Tesis
Diajukan oleh
Wiluyo Karyanto
13/361057PEK/19257
Kepada
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam
atas segala nikmat, karunia dan hidayahnya. Salawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW.
yang telah telah memberikan dukungan moril yang tiada henti, terutama
Ayahanda Sudarsono (Alm.) dan Ibunda Supartini (Alm.). Istri tercinta Anne
Rozana dan ketiga anak penulis sayangi Raisa Lia Hanifa, Dwiputro Abbiyu
Wibisono dan Naurah Rana Kamila yang selalu memberi semangat dan menjadi
Mada. Tempat penulis menuntut ilmu beserta seluruh civitas akademika. Thesis
ini tidak akan terwujud tanpa adanya bimbingan dan arahan dari dosen
pembimbing yaitu Ibu Nurul Indarti, Sivilokonom. Cand. Merc., Ph.D. Terima
kasih atas bimbingan serta saran yang telah diberikan kepada penulis. Terima
kasih juga penulis ucapkan kepada semua dosen pengampu di program Magister
Manajemen UGM atas ilmu dan pengalaman yang tiada ternilai harganya, serta
UGM khususnya kelas Eksekutif angkatan 27C atas kebersamaan, diskusi, sharing
yang konstruktif selama proses belajar dan canda gurau yang mengiringi
perjalanan selaama ini. Semoga semangat dan motivasi selama ini menuntun kita
iii
Terima kasih kepada Direksi dan Manajemen PT Pelabuhan Indonesia II
dengan segala keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran
keterbatasan yang penulis miliki. Akhir kata, penulis mengharapkan agar thesis ini
Wiluyo Karyanto
iv
DAFTAR ISI
Pernyataan ................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
v
2.2 Inovasi Model Bisnis ……………………………….……………... 24
vi
4.4.2 Kebutuhan Tambahan Modal …………………………………… 92
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penjualan, Biaya dan Laba 2010 s.d. 2016 .............................. 8
commerce ..................................................................... 62
viii
Tabel 4.8 Perubahan Elemen Model Bisnis Pilar Penawaran …………. 81
Keuangan ................................................................................. 85
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penjualan, Biaya dan Laba 2010 s.d. 2016 ......................... 7
Gambar 2.2 Hubungan Model Bisnis Dengan Elemen Model Bisnis ….. 20
seluler .................................................................................... 61
x
Gambar 4.10 Proses Bisnis Jasa Perbaikan Kerusakan Komputer maupun
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
INTISARI
Dalam penelitian ini penulis mendapat gambaran bahwa inovasi model bisnis
yang terbaik bagi Komputek Solution adalah merubah model bisnis dari off line
rirel menjadi online ritel dengan menggunakan model bisnis e-commerce.
Implementasi model bisnis e-commerce membutuhkan penambahan modal
sebesar Rp. 290.000.000,-. Dari proyeksi arus kas bersih, diperoleh NPV sebesar
Rp. 299.162.855,93 ,-. IRR sebesar 17,42% dan Payback Period selama tiga tahun
dua bulan.
xiii
ABSTRACT
In this research, the author obtains the description of the best business model
innovation for Komputek Solution is to change the business model from off line
retail to online retail by using e-commerce business model. Implementation of e-
commerce business model requires capital increase of Rp 290,000,000.-. From the
net cash flow projection, NPV is obtained of Rp 299,162,855.93.-. IRR of 17.42%
and Payback Period for three years and two months.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Komputek Solution (KS) adalah sebuah usaha perseorangan yang bergerak dalam
penjualan secara ritel aksesoris komputer dan hardware serta perbaikan dan
perawatan komputer yang berdiri sejak bulan Nopember 2009, berlokasi di Koja
Trade Mall Lantai 1 Blok O5 No.1 Jalan Kramat Jaya Jakarta Utara.
membuat pergeseran dalam cara berpikir dan berbisnis (Porter, 2001) yang
menjadi sulit untuk diprediksi. Disrupsi merupakan gangguan pada pasar yang
sudah ada dan bersifat merusak, menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-
cara baru dan menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien, serta
Inovasi model bisnis merupakan suatu langkah strategis dan fundamental bagi
pelaku bisnis yang mempunyai tujuan untuk pertumbuhan dan pengembangan usaha,
kebangkrutan. Inovasi model bisnis wajib dilaksanakan oleh pelaku bisnis untuk
1
mengubah operasi dan layanan usaha serta bagaimana cara mendatangkan
keuntungan. Inovasi model bisnis sebagai upaya untuk meningkatan daya saing
usaha di era persaingan yang sangat kompetitif dan menjadi pilihan utama para
CEO Global untuk menangkap dan menciptakan nilai serta merubah struktur
manfaat penelitian serta sistimatika penulisan. Pada sub bab lingkungan eksternal
dijelaskan mengenai faktor dari luar KS yang mempengaruhi jalannya usaha KS.
Pada sub bab lingkungan internal merupakan pengaruh internal usaha yang
Dalam siklus arus barang dan jasa, industri ritel merupakan mata rantai yang
penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses distribusi barang dan jasa. Melalui
akhir. Secara umum bisnis ritel merupakan kegiatan jual beli barang atau jasa, beli
untuk dijual kembali ke pihak lain (konsumen/pengguna akhir). Pada dasarnya ritel
merupakan aktivitas bisnis untuk menjual barang dan jasa ke pengguna akhir atau
konsumen yang bukan untuk dijual kembali (Keller dan Kotter, 2012).
Aktivitas bisnis ritel merupakan penyaluran barang atau jasa dari produsen
2
Melalui saluran distribusi tersebut pengecer melakukan pengumpulan dan
kembali dalam jumlah kecil kepada pengguna akhir untuk dikonsumsi. Posisi
distributor dan konsumen (Berman dan Evans, 2010) dapat diilustrasikan dalam
Gambar 1.1.
dan berkembang. Hal ini tercermin dari indikator makro ekonomi Indonesia yaitu:
1) pada tahun 2013 GDP Indonesia sebesar $876 billion menempati posisi 16
angka inflasi yang rendah; dan 5) tingkat komsumsi rumah tangga yang tinggi
serta jumlah penduduk yang besar (Razdan et al., 2013). Hal tersebut
menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat dinamis dan potensial bagi sektor
industri ritel. Indonesia juga menjadi tempat tujuan investasi yang menjanjikan
bagi sektor ritel sekaligus sebagai target pasar bagi industri ritel dunia.
jumlah penduduk sebesar 256 juta jiwa dan belanja ritel sebesar $324 billion
masuk dalam peringkat lima negara Asia untuk tujuan investasi di industrI ritel.
3
Hal ini membuktikan bahwa pasar ritel di Indonesia sangat prospektif, terus
usaha. Teknologi informasi dan komunikasi telah merubah transaksi jual beli,
dimana transaksi jual beli bisa dilakukan tanpa harus mempertemukan antara
efisiensi, kecepatan terhadap layanan dan jangkauan pemasaran yang lebih luas
serta merupakan medium yang efektif karena mengatasi keterbatasan waktu dan
sebuah platform kegiatan jual beli dan pemasaran memberikan manfaat yang
sangat besar bagi kelancaran proses kegiatan bisnis/usaha (Maulana et al., 2015).
menjadi paradigma bisnis baru sebagai salah satu kunci sukses pengelolaan
business tidak hanya distribusi, penjualan, pembelian, pemasaran produk dan jasa.
Akan tetapi juga meliputi pelayanan pelanggan, kolaborasi dan integrasi dengan
mitra bisnis dengan dukungan elektronik sebagai alat transaksi, interaksi atau
4
organisasi. Dalam penerapannya e-business akan menggunakan seluruh mata
rantai dalam proses bisnisnya, seperti: 1) proses pembelian secara eletronik dan
pelayanan pelanggan hingga bekerja sama dengan mitra usaha dengan transaksi
pasar yang unik dan spesifik serta membawa perubahan mendasar dalam industri
ritel. Beragam tawaran produk dan jasa layanan e-commerce dan e-business yang
menarik, mudah, kreatif dan tepat guna menjadi faktor percepatan pertumbuhan e-
penetrasi internet, menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyeleggara Jasa
Internet penetrasi penggunaan internet oleh penduduk Indonesia pada tahun 2016
sebesar 51,8% setara dengan 132,7 juta pengguna internet atau tumbuh sebesar
33,6% dari tahun 2014 (APJII, 2016) dan menurut Frost dan Sullivan (2016) e-
tahun 2019 (Daily Socialid, 2016). Namun pengguna internet yang melakukan
transaksi belanja secara online pada tahun 2016 baru sebesar 29% (Idea, 2016).
commerce di Indonesia.
Beragam tawaran produk dan jasa layanan online yang menarik, mudah,
kreatif dan tepat guna juga akan menjadi faktor percepatan pertumbuhan transaksi
5
e-commerce karena setiap daerah memilki kekhasan tersendiri dalam menciptakan
pasar yang unik dan spesifik. Inilah kesempatan para pelaku usaha di indonesia
tawaran produk dan jasa layanan yang tepat dan sesuai. Dengan potensi dan
dan dengan dukungan dari pemerintah diharapkan bisa mendorong pelaku usaha
menggunakan e-commerce.
produk yang diinginkannya dengan praktis dan produsen dapat lebih memperluas
pasarnya.
bagi para pelaku bisnis ritel konvensional yang masih mengandalkan adanya tatap
masyarakat merupakan daya tarik utama bagi dunia usaha yang bergerak dalam
tantangan dan peluang untuk mengembangkan bisnis yang berubah sangat cepat
dan sulit untuk diprediksi. Dengan perubahan model bisnis dari ritel konvensional
6
mempertahankan dan mengembangkan bisnis KS lebih besar baik dari aspek
pendapatan dan laba namun sebaliknya dalam kurun waktu tiga tahun terakhir
mengalami stagnasi dan penurunan usaha baik itu dari sisi keuangan, penjualan,
jumlah tenaga kerja serta layanan. Penurunan kinerja usaha tersebut dapat dilihat
dari sisi keuangan yaitu penjualan, biaya dan laba sebagaimana terlihat pada
Gambar 1.2.
Berdasarkan data pada grafik di atas terlihat bahwa telah terjadi fluktuasi
pendapatan dan laba yang diperoleh oleh Komputek Solution. Pendapatan dan laba
perusahaan mengalami kenaikan cukup signifikan dari tahun 2010 sampai dengan
pertengahan tahun 2013. Akan tetapi pada akhir tahun 2013 terjadi penurunan
pendapatan dan laba yang sangat signifikan sampai tahun 2016. Penurunan penjualan,
7
biaya dan laba karena tidak mampu bersaing dengan para pelaku usaha e-commerce
atau oline shop pada market place seperti bukalapak, tokopedia dan bisnis yang
sejenis. Disamping itu KS hanya melakukan penjualan secara off line di mana
terdapat tingkat persaingan yang sangat tinggi secara dengan pusat perbelanjaan yang
sudah terkenal seperti Harco Mangga Dua, Dusit Mangga Dua, Glodok ITC. Selain
itu KS juga bersaing secara off line dengan pelaku bisnis e-commerce atau toko
online yang tidak saja bersifat perseorangan dan usaha mikro, kecil, dan
Glodokshop, Bhinneka dan pasar online. Penurunan kinerja usaha sejalan dengan
penurunan tingkat kinerja karyawan dan tempat usaha, seperti terlihat pada Tabel
1.1.
KEPEMIKIKAN
Milik Sendiri 1 1 1 1 1 1 1 1
KIOS
Sewa - 0 1 1 1 0 0 0
Jumlah 1 1 2 2 2 1 1 1
TENAGA KERJA
Permanent 1 1 3 2 2 1 1 1
Part Time - 1 2 2 1 1 - -
Jumlah 1 2 5 4 3 2 1 1
Berdasarkan data pada Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa jumlah kepemilikan
kios tidak mengalami kenaikan sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2016.
Sementara itu KS tidak memiliki kios yang disewa sejak tahun 2014 walaupun
sebelumnya memiliki satu buah kios yang disewa. Demikian halnya dengan jumlah
tenaga kerja, KS hanya memiliki seorang tenaga kerja tetap sejak tahun 2014.
8
Padahal pada tahun 2011 memiliki tiga karyawan tetap dan 2 karyawan tetap pada
tahun 2012 dan 2013. KS memiliki tenaga kerja yang berada di posisi tenaga
penjualan yang berada di kios, marketing dan teknisi. Pada tahun 2016 hanya
Saat ini terbuka peluang untuk melakukan diversifikasi usaha ke arah jasa
penjualan secara online untuk suku cadang dan aksesoris komputer dan telepon
seluler dan jasa perbaikan komputer dan telepon seluler. Diversifikasi usaha ini
sangat menjanjikan ditinjau dari peluang usaha untuk mencapai margin yang
cukup besar (berkisar 20 s.d. 30%). Penjualan suku cadang dan aksesoris
komputer dan telepon seluler dan jasa perbaikan komputer dan telepon seluler
pelanggan, impotir dan distributor serta teknisi perbaikan komputer dan telepon
sistem yang terintegrasi akan memberikan nilai tambah yang maksimal pada
pelanggan, teknisi perbaikan komputer dan telepon seluler serta para pelaku usaha
Pada sisi lain mahalnya harga sewa kios dan selalu mengalami kenaikan
harga sewa tiap tahunnya menjadi hambatan dalam melakukan perluasan pasar.
Perluasan pasar baik dari sisi barang yang dijual, jenis layanan yang ditawarkan
kepada pealnggan dan jaraingan pemasaran menjadi prasyarat utama dan menadi
dari sisi impotir dan distributor serta teknisi perbaikan komputer dan telepon
seluler mengalami permasalahan yang sama dengan mahalnya harga sewa ruang
usaha.
9
Pada umumya lokasi usaha terletak pada pusat ekonomi ataupun di tengah
kota yang jauh dari pemukiman penduduk. Hal ini menjadi hambatan bagi
pelanggan yang membutuhkan suku cadang dan aksesoris komputer dan telepon
seluler dan jasa perbaikan komputer dan telepon seluler. Jarak yang harus
ditempuh pelanggan cukup jauh dan tidak jarang dilanda kemacetan lalu lintas
yang parah. Kondisi ini dapat menghabiskan waktu yang lama untuk sampai ke
lokasi yang dituju dan menjadi hambatan yang dominan bagi pelanggan yang
aksesoris komputer dan jasa perbaikan komputer secara ritel dan off line menjadi
usaha.
Penurunan laba usaha dan aktivitas usaha sejak tahun 2013 menyebabkan
KS tidak mampu untuk memperluas pasar dan jumlah barang yang dijual serta
jenis layanan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Hal ini disebabkan
ritel yang dilayani baik dari jenis barang yang di jual maupun jasa, dan pelaku
Pada sisi lain, peluang usaha berbasis aplikasi online dan e-commerce
masih sangat terbuka dan menjanjikan keuntungan yang tinggi. Pelanggan yang
memerlukan suku cadang dan aksesoris komputer dan telepon seluler serta jasa
10
perbaikan komputer dan telepon seluler saat ini masih datang ke tempat penjualan
dan perbaikan.
Sinergisitas antar pelaku usaha (KS, impotir dan distributor serta teknisi
Sinergisitas yang didasari pada keunggulan usaha yang dimiliki oleh pelaku usaha
berdampak pada nilai tambah yang maksimal yang diterima oleh pengguna akhir
dalam hal ini pelanggan yang membutuhkan barang dan jasa. Aplikasi online dan
e-commerce menjadi platform yang menjadi penghubungan dan sinergi antara KS,
impotir dan distributor serta teknisi perbaikan komputer dan telepon seluler.
inovasi model bisnis. Tujuan inovasi model bisnis ini agar KS dapat bersaing
pada penjualan suku cadang dan aksesoris komputer dan telepon seluler dan jasa
perbaikan komputer dan telepon seluler di pasar yang sangat kompetitif. Inovasi
model bisnis berbasis pada e-commerce ini juga diharapkan akan mampu
memperluas saluran distribusi barang dan jasa, komunikasi dan promosi terhadap
untuk mendapatkan gambaran kondisi saat ini, serta peluang dan hambatan
11
2. Melakukan inovasi model bisnis baru untuk mendapatkan solusi agar
Manfaat penelitian dengan inovasi model bisnis ini adalah sebagai berikut:
commerce.
Sistematika penulisan tesis dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari
pustaka yang terkait dengan model bisnis penjualan suku cadang dan aksesoris
komputer dan telepon seluler serta jasa perbaikan komputer dan telepon seluler
Bab IV menjelaskan strategi dan aksi model bisnis e-commerce yang terdiri dari
kanvas model bisnis, analisis kelayakan usaha dan strategi implementasi. Bab V
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
model bisnis. Pengertian model bisnis dapat dipilah menjadi tiga kelompok yaitu
model bisnis sebagai metode atau cara, model bisnis dilihat dari komponen-
komponen (elemen), dan model bisnis sebagai strategi bisnis (PPM, 2012).
Definisi model bisnis berdasarkan dari berbagai macam literatur dapat dilihat pada
Peneliti
No. Definisi
(Tahun)
1 Amit dan Zoot Model bisnis menggambarkan isi, struktur, dan tata kelola transaksi
(2001) yang didesain sedemikian rupa sehingga menciptakan nilai melalui
eksploitasi peluang bisnis.
2 Chesbrough dan Model bisnis sebagai suatu konstruk yang menengahi proses penciptaan
Rosenbloom nilai
(2002)
3 Magretta (2002) Model bisnis menjawab pertanyaan seperti siapa pelanggan, apakah
nilai yang diberikan pada pelanggan, bagaimana menghasilkan uang
dalam bisnis, apakah logika ekonomi yang mendasari penjelasan
bagaimana kita dapat memberikan nilai kepada pelanggan dengan biaya
yang sesuai.
13
Tabel 2.1 Lanjutan
Peneliti
No. Definisi
(Tahun)
4 Osterwalder et Model bisnis adalah berisi kumpulan elemen dan hubungan elemen
al,. (2005) tersebut yang dapat mengekspresikan logika bisnis perusahaan secara
spesifik. Deskripsi nilai sebuah perusahaan yang memiliki satu atau
beberapa segmen pelanggan dan arsitektur jaringan mitra, untuk
membuat, memasarkan, dan memberikan nilai yang menghasilkan dan
pendapatan secara berkelanjutan.
6 Tikkanen et al., Model bisnis perusahaan sebagai sistem yang diwujudkan dalam
(2005) komponen dan material terkait dan aspek kognitif. Kunci komponan
dari model bisnis termasuk hubungan dan operasi jaringan perusahaan
diwujudkan dalam bisnis perusahaan yaitu proses, sumber daya, dan
akuntansi keuangan sesuai dengan konsep perusahaan.
7 Voelpel et al., Konsep bisnis tertentu (cara melakukan bisnis) tercermin dari proposisi
(2005) nilai inti bisnis untuk pelanggan; ini membentuk nilai jaringan yang
terdiri dari kemampuan strategis sendiri serta lainnya, misalnya mitra
bisnis yang berkelanjutan secara terus menerus mengubah dirinya dan
memenuhi tujuan berbagai pihak.
8 Chesbrough Model bisnis melakukan dua fungsi penting: penciptaan nilai dan
(2007) penangkapan nilai. Pertama, mendefinisikan serangkaian kegiatan dari
pengadaan bahan baku untuk memenuhi pelanggan yang akhirnya akan
menghasilkan produk atau jasa baru. Kedua, model bisnis menangkap
nilai dari sebagian kegiatan tersebut bagi perusahaan dan
mengembangkannya.
9 Zott dan Amit Model bisnis menggambarkan isi, struktur, dan tata kelola transaksi
(2007) yang didesain sedemikian rupa sehingga menciptakan nilai melalui
eksploitasi peluang bisnis. Memaparkan bagaimana sebuah organisasi
terkait dengan stakeholder eksternal dan bagaimana terlibat dalam
pertukaran ekonomi dengan mereka untuk menciptakan nilai
10 Guercini et al., Model bisnis terdiri dari empat elemen yang terkait (pelanggan, nilai
(2008 proposisi, rumus keuntungan, sumber daya utama, dan proses kunci)
yang diambil bersama-sama untuk menciptakan dan memberikan nilai
14
Definisi-definisi tersebut diatas memiliki kesamaan tertentu. Pertama,
definisi model bisnis memasukkan proses dan penciptaan nilai pelanggan sebagai
berbagai pelaku bisnis yang ada di dalam jaringannya. Keempat, berbagai definisi
model bisnis juga membahas sumber daya dan kemampuan yang dimiliki
Terdapat pandangan yang berbeda dari Stefan dan Richard (2014) melihat
model bisnis sebagai sebuah konsep ekonomi dimana model bisnis sebagai sebuah
Dalam arti yang lebih luas model bisnis merupakan seperangkat elemen
logika bisnis perusahaan secara spesifik. Disamping itu model bisnis merupakan
alat dan strategi perusahaan yang digunakan untuk memetakan aktivitas bisinis
15
2.1.2 Kerangka Kerja Model Bisnis
Signifikansi dan manfaat prototipe telah lama dikenal dalam bidang desain
tampak pada bidang inovasi yang berpusatkan pada sisi sumber daya manusia,
dalam memecahkan masalah. Memang, nilai suatu desain terletak pada cara
berpikir yang berbeda, melakukan dan mengatasi sesuatu di luar kotak. Namun
model bisnis yang sering berlawanan dengan produk dan layanan (Wrigley et al.,
2016).
secara luas dalam ilmu pengetahuan empiris untuk menguji teori yang ada atau
misalnya mengenai data yang digunakan, pangsa pasar, dan lain-lain. Oleh karena
itu prototipe model bisnis melayani dua tujuan sekaligus, yakni pertama dengan
16
menjajagi berbagai skenario dan menguji viabilitas dan profitabilitas suatu usaha,
suatu model bisnis secara konsep tersebut sukses? Untuk menilai pencapaian
suatu model bisnis, perlu dibuat kriteria. Button (2012) mengemukan bahwa
sukses dalam bisnis dapat dinilai dari sejumlah dimensi. Dalam pengertian
komunitas bisnis, sukses bisnis terkait dengan profit, yakni kriteria neo-klasik
perusahaan memilki kinerja yang baik dalam sejumlah area yang berhubungan
Kerangka model bisnis yang diajukan oleh Johnson (2010) yang dikenal
dengan model bisnis empat kotak yang menjelaskan hubungan proposisi nilai
konsumen, sumber daya kunci, proses nilai, dan formula laba. Kerangka model
17
Dari gambar tersebut diatas, terlihat bahwa proposisi nilai konsumen
sebagai pusat dari aktivitas perusahaan. Untuk menghasilkan proposisi nilai yang
utama yang cukup dan berkualitas baik yang meliputi asset, modal kerja, sumber
daya manusia, dan bahan baku. Sumber daya utama yang cukup dan berkualitas
baik juga harus dimbangi dengan proses kunci dengan standar dan kecepatan yang
tinggi. Kerangka model bisnis ini bertujuan untuk memenuhi keinginan pelanggan
menegakkan model bisnis (Guercini dan Milanesi, 2017). Afuah (2003) membagi
model bisnis dalam empat elemen yaitu: 1) faktor industri yang terdiri dari pasar,
3) biaya membawa tipe nilai baru yaitu model biaya rendah; 4) posisi adalah
mencari tempat yang tepat, yang tidak ditempati, atau perusahaan bisa
mengantarkan ke pasar yang ada baru, nilai yang menarik. Mason dan Spring
(2011) mengidentifikasi tiga elemen penting dalam model bisnis. Ketiga elemen
proses, inti dan infrastruktur; 2) arsitektur jaringan, yang meliputi pasar dan
meliputi artefak, aktivitas, akses, dan nilai. Sementara itu Guercini dan Milanesi
(2017) menyatakan bahwa elemen model bisnis meliputi proposisi nilai, target
18
Elemen model bisnis menurut Teece (2010) yang terdiri atas empat
bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan melalui produk atau jasa yang di jual
perusahaan, mitra dan pelanggan. Aktivitas penciptaan nilai dan struktur rantai
model bisnis yang meliputi pelanggan, proposisi nilai, rantai nilai dan mekanisme
laba. Pelanggan merupakan hal utama dalam setiap model bisnis, setiap
pelanggan yang dituju. Proposisi nilai menentukan apa yang ditawarkan oleh
19
biaya, mekanisme pendapatan, dan menjelaskan model bisnis layak secara
keuangan.
Osterwalder dan Pigneur (2010) mendesain kanvas model bisnis atau yang
sering disebut sebagai sembilan blok bangunan. Kesembilan elemen model bisnis
pendapatan, sumber daya utama, aktivitas kunci, kemitraan utama, dan struktrur
biaya. Kanvas model bisnis adalah alat yang digunakan untuk menilai dan
mendesain ulang model bisnis perusahaan. Menilai dan mendesain ulang bisnis
utama dari kesembilan blok kanvas model bisnis yang mencakup empat bidang
20
kelangsungan keuangan. Berikut ini uraian masing-masing dari kesembilan blok
melukiskan model bisnis dan melihat hubungan antar komponen untuk membantu
pemahaman, diskusi, kreatifitas dan analisis sebuah model bisnis. Kanvas model
21
Gambar 2.3 Kanvas Model Bisnis
Sumber : Osterwalder dan Pigneur (2010)
• Strategi merek
Strategi bersaing
• Diferensiasi
Target pasar • Segmentasi pelanggan baru
22
Enam elemen model bisnis dari Kindstrom (2010) menggambarkan
hubungan yang erat antara proporsi nilai dengan strategi bersaing. Setiap institusi
bisnis mempunyai strategi bersaing yang berbeda, dimana strategi bersaing yang
diterapkan disesuaikan dengan rantai dan dan jaringan nilai yang dipunyai serta
Ittner dan Larcker (2003) menemukan bahwa perusahaan yang secara konsisten
pandangan kepada pelaku usaha bagaimana respon pasar terhadap produk yang
usaha secara utuh dan; 4) alat bantu dalam pengambilan keputusan. Menurut PPM
23
2.2 Inovasi Model Bisnis
Dalam dunia bisnis inovasi merupakan mantra sakti para pelaku bisnis
untuk mendorong pertumbuhan dan daya saing usaha. Dalam era persaingan yang
sangat ketat seperti saat ini, pertumbuhan dan daya saing jangka panjang
Inovasi pasar termasuk menjual atau menciptakan produk untuk pasar baru
baru atau sistem organisasi atau sub-sistem yang diperbaiki. Apakah inovasi
proses inovasi dinamis yang melibatkan faktor-faktor internal dan eksternal dari
perusahaan tersebut (Yan dan Yan, 2013). Pemimpin industri dewasa ini
tersebut harus melakukan inovasi, karena inovasi itu sendiri merupakan satu-
menjadi fleksibel dan secara konstan meningkatkan diri untuk bisa bertahan dan
24
Bozkurt dan Kalkan (2014) mengindikasikan bahwa tipe-tipe inovasi
termasuk produk baru atau produk lama yang diperbaiki, metode produksi baru,
pasar baru, metode pasar atau penjualan baru, saluran distribusi baru dan inovasi
organisasi. Inovasi produk terdiri dari kreasi dan pengembangan produk dan
layanan baru atau perbaikan utama dalam produk yang ada agar cocok dengan
dan/atau perangkat lunak. Keterkaitan antara inovasi produk, inovasi proses, dan
Gambar 2.4 Hubungan Inovasi Produk, Inovasi Proses, dan Inovasi Model Bisnis
Sumber : Grassman et al. (2014)
hubungan antara inovasi model bisnis dengan nilai kreasi. Riset-riset tersebut
inovasi model bisnis (Sinfield et al., 2012). Hal ini sejalan dengan penelitian yang
melakukan inovasi model bisnis mendapatkan laba 6% lebih tinggi dari pada
oleh Shelton dan Davila (2005 dalam Wrigley et al., 2016), sejarah membuktikan
25
bahwa inovasi yang sukses sering berasal dari model bisnis yang unggul yang
dalam produk, layanan dan proses, tetapi juga dalam kepemimpinan, sumberdaya
(Taneja et al., 2016). Definisi lain inovasi model bisnis adalah penemuan model
bisnis yang berbeda secara mendasar pada bisnis yang telah ada (Spitch et al.
pencarian logika bisnis baru dari perusahaan dan cara baru untuk menciptakan dan
Inovasi model bisnis dikategorikan oleh Morris et al., (2005) atas tiga
berdasarkan tekanan pada bidang-bidang utama inovasi. Sementara itu Zott et al.,
Demil dan Lecocq (2010) membedakan inovasi model bisnis atas pendekatan
transformasional dan konsep model bisnis. George dan Bock (2011) membedakan
inovasi model bisnis atas enam tema yang secara umum merefleksikan model
bisnis secara umum, yakni: 1) desain organisasi, 2) sumber daya, 3) naratif dan
Adapun Schneider dan Spieth (2013) mengkategorikan inovasi model bisnis atas
26
tiga aliran penelitian, yakni: 1) prasyarat pelaksanaan inovasi model bisnis, 2)
elemen dan proses model bisnis, dan 3) efek yang dicapai melalui model bisnis
inovasi itulah model bisnis yang lebih baik akan muncul (Chesbrough, 2010).
Inovasi model bisnis itu sendiri akan dapat menjadi jalur menuju keunggulan
direplikasi baik oleh pemain lama maupun pemain baru (Teece, 2010).
model bisnis tersebut dan mensintesiskan hal ini pada kerangka kerja yang
2.3 E-Commerce
commerce sebagai pembelian barang dan jasa di internet. Menurut Yasin et al.,
yang meliputi proses secara langsung dan tidak langsung yang berhubungan
27
dengan pembelian, penjualan, dan perdagangan produk dan jasa, dan informasi
atau proses bisnis yang dilakukan secara elektronis yang memfokuskan diri pada
internet dan jaringan komputer digunakan untuk pembelian dan penjualan produk,
penjualan, pembelian, pemasaran produk dan service yang berbasis pada sistem
elektronik secara online pada jaringan internet atau bentuk jaringan komputer yang
sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah sistem elektronika seperti internet
atau bentuk jaringan komputer. Hal itu termasuk semua aspek perdagangan,
termasuk penciptaan pasar komersial, pemesanan dan transfer uang (Yasin et al.,
2014).
Pada saat ini Internet telah menciptakan sebuah platform bagi jutaan orang
untuk membuat dan berbagi konten, membangun ikatan sosial baru, dan
memperkuat yang sudah ada melalui situs jejaring sosial, blogging, dan foto dan
video-posting (Laudon dan Traver, 2014). Pada sisi lain kemajuan dibidang
28
tingkatan perusahaan namun juga terjadi pada individual tanpa ada batasan waktu
yang unik.
Turban et al. (2015) menyatakan terdapat empat pihak yang terlibat dalam
yang terlibat dalam interaksi e-commerce, dapat di jelaskan dalam Gambar 2.5.
29
Dari Gambar 2.4 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) pelaku bisnis, dalam
hal ini perusahaan. simbol untuk elemen ini adalah „B‟ (business); 2) konsumen,
yaitu pengguna bisnis barang dan jasa yang digambarkan dengan huruf „C‟; 3)
dan 4) Pekerja yang digambarkan dengan huruf „E‟. Shia et al., (2015)
memjelaskan bahwa terdapat tiga pihak yang terlibat dalam interaksi antara para
pelaku e-commerce yaitu pelaku bisnis (B), pemerintah (G) dan pelanggan (C).
Klasifikasi e-commerce bedasarkan pada tiga pihak yang terlibat dalam interaksi
1. C2C e-commerce
konsumen. C2C merupakan transaksi dimana konsumen menjual produk secara langsung
kepada konsumen lainnya (Laudon dan Traver, 2014). Dapat juga dikatakan bahwa e-
commerce tipe ini merupakan aktivitas bisnis yang dilakukan oleh individu kepada
individu lainnya atau dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang
yang menjual produk dan jasa ke satu sama lainnya, (Pradana, 2015).
30
Bentuk yang umum dari C2C adalah lelang online, terdapat tiga jenis
lelang online, antara lain: 1) lelang yang difasilitasi di portal tertentu; 2) peer-to-
peer sistem, protokol untuk dapat membagi file antara pengguna dengan
pada situs portal sebuah tempat jual beli online yang interaktif di mana pembeli
2. C2B e-commerce
memberitahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para
(Irmawati, 2011). E-commerce jenis ini dapat lihat pada situs Priceline.com, di
3. C2G e-commerce
negara menjual atau menyediakan produk dan jasa kepada pemerintah. Dewasa
31
meningkatnya keterlibatan warga dalam proses pemerintahan (Pappa dan
Stergioulas, 2006).
4. B2C e-commerce
konsumen akhir dengan produk dan/atau layanan yang berlaku untuk bisnis atau
organisasi manapun yang menjual produk atau jasanya kepada konsumen melalui
layanan, dengan membuat sebuah etalase yang menyediakan katalog produk dan
layanan yang diberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan
berkonsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana
5. B2B e-commerce
B2B e-commerce adalah interaksi antara satu perusahaan dengan
32
pembelian barang, mengelola proses pemesanan, pengiriman, pembayaran,
karakteristik sebagai berikut: 1) mitra dagang yang sudah diketahui dan umumnya
dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah
manajemen paket perangkat lunak dari sebuah pusat fasilitas data. Perusahaan
yang bergerak dalam bidang pengembang sistem manajemen basis data, dan
perangkat lunak manajemen rantai pasok; 3) alih daya dari fungsi proses e-
lelang perangkat lunak untuk operasi dan pemeliharaan secara real-time, konten
33
6. B2G e-commerce
dan sektor publik atau pemerintahan. Merupakan turunan dari B2B e-commerce,
perbedaannya adalah proses ini terjadi antara pelaku bisnis dan instansi
pemerintah (Pradana, 2015) dan sering disebut sebagai pemasaran sektor publik
(Nemat, 2011) yang mencakup pemasaran produk dan layanan ke berbagai tingkat
pemerintah telah memiliki standar harga untuk jenis pekerjaan, produk dan
bahwa sektor publik sangat membutuhkan sistem pengadaan yang lebih ekeftif
7. G2C e-commerce
adalah istilah generik untuk layanan berbasis web dari lembaga pemerintah.
34
layanan pemerintah. Interaksi itu bisa berupa mendapatkan informasi, pengajuan,
atau melakukan pembayaran dan sejumlah aktivitas lainnya melalui World Wide
Web.
masyarakatnya.
tahap dua, transaksi dua arah “secara resmi”, dengan sebuah departemen dalam
waktu yang sama; tahap tiga, portal multiguna; tahap empat, personalisasi portal;
tahap lima, pengelompokkan layanan umum; tahap enam, integrasi penuh dan
transformasi badan.
8. G2B e-commerce
sumber daya yang dibutuhkan dari perusahaan. Dengan kata lain G2B e-
commerce merupakan interaksi online non komersial pemerintah dan sektor bisnis
35
Pada G2B e-commerce merupakan aktivitas bisnis yang dilakukan
internet dan teknologi informasi dan komunikasi untuk menangani bisnis dengan
9. G2G e-commerce
antar pemerintah yang berbeda) yang meliputi berbagai layanan antar lembaga
informasi diantara otoritas yang berbeda dan berbeda tingkat hirarki yang terkait
dengan tindakan administrasi dan hukum, pembuatan kebijakan, data, proyek atau
tahun 1997 untuk tujuan "pembelian dan penjualan produk, informasi dan
layanan" melalui perangkat genggam nirkabel seperti telepon seluler, laptop, dan
36
komputer yang memiliki kemampuan untuk melakukan pembelian secara online
commerce dan e-commerce, perbedaan hanya pada teknologi jaringan dan jenis
pembelian dan penjualan berbagai macam produk dan layanan, perbankan online,
permintaan yang meningkat dari konsumen (Yasin et al., 2014). Model bisnis e-
profitabilitas perusahaan yang lebih besar dan tingkat daya saing yang lebih tinggi
keputusan perusahaan yang strategis sebagai suatu kekuatan model bisnis dan
37
Radovilsky (2015) menyatakan bahwa pengembangan model bisnis e-
Tabel 2.6.
Menurut Laudon dan Traver (2014) terdapat delapan elemen model bisnis
perusahaan memenuhi kebutuhan pelanggan atau nilai jual suatu produk atau jasa
38
pendapatan. Model pendapatan terdiri dari empat item yang meliputi pendapatan
iklan, langganan, biaya transaksi dan penjualan barang atau jasa; 3) Peluang pasar
yang sama; 5) keunggulan kompetitif yaitu: apa keuntungan yang dimiliki bila
dan pada peran layanan/dukungan yaitu: demand (sell)-side models, supply (buy)-
39
Tabel 2.7 Lajutan
40
Menurut Pradana (2015) jenis e-commerce yang digunakan oleh masyarakat
Indonesia dikaitkan dengan jenis-jenis interaksi bisnis seperti pada Tabel 2.8.
Jenis Klas
Contoh (di
No Website E- Penjelasan ifika
Indonesia)
Commerce si
1 Listing / iklan Berfungsi sebagai sebuah platform yang OLX, B2C,
baris mana para individu dapat memasang berniaga.com C2C
barang jualan mereka secara gratis.
Pendapatan diperoleh dari iklan
premium. Jenis iklan baris seperti ini
cocok bagi penjual yang hanya ingin
menjual barang dengan kuantitas kecil.
2 Online Ini adalah model bisnis dimana website tokopedia.combu C2C
Marketplace yang bersangkutan tidak hanya kalapak.com
membantu mempromosikan barang
dagangan saja, tapi juga memfasilitasi
transaksi uang secara online. Seluruh
transaksi online harus difasilitasi oleh
website yang bersangkutan
3 Shopping Mall Model bisnis ini mirip dengan blibli.com, B2B,
marketplace, tapi penjual yang bisa zalora.com B2C
berjualan disana haruslah penjual atau
brand ternama karena proses verifikasi
yang ketat.
4 Toko Online Model bisnis ini cukup sederhana, yakni lazada.com, B2C
sebuah toko online dengan alamat bhinneka.com
website (domain) sendiri di mana
penjual memiliki stok produk dan
menjualnya secara online kepada
pembeli.
5 Toko online di Banyak penjual di Indonesia yang Siapapun yang C2C
media sosial menggunakan situs media sosial seperti berjualan dengan
Facebook, twitter dan Instagram untuk media sosial
mempromosikan barang dagangan
mereka.
41
untuk mengembangkan berbagai model bisnis e-commerce untuk memenuhi
penjualan barang atau pun jasa. Berkaitan dengan e-commerce, tentunya model
commerce membuat satu situs web untuk menangani penjualan B2C dan B2B
situs web atau melalui telepon. Pelanggan menggunakan web untuk mendapatkan
informasi tentang produk dan membandingkan harga dan fitur, tapi kemudian
pendapatan konten digital, pendapatan yang diperoleh dari hak jual atau
redistribusi atas suatu konten digital. Pada umumnya pendapatan dihasilkan dari
penjualan sumber informasi, berita, film, lagu, bahan belajar dan jurnal; 3) model
ketiga. Pebisnis pada model pendapatan ini harus membuat situs yang menarik
bagi pengunjung tertentu. Secara umum situs portal web, penerbit, surat kabar,
42
campuran periklanan-langganan, dalam model pendapatan campuran iklan-
langganan ini pelanggan membayar biaya dan menerima beberapa tingkat iklan,
pelanggan biasanya dikenakan iklan yang jauh lebih sedikit dari pada iklan yang
didukung situs. Pada tipe ini menjual iklan dan menawarkan sejumlah besar
menawarkan layanan yang mereka bayar, dengan besaran biaya yang didasarkan
pada jumlah atau ukuran transaksi yang mereka proses; 6) model pendapatan fee-
Tabel 2.9.
43
2.3.5 Manfaat E-commerce Dalam Bisnis
aktvitas bisnis dan menjangkau konsumen dengan lebih mudah serta proses
Ada tiga jenis biaya yang berkurang secara signifikan. Pertama adalah
pengurangan biaya pencarian, sebagai pembeli tidak lagi perlu pergi melalui
harganya. Dalam dunia usaha, waktu adalah uang, internet merupakan saluran
informasi yang lebih efisien jika dibandingkan dengan pelaksanaan rantai bisnis
logistik.
2. Disintermediasi.
Namun, bentuk baru perantara muncul. Sebagai contoh e-commerce dalam bentuk
44
3. Transparansi harga.
atau transaksi, menjadi mudah diakses dan informasi tersedia untuk semua
pasar. Dalam hal ini, pembeli diberikan lebih banyak waktu untuk
membandingkan harga dan membuat keputusan yang lebih baik dalam melakukan
lelang dimana penjual dan pembeli secara kolektif berpartisipasi dalam penetapan
biaya ekonomi. Selain itu, menyatukan bersama sejumlah pembeli dan penjual
dalam satu tempat memberikan efek yang signifikan dalam sisi permintaan skala
besar.
positif dan negatif bagi perusahaan. Menurut Irmawati (2011) dampak positif dan
45
loyalitas pelanggan; 6) meningkatkan rantai pasokan; 7) memperpendek
perusahaan.
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
dengan masalah dan unit yang diteliti (Mulyadi, 2011). Penelitian kualitatif,
yang bukan hanya bertujuan menjawab pertanyaan “apa” yang terjadi dan
“frekuensi” kejadian, namun berupaya untuk meneliti bagaimana dan mengapa hal
objek penelitian. Oleh karena itu peneliti merangkumkan informasi primer dan
sekunder (brosur, profil perusahaan, artikel media massa, dan lain-lian) tentang
47
3.2 Level Analisis
usaha yang bergerak di sektor ritel penjulan suku cadang dan aksesoris komputer,
serta aksesoris telepon seluler. Dalam penelitian ini pendekatan level analis di
teknologi internet baik melalui perangkat komputer maupun telepon seluler untuk
Data yang digunakan dalam penelitian ini, menurut sifatnya adalah data
kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka (non-numeris).
Menurut sumbernya data dalam penelitian ini merupakan data eksternal, yakni
data yang bersumber dari luar suatu organisasi atau perusahaan. Menurut waktu
yakni data yang dikumpulkan hanya dalam satu periode tertentu saja (dalam hal
ini tahun 2017) (Supranto, 2008). Sementara itu menurut cara memperolehnya,
data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer
48
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau
perorangan langsung dari objeknya. Sementara itu data sekunder data yang
diperoleh dalam bentuk jadi dan telah diolah oleh pihak lain.
sekunder didapat dari berbagai sumber yang berhubungan dengan model bisnis e-
kepustakaan. Studi kepustakaan meliputi studi terhadap buku teks, jurnal, dan data
sekunder lainnya yang relevan. Data primer dan sekunder sebagaimana Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Sumber dan Metode Pengumpulan data
1. Wawancara Mendalam
merupakan teknik utama dalam pengumpulan data pada metode kualitatif. Teknik
wawancara dilakukan secara mendalam per individu secara terpisah (bukan grup).
49
Materi wawancara disusun secara terstruktur berdasarkan kanvas model bisnis
Tabel 3.2
Nara Sumber Wawancara
50
2. Survei
tanggal 12 s.d. 13 Oktober 2017. Survei diberikan dalam bentuk online survei
melalui aplikasi Google Form kepada target responden sebanyak 244 orang dan
pertanyaan tertutup menggunakan skala Likert 1-5 (1=sangat tidak setuju, 2=tidak
terstruktur berdasarkan kanvas model bisnis sembilan blok dari Osterwider dan
Pigneur (2010).
Tabel 3.3
Responden Survei
Karakteristik
Jumlah %
Pengguna e-commerce
Pria 49 65,33
Kelamin
Wanita 26 34,67
≤ 20 Tahun 5 6.67
21-25 Tahun 8 10.67
26-30 Tahun 16 21.33
31-35 Tahun 19 25.33
Usia
36-40 Tahun 12 16.00
41-45 Tahun 10 13.33
46-50 Tahun 2 2.67
≥ 51 Tahun 3 4.00
51
Tabel 3.3 Lanjutan
Karakteristik
Jumlah %
Pengguna e-commerce
SLTA 15 20.00
D3 19 25.33
Jenjang Pendidikan
S1 33 44.00
S2 8 10.67
PNS/TNI/Polri 7 9,33
Pegawai swasta 15 20,00
Profesional 3 4,00
Pekerjaan Wiraswasta 7 9,33
Pelajar/mahasiswa 3 4,00
Ibu rumah tangga 10 13,33
BUMN/BUMD 30 40,00
≤ 3 juta per bulan 5 6.67
3 juta s.d. 8 juta per bulan 29 38.67
Penghasilan 8 juta s.d. 13 juta per bulan 21 28.00
≥ 13 juta per bulan 15 20.00
Tidak ada 5 6.67
kualititif terdiri atas reduksi data, display data, dan verifikasi data. Reduksi data
meliputi tahap penggabungan, penyeragaman, dan seleksi data agar terjadi reduksi
atau pengurangan terhadap data yang tidak relevan. Pada tahap display data, data
diolah secara sistematis ke dalam suatu matriks kategorisasi dengan tahap kategori
tema, sub-kategori tema, dan proses pengkodean. Verifikasi data berisi uraian dari
pertanyaan penelitian.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan tiga tahap, yakni: 1) Sejak
survei atau wawancara tatap muka, dan 3) studi pustaka lanjutan. Terdapat 12
52
melakukan observasi partisipan, mencatat hasil observasi dan wawancara,
budaya, dan menulis laporan penelitian. Kemudian analisis data setelah selesai
Fokus utama analisis data dalam penelitian ini adalah untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Untuk itu alat analisis yang digunakan adalah kanvas bisnis
model sembilan blok dari Osterwalder dan Pigneur (2010). Kesembilan blok itu
terdiri atas proposisi nilai, aktivitas kunci, sumber daya utama, rekanan, segmen
53
BAB IV
penjualan suku cadang dan aksesoris komputer dan laptop serta perbaikan dan
perawatan komputer dan laptop. Peneliti merupakan pendiri dan pemilik KS,
meneliti dokumentasi pada KS terhadap proses bisnis saat ini. Selanjutnya Peneliti
melakukan analisa dan evaluasi terhadap model bisnis saat ini dengan
menggunakan pisau analisa sembilan elemen kanvas model bisnis. Dari hasil
analisa dan evaluasi diperoleh gambaran model bisnis KS saat ini sebagai berikut:
1. Segmen Pelanggan
berasal dari Kecamatan Koja, Cilincing dan Tanjung Priok yang merupakan
bagian dari wilayah Kota Madya Jakarta Utara. Bagi KS semua pelanggan adalah
sama, tidak ada kebijakan untuk membeda-bedakan dalam pelayanan dan harga.
namun sejak tahun 2014 KS tidak mempunyai pelanggan korporasi lagi karena
54
2. Proposisi Nilai
suku cadang dan aksesoris komputer dan laptop dengan kualitas yang baik, harga
murah, dan bersaing baik itu pada pasar off line maupun online. KS juga
memberikan jaminan purna jual atau garansi terhadap produk yang dijual berupa
pengembalian terhadap produk yang tidak berfungsi, cacat produksi atau rusak
bawaan pabrik.
melakukan identifikasi kerusakan dengan tepat dan akurat serta tepat waktu dalam
bola terhadap komputer atau laptop yang ingin diperbaiki oleh pelanggan.
serta perbaikan komputer dan laptop sesuai dengan kebutuhan dan dana yang
dimiliki pelanggan.
3. Saluran
dan banner pada lokasi yang strategis dan mudah dilihat oleh calon pelanggan.
Mengikuti bazar dan pameran merupakan salah satu cara untuk menjangkau dan
55
mendekati pelanggan, logo, cap stempel, dan kartu nama merupakan sarana untuk
mendekati dan meningkatkan awareness pelanggan atas produk dan layanan yang
diberikan KS. Sistem promosi yang dilakukan adalah bersifat word of mouth atau
media pemasaran yang mengandalkan komentar dari satu orang ke orang lain
toko yang terletak di Koja Trade Mall. Pelanggan sering kesulitan mencari lokasi
KS, hal ini disebabkan karena lokasinya tidak terletak pada koridor utama.
4. Hubungan Pelanggan
yang terpenting. Untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal adalah memberikan
perbaikan kerusakan komputer tepat waktu sesuai yang telah dijanjikan dan
memastikan produk yang dijual mempunyai kualitas yang baik serta menepati
5. Arus Pendapatan
komputer dan laptop dan pendapatan perbaikan kerusakan komputer dan laptop.
Keuntungan yang didapat dari penjualan suku cadang komputer dan laptop
56
kisaran 10% s.d. 15% sedangkan keuntungan penjualan aksesoris komputer dan
laptop dikisaran 20% s.d. 40% namun untuk perbaikan komputer dan laptop
Sumber daya utama KS adalah satu unit kios tempat display barang
merupakan faktor yang krusial dalam bisnis ritel pada bidang penjualan dan
perbaikan komputer dan laptop. Tenaga penjual dan teknisi sebagai ujung tombak
7. Aktivitas Kunci
melakukan stock barang, menata barang yang dijual, memajang produk yang baru,
jam 10.00 s.d. 20.00 selama tujuh hari dalam seminggu. Perbaikan kerusakan
komputer atau laptop dilaksanakan oleh teknisi pihak ketiga atau teknisi paruh
waktu.
8. Mitra Utama
distributor dan impotir suku cadang dan aksesoris komputer dan laptop. KS
bermitra tidak hanya membangun hubungan dengan satu pemasok saja, tetapi juga
57
dari mitigasi risiko untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian pada ketersediaan
Pengelola pusat perbelanjaan dalam hal ini manajemen dan pengelola Koja
Trade Mall merupakan mitra yang sangat penting dalam menarik pelanggan untuk
datang ke KS. Tingkat kunjungan ke Koja Trade Mall sangat tergantung keapda
kreativitas pengelola untuk menjadikan Koja Trade Mall sebagai tempat yang
9. Struktur Biaya
Biaya tetap adalah biaya yang akan tetap dikeluarkan oleh KS dan tidak
berpengaruh dari jumlah produk yang dihasilkan, yang termasuk biaya tetap
adalah biaya tenaga penjual, biaya service charge dan pembeban biaya
yang dijual, yang termasuk biaya variabel adalah harga pokok pembelian barang
daya utama, aktivitas kunci, kemitraan utama, dan struktrur biaya dapat
dijelaskan dalam format kanvas model bisnis. Kanvas model bisnis KS saat ini
58
Gambar 4.1 Kanvas Model Bisnis Komputek Solution (Existing)
Sumber: Diolah kembali dari hasil penelitian (2017)
59
4.2 Analisis Survei dan Wawancara
yang jawabannya lengkap, dan ke 75 kuesioner itulah yang diproses lebih lanjut.
Berikut ini adalah deskripsi hasil survei, meliputi deskripsi profil responden,
komputer dan telepon seluler terbesar pada responden memiliki satu hingga tiga
komputer/telepon seluler hanya satu unit lebih banyak pada komputer, namun
untuk responden telepon seluler lebih banyak memiliki dua unit telepon seluler.
Perbandingan jumlah kepemilikan komputer dan telepon seluler pada Gambar 4.2.
40
35
30
25
20 Komputer
15 Telepon Seluler
10
5
0
1 unit 2 unit 3 unit ≥ 4 unit
60
Untuk frekuensi memperbaiki kerusakan komputer dan telepon seluler
terbesar pada satu tahun satu kali. Perbandingan jumlah memperbaiki kerusakan
40
35
30
25
20 Komputer
15 Telepon Seluler
10
5
0
1 tahun terakhir Tidak Pernah
(82,9%) berkeyakinan aman. Hanya 15,8% dari responden yang tidak meyakini
61
Tabel 4.1
Pengalaman Responden Bertransaksi Melalui Online-shop/E-Commerce
Jumlah
No Kriteria Responden Persentase
(orang)
1. Keamanan bertransaksi melalui online-shop/e-
commerce
Aman 63 82.9%
Tidak aman 12 15,8%
75 100%
2. Lama menggunakan online-shop/e-commerce
≤ 1 tahun 25 32,9%
1 - 2 tahun 29 38,2%
>2 - 3 tahun 13 17,1%
>3 - 4 tahun 5 6,6%
≥ 4 tahun 5 6,6%
75 100%
3. Perangkat yang digunakan untuk bertransaksi melalui
online-shop/e-commerce
Laptop 22 28,9%
Personal Computer 11 14,5%
Tablet 5 6,6%
Smart phone/hand phone 37 48,7%
75 100%
4. Frekuensi transaksi pengunaan online-shop/e-
commerce
1 kali seminggu 14 18,4%
2 - 3 kali seminggu 9 11,8%
Kurang dari 1 bulan sekali 14 18,4%
Lebih dari 1 bulan sekali 38 50,0%
75 100%
yang paling sedikit adalah responden yang menggunakan tablet (6,6%). Kemudian
62
frekuensi responden bertransaksi melalui online-shop/e-commerce, terbesar
(50,0%) adalah lebih dari satu bulan sekali. Sebanyak 18,4% responden yang
kurang dari satu bulan sekali. Sedangkan responden yang bertransaksi melalui
Mayoritas responden sebesar 73% menjawab tidak pernah, hanya 27% yang
menjawab pernah. Hal tersebut diatas dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Tidak Pernah
Pernah
masih belum banyak. Hal ini sejalan dengan dengan survei yang dilakukan oleh
mengapa anda tertarik melakukan melakukan transaksi jual beli barang dan jasa
63
secara online-shop/e-commerce). Dari pertanyaan tersebut diperoleh gambaran
0 10 20 30 40 50 60 70
Gambar 4.5 Responden Tertarik Melakukan Transaksi Jual Beli Barang dan Jasa Secara
Online-shop/e-commerce
Sumber: Diolah kembali dari hasil penelitian (2017)
kerusakan komputer dan telepon seluler, yakni kecepatan dalam pelayanan, harga
murah, masa garansi relatif lama, teknisi komputer terampil dan ahli, serta
mereka dengan memilih lima altenatif jawaban pada Skala Likert (1=sangat tidak
maka diambil nilai rata-rata (mean) dari jawaban responden. Harapan responden
64
terhadap layanan perbaikan kerusakan komputer dan telepon seluler Online-
Nilai
No Pernyataan Rata-
Rata
1. Jasa perbaikan komputerdan handphone/telepon seluler yang saya pilih adalah
3,77
yang cepat dalam pelayanannya
2. Jasa perbaikan komputerdan handphone/telepon seluler yang saya pilih adalah
3,75
yang harga jasanya relatif murah
3. Jasa perbaikan komputerdan handphone/telepon seluler yang saya pilih adalah
4,04
yang memberikan garansi relatif lama
4. Jasa perbaikan komputerdan handphone/telepon seluler yang saya pilih adalah
yang teknisinya diyakini terampil dan ahli dalam bidang perbaikan 4,39
komputer/laptop
5. Jasa perbaikan komputerdan handphone/telepon seluler yang saya pilih adalah
4,29
yang memberikan kepastian penyelesaian perbaikan komputer/laptop
Dari Tabel 4.2 tersebut tampak bahwa kelima nilai-nilai yang diharapkan
pelanggan tersebut memiliki nilai rata-rata paling rendah 3,77 dan paling tinggi
4,39. Hal ini menandakan bahwa kecepatan dalam pelayanan serta harga jasanya
yang relatif murah tidak mutlak menjadi persyaratan utama dalam perbaikan
kerusakan komputer maupun telepon seluler. Hal ini berbeda dengan tiga butir
pernyataan terakhir, yakni butir 3 (garansi lebih lama), butir 4 (teknisi terampil),
oleh pelanggan dari pada dua butir pertama (kecepatan dalam pelayanan, dan
mengenai masing-masing blok dari sembilan elemen kanvas model bisnis dengan
65
1. Segmen Pelanggan
Pada elemen ini terdapat dua butir pernyataan yang memiliki nilai rata-rata
tertinggi adalah CSeg4 (rata-rata 4,15) dan CSeg2 (rata-rata 4,07). Masing-masing
mereka yang memilih jasa perbaikan kerusakan komputer maupun telepon seluler
yang memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan (Cseg4) dan sesuai
2. Proposisi Nilai
keterampilan yang dikuasai oleh teknisi (VP4) dengan nilai rata-rata 4,36. Hal
yang sama berlaku perbaikan telepon seluler, yakni VP9 dengan nilai rata-rata
4,36.
3. Saluran
banyak saluran komunikasi agar mudah dihubungi (CN7, nilai rata-rata 3,95).
4. Hubungan Pelanggan
66
kerusakan komputer maupun telepon seluler adalah harus proaktif mengontak
pelanggan (CR2), harus cepat dalam mengatasi komplain pelanggan (CR3), harus
5. Arus Pendapatan
baik telepon seluler (RS5) maupun membeli aksesoris (RS3). Hal ini berarti
Elemen sumber daya utama yang harus diprioritaskan oleh jasa perbaikan
4,29. Sumber daya utama lainnya adalah outletnya yang mudah dijangkau oleh
7. Aktivitas Kunci
Untuk elemen aktivitas kunci yang akan paling sering dilakukan oleh
terkait dengan perbaikan atas kerusakan (KA6) dengan nilai rata-rata 4,00. Selain
itu aktivitas utama yang diharapkan oleh pelanggan adalah penyediaan aksesoris,
67
8. Kemitraan Utama
(KP4) dengan nilai rata-rata 4,24 dan adalah yang memiliki mitra yang kuat dalam
penyediaan suku cadang (KP2) dengan nilai rata-rata 3,95. Oleh karena itu, jika
perusahaan harus memilih kemitraan kunci yang bisa memberikan garansi lebih
9. Struktur Biaya
baik untuk biaya survai (CSt1) dengan nilai rata-rata 3,84, biaya antar-jemput
barang yang diservis (CSt2) dengan nilai rata-rata 4,04 maupun masa garansi
wawancara difokuskan pada Kanvas Model Bisnis dari Osterwalder dan Pigneur
(2010) dengan sembilan bloknya. Oleh karena itu hasil wawancara dirangkum
kesembolan blok, dan masing-masing matrik berisi kelima nara sumber tersebut,
68
sehingga dapat diperbandingkan pendapat masing-masing dalam setiap isu pada
masing-masing blok.
Tabel 4.3.
Dari Tabel 4.3 tersebut tampak bahwa kelima pelaku usaha online-shop/e-
69
wanita). Sementara itu duniahalal.com dan saqina.com, selain menetapkan
segmen unisex dari segi jenis kelamin, juga melakukan segmentasi berdasarkan
berbagai strategi dan cara dalam menjaga hubungan jangka panjang dengan
dan berjualan hanya untuk komunitas dengan hari yang telah ditentukan (open PO
sebagaimana Tabel 4.4. Pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa kelima pelaku
kanvas dan vinil, original, dengan harga bersaing, dan stok lengkap. Saqina.com
saluruan, baik secara online maupun gabungan antara online dan offline. Pelaku
70
abekani.com, sandalsancu.com, duniahalal.com. Sementara itu pelaku online-
gabungan tiga elemen generik (aktivitas kunci, sumberdaya utama utama, dan
71
pasaretnik.com dan saqina.com namun untuk duniahalal.com dan
72
Kelima pelaku online-shop/e-commerce memiliki sejumlah kesamaan,
meskipun aktivtas kunci berbeda. Dalam hal sumberdaya utama, kelima pelaku
satu sumber daya utama. Kesamaan lain adalah bahwa usaha online-shop/e-
commerce tersebut mengelola website dan media sosial dan menggunakan jasa
menyatakan bahwa pemasok bahan baku, produsen, jasa pengiriman dan rantai
pasokan serta tenaga kerja menjadi mitra yang penting. Disamping itu pelaku di
jalur pemasaran seperti reseler, dan komunitas salah satu penentu keberhasilan
usaha.
elemen model bisnis arus pendapatan dan struktur biaya. Elemen generik/pilar
lain dan produk milik sendiri seperti duniahalal.com dan saqina.com. Sementara
73
marketing-fee dari menjualkan produk pihak lain, tidak tercermin dari kelima
online-shop/e-commerce tersebut.
tidak bisa melepaskan diri dari biaya untuk aktivitas offline. Hanya terlihat bahwa
74
4.3 Inovasi Model Bisnis Komputek Solution
Pelaku bisnis harus dapat membuat rencana strategis sebagai peta jalan
untuk pedoman, arah, strategi dan kebijakan pengelolaan bisnis kedepan, dan
yang terpenting pelaku bisnis dituntut untuk dapat memastikan rencana strategis
visi, misi dan tujuan sebagai pondasi dasar dalam menjalankan bisnis.
KS dapat bersaing dengan pelaku bisnis di bidang ritel dan dapat terus tumbuh
perangkat keras dan perangkat lunak dengan harga yang bersaingʺ. Dengan misi
dan visi tersebut diatas diyakini KS dapat memenuhi kebutuhan pelanggan akan
produk teknologi informasi dan telekomuniksi baik itu berupa perangkat keras dan
perangkat lunak serta perbaikan dan perawatan terhadap perangkat keras dan
pengelolaan bisnis KS kedepan. Dengan meletakan visi dan misi sebagai pondasi
pengelolaan bisnis, maka tujuan, arah, strategi dan kebijakan dapat dibuatkan
rencana aksi, dan peta jalan berikut tahapannya. Peta jalan dan tahapan dari
75
2017 2018 - 2021 2021 - 2022 2023- 2024
01 02 03 04
Peta jalan dan tahapan dari inovasi model bisnis KS terdiri dari tiga
tahapan yaitu: Rencana Tahap I, Rencana Tahap II dan Rencana Tahap III.
Pada Rencana Tahap I ditujukan pada perkuatan proses bisnis saat ini
dengan melakukan perubahan terhadap model bisnis pada sisi penawaran dan
online shop. Perubahan model bisnis tersebut merubah cara berbisnis KS yang
semula berbasis pada ritel offline menjadi ritel offline dan online. Pada tahap ini
penjualan difokuskan pada penjualan suku cadang komputer dan telepon seluler
secara online dan adanya perluasan segmen usaha dari hanya perbaikan dan
telepon seluler.
76
merubah dari ritel online shop menjadi online shoping mall. Pada tahap ini terjadi
banyak dan luas yaitu produsen dan pemasok serta konsultan IT dalam proses
bisnis KS. Hal ini disebabkan adanya perluasan dari proposisi nilai yang
ditawarkan dari penjualan suku cadang komputer dan telepon seluler ke produk
lunak.
Pada Rencana Tahap III terjadi perubahan radikal proses bisnis KS, karena
pada tahap ini, terjadi tranformasi bisnis pada semua sisi yaitu: pelanggan,
keuangan berdampak pada bisnis model KS. Dalam rencana jangka panjang ini
KS sudah menutup bisnis ritel offline dan fokus pada bisnis ritel berbasis e-
commerce. Pada tahapan ini bisnis ritel online shoping mall KS ditransformasikan
menjadi dua bentuk model bisnis e-commerce yaitu: online shoping mall dan
commerce yang digunakan adalah model bisnis online-shop, online shopping mall
77
bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan dan kesiapan infrastruktur
pengembangan bisnis pada Tahap I dimana inovasi model bisnis difokuskan pada
perubahan model bisnis yang semula berbasis offline menjadi toko offline dan
toko online dengan menggunakan flat form e-commerce dalam bentuk online-shop.
Online-shop KS mempunyai dua bisnis inti yaitu: penjualan aksesoris dan suku
cadang komputer maupun telepon seluler serta jasa perbaikan kerusakan komputer
Inovasi model bisnis berdasarkan pada sembilan blok kanvas model bisnis
pada model bisnis KS saat ini, hasil survei dari responden dan wawancara nara
sumber. Dari ketiga hal tersebut diatas disusun sebuah inovasi model bisnis yang
Dari Tabel 4.7 bila ditimjau dari sisi pilar pelanggan, untuk segmen
pelanggan, pasar KS akan mengambil ceruk pasar yang spesifik yaitu pengguna
komputer maupun telepon seluler namun dengn jumlah pelanggan yang besar.
78
Tabel 4.7 Perubahan Elemen Model Bisnis Pilar Pelanggan
toko offline dan toko online yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan
penjualan barang dan jasa KS. Ditinjau dari sisi hubungan pelanggan, dengan
perubahan dalam cara melayani pelanggan. Di unit bisnis KS akan dibentuk unit
79
pelayanan pelanggan yang berfungsi sebagai tenaga pemasaran untuk memenuhi
percepatan penetrasi pasar terutama untuk segmen usaha jasa perbaikan kerusakan
berkisar pada keuntungan dan kemudahan yang didapat oleh pelanggan bila
terutama pelaku bisnis di flat form online market place. Semua pelaku bisnis
perubahan elemen model bisnis pada pilar penawaran. Perubahan elemen model
Dari table 4.8 terlihat secara jelas bahwa proposisi nilai yang ditawarkan
kepercayaan pelanggan menjadi kunci utama karena penjual dan pelanggan dalam
melalukan transksi online didasarkan pada saling percaya. Dalam hal ini KS
yang dijanjikan, kualitas layanan dan produk yang dijual serta pemenuhan janji
layanan purna jual maupun masa garansi. Dengan menjaga keamanan transaksi
80
dan komitmen tersebut diatas diharapkan akan berdampak meningkatnya
Penetapan harga barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam
menarik pelanggan yang ditarget dan memenangi persaingan yang kian sengit.
Dalam penetapan harga jual produk dan layanan KS memberikan harga yang
bersaing dengan pesaing baik itu toko offline maupun online. Layanan antar
81
jemput dan memberikan informasi terkini seputar perkembangan teknologi
informasi dan telekomunikasi menjadi salah satu proposisi nilai yang KS berikan
kepada pelanggan.
KS menggunakan dua saluran yaitu: toko offline maupun online. Toko off
line digunakan sebagai pusat penjualan produk ritel KS dan sebagai saluran untuk
pelanggan yang ingin klaim atas kerusakan barang secara langsung serta tempat
dan online market place sebagai sarana pemasaran digital, saluran komunikasi,
sarana promosi serta pembentukan citra. Media sosial seperti Face Book, Twitter,
Instagram dan Pinteres difokuskan untuk promosi melalui agar tercipta word of
mouth.
infrastruktur terdiri dari elemen model bisnis kemitraan utama, aktivitas kunci,
dan sumber daya utama. Perubahan elemen model bisnis pada pilar infrastruktur
82
Tabel 4.9 Perubahan Elemen Model Bisnis Pilar Infrastruktur
83
Pada elemen kemitraan utama perubahan terbesar terlihat pada penyediaan
teknologi informasi baik perangkat keras maupun lunak. Pemasok baik distributor
dan impotir sebagai memasok aksesoris dan suku cadang komputer dan telepon
telepon seluler dan penjualan aksesoris dan suku cadang komputer dan telepon
antar muka, dan manajemen payment gate way untuk memudahkan transaksi
pelanggan, teknologi informasi dan digital marketing serta grup teknisi. Server
dan hosting yang handal sangat diperlukan untuk kecepatan dan dapat
Kantor dan gudang workshop digunakan untuk sebagai tempat untuk konsolidasi
kelangsungan keuangan yang terdiri dari elemen model bisnis arus pendapatan
dan struktur biaya. Kedua elemen tersebut diatas merupakan dampak dari
84
Tabel 4.10 Perubahan Elemen Model Bisnis Pilar Kelangsungan Keuangan
Kedua, dari transaksi penjualan aksesoris dan suku cadang komputer maupun
telepon seluler. Ketiga, pendapatan dari afiliasi dan iklan, pendapatan afiliasi
adalah pendapatan yang didapat dari mengirim pelanggan potensial ke situs web
Ditinjau dari struktur biaya, biaya untuk membuat dan memelihara sistem
aplikasi e-commerce diperkirakan menempati porsi yang besar, hal ini wajar
85
karena aplikasi tersebut merupakan aset utama disamping aset yang lain. Biaya
sumber daya manusia terutama yang tenaga ahli di bidang teknologi informasi,
pelayanan pelanggan dan teknisi serta insentif bagi para teknisi akan menjadi
telepon seluler merupakan biaya variabel yang perlu di perhatikan fluktuasi harga
agar tidak membebani biaya operasional. Aksesoris dan suku cadang komputer
maupun telepon seluler sebagian besar merupakan barang impor yang harganya
sangat tergantung pada perubahan kurs nilai tukar mata uang. Disamping itu
telepon seluler bukan saja untuk pendapatkan kepastian pasokan terhadap barang
dagangan dan suku cadang, namun juga untuk mendapatkan harga yang murah
waktu yang relatif lama akan memudahkan dalam pengaturan arus kas.
86
Gambar 4.7 Inovasi Kanvas Model Bisnis
Sumber: Diolah kembali dari hasil penelitian (2017)
87
4.3.3 Desain dan Implementasi Model Bisnis E Commerce
Pada dasarnya proses bisnis ritel B2C e-commerce sama dengan bisnis
ritel offline namun pada proses bisnis B2C e-commerce menggunakan web dan
melakukan pendaftaran, hal ditujukan agar data dan profil pelanggan tersimpan di
database pelanggan KS; 2) katalog produk, semua produk dan layanan jasa
disimpan dalam katalog, semua yang berhubungan dengan harga termasuk diskon
88
pembelian dilakukan melalui website yang nantinya akan diproses oleh bagian
IT baik individual maupun perusahaan dalam perancangan sistem dan data base,
dan tampilan antar muka yang mudah dipahami oleh pelanggan. Aplikasi
usaha yaitu penjualan aksesoris dan suku cadang serta pendapatan dari jasa
Gambar 4.9.
PEMASOK Pengiriman
E- COMMERCE
PERSEDIAAN Komputek PELANGGAN
Solution
Pembelian
PENCATATAN Informasi
upan balik
Gambar 4.9 Proses Bisnis Penjualan Aksesoris Dan Suku Cadang Online-Shop Komputer
maupun Telepon Seluler
Sumber: Fakhrurozi et al. (2013)
89
Dari Gambar 4.9 terlihat ada tiga pihak yang terlibat dalam proses bisnis e-
terhadap web site dan pelanggan. Pemasok berhubungan secara langsung dengan
jumlah, jenis dan kualitas barang yang diminta. KS dapat membeli dan/atau
merupakan inovasi bisnis model KS. Proses bisnis jasa perbaikan kerusakan
Gambar 4.10 Proses Bisnis Jasa Perbaikan Kerusakan Komputer maupun Telepon Seluler
Sumber: Diolah kembali dari hasil penelitian (2017)
Dari gambar 4.10 dapat dilihat bahwa ada empat pihak yang terlibat dalam
proses perbaikan kerusakan komputer dan telepon seluler yaitu: pelanggan, KS,
90
menghubungkan KS dengan mitra utamanya yaitu: pelanggan, pemasok suku
cadang dan grup teknisi. Semua mitra utama tersebut mempunyai akses sesuai
komputeksolution.com.
perkiraan pendapatan, dan biaya. Disamping itu ukuran untuk kelayakan usaha
91
4.4.1 Sumber Dana
pendanaan pihak eksternal dapat bersumber dari dana investor yang bersedia
menanamkan modalnya dan berbagi kepemilikan bisnis ini dengan pendiri usaha.
Model pendanaan sumber internal ini dapat berupa Angel investor dan Venture
Capital. Angel investor adalah orang-orang yang biasa melakukan investasi secara
personal pada berbagai bisnis rintisan. Angel investor mampu memberikan nilai
tambah berupa jaringan yang luas maupun pengetahuan dan pengalaman yang
Sumber alternatif lain adalah pinjaman dari pihak bank dan lembaga
keuangan yang bergerak dalam memberikan bantuan modal bagi usaha kecil dan
menengah. Sumber pendanaan dari pihak bank dan lembaga keuangan relatif lebih
sulit karena pada umumnya pihak bank dan lembaga keuangan meminta agunan
perlengkapan, aksesoris komputer dan telepon seluler, suku cadang komputer dan
telepon seluler. Perinciannya kebutuhan modal sesuai dengan Tabel 4.11 adalah
sebagai berikut :
92
b. Pembuatan aplikasi komputeksolution.com meliputi aktivitas perancangan
antar muka;
telepon seluler;
d. Aksesoris komputer dan telepon seluler sebagai barang dagangan, biaya ini
digunakan untuk menambah jumlah dan jenis aksesoris komputer dan hand
phone;
Total 290.000.000,0
biaya dan laba selama empat tahun kedepan dengan perhitungan proyeksi
93
Tabel 4.12 Proyeksi Pendapatan, Biaya dan Laba
I Pendapatan
II Harga Pokok
VI Biaya
VII Laba Bersih Sebelum Pajak (81.738.000) 123.872.640 200.643.975 370.895.300 613.673.915
94
Dalam pembuatan proyeksi pendapatan, biaya dan laba, asumsi dasar yang
a. Harga pokok penjualan aksesoris komputer dan telepon seluler sebesar 80%
b. Harga pokok penjualan suku cadang komputer dan telepon seluler sebesar
c. Harga pokok penjualan jasa perbaikan komputer dan telepon seluler sebesar
d. Insentif tenaga teknisi sebesar berkisar 8,5% s.d. 10% dari harga pokok
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Period
(PP). Berdasarkan perhitungan proyeksi pendapatan, biaya dan laba selama empat
menggunakan asumsi besaran pajak 1% dari pendapatan dan tingat resiko sebesar
95
Tabel 4.13 Proyeksi Arus Kas
VII Laba Bersih Sebelum Pajak (81.738.000,00) 123.872.640,00 200.643.975,00 370.895.300,00 613.673.915,00
299.162.855,93,-. IRR sebesar 17,42% dan Payback Period selama tiga tahun dua
menyusun sebuah skenario antisipasi terhadap resiko usaha yang mungkin terjadi.
dilakukan ini untuk mengurangi terjadinya resiko usaha atau kerugian yang akan
diterima. Resiko usaha bisa dalam bentuk hambatan atau bahkan kegagalan usaha
tercapai dan kegagalan usaha yang mengakibatkan ditutupnya usaha KS. Jika
96
dilihat dari dinamika lingkungan dan trend bisnis saat ini serta sumber daya yang
dimiliki KS, maka kondisi pertama di atas lebih mungkin dibandingkan dengan
kondisi kedua.
usaha tidak tercapai dan jalannya usaha KS menjadi stagnan adalah kalah bersaing
di bisnis retail sehingga penjualan aksesoris dan suku cadang komputer maupun
telepon seluler baik dari toko off line maupun online mengalami kerugian. Jika
fokus disegmen usaha perbaikan kerusakan komputer maupun telepon seluler dan
menutup segmen usaha ritel aksesoris dan suku cadang komputer maupun telepon
seluler.
usaha. Hal ini bisa sangat terjadi, penghentian usaha diera disrupsi bisa terjadi
secara tak terduga dan dalam waktu yang singkat. Bila terjadi penghentian usaha
atau kebangkrutan tantangan paling berat adalah bagaimana menjual aset yang
telah dimiliki dengan harga pasar yang layak sesuai dengan nilai kapitalisasinya
dan pengalihan sewa kepada pihak lain atas bangunan yang disewa. Penjualan
asset dan hasil pengalihan sewa ditujukan kepada para pebisnis dibidang ritel dan
jasa perbaikan komputer dan telepon seluler. Dana hasil penjualan aset dan
97
BAB V
RENCANA AKSI
membutuhkan kerja keras dan komitmen disamping modal yang cukup besar.
Pada bab ini, Peneliti membahas rencana aksi inovasi model bisnis KS.
5.1.1 Waktu
menjadi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evalusi.
Tahap persiapan dimulai pada bulan Januari 2018 untuk proses rekrutmen tenaga
dimulai dua bulan setelah tahap persiapan. Sedangkan tahap ketiga adalah tahap
98
terhadap tahapan strategis merupakan bagian dari pelaksanaan inovasi model
bisnis KS.
tindak lanjut. Rencana kerja yang dilakukan dalam menjalankan inovasi mdel
BULAN TAHUN
NO RENCANA KERJA
I II III I II III IV
I Tahap persiapan
a. Menpersiapkan dan mengurus legalitas usaha
b. Merekrut tenaga teknisi komputer dan telepon seluler
c. Mencari vendor suku cadang telepon seluler
d. Merekrut tenaga pelayanan pelanggan
f. Mencari konsultan IT e commerce
g. Pembangunan infrastruktur teknologi e-commerce
h. Mencari rumah untuk workshop
i. Membeli peralatan dan perlengkapan serta suku cadang
II Tahap pelaksanaan
a. Implementasi dan tindak lanjut model bisnis e-commerce
b. Pemasaran
c. Promosi, iklan dan discount
d. Penjualan asesoris komputer dan telepon seluler
f. Penjualan jasa perbaikan komputer dan telepon seluler
g. Pencatan stok barang dan suku cadang
h. Pembelian asesoris dan suu cadang komputer dan telepon seluler
i. Pencatatan transaksi barang dan keuangan
III Evaluasi
a. Laporan keuangan
b. Pengukuran kinerja
99
5.2 Penanggung Jawab
Pada tahap awal, jumlah personil yang terlibat dalam KS difokuskan untuk
Strategic Bussines Unit yang lebih terstruktur pada setiap unt bisnis yang akan
evaluasi secara bulanan atas pencapaian hasil kerja masing-masing unit bisnis.
Setelah struktur bisnis mulai tertata mempunyai arus kas yang lancar,
maka akan diikuti dengan pengembangan organisasi yang lebih besar namun tetap
ramping. Oleh karena itu, maka masing-masing personil akan bertanggung jawab
pada manager unit bisnis masing-masing dan manager unit bisnis akan
bertanggung jawab kepada direktur.. Manager unit bisnis memiliki kuasa penuh
pada unit bsnis yang dipimpinnya dan bertanggung jawab penuh atas berhasilnya
unggul diatas stndar kinerja para pesaing. Untuk itu perlu dbuat ukuran kinerja
bagi para personil, agar personil yang menjalani tugasnya dapat dengan baik
100
target yang harus di capai. Ukuran kinerja dari bisnis ini didasarkan kepada
kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing unit bisnis dan personel didalamnya.
setahun;
perubahan disetujui;
101
c. Waktu untuk memperbaiki maksimal 8 jam;
telah di tetapkan;
setiap bulan
5. Kegiatan pendukung
dan laba. Dalam proyeksi pendapatan, biaya dan laba terlihat bahwa kinerja usaha
terkait pertumbuhan penggunaan komputer dan telepon seluler serta luasnya pasar
dari produk, oleh karena itu kinerja perusahaan terkait perluasan pasar dan saluran
102
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sussex.ac.uk/Units/spru/events/KP_Conf_03/documents/Afuah
Tersedia di https://research-
repository.griffith.edu.au/bitstream/handle/10072/40620/72631_1.pdf
APJII dan Polling Indonesia. (2016) Laporan Survei Tentang Penetrasi dan
https://apjii.or.id/survei2016
Organizations.
Brunswicker, S., Wrigley, C., and Bucolo, S. (2012). What Is The Role of Design-
103
Business models?. Proceedings of the 28th EGOS Colloquium, Aalto
Button K,. (2012). Low Cost Airlines: A Failed Business Model?. Transportation
Journal, Vol. 51, No. 2. pp. 197-219. Penn State University Press
http://www.onlinedergi.com/makaledosyalari/51/pdf2014_2_3.pdf
Casadesus, M., Ramon., dan Ricart, J, Enric. (2010). From Strategy To Business
Cooper, D.R. dan Schindler, P.S. (2014). Business Research Methods. New York:
McGraw-Hill
satisfaction-in-indonesias-e-commerce-services
reports/studi-e-commerce-indonesia-2016
104
Demil, B., and Lecocq, X. (2010). Business Model Evolution: In Search Of
George, G., and Bock, A. (2011). The Business Model In Practice And Its
Guercini S., dan Milanesi M., (2017). Extreme Luxury Fashion: Business Model
Business Models, The Accounting Review, Vol. 86, No. 5, pp. 1631-1654,
Grassma,n O., Frankenberger K., dan Csik, M. (2014) Business Model Inovator
Tersedia di http://akselerasi.id/material/detail/47/prototyping
105
Indonesian Comunication and Technology Watch (2011). Memahami e-
ecommerce.pdf
https://www.atkearney.com/documents/10192/8226719
Keller KL., dan Kotler P. (2012). Marketing Management 14th edition. Pearson
Kindstrom, D. (2010). Towards A Service Based Business Model Key Aspects for
Vol.28:479.
