Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM

(Laporan Survey Koperasi)

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Koperasi dan UKM

DOSEN PENGAMPU:

M. Hanafi A. Syukur, S.E., M.M.

NIP. 195711101987031002

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1

Jordan Topan Pambera B1024181040


Fazry Ramadhani B1021211079
Nesa VindiTasia Mandiri B1021211094
Erica Octaviani B1021211123

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas segala
kehidupan yang senantiasa memberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.
Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang
tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini semoga
Tuhan senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna
perbaikan di masa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

Pontianak, 18 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................... 1
1.2. Tujuan Penyusunan ........................................................ 2
1.3. Manfaat Penyusunan ...................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 3
2.1. Sejarah ............................................................................ 3
2.2. Visi dan Misi .................................................................. 4
2.3. Struktur ........................................................................... 4
2.4. Aktivitas ......................................................................... 5
2.5. Perhitungan Iuran .......................................................... 5
BAB III PENUTUP ............................................................................ 6
3.1. Kesimpulan ..................................................................... 6
3.2. Saran ............................................................................... 6
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Koperasi memiliki peran penting dalam tercapainya kesejahteraan bagi anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi dalam kegiatannya memiliki dua
karakter yang khas yaitu bersifat ekonomi dan berwatak sosial artinya meskipun dalam
pokok usahanya berprinsip ekonomi, koperasi tetap mementingkan pendidikan
pengkoperasian bagi anggota dan juga masyarakat (Anoraga 2002). Koperasi menurut
Undang – Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian merupakan suatu badan
usaha, sehingga koperasi tetap tunduk terhadap kaidah perusahaan dan prinsip ekonomi
yang berlaku. Karena itu, koperasi harus dapat menghasilkan keuntungan dalam
mengembangkan organisasi dan usahanya.
Pembangunan koperasi yang merupakan perwujudan ke arah amanat konstitusi
bangsa Indonesia, yaitu pada Undang – Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1)
yaitu perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan. Koperasi lahir dengan dilatarbelakangi oleh bagaimana caranya agar
masyarakat yang berada dipapan bawah, seperti kaum buruh, petani, pengrajin dan
sebagainya tidak banyak dirugikan akibat diberlakukannya sistem kapitalisme. Dengan
kata lain, sejarah lahirnya koperasi lebih menitikberatkan pada cara meningkatkan
kesejahteraan kaum buruh, petani, pengrajin dan sebagainya. Oleh karena itu, sejarah
pemikiran tentang koperasi lebih banyak mengedepankan pentingnya berusaha secara
berkelompok daripada individu. Ide berdirinya koperasi dimulai karena adanya
kecemburuan dari beberapa buruh yang bekerja di suatu pabrik terhadap sistem
kapitalisme awal yang sangat menguntungkan satu pihak yaitu pemilik modal. Akibatnya
pemilik modal memperoleh keuntungan yang besar dan tingkat kesejahteraan kaum buruh
menjadi sangat rendah, artinya buruh dituntut untuk bekerja dalam waktu yang panjang
dengan tingkat upah yang kecil, sehingga timbul jurang pemisah antara pengusaha atau
para pemilik modal dengan kaum buruh yang miskin. Suasana ini yang membuat
beberapa orang mulai tergugah untuk meningkatkan kesejahteraan secara bersama pula.
Itulah cikal bakal lahirnya ide atau gagasan untuk membentuk koperasi.
1.2. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan dari penyusunan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana cara CU Stella Maris melakukan tindakan penjualan atas
jaminan angunan harta benda yang diberikan pihak debitur.
2. Mengetahui bagaimana jika harga jaminan angunan harta benda pihak debitur tidak
mencukupi untuk melunasi pinjaman nya di CU. Stella Maris

1.3. Manfaat Penyusunan

1. Manfaat teoritis
a. Untuk bisa mengetahui dan lebih mengetahui pengetahuan di bidang ilmu hukum
terutama hukum perdata yang terkait perjanjian pinjaman diKoperasi.
b. Untuk memberikan pemikiran dan memberikan pemaparan mengenai perjanjian
terutama pelaksaan perjanjian pinjaman di Koperasi itu sendiri.
2. Manfaat praktis
Sedangkan untuk manfaat praktis penelitian ini adalah untuk menambah ilmu
atau menjadikan referensi bagi peneliti yang sama pada waktu mendatang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah
Suatu sore datang seorang Ibu ke Pastoran Stella Maris. Ia bercerita kepada
Pastor Paskalis Soedirdjo, OFM Cap, pastor paroki Stella Maris kala itu tentang
kesulitan ekonomi keluarganya. Dengan wajah sedih, ia bercerita bahwa suaminya di
PHK, ia sendiri tidak bekerja, sehingga untuk membiayai pendidikan anaknya
keluarganya tidak mampu. Ia berniat meminjam uang ke pastor karena dalam
anggapannya pastor mempunyai uang untuk dipinjam. Pastor menjelaskan bahwa ia
tidak mempunyai uang untuk dipinjamkan dan setelah memberikan beberapa alternatif
jalan keluar, pastor memberinya sekedar uang untuk pulang.
Dalam setahun ada puluhan umat yang demikian. Ia pun berpikir, apa yang bisa
Gereja lakukan untuk membantu umat yang kesulitan hidup seperti itu. Beliau lalu
sharing dengan sejumlah pengurus dewan paroki. Karena kebetulan sebagian
pengurus dewan paroki adalah anggota, bahkan ada yang pengurus, di CU Pancur
Kasih, maka setelah beberap kali diskusi, disepakatilah untuk mendirikan koperasi
credit atau credit union. Kala itu CU Pancur Kasih berkantor di kompleks
Persekolahan SMP - SMA Asisi, persis di belakang gereja.
CU ini semula menjadi program kerja Pengurus Dewan Paroki tahun 1995.
Karena itulah, nama yang dipakai pun sama dengan nama paroki, Stella Maris. Buka
pada hari minggu tetap dipertahankan sejak berdiri hingga kini.
Tempat pelayanan pun meminjam salah satu ruangan di gedung serbaguna. Ada
sebagian umat yang tidak setuju dengan kebijakan dewan paroki yang mendirikan CU
dan apalagi kantornya di gereja. Namun karena pengurus dewan paroki yakin bahwa
CU bisa membantu umat, maka dijalankan terus CU ini.
Dua tahun awal CU Stella Maris (CUSM) hanya buka pada hari minggu, setelah
misa pukul 10.00 - 12.00 wib. Tidak ada pemisahan antara pengurus dan staf,
semuanya kerja bakti keroyokan melayani anggota yang ke CU sepulang misa.
Tahun - tahun berikutnya, karena anggota makin banyak, barulah dibuka setiap
hari dengan manajemen standar CU. Antara pengurus, pengawas dan pegawai
kerjanya dipisahkan; mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Mulai tahun 2000 CUSM membuka diri untuk umum. Makanya dulu orang heran, kok
hari minggu banyak orang berkerudung, bersongkok, datang ke gereja. Disangka ada
apa - apa, rupanya mereka adalah anggota CUSM.
Pelan tapi pasti, CUSM terus berbenah dan berkembang. Kantor pun mulai tahun
2011 pindah keluar kompleks paroki. Difasilitasi PUSKOPCUINA (dulu bernama
BK3D Kalbar kemudian Puskodit BKCU Kalimantan) CUSM menerapkan tatakelola
CU yang standar.

2.2. Visi dan Misi


Visi CU Stella Maris adalah menjadi Credit Union yang sehat, terpercaya, dan
berkelanjutan, berbasis komunitas serta didukung teknologi.

Misi CU Stella Maris adalah meningkatkan kualitas hidup anggota melalui pelayanan
keuangan, pemberdayaan dan digitalisasi.

2.3. Struktur
STRUKTUR ORGANISASI
TEMPAT PELAYANAN WONOBARU

Setelah melalui semua proses sesuai aturan yang ada, maka dalam RAT CU Stella Maris,
dilaksanakan proses pemilihan Pengurus melalui situs pemungutan suara dengan
komposisi sebagai berikut:
Pengurus :
- Komite Diklat dan Pemberdayaan
- Komite Kredit
- Penasihat

General Manager : Maria Sukarni


Deputi SPI : Yurisno, SE
Deputi Usaha : H. Harjo, S Hut
Deputi Pengembangan dan Diklat : Martin
Manager : Maria Marselina, SE
Kasir : Lusiana,S Pd
Staf Survei dan Lapangan : Friyanto, S S
2.4. Aktivitas

Koperasi Kredit (Kopdit) atau Credit Union (CU) merupakan lembaga keuangan not-for-
profit yang bergerak di bidang simpan pinjam berbasis anggota. Selain untuk memenuhi
kebutuhan finansial anggotanya, Credit Union juga biasanya menyediakan berbagai
macam kegiatan pelatihan, pemberdayaan, asuransi serta santunan untuk anggotanya.
Semangat saling membantu dan bekerjasama antar anggota merupakan karakteristik yang
ingin dipupuk dalam setiap Credit Union.

Pada CU Stella Maris semangat untuk saling membantu dan tumbuh bersama dapat
terwadahi melalui forum sedulur. Aktivitas sedulur dilandasi konsep awal bahwa Credit
Union merupakan lembaga milik bersama yang tidak hanya menjadi tanggung jawab
manajemen dan pengurus dalam pengelolaannya, namun juga memerlukan bantuan dari
anggota.

2.5. Perhitungan Iuran

Perhitungan iuran yang dilakukan CU Stella Maris yaitu :

- Solidaritas Duka Anggota Rp. 30.000


- Solidaritas Kesehatan Rp. 50.000
- Solidaritas Kebakaran Rp. 5.000
- Dana Pengembangan Lembaga Rp. 12.000
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peran Credit Union atau yang sering sidingkat CU di dalam dunia perekonomian sangat
dirasakan oleh masyarakat menengah kebawah. Terbukti dengan hadirnya CU di kalangan
masyarakat menengah kebawah ini bisa membantu dalam pengembangan usaha dengan
melakukan pinjaman di CU, maupun pinjaman untuk menyekolahkan anak bahkan untuk
membangun rumah. Peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh masyarakat miskin yang
melakukan kredit dan menggunakan kredit tersebut untuk kegiatan produktif akan
mengurangi tingkat kemiskinan dan secara berkelanjutan bisa meningkatkan pendapatan
perkapita dan dapat memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Jika hal
ini terjadi demikian maka bisa dikatakan peran dari CU tersebut sangat membantu kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan terbelakang.

3.2 Saran

CU Stella Maris harus selalu meningkatkan kinerja nya dalam pertumbuhan ekonomi serta
biarkan CU Stella Maris tetap terang dan menyinari Nusantara, bertumbuh, berkembang
dan sangat di rasakan mantaafnya oleh anggota serta masyarakat dalam mencapai
kesejahteraan yang sesungguhnya.
LAMPIRAN

4.1. Daftar Pustaka

https://eprints.umm.ac.id/52684/2/BAB%20I.pdf

https://custellamaris.org/sejarah-cu-stella-maris/

https://usd.ac.id/mahasiswa/hmforte/2018/06/cara-kerja-sedulur-dalam-credit-union-
kridha-rahardja/

4.2. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai