Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM

“PERANAN KUD DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT PEDESAAN,


PENGEMBANGAN KUD, KEBERHASILAN DAN KEKURANGAN KUD”

OLEH KELOMPOK 6:

GEDE DICKY PRATAMA 1732121184

RATU AGUNG LANANG ARYASTU AR 1732121180

MADE TEJA RAMANDIKA 1732121187

PUTU ADHI TOLANGKIR PRATAMA 1732121216

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN AJARAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Koperasi dan UMKM tentang
“Peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat Pedesaan, Pengembangan KUD, Keberhasilan
dan Kekurangan KUD” tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki tugas ini. Semoga
tugas ini memberikan informasi bagi masyarakat maupun pembaca dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Denpasar, 6 November 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Pengertian KUD dan Dasar Hukumnya............................................................................3
2.2 Dasar Pembentukan Unit Usaha.......................................................................................4
2.3 Tujuan Koperasi Unit Desa (KUD)..................................................................................4
2.4 Peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat Desa.....................................................4
2.5 Pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD).....................................................................6
2.6 Keberhasilan dan Kekurangan Koperasi Unit Desa (KUD).............................................7
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin masih terjadi dan
pemerataan ekonomi belum sepenuhnya menyentuh sampai pelosok desa. Kita ketahui
bahwa sebagian besar penduduk Indonesia tinggal didaerah pedesaan dan berprofesi
sebagai petani kecil karena lahan yang terbatas dan sempit. Semua masyarakat pedesaan
masih berorientasi pada cara meningkatkkan ekonomi hampir semua sibuk untuk bekerja
seperti bertani,berdagang,berternak dan lain-lain.
Dan sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi prioritas utama
dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Jika tidak maka jurang
pemisah antara kota dan desa akan semakin tinggi terutama dalam hal
perekonomian.Salah satu unit usaha yang diharapkan mampu menggerakkan roda
ekonomi bangsa, khususnya ekonomi pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD), yang
telah terbentuk di masing-masing desa. Dasar terbentuknya KUD di masing-masing desa
tersebut untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan juga untuk menunjang
pembangunan desa. Terbentuknya KUD di masing-masing desa, diharapkan mampu
membantu masyarakat desa guna memberikan rasa aman, nyaman dan terpercaya dalam
melakukan roda usaha ekonomi pedesaan. Koperasi hadir ditengah-tengah masyarakat
dengan mengemban tugas dan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Kopeasi unit desa melakukan kegiatan usaha
di bidang ekonomi. Beberapa usaha koperasi unit desa, misalnya menyalurkan sarana
produksi pertanian seperti pupuk, obat-obatan, alat-alat pertanian, dan lain-lain serta
memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para
petani.
Kesejahteraan anggota Koperasi adalah tujuan semua koperasi, khususnya KUD.
KUD diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi bagi masyarakat pedesaan yang
menjadi anggota maupun yang bukan anggota. Atas dasar itulah maka dalam
mewujudkan kesejahteraan anggota diperlukan hasil usaha yang maksimum yang dapat
dilihat dari perkembangan Usaha yang dicapai yang dipengaruhi oleh Partisipasi
Anggota, Kemampuan Manajer dan Bantuan Pemerintah.
Melihat sebagian besar masyarakat Indonesia bertempat tinggal di daerah
pedesaan, tentunya penghidupan ekonomi mereka masih bersumber pada pengadaan
bahan pangan dan pengembangan ekonomi rakyat yang berguna untuk meningkatkan
taraf anggota dan masyarakat desa sekitarnya.
KUD adalah suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan merupakan pusat
pelayanan kegiatan perekonomian yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat itu
sendiri guna meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Koperasi merupakan suatu alat yang ampuh bagi pembangunan, oleh karena
koperasi merupakan suatu wadah, di mana kepentingan pribadi dan kepentingan
kelompok tergabung sedemikian rupa. Sehingga melalui kegiatan kelompok, kepentingan
pribagi para anggota menjadi kekuatan pendorong yang memberikan manfaat bagi
seluruh anggota kelompok tersebut. Kelempok tersebut bisa terjadi jika kelompok itu
secara relatif homogen dan setiap anggotanya mampu memberikan kontribusi yang nyata.
Dengan dilakukannya usaha-usaha tersebut membuat para anggota koperasi menjadi
hidup sejahtera, karena mereka dapat merasakan dan menggunakan fungsi dari Koperasi
Unit Desa secara keseluruhan. Namun terkadang terdapat hambatan-hambatan yang
dialami oleh Koperasi Unit Desa untuk menyejahterakan para anggotanya.
Oleh karena itu, peran koperasi menjadi penting berkaitan dengan pelaksanaan tujuan di
atas. Koperasi harus tampil sebagai organisasi yang dapat mengumpulkan dan
membentuk kekuatan ekonomi bersama-sama agar dapat meningkatkan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian KUD dan tujuan KUD?
2. Apa peranan KUD dalam pembangunan masyarakat desa?
3. Apa saja keberhasilan dan kekurangan KUD?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan tujuan KUD.
2. Mengetahui peranan KUD dalam pembangunan masyarakat desa.
3. Mengetahui keberhasilan dan kekurangan KUD

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KUD dan Dasar Hukumnya


Koperasi Unit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan
penduduk desa dan berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup
satu wilayah kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan penyatuan dari beberapa
Koperasi pertanian yang kecil dan banyak jumlahnya dipedesaan. Selain itu KUD
memang secara resmi didorong perkembangannya oleh pemerintah.
Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2)
disebutkan bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat
layanan kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu
melalui program lintas sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan agar
masyarakat dapat menikmati kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat yang
adil makmur akan juga tercapai dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi,
misalnya dengan memberikan kredit kepada pihak-pihak yang ekonominya masih lemah
atau rakyat kecil terutama didaerah pedesaan Dalam menjalankan usaha koperasi
diarahkan pada usaha yang berkaitanlangsung dengan kepentingan anggota, baik untuk
menunjang usaha maupun kesejahteraannya.
Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha Koperasi multipurpose
yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha,misalnya simpan pinjam,
perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan pendidikan. Koperasi yang termasuk
dalam multipurpose adalah Koperasi Unit Desa (KUD). Menurut instruksi presiden
Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2) disebutkan bahwa pengembangan
KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat layanan kegiatan perekonomian didaerah
pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan
dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program lintas sektoral. Adanya
bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menikmati
kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga
tercapai dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan
kredit kepada pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama
didaerah pedesaan Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang
berkaitanlangsung dengan kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun
kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota beraneka ragam, maka usaha koperasi
multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa bidang usaha, misalnya simpan
pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan pendidikan. Koperasi yang
termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi Unit Desa (KUD).
2.2 Dasar Pembentukan Unit Usaha
Usaha Koperasi Unit Desa dibentuk berdasarkan kebutuhan pelayanan kepada
anggota seperti usaha simpan pinjam atau kredit candak kulak, sarana-sarana pertanian,
memasarkan produksi anggota dan lain-lainnya.
Usaha atau kegiatan yang sifatnya musiman/sementara atau sifatnya kerjasama,
tidak turut mengolah secara langsung, hanya mengharapkan jasa, tidak perlu dibentuk
sebagai unit, namanya tetap usaha, misalnya sewa/kontrak/komisi. Akan tetapi kalau
usaha tersebut sifatnya kontinu (terus menerus) itu memerlukan penanganan secara
khusus dan personil yang mengelolanya pun secara khusus dan kontinu, maka hal itu baru
harus dibentuk unit.

2.3 Tujuan Koperasi Unit Desa (KUD)


Menurut Pasal 3 UU perkoperasian RI No. 25 Tahun 1992, bahwa tujuan koperasi
adalah “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945″, Sedangkan tujuan dari KUD sesuai yang telah dinyatakan dalam Anggaran
Dasar Koperasi Unit Desa, yaitu mengembangkan ideologi dan kehidupan perkoperasian,
mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada kerja pada
umumnya, mengembangkan kemampuan ekonomi, daya kreasi dan kemampuan usaha
para anggota dalam meningkatkan produksi dan pendapatannya.

2.4 Peranan KUD dalam Pembangunan Masyarakat Desa


Menurut pendapat Eugene Staley, bahwa pembangunan yang berhasil adalah
pembangunan yang menjamin berkembangnya demokrasi, maka satu-satunya alat
ekonomi dan sosial yang mengandung nilai-nilai kedemokrasian itu adalah koperasi,
yang di pedesaan berkat dorongan dari Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa telah
dibentuk oleh warga desanya yaitu Koperasi Unit Desa (KUD).
Pada tingkat pertama KUD harus secara nyata menunjukkan tentang peranannya
yang benar-benar memberi manfaat dan jasa-jasa kepada warga desa pada umumnya, cara
ini merupakan pendekatan-pendekatan agar mereka bergabung dan menunjang segala
rencananya yang tertuju pada peningkatan kesejahteraan hidup warga pedesaan. Dengan
mendayagunakan pembinaan, fasilitas dan bantuan-bantuan kredit dari pemerintah, KUD
melancarkan operasinya, yang pertama ditanganinya adalah bidang usahatani
(agribusiness) yang kemudian dengan berhasilnya KUD di bidang ini, mulai menggarap
bidang yang kedua yaitu bersama-sama dengan LKMD menggairahkan dan
melaksanakan pembangunan di lingkungan pedesaannya.

4
Di bidang agribisnis atau usaha tani KUD telah berhasil menarik kepercayaan
para anggotanya dan masyarakat petani umumnya, KUD benar-benar dirasakan oleh
masyarakat petani sebagai miliknya sehingga anggota masyarakat yang belum bergabung
pun secara spontan menyatakan diri sebagai anggota. Cara atau jalan yang ditempuh
KUD adalah cara atau jalan yang memberi kemudahan kepada masyarakat petani, yaitu :
1. Mendekatkan pasar dengan para produsen (para petani), KUD menyatakan
kemampuannya untuk  menampung produk-produk pertanian dengan
pemberian harga yang layak. Pasar demikian memang yang sangat diharap-
harapkan oleh masyarakat petani.
2. Dengan adanya fasilitas pemasaran produk yang dekat dan diperolehnya harga
yang layak, maka para petani mulai bergairah untuk meningkatkan
produksinya dengan memperhatikan kualitas produk, karena produk yang
mulus akan memperoleh penilaian yang lebih baik (ingat value system).
3. Toko KUD memberikan servis yang baik dengan harga yang layak atas setiap
barang yang dibeli oleh para petani dan anggotanya, dengan meningkatnya
pendapatan, daya beli para petani menjadi meningkat pula, sehingga
pertokoannya lebih dilengkapi dengan berbagai barang yang diperlukan
masyarakat petani khususnya dan masyarakat pedesaan umumnya.
4. Sub unit kredit melayani pula pemberian pinjaman kepada para anggotanya,
baik bentuk uang untuk modal kerja maupun pupuk dan obat-obatan, yang
kesemuanya diatur harus dikembalikan setelah masa panen.
5. Beberapa sub unit diadakan untuk melayani petani peternak, petani perikanan
dan penduduk desa yang mengusahakan kerajinan/industri kecil (home
industri)
6. KUD dengan bekerjasama dengan beberapa petugas lapangan dari instansi
pemerintah aktif melakukan bimbingan, penyuluhan-penyuluhan untuk
meningkatkan keterampilan usaha para petani dan warga desa umumnya.
7. Dalam menghadapi beberapa kesulitan, KUD aktif melakukan musyawarah
dan mufakat dengan segenap anggotanya, demikian pula dalam pengarahan-
pengarahan produksi.

