Anda di halaman 1dari 24

BERITA ACARA

PENGESAHAN DOKUMEN RENCANA PROGRAM KERJA


BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa) “SENDANG WIRO PRENGGO”
DESA PAGER KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO

Pada hari ini Rabu tanggal lima Mei tahun dua ribu dua puluh satu bertempat di Desa
Pager Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur, telah diselesaikannya
penyusunan Dokumen Rencana Program Kerja Badan Usaha Milik Desa “SENDANG WIRO
PRENGGO” Desa Pager Kecamatan Bungkal untuk tahun anggaran 2021-2025.

Penyusunan dokumen ini melalui mekanisme perencanaan program kerja yang


partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur kepengurusan BUM Desa Sendang Wiro
Prenggo. Konsep dalam penyusunan rencana program kerja ini melalui diskusi, pendapat,
saran dan kritikan dari unsur-unsur yang terkait.

Diharapkan dokumen ini sebagai acuan dan arahan kerja BUM Desa “SENDANG
WIRO PRENGGO” dalam melaksanakan program/kegiatan selama tahun anggaran 2021-2025
dan jika ada yang perlu dilakukan perubahan maka dapat dilakukan perubahan dengan syarat
harus melalui persetujuan Dewan Pengawas dan Penasehat sesuai mekanisme sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.

Demikian berita acara pengesahan Dokumen Rencana Program Kerja BUM Desa
“SENDANG WIRO PRENGGO” ini dibuat untuk dapat diperguanakan sebagaimana mestinya.

Pager, 05 Mei 2021

Dewan Penasihat Dewan Pengawas

SETYARINI SURATMAN
Kepala Desa Pager Ketua/Koordinator
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……...………………………………………………………………………………. II


KATA PENGANTAR .….………………………………………………………………………… III
BAB I PENDAHULUAN .………………………………………………………………………… 1
A. LATAR BELAKANG …...……………………………………………………………… 1
B. VISI DAN MISI ....……………………………………………………………………… 2
1. MOTO …….....……………………………………………………………………… 2
2. VISI …….....……………………………………………………………………… 2
3. MISI …….....……………………………………………………………………… 2
C. DASAR HUKUM .……………………………………………………………………… 3
BAB II GAMBARAN UMUM .…………………………………………………………………… 4
A. PENGGALIAN POTENSI .…………………………………………………………….. 4
1. Usaha Perdagangan .…………………………………………………………….. 5
2. Usaha Pelayanan dan Jasa .……………………………………………………... 7
3. Bisnis Sosial Pengelolaan Sampah .…………………………………………….. 9
4. Bisnis Keuangan (Financial) .…………………………………………………… 10
5. Usaha Wisata dan Destinasi Wisata .……………………………………………. 10
B. PROGRAM KERJA .……………………………………………………...................... 11
C. PEMBENTUKAN UNIT USAHA .……………………………………………………... 12
1. Bidang Usaha Pelayanan Sosial dan Jasa (Serving) .………………………… 12
2. Rumah Pangan Kita (RPK) BUM Desa Mart .………………………………….. 13
BAB III ARAH KEBIJAKAN YANG TELAH DI TEMPUH .………………………………… 14
A. KONSEP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN .………………………………………… 14
B. KEGIATAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN .………………………………………… 14
BAB IV PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PERMASALAHAN .…………………... 16
A. PELAKSANAAN PENGELOLAAN .………………………………………………….. 16
B. PERMASALAHAN .……………………………………………………...................... 17
1. Kendala Yang Dihadapi Oleh BUM Desa .……………………………………... 17
2. Solusi Yang Diharapkan .……………………………………………………......... 18
BAB V PENUTUP .……………………………………………………..................................... 19

II
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan
Program Kerja BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO Tahun 2021 telah disusun sesuai
Peraturan Desa Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pendirian BUMDes SENDANG WIRO
PRENGGO.

Seperti halnya Badan Usaha lainnya, Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) juga perlu
melakukan penyusunan rencana kerja pengelolaan usaha agar usaha yang dijalani tidak
mengalami kegagalan. Rencana Kerja Jangka Menengah disusun tiap lima tahun sekali atau
satu periode kepengurusan BUM Desa, sedangkan Program Kerja Jangka Pendek di susun
tiap tahun sebagai pengembangan Program Kerja Jangkah Menengah.

Penyusunan dokumen Program Kerja BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO Tahun
2021 dimaksud merupakan target capaian sebagaimana diamanatkan dalam Angaran Dasar
Dan Anggaran Rumah Tangga BUM Desa SENDANG WIRO. Namun dengan keterbatasan
pagu anggaran yang tersedia dan faktor-faktor pendukung lainnya, dimungkinkan capaian
sebagaimana target dalam Program Kerja BUMDesa SENDANG WIRO PRENGGO Tahun
2021 tidak optimal sebagaimana mestinya.

Pager, 05 Mei 2021


Megetahui
Pelaksana Operasional

BASUKI HADI SUWARNO


Direktur BUM Desa Sekretaris

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Organisasi Ekonomi Pedesaan menjadi bagian penting sekaligius masih menjadi


titik lemah dalam rangka mendukung penguatan ekonomi pedesaan. Oleh karenanya di
perlukan upaya sistematis untuk mendorong organisasi/lembaga ini agar mampu mengelola
aset ekonomi strategis di Desa sekaligus menggembangkan jaringan ekonomi demi
menigkatkan daya saing ekonomi pedesaan. Dalam konteks demikian, BUM Desa pada
dasarnya merupakan bentuk konsolidasi atau penguatan terhadap lembaga-lembaga
ekonomi Desa. Beberapa agenda yang bisa di lakukan antara lain; pengembanggan
kemapuan SDM sehingga mampu memberikan nilai tambah dalam pengelolaan aset
ekonomi Desa, mengintregasikan produk-produk ekonomi pedesaan sehingga memiliki
posisi nilai tawar baik dalam jaringan pasar, mewujudkan sekala ekonomi kompetitif
terhadap usaha ekonomi yang di kembangkan, menguatkan kelembaggan ekonomi Desa,
menggembangkan unsur pendukung seperti perkreditan mikro, informasi pasar, dukungan
teknologi dan manajemen, prasarana ekonomi, jaringan komunikasi dan digitalisasi Desa
maupun dukungan pembinaan dan regulasi.

