Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

BADAN USAHA
KOPERASI

Disusun Oleh:
Kristina Tappi (220 110 019)
Rahmah (220 110 007)
M. Ichsan (220 110 050)
Fandi Perdana (220 110 065)
Natanael Renda R (220 110 061)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi


Lembaga Pendidikan Indonesia (STIE-LPI) Makassar
Tahun ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Tuhan Yng Maha Esa, karena berkat dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Aspek Hukum dan Etika Bisnis di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Lembaga Pendidikan Indonesia (STIE-LPI) Makassar.

Dalam penulisan makalah ini, kami merasa banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu kami mengharapkan saran dari
pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini.

Kami mengucapkan terimah kasih kepada kepada Bapak Ariyanto, S.M., M.M. selaku
dosen mata kuliah Aspek Hukum dan Etika Bisnis yang telah memberikan tugas makalah ini,
sehingga kami dapat menyelesaikannya dan semoga materi yang ada didalam materi ini
dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................................................................................
2

Daftar isi .......................................................................................................................................


3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................


4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................
5
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................................
5
1.4. Kegunaan Penulisan .........................................................................................................
6

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Perkembangan Koperasi .........................................................................................


7

2.2. Pengertian Koperasi .............................................................................................................


9

2.3. Lambang Koperasi ................................................................................................................


10

2.4. Ciri-ciri Koperasi ...................................................................................................................


12

2.5. Unsur-unsur Koperasi ...........................................................................................................


12

2.6. Fungsi dan Peranan Koperasi ...............................................................................................


13

2.7. Prinsip-prinsip Koperasi ........................................................................................................


14

2.8. Asas dan Tujuan Koperasi .....................................................................................................


14

2.9. Landasan Koperasi ................................................................................................................15

2.10. Jenis-jenis Koperasi .............................................................................................................


16

3
2.11. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi ....................................................................................
18

2.12. Modal Koperasi ...................................................................................................................


19

2.13. Cara Mendirikan Koperasi ...................................................................................................


21

2.14. Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia ............................................................


22

BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan ...........................................................................................................................


23

3.2. Saran .....................................................................................................................................


23

Daftar Pustaka ..............................................................................................................................


24

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekelompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di
Indonesia saat initelah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang
terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut,
yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing
anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk
lebih memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan
usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna
jasa koperasi.

Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata hanya pada
orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu, dalam banyak kasus
koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena

4
mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi di indonesia, tujuan badan
usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3).Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek
program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.Koperasi juga
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produksi
nasional,peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan
pemerataan pendapatan.

5
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?
2. Apakah pengertian koperasi?
3. Bagaimana lambang Koperasi?
4. Apa ciri-ciri koperasi?
5. Bagaimana unsur-unsur koperasi?
6. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
7. Bagaimana prinsip koperasi?
8. Apa asas dan tujuan koperasi?
9. Apa landasan koperasi?
10. Apa saja jenis-jenis koperasi?
11. Apa saja kelebihan dan kelemahan koperasi?
12. Dari mana asal modal koperasi?
13. Bagaimana cara mendirikan koperasi?
14. Apa peranan koperasi dalam perekonomian indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di indonesia


2. Untuk mengetahui pengertian koperasi
3. Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi
4. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi
5. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi
6. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi
7. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia
8. Untuk mengetahui jenis-jenis koperasi
9. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi
11. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia.

6
1.4 Kegunaan Penulisan
Kegunaan utama dari penulisan makalah ini adalah:

1. Kegunaan secara teoritis


Dari makalah ini, saya berharap agar dapat bermanfaat dan memberikan informasi
bagi pembaca tentang Ilmu Sosial khususnya materi tentang Perkoperasian di
Indonesia.

2. Kegunaan secara praktis


Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil makalah ini juga mampu
memberikan manfaat secara praktis yaitu:
a. Memberikan informasi tambahan mengenai sejarah perkembangan Koperasi di
Indonesia.
b. Memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dalam perkembangan
pegaturan pendirian koperasi di Indonesia.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia


Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang
yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam
lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin
memuncak. Beberapa orang yang kehidupannya sederhana dengan kemampuan
ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama,secara
spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi

penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan. Di


samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana.
Mereka berlomba mencari keuntungan yang besar dan para petani yang sedang
menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya
sehubungan dengan ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang
membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan pengijon.

Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kalioleh Patih di

Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan
sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan
oleh De Wolffvan Westerrode.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena :

1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.

2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.

3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena


pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk

tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan

bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat

8
peraturan Verordening op deCooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang

Koperasi tahun 1915, rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:

1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.

2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.

3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.

4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.

5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.

Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun 1927
tersebut antara lain :

1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan Kredit
Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah.

2) Bea materainya cukup 3 gulden.

3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.

4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada
tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan
semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Padatahun 1942 Jepang menduduki Indonesia.
Jepang lalu mendirikan

koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya berubah
drastic dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung
Hatta pernah berkata : “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada
pendidikantentang Koperasi”. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan
penting, antara lain :

1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI)

2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi.

3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi.

9
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda,keputusan Kongres
Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12
Juli 1953, di adakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil
putusan sebagai berikut :

1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI

2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah.

3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia.

4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru.

Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh hal-hal


berikut:

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah

2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga terhadap


koperasi

3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah.

Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan


antara lain :

a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi

b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi

c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun


pertanian yang bermodal kecil.

Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Para


pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan
lintah darat. Cara membantu mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan mereka.

Dengan demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui


koperasi tersebut. Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan
masyarakat diadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

2.2. Pengertian Koperasi


1) Pengertian Koperasi Menurut Istilah

10
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama
dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama.

Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang


mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan
dengan maksud mensejahterakan anggota.

2) Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang


Menurut UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia): Koperasi adalah Badan
usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.

3) Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli


Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :

1. Dr. Fay ( 1980 )


Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri
atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri
sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya
sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka
terhadap organisasi.

2. R.M Margono Djojohadikoesoemo


Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri
hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.

3. Prof. R.S. Soeriaatmadja


Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan
oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka
atas dasar laba atau dasar biaya. Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga

melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan


manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan
diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

2.3 Lambang Koperasi

11
Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:

1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.

2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan persahabatan yang


kokoh.

3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan
rakyat umum yang diusahakan oleh koperasi.

4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satudasar kopersi.

5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang berarti landasan
ideal koperasi.

6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat


kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.

7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia.

8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor: 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang penggunaan

lambang Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi ini, lambang

koperasi Indonesia yang berlaku adalah gambar teratai berwarna abu-abu sebagai ganti
dari logo koperasi yang sudah digunakan yaitu logo pohon beringin.

Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan

perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia mengandung

makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan ,


variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan
berorientasi pada keunggulan teknologi.

Penjelasan Gambar dan Warna:

12
1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus selalu
berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam
kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan teknologi;

2. 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai maksud
Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk menyalurkan aspirasi;
sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat kerakyatan; sebagai penjunjung
tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian, keadilan dan demokrasi; selalu menuju
pada keunggulan dalam persaingan global.

3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan


untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang mencerminkan pada
perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang
berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik
didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia dan
paraanggotanya;

4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia
bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu
keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang
kuatakan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi
terhadap pelaku ekonomi lainnya;

5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang


memuat: Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang; Gambar: 4
(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah lingkaran yang
menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya, menggambarkan seluruh
pemangku kepentingan saling bekerja sama secara terpadu dan berkoordinasi secara
harmonis dalam membangun koperasi indonesia.

2.4 Ciri-Ciri Koperasi


Beberapa ciri dari koperasi ialah :

1. Terdiri dari perkumpulan orang.

2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.

3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan


anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.

13
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan pribadi
dengan prinsip kebersamaan.

2.5 Unsur-unsur Koperasi


Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut:

1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan anggotanya.

2. Berasaskan kekeluargaan.

3. Bertujuan mensejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4. Keanggotaannya bersifat sukarela.

5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-masing.

6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.

7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

2.6 Fungsi dan Peranan Koperasi


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran
koperasi di Indonesia seperti berikut ini :

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota


pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi padaumumnya relatif
kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun

sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar.

Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota koperasi pada khususnya


dan masyarakat pada umumnya.

2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan kesejahteraan
ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.

14
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional.

Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.


Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya
dalam menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus
berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya
dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan ekonomi nasional.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang


merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonominya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengembangkan amanat dengan baik.

2.7 Prinsip-prinsip Koperasi


Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu sering dikaitkan
dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada prinsip ekonomi melainkan
juga kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5) undang-undang Perkoprasian No.25
tahun 1992, adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi adalah :

1. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka

2. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi


anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sedangkan sikap tebuka

memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi
dalam bentuk apapun.

3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. Prinsip demokratis menunjukan bahwa


pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota. Para

anggota itulah yang memegang dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

4. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil yaitu sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota. Ketentuan demikian ini merupakan perwujudan nilai
kekeluargaan dan keadilan.

5. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal-modal dalam koperasi pada
dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan anggota dan bukan untuk sekedar mencari
keuntungan. Karena itu balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota

15
juga terbatas, dan tidak didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang

diberikan.Yang dimaksud dengan terbatas adalah wajar dalam arti melebihi suku bunga
yang berlaku.

6. Kemandirian

2.8 Asas dan Tujuan Koperasi


Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan usaha
ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:

1) Asas kekeluargaan

Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota koperasi
untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua anggota
dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa
anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan
asas yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban
yang sama.

2) Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki
toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur
kerja sama, bukan orang perorangan.

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam garis
besarnya meliputi 3 hal sebagai berikut :

a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;

b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan

c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.

2.9 Landasan Koperasi


Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :

1) Landasan Pancasila

16
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak lepas dari
landasan-landasan hukum. Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia adalah
Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus menyadari
bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang
dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu ciri khas adanya
unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti bekerja sama, saling
bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

2) Landasan Struktural UUD 1945

Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai Soko Guru
perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 ditegaskan
kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila adalah
pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran koperasi, yaitu

mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat .


3) Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi

Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta rakyat. Oleh
karena itu, koprasi sebagai gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak diikutsertakan
dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata,
tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat dukungan luas dari rakyat.

4) Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 121967, UU Koperasi No.
25 1992

Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa perekonomian


Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasannya
antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan

kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai dengan itu adalah
koprasi. Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula
UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI
Tahun 1967 Nomor 23,dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832
berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan oleh

Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor
116.

2.10 Jenis-Jenis Koperasi


1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya:
a) Koperasi Konsumsi

17
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Yang
pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah dibandingkan di
tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Contoh-
contoh koperasi konsumen adalah kopkar/kopeg, Koperasi Pegawai Indosat
(Kopindosat), KPRI adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).

b) Koperasi Produksi

Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, disini anggota berperan sebagai pemilik
dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan baku,
penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta
membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut. Misalnya Koperasi
Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga, pertanian, dan sebagainya.
Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi Produksi Pengusaha
(Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe (kopti), koperasi produksi
kerajinan (koprinka).

c) Koperasi Jasa

Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga
yang dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh koperasi
jasa angkutan yang anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika
KWK), Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi AngkutanBekasi (Koasi); koperasi
perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan yang memberi jasa
aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi yang memberi jasa jaminan kepada
anggotanya yaitu asuransi jiwa, pinjaman dan kebakaran.

d) Koperasi penjualan/pemasaran

Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang dihasilkan oleh
anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


a. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak

20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan Koperasi Pasar


Kemiri
b. Koperasi Sekunder koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yangluas dibandingkan dengan koperasi

18
primer. Contoh gabungan darikoperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi
pasar yang adadi kota Depok.

3. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya


a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari
sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.” Contoh
Kospin Jasa Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP Arta Prima di
Ambarawa, Magelang.

b) Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-
macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat tinggal diwilayah itu.
Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-
hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya KUD.

c) Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan


sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan,
pakaian, danperabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai (KPRI), serta
KSU dan KUD.

d) Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang


(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya
sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan
modaldan pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan (KPBS).

4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya)


a) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.
Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk
itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.

b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI),

koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi inibernama
Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan

para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.

c) Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan

19
yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan

barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar
(Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di
wilayah binaannya.

d) Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaituguru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga
sekolah, seperti bukupelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi
sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media
pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan
kejujuran.

2.11 Kelebihan dan Kelemahan Koperasi


Kelebihan Koperasi Yaitu:
 Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
 Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota
dengan dasar sukarela.
 Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga
untuk masyarakat pada umumnya.
 Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan
ekonomi rakyat.
 Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota
sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota.

Kekurangan Koperasi Yaitu :


a. Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang permodalan.
b. Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
c. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dana nggotanya.
d. Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam pengembangan koperasi.
e. Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing dengan badan
usaha lain.

2.12 Modal Koperasi


Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :

20
1. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak boleh diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota kepada koperasi
dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga tidak boleh diambil
jika bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan wajib modal
koperasi terus bertambah dan berkembang.

c. Simpanan Sukarela

Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota-anggota koperasi yang
bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk melakukan simpanan ini
tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.

d. Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasi
usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak terjadi kerugian
dapat dimanfaatkan sebagai modal.

e. Hibah

Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh koperasi
tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain. Contohnya koperasi
menerima hibah dari pemerintah atau perusahaan tertentu.

2. Modal pinjaman
a. Anggota

Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan simpanan
sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang

disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman, koperasi

meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.

b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya

Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan
21
lingkup kerja samayang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam lingkup
yangsempit tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya

Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badanusaha koperasi mendapat


prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi
sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang
bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.

d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum
diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat
utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

e. Sumber lain yang sah;

Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang
tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);

Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal (investasi)
pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan usaha swasta,
dan BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha
koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik modal
ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi, pemilik dapat

diikutsertakan dalam pengawasan usaha investasi dari modal tersebut sesuai


dengan kesepakatan.

2.13 Cara Mendirikan Koperasi


1. Syarat pendirian koperasi
 Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang;
 Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi;
 Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;
 Berkedudukan di wilayah Indonesia.

2. Persiapan Mendirikan Koperasi

22
1. Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti maksud dan tujuan
berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan
pendapatan dan manfaat sebesar-besarnya bagi anggota. Pada dasarnya koperasi dibentuk
dan didirikan berdasarkan kesamaan kepentingan koperasi.

2. Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian, maksud,


tujuan, struktur organisasi, managemen, prinsip-prinsip koperasi dan prospek
pengembangan koperasinya, maka mereka dapat meminta penyuluhan dan pendidikan
serta latihan dari Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah Setempat.

3. Rapat Pendirian

Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan Rapat Pendirian


Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya. Hal - Hal yang dibicarakan
dalam Rapat:

 Tujuan mendirikan koperasi


 Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
 Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari simpanan
pokok dan simpanan wajib
 Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
 Menyusun anggaran dasar

4. Prosedur permohonan pengesahan

 Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta


pendirian;
 Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan diberitahukan kepada
para pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
diterimanya permintaan;
 Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat
mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterimanya penolakan;

 Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka

waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan


ulang;
 Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia.

2.14 Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia


1. Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan menjadi peranan segi
ekonomi sebagai berikut:

a. Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak langsung ikut serta
meningkatkan taraf hidup rakyat.

b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.

23
c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara individu maupun
sebagai kelompok.

d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi masyarakat.

2. Peranan segi sosial sebagai berikut:

a. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.

b. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang mampu

menyelesaikan masalah sendiri.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas
kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan
para pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta
membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi
bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali.

Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan


bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang

24
disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen.

Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utamanya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan perekonomian
rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau.
Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan
dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi,
kesejahteraan rakyat akan meningkat.

3.2 Saran
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing – masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari
koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun
dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang
ada Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada

untuk lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI
https://hamparan.net/pengertian-koperasi/
http://dianekaps.blogspot.co.id/2015/11/makalah-koperasi.html
https://aneswari.wordpress.com/2015/12/25/makalah-koperasi/
http://tesyazulvaaprilia.blogspot.co.id/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

25

Anda mungkin juga menyukai