AKADEMI KEPERAWATAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
BIODATA
NO. HP : 081556606169
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke Hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunianya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Peran Koperasi Dalam Meningkatkan Daya Saing Di Sektor
Perekonomian”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada :
1. Hj. Supanik,S.Kep.,Ns.,MM.Kes.,M.Kes selaku direktur Akademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
2. Hj. Iswatun,S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku dosen pembimbing Karya
Tulis Ilmiah yang telah memberikan informasi dan dukungannya
sehingga saya dapat menambah pemahaman tentang peran
koperasi dalam meningkatkan akses permodalan bagi UKM
anggotanya kepada sumber-sumber pembiayaan.
3. Terima kasih pula penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang
telah mendukung penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
Adapun tujuan disusunnya karya tulis ilmiah ini adalah untuk
memenuhi lomba Karya Tulis Ilmiah dalam memperingati hari ulang tahun
koperasi yang ke-69 tahun 2016 .
Penulis telah berupaya menyempurnakan karya tulis ilmiah ini,
namun seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak” maka
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
teman-teman dan para pembaca yang sudi meluangkan waktunya untuk
menyimak isi dari karya tulis ilmiah ini.
Penulis sangat berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Lamongan, 20 April 2016
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................... i
BIODATA...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................. 1
1.2 Permasalahan............................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................... 3
1.4 Manfaat Penulisan........................................................ 3
BAB 2 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Rumusan Masalah........................................................ 4
2.2 Solusi............................................................................. 4
2.2.1 Kendala Peran Koperasi dalam Meningkatkan
Pemodalan bagi Anggota atau Pelaku UKM.... 4
2.2.2 Cara Meningkatkan Wawasan Anggota atau
Pelaku UKM tentang Perkoperasian................. 5
2.2.3 Cara Menjalin Hubungan Saling Percaya
Antara Koperasi Dengan Anggota Atau
Pelaku UKM...................................................... 6
2.2.4 Cara Meningkatkan Peran Koperasi Dalam
Permodalan UKM.............................................. 7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................... 10
3.2 Penutup......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 12
LAMPIRAN................................................................................... 13
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
mendapatkan kredit modal usaha dari bank keliling atau dari para pelepas
uang dengan tingkat suku bunga yang tinggi dan memberatkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peranan koperasi masih sangat rendah
terhadap pemberdayaan permodalan UKM. Berikut ini beberapa faktor
yang menyebabkan rendahnya peran koperasi terhadap kemajuan UKM di
kota Lamongan, yaitu: (1) Menurut Kepala Dinas Koperasi Industri dan
Perdagangan (Diskopindag) Lamongan, Setyo Basuki, Senin (03/03/14)
mengatakan, sesuai tahun 2013 UKM mencapai 48.795 unit, sedangkan
jumlah koperasi 1.010 unit koperasi yang ada (894 koperasi yang aktif). Di
sini membuktikan bahwa pertumbuhan UKM lebih pesat dari pada
Koperasi yang ada. (2) Masih rendahnya pemahaman masyarakat akan
pentingnya berkoperasi. (3) Rendahnya kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) koperasi baik dari sisi pemahaman tentang manfaat
berkoperasi maupun dalam pengelolaan manajemennya. (4) Adanya
stigma negatif dari masyarakat yang menimbulkan kurangnya
kepercayaan dari pelaku UKM terhadap koperasi.
Berbagai faktor yang telah disebutkan menyebabkan pelaku UKM di
kota Lamongan sedikit sekali yang tergabung dalam wadah koperasi
sehingga koperasi masih rendah peranannya dalam membantu
pengembangan UKM melalui penyediaan modal usaha.
Oleh karena itu, perlu sekali kita dapat mengamati dan memahami
apa saja yang menjadikan peluang koperasi Lamongan dalam
meningkatkan permodalan dan mengembangkan usaha UKM di
kabupaten Lamongan.
1.2 Permasalahan
Masalah permodalan masih menjadi kendala utama bagi UKM untuk
tumbuh dan berkembang. Masalah mendasar yang menyebabkan UKM
menemui kesulitan dalam pembiayaan usaha; Pertama, masalah
kolateral/jaminan. Hampir seluruh UKM mengeluhkan sulitnya
mendapatkan pembiayaan dari perbankan karena ada ketentuan jaminan.
2
Akibatnya, permodalan UKM hingga kini lebih banyak menggantungkan
pada pemupukan modal sendiri (self financing) yang sangat terbatas.
Kedua, masalah bunga pinjaman di sektor UKM masih dirasakan sangat
tinggi.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk lebih meningkatkan permodalan anggota atau pelaku UKM
terhadap koperasi.
1.3.2 Meningkatkan keyakinan masyarakat dan gerakan koperasi akan
manfaatnya melaksanakan pemupukan modal penyertaan.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan bisa menjadi masukan bagi pemerintah daerah
kabupaten Lamongan, dalam membuat kebijakan baru yang terkait
dengan revitalisasi fungsi dan peran koperasi dalam meningkatkan
sektor UKM
2. Dapat dijadikan rujukan bagi kebijakan terkait dengan pemberdayaan
koperasi dan UKM.
3. Meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari
sebagian besar masyarakat Kabupaten Lamongan, khususnya
melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan
dan tingkat kemiskinan.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
4
2.2.1.2 Masih rendahnya pemahaman masyarakat UKM akan pentingnya
berkoperasi. setelah diberlakukannya sistem permodalan
revolving ini, seharusnya pelaku masyarakat UKM lebih
memahami peran koperasi bagi permodalan pelaku UKM.
2.2.1.3 Rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi
baik dari sisi pemahaman tentang manfaat berkoperasi maupun
dalam pengelolaan manajemennya. Di era modern ini, seharusnya
SDM di Lamongan harus lebih meningkatkan kemampuan mereka
dalam bidang TIK, sehingga bisa memudahkan mereka dalam
mencari berbagi informasi tentang perkoperasian.
2.2.1.4 Adanya stigma negatif dari masyarakat yang menimbulkan
kurangnya kepercayaan dari pelaku UKM terhadap koperasi. Ini
menunjukkan bahwa peran koperasi di kabupaten Lamongan
belumlah maksimal.
2.2.1.5 Masalah kolateral/jaminan. Hampir seluruh UKM mengeluhkan
sulitnya mendapatkan pembiayaan dari perbankan karena ada
ketentuan jaminan. Di daerah yang masih pinggiran di kabupaten
Lamongan, masihlah sulit untuk mendapatkan permodalan usaha
mereka.
2.2.1.6 Meskipun dalam sistem permodalan revolving tahun ini yang
mengatakan jika bunga pinjaman hanya 6%, masalah bunga
pinjaman di sektor UKM masih dirasakan sangat tinggi.
5
dapat menambah wawasan serta pengetahuan mereka tentang
perkoperasian dan hal-hal baru apa saja yang terjadi di perkoperasian
tersebut.
Selain melalui TIK, berikut ini ada beberapa cara untuk
meningkatkan pemahaman wawasan tentang perkoperasian bagi anggota
UKM, yaitu:
2.2.2.1 Salah satu dasar yang harus dilakukan adalah mengembangkan
kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar
bangsa sejak dini, baik melalui perkoperasian di tingkat sekolah
maupun perguruan tinggi.
2.2.2.2 Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada anggota koperasi
atau pelaku UKM yang dilaksanakan secara terus menerus untuk
meningkatkan kegiatan dan usaha perkoperasian.
2.2.2.3 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, melakukan inovasi
produk melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.
2.2.2.4 Menerapkan peraturan yang ketat dan kaku seperti dipersyaratkan
oleh koperasi-koperasi modern. UKM perlu mendapatkan
perhatian yang besar baik dalam pemerintah maupun masyarakat
agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya.
6
saling percaya, kita perlu meningkatkan hubungan antara koperasi dan
masyarakat UKM melalui beberapa cara sebagai berikut:
2.2.3.1 Melalui usaha-usaha yang semakin terpadu dalam satu lingkup
sistem yang terarah.
2.2.3.2 Membenahi kondisi internal koperasi, memberikan pelatihan
karyawan, meningkatkan daya jual koperasi dan melakukan
sarana promosi, memperbaiki koperasi secara menyeluruh,
memberikan motivasi dan dorongan kepala seluruh pelaku UKM.
membawa dampak positif bagi Koperasi. Sumber daya manusia yang baik
7
pemimpin yang dapat memimpin degan baik, kemudian pengelolaan
print koperasi ini nantinya diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh
profesional, efektif dan efisien. Selain itu diperlukan upaya serius untuk
8
yang lainnya yang diharapkan akan semakin memajukan perkoperasian
Indonesia.
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum Koperasi, untuk dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
Koperasi (UU No 17 Tahun 2012). Fungsi dan peranan koperasi
salah satunya adalah untuk mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat. Koperasi juga
sebagai wadah untuk meningkatkan perekonomian rakyat yaitu
lapisan masyarakat baik miskin maupun kaya yang sesuai dengan
UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi: “perekonomian disusun
bersama atas asas kekeluargaan”.
2) Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya peran koperasi
terhadap kemajuan UKM di kota Lamongan, yaitu: (1) Menurut
Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag)
Lamongan, Setyo Basuki, Senin (03/03/14) mengatakan, sesuai
tahun 2013 UKM mencapai 48.795 unit, sedangkan jumlah koperasi
1.010 unit koperasi yang ada (894 koperasi yang aktif). Di sini
membuktikan bahwa pertumbuhan UKM lebih pesat dari pada
Koperasi yang ada. (2) Masih rendahnya pemahaman masyarakat
akan pentingnya berkoperasi. (3) Rendahnya kemampuan Sumber
Daya Manusia (SDM) koperasi baik dari sisi pemahaman tentang
manfaat berkoperasi maupun dalam pengelolaan manajemennya. (4)
Adanya stigma negatif dari masyarakat yang menimbulkan
kurangnya kepercayaan dari pelaku UKM terhadap koperasi.
10
3) Solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan peran koperasi
dalam permodalan anggota atau pelaku UKM adalah pembinaan dan
pelatihan sumber daya manusia (SDM), mengubah kebijakan
pelembagaan koperasi, memperbaiki koperasi secara menyeluruh,
membenahi kondisi internal koperasi penggunaan kriteria identitas,
serta meminimalkan bunga dan jaminan pinjaman.
3.2 Saran
Diharapkan bagi pemerintah daerah Kabupaten Lamongan untuk
lebih mendukung perkembangan Koperasi terkait dengan dukungan
berupa pembiayaan, sarana prasarana serta pelatihan SDM.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13