Pengetahuan Sosial
Untuk mencapai tujuan ini, materi e-modul ini dilengkapi dengan fitur pendukung.
Tentu saja penyusunan e-modul ini mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar
kurikulum 2013 yang disempurnakan.
Penyusun
MODUL EKONOMI XI i
Kata Pengantar ....................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................... ii
BAB 1 : PENDAPATAN NASIONAL ........................................................................ 1
1. Pengertian Pendapatan Nasional ................................................................ 3
2. Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional ............................................... 3
3. Komponen-Komponen Pendapatan Nasional ............................................ 3
4. Metode Perhitungan Pendapatan Nasional ................................................ 4
5. Konsep-konsep Pendapatan Nasional……………………………………..… 5
6. Pendapatan per Kapita ................................................................................. 6
Latihan Soal ........................................................................................................... 8
Lembar Tugas........................................................................................................ 14
MODUL EKONOMI XI ii
BAB 4 : INDEKS HARGA DAN INFLASI…………………………………………….. 40
1. Pengertian dan Tujuan Perhitungan Indeks Harga .............................. 42
2. Metode Perhitungan Indeks Harga ........................................................ 42
3. Pengertian dan Penyebab Inflasi ........................................................... 43
4. Jenis-jenis Inflasi .................................................................................... 45
5. Menghitung Inflasi .................................................................................. 45
6. Teori Permintaan dan Penawaran Uang ................................................ 46
7. Faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang ............ 47
Latihan Soal .................................................................................................... 49
Lembar Tugas ................................................................................................. 51
MODUL EKONOMI XI iv
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis konsep dan metode penghitungan pendapatan nasional.
4.1 Menyajikan hasil penghitungan pendapatan nasional.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 1
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 2
MATERI
MODUL EKONOMI XI 3
Y=w+r+i+p
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
w = upah/gaji (wages)
r = sewa (rent)
i = bunga (interest)
p = laba (profit)
3) Pengeluaran
Pendapatan nasional atas pengeluaran atau expenditure approach dihitung dengan
cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh para penerima pendapatan
dari income approach. Biasanya ditulis dengan suatu persamaan identitas yang disebut
identitas pendapatan nasional atau national income identity, sebagai berikut.
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan:
Y = pendapatan nasional
C = pengeluaran konsumsi
I = pengeluaran investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
MODUL EKONOMI XI 4
I = pengeluaran investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
RUMUS:
GDP = pendapatan WN di dalam negeri + pendapatan WNA di dalam negeri
RUMUS:
GNP = GDP –/+ (pendapatan WNA di dalam negeri - pendapatan WN di luar negeri)
RUMUS:
NNP = GNP – penyusutan/depresiasi
RUMUS:
NNI = NNP – pajak tidak langsung + subsidi
RUMUS:
PI = NNI + transfer payment – (laba ditahan + pajak perseroan + iuran jaminan sosial
+ iuran asuransi)
MODUL EKONOMI XI 5
❖ Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan/Disposible Income
Pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi,
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
RUMUS:
DI = PI – pajak langsung
6. Pendapatan Perkapita
1. Pengertian Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita (per capita income) adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara
pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Pendapatan per kapita bisa juga diartikan
sebagai jumlah dari nilai barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara
pada suatu periode tertentu.
2. Cara menghitung pendapatan per kapita
Cara memperoleh nilai besarnya pendapatan per kapita adalah dari pendapatan nasional pada
tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Konsep
pendapatan nasional yang biasa dipakai untuk menghitung besarnya nilai pendapatan per kapita
adalah GDP dan GNP. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut.
MODUL EKONOMI XI 6
Dalam ilmu ekonomi, untuk mengetahui keadilan distribusi pendapatan masyarakat
tersebut digunakan Kurva Lorenz dan Indeks Gini.
Kriteria ketimpangan pendapatan berdasarkan koefisien indeks Gini adalah sebagai berikut:
✓ Jika 40% penduduk termiskin menikmati kurang dari 12% pendapatan nasional,
ketimpangan dianggap parah.
✓ Jika 40% penduduk termiskin menikmati 12% sampai 17% pendapatan nasional,
ketimpangan dianggap sedang.
✓ Jika 40% penduduk termiskin menikmati lebih dari 17% pendapatan nasional,
ketimpangan dianggap baik/cukup merata.
MODUL EKONOMI XI 7
LATIHAN SOAL
A. Pilihan Ganda (PG)
1. Gross National Product ( GNP) adalah ....
A. Pendapatan domestik bruto dikurangi dengan penyusutan dan penggantian barang
modal
B. Pendapatan domestik bruto dikurangi dengan pendapatan dari warga negara asing
dan ditambah dengan pendapatan warga negara di luar negeri
C. Pendapatan dari penduduk suatu negara dihitung dengan harga pasar yang berlaku
dan dikurangi dari nilai impor
D. Pendapatan dari suatu negara dihitung dengan harga tetap denga memperhatikan
fluktuasi nilai kurs yang berkala
E. Pendapatan dari penanaman modal dalam negeri oleh warga negara dikurangi
dengan penyusutan dan penggantian modal
4. Selisih antara pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi Indonesia diluar negeri
dan pendapatan yang diperoleh dari faktor produksi asing di Indonesia disebut ...
A. Depresiasi
B. Ekspor neto
C. Pendapatan neto terhadap luar negeri
D. Keuntungan/laba
E. Pajak tidak langsung
MODUL EKONOMI XI 8
5. Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah proses
produksi di dalam masyarakat dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun
waktu satu periode merupakan metode pendekatan ...
A. Pengeluaran
B. Pendapatan
C. Produksi
D. Produk domestik bruto
E. Produk nasional bruto
7. Di bawah ini komponen pendapatan nasional negara X pada tahun 2017 dalam triliun
rupiah:
• Pengeluaran investasi 2.000
• Laba pengusaha 100
• Pendapatan bunga 700
• Pengeluaran konsumsi 4.000
• Sewa tanah 3.000
• Upah tenaga kerja 1.500
Jika pendapatan nasional dihitung atas dasar pendekatan pendapatan , maka jumlah
pendapatan nasional adalah ...
A. Rp 800,00
B. Rp 3.800,00
C. Rp 5.300,00
D. Rp 7.300,00
E. Rp 11.300,00
8. Data yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional suatu negara ( dalam
miliar ):
❖ Industri Rp 6.000,00
❖ Ekspor Rp 4.000,00
MODUL EKONOMI XI 9
❖ Impor Rp 2.000,00
❖ Pertambangan Rp 6.500,00
❖ Jasa Rp 1.000,00
❖ Belanja pemerintah Rp 5.000,00
❖ Upah Rp 9.000,00
❖ Pertanian Rp 7.000,00
❖ Bunga Rp 500,00
❖ Investasi Rp 2.000,00
10. Data yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional suatu negara ( dalam
miliar ):
❖ Industri Rp 6.000,00
❖ Ekspor Rp 4.000,00
❖ Impor Rp 2.000,00
❖ Pertambangan Rp 6.500,00
❖ Jasa Rp 1.000,00
❖ Belanja pemerintah Rp 5.000,00
❖ Upah Rp 9.000,00
❖ Pertanian Rp 7.000,00
❖ Bunga Rp 500,00
❖ Investasi Rp 2.000,00
❖ Konsumsi rumah tangga Rp 2.500,00
MODUL EKONOMI XI 10
Berdasarkan data di atas, besar pendapatan nasional menurut pendekatan pengeluaran
adalah ...
A. Rp 10.500,00
B. Rp 11.500,00
C. Rp 20.500,00
D. Rp 21.000,00
E. Rp 23.000,00
12. Untuk mengukur merata tidaknya distribusi pendapatan nasional maka dapat digunakan
...
A. Kurva gini
B. Kurva permintaan
C. Kurva penawaran
D. Kurva Lorenz
E. Koefisien elastisitas
13. Diketahui : negara A memiliki GNP sebesar Rp 1.500 triliun dan jumlah penduduk 50
juta jiwa. Berdasarkan data tersebut besarnya pendapatan per kapita negara A adalah...
A. Rp 10.000.000,00
B. Rp 12.000.000,00
C. Rp 17.000.000,00
D. Rp 20.000.000,00
E. Rp 30.000.000,00
MODUL EKONOMI XI 11
A. Rp 17.250 miliar
B. Rp 18.250 miliar
C. Rp 20.500 miliar
D. Rp 21.250 miliar
E. Rp 21.750 miliar
15. Nilai barang dan jasa yang dihasilkan negara selama satu tahun, setelah dikurangi
penyusutan dan biaya penggantian barang modal disebut...
A. GNP
B. NNP
C. NNI
D. PI
E. DI
16. Diketahui data pendapatan nasional negara M ( dalam triliun ) sebagai berikut :
❖ GNP 1.000
❖ Penyusutan 100
❖ Iuran asuransi 50
❖ Pajak langsung 40
❖ Pajak tidak langsung 50
❖ Transfer payment 30
18. Diketahui data yang dimiliki oleh suatu negara sebagai berikut:
• GNP Rp 770.000 miliar
• Depresiasi Rp 150.000 miliar
MODUL EKONOMI XI 12
• Pajak langsung Rp 125.000 miliar
20. Pemerintah selaku penentu kebijakan ekonomi wajib meningkatkan pendapatan per
kapita. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan
pendapatan per kapita adalah ...
A. Menambah jumlah tenaga kerja
B. Memperluas kesempatan kerja
C. Meningkatkan impor
D. Melakukan proteksi terhadap produk luar negeri
E. Menerapkan mekanisme produksi
B. Uraian
MODUL EKONOMI XI 13
LEMBAR TUGAS
Penilaian Proyek
1. Carilah data mengenai pendapatan per kapita negara-negara ASEAN 3 tahun terakhir!
2. Analisilah mengapa terjadi perbedaan pendapatan per kapita antar negara dan apa
penyebabnya!
MODUL EKONOMI XI 14
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis konsep partumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi serta
permasalahannya dan cara mengatasinya.
4.2 Menyajikan hasil temuan permasalahan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
ekonomi serta cara mengatasinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 15
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 16
MATERI
Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu keadaan dimana terjadi kenaikan PDB suatu
negara tanpa memandang apakah kenaikan tersebut lebih kecil/besar dari tingkat
pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan ekonomi mencakup :
a) Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat terjadi jika tersedia faktor-faktor penunjang
pertumbuhan ekonomi tersebut. Faktor-faktor tersebut adalah: akumulasi modal, termasuk
semua investasi baru yang berwujud tanah (lahan), peralatan fisik, dan sumber daya
manusia, pertumbuhan penduduk, dan kemajuan teknologi.
b) Akumulasi Modal
Akumulasi modal akan terjadi jika ada sebagian pendapatan yang disisihkan (tidak
dikonsumsi semua) dan ditabung yang kemudian diinvestasikan untuk memperbesar
output pada masa yang akan datang. Investasi yang dilakukan pemerintah maupun swasta
memicu adanya peningkatan output.
c) Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk dan hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan
kerja (labor force) secara tradisional telah dianggap sebagai faktor yang positif dalam
merangsang pertumbuhan ekonomi, artinya semakin banyak penduduk akan
meningkatkan potensi pasar domestik.
d) Kemajuan Teknologi
Menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagi
pertumbuhan ekonomi. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi
disebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti menanam padi, membuat pakaian, atau
membangun rumah.
Menurut Economic Commission for Asia and the Far East (ECAFE) tolok ukur
pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut.
MODUL EKONOMI XI 17
3.Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi.
b) Bruno Hildebrand
c) Karl Bucher
d) Werner Sombart
MODUL EKONOMI XI 18
e) Walt Whiteman Rostow
a.Adam Smith
b.David Ricardo
a. Sollow Swan
MODUL EKONOMI XI 19
b. Harrod-Domar
c. Schumpeter
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang dapat memengaruhi proses pembangunan ekonomi, antara lain
sebagai berikut.
