Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

CHIEF EXECUTIVE OFFICER


BADAN USAHA MILIK DESA
(CEO BUMDES)

BULAN
JUNI 2020

BABAN ZENAL ARIPIN (PLD)

DESA SAGULING, SUKAMULYA, MEKARJAYA


KECAMATAN BAREGBEG
KABUPATEN CIAMIS
PROVINSI JAWA BARAT
Halaman Cover ………………………………………………………………………….….……
Kata Pengantar ………………………………………………………………………….….……

Daftar Isi ……………………………………………………………………………….…………


BAB I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………………………...
1.2. Tujuan Pendirian BUMDes ....……………………………………………………...
1.2.1. Landasan Hukum
1.2.2. Prinsip Tata Kelola BUMDes

BAB II. Perkembangan Kegiatan BUMDes


2.1. Gambaran Umum BUMDes Wilayah Dampingan ……………………………….
2.2. Perkembangan BUMDes Bersama Wilayah Dampingan ………………………..
2.3. Kerjasama Dengan Pihak Ke-3...……………………………………………………
2.4. Regulasi Tingkat Desa / Kecamatan Terkait BUMDes .…………………………
BAB III. Permasalahan BUMDes & BUMDesma...…………………………………………….
3.1. Analisa Masalah…….………..………………………………………………………
BAB IV. Pemecahan Masalah & Rekomendasi ……………………………………………….
4,1. Pemecahan Maslah ……..…………………………………………………………..
4.2. Rekomendasi …………………..…………………………………………………….
BAB V. Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)..……………………………..……………….
Lampiran - Lampiran ………………………………………………..……………………….….
1. Format Pendukung ………………..…………………………………………………..
2. Dokumentasi Kegiatan ……..………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendirian BUM Desa dimaksudkan sebagai upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum yang dikelola oleh Desa dan/atau kerja sama antar-Desa.
Kabupaten Ciamis memiliki potensi yang sangat beragam antara lain : wisata alam,
pertanian,perkebunan,peternakan, industri, produk unggulan, budaya, sarana olahraga, dll. Sehingga
sangat mendukung dalam meningkatkan perekonomian pedesasaan, khususnya dalam pengembangan
usaha BUMDesa
melalui potensi-potensi yang ada, apalagi di dukung dengan Dana Desa dengan empat prioritas
penggunaan yaitu : Produk Unggulan Desa,Prukades, Pembangunan Embung, BUMDesa dan Sorga
Desa (Sarana Olah Raga).

1.2. Tujuan Pendirian BUMDes


pemberdayaan masyarakat yang mandiri salah satunya melalui pengembangan Ekonomi
Masyarakat, antara lain melalui pengembangan koperasi, kelompok- kelompok ekonomi, produk
unggulan Desa, dan sekarang yang lagi di galakan oleh pemerintah adalah pembentukan BUMDesa
yang bertujuan untuk :
 meningkatkan perekonomian Desa;
 mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;
 meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;
 mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga;
 menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga;
 membuka lapangan kerja;
 meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan
dan pemerataan ekonomi Desa; dan
 meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.Dalam upaya
Meningkatkan perekonomian Desa

1.2.1. Landasan Hukum

Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagaimana yang tertulis dalam Bab I, Pasal 1 point 11 UU Desa
Nomor 6 Tahun 2014 adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan
yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.
Permendesa PDTT Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, dan Pengelolaan, dan
pembubaran Badan Usaha Milik Desa

1.2.2. Prinsip Tata Kelola BUMDes


Prinsip-prinsip ideal pengelolaan BUMDes penting untuk diuraikan lebih mendalam agar dipahami
dan dipersepsikan dengan cara yang sama oleh pemerintah desa, anggota (penyerta modal), BPD,
Pemerintah kabupaten/walikota, dan masyarakat. Prinsip pengelolaan yang dimaksud adalah:
1. Kooperatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus mampu melakukan
kerjasama yang baik demi pengembangan dan kelangsungan hidup usahanya.
2. Partisipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus bersedia secara sukarela atau
diminta memberikan dukungan dan kontribusi yang dapat mendorong kemajuan usaha BUMDes.
3. Emansipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus diperlakukan sama tanpa
memandang golongan, suku, dan agama, karena masyarakat memiliki hak yang sama.
4. Transparan. Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat umum harus dapat
diketahui oleh segenap lapisan masyarakat dengan mudah dan terbuka.
5. Akuntabel. Seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggung jawabkan secara teknis maupun
administratif kepada lembaga berwenang dan masyarakat
6. Sustainabel. Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan dilestarikan oleh masyarakat dalam
wadah BUMDes secara berkelanjutan.

Prinsip dasar pengelolaan BUMDes ini diharapkan dapat membawa pengaruh positif dalam kinerja
dan produktivitas anggotanya. Selain itu, dengan “menghayati dan mengamalkan” prinsip-prinsip ini
diharapkan dapat membuat BUMDes tidak hanya mampu menghidupi masyarakat desa dimana
lembaga ini berada, namun lebih luas lagi juga bisa menularkan manfaatnya ke wilayah lain dalam
skala yang lebih besar.

BAB II
PERKEMBANGAN KEGIATAN BUMDES
2.1. Gambaran Umum BUMDes Wilayah Dampingan.

 BUMDesa Desa Saguling bergerak di bidang SPAM, perdagangan dan jasa. Saat ini telah
memiliki karyawan sebanyak 12 Orang dan mampu memberikan PADes sebesar 18 juta
rupiah Total modal yang telah di gulirkan sebesar Rp. 300.000.000.
 BUMDesa Desa Sukamulya bergerak di bidang pertanian dan peternakan. Saat ini telah
memiliki karyawan sebanyak 10 Orang dan mampu memberikan PADes sebesar 10 juta
rupiah Total modal yang telah di gulirkan sebesar Rp. 100.000.000.
 BUMDesa Desa Mekaraya bergerak di bidang perdagangan dan jasa. Saat ini telah memiliki
karyawan sebanyak 7 Orang dan mampu memberikan PADes sebesar 7 juta rupiah Total
modal yang telah di gulirkan sebesar Rp. 50.000.000.

2.2. Perkembangan BUMDes Bersama Wilayah Dampingan

Perkembengan BUMDesa di Kecamatan Baregbeg berdasarkan klasifikasi Bumdesa sebagai


berikut:
 Klasifikasi Bumdesa Pemula sekitar 1 BUMDES
 Klasifikasi Bumdesa Berkembang sekitar 2 BUMDES
 Klasifikas Bumdes Maju sekitar 0 BUMDESA

2.3. Kerjasama Dengan Pihak Ke-3

Kerjasama yang sudah dilakukan di wilayah dampingan dengan pihak ketiga antara lain dengan
BRILink, Perusahaan masyarakat lokal desa dan lainnya.

2.4. Regulasi Tingkat Desa / Kecamatan Terkait BUMDes

 Adanya PerDes pembentukan BUMDes


 Adanya SK Pengelola

BAB III
PERMASALAHAN BUMDES
3.1. Analisa Masalah

Belum berkembangnya BUMDes di wilayah dampingan disebabkan oleh beberapa hal. Hal
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
 Kurangnya komitmen dari kepala desa terhadap pengembangan usaha BUMDesa
 Masih Ada beberapa BUMDesa yang melakukan Restrukturisasi pengurus sehingga
kegiatan usaha terganggu dan berdampak BUMDesa tidak aktif
 Masih ada pengurus BUMDes yang merangkap jabatan
 Belum Dipahaminya Jenis kegiatan yang akan di kelola oleh BUMDesa ,Belum tergalinya
potensi2 desa untuk di kembangkan dan di kelola melalui Badan Usaha Milik Desa,
sehingga jenis kegiatan usaha BUMDES masih berkutat pada perdagangan ,pelayanan
Jasa/PPOB, dan persewaan alat2 Pesta
 Sumber Daya Manusia yang masih belum memadai dalam pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa
 Administrasi dan Pelaporan keuangan yang masih sangat minim dan belum banyak
bumdes yang membuatnya
 Dampak pilkades banyak perubahan di perangkat desa maupun pengurus BUMDesa.
Sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan kegiatan usaha BUMDesa.

BAB IV
PEMECAHAN MASALAH & REKOMENDASI
4,1. Pemecahan Maslah

Pemecahan masalah dengan menguraikan beberapa permasalahan yang telah diidentifikasi dimulai
secara bersama sama dengan pihak Kecamatan, Desa, Pengelola BUMDesa dan juga CEO
BUMDesa. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan beberapa rekomendasi yang mungkin dilakukan.

4.2. Rekomendasi

 Memberikan pemahaman pentingnya komitmen kepala desa terhadap pengembangan usaha


BUMDesa
 Membuat aplikasi laporan keuangan bumdes
 Terus menerus Melakukan pemahaman kepada pemerintahan Desa bahwa pengurus
BUMDesa harus terpisah dengan aparat desa, sehingga mengelola kegiatan usahanya lebih
khusus, fokus dan di kelola oleh orang yang berkompeten dalam mengelola suatu usaha, ada
aturanya untuk mengangkat dan memberhentikan pengurus BUMDesa Sesuai Permendes no
4 tahun 2015.
 Melakukan pemahaman terhadap pemerintahan desa dan pengurus BUMDESA melalui
kunjungan langsung ke desa tentang penting nya Badan Usaha Milik Desa untuk dapat di
kelola dan di kembangkan sesuai potensi-potensi yang dimiliki oleh desa.
 Melakukan pemahaman terhadap pemerintahan desa dan pengurus BUMDesa untuk dapat
menggali potensi - potensi yang dimiliki desa untuk dapat di kembangkan melalui
BUMDesa.

BAB V
RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)
Adapun RKTL yang dapat dilakukan untuk perkembangan BUMDesa menjadi lebih maju adalah
sebagai berikut :
 Melakukan Bimtek, IST dan OJT pengurus BUMDesa terkait manajemen BUMDesa ,
Strategi dalam pemilihan kegiatan usaha berdasarkan potensi yang dimiliki Desa
 Peningkatan kapasitas pengurus bumdes untuk seluruh bidang administrasi
 Meningkatkan kapasitas CEO BUMDesa Tingkat Kecamatan dan Desa serta memberikan
fasilitasi dalam pengembangan BUMDesa
 Memberi masukan untuk bahan perumusan kebijakan dan regulasi Pemerintah Daerah
Kabupaten dan bahkan perangkat daerah dalam pengembangan BUMDesa;
 Melakukan inisiasi dan kemitraan BUMDesa dengan instansi dan dunia usaha;
 Melakukan monitoring dan evaluasi pengembangan BUMDesa

BAB VI
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan CEO tingkat desa di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis
Provinsi Jawa Barat, bulan Juni tahun 2020, banyak hal yang masih belum maksimal dalam
pendampingan, hal ini karena keterbatasan/ kekurangan pengetahuan kami, sebagai manusia biasa
yang seringkali banyak kekurangan dan kesalahan. Dengan selalu meng-update pengetahuan dan
meminimalisir kesalahan.
Semoga perjalanan kedepan lebih maksimal dan optimal dalam mengawal implementasi
Undang-Undang Desa nomor 6 tahun 2014 tentang desa, terkait dalam pengembangan ekonomi
pedesaaaan dengan lembaga yang ada di desa yaitu BUMDESA maka dalam kegiatan usahanya
khususnya di tingkat desa di Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis dapat mendukung program
seribu kampung melalui prudes /produk unggulan desa yang di kelola BUMDESA, sehingga Desa
menjadi “Kuat, Maju, Mandiri dan Demokratis serta berdaya saing” dapat terwujud sehingga dapat
menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan menuju
masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Lampiran - Lampiran ………………………………………………..……………………….….

Format Pendukung ………………..…………………………………………………..


Dokumentasi Kegiatan ……..………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai