani
Alat Pengolahan Lahan Pengolahan lahan untuk usaha tani dapat dilakukan dengan
alat tradisional (cangkul, ganco), modern (traktor), maupun campuran (traktor, cangkul,
ganco). Untuk meminimalisir kerusakkan dari struktur tanah, biaya yang di keluarkan cukup
sedikit.
5. Pengembangan Usaha Tani Hortikultura
Pengetahuan dalam mengembangkan usaha tani hortikultura pada pertanian lahan
kering sangat diperlukan oleh responden. Pengetahuan dapat berasal dari otodidak, bertukar
pikiran antar petani lain, petugas penyuluh lapangan, orang tua, maupun campuran.
6. Kegiatan Pengembangan Usaha Tani Hortikultura
Section XVIII.2 Keberadaan Kelompok Tani Kelompok tani ( GAPOKTAN ) di suatu
wilayah cukup berperan penting untuk kemajuan pertanian di wilayah tersebut.
Kolompok tani memiliki fungsi diantaranya mewadahi antar petani dalam bertukar
pikiran, memberikan bantuan simpan pinjam, memberikan kemudahan petani
memperoleh pupuk, pestisida untuk tanaman.
Section XVIII.3 Penyuluhan Pertanian Penyuluhan pertanian sangat penting
dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan petani terkait usaha tani. Biasanya
penyuluhan pertanian dilaksanakan oleh petugas penyuluhan lapangan yang langsung
terjun kepada petani. Penyelenggara penyuluhan di daerah penelitian biasanya berasal
dari kecamatan dan kabupaten. Pelaksanaan penyuluhan di kedua daerah penelitian
adalah setiap 2 bulan sekali.

Article XIX. PENGELOLAAN USAHA TANI HORTIKULTURA


Pengelolaan usaha tani hortikultura meliputi beberapa tahap, yaitu pengolahan lahan,
pembibitan, penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen.
1. Pengolahan Lahan
Section XIX.1 Tahap pengolahan lahan Pengolahan lahan terdiri dari beberapa tahap
yaitu : Tahap pertama, petani mencangkul atau mentraktor lahan kira-kira sedalam
30cm-50cm bertujuan untuk membalikkan tanah bagian bawah dapat terangkat ke
permukaan. Tahap kedua, yaitu mengemburkan tanah dengan cangkul dan membentuk
guludan-guludan atau bedengan bedengan setinggi 20 cm atau 30 cm. Panjang bedengan
disesuaikan dengan panjang lahan, arah guludan membujur dari timur ke barat dengan
tujuan mendapatkan sinar matahari. Tahap ketiga setelah pembuatan guludan-guludan
atau bedengan-bedengan petani memberikan pupuk kandang ke setiap bedengan, yang
bertujuan untuk membantu menyuburkan tanah, memperbaiki struktur tanah sebelum
ditanami. Tanah yang telah ditaburi atau diberi pupuk kandang dicampur dengan
cangkul dan didiamkan sampai menunggu hujan turun, baru tanah tersebut dapat
ditanami. Tahap ke empat yaitu, saat tanaman jagung mulai memasuki masa panen dan
mulai turun hujan, petani melakukan pembalikan tanah di pingiran-pingiran tanaman
jagung untuk persiapan penanaman.
Section XIX.2 Lama Pengolahan Lahan Lama pengolahan lahan yaitu waktu yang
dibutuhkan petani untuk mengolah lahan. Lama pengolahan lahan yang dibutuhkan
petani di daerah penelitian bermacam-macam, disesuaikan dengan jumlah tenaga kerja
dan luas lahan pertanian. persentase terbesar (67%) untuk lama pengolahan lahan di
kedua daerah penelitian yaitu 2-17 hari.

2. Pembibitan

Cara Memperoleh Bibit Bibit tanaman hortikulktura cukup mudah untuk di


kembangkan atau di kecambahkan, sehingga petani dapat memperoleh bibit dari pembibitan
sendiri, membeli, maupun bantuan dari pemerintah. Sebagian besar yaitu 94% memperoleh
bibit dari pembibitan sendiri. Persentase terendah sebesar 6% yaitu dengan cara membeli
bibit. Pemerolehan bibit yang dipilih responden sebagian besar adalah dengan pembibitan
sendiri karena dapat menentukan bibit yang bagus dan tidak, menghemat biaya,
meminimalisir bibit yang kurang baik atau tidak layak tanam, pengawasan atau pemeliharaan
dalam pembibitan lebih intensif.