MODUL EKONOMI XI 21
2) Akumulasi modal
Modal berarti persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat digunakan untuk
memproduksi barang atau jasa. Apabila persediaan modal naik dalam batas waktu tertentu
maka disebut akumulasi modal atau pembentukan modal.
3) Organisasi
Sekalipun tersedia kekayaan alam, modal, maupun tenaga kerja, jika tidak ada orang yang
mengorganisir untuk melakukan kegiatan produksi, maka semua kekayaan tersebut hanya
berupa potensi belaka. Orang yang mengorganisir tersebut adalah pengusaha.
4) Kemajuan teknologi
Perubahan teknologi dianggap sebagai faktor paling penting di dalam proses pertumbuhan
ekonomi. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan di dalam metode produksi
sebagai hasil pembaruan atau teknik penelitian baru.
b. Faktor Nonekonomi
Faktor nonekonomi yang dapat memengaruhi proses pembangunan ekonomi, antara lain
sebagai berikut.
Pendidikan dan kebudayaan membawa ke arah penalaran (reasoning) yang lebih baik dan
dapat menanamkan semangat baru dan memunculkan entrepreneur baru dan
menghasilkan perubahan pandangan, harapan, struktur dan nilai-nilai sosial yang positif
terhadap pembangunan ekonomi.
Agar proses pembangunan ekonomi berjalan dengan baik perlu didukung dengan stabilitas
politik dan administrasi yang kokoh. Adanya ketertiban, stabilitas, dan perlindungan hukum
yang pasti dapat mendorong lahirnya wirausaha yang dapat menggerakkan kegiatan
ekonomi semakin maju.
MODUL EKONOMI XI 22
6. Masalah Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, menunjukkan bahwa pondasi
pembangunan ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia sangat rapuh. Jika
ditelusuri lebih jauh, ada beberapa masalah pembangunan ekonomi Indonesia, antara lain
sebagai berikut.
b. Pengangguran
a. Strategi Pertumbuhan.
c. Strategi Ketergantungan.
MODUL EKONOMI XI 23
d. Strategi yang Berwawasan Ruang
Menurut strategi ini sebab-sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat
daerah yang lebih maju/kaya, karena kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin
(spread effects) lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke
daerah kaya (back wash effect).
Menurut strategi ini, kemiskinan harus ditanggulangi secara massal. Penekanannya pada
pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Pada kenyataannya, pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat masih rendah.
MODUL EKONOMI XI 24
LATIHAN SOAL
A. Pilihan Ganda (PG)
1. Besarnya GNP negara X dalam 3 tahun terakhir:
Tahun 2008 2009 2010
GNP 11.500 M 12.700 M 13.900 M
MODUL EKONOMI XI 25
5. Perhatikan uraian di bawah ini!
1. Terjadinya peningkatan GNP dan pendapatan per kapita dari tahun ke tahun
2. Peningkatan GNP dan pendapatan per kapita disertai pemerataan
3. Mengalami perubahan struktur ekonomi
4. Ditemukan berbagai sumber produktif serta dapat dioptimalkan dengan baik
5. Adanya inovasi serta penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Ciri-ciri pembangunan ekonomi ditunjukkan pada nomor...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 2, 3 dan 5
MODUL EKONOMI XI 26
C. 3,33%
D. 3,34%
E. 3.43%
11. Faktor-faktor yang berkaitan dengan sumber daya manusia sebagai berikut:
No. A
1 Kesempatan kerja
2 Mendirikan sekolah yang bertaraf internasinal
3 Laju inflasi
B
1 Laju pertambahan penduduk
2 Tenaga kerja terdidik
3 Pelatihan kerja
C
1 Harga barang kebutuhan pokok
2 Pengalaman kerja
3 Kurikulum yang tepat sasaran
Dari matriks tersebut, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia ditunjukkan oleh...
A. A1, B2 dan C2
B. A2, B2 dan C2
C. A2, B2 dan C3
D. A2, B3 dan C3
E. A3, B3 dan C3
MODUL EKONOMI XI 27
12. Kehidupan suku Dayak di daerah pedalaman Kalimantan hidup secara berpindah-
pindah. Kehidupan seperti ini menurut Karl Bucher berada pada tahapan...
A. Perekonomian telah mengalami kegiatan inovasi ( wirausaha )
B. Produksi untuk kebutuhan sendiri ( rumah tangga tertutup )
C. Perekonomian sebagai perluasan pertukaran produk di pasar ( rumah tangga kota )
D. Kegiatan perdagangan sudah memiliki peran penting ( rumah tangga negara )
E. Kegiatan perdagangan sudah meluas ke luar negeri ( rumah tangga dunia )
15. Menurut Bruno Hildebrand, dasar pembagian tahapan dalam pertumbuhan ekonomi
adalah ...
A. Susunan organisasi dan ideologi masyarakat
B. Teknik produksi
C. Jarak antara produsen dan konsumen
D. Cara pertukaran
E. Cara pemenuhan kebutuhan hidup
16. Masalah-masalah yang dihadapi setiap negara:
1. Kekurangan tenaga kerja ahli
2. Kurangnya bahan baku
3. Pembentukan modal rendah
4. Struktur ekspor masih berupa bahan mentah
5. Penguasaan teknologi maju
18. Berdasarkan teori Harrod-Domar, maka syarat terjadinya pertumbuhan ekonomi adalah
adanya ...
A. Penurunan pajak pendapatan
B. Peningkatan upah tenaga kerja
C. Peningkatan investasi dan tabungan
D. Peningkatan konsumsi
E. Penurunan pajak penjualan
19. Jumlah angkatan kerja yang besar tidak selalu diimbangi dengan kualitas SDM yang
memadahi, hal tersebut ditandai bahwa sebagian besar dari pengangguran adalah
lulusan SMA yang belum siap memasuki dunia kerja. Untuk mengatasi kesenjangan
tersebut perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan kualitas SDM dengan cara ….
A. Meningkatkan fasilitas teknologi yang lebih modern
B. Memperbanyak proyek padat karya dan padat modal
C. Mengirim karyawan yang mampu bekerja di luar negeri
D. Meningkatkan upah/gaji karyawan untuk memotivasi kerja
E. Penyelenggaraan berbagai macam latihan kerja oleh pemerintah dan swasta
20. Diketahui data sebagai berikut. Jumlah PDB pada tahun 2016 adalah 2.600 triliun dan
PDB tahun 2015 adalah 1.850 triliun. Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2016 atas
dasar tahun 2015 adalah …
A. 45%
B. 55%
C. 100%
D. 135%
E. 145%
MODUL EKONOMI XI 29
B. Uraian
LEMBAR TUGAS
Penilaian Produk
Langkah-langkah kegiatan:
1. Buatlah kelompok yang terdiri atas 5-6 orang!
2. Rancanglah sebuah slide presentasi yang berisi temuan masalah pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi di negara maju dan negara berkembang disertai
dengan contoh negaranya!
MODUL EKONOMI XI 30
KOMPETENSI DASAR
3.3 Menganalisis permasalahan ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi.
4.3 Menyajikan hasil analisis masalah ketenagakerjaan dalam pembangunan ekonomi dan
cara mengatasinya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 31
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 32
MATERI
1. Pengertian Ketenagakerjaan
Menurut Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pada Pasal 1 ayat
(1) disebutkan bahwa yang dimaksud ketenagakerjaan adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.
Menurut Craig, Clyde E (2009) dalam bukunya Basic Labor And Employment Law For
Paralegals, yang dimaksud dengan kesempatan kerja (employment) adalah jumlah
lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah diisi maupun jumlah
lapangan kerja yang masih kosong (vacancy).
Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pada Pasal 1 ayat
(2) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Di Indonesia tenaga kerja adalah penduduk
yang telah berusia 18 tahun atau lebih, dan tidak menganut batas umur maksimum.
Angkatan kerja adalah golongan penduduk baik perempuan atau laki-laki pada usia
produktif yang sedang bekerja ataupun yang sedang mencari pekerjaan, mempunyai
pekerjaan tetap tetapi sementara tidak bekerja dan tidak mempunyai pekerjaan sama
sekali tetapi aktif mencari pekerjaan.
MODUL EKONOMI XI 33
6. Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Sumber daya manusia, dipandang sebagai unsur pendukung utama yang sangat
menentukan dalam proses pembangunan selain sumber daya alam dan teknologi,
terutama di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pengalaman negara-negara
industri baru (NIC) seperti Korea Selatan, Taiwan dan negara industri seperti Perancis,
Jerman Barat, Inggris, dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa pertumbuhan bersumber
dari pertumbuhan masyarakat yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk itu, perlu ada usaha meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak pemerintah,
swasta, dan individu.
a) Pemerintah
- Mendirikan pusat pelatihan kerja
- Peningkatan mutu sekolah kejuruan
- Penciptaan kondisi yang kondusif bagi penanaman modal
- Transmigrasi
- Keluarga berencana
b) Swasta
- Program magang
- Bekerja sama dengan sekolah/kampus
c) Individu
- Membekali diri dengan berbagai ketrampilan yang dikehendaki oleh
perusahaan
- Menanamkan jiwa wira usaha
Tinggi rendahnya gaji/upah tergantung pada beberapa faktor antara lain sebagai berikut.
MODUL EKONOMI XI 34
a. Produktivitas karyawan rendah, sehingga pengusaha memberikan imbalan dalam
bentuk upah yang rendah juga.
b. Rendahnya tingkat kemampuan manajemen pengusaha, sehingga banyak
menimbulkan pemborosan dana, sumber-sumber produksi dan waktu banyak terbuang
percuma. Akibatnya karyawan tidak dapat bekerja dengan efisien dan biaya produksi
menjadi besar, yang akhirnya pengusaha tidak mampu membayar upah yang tinggi.
MODUL EKONOMI XI 35
13. Dampak Pengangguran terhadap Lingkungan Sosial
a. Dampak Ekonomi
Menurut Vemmie D. Koswara (RISTEK), 2009, pengangguran akan menyebabkan
turunnya daya beli rumah tangga, baik untuk memenuhi kebutuhan pangan, membayar
biaya pendidikan, serta biaya kesehatan.
b. Dampak Sosial
Menurut Vemmie D. Koswara (RISTEK), 2009, pengangguran akan berdampak
psikologis bagi individu seperti depresi, mudah tersinggung dan diprovokasi.
Secara sederhana, pasar tenaga kerja adalah tempat pertemuan antara pencari kerja
dengan pemakai tenaga kerja. Pertemuan tersebut bisa secara langsung maupun tidak
langsung. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Indonesia adalah bagaimana menciptakan
lapangan kerja. Perusahaan sering kali kesulitan untuk memperoleh tenaga yang dibutuhkan,
padahal pengangguran terjadi di mana-mana. Mengapa demikian? Ada dua kemungkinan
penyebab terjadinya kesenjangan ini antara lain sebagai berikut.
1. Tenaga kerjanya tidak terampil atau keahliannya tidak sesuai dengan keahlian yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
2. Tidak berfungsinya bursa tenaga kerja itu sendiri.
MODUL EKONOMI XI 36
LATIHAN SOAL
A. Pilihan Ganda (PG)
1. Penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, yaitu mereka yang sudah
bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang bersekolah dan mereka
yang mengurus rumah tangga adalah ...
A. Tenaga kerja
B. Angkatan kerja
C. Kesempatan kerja
D. Bukan angkatan kerja
E. Bukan tenaga kerja
2. Peningkatan mutu / kualitas SDM dapat dilakukan melalui jalur formal dan jalur non-
formal, antara lain:
1. Menempuh pendidikan dari SD sampai SMA
2. Melalui latihan kerja
3. Menempuh pendidikan di perguruan tinggi
4. Peningkatan kualitas mental dan spiritual
5. Menempuh pendidikan di Universitas terbuka
6. Peningkatan gizi dan kesehatan
Dari pernyatan di atas yang termasuk peningkatan kualitas SDM melalui jalur formal
adalah ...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 4
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 4 dan 6
E. 2, 5 dan 6
4. Pak Madun seorang petani yang sedang menunggu musim panen. Ketika padi sudah
tinggi dan berisi, dia lebih banyak menganggur di rumah. Salah satu cara yang tepat
untuk mengatasi pengangguran musiman seperti Pak Madun adalah ...
A. Memberikan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan
B. Memanfaatkan waktu dengan ketrampilan yang ada sampai panen tiba
C. Pemerintah banyak membuka proyek baru atau yang bersifat umum
D. Mengadakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan latar belakang pendidikan
E. Perusahaan banyak yang beralih dari tenaga manusia ke tenaga mesin
MODUL EKONOMI XI 37
5. Pengangguran jenis ini diatasi dengan cara mengarahkan permintaan barang dan jasa,
mencari pasar barang dan jasa yang baru, mengusahakan industri padat karya. Jenis
pengangguran ini adalah ....
A. Musiman
B. Siklus
C. Teknologi
D. Setengah menganggur
E. terbuka
8. Pengangguran ini terjadi karena adanya penurunan permintaan barang dan jasa dengan
cepat, akibatnya barang tertahan di gudang. Hal ini juga menyebabkan proses produksi
dihentikan atau dikurangi. Karena penghentian produksi, karyawan terpaksa dirumahkan
atau di PHK dan terjadi pengangguran. Pengangguran seperti ini di sebut pengangguran
...
A. Friksional
B. Teknologi
C. Konjungtural
D. Musiman
E. Terbuka
MODUL EKONOMI XI 38
9. Penggunaan tenaga kerja di Perusahaan A didiskusikan dengan teliti karena
produktivitas sangat rendah. Produktivitas rendah terjadi akibat saat seleksi penerimaan
dan penempatan tenaga kerja, banyak karyawan yang diterima tidak sesuai dengan
kompetensinya. Dari wacana tersebut mengindikasikan terjadinya pengangguran ...
A. Setengah menganggur
B. Terselubung
C. Musiman
D. Siklis
E. Friksional
10. Pengangguran yang terjadi karena peralihan alat canggih dalam suatu perusahaan
disebut pengangguran ...
A. Friksional
B. Musiman
C. Struktural
D. Terselubung
E. Terbuka
B. Uraian
LEMBAR TUGAS
Unjuk kerja
Langkah-langkah kegiatan :
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang!
2. Diskusikan masalah-masalah tenaga keja di Indonesia kemudian presentasikan!
MODUL EKONOMI XI 39
KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis indeks harga dan inflasi.
4.4 Menyajikan hasil analisis indeks harga dan inflasi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 40
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 41
MATERI
1. Pengertian Indeks Harga
Angka indeks adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan perubahan atau
perbandingan antara variabel-variabel tertentu dari waktu ke waktu, sedangkan indeks
harga adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan perubahan atau perbandingan
antara harga-harga dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan indeks harga, ternyata
untuk menunjukkan perbandingan harga-harga dari waktu ke waktu tersebut menjadi lebih
mudah dan jelas.
2. Tujuan Perhitungan Indeks Harga
Ada beberapa tujuan perhitungan indeks harga, antara lain sebagai berikut.
a. Untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam menetapkan kebijakan
ekonomi (fiskal dan moneter) di masa yang akan datang.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kemajuan dan kemunduran
ekonomi.
c. Untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi masa sekarang dan sebelumnya.
d. Untuk menggambar
e. kan perubahan harga barang-barang dan jasa-jasa pada periode tertentu.
f. Untuk menghitung tingkat inflasi.
3. Macam-Macam Indeks Harga
Ada empat macam indeks harga yaitu :
a. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHK adalah indeks harga yang mengukur perubahan-perubahan yang terjadi pada
eceran barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen dari waktu ke waktu.
b. Indeks Hara Perdagangan Bebas (IHPB)
IHPB adalah harga produsen yang berguna untuk mengukur perubahan harga barang-
barang selama dua periode.
c. Indeks Harga yang Diterima dan Dibayar Petani
indeks harga yang diterima dan dibayar petani adalah indeks harga barang yang dibeli
dan dibayar petani, baik untuk kegiatan produksi maupun untuk membiayai hidupnya.
d. Indeks Harga Saham
Indeks harga saham adalah indeks harga yang mengukur perubahan harga saham di
pasar modal.
4. Perhitungan Indeks Harga
Di dalam menyusun angka indeks, terdapat empat persoalan pokok yang harus
diperhatikan. Keempat persoalan pokok tersebut kalau tidak diperhatikan akan
menyebabkan hasil pengukurannya kurang berguna. Empat persoalan pokok tersebut
adalah perumusan tujuan penyusunan angka indeks, sumber dan syarat perbandingan
data, pemilihan periode dasar, dan pemilihan timbangan (pembobotan). Keempat
persoalan pokok tersebut secara berturut-turut dibahas dalam uraian berikut ini.
Perhitungan indeks harga secara garis besarnya ada dua macam yaitu perhitungan indeks
harga yang tidak tertimbang dan perhitungan indeks harga secara tertimbang:
MODUL EKONOMI XI 42
a. Indeks harga agregatif tertimbang
• Pengertian Inflasi
Inflasi adalah proses naiknya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga satu atau beberapa barang tertentu pada saat tertentu (hanya
sementara) meskipun dengan persentase yang cukup besar belum bisa dikatakan
sebagai inflasi.
Inflasi memang tidak secara otomatis menurunkan standard hidup, namun inflasi
tetap merupakan masalah. Mengapa sebagai masalah? Setidaknya ada tiga alasan,
yaitu:
MODUL EKONOMI XI 43
a. Demand-pull inflation.
Pengertian demand-pull inflation adalah
kenaikan harga secara umum dan terus
menerus karena adanya kenaikan jumlah
permintaan barang/jasa. Inflasi ini terjadi
karena adanya kenaikan permintaan total
(aggregate demand), sedangkan kapasitas
produksi telah berada atau hampir dalam
kesempatan kerja penuh (full employment).
Dalam keadaan hampir kesempatan kerja
penuh, kenaikan permintaan total akan
menaikkan harga dan hasil produksi (out put). Jika kesempatan kerja penuh telah
tercapai, penambahan permintaan hanyalah akan menaikkan harga saja, hal ini sering
disebut sebagai inflasi murni.
b. Cost-push Inflation.
Pengertian Cost-push Inflation adalah kenaikan harga secara umum dan terus-
menerus sebagai akibat adanya kenaikan biaya produksi. Cost push inflation
biasanya ditandai dengan kenaikan harga serta turunnya produksi. Keadaan ini
biasanya diawali dengan adanya penurunan dalam penawaran total (aggregate
supply) karena kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi akan menaikkan
harga dan turunnya produksi. Kalau proses ini berjalan terus maka timbullah cost-
push inflation.
b. Teori Keynes
Keynes mengatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat hidup di luar batas
kemampuannya. Inflasi ini terjadi sebagai proses perebutan bagian rejeki di antara
kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada yang
disediakan oleh masyarakat. Jika jumlah permintaan efektif dari semua golongan
masyarakat melebihi barang yang tersedia, maka harga akan naik.
MODUL EKONOMI XI 44
c. Teori Strukturalis
Teori strukturalis adalah teori inflasi jangka panjang. Teori ini memberikan tekanan
pada kekakuan dari struktur perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara
berkembang. Karena sebab-sebab struktural pertambahan produksi barang-barang
terlalu lamban dibandingkan dengan kebutuhannya, akibatnya harga naik dan terjadi
kelangkaan devisa.
• Jenis Inflasi
Menurut sifatnya, tingkat inflasi di tiap-tiap negara bisa berbeda. Dalam ilmu
ekonomi, besarnya tingkat inflasi dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu (1) Inflasi
merayap (creeping inflation), (2) Inflasi menengah (galloping inflation), dan (3) Inflasi
tinggi (hyper inflation).
• Menghitung Inflasi
Untuk dapat menghitung tingkat inflasi terlebih dahulu harus diketahui indeks
harga konsumen (IHK). IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang
dan jasa yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu
tertentu. Untuk menghitung IHK digunakan rumus :
a. Kebijakan Moneter.
Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar. Salah
satu komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposit ).
Bank sentral dapat mengatur uang giral ini melalui penetapan cadangan minimal.
Untuk menekan laju inflasi cadangan minimal ini dinaikkan sehingga jumlah uang
menjadi lebih kecil. Bank sentral juga dapat menggunakan tingkat diskonto (discount
rate). Discount rate adalah tingkat diskonto untuk pinjaman yang diberikan oleh bank
sentral kepada bank umum. Apabila tingkat diskonto dinaikkan oleh bank sentral maka
keinginan bank umum untuk meminjam makin kecil sehingga cadangan yang ada pada
bank umum juga makin kecil. Akibatnya, kemampuan bank umum memberikan
MODUL EKONOMI XI 45
pinjaman kepada masyarakat juga makin kecil sehingga jumlah uang beredar turun dan
inflasi menjadi turun.
b. Kebijakan Fiskal.
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan pengeluaran pemerintah dan perpajakan
yang secara langsung dapat memengaruhi permintaan total, sehingga akan
memengaruhi harga. Artinya inflasi dapat dicegah dengan penurunan permintaan total.
Dengan menaikkan pajak, maka daya beli masyarakat akan berkurang. Dengan
mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah, maka permintaan terhadap barang
dan jasa juga semakin berkurang. Dengan demikian kenaikan harga barang dan jasa
dapat dicegah, sehingga inflasi dapat ditekan.
5. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat akan uang tunai untuk menunjang
kegiatan ekonominya. Dalam konsep ini, permintaan uang yang dibahas adalah
permintaan seluruh anggota masyarakat, dan bukanlah permintaan uang oleh individu.
Permintaan uang dalam suatu negara menarik perhatian bagi John Maynard Keynes.
Dalam teorinya liquidity preference (teori hasrat menahan uang tunai) Keynes
mengemukakan bahwa masyarakat memegang uang tunai karena mereka mempunyai
motif tertentu yang dapat dipenuhi dengan menggunakan uang tunai. Ada tiga motif yang
mendasari masyarakat untuk memiliki uang tunai yaitu: (1) transaction motive atau motif
transaksi, (2) precautionary motive atau motif berjaga-jaga, dan (3) speculative motive atau
motif spekulasi.
Kurva permintaan uang memperlihatkan hubungan antara jumlah uang yang diminta
masyarakat dengan tingkat suku bunga. Hubungan negatif antara tingkat suku bunga
dengan jumlah uang yang diminta dapat digambarkan sebagai berikut.
MODUL EKONOMI XI 46
Suku Bunga
i2
i1 MD
Kurva di atas memperlihatkan bahwa jika suku bunga naik (i1 ke i2), maka jumlah uang
yang diminta menurun (M1 ke M2), karena masyarakat akan cenderung menyimpan uang
dalam bentuk surat berharga. Sebaliknya jika suku bunga menurun, maka jumlah uang
yang diminta akan meningkat. Menurunnya suku bunga mendorong masyarakat
memegang uang tunai untuk spekulasi.
a. Pengeluaran konsumen
Jika pengeluaran konsumen meningkat, permintaan akan uang juga meningkat
b. Biaya transaksi saham dan obligasi
c. Perubaha harga secara umum
6. Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah uang yang disediakan oleh pemerintah dan bank-bank,
yaitu seluruh uang kartal dan uang giral yang beredar dalam masyarakat.
Ada sejumlah faktor yang memengaruhi jumlah penawaran uang yang beredar di
masyarakat antara lain pendapatan, tingkat suku bunga, selera masyarakat, harga barang,
fasilitas kredit, dan kekayaan yang dimiliki masyarakat.
Dalam teori ekonomi makro umumnya jumlah uang yang ditawarkan atau yang beredar
dilambangkan MS (singkatan money supply).Jumlah uang yang beredar, baik uang kartal
maupun giral diasumsikan konstan.
a. Tingkat bunga
b. Tingkat innlasi
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
d. Kondisi kesehatan dunia perbankan
e. Nilai tukar rupiah
MODUL EKONOMI XI 47
7. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Uang
Telah kalian pelajari sebelumnya, bahwa permintaan uang terdiri atas permintaan untuk
bertransaksi, berjaga-jaga, dan berspekulasi; dan ketiga motif tersebut dikelompokkan
menjadi M1 yaitu permintaan uang untuk bertransaksi dan berjaga-jaga; dan M2 yaitu
permintaan uang untuk berspekulasi. Di sisi lain, penawaran uang adalah Ms, yang terdiri
atas jumlah uang kartal dan uang giral. Ms tersebut merupakan jumlah yang konstan.
Keseimbangan permintaan dan penawaran uang mencerminkan hubungan antara tingkat
suku bunga dan pendapatan nasional, dengan asumsi variabel-variabel ekonomi makro
lainnya tetap.
Misal diketahui:
Carilah fungsi L-M yang menunjukkan keseimbangan permintaan dan penawaran uang!
Jawab:
M1=MT+ MPre
M1= 0,1Y+1.000.000
M2=25.000.000-500.000 i
MD=0,1Y+1.000.000+25.000.000-500.000i
MD=0,1Y+26.000.000-500.000i
Ms =56.000.000
0,1Y+26.000.000-500.000i = 56.000.000
0,1Y=56.000.000-26.000.000+500.000i
0,1Y=30.000.000+500.000i
Y = 300.000.000+5.000.000i
MODUL EKONOMI XI 48
LATIHAN SOAL
2. Harga bahan makanan pada suatu pasar tahun 2017-2018 adalah sebagai berikut:
Nama Barang Harga 2017 Harga 2018
Beras ( kg ) Rp 10.000,00 Rp 12.000,00
Gula ( kg ) Rp 12.000,00 Rp 13.000,00
Terigu ( kg ) Rp 9.000,00 Rp 10.000,00
jumlah Rp 31.000,00 Rp 35.000,00
Kesimpulan yang diperoleh dari tabel daftar barang dan harga di atas adalah ...
A. Kenaikan harga tahun 2018 dibandingkan dengan harga 2017 sebesar 112, 90%
B. Indeks harga adalah Rp 35.000,00 – Rp 31.000,00 dibagi 3
C. Kenaikan harga tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar Rp 4.000,00
D. Kenaikan harga rata-rata dari tahun 2017 ke tahun 2018 adalah sebesar 12,90%
E. Kenaikan harga rata-rata dari tahun 2017 ke tahin 2018 adalah sebesar 13,64%
3. Harga minyak goreng pada bulan Maret Rp 20.000,00, sedangkan pada bulan April Rp
22.000,00. Dari data tersebut besarnya indeks harganya adalah ...
A. 109%
B. 110%
C. 111%
D. 112%
E. 115%
4. Berikut adalah data harga rata-rata setelah diolah sementara untuk memperoleh indeks
harga tertimbang dari 3 jenis barang:
Nama Barang Harga 2017 Harga 2018
( Pn x Qn ) ( Po x Qn )
Beras ( kg ) Rp 300.000,00 Rp 400.000,00
Gula ( kg ) Rp 200.000,00 Rp 300.000,00
Terigu ( kg ) Rp 50.000,00 Rp 100.000,00
Indeks harga tertimbang pada tahun 2018 atas dasar tahun 2017 adalah ...
A. 140%
B. 143%
C. 145,40%
D. 145,45%
MODUL EKONOMI XI 49
E. 145,50%
Berdasarkan tabel di atas , laju inflasi bulan Maret atas tahun dasar bulan Februari
sebesar ...
A. 2,57%
B. 2,88%
C. 4,26%
D. 4,45%
E. 7,21%
7. Pada tahun 1966, Indonesia pernah mengalami inflasi di atas 650%. Menurut tingkat
keparahannya, pada masa itu inflasi yang terjadi termasuk inflasi ...
A. Ringan
B. Sedang
C. Berat
D. Sangat berat
E. Tinggi
Pihak yang dirugikan dengan adanya inflasi ditunjukkan pada nomor ...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 3 dan 5
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 3 dan 5
E. 3, 4 dan 5
MODUL EKONOMI XI 50
9. Jika harga rata-rata tahun 2015 adalah Rp 135.000 dan harga rata-rata tahun 2016
adalah Rp 175.000. inflasi yang terjadi dilihat dari tingkat keparahannya adalah inflasi …
A. ringan
B. sedang
C. berat
D. super berat
E. super kilat berat
B. Uraian
1. Menurut Anda, jika harga kebutuhan pokok pada saat menjelang lebaran naik, apakah
bisa dikatakan inflasi?
2. Apa yang Anda ketahui tentang indeks harga?
3. Tuliskan tujuan penghitungan indeks harga.
4. Jelaskan tiga komponen utama yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan inflasi.
5. Tuliskan dan jelaskan teori tentang permintaan dan penawaran uang!
LEMBAR TUGAS
Penilaian Produk
MODUL EKONOMI XI 51
KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
4.5 Menyajikan hasil analisis kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 52
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 53
MATERI
MODUL EKONOMI XI 54
5. Pengertian Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur tentang penerimaan dan
pengeluaran negara. Sumber-sumber penerimaan negara antara lain dari pajak,
penerimaan bukan pajak, serta bantuan/pinjaman dari luar negeri. Sementara
pengeluaran negara digolongkan menjadi dua yaitu pengeluaran rutin seperti gaji
pegawai, belanja barang dan pengeluaran pembangunan.
6. Tujuan Kebijakan Fiskal
Ada empat tujuan kebijakan fiskal yaitu :
a. Menurunkan tingkat inflasi.
b. Meningkatkan produk domestik bruto.
c. Mengurangi tingkat pengangguran.
d. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
7. Instrumen Kebijakan Fiskal
Sektor fiskal yang dapat berpengaruh terhadap pendapatan nasional antara lain
sebagai berikut.
- Konsumsi merupakan semua pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhannya. Penjumlahan konsumsi rumah-rumah tangga suatu negara
merupakan konsumsi nasional.
- Tabungan (saving) biasanya dinotasikan dengan huruf S. Tabungan (S)
adalah sisa pendapatan (Y) setelah digunakan untuk konsumsi (C), atau
dapat ditulis sebagai S = Y – C.
Hal ini berarti bahwa: besarnya tabungan baru diketahui setelah besarnya
konsumsi diketahui dan fungsi tabungan baru diketahui setelah fungsi
konsumsi diketahui.
- Investasi merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh sektor bisnis. Investasi
dapat berbentuk investasi tetap bisnis atau business fixed investment.
Investasi dapat digolongkan dalam kegiatan injeksi, yang artinya kenaikan
pengeluaran investasi dapat menaikkan pendapatan nasional.
- Pajak dan subsidi terkait langsung dengan penerimaan atau pengeluaran
pemerintah sehubungan dengan rakyat. Pemerintah memungut pajak dari
rakyat, dan pemerintah memberikan subsidi kepada rakyat. Secara ekonomi
makro, pajak mengurangi pendapatan masyarakat yang siap dibelanjakan.
Sebaliknya, subsidi menambah pendapatan masyarakat yang siap
dibelanjakan.
- Sektor pemerintah dapat memengaruhi perekonomian melalui kebijakan
anggaran pengeluaran pemerintah (G), variabel pajak (T), maupun variabel
Subsidi (F).
- Sektor luar negeri mempunyai peranan terhadap pendapatan nasional. Di
dalam ekonomi makro, sektor luar negeri yang dibahas hanyalah ekspor dan
impor. Ekspor yaitu penjualan barang ke luar negeri. Besarnya ekspor
ditentukan oleh pembeli di luar negeri. Oleh karena itu, besarnya ekspor tidak
bisa dikendalikan oleh perekonomian dalam negeri.Impor adalah pembelian
barang dari luar negeri. Oleh karena itu pada umumnya impor ini untuk
konsumsi, maka besarnya impor tergantung pada pendapatan nasional.
MODUL EKONOMI XI 55
8. Hubungan Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Perekonomian
Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter merupakan cara untuk mempengaruhi
perekonomian. Keduanya dijalankan agar perekonomian berjalan sesuai yang
diharapkan. Kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dapat dijalankan secara
bersama-sama untuk mencapai suatu target tertentu misalnya untuk mengatasi
laju inflasi yang tinggi.
MODUL EKONOMI XI 56
LATIHAN SOAL
Kebijakan yang dilakukan agar mengurangi jumlah uang beredar ditunjukkan nomor...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 1, 2 dan 5
D. 2, 3 dan 4
E. 3, 4 dan 5
MODUL EKONOMI XI 57
memperketat pemberian kredit. Dampak kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah
tersebut adalah ...
A. Keberadaan jumlah barang-barang impor di dalam negeri semakin bertambah
B. Mengusahakan tingkat inflasi supaya tidak meningkat ke arah hiperinflasi
C. Uang yang beredar di masyarakat akan berkurang seiring dengan pengetatan kredit
D. Harga-harga kebutuhan pokok di masyrakat akan semakin meningkat
E. Jumlah uang beredar di masyarakat tidak semakin bertambah
5. Keadaan dalam masyarakat terjadi harga yang selalu naik, banyak PHK, pengangguran
bertambah dan inflasi yang semakin tinggi. Untuk mengatasi masalah tersebut
pemerintah mengadakan kebijakan sebagai berikut:
1. Menaikkan tarif pajak
2. Diversifikasi pajak
3. Menaikkan suku bunga
4. Politik pasar terbuka
5. Mengadakan deskriminasi harga
6. Apabila perekonomian negara dalam keadaan lesu ( resesi ), salah satu cara yang tepat
untuk mengatasi keadaan ekonomi tersebut adalah dengan cara ...
A. Menaikkan tingkat suku bunga bank
B. Menaikkan cadangan kas
C. Mengadakan kredit selektif
D. Menurunkan suku bunga
E. Menjual surat-surat berharga
MODUL EKONOMI XI 58
8. Salah satu kebijakan moneter adalah …
A. Menaikkan tarif pajak
B. Menghemat pengeluaran pemerintah
C. Menurunkan tarif pajak
D. Menambah anggaran belanja negara
E. Menjual surat-surat berharga
9. Contoh kebijakan fiskal adalah ….
A. Membeli surat berharga
B. Menjual surat berharga
C. Menaikkan tarif pemungutan pajak
D. Menaikkan cadangan tunai bank umum
E. Melonggarkan pemberian kredit
B. Uraian
LEMBAR TUGAS
Penilaian Produk
Buatlah analisis hubungan antara inflasi dengan kebijakan moneter dan fiskal di
Indonesia selama 3 tahun terakhir!
MODUL EKONOMI XI 59
E-MODUL
EKONOMI
XI
SEMESTER 2
MODUL EKONOMI XI 60
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis APBN dan APBD dalam pembangunan ekonomi.
4.6 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran APBN dan APBD dalam pembangunan
ekonomi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 61
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 62
MATERI
A. APBN
1. Pengertian APBN
Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, pada pasal 1
ayat 7 disebutkan bahwa yang dimaksud Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat. APBN merupakan suatu daftar yang berisi rencana penerimaan
dan pengeluaran negara Indonesia dalam jangka waktu satu tahun (dari tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Desember), yang ditetapkan oleh Presiden dan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia.
Anggaran pendapatan dan belanja negara memiliki fungsi dan tujuan. Adapun fungsi dan
tujuan APBN adalah sebagai berikut.
a. Fungsi APBN
Berdasarkan Undang-Undang No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pada
Pasal 3 ayat (4) disebutkan bahwa APBN mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
MODUL EKONOMI XI 63
kenegaraan untuk meningkatkan produksi dan kesempatan kerja dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
3. Komponen APBN
a) Pemerintah pusat
Belanja pemerintah pusat dapat diklasifikasikan berdasarkan organisasi, fungsi,
dan jenisnya. Sedangkan belanja pemerintah berdasarkan jenisnya, meliputi :
1. Belanja pegawai
2. Belanja barang
3. Belanja modal
4. Pembayaran bunga utang
5. Subsidi
6. Belanja hibah
7. Bantuan sosial
8. Belanja lain-lain
b) Pemerintah daerah/transfer ke daerah
MODUL EKONOMI XI 64
- Dana perimbangan Dana Bagi Hasil (DBH)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Khusus (DAK)
❖ Prinsip APBN
1. Prinsip Penyusunan APBN Berdasarkan Aspek Pendapatan
Prinsip-prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pendapatan antara lain dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut.
• Intensifikasi penerimaan anggaran dalam jumlah dan kecepatan penyetoran.
• Intensifikasi terhadap penagihan serta pemungutan piutang negara, dan juga
sewa atas penggunaan barang-barang milik negara.
• Penutupan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara dan denda yang
telah dijanjikan
❖ Asas APBN
MODUL EKONOMI XI 65
7. Cara Penyusunan APBN
RAPBN
dibahas
Dikembalikan untuk dilaksanakan
DPR DPD
MODUL EKONOMI XI 66
B. APBD
1. Pengertian APBD
APBD atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah bentuk pengelolaan
keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan peraturan daerah. APBD merupakan
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang sudah disetujui oleh DPRD. Tahun
anggaran APBD ini meliputi masa satu tahun, sejak tanggal 1 Januari sampai 31 Desember
tahun berjalan.
a. Fungsi APBD
• Fungsi Otorisasi : anggaran daerah menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi Perencanaan : anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen
dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
• Fungsi Pengawasan : anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
• Fungsi Alokasi : untuk membayar pengeluaran pemerintah di segala bidang
sesuai dengan kebutuhannya.
• Fungsi Distribusi : didistribusikan lagi ke masyarakat berupa subsidi, premi, dan
dana pensiun.
• Fungsi Stabilisasi : terkait dengan kebijakan fiskal yang salah satu tujuannya
adalah menciptakan kestabilan perekonomian dalam bentuk pengendalian
inflasi.
1) Penerimaan daerah, yakni semua pendapatan yang sumbernya berasal dari penerimaan
pajak, penerimaan bukan pajak, serta penerimaan hibah dari dalam dan luar negeri
selama tahun anggaran yang bersangkutan.
2) Belanja daerah, yakni seluruh pembelanjaan yang dilakukan oleh daerah dalam rangka
melaksanakan fungsinya sebagai fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi.
3) Pembiayaan, yakni komponen yang digunakan untuk mengatasi surplus atau defisit
anggaran.
MODUL EKONOMI XI 67
4. Sumber-Sumber Penerimaan Daerah
5. Pengeluaran/Belanja Daerah
1. Kelompok belanja tidak langsung : belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Terdiri dari belanja pegawai,
bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangan, dan
belanja tidak terduga.
2. Kelompok belanja langsung : belanja yang dianggarkan terkait secara langsung
dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
6. Penyusunan APBD
Sama seperti APBN, APBD pun punya prosedur penyusunan, nih. Awalnya, akan ada
penyampaian KUA (Kebijakan Umum Anggaran) APBD bersamaan dengan rencana kerja
pemerintah daerah.
Lalu, pemerintah daerah mengajukan rancangan peraturan daerah tentang APBD beserta
penjelasan dan dokumen pendukung pada DPRD yang nantinya akan dibahas untuk
disetujui. Setelah itu, akan ada pengesahan oleh Menteri Dalam Negeri bagi provinsi dan
gubernur bagi kabupaten/kota terhadap rancangan peraturan kepala daerah yang dilakukan
maksimal 15 hari kerja pasca rancangan diterima.
Sebelum APBD ditetapkan oleh gubernur, paling lambat 3 hari kerja sudah harus
disampaikan pada Mendagri untuk evaluasi. Lalu, Mendagri akan memberikan hasil evaluasi
maksimal 15 hari pasca rancangan diterima. Bila Mendagri tidak memberikan hasil
evaluasinya dalam waktu 15 hari itu, gubernur bisa menetapkan rancangan peraturan daerah
APBD menjadi peraturan daerah APBD.
Kalau bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan lebih tinggi, gubernur dan
DPRD bisa menyempurnakan rancangan paling lambat 7 hari sejak hasil evaluasi diterima.
MODUL EKONOMI XI 68
Tapi, kalau hasil evaluasi tidak ditindaklanjuti, Mendagri bakalan membatalkan sekaligus
menyatakan berlakunya pagu atau acuan APBD tahun sebelumnya. Nah, kalau APBD sudah
ditetapkan dengan peraturan daerah, pelaksanaannya dijalankan lebih lanjut dengan
keputusan gubernur/bupati/walikota.
MODUL EKONOMI XI 69
LATIHAN SOAL
MODUL EKONOMI XI 70
C. 2, 3 dan 4
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
5. Transfer dana daerah dan dana desa diharapkan dapat digunakan untuk pembangunan
infrastruktur, pengentasan kemiskinan, pendanaan pendidikan, sosial dan kesehatan
serta peningkatan pengelolaan keuangan, pelayanan dasar publik dan kesejahteraan
masyarakat. Dana tersebut dikeluarkan oleh...
A. Pemerintah daerah
B. Pemerintah pusat
C. Pemerintah pusat melalui DPR
D. Pemerintah daerah dengan persetujuan pemerintah pusat
E. Pemerintah desa
7. Dalam APBD terdapat beberapa fungsi anggaran, berikut yang menunjukkan fungsi
alokasi adalah ...
A. APBD sebagai dasar bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan pendapatan dan
belanja pada tahun yang bersangkutan
B. Dalam pendistribusiannya APBD harus mempertahankan rasa keadilan dan
kepatuhan
C. APBD menjadi pedoman untuk menilai kegiatan penyelenggaraan pemerintah
daerah
D. APBD diarahkan untuk tujuan mengurangi pengangguran daerah setempat
E. APBD menjadi pedoman penyusunan kegiatan pemerintah daerah pada tahun yang
bersangkutan
8. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1. PPN sebesar 10% yang dibebankan kepada konsumen dalam membayar barang
2. Bea masuk atas barang-barang impor mengalami kenaikan
3. Sebagian besar daerah mengembangkan sektor pariwisata dalam rangka
menambah penerimaan daerah
4. Pajak penghasilan dikenakan atas penghasilan yang diterima wajib pajak
5. Retribusi parkir di daerah didistribusikan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
MODUL EKONOMI XI 71
Sumber penerimaan pemerintah pusat ditunjukkan pada nomor ...
A. 1, 2 dan 3
B. 1, 2 dan 4
C. 2, 3 dan 5
D. 2, 4 dan 5
E. 3, 4 dan 5
9. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berfungsi sebagai alat untuk memelihara
dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian negara. Pernyataan
tersebut merupakan fungsi APBN yaitu fungsi ....
A. otorisasi
B. Distribusi
C. Alokasi
D. Stabilisasi
E. Perencanaan
10. Tujuan dan prinsip penyusunan APBN sebagai berikut :
1. Penyusunan APBN harus hemat, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang
disyaratkan
2. Intensifikasi penerimaan anggaran dalam hal jumlah ketepatan penyetoran
3. Meningkatkan koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintah
4. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal
5. Menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa
12. Suatu daerah memiliki keterbatasan dana pendidikan dan kesehatan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, pemerintah menganggarkan belanja negara. Berkaitan dengan
hal tersebut, komponen anggaran yang dimaksud adalah ...
A. Dana alokasi umum
B. Dana alokasi khusus
C. Dana otonomi khusus
D. Dana penyesuaian
13. Untuk mengatur arah dan laju pertumbuhan ekonomi yang diharapkan, pada akhirnya
akan meningkatkan kesempatan kerja dan kemakmuran, pemerintah mengeluarkan
kebijakan fiskal . Kebijakan fiskal adalah kebijakan makro ekonomi yang ditempuh
melalui dan dilakukan dengan menggunakan instrumen ....
MODUL EKONOMI XI 72
A. Surat Utang negara ( SUN )
B. Peraturan perundang-undangan
C. Sertifikat Bank Indonesia (SBI )
D. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN )
E. Tingkat bunga, kurs valuta asing dan lalu lintas devisa
14. Upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik termasuk dalam komponen ....
A. Anggaran belanja barang
B. Dana alokasi umum
C. Dana alokasi khusus
D. Anggaran belanja pegawai
E. Anggaran belanja modal
15. Dana perimbangan dalam pengalokasian anggran untuk belanja daerah ditunjukkan
pada kolom...
A. B. C. D. E.
Dana alokasi Belanja Dana alokasi Bantuan sosial Belanja barang
umum pegawai khusus
Dana alokasi Dana bagi hasil Dana alokasi Belanja modal Bunga utang
khusus umum
Dana bagi Belanja subsidi Dana otonomi Belanja subsidi Dana hibah
hasil
MODUL EKONOMI XI 73
17. Pada saat harga kebutuhan pokok naik, pemerintah melakukan operasi pasar. Atas
kegiatan ini, pemerintah mengeluarkan anggaran belanja...
A. Barang
B. Modal
C. Pegawai
D. Subsidi
E. Hibah
18. Perhatikan Anggaran Pendapatan dan Belanja berikut ini ( dalam triliun )
Sumber I II III IV V
penerimaan
Pajak 650 650 750 900 850
Non pajak 450 400 500 500 450
pengeluaran
pusat 700 700 800 900 900
daerah 450 500 450 600 500
19. APBN diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. Dalam hal ini APBN mempunyai
fungsi ....
A. Otorisasi
B. Perencanaan
C. Pengawasan
D. Alokasi
E. Stabilisasi
20. Dibawah ini merupakan sumber-sumber penerimaan negara:
1. Pajak penghasilan
2. Bea masuk
3. Pajak pungutan ekspor
4. Penerimaan sumber daya alam
5. Bagian laba BUMN
MODUL EKONOMI XI 74
B. Uraian
LEMBAR TUGAS
Proyek
Langkah-langkah kegiatan :
1. Bentuklah kelompok yang beranggotakan 4-5 orang!
2. Carilah data APBD 3 kabupaten/kota di Indonesia selama 2 tahun!
3. Analisislah perkembangan APBD tersebut, adakah perbedaan perkembangan APBD
tiap-tiap kabupaten/kota? Mengapa?
4. Buatlah dalam bentuk laporan kegiatan!
MODUL EKONOMI XI 75
KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis perpajakan dalam pembangunan ekonomi.
4.7 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam pembangunan ekonomi.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 76
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 77
MATERI
1. Pengertian Pajak
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
2. Fungsi Pajak
Pajak memiliki fungsi budgeter dan fungsi regulasi.
a. Fungsi Budgeter (Sumber Pendapatan Negara)
Pajak berfungsi sebagai sumber utama penerimaan negara guna membiayai
pengeluaran-pengeluarannya baik bersifat rutin maupun untuk pembangunan.
b. Fungsi Regulasi (Alat Pengatur Kegiatan Ekonomi)
Pemungutan pajak dapat digunakan untuk mengatur hal-hal sebagai berikut.
1) Melaksanakan kebijakan negara dalam bidang ekonomi dan sosial.
2) Mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan.
Fungsi Regulasi dikategorikan menjadi:
1) Fungsi Alokasi
Pajak sebagai sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa untuk
publik (masyarakat).
2) Fungsi Distribusi (Alat Pemerataan Pendapatan)
Pajak berfungsi sebagai alat pendistribusian pendapatan untuk mengurangi
ketimpangan/kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat sehingga kesejahteraan
tidak terkonsentrasi pada sekelompok orang tertentu tetapi merata ke seluruh rakyat
Indonesia dan sekaligus sebagai alat pemerataan pendapatan masyarakat dan
kesejahteraan masyarakat.
3) Fungsi Stabilitas
Yang dimaksud dengan fungsi stabilitas ekonomi adalah pajak sebagai sarana/alat
untuk menciptakan stabilitas ekonomi.
c. Fungsi Demokrasi
Pajak merupakan bukti bakti rakyat kepada negaranya.
MODUL EKONOMI XI 78
3. Syarat Pemungutan Pajak
Syarat pemungutan pajak adalah landasan prinsip yang harus ada dalam setiap aktivitas
pemungutan pajak. Berikut ini 5 syarat pemungutan pajak di Indonesia.
4. Manfaat Pajak
Pajak yang dipungut oleh negara bermanfaat sebagai berikut.
a. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara
b. Sebagai alat pemerataan ekonomi
c. Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
6. Asas Pajak
a. Menurut Adam Smith
• Asas Equality (keseimbangan atau keadilan)
Asas ini mengharuskan negara menyesuaikan dengan kemampuan dan
penghasilan warga negaranya ketika ingin melakukan pemungutan pajak.
• Asas Certainty (kepastian hukum)
MODUL EKONOMI XI 79
Pemungutan pajak harus ada aturan dan dasar yang jelas dengan sanksi hukum
yang tegas, hal ini dimaksudkan agar pemungutan pajak tetap dalam koridor yang
benar dan tidak ada penyelewengan.
• Asas Convinience of Payment (tepat waktu)
Pemungutan pajak harus dilaksanakan pada waktu yang tepat, dimana wajib
pajak tidak keberatan atau kesulitan saat membayar tanggungan pajaknya.
• Asas Effeciency (efisiensi atau ekonomis)
Pelaksanaan pemungutan pajak harus dilakukan secara seefisien mungkin.
MODUL EKONOMI XI 80
• Asas administrasi
Asas administrasi disini menyangkut beberapa aspek penting dalam pemungutan
pajak seperti kepastian pembayaran pajak yang cakupannya tentang kapan,
dimana dan berapa lama dispensasi pembayaran pajak harus dilakukan, selain itu
juga tentang cara pemungutan pajak, dalam hal ini harus luwes, tidak
memberatkan dan tanpa paksaan dalam pembayaran pajak. Yang terakhir adalah
jumlah atau besarnya pajak yang harus dibayarkan.
• Asas yuridis
Kata yuridis berarti hukum. Bisa dibilang pemungutan pajak pelaksanaannya
harus sesuai dengan hukum dan mendapat perlindungan hukum. Hukum disini
adalah perundang-undangan suatu negara. Hal ini dimaksudkan agar
pemungutan pajak tidak akan terjadi penyelewengan atau kesalahan serta tidak
ada pihak yang dirugikan.
7. Jenis Pajak
1) Berdasarkan pihak yang memungut
• Pajak pusat adalah pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah Pusat,
dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
• Pajak daerah merupakan pajak-pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah
Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
2) Berdasarkan pihak yang menanggung
• Pajak Langsung adalah pajak yang bebannya ditanggung sendiri oleh wajib pajak
dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain.
• Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak
lain karena jenis pajak ini tidak memiliki surat ketetapan pajak.
3) Berdasarkan sifat
• Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal pada subjeknya. (contoh : PPh dan
PBB)
• Pajak objektif berpangkal kepada objeknya. (contoh : PPN)
MODUL EKONOMI XI 81
1. Self Assessment System
Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan
penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan.
Dengan kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung,
membayar, dan melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau
melalui sistem administrasi online yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini adalah sebagai pengawas dari
para wajib pajak. Self assessment system diterapkan pada jenis pajak pusat.
Contohnya adalah jenis pajak PPN dan PPh. Sistem pemungutan pajak yang satu ini
mulai diberlakukan di Indonesia setelah masa reformasi pajak pada 1983 dan masih
berlaku hingga saat ini.
Namun, terdapat konskuensi dalam sistem pemungutan pajak ini. Karena wajib pajak
memiliki wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan,
maka wajib pajak biasanya akan mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil
mungkin.
• Penentuan besaran pajak terutang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri.
• Wajib pajak berperan aktif dalam menuntaskan kewajiban pajaknya mulai dari
menghitung, membayar, hingga melaporkan pajak.
• Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketetapan pajak, kecuali jika wajib
pajak telat lapor, telat bayar pajak terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya
wajib pajak bayarkan namun tidak dibayarkan.
2. Official Assessment System
Official Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan
wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat
perpajakan sebagai pemungut pajak.
Dalam sistem pemungutan pajak Official Assessment, wajib pajak bersifat pasif dan
pajak terutang baru ada setelah dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus.
Sistem pemungutan pajak ini bisa diterapkan dalam pelunasan Pajak Bumi Bangunan
(PBB) atau jenis pajak daerah lainnya.
Dalam pembayaran PBB, KPP merupakan pihak yang mengeluarkan surat ketetapan
pajak berisi besaran PBB terutang setiap tahunnya.
MODUL EKONOMI XI 82
Jadi, wajib pajak tidak perlu lagi menghitung pajak terutang melainkan cukup membayar
PBB berdasarkan Surat Pembayaran Pajak Terutang (SPPT) yang dikeluarkan oleh
KPP tempat objek pajak terdaftar.
Biasanya tarif pajak berupa persentase yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
Ada berbagai jenis tarif pajak dan setiap jenis pajak pun memiliki nilai tarif pajak yang
berbeda-beda.
Dasar pengenaan pajak merupakan nilai dalam bentuk uang yang dijadikan dasar untuk
menghitung pajak terutang.
1. Tarif Progresif
Tarif pajak progresif merupakan tarif pungutan pajak yang mana persentase akan naik
sebanding dengan dasar pengenaan pajaknya.
MODUL EKONOMI XI 83
Di Indonesia itu sendiri, tarif pajak progresif ini diterapkan untuk pajak penghasilan
(PPh) wajib pajak orang pribadi, seperti:
• Lapisan penghasilan kena pajak (PKP) sampai Rp50 juta, tarif pajaknya 5%.
• Lapisan PKP lebih dari Rp50 – Rp250 juta, tarif pajaknya 15%.
• Lapisan PKP lebih dari Rp250 -Rp500 juta, tarif pajakya 25%.
• Lapisan PKP di atas Rp500 juta, tarif pajaknya 30%.
2. Tarif Degresif
Tarif degresif ini kebalikan dari tarif progresif. Artinya, tarif pajak ini merupakan tarif
pajak yang persentasenya akan lebih kecil dari jumlah yang dijadikan dasar pengenaan
pajak tinggi. Atau, persentase tarif pajak akan semakin rendah ketika dasar pengenaan
pajaknya semakin meningkat.
Jadi, jika persentasenya semakin kecil, jumlah pajak terutang tidak ikut mengecil.
Melainkan bisa jadi lebih besar karena jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya
semakin besar.
3. Tarif Proporsional
Tarif proporsional merupakan tarif yang persentasenya tetap meski terjadi perubahan
terhadap dasar pengenaan pajak. Jadi, seberapa pun jumlah objek pajak,
persentasenya akan tetap.
MODUL EKONOMI XI 84
Contohnya adalah Pajak Pertambahan Nilai (10%) dan PBB (0,5%) dari berapa pun
objek pajaknya.
4. Tarif Tetap
Tarif tetap atau tarif pajak regresif adalah tarif pajak yang nominalnya tetap tanpa
memerhatikan jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya.
Tarif tetap juga dapat diartikan sebagai tarif pajak yang akan selalu tetap sesuai dengan
peraturan yang telah diberlakukan, seperti Bea Meterai dengan nilai atau nominal
sebesar Rp3.000 dan Rp6.000.
MODUL EKONOMI XI 85
No Lapisan Penghasilan Kena Tarif
Pajak
1. Sampai dengan Rp 5%
50.000.000,00
b) Wajib Pajak Untuk Badan Usaha Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT)
- Besarnya tarif pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri dan BUT adalah 25%
dari Penghasilan Kena Pajak
- Bagi Perseroan Terbuka (PT) dapat memperoleh tarif sebesar 5% dan bagi
Perseroan Terbatas (PT) tarif sebesar 25%
- Jumlah kepemilikan saham publiknya 40%atau lebih yang dimiliki paling sedikit
oleh 300 pihak
- Masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% keseluruhan
saham yang disetor
c) Besarnya PTKP
Berikut ini adalah tarif PTKP yang berlaku sejak tahun 2016 hingga sekarang:
MODUL EKONOMI XI 86
4) Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
Besar tarif PBB ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut.
Perlawanan terhadap pajak terdiri dari perlawanan aktif dan perlawanan pasif, yaitu :
MODUL EKONOMI XI 87
a. Perlawanan Pasif.
Perlawanan yang inisiatifnya bukan dari wajib pajak itu sendiri tetapi terjadi karena
keadaan yang ada di sekitar wajib pajak itu. Perlawanan pasif terdiri dari hambatan-
hambatan yang mempersukar pemungutan pajak dan yang erat hubungannya dengan
struktur ekonomi suatu negara, perkembangan intelektual dan moral penduduk, dan
dengan teknik pemungutan pajak itu sendiri.
1) Struktur ekonomi
Perlawanan pasif yang timbul dari lemahnya sistem kontrol yang dilakukan oleh
fiscus ataupun karena objek pajak itu sendiri sulit untuk dikontrol.
Cara perhitungan pajak yang rumit dan memerlukan pengisian formulir yang rumit
menyebabkan adanya penghindaran pajak, prosedur yang berbelit-belit yang
menyulitkan pembayar pajak dan membuka celah untuk negosiasi antara petugas
dan pembayar pajak juga dapat mengakibatkan adanya penghindaran pajak, maka
perlu diadakan penyuluhan pajak untuk menghindari adanya perlawanan pasif
terhadap pajak.
b. Perlawanan aktif
Perlawanan aktif adalah perlawanan yang inisiatifnya berasal dari wajib pajak itu sendiri.
Hal ini merupakan usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan terhadap fiscus
dan bertujuan untuk menghindari pajak atau mengurangi kewajiban pajak yang
seharusnya dibayar. Ada tiga cara perlawanan aktif terhadap pajak, yaitu:
MODUL EKONOMI XI 88
maksud dan tujuan pembuat undang-undang. Penghindaran pajak dilakukan
dengan tiga cara, yaitu:
a) Menahan Diri, yang dimaksud dengan menahan diri yaitu wajib pajak
tidak melakukan sesuatu yang bisa dikenai pajak.
b) Pindah Lokasi, yaitu memindahkan lokasi usaha atau domisili dari lokasi
yang tarif pajaknya tinggi ke loksi yang tarif pajaknya rendah.
3) Melalaikan Pajak
Melalaikan pajak dilakukan dengan cara menolak membayar pajak yang telah
ditetapkan dan menolak memenuhi formalitas yang harus terpenuhi. Melalaikan
pajak terjadi setelah SKP keluar. Melalaikan pajak adalah menolak membayar
pajak yang telah ditetapkan dan menolak memenuhi formalitas-formalitas yang
harus dipenuhi oleh wajib pajak dengan cara menghalangi penyitaan.
