SKRIPSI
Diajukan Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi S1
Manajemen. Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil, secara
langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Skripsi ini, terutama kepada
i
4. Ibu Radhiana, SE., MM, sebagai pembimbing II sekaligus Ketua Jurusan
dukungan serta pengorbanannya baik dari segi moril maupun materi kepada
Mekkah.
yang telah membantu, penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan dan penelitian
selanjutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
iii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 38
3.1 Lokasi dan Objek Penelitian ................................................ 38
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................ 38
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 38
3.4 Skala Pengukuran ................................................................. 40
3.5 Operasionalisasi Variabel .................................................... 41
3.6 Metode analisis data ............................................................. 43
3.7 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 43
3.7.1 Uji Normalitas .......................................................... 43
3.7.2 Uji Multikolinearitas ................................................ 44
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas.............................................. 44
3.8 Pengujian Hipotesis .............................................................. 45
3.8.1 Uji F………………………………………………... 45
3.8.2 Uji T………………………………………………... 45
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 32
Tabel 3.1 Operasional Variabel ..................................................................... 42
Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian Rasio Keuangan PDAM Kota
Banda Aceh ................................................................................... 51
Tabel 4.2 Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda ..................................... 53
Tabel 4.3 Analisis of Variance (Anova) ........................................................ 53
Tabel 4.4 Tabel Model Summary .................................................................. 53
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 34
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Laporan Keuangan PDAM Tirta Daroy Banda Aceh ................. 65
Lampiran 2. Master Tabel Penelitian .............................................................. 66
Lampiran 3. SPSS Out Put .............................................................................. 67
Lampiran 4. Titik Kritis .................................................................................. 69
vii
ABSTRAK
ix
BAB I
PENDAHULUAN
suatu perusahaan jika perusahaan tersebut ingin mencapai tujuan yang telah
pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan manajemen kinerja, yaitu
jalannya organisasi/perusahaan.
daerah yang bergerak dibidang distribusi dan penjualan air minum. Tujuan dari
Daerah Air Minum (PDAM) didirikan dengan tujuan untuk menyalurkan air
kontribusi yang besar pada kas pemerintah daerah berupa pembagian laba.
Sering kali pada suatu perusahaan terjadi beberapa kendala yang tidak
1
2
perusahaan hingga terjadi perubahan pada bagian tertentu, misalnya saja akibat
kendala yang dialami dapat mengubah laporan keuangan karena ada pengeluaran
persediaan dana yang dialokasikan untuk proses pekerjaan perusahaan agar laba
1999 tentang pedoman penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air Minum menjadi
keputusan tersebut indikator yang diukur salah satunya adalah aspek keuangan.
margin, margin laba dibagi dalam 3, yaitu: margin laba kotor, margin laba bersih
dan margin laba operasi. Dalam net profit margin, Perusahaan Daerah Air Minum
Kebijakan dividen juga ikut berperan dalam Perusahaan Daerah Air Minum
Aceh yang dimana timbul pertanyaan apakah laba yang diperoleh perusahaan
3
pada akhir tahun akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa
yang akan datang. Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat
ekonomis seperti bunga, dividen, royalti, manfaat sosial dan manfaat lainnya
Minum (PDAM) agar tidak adanya hambatan dalam pengelolaan dana perusahaan
menggunakan aset atau modal yang memiliki biaya tetap (hutang atau saham)
Dalam hal ini untuk tetap menjaga kestabilan kinerja keuangan perusahaan,
melakukan yang terbaik agar tidak terjadi kendala dalam pengelolaan keuangan,
dengan adanya beberapa kendala dalam bidang keuangan yang terjadi di PDAM
kinerja perusahaan dalam keadaan yang baik atau justru dalam keadaan yang
Sesuai dengan uraian diatas, maka dilakukan penelitian ini dengan judul
“Pengaruh Net profit margin, kebijakan dividen dan leverage terhadap kinerja
1. Apakah net profit margin, Kebijakan deviden dan leverage berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan PDAM kota Banda Aceh
1. Untuk mengetahui net profit margin, Kebijakan dividen dan leverage secara
simultan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan PDAM kota Banda Aceh
2. Untuk mengetahui pengaruh net profit margin secara parsial terhadap kinerja
penelitian maka hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat secara praktis
perusahaan.
2. Diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dalam biaya penerapan tarif air
untuk menambah pengetahuan tentang analisis biaya penerapan tarif air dalam
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan penerapan ilmu
ekonomi
2. Bagi peneliti lain hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
yang baru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sangat luas. Pengertian kinerja keuangan menurut ikatan akuntan indonesia (2007)
perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas
yang telah dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
6
7
ditetapkan.
keuangan merupakan hasil dari evaluasi terhadap pekerjaan yang telah selesai
ditetapkan bersama. Setiap pekerjaan yang telah selesai dilakukan perlu dilakukan
berada di kisaran angka yang bagus. Likuiditas juga menjadi sebuah acuan
sebuah perusahaan mengenai kewajiban penyetoran keuangan yang harus
segera dibayar dalam kisaran waktu tertentu. Semakin bagus sebuah
perusahaan memiliki likuiditasnya, maka akan semakin bagus pula nama
perusahaan di mata kliennya
2. Solvabilitas sebuah perusahaan dapat terlihat
Dalam hal ini, solvabilitas menjadi sebuah acuan jikalau sebuah perusahaan
diharuskan membayar kewajiban keuangan. Dalam kasusnya jika sebuah
perusahaan dilikuidasi maka perusahaan tersebut sudah sangat siap untuk
menunjukkan keuangannya baik dalam jangka waktu pendek maupun dalam
jangka waktu yang cukup panjang.
3. Rentabilitasnya menjadi lebih detail
Rentabilitas dan profitabilitas menunjukkan kemampuan sebuah perusahaan
untuk melihat sebuah perusahaan mendapatkan laba. Jadi dengan adanya
laporan kinerja keuangan sebuah perusahaan, maka profitabilitasnya akan
semakin terlihat dengan jelas. Jika nilai sebuah perusahaan mendapat penilaian
yang baik, maka perusahaan tersebut haruslah mendapat nilai profitabilitas
atau kerap disebut rentabilitas dengan nilai yang memuaskan. Dan sebaliknya,
jika perusahaan tersebut mendapat nilai yang jelek, maka perusahaan tersebut
akan mendapatkan masalah. Rentabilitas memang kerap menjadi dasar
penilaian keuangan sebuah perusahaan. Semakin banyak laba yang didapatkan
sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan sangat kuat dalam segi
keuangan. Tentunya hal ini membawa keuntungan, yaitu dapat menarik
investor lebih banyak.
4. Stabilitasnya dapat diketahui
Penilaian kinerja keuangan akan menjadi sangat penting untuk melihat sebuah
perusahaan stabil atau tidaknya. Jika dilihat laporan keuangannya stabil, maka
perusahaan tersebut bisa stabil dan akan lebih siap menghadapi era
selanjutnya. Penilaian atas stabilitas perusahaan juga menjadi acuan untuk
mengetahui perusahaan tersebut dapat membayar semua keuangan baik hutang
maupun beban-beban bunga yang dibebankan kepada perusahaan tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Tentu saja adanya penilaian kinerja keuangan
dapat menjadi acuan bagi seorang investor untuk tahu tentang perusahaan
tujuan investasi. Umumnya hal-hal yang ingin diketahui oleh seorang investor
adalah informasi mengenai keuangan. Karena dengan tahu tentang penilaian
keuangannya maka seorang investor akan tahu apakah nantinya dana yang
ditanamkan di sebuah perusahaan dapat memberikan keuntungan atau tidak.
Apabila penilaian kinerjanya tinggi, maka perusahaan tersebut akan dapat
dengan mudah mendatangkan investor. Semakin bagus, maka akan semakin
banyak pula investor yang berani menanamkan modal di dalam perusahaan
tersebut. Lebih jelasnya adalah, nilai dari harga saham menjadi fungsi nilai
keuangan sebuah perusahaan.
