Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DAN KEBIJAKAN BADAN USAHA MILIK DESA

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI


PADA SOSIALISASI PEMBENTUKAN BADAN USAHAN MILIK
DESA
SERDANG BEDAGAI, FEBRUARI 2012

H. SOEKIRMAN

Wakil Bupati Serdang Bedagai


JL. Negara No. 300 Sei Rampah

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

Lembaga perekonomian desa berbadan hukum yang dibentuk


oleh Pemerintah Desa, dimiliki dan dikelola bersama
masyarakat secara mandiri dan profesional dengan modal
berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan dan berbagai
sumber dana yang sah..

Page 2

LANDASAN HUKUM

LANDASAN BUMDes

LANDASAN KELEMBAGAAN

LANDASAN FILOSOFIS

Page 3

LANDASAN
LANDASAN
HUKUM
HUKUM

1.
2.
3.

Page 4

UNDANG-UNDANG

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;


Undang-undang N. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Undang-undang No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan.

LANDASAN
LANDASAN
HUKUM
HUKUM

PERATURAN
PEMERINTAH

1. Peraturan Pemerintah Nomor 58


Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Dearah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72
Tahun 2005 tentang Desa.

Page 5

PERATURAN
PRESIDEN

Peraturan Presiden
Nomor 38 Tahun 2009
tentang Kewenangan
Daerah.

LANDASAN
LANDASAN
HUKUM
HUKUM

SKB
(MENKEU,
MENDAGRI,
MENKOP&UKM
DAN GUB.BI)

Page 6

PERMENDAGAGRI
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 42 Tahun 2007
tentang Pasar Desa;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun
2008 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Desa;
4. Peraturan menteri dalam negeri nomor 39 tahun 2010
tentang badan usaha milik desa (BUMDes)

PERDA
( Peraturan
Daerah Nomor
9 Tahun 2009
Tentang Badan
Usaha Milik
Desa
(BUMDes) )

Landasan Kelembagaan :
1.

Pemerintah Desa berkewajiban melaksanakan programprogram pembangunan dan pemberdayaan masyarakat


desa;

2.

Sebagai lembaga perekonomian masyarakat desa yang


didirikan atas dasar inisiasi dan kearifan lokal;

3.

Sebagai intrumen kesejahteraan masyarakat dan otonomi


asli Desa.

Page 7

LANDASAN FILOSOFIS
1.

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK BAGI PENGEMBANGAN


USAHA MIKRO BERDASARKAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
DAN POTENSI DESA UNTUK KESEJAHTERAAN BERSAMA.

2. PENGEMBANGAN SARANA PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA


DAN MEDIA PEMBERDAYAAN EKONOMI KERAKYATAN.
3. PENGEMBANGAN WAHANA DALAM PERKUATAN BASIS PAJAK
DAN RETRIBUSI GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI
DESA

Azas Pengelolaan BUMdes


1. Transparann
2. Akuntabel

7. Keterpaduan

3. Partisipasi

8. Kerjasama

4. Berkelanjutan
5. Profesional

Page 9

6. Otonom

9. Keswadayaan

Maksud
1. Sebagai lembaga perekonomian desa dalam mendorong kegiatan usaha
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Bukan hanya sebagai institusi komersial tetapi sebagai institusi sosial pula
sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 213
dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 pasal 78 dan 81.
3. Terlayani masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi
produktirif.
4. Tersediannya keseragaman usaha dalam menunjang perekonomian
masyarakat desa sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat.

Page 10

Peran BUMDes

Peran BUMDes dalam ekonomi masyarakat


1.

Sebagai sarana perluasaan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan.

2.

Sebagai media dalam mendorong potensi usaha mikro masyarakat desa.

Strategi BUMDes

Strategi pemberdayaan ekonomi melalui BUMDes


1.
2.
3.
4.
5.

Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha mikro di desa.
Menciptakan sistem penjaminan (guarantee finance system) untuk mendukung
kegiatan ekonomi produktif usaha mikro.
Menyediakan bantuan teknis dan pendampingan (technical assistance and facilitation)
secara
manajerial guna
meningkatkan
DEPARTEMEN
DALAM
NEGERI status dan kapasitas usaha produktif.
Menata dan memperkuat lembaga keuangan mikro untuk memperluas jangkauan
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
layanan keuangan bagi usaha mikro dan kecil secara cepat, tepat, mudah dan sistematis.
Membangun kerjasama dan kemitraan antar stakeholders secara adil dan proposional.

Page 11

Pelayanan Jasa Keuangan Mikro

Pelayanan
Industri Kecil
Dan
Kerajinan Rakyat

4. Bidang pokok
Lingkup usaha BUMDes

Pelayanan Sarana dan Prasarana

Page 12

Pelayanan
Perdagangan
Dan
Usaha Pangan

PEMBENTUKAN, PRINSIP DASAR DAN


PERSAYARATAN,
KEDUDUKAN, DAN BADAN HUKUM

Page 13

PRINSIP Dasar
BUMDes

1. Pemberdayaan
2. Keberagaman
3. Partisipatif
4. Demokrasi

Page 14

Persyaratan Pendirian

1. Inisiatif Pemdes dan Masyarakat Desa


2. Adanya penyertaan modal bersama
dimana share modal dari Pemdes lebih
besar dibandingkan dengan masyarakat
desa.
3. Unit usaha lembaga keuangan mikro yang
dikelola masyarakat dari yang program/
proyek dan statusnya berubah menjadi
usaha desa yang sudah terdaftar
di Desa yang tertuangkan dengan
Keputusan Kepala Desa dan dilengkapi
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
RumahTangga (AD/ART)

PENGELOLAAN
BUMDES

Page 15

Prinsip-Prinsip Pengelolaan BUMDes

1. Pengembangan jenis usaha harus memperhatikan prospek pasar


atau mampu memenuhi kebutuhan sektor-sektor vital yang dibutuhkan
masyarakat desa.
2. Sistem pelayanan usaha dan pelayanan dibuat sederhana dan efisien.
3. Demand driven.
4. Dikelola secara transparan.
5. Mampu menghasilkan laba.
6. Mekanisme pengelolaan usaha benar-benar memberikan akses penggerak
perekonomian masyarakat perdesaan, peningkatan kesejahteraan terutama
rumah tangga miskin (RTM) dan memastikan tumbuhnya sistem keterjaminan
sosial melalui alokasi laba bersih BUMDes untuk dana sosial dan pemupukan
modal usaha.

DEPARTEMEN DALAM NEGERI


DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Page 16

Pengelolaan BUMDes dilakukan melalui pendekatan :

Desentralisasi

Kemitraan

Keterpaduan

Page 17

Pertanggungjawaban merupakan unsur penting dalam rangka menjaga


Akuntabilitas. Maka pengurus/pengelola BUMDes wajib menyusun laporan
Pertanggungjaaban untuk disampaikan kepada Kepala Desa dan BPD
Dalamforum musyawarah desa pada akhir periode tahun anggaran.
Laporan Pertanggungjawaban memuat antara lain :
a. Laporan Kinerja Pengurus selama satu periode
b. Kinerja Usaha yang menyangkut realisasi kegiatan usaha,
upaya pengembangan, indikator keberhasilan.
c. Laporan Keuangan termasuk Rencana Pembagaian Laba Usaha.
d. Rencana Pengembangan Usaha yang belum terealisasi.

Page 18

Organisasi dan Kepengurusan BUMDes

1. Organisasi BUMDes terpisah dari struktur organisasi pemerintah desa.


2. BUMDes memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/RT)
3. Anggaran Dasar memuat antara lain rincian nama, tempat kedudukan,
maksud dan tujuan, kepemilikan modal, kegiatan usaha, dan kepengurusan.
4. Anggaran Rumah Tangga memuat lebih rinci mengenai hak dan kewajiban
pengurus. Masa bakti pengurus, tata cara pengangkatan, dan pemberhentian
pengurus, penetapan operasional jenis usaha, dan sumber permodalan.
5. Orgamisasi kepengurusan BUMDes terdiri dari komisaris dan Pelaksana
Operasional.
6. Komisaris secara ex officio dijabat Oleh Kepala Desa.
7. Pelaksana operasional adalah masyarakat yang ditetapkan berdasarkan hasi
musyawarah desa.

Page 19

Organisasi dan Kepengurusan BUMDes

Lanjutan.
8. Untuk menjalankan tugas dan kewajiban Direksi sesuai dengan bidang usaha dapat
ditunjuk anggota pengurus sesuai dengan kapasitas usaha. Keanggotaan
Pengurus minimal 2 (dua) orang yang mempunyai tugas dalam hal pencatatan dan
administrasi usaha, serta kewenagan dalam melaksanakan fungsi operasional
bidang usaha.
9. Pengawas merupakan organ yang mewakili kepentingan masyarakat yang
dibentuk, terdiri dari ketua dan wakil ketua, serta sekretaris dan para anggota yang
berjumlah ganjil.
10. Susunan keanggotaan pengurus ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan
disampaikan keppada Bupati melalui Camat.
11. Kebijakan umum pengembangan kegiatan untuk BUMDes ditetapkan melalui Rapat
Umum dalam musyawarah desa dan dilaksanakan oleh Pengurus.