BUM Desa merupakan instrumen pendayagunan ekonomi lokal dengan berbgai


ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan
kesejahtraaan ekonomi warga Desa melalui pengembanggan usaha ekonomi mereka.
Disamping itu, keberadaaan BUM Desa juga memberikan sumbangan bagi peningkatan
sumber Pendapatan Asli Desa yang memungkinkan Desa mampu melaksanakan
pembangunan dan peningkatan kesejahtraan rakyat secara optimal.

Memperhatikan beberapa hal tersebut di atas, maka Desa Pager pada tanggal 05
Mei 2021 mendirikan Badan Usaha Milik Desa atau yang sering di sebut BUM Desa dan di
beri nama SENDANG WIRO PRENGGO. Dengan didirikannya BUM Desa SENDANG
WIRO PRENGGO tersebut kedepannya di harapkan mampu memanfaatkan potensi dan
aset Desa untuk membangun kesejahtraan warga Desa Pager, karena bukan lagi program
“topdown” atau paket program dari pemerintah daerah atau pusat, melainkan
pembanggunan Desa yang di gerakkan oleh kekuatan warga.

Pada awal pendirian BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO bermodalkan Rp.
265.000.000,- dari penyertaan Modal Pemerintah Desa Pager Senilai Rp. 150.000.000
serta Bantuan Keuangan Provinsi Rp. 115.000.000,-. Walaupun dengan modal yang belum
bisa di katakan besar untuk sebuah badan usaha bukan berarti BUM Desa ini akan mandul,
melainkan mampu berkembang dengan pesat. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya

1
unit-unit usaha baru yang dikelola oleh BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO serta
meningkatkan aset yang dimiliki. Semua itu tidak lepas dari pada keseriusan dan
kedisiplinan pengelola sebagai dasar pokok dalam mengembangkan usaha. Kondisi ini
dijadikan sebagai dasar pembuatan laporan pertanggung jawaban oleh pengelola dalam
pengelolaan BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO.

B. VISI DAN MISI

1. MOTTO

“SEJAHTERA BERSAMA MEMBANGUN DESA”

2. VISI

"Menjadi pendorong tumbuhnya usaha ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Desa


Pager yang berkelanjutan dengan menjadikan Desa Pager sebagai desa wisata, sentra
perdagangan ,jasa ,pertanian dan industri kerakyatan yang kuat menuju masyarakat
sejahtera ,cerdas, sehat, dan terampil melalui pengembangan usaha ekonomi,
peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya dan kelembagaan"

3. MISI

a. Memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada di Desa sebagai aset
penggerak ekonomi lokal;
b. Mendorong Tumbuhnya Inisiatif Dan Inovasi Produk Lokal, Sehingga Memiliki Daya
Saing Yang Tinggi Baik Pada Tingkat Nasional, Regional Maupun lokal;
c. Meningkatkan Kompetensi Dan Daya Saing Usaha PeDesaan Secara Mandiri Dan
Profesional;
d. Mewujudkan Sinergi Dan Jejaring Antar BUM Desa Dan Usaha Lain Dalam
Meningkatkan Hubungan Yang Saling Menguntungkan;
e. Meningkatkan ketahanan ekonomi dengan menggalakkan usaha ekonomi
kerakyatan melalui program setrategis di bidang produksi pertanian, pemasaran,
usaha kecil dan menengah, serta pariwisata
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sehingga dapat
menumbuh kembangkan kesadaran dan kemandirian dalam pembangunan Desa
yang berkelanjutan;

2
g. Menciptakan suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat;
h. Menciptakan masyarakat Desa yang dinamis, sejahtera dan berbudaya;
i. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kurang mampu yang ada di Desa;
j. Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam dan usaha sektor riil;
k. Pengembangan layanan sosial melalui sistem jaminan sosial bagi rumah tangga;
l. Pengembangan infrastruktur dasar pedesaan yang mendukung perekonomian;
m. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak;
n. Memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok;
o. Memanfaatkan potensi sumber daya Desa yang belum optimal;
p. Mengakomodasi kegiatan ekonomi yang dikelola secara parsial dan kurang
berkembang;
q. Membangkitkan kegiatan ekonomi kecil dan menengah lewat pengembangan
berbagai kerajinan industri rumah tangga;
r. Membantu mengelola program pembangunan Desa terutama dalam rangka
pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi pedesaan;
s. Meningkatkan pendapatan masyarakat; dan
t. Meningkatkan pendapatan asli Desa.

C. DASAR HUKUM

Untuk dapat menjalankan kegiatan usaha, BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO
berpedomaan pada :

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia;


2) Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
3) Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
4) PP No. 43 tahun 2014 tentang Peraturaan Pelaksanaan UU Desa sebagaimana telah
diubah dengan PP No. 47 tahun 2015 tentang Perubahan PP No. 43 tahun 2014 tentang
Peraturaan Pelaksanaan UU Desa, khusnya BAB VIII tentang BUM Desa sebagaimana
telah diubah dengan PP No. 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PP No. 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa;
5) Peraturan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi
Republik Indonesia No 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pegurusan, Pengelolaan dan
Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
6) Peraturan Desa Pager Nomor 05 tahun 2021 Tentang Pembentukan Dan Pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa ( BUM Desa) Sendang Wiro Prenggo.
7) AD/ART BUM Desa Sendang Wiro Penggo

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

UU No 6 Tahun 2014 merupakan tongak baru bergesernya pusat pembanggunan,


dimana Desa selanjutnya memegang posisi penting dalam pembangunan. Istilah Desa
membangun menjadi strategis dan menjadi nuansa baru bagi masyrakat, karena keberpihakan
pembangunan pada yang terpinggirkan. Progam pengembanggan pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa) yang berwatak kewirausahaan sosial dengan meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam kegiatannya, merupakan program inisiatif yang di buat oleh
BUM Desa Sendang Wiro Prenggo sebagai upaya mewujudkan Desa mandiri berdikari.

Kedepanya kegiatan BUM Desa ini diharapkan, bisa membantu pemerintahaan Desa
dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa, memenuhi kebutuhan dan pelayanan terhadap
masyarakat secara maksimal terutama di bidang kesejahteraan dan peningkatan ekonomi
masyarakat.

A. PENGGALIAN POTENSI

Supaya BUM Desa Sendang Wiro Prenggo dapat berkembang dengan pesat, hal yang
kritis dan perlu perhatian serius adalah saat perencanaan bisnis terutama dalam identifikasi
potensi Desa. Ketepatan dalam memilih jenis usaha potensial menjadi salah satu faktor
keberhasilan usaha dalam menjalankan BUM Desa Sendang Wiro Prenggo.

Pada awal berdiri BUM Desa Wiro Prenggo tidak langsung melakukan kegiatan
operasional usaha melainkan melakukan perencanaan bisnis, menggali beberapa potensi
yang berada di Desa Pager. Penggalian potensi ini memakan waktu kurang lebih satu
bulan, dikarenakan letak geografis wilayah Desa Pager yang terdiri dari 3 Dusun dengan
jumlah penduduk lebih dari 1.811 jiwa dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani serta sebagian besar juga merantau ke kota-kota besar. Setelah didapat
beberapa data kemudian, dibuatlah peta konsep dan analisis usaha dimasing-masing
tempat yang tentunya dengan memperhatiakn sumber daya manusia dan sumber daya
alam sebagai pendukung kegiatan dalam menentukan unit usaha.

Potensi peluang usaha yang bisa dilaksanakan di Desa Pager khususnya sangatlah
banyak, tetapi yang lebih harus difokuskan untuk segera di prioritaskan dalam program
kerja diantaranya :

4
1. Usaha Perdagangan

Peluang usaha dagang di desa sekarang ini adalah mesin uang yang kian
hari kian menarik saja. Pada dasarnya desa memiliki banyak sumber daya
terutama alam yang tidak dimiliki orang kota. Kehadiran teknologi informasi di
jaman modern ini membuat peluang ini semakin bervariasi dan meraksasa.

BUM Desa memiliki peluang usaha dagang yang sangat unggul, karena
sebagian besar kebutuhan orang di kota terutama untuk kebutuhan dasar seperti
makanan, sepenuhnya disuplai oleh daerah pedesaan. Sementara di desa sendiri,
semua orang juga memiliki berbagai kebutuhan yang terus-menerus dibutuhkan
sehingga menciptakan permintaan yang tinggi dan terus-menerus.

Dalam urusan dagang, desa sesungguhnya memiliki semua yang


dibutuhkan kota sehingga peluang usaha dagang di desa menjadi peluang
mendapatkan income yang tidak akan pernah ada matinya.

Kebutuhan pokok seperti bahan sandang pangan dan papan adalah jenis
produk yang bisa diperdagangkan di desa. Ada beberapa pilihan usaha untuk
masuk pada jalur pemenuhan kebutuhan domestik desa seperti ini. Beberapa
pilihan itu antara lain :

A. Membuka Toserba atau BUM Desa Mart

Ini adalah jenis peluang usaha dagang di desa yang banyak dilakukan.
Karakter toko yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Toserba atau
BUM Desa Mart memudahkan semua orang mendapatkan kebutuhan sehari-
hari, gampang dijangkau dan praktis. Usaha BUM Desa Mart dapat dilakukan
metode waralaba atau franchise.

B. Berdagang Pakaian dan Perlengkapan Fashion

Hari ini penampilan telah menjadi gaya hidup dan kebutuhan yang penting
bagi setiap orang. Berbanding lurus dengan tingkat kehidupan ekonomi yang kian
tinggi, semua orang menjadikan pakaian dan fashion sebagai kebutuhan yang
masuk daftar kebutuhan prioritas.

Karenanya membuka toko pakaian di desa adalah salah satu peluang usaha
dagang di desa yang cukup menggiurkan. Meski tak semua orang bakal membeli

5
baju setiap bulan, tetapi margin yang besar membuat usaha yang satu ini tetap
jadi pilihan banyak orang.

C. Usaha Pom Mini, Gas Elpiji dan Pupuk

- Biasanya akses kendaraan dari Desa ke pom bensin cukup jauh. Kondisi ini
bisa dimanfaatkan dengan mendirikan pom bensin mini (PERTADES). Usaha
PERTADES dapat dilakukan dengan metode waralaba atau franchise.
Semakin jauh lokasi pom mini dengan stasiun pengisian bahan bakar akan
memperbesar peluang mendapatkan banyak konsumen. Sebab kebutuhan
akan bahan bakar kendaraan saat ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi
masyarakat Desa. Dimana mobilitas masyarakat Desa sekarang sudah
memanfaatkan kendaraan bermotor.
- Gas elpiji saat ini telah menjadi kebutuhan mendasar bagi sebagian besar
masyarakat, karena hampir sebagian besar rumah tangga di tanah air
menggunakan kompor gas untuk keperluan memasak setiap hari. Maka tak
heran bila pasokan gas elpiji semakin banyak dibutuhkan. Kondisi ini
membuka peluang usaha dalam hal penjualan gas elpiji, yaitu dengan menjadi
agen atau mitra PT Pertamina dalam mendistribusikan gas tersebut hingga
sampai ke tangan konsumen.
- Bisnis yang cocok dijalankan di desa adalah usaha toko pertanian.
Lingkungan masyarakatnya mendukung sehingga pasti laris. Kebutuhan
pupuk hingga obat tanaman di desa sangat tinggi. Umumnya, di desa belum
tersedia toko pertanian secara lengkap sehingga mereka harus ke kota.
Penjualan dapat dilakukan secara online dan offline. Artinya, pangsa
pasarnya makin luas.