Lindgardt, Z., Reeves, M., Stalk, G., and Deimler M,S. (2009). Business Model
Innovation, When the Game Gets Tough, Change the Game, The Boston
https://www.bcg.com/documents/file36456.pdf
Johnson W Mark., (2010). Seizing the White Space: Business Model Innovation
106
https://www.architects.org/sites/default/files/programs/Designing_a_new_
business _model
Mason K., dan Spring M., (2011). The Sites And Practices Of Business Models,
https://www.kth.se/social/upload/528c4a66f2765458b3ba8e53/Mason%20
%26%20Spring%20(2011).pdf
Tersedia di http://www.innovationlabs.com/BusModelWarfare.pdf
Niranjanamurthy M., Kavyashree, N., Jagannath, S., and Chahar. (2013). Analysis
107
Masanell, C., Ramon., and Zhu.(2013). Business Model Innovation and
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.465.5076&rep=
rep1&type=pdf
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/viewFile/52/49
for Visionaries, Game Changers, and Challengers, John Wiley & Sons,
Chichester/GB.
Porter, M. E. ( 2001). Strategy and the Internet. Harvard Business Review. 79, no.
3: 62–78
Teece, T,J. (2010). Business Models, Business Strategy and Innovation. Long
Taneja, S,, Golden, M, P., and Hayek, M. (2016), Leaping innovation barriers to
pp.44-51
108
Razdan R., Mohit D., dan Sohoni A., (2013). The evolving Indonesian consumer,
Mckinsey
Rifqi Nur Fakhrurozi, Kertahadi dan Riyadi, Analisis dan Desain Website E-
(2013)
Pappa, D., and Stergioulas, L.K. (2006). G2C And C2G: Emerging Principles
Perkmann, M., and Spicer, A. (2010). What Are Business Models? Developing A
Shia, B,C., Chen, M., Ramdansyah, A D., and Wang, S. (2015). Omparison Of
Chinese Taipei (Case Study In Jakarta And Taipei City). American Journal
109
Shailendra, C.,,S Palvia, J., and Sharma, S, S. (2007). E-Government and E-
Tersedia di http://www.iceg.net/2007/books/1/1_369.pdf
Sinfield, J., Calder, E., Mcconnel, B. And Colson, S. (2012). How To Identify
pp. 85-90.
Sukardi., Linggar, M., dan Munggaran, P. (2014). Usulan Desain Model Bisnis
Supranto, J. (2008). Statistika Teori dan Aplikasi, edisi Ketujuh . Jakarta: Penerbit
Erlangga
Management
Štefan S., dan Richard Br. (2014. Analysis of Business Models, Journal of
2014
110
State Of The Art And Future Challenges For The Field. R&D
Wrigley C., Bucolo S., dan Straker K. (2016). Designing New Business Models:
Issue: 5, pp.22-31
Yan, L., and Yan, J. (2013), Leadership, organizational citizenship behavior, and
Yasin, M, M., Alavi, J., Czuchry, A., and Shafieyoun, R. (2014). An Exploratory
Zott, R., Amit, R, and Massa, L. (2011). The Business Model: Recent
111
Lampiran I
KUESIONER PENELITIAN
Yth. Bapak/ibu,
Kami sedang melakukan penelitian bertemakan perubahan model bisnis pada jasa
reparasi dan penjualan sukucadang komputer. Untuk itu kami memohon bantuan bapak/ibu untuk
mengisi kuesioner ini. Hasil kuesioner ini akan kami jadikan masukan dalam proses penyusunan
tesis. Data yang bapak/ibu berikan akan dijaga kerahasiaannya. Atas kesediaan dan bantuan
bapak/ibu, kami ucapkan terima kasih.
Wiluyo Karyanto
I. Data Responden
Beri tanda silang (X) pada kolom yang sesuai. Jika salah memberikan silang, lingkari saja
pada kolom yang salah tersebut
☐ 46-50 ☐ ≥ 51 tahun
5. Penghasilan:
☐ 3 Juta s.d. 8 juta per bulan ☐ 8 Juta s.d. 13 juta per bulan
112
1. Jumlah unit komputer yang anda miliki:
5. Apakah anda telah menggunakan onlineshop/e-commerce untuk transaksi jual beli barang dan
jasa:
☐ Ya ☐ Tidak
6. Apakah menurut Anda bertransaksi jual beli barang dan jasa secara onlineshop/e-commerce
saat ini sudah aman ?
☐ 3 – 4 tahun ☐ ≥4 tahun
8. Transaksi jual beli barang dan jasa secara onlineshop/e-commerce, cara pembayaran apa yang
pernah Anda lakukan? (jawaban boleh lebih dari 1)
113
11. Pengalaman buruk apakah yang pernah Anda dapat dari melakukan transaksi jual beli barang
dan jasa secara onlineshop/e-commerce? (jawaban boleh lebih dari 1)
12. Mengapa anda tertarik melakukan melakukan transaksi jual beli barang dan jasa secara
onlineshop/e-commerce?(jawaban boleh lebih dari 1)
III Pernyataan
Beri tanda silang (X) pada salah satu kolom berikut yang menurut pendapat Anda paling
sesuai. Jika Anda salah memberikan silang, lingkari saja pada kolom yang salah tersebut.
114
memberikan kepastian penyelesaian perbaikan telepon seluler
11. Penyedia onlineshop/e-commerce yang saya pilih adalah 1 2 3 4 5
memiliki kemampuan untuk menyediakan barang yang
berkualitas bagi pelanggan
12. Penyedia onlineshop/e-commerce yang saya pilih adalah 1 2 3 4 5
mempunyai pengalaman sehingga mampu mengirim barang
tepat dan cepat pada waktunya
13. Penyedia onlineshop/e-commerce yang saya pilih adalah 1 2 3 4 5
memiliki kemampuan yang baik dalam mengamankan transaksi
14. Penyedia onlineshop/e-commerce yang saya pilih adalah yang 1 2 3 4 5
menjual harga relative lebih murah
115
telepon seluler adalah yang memilki aplikasi online shop/e-
commerce
2. Pertimbangan saya memilih jasa perbaikan komputer dan 1 2 3 4 5
telepon seluler adalah yang memiliki rekanan kuat dalam
penyediaan suku cadang.
3. Pertimbangan saya memilih jasa perbaikan komputer dan 1 2 3 4 5
telepon seluler adalah yang bisa bayar dengan non tunai
4. Pertimbangan saya memilih jasa perbaikan Pertimbangan saya 1 2 3 4 5
memilih jasa perbaikan komputer dan telepon seluler adalah
yang bisa memberi garansi lebih lama
5. Pertimbangan saya memilih jasa perbaikan komputer dan 1 2 3 4 5
telepon seluler adalah yang mempunyai kerja sama dengan
lembaga pelatihan
6. Pertimbangan saya memilih jasa perbaikan komputer dan 1 2 3 4 5
telepon seluler adalah jasa komputer yang mempunyai
outletnya dapat dihubungi 24 jam
Channel STS TS N S SS
1. Saya mengenal jasa perbaikan komputer dan telepon seluler 1 2 3 4 5
dari website
2. Saya mengenal jasa perbaikan komputer dan telepon seluler 1 2 3 4 5
dari brosur
3. Saya mengenal jasa perbaikan komputer dan telepon seluler 1 2 3 4 5
dari iklan di media massa
4. Saya mengenal jasa perbaikan komputer dan telepon seluler 1 2 3 4 5
dari teman/saudara..
5. Saya lebih suka pada jasa perbaikan komputer dan telepon 1 2 3 4 5
seluler yang dapat mengantar-jemput unit komputer saya
6. Saya lebih suka pada jasa perbaikan komputer dan telepon 1 2 3 4 5
seluler yang memiliki banyak fasilitas penunjang (dalam
transaksi pembayaran, dll)
7. Saya lebih suka pada jasa perbaikan komputer dan telepon 1 2 3 4 5
seluler yang menggunakan banyak saluran komunikasi untuk
menghubunginya
116
yang sesuai dengan budget saya
3. Saya memilih jasa perbaikan komputer dan telepon seluler 1 2 3 4 5
yang satu kawasan dengan alamat rumah/kantor saya
4. Saya memilih jasa perbaikan komputer dan telepon seluler 1 2 3 4 5
yang memberikan alternatif solusi yang sesuai dengan
kebutuhan saya
5. Selama ini saya memilih jasa perbaikan komputer dan telepon 1 2 3 4 5
seluler yang dapat menghargai waktu saya
117
Lampiran II
PANDUAN WAWANCARA
Pedoman pertanyaan untuk wawancara mendalam (indepth-interview) ini
disusun berdasarkan konsep model bisnis canvas dari Osterwalder et al. (2010),
yakni Nine-Building Blocks. Nine building blocks adalah sembilan variabel atau
disebut juga sembilan batubata untuk membangun dan memperkokoh bentuk
perusahaan. Kesembilan variabel ini mutlak harus dimiliki oleh sebuah
perusahaan.
I. Value Proposition
Pertanyaan:
Pertanyaan:
118
III. Key Resources
Pertanyaan:
Pertanyaan:
1. Dari aktivitas kunci perusahaan Anda, aktivitas apa saja yang tidak Anda
tangani dan membutuhkan rekanan kunci?
2. Mengapa aktivitas-aktivitas tersebut membutuhkan rekanan kunci?
3. Sebutkan, pihak mana saja yang menjadi rekanan kunci usaha Anda?
4. Kriteria apa yang Anda terapkan untuk memilih rekanan kunci Anda?
5. Berdasarkan pengalaman Anda, apa kendala Anda dalam mendapatkan
rekanan kerja yang sesuai dengan kriteria Anda?
V. Customer Relationship
Pertanyaan:
VI. Channel
Pertanyaan:
1. Sarana atau media komunikasi apa yang digunakan perusahaan Anda untuk
berkomunikasi dengan konsumen?
2. Anda menggunakan e-commerce? Bisa dijelaskan mengenai website Anda?
119
3. Bagiamana selama ini Anda mengelola konten website Anda?
4. Sejauh mana Anda memfungtsikan e-commerce Anda, apakah termasuk untuk
transkasi pembayaran, atau hanya terbatas untuk promosi dan pemasaran/order
jasa perusahaan Anda?
5. Apakah Anda juga beriklan di media lain?
6. Sejauh mana dalam berkomunikasi, berpromosi, berdistribusi, dan bertransaksi,
Anda menggunakan channel pihak lain?
Pertanyaan:
1. Bagaimana Anda membagi/mengklasifikasikan segmen konsumen Anda? Ada
berapa segmen konsumen yang terkait dengan usaha Anda?
2. Dari segmen konsumen yang ada, Anda memilih segmen konsumen yang
mana? Kemukakan alasan mengapa Anda memilih segmen ini?
3. Sejauh mana segmen yang Anda pilih tersebut memiliki potensi yang
menguntungkan?
4. Apakah value proposition yang telah Anda tetapkan cocok untuk kepentingan
segmen konsumen yang telah Anda pilih?
5. Selama ini apakah perusahaan Anda pernah berganti segmen? Mengapa?
Pertanyaan:
1. Apa saja pos utama pengeluran perusahaan Anda? Secara persentase, dari
100% biaya, bisakah disebutkan persentase biaya untuk masing-masing pos.
2. Apakah Anda merasakan bahwa struktur biaya seperti itu sudah benar?
Mengapa?
3. Apakah struktur biaya seperti itu tidak memberatkan usaha Anda?
4. Bagaimana Anda berupaya untuk mengefisienkan biaya?
Pertanyaan:
1. Dari usaha Anda, apa saja pos-pos pemasukan uangnya?
2. Jika pemasukan lebih dari satu pos, pos mana saya yang menghasilkan uang
paling besar?
3. Apakah pemasukan Anda ini, berdasarkan pengalaman usaha Anda atau usaha
sejenis, ini bersifat berkesinambungan atau lebih cenderung musiman setiap
tahunnya?
4. Bagaimana strategi Anda untuk meningkatkan pemasukan Anda?
120
5. Masih dalam usaha Anda ini, inovasi-inovasi apa saja yang sudah Anda
pikirkan untuk contingency-plan, berjaga-jaga kalau usaha Anda terpuruk?
121