9
kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap review data,
perusahaan pada suatu periode tertentu. Kinerja Keuangan dapat dinilai dengan
kinerja terlebih dahulu maka sebuah perusahaan dapat mengukur sejauh mana
dapat melakukan penilaian kinerja sebuah perusahaan dalam segi keuangan. Jadi
sebuah perusahaan guna menetapkan sebuah sasaran, kriteria dan target yang akan
pada segi keuangan yang kerap menjadi momok dalam membangun sebuah mitra
bisnis.
bidang keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dan tertuang pada laporan
keuangan dari perusahaan. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur
indikator kinerja keuangan adalah current ratio. Current ratio atau rasio lancar
membayar kewajiban jangka pendek mereka dengan aset lancar yang dimiliki
perusahaan. Berikut rumus rasio lancar (current ratio) yang dikemukakan Kasmir
(2018:135-136):
Aset lancar
Current ratio =
Utang lancar
1. Aset lancar adalah aset kekayaan perusahaan yang dapat dicairkan dalam
bentuk uang tunai dalam waktu yang cepat (kurun waktu satu tahun). PAda
11
laporan keuangan tahunan perusahaan dapat dilihat bagian nilai aset lancar
atau current asset.
2. Utang jangka pendek adalah utang yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Contoh utang jangka pendek atau current liabilities perusahaan adalah gaji
karyawan, insentif, komisi, hingga biaya listrik.
Oleh karena itu, current ratio adalah rumus rasio likuiditas yang
jangka pendek yang harus dibayarkan perusahaan. Cara menghitung rumus rasio
lancar ini dihitung dengan membandingkan total nilai aset lancar di laporan
keuangan dengan utang lancar atau current liabilities yang harus dibayar.
dari operasi bisnis sebagai persentase dari pendapatan atau penjualan bersih. Net
memiliki margin laba bersih 20%, artinya ia menyimpan 2.000 untuk setiap
keuntungan lebih besar per nilai dari penjualan berarti lebih efisien. Efisiensi itu
membuat perusahaan lebih mungkin bertahan ketika lini produk tidak memenuhi
lebih luas.
12
bersih dari perusahaan per satu dolar penjualan. Net profit margin merupakan
salah satu indikator yang penting untuk menilai suatu perusahaan. Net profit
sumber-sumber yang dimilikinya. Net profit margin adalah suatu pengukuran dari
setiap satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya
termasuk bunga dan pajak (Suwito dan Herawaty, 2015). Rasio laba operasi bersih
terhadap penjualan banyak digunakan oleh para praktisi keuangan sebagai penentu
nilai (value drive) kunci yang mempengaruhi penilaian atas sebuah perusahaan.
semakin baik pula kinerja perusahaan. Hal ini berarti jika NPM tinggi akan
harga saham dalam suatu perusahaan. H1: Net profit margin berpengaruh terhadap
harga saham. Net profit margin atau margin penghasilan bersih ini diduga
mempengaruhi praktik perataan laba, karena secara logis margin ini berkait
independen juga didukung oleh hasil penelitian Archibald, 1967 ; Chusing, 1969 ;
Dascher dan Malcom, 1970 ; Barnea, Ronen dan sadan, 1975 ; dan Beatie, dkk
items untuk meratakan penghasilan. Secara logis, NPM dapat merefleksi motivasi
perbandingan antara laba sesudah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini
menunjukkan laba bersih (EAT = Earning After Tax) yang dapat dicapai setiap
dan pinjaman – pinjaman perusahaan. Laba bersih yang diperoleh juga tergantung
pada kebijakan pemerintah mengenai tingkat suku bunga dan pajak penghasilan
yang akan mengurangi laba bersih yang diperoleh perusahaan. Net profit margin
NPM =
yang membandingkan antara laba sesudah bunga dan pajak dibandingkan dengan
penjualan. Rasio ini juga dibandingkan dengan rata-rata industri. Rasio ini
menurut Buffett, sebuah bisnis dikatakan memiliki potensi keuntungan yang baik
apabila bisnis tersebut tidak hanya dapat mencetak nilai net profit margin (NPM)
yang bagus dalam satu tahun saja melainkan beberapa tahun sekaligus. Hal ini
tahun, maka dapat disimpulkan bahwa kinerjanya pada tahun itu cukup baik. Lain
halnya jika perusahaan dapat mencetak NPM positif dalam beberapa tahun
14
sekaligus. Ini mengindikasikan bahwa dia bisa menekan biaya produksi sembari
keseluruhan penjualan dari suatu perusahaan. Apabila net profit margin yang
yang lebih tinggi. Selain itu laba perusahaan juga sangat penting karena
merupakan hal inti dari keuangan yang memegang peranan krusial. Profit juga
berguna untuk menilai apakah kinerja manajemen baik atau tidak,laba juga
margin juga dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan laba atau profit
dari waktu ke waktu. Dengan kata lain, fungsi margin untuk mengukur
marketnya.