MODUL EKONOMI XI 89
LATIHAN SOAL
3. Beban pajak yang dapat dilimpahkan kepada orang lain disebut pajak...
A. Penjualan
B. Langsung
C. Penghasilan
D. Tidak langsung
E. Pembelian
4. Berikut ini jenis pajak yang diterima pemerintah daerah dan pemerintah pusat:
1. Pajak penghasilan
2. Pajak bumi dan bangunan
3. Pajak kendaraan bermotor
4. Pajak tontonan
5. retribusi
MODUL EKONOMI XI 90
5. Berikut adalah jenis pajak :
1. Retribusi parkir
2. Pajak hiburan
3. Pajak pertambahan nilai
4. Pajak penghasilan
5. Pajak bumi dan bangunan
MODUL EKONOMI XI 91
Di atas Rp 50.000.000,00 s/d Rp 15%
250.000.000,00
Di atas Rp 250.000.000,00 s/d Rp 25%
500.000.000,00
Di atas Rp 500.000.000,00 30%
9. Nazir memiliki tanah seluas 200 m2 dengan harga NJOP Rp 5.000.000,00/m2 dan
diatas tanah didirikan bangunan seluas 8 x 15 dengan NJOP Rp 3.000.000,00/m2 . Jika
diketahui nilai objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP) sebesar Rp 12.000.000,00 maka
besarnya PBB terutang Nasir adalah ...
A. Rp 1.248.000,00
B. Rp 1.348.000,00
C. Rp 1.448.000,00
D. Rp 2.548.000,00
E. Rp 2.696.000,00
11. Negara Y memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menghitung, melaporkan
dan membayar sendiri pajak yang terutang yang harus dibayarkan kepada negara.
Sistem pemungutan pajak yang diterapkan negara Y adalah ...
A. Official assessment system
B. Full self assessment system
C. With holding system
D. Semi self assessment system
E. Sistem campuran
F.
12. Berikut adalah objek pajak di Indonesia:
1. Rumah kontrakan
2. Gudang kain milik PT Modis
3. Toko Kinanti milik Ny. Kinanti yang ada di luar daerah
MODUL EKONOMI XI 92
4. Impor permadani
5. Penghasilan Pak Marzuki sebulan Rp 10.000.000,00
16. Pembayaran air minum atau parkir kendaraan maupun sewa pasar dari rakyat kepada
pemerintah dengan balas jasa langsung termasuk dalam...
A. Pajak langsung
B. Pajak tidak langsung
MODUL EKONOMI XI 93
C. Retribusi
D. Bea masuk
E. Pajak penjualan
17. Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak .
Dengan sistem ini wajib pajak...
A. Bersifat aktif
B. Bersifat pasif
C. Diuntungkan
D. Tidak boleh tahu perhitungannya
E. Tidak boleh banding
18. Pengusaha kena pajak A menjual secara tunai barang kena pajak dengan harga Rp
60.000.000,00, tarif PPN 10%. Maka besarnya PPN yang dikenakan pengusaha kena
pajak A kepada konsumen adalah ...
A. Rp 6.000.000,00
B. Rp 54.000.000,00
C. Rp 66.000.000,00
D. Rp 67.000.000,00
E. Rp 70.000.000,00
19. Pajak telah diatur dengan berbagai undang-undang. Hal ini memberikan jaminan hukum
baik bagi negara maupun bagi warganya. Hal ini sesuai dengan syarat ...
A. Keadilan
B. Ekonomi
C. Yuridis
D. Finansial
E. Sederhana
20. Tarif pajak penghasilan berdasarkan UU no.36 tahun 2008 sebagai berikut :
Lapisan penghasilan kena pajak Tarif pajak
0 sampai dengan Rp 50.000.000,00 5%
Di atas Rp 50.000.000,00 s/d Rp 15%
250.000.000,00
Di atas Rp 250.000.000,00 s/d Rp 25%
500.000.000,00
Di atas Rp 500.000.000,00 30%
MODUL EKONOMI XI 94
B. Uraian
1. Hitunglah jumlah penghasilan tidak kena pajak ( PTKP ) berdasarkan undang-undang
pajak penghasilan No. 36 tahun 2008 ( terbaru ) untuk seorang wajib pajak yang
menikah dan mempunyai 2 anak !
2. Hitunglah pajak penghasilan untuk seorang wajib pajak yang mempunyai PKP (
penghasilan kena pajak ) sebesar Rp 675.000.000,00 per tahun!
3. Tuan Jodi sudah menikah dan mempunyai 3 anak dengan penghasilan Rp
12.000.000,00 per bulan. Ia membayar biaya jabatan Rp 200.000,00 dan iuran pensiun
Rp 200.000,00 setiap bulan. Hitunglah besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar
Tuan Jodi setiap tahun!
4. Tuan Dayat mempunyai :
- Tanah seluas 400 m2 dengan harga jual Rp 1.000.000,00 per meter
- Rumah seluas 150 m2 dengan harga jual Rp 1.500.000,00 per meter
Jika diketahui NJOPTKP sebesar Rp 10.000.000,00 hitunglah PBB yang harus dibayar
Tuan Dayat!
LEMBAR TUGAS
Penilaian Proyek
MODUL EKONOMI XI 95
KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis konsep dan kebijakan perdagangan internasional.
4.8 Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan perdagangan internasional.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
MODUL EKONOMI XI 96
PETA KONSEP
MODUL EKONOMI XI 97
MATERI
• Dapat memperoleh barang atau jasa yang tidak bisa dihasilkan sendiri karena adanya
perbedaan sumber daya alam, kemampuan sumber daya manusia, teknologi dan
lainnya.
• Dapat memperluas pasar untuk tujuan menambah keuntungan dari spesialisasi
• Memungkinkan transfer teknologi modern untuk memahami teknik produksi yang lebih
efisien dan modern dalam hal manajemen.
• Dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi sebuah negara
• Menambah devisa negara dari hasil ekspor
• Perdagangan internasional dapat membuka lapangan pekerjaan di sebuah negara
• Menjalin persahabatan dengan negara lain
• Meningkatkan penyebaran sumber daya alam sebuah negara
MODUL EKONOMI XI 98
4. Teori-Teori Perdagangan Internasional
a. Teori Keunggulan Mutlak (Adam Smith)
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of
Nations. Yang dimaksud dengan keunggulan mutlak adalah kemampuan suatu
negara untuk menghasilkan jenis barang tertentu dengan biaya yang lebih murah
daripada negara lain karena perbedaan efisiensi. Suatu negara akan
menghasilkan barang tertentu yang biayanya lebih rendah jika dibandingkan
dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh negara lain.
Contoh Teori Keunggulan Mutlak :
Beras
Negara Tekstil (meter)
(Kg)
Beras
Negara Tekstil (m)
(Kg)
MODUL EKONOMI XI 99
mutlak pada kedua jenis barang. Dalam keunggulan komparatif jika kedua
negara melakukan spesialisasi dalam produksi barang dan melakukan
perdagangan internasional dapat saling menguntungkan asalkan harga relatif
beras terhadap tekstil tersebut di kedua negara tidak sama.
5. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional merupakan kebijakan yang terkait baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan transaksi perdagangan suatu
negara dengan negara lain.
Kebijakan tersebut diimplementasikan lewat peraturan-peraturan perdagangan
internasional yang antara lain terkait dengan kebijakan tarif, kuota, larangan ekspor,
larangan impor, subsidi, premi, diskriminasi harga, dan dumping.
a. Tarif / Bea Masuk
Tarif atau bea masuk adalah pajak yang dikenakan pada barang impor dan
merupakan salah satu cara melindungi produksi dalam negeri dari banyaknya
produk impor.
Kebijakan tarif ada dua macam :
1) Kebijakan tarif barrier yaitu tarif rendah antara 0% - 5%, tarif sedang 5% -
20%, dan tarif tinggi di atas 20%.
2) Kebijakan nontarif barrier yaitu kebijakan perdagangan selain bea masuk yang
dapat menimbulkan distorsi sehingga mengurangi potensi manfaat
perdagangan internasional. Jenis nontarif barrier ini yaitu pembatasan spesifik,
peraturan bea cukai, dan campur tangan pemerintah.
b. Kuota
Kuota adalah batasan terhadap jumlah barang yang boleh diimpor oleh suatu
negara dari semua negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan.
Ada dua macam kuota yaitu kuota impor dan kuota ekspor. Kuota impor terdiri
dari absolut atau uniteral quota (kuota ditentukan sendiri), negotiated atau
bilateral quota (kuota atas perjanjian dua negara atau lebih), dan tarif quota
(gabungan antara tarif dn kuota). Tujuan kuota ekspor yaitu mencegah barang-
barang yang penting berada di tangan musuh, agar barang-barang dalam negeri
terjamin dalam proporsi yang cukup, dan untuk mengadakan pengawasan
produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilisasi harga.
c. Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah suatu negara melarang total
semua ekspor komoditas tertentu. Tujuannya adalah barang tersebut tidak
langka di dalam negeri. Ini untuk melindungi kepentingan konsumen.
1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa)
dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu
transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang
(devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif
(+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa
negara.
- Fungsi dan Tujuan Neraca Pembayaran
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu Negara.
Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan
produk domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaan
terhadap produk domestik oleh bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor
Negara bersangkutan, semakin besar pula peranan sektor eksternal dalam
pembentukan produk domestik.
• Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh
transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
• Berfungsi untuk mendapatkan informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
2. Neraca Jasa
- Neraca jasa ialah neraca yang mencatat transaksi jasa yang diselenggarakan dan
diterima suatu negara terhadap negara lain selama jangka waktu 1 tahun.
7. Devisa
- Pengertian Devisa
Devisa adalah dapat diartikan sebagai kekayaan dalam bentuk mata uang asing yang
dimiliki oleh negara.
- Fungsi Devisa
Pada dasarnya setiap negara akan menginginkan adanya cadangan devisa yang
mencukupi. Hal itu tentunya karena devisa memiliki fungsi dan peran penting dalam
perekonomian negara. Adapun secara terperinci, fungsi devisa bagi negara adalah
sebagai berikut:
1. Menjadi alat pembayaran jasa impor dan barang-barang internasional.
2. Menjadi alat pembayaran cicilan hutang kepada luar negeri beserta dengan
bunganya.
3. Menjadi sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan-pembangunan
internasional.
4. Menjadi stabilisator nilai mata uang didalam luar negeri.
5. Dijadikan sebagai pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya diplomatik,
bantuan luar negeri, biaya perjalanan dinas pejabat dan lain sebagainya.
- Sumber Devisa
1) Ekspor barang
2) Penyelenggaraan jasa
3) TKI di luar negeri
4) Industri pariwisata
5) Bunga dan dividen dari luar negeri
6) Hadiah dan hibah dari luar negeri
7) Pungutan bea masuk
8) Penerimaan piutang
- Tujuan Devisa
→ Sebagai alat pembayar barang – barang konsumsi yang berasal dari impor, seperti
handphone, kain dll
Alat pembayaran internasional bisa juga dilakukan oleh bank dengan kesepakatan
pembeli dan penjual sebelumnya. Dengan menggunakan wesel, berarti pihak bank
dalam negeri akan mengeluarkan surat perintah pembayaran kepada bank di luar
negeri sesuai dengan tujuan, jumlah uang, dan nama orang yang tertulis di dalam
wesel.
Kenapa?
Karena penjual tidak berani melepas barang sebelum ada kepastian pembayaran dari
pembeli, dan pembeli pun tidak berani membeli sebelum ada kepastian dari penjual. Oleh
karena itu, bank berperan sebagai pihak perantara yang menjamin barang dengan
pemberian kredit.
5. Cek (Cheque)
6. Emas
7. Kompensasi Pribadi
Cara ini dilakukan dengan memberikan kemudahan antara eksportir dengan importir
dalam satu negara. Contohnya, Annisa, orang Indonesia, mengekspor barang senilai $
1.000 atau setara Rp 13.000.000 kepada Michael di Amerika. Teman Annisa, Ali, menjual
barang kepade Robert, orang Amerika, senilai Rp 13.000.000 atau setara $ 1.000.
Pembayaran dapat dilakukan dengan cara Annisa membayar kepada Ali senilai Rp
13.000.000 dan Robert membayar kepada Michael senilai $ 1.000.
Fluktuasi pergerakan harga yang terjadi akan diredam oleh pemerintah / intervensi.
Jika ada kelebihan pasokan, pemerintah akan membelinya. Sebaliknya, jika ada
permintaan berlebih untuk mata uang asing tertentu, pemerintah akan menjual
persediaan mata uangnya.