Dengan berhasilnya pengelolaan usaha tani (agribisnis) yang dilakukan oleh


KUD, beberapa kebaikan telah diperoleh, antara lain:

1. Timbulnya perasaan dan kesadaran masyarakat petani dan masyarakat


pedesaan, bahwa KUD ditumbuhkan oleh rakyat, untuk rakyat, KUD adalah
milik rakyat sehingga rencana dan kebijaksanaan KUD selalu mendapat
dukungan penuh
2. Berhasil meningkatkan kegairahan kerja.

5
3. Berhasilnya dikembangkan industri-industri kecil pengolah hasil-hasil
pertanian dan kerajinan rakyat; yang berarti pula terserapanya tenaga kerja di
pedesaan.
4. Berhasilnya pembentukan modal, baik dari simpanan wajib, simpanan
sukarela dan simpanan-simpanan yang berupa tabungan, makin meningkatnya
pendapatan para petani dan anggota KUD maka makin bertambah pula
besarnya simpanan-simpanan tersebut, karena diadakannya ketentuan pada
setiap penerimaan pendapatan x% harus disisihkan untuk simpanan
5. Berhasilnya dikumpulkan sejumlah besar dana sosial, yang juga dari waktu ke
waktu makin bertambah. Bertambahnya dana sosial dan dana pembangunan
karena adanya kesadaran para anggota melalui rapat-rapat anggota untuk
menyumbangkan bagian-bagian dari bagi hasil sisa usaha KUD ke dalam dana
sosial dan dana pembangunan.

Dengan dimilikinya sejumlah dana sosial, dana pembangunan dan sumbangan-


sumbangan sukarela dari warga masyarakat desa, melalui musyawarah dan mufakat baik
dengan para anggota maupun dengan LKMD (Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa),
dapatlah dilancarkan usaha-usaha pembangunan, yang terutama tertuju pada:

1. Perbaikan jalan dan jembatan di pedesaan, demi untuk melancarkan usaha


warga desa.
2. Perbaikan tempat ibadah, sekolah pedesaan.
3. Pengadaan prasarana MCK, pengairan dan prasarana lainnya.
4. Bahkan tak sedikit jumlahnya pedesaan yang mampu untuk melaksanakan
elektrisifikasi(pemakaian atau penggantian dengan listrik) pedesaannya.

Kesejahteraan masyarakat desa akan berkembang terus selama cara kerja KUD,
kejujuran para pengurusnya, kegairahan kerja para anggotanya dapat dipertahankan
dengan sebaik-baiknya.(I Putu Reza Krisna/1506105093)

2.5 Pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD)


Dalam sejarah perekonomian Indonesia, koperasi memegang peranan penting
sebagai salah satu pondasi ekonomi yang berbasis kerakyatan. Salah satu jenis koperasi
yang memiliki peran cukup vital bagi pembangunan, khususnya di pedesaan adalah
Koperasi Unit Desa (KUD).KUD secara umum bergerak di wilayah pedesaan. Awalnya
koperasi ini dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa dalam aktivitas
pertanian karena kebanyakan masyarakat desa bekerja di sektor agraria atau pertanian.
Dalam pengembangannya, KUD tak hanya menjadi penyokong kegiatan pertanian warga,
namun juga sebagai penyokong aktivitas perdagangan, perikanan, peternakan, produksi
kerajinan kreatif, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagianya. Melalui KUD inilah
masyarakat desa melakukan aktivitas simpan pinjam, pemasaran, layanan jasa, kegiatan
konsumsi maupun produksi hasil usaha. KUD bisa diibaratkan wadah organisasi ekonomi