investasi.Semakin baik atau tinggi nilai dari rasio profitabilitas, maka akan
penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Perhitungan atas net profit margin
pada suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat dan kegunaan antara
lain:
efisiensi yang semakin tinggi, sehingga variabel ini menjadi faktor penting yang
harus dipertimbangkan.
Menurut Sawir (2017:18) margin laba bersih (Net Profit Margn /Profit
ini mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan. Sedangkan menurut
Syamsuddin (2017: 62) Net profit margin merupakan ratio antara laba bersih (Net
dibandingkan dengan penjualan. Dalam net profit margin, semakin tinggi hasil
nilai perhitungan net profit margin, maka perusahaan dinilai semakin berhasil
Selain itu, net profit margin juga bertujuan untuk mengkomparasi nilai
Laba bersih
Net profit margin = X 100%
Pendapatan
Tingginya rasio net profit margin ini akan menyebabkan suatu perusahaan
dianggap memiliki kinerja yang baik, selain itu meningkatnya net profit margin
karena semakin tinggi net profit margin menandakan laba perusahaan tersebut
semakin besar.
Dapat diambil kesimpulan dari tujuan net profit margin yaitu, net profit
margin berguna untuk menghitung seberapa besar nilai keuntungan dari berjalannya
Semakin tinggi net profit margin maka semakin berhasil menciptakan efisiensi.
perusahaan pada akhir tahun akan dibagi kepada para pemegang saham dalam
bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan
investasi di masa yang akan datang (Harjito dan Martono, 2016:270). Dividen
dividen yang dibagi perusahaan ditentukan oleh para pemegang saham pada saat
Earning) merupakan salah satu dari sumber dana yang paling penting untuk
pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham di lain
18
pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan. Sebab jika makin tinggi
tingkat dividen yang dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan dan
pendapatan dan harga sahamnya. Jika perusahaan ingin menahan sebagian besar
dari saham yang tersedia untuk pembayaran dividen adalah semakin kecil.
Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham
sebagai Cash dividend disebut dividend payout ratio yang ditetapkan oleh
perusahaan berarti makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali
2017:12-13).
kemungkinan untuk membayar sebuah dividen, atau semakin kecil keinginan para
pemegang saham untuk menuntut dividen. Salah satu tujuan para investor adalah
dividen. Banyak investor yang menjadikan dividen ini sebagai tujuan utama dalam
Dividen ini terkadang juga dijadikan suatu ukuran untuk menilai kinerja
dana, kemudian dana tersebut digunakan untuk pembagian dividen kepada para
mereka untuk membagikan laba (dalam bentuk dividen) secara normal pada rasio.
banyak kasus lainnya rasio pembayaran dividen yang rendah jelas merupakan
penyebab timbulnya rata-rata harga pasar di bawah nilai wajar dan disini
dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut
return yang diperoleh pemegang saham dalam kegiatan menanam suatu modal di
perusahaan terhadap laba yang akan diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen yang akan ditahan dalam bentuk laba
memilih untuk membagikan sebuah laba perusahaan sebagai dividen, maka dapat
mengurangi laba yang akan ditahan dengan mengurangi total sumber dana intern
akan dapat diartikan oleh para investor sebagai sinyal harapan manajemen karena
20
tingkat kinerja perusahaan yang membaik dimasa yang akan datang sehinggga
dividen melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen yang akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk pembiayaan investasi dimasa datang.
maka dapat mengurangi laba yang ditahan maka akan mengurangi total sumber
a. Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan
yang oleh perusahaan. Menurut Sutrisno (2019:16) “profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua
modal yang bekerja didalamnya. Profitabilitas merupakan kemampuan
suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada
tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu
perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan
aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya.
