H. SOEKIRMAN
Page 2
LANDASAN HUKUM
LANDASAN BUMDes
LANDASAN KELEMBAGAAN
LANDASAN FILOSOFIS
Page 3
LANDASAN
LANDASAN
HUKUM
HUKUM
1.
2.
3.
Page 4
UNDANG-UNDANG
LANDASAN
LANDASAN
HUKUM
HUKUM
PERATURAN
PEMERINTAH
Page 5
PERATURAN
PRESIDEN
Peraturan Presiden
Nomor 38 Tahun 2009
tentang Kewenangan
Daerah.
LANDASAN
LANDASAN
HUKUM
HUKUM
SKB
(MENKEU,
MENDAGRI,
MENKOP&UKM
DAN GUB.BI)
Page 6
PERMENDAGAGRI
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 42 Tahun 2007
tentang Pasar Desa;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun
2008 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Desa;
4. Peraturan menteri dalam negeri nomor 39 tahun 2010
tentang badan usaha milik desa (BUMDes)
PERDA
( Peraturan
Daerah Nomor
9 Tahun 2009
Tentang Badan
Usaha Milik
Desa
(BUMDes) )
Landasan Kelembagaan :
1.
2.
3.
Page 7
LANDASAN FILOSOFIS
1.
7. Keterpaduan
3. Partisipasi
8. Kerjasama
4. Berkelanjutan
5. Profesional
Page 9
6. Otonom
9. Keswadayaan
Maksud
1. Sebagai lembaga perekonomian desa dalam mendorong kegiatan usaha
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Bukan hanya sebagai institusi komersial tetapi sebagai institusi sosial pula
sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 213
dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 pasal 78 dan 81.
3. Terlayani masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi
produktirif.
4. Tersediannya keseragaman usaha dalam menunjang perekonomian
masyarakat desa sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat.
Page 10
Peran BUMDes
2.
Strategi BUMDes
Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan usaha mikro di desa.
Menciptakan sistem penjaminan (guarantee finance system) untuk mendukung
kegiatan ekonomi produktif usaha mikro.
Menyediakan bantuan teknis dan pendampingan (technical assistance and facilitation)
secara
manajerial guna
meningkatkan
DEPARTEMEN
DALAM
NEGERI status dan kapasitas usaha produktif.
Menata dan memperkuat lembaga keuangan mikro untuk memperluas jangkauan
DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
layanan keuangan bagi usaha mikro dan kecil secara cepat, tepat, mudah dan sistematis.
Membangun kerjasama dan kemitraan antar stakeholders secara adil dan proposional.
Page 11
Pelayanan
Industri Kecil
Dan
Kerajinan Rakyat
4. Bidang pokok
Lingkup usaha BUMDes
Page 12
Pelayanan
Perdagangan
Dan
Usaha Pangan
Page 13
PRINSIP Dasar
BUMDes
1. Pemberdayaan
2. Keberagaman
3. Partisipatif
4. Demokrasi
Page 14
Persyaratan Pendirian
PENGELOLAAN
BUMDES
Page 15
Desentralisasi
Kemitraan
Keterpaduan
Page 17
Page 18
Page 19
Lanjutan.
8. Untuk menjalankan tugas dan kewajiban Direksi sesuai dengan bidang usaha dapat
ditunjuk anggota pengurus sesuai dengan kapasitas usaha. Keanggotaan
Pengurus minimal 2 (dua) orang yang mempunyai tugas dalam hal pencatatan dan
administrasi usaha, serta kewenagan dalam melaksanakan fungsi operasional
bidang usaha.
9. Pengawas merupakan organ yang mewakili kepentingan masyarakat yang
dibentuk, terdiri dari ketua dan wakil ketua, serta sekretaris dan para anggota yang
berjumlah ganjil.
10. Susunan keanggotaan pengurus ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa dan
disampaikan keppada Bupati melalui Camat.
11. Kebijakan umum pengembangan kegiatan untuk BUMDes ditetapkan melalui Rapat
Umum dalam musyawarah desa dan dilaksanakan oleh Pengurus.
Page 20
Bidang
Bidang
Page 21
Bidang
Bidang
Bidang
Bidang
Page 22
Lanjutan.
Direksi
Direksi atau sebutan nama lain sebagai Kepala Operasional bertanggungjawab
kepada pemerintah desa dan masyarakat atas pengelolaan BUMDes melalui
mekanisme forum musyawarah desa yang meliput pengelolaan untuk
Kepentingan dan tujuan BUMDes.
Tugas :
a. Mengembangkan dan membina BUMDes agar tumbuh dan
berkembang menjadi badan usaha yang melayani kebutuhan
masyarakat desa.
b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi desa yang adil
dan merata.
c. Memupuk kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainnya
yang ada di desa.
d. Menggali dan memanfaat potensiekonomi desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa.
Page 23
Permodalan
Page 24
Kerjasama
BUMDes dapat melakukan kerjasam antar 2 (dua) desa atau lebih dan dengan
pihak ketiga dan dapat dilakukan dalam satu kecamatan atau antar
kecamatan dalam wilayah satu kabupaten serta harus disetujui oleh masingmasing pemerintah desa dan ditetapkan dalam naskah kerjasama.
Naskah kerjasama sekurang-kurangnya memuat ketentuan :
a. Ruang lingkup bidang yang dikerjasamakan;
b. Tata cara dan ketentuan pelaksanaan;
c. Pembiayaan;
d. Jangka waktu pelaksanaan kerjasama;
e. Pembagian keuntungan;
f. Pembinaan dan pengawasan;
g. Penyelesaian perselisihan.
Page 25
Page 26
PENDAMPINGAN
Page 27
Page 28
PENDAMPING
TEKNIS
PENDAMPING
SWASTA
PENDAMPING
SOSIAL
PENDAMPING
TEKNIS
PEM/PEMDA
KONSULTAN
LPSM
LEMBAGA
PENELITI
BUMDes
Page 29
PENGAWASAN
BPD
Pengawasan
Page 30
Pengelolaan
BUMDes
Page 31
TERIMA KASIH
Page 32