Page 20

Struktur Organisasi Kepengurusan


Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa)
Komisaris
Komisaris
Pengawas
Pengawas
Direksi
Direksi
Bendahara
Bendahara

Bidang
Bidang

Page 21

Bidang
Bidang

Bidang
Bidang

Tugas dan Kewajiban Pengurus BUMDes


Komisaris
Kewajiban
1. Memberikan saran da masukkan kepada Pengurus/pengelola dalam melaksanakan
pengelolaan BUMDes.
2. Memberiakan saran dan pendapat mengenai masalah yang diaggap penting bagi
pengelolaan BUMDes.
3. Mengawasi elaksanaan kegiatan usaha apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
kepengurusan.
Wewenang.
4. Meminta penjelasan dari Pengurus mengenai segala persolan yang menyangkut
pengelolaan BUMDe.
5. Melindungi BUMDes terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan.

Page 22

Lanjutan.
Direksi
Direksi atau sebutan nama lain sebagai Kepala Operasional bertanggungjawab
kepada pemerintah desa dan masyarakat atas pengelolaan BUMDes melalui
mekanisme forum musyawarah desa yang meliput pengelolaan untuk
Kepentingan dan tujuan BUMDes.
Tugas :
a. Mengembangkan dan membina BUMDes agar tumbuh dan
berkembang menjadi badan usaha yang melayani kebutuhan
masyarakat desa.
b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil
dan merata.
c. Memupuk kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya
yang ada di desa.
d. Menggali dan memanfaat potensiekonomi desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa.

Page 23

Permodalan

Modal BUMDes dapat berasal dari :


(PP Nomor 72 tahun 2005 tentang Desa)
Pemerintah Desa.
Tabungan Masyarakat.
Bantuan yang berasal dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten.
Pinjaman, dan/atau
Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil.

Page 24

Kerjasama
BUMDes dapat melakukan kerjasam antar 2 (dua) desa atau lebih dan dengan
pihak ketiga dan dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau antar
kecamatan dalam wilayah satu kabupaten serta harus disetujui oleh masingmasing pemerintah desa dan ditetapkan dalam naskah kerjasama.
Naskah kerjasama sekurang-kurangnya memuat ketentuan :
a. Ruang lingkup bidang yang dikerjasamakan;
b. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan;
c. Pembiayaan;
d. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama;
e. Pembagian keuntungan;
f. Pembinaan dan pengawasan;
g. Penyelesaian perselisihan.

Page 25

Naskah kerjasama BUMDes


Antar 2 (dua) desa atau lebih
Dalam satu kecamatan

Naskah kerjasama BUMDes


Antar 2 (dua) desa atau lebih
Dalam satu kecamatan

Selain itu, BUMDes dapat melakukan kerjasam


Dengan pemerintah kabupaten yang ditetapkan
Dengan Peraturan Bupati.

Page 26

Disampaikan kepada camat


Paling lambat 14 (empat belas) hari
Sejak ditetapkan
Untuk mendapatkan
Pengesahan.

Disampaikan kepada camat


Paling lambat 14 (empat belas) hari
Sejak ditetapkan
Untuk mendapatkan
Pengesahan.

PENDAMPINGAN

Pendampingan yang mandiri dan berkelanjutan merupakan salah


satu prasyarat keberhasilan pemberdayaan usaha ekonomi
masyarakat melalui pengelolaan BUMDes.
Pendampingan sebagai kegiatan untuk membantu, mengarahkan,
mendukung terhadap pengurus BUMDes dalam merumuskan
masalah, merencanakan, melaksanakan, dan melestarikan
kelembagaan BUMDes.

Page 27

4 (empat) unsur pokok dalam melaksanakan pendampingan yaitu :

1. Fasilitasi pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat melalui


penguatan kemampuan masyarakat lokal (capacity building).
2. Penguatan kelembagaan masyarakat (instituonal building),
kelembagaan ekonomi dalam pengembagan usaha mikro yang
berorientasi pada kemajuan, bedaya saing tinggi dilandasi
keterbukaan (transparent), bertanggungjawab (accountable) serta
menguasai bidangnya (professional).
3. Visi aparat pemerintah desa sebgai fasilitator pembangunan.
4. Pemberdayaan masyarakat dan aparat dibidang ekonomi.

Page 28

Pola pendampingan dalam rangka Pemberdayaan Usaha


Ekonomi Masyarakat melalui pengelolaan BUMDes
JENIS LEMBAGA
PENDAMPINGAN

PENDAMPING
TEKNIS

PENDAMPING
SWASTA

PENDAMPING
SOSIAL

PENDAMPING
TEKNIS

PEM/PEMDA

KONSULTAN

LPSM

LEMBAGA
PENELITI

BUMDes

Page 29

PENGAWASAN

BPD
Pengawasan

Inspektorat Daerah : aset


Bantuan permodalan BUMDes
Yang berasal dari APBD melalui
Pemerintah desa

Page 30

Pengelolaan
BUMDes

Agar BUMDes dapat dikelola dengan baik,


Maka pengawas dapat melaksanakan :
a. Fungsi Audit
b. Fungsi Konsultasi
c. Fungsi Tanggung jawab

Page 31

TERIMA KASIH

Page 32

Anda mungkin juga menyukai