3. Hama dan Penyakit yang Menyerang


Tanaman Hama dan penyakit adalah organisme yang menginfeksi, merusak tanaman
yang mampu menurunkan hasil produksi. Jenis hama dan penyakit yang menyerang tanaman
cukup banyak, antara lalat buah, ulat, kutu daun, porong, trips. Serangan hama porong lebih
besar dibandingkan dengan serangan hama lain karena hama ini muncul akibat gangguan
cuaca salah satunya curah hujan berlebih dan embun pagi yang cukup tebal.
4. Biaya Obat-Obatan dalam satu kali musim tanam
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman dapat berupa virus dan hewan kecil.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara preventif. Penanganan hama dan penyakit
melalui penyemprotan menggunakan pestisida.
5. Panen dan Pasca Panen
Tanaman hortikultura dapat dipanen setelah berusia antara 3,5 - 4 bulan dihitung sejak
masa penanaman, maksimal melakukan pemanenan kurang lebih 16 kali dalam satu kali
musim panen untuk tanaan cabai rawit. Cabai rawit merupakan komuditas yang rawan akan
resiko kerusakan terutama kerusakan karena faktor cuaca, untuk mencegah kerusakan buah
cabai rawit saat panen, maka perlu penanganan pasca panen yang baik. Penanganan pasca
panen yang benar meliputi sortasi, pembersihan atau pencucian, dan penyimpanan.
Berdasarkan hasil penelitian responden di kedua daerah penelitian hanya melakukan
pensortiran pada saat dipetik.
6. Pemasaran dan distribusi
Cara pemasaran hasil tanaman hortikultura dapat dilakukan secara langsung yaitu
dijual langsung kepada tengkulak, dijual ke pasar, atau ke koperasi petani, atau dijual online.
pemasaran paling banyak di kedua daerah penelitian menjual hasil tanaman kepada tengkulak.

F. HAMBATAN DAN SOLUSI DALAM USAHATANI HORTIKULTURA


Hambatan yang harus di hadapi petani dalam menjalankan usaha tani hortikultura
dapat berasal dari faktor fisik, non fisik, maupun pengelolaan.
1. Hambatan yang Berasal dari Faktor Fisik

Article XX. Hambatan Faktor Fisik Hambatan yang berasal dari faktor fisik dapat berupa
hambatan kondisi iklim, topografi, kondisi tanah, dan ketersediaan air.

Article XXI. Solusi untuk Hambatan yang berasal dari Faktor Fisik Solusi yang dilakukan
dalam mengatasi hambatan yang berasal dari faktor fisik diantaranya, membuat galengan-
galengan atau bedengan penganti teras iring.

2. Hambatan yang Berasal dari Faktor Non Fisik


Article XXII. Hambatan dari Faktor Non Fisik Hambatan yang berasal dari faktor non fisik
berupa modal, tenaga kerja, alat transportasi, alat pertanian, kegiatan pengembangan
pertanian.
Article XXIII. Solusi untuk Hambatan yang Berasal dari Faktor Non Fisik Solusi yang selama
ini dilakukan untuk mengatasi hambatan yang berasal dari non fisik adalah meminjam modal
kepada keluarga, menyimpan sisa hasil panen berupa uang maupun barang untuk dijadikan
modal cadangan. Memanfaatkan tenaga kerja keluarga, memesan jauh-jauh hari kepada buruh
tani untuk membantu mengolah lahan maupun pengelolaan usaha tani, mengajukan proposal
kepada dinas pertanian untuk mengadakan penyuluhan rutin pada masa tanam.
3. Hambatan yang Berasal dari Pengelolaan
Article XXIV. Hambatan dari Pengelolaan Hambatan yang dihadapi oleh responden pada
usaha tani, diketahui mayoritas hambatan pengelolaan yang paling besar berasal dari serangan
dan gangguan hama. Hambatan pengelolaan berupa pemupukan memperoleh persentase
terendah yaitu 9%. Kondisi ini menunjukkan bahwa hambatan terbesar adalah serangan hama
dan penyakit, karena tanaman yang ditanam langsung dilahan pertanian tanpa menggunakan
mulsa sehingga sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Article XXV. Solusi untuk Hambatan Pengelolaan Solusi yang telah dilakukan untuk
mengurangi dan mengatasi hambatan yang berasal dari sektor pengelolaan adalah membeli
pupuk sebelum musim tanam, sehingga mendapatkan harga yang lebih murah. Pemberian
pestisida dengan frekuensi maksimal 4 kali dalam satu kali musim tanam, Hambatan pasca
panen belum ada solusi yang dilakukan oleh responden
BAB IV
ANALISA PEMBIAYAAN