6
2. Usaha Pelayanan dan Jasa

Peluang usaha jasa jaman sekarang ini juga terbuka lebar di desa. Ini
terjadi karena orang desa sekarang ini sudah memiliki gaya hidup dan kebutuhan
yang tidak terlalu berbeda dengan orang-orang yang tinggal di kota. Perubahan
sosial yang terjadi di desa adalah salah satu pengaruh dari tingginya tingkat
pengguna internet di Indonesia. Sehingga sekarang ini, warga desa juga memiliki
akses informasi yang sama-sama kuat sebagaimana orang kota. Beragam
informasi itulah yang kemudian menciptakan perubahan-perubahan perilaku sosial
pada warga desa. Warga desa kini cenerung berpikir praktis dalam menjalankan
aktivtas sehari-hari. Hal inilah yang menciptakan banyak peluang baru di desa.

a) Fotokopi dan Percetakan

Saat ini makin banyak orang yang membutuhkan jasa Desain untuk
undangan, spanduk, fashion, papan nama, kartu nama, dan Desain lainnya.
Biasanya Desain dibutuhkan untuk keperluan usaha serta kegiatan tertentu
seperti pernikahan atau kegiatan lain. Membuat usaha jasa Desain sekaligus
percetakan di Desa adalah peluang usaha yang bisa di kembangkan.

Bisnis ini bisa di kembangkan dengan merambah pada jasa penulisan


atau ketik, fotokopi, dan printing. Dalam satu usaha kita bisa mendapatkan
konsumen yang beragam mulai dari fotokopi, jasa Desain, percetakan, jilid, dan
pengetikan dokumen. SDM yang memiliki kemampuan Desain juga di Desa
sudah sangat cukup banyak.

Peluang usaha jasa lainnya adalah membuka jasa fotokopi yang


didalamnya ada jasa rental computer. Sekarang ini semua orang membutuhkan
penggunaan komputer untuk berbagai dokumen dan kebutuhan, terutama anak-
anak sekolah.

Kita akan bisa mendapatkan dua peluang pendapatan sekaligus yakni


dari jasa fotokopi da penjualan kertas dan perlengkapan seperti boll point, kertas,
platik sampul dan sebagainya. Juga ada pemasukan dari pelayanan dokumen
seperti print, pengetikan dan sebagainya. Peluang usaha jasa satu ini aka sangat
strategis jika memilliki tempat di dekat sekolah serta kantor instansi pemerintah.

7
b) Usaha Jasa Pengiriman, Perjalanan dan Jual Beli Online

Masyarakat terutama para pelaku UMKM desa memiliki produk-produk


yang cukup unggul untuk dijual, kita bisa membuka toko online untuk
menjualkannya. Peluang usaha jasa ini sangat luas bahkan tidak terbatas karena
pasar yang tersedia hampir tidak berbatas di seluruh dunia. Jalur belanja daring
atau perdagangan elektronik menjadi padat merayap.

Konsumen yang biasanya memiliki pilihan belanja di gerai offline, kini


beralih semuanya ke online. Hal ini berdampak pada banyak lini bisnis. Yang
terutama, tentu saja pada marketplace atau online shop, pelaku yang
menyediakan barang untuk pasar. Yang kedua, sudah pasti juga berdampak
pada bisnis kurir atau ekspedisi.

Seiring semakin ramainya arus perdagangan digital, semakin banyak


pula pengusaha yang terjun bebas ke bisnis pengiriman barang. Usaha penyedia
jasa biro perjalanan atau bisnis tour and travel saat ini menjanjikan peluang usaha
yang menarik untuk dijalankan. Terlebih usaha ini terbilang cukup mudah dan
bisa dijalankan dengan modal kecil bahkan tanpa modal atau gratis. Namun,
sayangnya tidak semua orang bisa mengunkap peluang ini, terlebih jika kita tahu
saat ini, banyak sekali orang-orang menggunakan jasa tour and travel, mulai dari
perjalanan domestik atau bahkan mancanegara. Banyak orang yang masih
belum memahami bagaimana cara membangun usaha tour and travel ini, terlebih
bagi para pemula yang belum mengetahui tentang dunia perjalanan atau tour and
travel ini.

c) Jasa Pembayaran (PPOB)

Bisnis PPOB (Payment Point Online Bank) merupakan salah satu bisnis
paling menarik dan menguntungkan yang bisa dengan mudah dijalankan.
Menjadi agen PPOB merupakan bisnis yang mudah dijalankan, hemat biaya,
tanpa modal besar. Bisnis PPOB menjadi salah satu peluang usaha baru yang
paling menjanjikan dan menarik untuk dijalankan oleh masyarakat Indonesia.

Menjalankan bisnis PPOB memiliki banyak keuntungan, salah satu


adalah meningkatkan finansial, sumber pendapatannya adalah dari komisi atau
bonus transaksi yang tidak terbatas.

Bisnis PPOB keuntungannya konsisten, dimana banyak transaksi dari


pelanggan akan banyak untung.