6
sosial kemasyarakatan. KUD dibentuk, diselenggarakan, dan dibuat untuk masyarakat
desa itu sendiri. Tujuannya adalah menjamin kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat
tetap terpenuhi. Koperasi, termasuk KUD, adalah suatu gerakan ekonomi rakyat yang
berbasis kerakyatan dan kekeluargaan. Dengan hadirnya KUD masyarakat benar- benar
mendapatkan manfaat yang tak sedikit. Kebutuhan hidup semakin terpenuhi,
kesejahteraan terjamin, bahkan pada aspek yang lebih luas masyarakat mampu
memberdayakan dirinya sendiri serta lingkungannya.
Tak dapat dipungkiri bahwa KUD memiliki peran dan manfaat yang luar biasa
pentingnya bagi pembangunan desa khususnya dalam bidang perekonomian. Sektor
pertanian terus didorong agar lebih produkif serta mampu swasembada. Begitu pun
dengan sektor-sektor lainnya seperti peternakan, perikanan, perdagangan, dan
sebagainya. Berbagai sektor tersebut dipacu agar mampu menghasilkan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang signifikan.
Selain berperan penting dalam bidang perekonimian, KUD juga memiliki peran
krusial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Seperti diketahui masyarakat
desa memiliki tingkat kesejahteraan yang masih kalah disbanding masyarakat kota.
Dengan eksisnya KUD diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat desa semakin
membaik dan bergerak positif yang tentunya memiliki pengaruh pada pertumbuhan
ekonomi secara nasional. KUD yang dibentuk di pedesaan dan beranggotakan
masyarakat desa tak bergerak sendiri dalam segala aktivitasnya. Pemerintah telah
memberi dukungan secara hukum, moril, dan finansial. Pemerintah ikut
bertanggungjawab memberdayakan KUD yang ada guna mendorong pembangunan di
kawasan pedesaan.
Peran pemerintah dalam mendorong perkembangan dan jangkauan KUD adalah
dengan mengucurkan bantuan berupa hibah, kredit, dan bantuan lain. Pemerintah juga
mengadakan pelatihan bagi masyarakat desa agar lebih produktif lagi dalam bidang
ekonomi. Melalui support dan bantuan secara langsung dari pemerintah diharapkan KUD
dan masyarakat desa secara umum mampu bangkit, mandiri, dan memiliki masa depan
yang lebih cerah. (Gede Arisutha_1506105095)

2.6 Keberhasilan dan Kekurangan Koperasi Unit Desa (KUD)


1. Keberhasilan dari KUD
Keberhasilan yang dicapai koperasi tidak semata-mata diukur dengan tingkat
efisiensi koperasi sebagai perusahaan ataupun keuntungan yang didapat, melainkan
diukur dengan seberapa efisien koperasi tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan
anggota dan masyarakat, serta dapat menimbukan dampak yang baik untuk
lingkungan. Adapun syarat-syarat agar koperasi dapat mencapai keberhasilan, yaitu:
a. Berusaha dengan efisien dan produktif.
b. Efisien dan efektif bagi para anggota
c. Memberikan saldo bagi setiap anggota dalam jangka panjang.

7
d. Menghindari terjadi sitasi, dimana kemanfaatan dari usaha bersama
merupakan barang milik umum.

Menurut H. Sutaryo Salim, keberhasilan koperasi dapat dilihat dari:

a. Keberhasilan usaha (business success)


b. Keberhasilan anggota (member success)
c. Keberhasilan pembangunan (development success)

Adapun pendapat dari para ahli mengenai keberhasilan koperasi, yaitu:

 Jochen Ropke
Perlu adanya uji partisipasi dan uji pasar untuk mengukur
keberhasilan koperasi. Ke dua ujian tersebut menggambarkan bahwa
koperasi harus memiliki potensi keunggulan bersaing di banding dengan
lembaga lain.
 Muslimin Nasution
Keberhasilan usaha KUD adalah untuk menunjang kegiatan usaha
atau rumah tangga anggotanya dalam rangka meningkatkan kekuatan
ekonominya melalui penyediaan barang dan jasa yang dibutuhkan yang
sangat berkaitan dengan realisasi dari skala ekonomi, perbankan, posisi
pasar atau pangsa pasar dan kemungkinan-kemungkinan yang lebih besar
dalam komunikasi, informasi dan inovasi.
 A. Hanel
Hasil usaha dan keberhasilan koperasi tidak timbul sendiri,
melainkan merupakan akibat dari usaha koperasi yang giat tergantung pula
pada kerjasama yang efektif dan kontribusi para anggota terhadap
perkembangan koperasi dan yang memerlukan tingkat solidaritas atau
loyalitas
 Atje Partadiredja
Di mana keberhasilan koperasi sangat tergantung pada mutu dan
kerja dalam bidang manajemen, jika orang-orang dalam manajemen itu
jujur, cakap dan giat, besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat,
sebaliknya jika tidak cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah koperasi
pun akan mundur atau tidak semaju seperti yang diharapkan.
 Ima Suwandi
Keberhasilan KUD diukur dari segi organisasi yang meliputi
kegiatan keanggotaan, kegiatan pengurusan dan kegiatan administrasi.
Ukuran keberhasilan koperasi unit desa ditentukan oleh:
a. Baik tidaknya alat perlengkapan organisasi yaitu rapat anggota dalam
pengurus koperasi dan badan pemeriksa koperasi.

8
b. Seberapa jauh kegiatan koperasi unit desa mampu mengelola tugas
yang dibebankan oleh pemerintah seperti pengadaan sarana produksi,
kredit candak kulak, partisipasi anggota dan lain-lain.

2. Kekurangan dari KUD


a. Pejabat koperasi sebagai Pembina KUD terlalu cepat memberi bantuan berupa
kredit kepada KUD tanpa disertai pembinaan dan pengawasan yang insentif.
b. Penyuluhan mengenai KUD dilakukan sambil lalu tanpa ada koordinasi dengan
dinas-dinas teknis lain.
c. Jumlah tenaga pembina koperasi tidak sebanding dengan luas wilayah dan jumlah
anggota masyarakat yang dilayani.
d. Pejabat koperasi tidak tegas dalam mengambil keputusan terhadap pengurus KUD
yang tidak menjalankan fungsi dengan baik.
e. Membeli hasil pertanian dibawah harga pasar.
f. Kurangnya permodalan.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesejahteraan anggota Koperasi adalah tujuan semua koperasi, khususnya KUD.
KUD diharapkan mampu menjadi kekuatan ekonomi bagi masyarakat pedesaan yang
menjadi anggota maupun yang bukan anggota. Atas dasar itulah maka dalam
mewujudkan kesejahteraan anggota diperlukan hasil usaha yang maksimum yang dapat
dilihat dari perkembangan Usaha yang dicapai yang dipengaruhi oleh Partisipasi
Anggota, Kemampuan Manajer dan Bantuan Pemerintah. Koperasi Unit Desa adalah
suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan berlokasi didaerah
pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan. KUD sangat
berpengaruh dalam perkembangan masyarakat desa dengan cara berperan nyata terhadap
masyarakat dan memberi manfaat dan jasa-jasa kepada warga desa pada umumnya, cara
ini merupakan pendekatan-pendekatan agar mereka bergabung dan menunjang segala
rencananya yang tertuju pada peningkatan kesejahteraan hidup warga pedesaan. Dengan
mendayagunakan pembinaan, fasilitas dan bantuan-bantuan kredit dari pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA

 Partomo, Tiktik Sartika. 2009. Ekonomi Koperasi. Bogor : Ghalia Indonesia


 Reksohadiprodjo, Sukanto. 1988. Manajemen Koperasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
 http://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/287/mampukah-kud-mengubah-nasib-
petani.pdf
 www.bappenas.go.id
 http://anindyaditakhoirina.wordpress.com/2011/10/10/koperasi-unit-desa/
 http://dewirohani.blogspot.com/2009/11/mempertahankan-peran-koperasi-unit-desa.html

Anda mungkin juga menyukai