A. INVESTASI DAN PEMBIAYAAN BIDANG PERTANIAN


(i) ANALISA MODAL TETAP ( CASH OUT FLOW )
1) Pembuatan Irigasi ( Panjang 2000m )
No Kebutuhan Qty Harga (Rp) Jumlah (Rp)
3
1. Batu Kali 78 /Mtr 325.000 50.700.000
2. Pasir 4 /Mtr3 375.000 30.000.000
3. Semen 3 sak /Mtr3 65.000 390.000.000
4. Upah 156 /Mtr3 300.000 46.800.000
TOTAL 517.500.000

Section XXV.2 Perlengkapan Kantor & Alat Pertanian


No Kebutuhan Qty Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1. Mesin Rotari Kultifator 2 unit 7.000.000 14.000.000
2. Tengki Semprot 20 unit 700.000 14.000.000
3. Mesin Pemotong Rumput 5 unit 4.500.000 22.500.000
4. Sewa Tempat/Gedung 1 Tahun 50.000.000 50.000.000
5. ATK ( Komputer , Scanner, Printer, 10.000.000
Kertas, dll )
6. Meja Kursi , WhiteBoard, Almari 20.000.000
7. Kendaraan Operasional 1 unit 18.000.000 18.000.000
TOTAL 148.500.000
TOTAL MODAL AWAL (a+b) 666.000.000
(i) ANALISA CASH FLOW
A. LOMBOK MERAH
Article XXVI. Analisa Perhitungan Biaya Produksi

No Modal Tetap Qty Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Pupuk kandang 50 karung 15.000 750.000
2. Plastik ( mulsa ) 10 rol 650.000 650.000
3. Biaya lahan sampai tanam 1.500.000
4. Biaya pemeliharaan 5.000.000
5. Biaya angkut 3x 200.000 600.000
Biaya roduksi per 1 Hektar 8.500.000
Biaya produksi 5 Hektar 43.500.000

 Kemampuan Produksi
NO KETERANGAN JUMLAH
1. Lahan yang direncanakan untuk ditanami 5 hektar
2. Kemampuan Panen untuk 1 hektar tanah pertanian 600 kg
3. Panen 5 hektar 3.000 kg

 Analisa Omzet Penjualan


NO KETERANGAN JUMLAH ( Rp )
1. Harga Lombok Merah per kg 26.000
2. Omzet penjualan 5 hektar dengan harga jual Rp 26.000 78.000.000
(3.000 kg x Rp 26.000)
 Analisa Laba
NO KETERANGAN JUMLAH ( Rp )
1. Omzet penjualan 78.000.000
2. Biaya produksi 42.500.000
3. Laba 35.500.000
B. BAWANG MERAH
Article XXVII. Analisa Perhitungan Biaya Produksi ( Untuk 3 Hektar )

No Modal Tetap Qty Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Mulsa Plastik 10 rol 650.000
2. Bibit Bawang 300 kg 40.000 12.000.000
3. Pupuk :
Saporadit/Pupuk Kandang : 1.250 kg 10.000 12.500.000
NPK 13 bungkus 40.000 520.000
Dolamit
Pupuk Nitrea/Pusri 1.200 kg 7.000 8.400.000
Pupuk Organik 50 bungkus 35.000 1.750.000
Obat Serangga 250 lembar 30.000 7.500.000
4. Biaya lahan sampai tanam 500.000
5. Biaya pemeliharaan 600.000
6. Biaya Kuli 2.000.000
7. Biaya angkut 3x 200.000 600.000
Biaya roduksi per 3 Hektar 47.020.000

 Kemampuan Produksi
NO KETERANGAN JUMLAH
1. Lahan yang direncanakan untuk ditanami 3 hektar
2. Kemampuan panen 3 hektar tanah 12 kwintal

 Analisa Omzet Penjualan


NO KETERANGAN JUMLAH (RP)
1. Harga Bawang Merah per kg 15.000
2. Omzet penjualan 3 hektar dengan harga jual Rp 180.000.000
 Analisa Laba
NO KETERANGAN JUMLAH ( Rp )
1. Omzet penjualan 180.000.000
2. Biaya produksi 47.020.000
3. Laba 132.980.000
C. DAUN BAWANG
Article XXVIII. Analisa Perhitungan Biaya Produksi ( Untuk 1 Hektar )

No Modal Tetap Qty Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Mulsa Plastik 10 rol 650.000
2. Bibit 60 kg 8.000 400.000
3. Penanaman :
Obat Daun 50.000 50.000
Obat Hama 50.000 50.000
Pestisida 100.000 100.000
4. Pemupukan 2A 1 kwintal 700.000 700.000
5. Biaya angkut 3x 200.000 600.000
Biaya roduksi per 1 Hektar 2.550.000
Biaya produksi 5 hektar 2.550.000 12.750.000

 Kemampuan Produksi
NO KETERANGAN JUMLAH
1. Lahan yang direncanakan untuk ditanami 5 hektar
2. Kemampuan panen untuk 1 hektar tanah pertanian 2.000 kg
3. Panen 5 hektar tanah pertanian 10.000 kg

 Analisa Omzet Penjualan


NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)
1. Harga Daun Bawang per kg 4.000
2. Omzet penjualan 5 hektar dengan harga jual Rp 4.000,- 40.000.000
(10.000 kg x Rp 4.000)

 Analisa Laba
NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)
1. Omzet penjualan 40.000.000
2. Biaya produksi 12.750.000
3. Laba 27.250.000

D. KOBIS
Article XXIX. Analisa Perhitungan Biaya Produksi ( Untuk 5 Hektar )

No Modal Tetap Qty Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Bibit Kobis 1.500.000
2. Pupuk Kandang 1.000 10.000 10.000.000
kantong
3. Urea 5 kwintal 100.000 500.000
4. Obat Carikron/Duspon/ 500.000
Dakonil/Simbus
5. Pupuk Kandang Ayam 20 kantong 10.000 200.000
6. Biaya Kuli dan buka lahan sd panen 5.000.000
Biaya roduksi per hektar 17.700.000

 Kemampuan Produksi
NO KETERANGAN JUMLAH
1. Lahan yang direncanakan untuk ditanami 5 hektar
2. Kemampuan panen untuk 1 hektar tanah pertanian 2 ton
3. Panen 5 hektar tanah pertanian 10 ton

 Analisa Omzet Penjualan


NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)
1. Harga Kobis per kg 5000
2. Omzet penjualan 5 hektar dengan harga jual 50.000.000

 Analisa Laba
NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)
1. Omzet penjualan 50.000.000
2. Biaya produksi 17.700.000
3. Laba 32.300.000
2. ANALISA TOTAL BIAYA PRODUKSI PERTANIAN & IRIGASI
NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)
1. Irigasi dan Alat Pertanian 666.000.000
2. Lombok Merah 43.500.000
3. Bang merang 47.020.000
4. Daun Bawang 12.750.000
5. Kobis 17.700.000
Total 786.970.000

B. INVESTASI DAN PEMBIAYAAN BIDANG USAHA LAIN


No Bidang Usaha Qty Kebutuhan (Rp) Total (Rp)
1. GBC Mart 1 500.000.000 500.000.000
2. Pengadaan Barang & Jasa 6 50.000.000 300.000.000
3. Simpan Pinjam 1 500.000.000 500.000.000
4. Biro Perjalanan 1 200.000.000 200.000.000
5. Perdagangan 11 50.000.000 550.000.000
6. Pelatihan 100.000.000 100.000.000
TOTAL 2.150.000.000

C. TOTAL BIAYA KEBUTUHAN

NO KETERANGAN JUMLAH (Rp)


1. Investasi Dan Pembiayaan Bidang Pertanian Dan Irigasi 786.970.000
2. Investasi Dan Pembiayaan Bidang Usaha Lain 2.150.000.000
Total Kebutuhan 2.936.970.000
Terbilang : ( Dua Milyar Sembilan Ratus Tiga Puluh Enam Sembilan
Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah )
BAB V
PENUTUP
Perencanaan Usaha jangka pendek merupakan pandangan kedepan yang
menggambarkan arah dan tujuan yang ingin dicapai guna menyamakan seluruh komitmen
pihak yang berkepentingan, dalam menjalankan roda badan usaha untuk melaksanakan
strategi, langkah guna menuju sesuatu yang lebih baik.

Koperasi Cempaka Permata Sejahtera merupakan Koperasi Konsumen atau Koperasi


Serba Usaha, diharapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan di
Kabupaten Tegal. Berbagai usaha yang disusun melalui shot business plan ini, mudah-
mudahan menjadi langkah awal dalam membangun citra Perkoperasian di Kabupaten Tegal.

Demikianlah BUSINESS PLAN ini kami susun dengan tim dan beberapa orang yang
telah memberikan sumbangsihnya sehingga terwujud dengan baik Perencanaan Bisnis Jangka
Pendek Koperasi Cempaka Permata Sejahtera ini.
Dari pada itu kami semua menerima dengan segala senang hati kritik-kritik sehat yang
dapat membangun Koperasi Cempaka Permata Sejahtera demi masa depan yang lebih
cemerlang.
Tegal, 1 Desember 2020
Ketua Koperasi
CEMPAKA PERMATA SEJAHTERA
Indra setiawan, ST
LAMPIRAN - LAMPIRAN

 SK Menkuham
 Akta Pendrian Koperasi
 Nomor Induk Berusaha (NIB)
 NPWP

Anda mungkin juga menyukai