8
Orang Indonesia membutuhkan bisnis PPOB untuk kebutuhan digital dan
pembayaran tagihan mereka. Bisnis PPOB punya potensi keuntungan dalam
jumlah besar bila kita jalankan bisnis ini.

d) Jasa Catering

Sebagian Warga memiliki kemampuan meracik bumbu dan menciptakan


masakan lezat, membuka jasa penyedia makanan alas catering adalah pilihan
jitu. Bisnis catering ini biasanya dibutuhkan oleh kalangan yang akan
mengadakan acara di rumahnya seperti arisan, pernikahan, pesta, ulang tahun
dan sebagainya. Dengan perkembangan zaman saat ini kepraktisan menjadi
salah satu andalan salah satunya dengan memesan makanan pada jasa catering.
Adanya jasa catering ini masyarakat semakin mudah untuk memesan aneka
makanan tanpa perlu memasak sendiri. Tingginya kesadaran masyarakat akan
pentingnya asupan sehat adalah salah satu alasan menjamurnya jasa catering.
Masyarakat yang menginginkan menu untuk mendukung program dietnya, menu
khusus untuk vegetarian, atau menu untuk para olahragawan.

3. Bisnis Sosial Pengolahan Sampah

Daur ulang sampah ternyata tidak hanya bermanfaat untuk memelihara


lingkungan, namun juga dapat dijadikan sebagai salah satu bisnis dengan
pendapatan yang menggiurkan.

Pengelolaan sampah merupakan program dan rencana usaha BUM Desa


Sendang Wiro Prenggo selanjutnya. Namun pada saat ini masih belum dapat
terealisasi. Peluang usaha pengolahan sampah bisa dibilang masih sangat
prospektif karena besarnya respon masyarakat dan minimnya pelaku bisnis ini.
Apalagi, jika melihat secara nasional masih terbatas sekali pihak yang tertarik dan
menggeluti bisnis pengolahan sampah ini. Kebutuhan plastik yang masih sangat
tinggi di Indonesia bisa menjadi sebuah kesempatan besar yang dapat membuat
bisnis ini terus bertahan. Salah satu alasan utama bisnis ini sangat menjanjikan,
adalah tidak akan kehabisan stok bahan baku utama bisnis ini. Karena setiap hari
pasti masyarakat memproduksi/membuang sampah terutama sampah plastik.

Pengelolaan sampah ini pada dasarnya adalah pelayanan sosial, selain


karena alasan bisnis, setidaknya ada tiga alasan penting kenapa sampah harus
didaur ulang, di antaranya :

9
1) Meminimalisir Sistem Landfill dan Pembakaran sampah plastik yang tidak
efektif dan tidak menyelesaikan masalah.
2) Pengendalian sampah memiliki tujuan utama untuk melindungi kesehatan
manusia dan lingkungandari bahaya yang ditimbulkan.
3) Menghemat Sumber Daya Alam karena mengurangi bertambahnya
plastik baru dan cukup mengolah sampah plastik lama menjadi material
baru.

4. Bisnis Keuangan (Financial)

Usaha Simpan Pinjam (SP) merupakan bisnis keuangan yang paling


populer pada beberapa BUM Desa ataupun sebagai unit usahanya. Bisnis ini
walaupun sudah menjamur sampai ke pelosok Desa dengan persaingan yang
ketat, tetap aja selalu laku di mana-mana, mau pengusaha baru atau pengusaha
lama pasti diserbu masyarakat.

5. Usaha Wisata dan Destinasi Wisata

Salah satu usaha wisata yang suda berjalan di Desa Pager dibawah
pengelolaan BUM Desa Sendang Wiro Prenggo adalah Wisata Sendang Bulus,
salah satu tempat wisata air yang cukup terkenal di wilayah Kab. Ponorogo.
Namun demikian masih sangat perlu penyertaan modal untuk pengembangan
Wisata tersebut.

Selain itu mencoba mengamati dan menganalisis potensi apa yang dimiliki
oleh Desa Pager yang berada di wilayah pegunungan, sebenarnya kita bisa
memanfaatkan wilayah Desa untuk membuat spot foto kekinian dengan latar
pemandangan peDesaan yang indah. Mengingat di era sosial media saat ini orang-
orang rela mengeluarkan biaya banyak untuk pergi ke suatu tempat dan bisa
mengunggah foto sebagai konten di akun media sosialnya. Sudah banyak Desa
wisata yang tercipta karena memanfaatkan potensi yang ada.

Itulah beberapa peluang usaha jasa yang bisa kami kembangkan di desa. Keberhasilan
usaha ini sangat tergantung dengan kemampuan kita memberi kenyamanan dan kepuasan
pada klien atau konsumen kita. Keramahan, ketekunan dan ketulusan adalah beberapa
sikap yang akan sangat membantu kita mendapat keuntungan.

10
B. PROGRAM KERJA

1. Program Kerja Jangka Pendek

a) Rencana kerja pengembangan usaha, diantaranya :


- Penambahan wahana permaianan pada lokasi wisata Sendang Bulus
- Pengembangan fasilitas berbasis digital di lokasi wisata Sendang Bulus

b) Rencana Kegiatan Pengembangan Organisasi Kelembagaan, diantaranya :


- Sumber daya yang ada harus ditingkatkan lagi mulai dari sumber daya manusia
atau staf, kompetensinya perlu ditingkatkan lagi dengan mengikutsertakan dalam
pelatihan maupun bimbingan teknis tentang Badan Usaha Milik Desa. Fasilitas
dan sarana prasarana juga harus ditingkatkan dengan pengadaan alat angkut
kemudian anggaran juga perlu ditingkatkan agar kedepannya seluruh
masyarakat dapat merasakan dampak hadirnya BUM Desa.
- Penyampaian informasi dan promosi juga lebih ditingkatkan dan tetap konsisten,
jika diperlukan bisa melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Diharapkan
dengan penyampaian Informasi yang jelas dan mudah dipahami partisipasi
masyarakat yang lebih meningkat pada saat berjalannya program BUM Desa.
- Kesediaan, dedikasi dan komitmen para pengurus Badan Usaha Milik Desa
(BUM Desa) dalam melaksanakan kebijakan lebih aktif dan meningkat, jika perlu
diberikan reward atau penghargaan
- Membuat Standard Operating Procedure (SOP) yang fleksibel agar setiap
pelaksana operasional BUM Desa memiliki prosedur atau aktivitas terencana
rutin yang memungkinkan para pelaksana melaksanakan kegiatan-kegiatannya
pada setiap harinya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