Sistem ini memang mampu memberikan kepastian tentang nilai tukar mata uang, tetapi
kelemahannya adalah bahwa pemerintah harus memiliki cadangan devisa yang sangat
besar untuk mempertahankan nilai mata uangnya.
Ada tiga jenis nilai tukar mata uang asing yang perlu kita ketahui:
• Kurs Jual – adalah kurs yang digunakan money changer atau bank saat menjual
valuta asing kepada masyarakat.
• Kurs beli – adalah kurs yang digunakan money changer atau bank saat membeli
valuta asing kepada masyarakat.
• Kurs tengah – adalah harga yang diberikan oleh bank antara kurs jual dan kurs
beli (jumlah kurs beli dan kurs jual dibagi dua)
Nilai kurs jual selalu lebih tinggi daripada nilai kurs belinya, selisih antara nilai kurs jual
dan nilai kurs beli merupakan keuntungan bagi bank/pedagang valuta asing
CONTOH :
Suatu hari Bunga mendapat tugas dalam pekerjaannya, meliput berita ke Amerika
Serikat. Dia memperoleh tunjangan dari layanan dengan biaya perjalanan sebesar
Rp.38.000.000,00. Pada saat itu, nilai tukar yang berlaku adalah
Berapa jumlah uang saku yang diterima Bunga dalam nilai dolar?
Jawaban :
Jika Bunga akan menukar rupiah ke dolar, perhitungan yang digunakan adalah
perhitungan kurs jual. Jadi, uang Bunga dalam dolar sama dengan:
Rp.38.000.000 : Rp9.500 = US $ 4.000
Dan sisa uang Bunga adalah US $ 4.000 – US $ 3.000 = US $ 1.000. Jika Bunga akan
menukar dolar ke rupiah, perhitungan yang digunakan adalah perhitungan kurs beli.
Jadi, sisa uang yang dimiliki Bunga dalam rupiah sama dengan:
4. Tuhan memberikan iklim dan sumber daya alam yang berbeda-beda sehingga hasil
produksi masing-masing negara juga berbeda. Di Indonesia konsumsi makanan yang
berbahan dasar gandum sangat banyak jumlahnya, padahal iklimkita tidak cocok untuk
menghasilkan gandum sehingga harus mengimpor dari Kanada. Menurut teori
perdagangan internasional dari Adam Smith adalah ....
5. Negara yang memiliki kekhususan sumber daya alam dan keahlian penduduk, dalam
perdagangan internsional akan memperoleh keunggulan mutlak. Teori ini dikemukakan
oleh...
A. David Ricardo
B. J. S Mill
C. A.Marshall
D. Adam Smith
E. J.M Keynes
10. Kebijakan menjual barang yang sama lebih mahal di dalam negeri dibandingkan di luar
negeri disebut...
A. Tarif
B. Premi
C. Kuota
D. Subsidi
E. Dumping
12. Untuk merangsang produk barang yang berorientasi ekspor, pemerintah telah
menetapkan kebijakan pemberian subsidi BBM terhadap perusahaan yang berorientasi
ekspor. Dampak yang diinginkan oleh pemerintah dari kebijakan ini adalah...
A. Akibat adanya subsidi BBM, maka pengusaha memperoleh keuntungan yang lebih
besar dari biasanya
B. Akibat adanya subsidi BBM, maka biaya produksi menjadi rendah sehingga
meningkatkan jumlah produksinya
C. Akibat subsidi BBM akan mengurangi barang impor sehingga devisa negara
bertambah dengan cepat
D. Akibat adanya subsidi BBM, maka harga barang menjadi lebih murah dan mampu
bersaing dengan barang impor
E. Subsidi BBM akan merangsang masyarakat untuk menjadi wirausaha sehingga
dapat mengurangi pengangguran
13. Neraca yang berisi catatan-catatan jumlah ekspor dan jumlah impor barang dan jasa
dicatat pada...
A. Neraca pembayaran internasional
B. Neraca modal
C. Neraca jasa
D. Neraca transaksi unilateral
E. Neraca perdagangan
20. Salah satu dampak adanya pasar bebas yaitu adanya persaingan produk batik dalam
negeri terhadap produk batik dari luar negeri. Dikarenakan harga batik dalam negeri
lebih tinggi daripada batik luar negeri, mengakibatkan batik luar negeri mudah bersaing
di dalam negeri. Untuk itu pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan cara membatasi
impor dari luar negeri. Kebijakan yang dimaksud dinamakan ....
A. Kuota impor
B. Kuota ekspor
C. Dumping
D. Tarif ekspor
E. Tarif impor
LEMBAR TUGAS
Penilaian Proyek
TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu :
1) kerja sama ekonomi bilateral, merupakan kerja sama ekonomi yang dilakukan dua
negara. Misalnya Indonesia dengan Korea Selatan, Indonesia dengan Australia,
Belanda dengan Jerman, dan sebagainya.
2) kerja sama ekonomi multilateral, merupakan kerja sama ekonomi yang dilakukan
antara tiga negara atau lebih. Contohnya kerja sama antara Jepang, Korea Selatan,
Jerman, dan Inggris.
c. Dilihat dari letak geografisnya, kerja sama ekonomi internasional dapat dibedakan
menjadi:
1) kerja sama ekonomi regional, merupakan kerja sama yang dilakukan oleh negara-
negara yang tergabung dalam satu kawasan tertentu. Misalnya ASEAN dan APEC.
2) kerja sama ekonomi antarregional, merupakan kerja sama ekonomi yang dilakukan
oleh kelompok-kelompok negara di kawasan lain. Misalnya kerja sama antara
negara-negara ASEAN dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).
3) kerja sama ekonomi internasional, merupakan kerja sama yang melibatkan negara-
negara di dunia tanpa dibatasi oleh region-region tertentu. Misalnya, Bank Dunia,
United Nation Development /bank (UNDP), International Labour Organization (ILO)
dan sebagainya.
4. Lembaga-Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional
Berikut ini adalah lembaga-lembaga kerja sama ekonomi internasional antara lain
a. Association of South East Asian Nations(ASEAN),
ASEAN adalah organisasi regional negara-negara Asia Tenggara yang didirikan pada
tanggal 8 Agustus 1967. Negara-negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Filipina,
Malaysia, Thailand, dan Singapura. Kemudian bergabung Brunei Darussalam (7
Januari 1984), Vietnam (1995), Laos (1997), Myanmar (1997), dan Kamboja (1999).
b. European Union(EU),
Pada tanggal 1 November 1993 berdasarkan perjanjian Maastricht, Uni Eropa atau EU
didirikan. Penggantian nama dari EEC ke EU menandakan bahwa telah berubah
kesatuan ekonomi menjadi politik.
c. United Nations Conference on Trade and Development(UNCTAD),
UNCTAD merupakan salah satu badan PBB yang kegiatannya bergerak di bidang
perdagangan dan pembangunan. Lembaga ini merupakan anak lembaga dari lembaga
utama PBB, yaitu Dewan Ekonomi dan Sosial.
d. European Free Trade Association(EFTA),
Dampak Positif
a. Meningkatkan keuangan negara
b. Membantu meningkatkan daya saing ekonomi
c. Meningkatkan investasi
d. Menjalin hubungan dagang yang adil dan transparan
e. Persengketaan diselesaikan dengan mekanisme yang jelas
Dampak Negatif
a. Ketergantungan terhadap negara lain
b. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia
c. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia
d. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif
2. Kerjasama ekonomi bilateral adalah kerja sama antara dua negara yang ...
A. Telah maju perdagangannya
B. Memiliki sistem ekonomi yang sama
C. Saling menguntungkan
D. Berada dalam satu kawasan
E. Menggunakan teknologi yang sama
7. Kerja sama internasional negara Indonesia dengan negara lain sebagai berikut.
1) Pemerintah Indonesia memberikan kemudahan bagi investor Jepang dan Cina.
2) Untuk menghindari pelanggaran ketenagakerjaan, pemerintah Malaysia
memperketat TKI agar calon TKI masuk memakai jalur resmi.
Dampak dari kerja sama bagi Indonesia adalah ....
A. Menghambat pertumbuhan ekonomi
B. Meningkatkan pembangunan di segala sektor dan menambah devisa negara
C. Mengurangi beban negara
D. Meningkatkan stabilitas sistem keuangan
E. Menghindari inflasi
8. Kerja sama ekonomi internasional yang terjadi antara Indonesia dan Singapura semakin
erat. Didukung letak yang berdekatan dan merupakan negara maju, Singapura
merupakan salah satu investor di Indonesia. Berdasarkan ilustrasi, kerja sama antara
Indonesia dan Singapura dipengaruhi oleh faktor ....
A. Letak geografis
B. Perbedaan iklim
C. Globalisasi ekonomi
D. Perbedaan sistem ekonomi antarnegara
E. Keinginan memperoleh dukungan
9. Banyaknya tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia membuat hubungan antara
kedua negara semakin erat. Di samping memenuhi tenaga kerja di Malaysia, bagi
Indonesia akan menambah pendapatan negara. Berdasarkan ilustrasi, manfaat yang
diperoleh dari kerja sama tersebut adalah ....
A. Meningkatkan investasi
B. Menambah devisa
C. Memperkuat posisi perdagangan
D. Mendorong transfer teknologi
E. Meningkatkan daya saing ekonomi
10. Asian games 2018 yang diadakan di Indonesia diikutioleh negara-negara di kawasan
Asia. Selain berkompetisi dalam bidang olahraga, Asian Games juga memiliki manfaat
lain yaitu ....
MODUL EKONOMI XI 125
A. Menambah daya saing dalam bidag olahraga di kawasan Asia
B. Mengetahui keunggulan masing-masing negara Asia
C. Mempererat persahabatan antarnegara-negara di kawasan Asia
D. Melakukan pertukaran pemain terbaik antarnegara Asia
E. Mengetahui kelemahan masing-masing negara Asia
11.
Amerika Serikat
Jepang Singapura
Jerman Inggris
Bagan tersebut merupakan bentuk kerja sama ekonomi ....
A. Bilateral
B. Regional
C. Antarregional
D. Multilateral
E. Internasional
12. Perbedaan kerja sama bilateral dan kerja sama multilateral adalah ....
A. Kerja sama bilateral berlaku pada bidang ekonomi saja, sedangkan kerja sama
multilateral yaitu pada bidang yang tidak terbatas
B. Kerja sama bilateral terbatas pada bidang tertentu, sedangkan kerja sama
multilateral mencakup berbagai bidang
C. Kerja sama bilateral terbatas pada kawasan tertentu, sedangkan kerja sama
multilateral mencakup kawasan yang tidak terbatas
D. Kerja sama bilateral berlaku pada jangka waktu tertentu, sedangkan kerja sama
multilateral untuk jangka waktu yang tidak terbatas
E. Kerja sama bilateral terbatas hanya pada dua negara, sedangkan kerja sama
multilateral terjadi dengan banyak negara
B. Uraian
1. Apa yang dimaksud dengan kerja sama ekonomi internasional?
2. Tuliskan manfaat kerja sama ekonomi internasional!
3. Menurut Anda, apa manfaat yang diperoleh Indonesia dengan melakukan kerja sama
ekonomi internasional?
4. Jelaskan 3 lembaga ekonomi internasional!
5. Menurut pendapat Anda, apa manfaat AFTA bagi Indonesia?
Penilaian Produk
Anda telah mempelajari bentuk-bentuk badan kerja sama internasional. Sekarang coba Anda
sebutkan nama-nama badan kerja sama yang pernah diikuti Indonesia! Latar belakang apa yang
mendasari Indonesia turut menjadi anggotanya? Apa tujuan Indonesia menjadi anggotanya?
Hasil apa yang diperoleh Indonesia dalam badan kerja sama tersebut? (min 5 bentuk kerja sama)
2.
3.
4.
5.
Dst.