2. Program Kerja Jangka Menengah

a) Unit jasa bidang pelayanan :


- Usaha Jasa Pengiriman, Perjalanan dan Jual Beli Online
- Usaha Foto Copy dan Percetakan
- Usaha Jasa Cetering

11
3. Program Kerja Jangka Panjang

a) Unit usaha bidang pelayanan :


- Mengelola Pasar Desa dan Aset Desa lainnya
- Membentuk Usaha Bidang Air bersih
- Membentuk Usaha Bidang Jasa Percetakan dan Periklanan

b) Unit usaha bidang perdagangan


- Membuat toko online dan menjual produk unggulan desa

c) Unit usaha produktif


- Membuat Usaha Perikanan
- Membuat Usaha Industri Kreatif

d) Unit usaha bisnis sosial


- Membentuk Usaha Pengelolaan Sampah

C. PEMBENTUKAN UNIT USAHA

Peluang usaha di Desa pada dasarnya sangat beragam. Tapi masih sedikit orang
yang belum bisa memanfaatkan peluang usaha di Desa dengan maksimal. Padahal
kesuksesan dalam berbisnis bisa didapatkan di mana saja selama bisa membaca
potensi/peluang usaha, membuat perencanaan bisnis yang baik dan analisa usaha secara
detail. Dengan berbekal pedoman tersebut maka unit usaha BUM Desa Sendang Wiro
Prenggo yang ada di Desa Pager, baik yang sudah berjalan dikelola secara mandiri oleh
BUM Desa atau pun yang masih dalam tahap perencanaan dan penjajakan diantaranya :

1. Bidang Usaha Pelayanan Sosial dan Jasa (Serving)

a) Jasa PPOB/POS Fin/POSPAY Agen

Banyak masyarakat yang sebelumnya melakukan beberapa transaksi


pembayaran yang harus keluar Desa. Biasanya akses dari wilayah Desa menuju
Bank dan konter pulsa cukup memakan waktu. Layanan yang diberikan diantaranya
menerima jasa pembayaran rekening listrik, tagihan BPJS, pembayaran digital lain
seperti pulsa, paket data dan lainnya. Kebutuhan masyarakat sekitar akan pulsa
sangat penting. Terutama untuk komunikasi baik sms, telpon, hingga kebutuhan
paket data supaya bisa mengakses internet dari provider yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat setempat.

12
b) Rumah Pangan Kita (RPK) atau BUM Desa Mart

Di wilayah pedesaan biasanya sulit untuk bisa memperoleh barang dan


kebutuhan pokok dalam satu tempat. Untuk berbelanja kebutuhan pokok biasanya
akan pergi ke pasar atau rela pergi ke retail di wilayah perkotaan untuk sekaligus
belanja kebutuhan lain. Hal ini bisa di manfaatkan untuk membuka bisnis Toserba
atau BUM Desa Mart. Kita bisa menyediakan bahan Pangan/sembako pokok seperti
beras, gula, garam, minyak, telur, gas, dan kebutuhan sehari- hari lainnya. Selain itu
barang lain seperti snack, jajanan, minuman dingin, es krim, dan makanan ringan
lain akan membuat toko semakin menarik banyak konsumen. Sediakan juga barang
grabah untuk peralatan rumah tangga. Semakin komplit barang yang di sediakan
semakin banyak pula konsumen yang akan berdatangan BUM Desa Mart juga
kedepan dapat mengembangkan usaha/ekspansi bisnis nya dengan membangun
brand dan sistem manajemen usaha minimarket modern sendiri yang tidak semahal
minimarket waralaba.

Dengan sedikit kreativitas dan kerja keras usaha BUM Desa Mart pun bisa
maju. Apalagi pada saat ini di Desa kami belum masuk minimarket waralaba atau
sejenisnya, adalah merupakan peluang besar untuk mengembangkan usaha.

Dunia digital yang semakin berkembang membuat orang beramai-ramai


memilih berbelanja di toko online karena dinilai lebih praktis. Adanya perubahan pola
konsumsi masyarakat yang membuat eksistensi toko online sering diperbincangkan.
Untuk mengikuti tren dan perubahan ini maka kita sebagai pengusaha tentunya
harus sigap menyikapi hal ini agar usaha terus berkembang. Jangkauan dunia
internet yang sangat luas tentu saja berpengaruh dengan bisnis online. Jarak antara
pemilik toko dan konsumen tidak menjadi penghalang keduanya untuk melakukan
transaksi jual beli. Pemasaran toko online tidak hanya terbatas di area lokal saja,
bisa lebih luas bahkan hingga nasional maupun internasional. Inilah kesempatan kita
untuk memperkenalakan produk BUM Desa dan mengembangkan usaha secara
lebih luas lagi.

13
BAB III
ARAH KEBIJAKAN YANG DI TEMPUH

A. KONSEP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

Implementasi kebijakan merupakan langkah yang sangat penting dalam proses


kebijakan. Banyak kebijakan yang baik yang mampu dibuat oleh pemerintah, tapi kemudian
ternyata tidak mempunyai pengaruh apa-apa dalam kehidupan negara tersebut karena
tidak dilaksanakan. Esensi utama dari implementasi kebijakan adalah memahami apa yang
seharusnya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan.
Pemahaman tersebut mencakup usaha untuk mengadministrasikan dan menimbulkan
dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian.

Informasi mengenai kebijakan publik perlu disampaikan kepada pelaku kebijakan


agar para pelaku kebijakan dapat mengetahui apa yang harus mereka persiapkan dan
lakukan untuk menjalankan kebijakan tersebut sehingga tujuan dan sasaran kebijakan
dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan.

B. KEGIATAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

1. Kegiatan Kebijakan Publik yang telah ditempuh BUM Desa Sendang Wiro Prenggo
adalah sebagai berikut :
- Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, sebagai mana telah dijelaskan diatas.
Kerjasama ini dilakukan dikarenakan pada awal berdiri memiliki sedikit modal untuk
mandiri. Dengan sistem kerjasama yang saling menguntungkan, BUM Desa
Sendang Wiro Prenggo secara perlahan mendapatkan pemasukan.
- Bergabung dengan Forum BUM Desa dari berbagai tingkat.
- Melakukan Kunjungan Studi Banding.
- Mengikuti Webinar-webinar tentang BUM Desa selama masa Pandemi Covid-19
- Mengelola Sistem Informasi BUM Desa

2. Kegiatan Kebijakan Promosi yang telah ditempuh BUM Desa Sendang Wiro Prenggo
antara lain :
- Aktif dalam berbagai sosial media
- Mengikuti akademi desa wisata

14
3. Kegiatan Kebijakan Tanggung Jawab BUM Desa Sendang Wiro Prenggo diantanya :

- Membuat Standard Operational Procedure (SOP) yang merupakan perkembangan


dan tuntutan internal akan kepastian waktu, sumber daya serta kebutuhan
penyeragaman dalam organisasi kerja yang kompleks dan luas.
- Membuat Program Kerja
- Mengajukan Proposal Permodalan
- Melaksanakan Rapat Kerja Rutin untuk mengkomunikasikan kegiatan organisasi
atau kegiatan public
- Membuat Rencana Bisnis serta Analisa Usahanya
- Menentukan rancangan alternative tentang unit usaha dan klasifikasi jenis usaha
- Membuat Proposal Pengajuan Bantuan Modal
- Membuat MOU Kerjasama
- Membuat dan Menyampaikan Laporan secara Periodik
- Meningkatkan Kapasitas, Kuantitas dan Kualitas SDM
- Meningkatkan sarana-parasarana
- Meningkatkan Mutu Pelyananan
- Memberikan Insentif Karyawan
- Menerima Kunjungan, Monitoring dan Evaluasi
- Melakukan Rapat Evaluasi pada Akhir Semester dan Akhir Tahun
- Bersedia mengikuti Audit Inspektorat/BPK

Pemerintah Desa dan pengurus BUM Desa beserta masyarakat harus lebih giat lagi
dalam melaksanakan kebijakan BUM Desa, yang dilihat melalui variabel komunikasi,
sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.

Selain menambah wawasan tentang pengelolaan BUM Desa, kegiatan-kegiatan ini


bisa sebagai sarana memperkenalkan Desa Pager terhadap pihak luar.

15
BAB IV
PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PERMASALAHAN

A. PELAKSANAAN PENGELOLAAN

Dalam pelaksanaan pengelolaan usaha kegiatan BUM Desa Sendang Wiro Prenggo
memegang prinsip Good Corporate Governance (GCG), Hal tersebut penting untuk
diterapkan guna menjamin kesehatan dari perusahaan atau bisnis yang sedang berjalan.
Bagaimanapun, suatu perusahaan atau korporasi dikatakan mempunyai tata kelola yang
baik jika setiap proses pengungkapan dan transparansi dipatuhi.

Sebelum melaksakan pengambilan keputusan selalu berkoordinasi dengan


komisaris dan anggota pengelola. Terutama dalam penjalinan kerjasama dan arah
kebijakan lainya. Hal ini untuk menjaga keterbukaan kegiatan. Selain itu, melaporkan arus
kas kepada komisaris secara berkala tiap akhir bulan. Juga kepada pihak-pihak yang terkait
untuk mengetahui perkembangan aset BUM Desa Sendang Wiro Prenggo.

Kemandirian yang dilakukan oleh pengelola BUM Desa Sendang Wiro Prenggo,
dengan memperhatikan 3 prinsip kerja, yaitu :

1. Mempertinggi Kompetensi
Selalu berupaya menambah pengetahuan tentang ke BUM Desa an agar dapat
melakukan kegiaatan secara maksimal. Salah satu bentuk kegiatannya adalah
melakukan kegiatan mandiri, dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan
dengan Desa dan atau sekitar permasalahan BUM Desa serta brosing internet
mengenai kegiatan-kegiatan BUM Desa.

2. Memperbanyak Kolaborasi
Untuk dapat mengembangkan usaha, pengelola BUM Desa Sendang Wiro
Prenggo berusaha memperbanyak kerjasama-kerjasama dengan berbagai pihak
dengan sistem saling menguntungkan. Selain itu, juga sebagai sarana
memperluas jaringan pasar.

3. Memperkecil Kompetisi
Banyak usaha-usaha atau pendirian badan Usaha disekitar BUM Desa Sendang
Wiro Prenggo bukanlah ancaman kelangsungan hidup lembaga. Karena pada
prinsipnya semua rezeqi yang mengatur Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab usaha
tidak akan menghianati hasil “what you thing is what you get”, sebagai peluang
bagi BUM Desa Sendang Wiro Penggo dalam menjalin kerjasama.

16
Selain ketiga Prinsip kerja BUM Desa tersebut diatas prinsip pengembangan usaha
juga perlu di terapkan sebagai wujud sikap keprofesionalan dalam pengelolaan BUM Desa
Sendang Wiro Prenggo agar tidak berbenturan dengan berbagai kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Tiga Prinsif
pengembangan tersebut yaitu :

1. Akuntabel
Adanya BUM Desa SENDANG WIRO PRENGGO Desa Pager sebagai lokomotif
pengembangan perekonomian. Dalam pelaksanaannya selalu berkoordinasi dengan
kepala Desa selaku penasehat serta melaporkan arus kas dan atau kegiatan secara
berkala merupakan wujud pertanggung jawaban pengelola terhada kegiatan BUM
Sendang Wiro Prenggo.

2. Pertanggungjawaban
Pertangungajawaban pengelolaan disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat supaya kegiatan
berjalan secara maksimal serta kelangsungan usaha BUM Desa berjalan secara
kontinyu. Selain membuat laporan secara berkala kepada kepala Desa atau
penasehat juga dibuatnya laporan pertanggung jawaban pada akhir tahun kegiatan.
Laporan ini dibuat selain sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam pengelolaan
juga sebagai bahan evaluasi kegiatan yang sudah berjalan di BUM Sendang Wiro
Prenggo.

3. Hak dan Kewajaran


Pengelolan BUM Desa Sendang Wiro Penggo dilakukan secara wajar, artinya
pengelola dalam menjalankan usaha atau kegiatan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Tidak dibuat-buat atau direkayasa, semua kegiatan dalam bentuk riel atau
nyata.

B. PERMASALAHAN

1. Kendala Yang Dihadapi Oleh BUM desa

a. Dalam pengelolaaan BUM Desa Sendang Wiro Prenggo masih banyak masyrakat
yang masih kurang paham tentang pengelolaan yang sudah di kelola oleh pengelola
BUM Desa, sama halnya perangkat Desa, karna sistem managemen BUM Desa
memang harus benar-benar terpisah dengan pemerintah Desa.

17
b. Dana untuk Penyertaan Modal untuk mengembangkan BUM Desa memang
bertahap dari Pemerintah Desa, sehingga perkembangan BUM Desa sedikit
terhambat. Hal ini mengakibatkan beberapa rencana pengembangan usaha dan
program kerja BUM Desa di tangguhkan untuk sementara.

c. Sumber daya yang ada pada saat ini belum memadai, seperti kualitas sumber daya
manusianya yang masih rendah, fasilitas atau sarana-prasarananya juga belum
memadai, anggaran yang disediakan juga masih terbilang kecil dan belum cukup
untuk melayani seluruh masyarakat.

d. Penguasaan Kemampuan Manajerial yang belum Memadai. Tak mudah bagi Desa
mendapatkan seorang yang memiliki kemampuan manajerial unggul dalam hal
pengelolaan usaha Untuk BUM Desa. Kalaupun ada warga yang memiliki
kemampuan seperti itu biasanya sudah bekerja di tempat lain dan kalau dia ditunjuk
mengelola BUM Desa maka itu hanya sebatas sambilan saja. Sehingga Kadang
pekerjaan sampingan itu terabaikan.

e. Disposisi atau sikap pelaksana pada juga belum sesuai dengan harapan karena
pada realitas yang terjadi beberapa anggota yang telah ditetapkan sebagai pengurus
tidak melaksanakan tugasnya dengan maksimal dan tidak aktif sehingga berdampak
pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

f. Pariwisata sebagai sebuah sektor yang bisa mendukung perokonomian Desa.


Hanya saja pada saat ini BUM Desa masih belum mampu mengelola potensi
tersebut secara mkasimal. Beberapa perencanaan pengembangan objek wisata
telah dirumuskan oleh pemerintah Desa dan pemerintah daerah. Namun,
keterbatasan dan minimnya anggaran untuk pengembangan wisata menjadi kendala
pengembangan wisata tersebut. Selain itu Sumber daya manusia yang memiliki visi
wisata yang baik juga terbatas dan Kesadaran masyarakat untuk menjaga dan
memelihara lingkungan masih rendah.

2. Solusi Yang Di Harapkan

a. Perlunya re-sosialisasi pada warga tentang keberadaan, fungsi, pengelolaan dan


wujud usaha BUM Desa sehingga masyarakat tahu bahwa BUM Desa adalah
lembaga ekonomi masyarakat Desa yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat Desa sehingga membutuhkan partisipasi warga sebagai dukungan
dalam mencapai tujuannya. Re-sosialisasi ini harus dilakukan oleh berbagai pihak.

18
b. Harus dipahami bahwa berdiri dan berkembangnya sebuah BUM Desaa sangat
dipengaruhi jumlah modal dan kapan modal harus siap. Penyiapan dana untuk usaha
tidak bisa disamakan dengan dana untuk program pembangunan karena pendirian
suatu usaha sangat memperhitungkan situasi pasar, musim dan kualitas ide bisnis
serta bagaimana tim manajemen menjalankan program usaha secara terstruktur.
Sehingga seringkali ide usaha yang sudah dirancang secara manis mengalami
kegagalan bahkan sebelum didirikan karena ketidaktepatan dan keterbatasan dana
yang dialokasikan untuk BUM Desa.

c. Perlu adanya pendidikan dan pelatihan manajemen/pengelolaan BUM Desa yang


berkesinambungan, untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan dan regenerasi
pengelola BUM Desa yang profesional.

19
BAB V
PENUTUP

Program Kerja ini dibuat sebagai upaya pengelola BUM Desa Sendang Wiro Prenggo
dalam melaksanakan VISI MISI BUM Desa Sendang Wiro Prenggo. Tentunya Program kerja
ini tidak lepas dari target dan sasaran yang ingin dicapai Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah
dan Pemerintah Pusat.

Penyusuna Program kerja ini hanya mencakup garis besar yang sesuai dengan
keadaan dan kondisi saat ini tentunya masih banyak kekurangan atau jauh dari kesempurnaan.
Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dalam program kerja ini diharapkan kritik, saran dan
evaluasi sehingga kami dapat memperbaiki sebagaimana mestinya.

Demikian Program kerja ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pager, 05 Mei 2021


Pelaksana Operasional BUM Desa
Sendang Wiro Prenggo

BASUKI HADI SUWARNO


Direktur BUM Desa Sekretaris

Mengetahui/Menyetujui
Dewan Penasehat

SETYARINI
Kepala Desa Pager

20

Anda mungkin juga menyukai