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba
melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang perusahaan, dan
lain sebagainya.
b. Likuiditas
Mardiyanto (2015:18), menyebut likuiditas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban (utang) jangka pendek
tepat pada waktunya, termasuk melunasi bagian utang jangka panjang yang
jatuh tempo pada tahun bersangkutan. Likuiditas adalah alat yang dapat
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban lancarnya. Tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi
bisa memancing daya tarik para investor. Sebab hal tersebut menjadi sinyal
positif bahwa perusahaan sehat secara keuangan dan memiliki risiko
kerugian yang kecil. Biasanya, dalam pasar saham, perusahaan-perusahaan
ini masuk kategori saham blue chip dan sebagainya.
22
merupakan salah satu hal utama untuk diperhatikan oleh perusahaan karena
dividen.Yang pertama adalah dividend yirld ratio, yaitu rasio imbal hasil dividen
Rasio ini merupakan rasio yang paling penting diperhatikan dalam menentukan
laba bersih yang dibagikan secara kas kepada pemegang saham. Rasio ini adalah
perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang diperoleh
investor, tetapi bagi pihak manajemen, hal tersebut akan mengurangi sumber
2.4 Leverage
dan sumber dana (source of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap
sumber pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan seperti penyusutan dan
laba ditahan, selain itu perusahaan juga dapat memperoleh sumber pendanaan dari
lebih besar dari equity disebut sebagai perusahaan dengan tingkat leverage yang
tinggi.
2019:76) dalam (Novari dan Lestari, 2016). Penggunaan hutang tersebut diharapkan
respon baik dari investor dan kreditor. Jadi hutang merupakan tanda atau sinyal
Rasio leverage mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pihak
pemilik usaha atau manajemen saja tetapi juga bagi pihak diluar perusahaan,
Selain itu, Kasmir (2018:122) juga menyatakan bahwa, manfaat lain yang
untuk masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan rasio keuangan juga
relatif terhadap kondisi perusahaan. Oleh karena itu, dengan mengetahui kondisi
sumber dana tambahan dapat membuat operasional menjadi lancar atau tidak
Rasio leverage menurut Darsono (2015:54) dalam beberapa alat ukur yang
Pada rasio leverage ini terdapat beberapa rasio yang digunakan sebagai
hampir sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode, waktu yang
digunakan dan penentuan sampel berbeda maka terdapat beberapa hal yang tidak
sama, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi, berikut
kuantitatif untuk meninjau kinerja keuangan dari PDAM Kota Pare meliputi 3
(tiga) belajar, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio profitabilitas serta
kinerja keuangan PDAM Kota Pare pada keuangan rasio mempunyai kinerja
yang baik. Rasio PDAM Kota pare skor-Z pada tahun 2014 adalah dalam
posisi yang rawan itulah nilai Z 1,34 ini dijadwalkan pada tahun hasil
penjualan dapat mencakup produksi seluruh biaya dan jumlah nakal oleh
masyarakat ini dapat dilihat dalam rasio aktivita mana usia rata-rata piutang
adalah 135 hari. Pada tahun 2015 berada dalam posisi yang rentan karena nilai
Air Minum (PDAM) Kabupaten Luwu karena berada di atas standar penilaian
kinerja dengan nilai persentase di atas 200% dan telah dinyatakan dalam
yang telah ditetapkan ≤5% dinyatakan dalam kriteria kurang baik. Kata Kunci:
3. Sri sumanti (2021) tentang ’’Analisis kinerja keuangan perusahaan daerah air
surat keputusan Menteri dalam negeri no. 47 tahun 1999. Penelitian ini
surat keputusan Menteri dalam negeri no.47 tahun 1999, maka aspek kinerja
4. Adhip Pradityo (2016) tentang “Analisis kinerja PDAM (perusahaan daerah air
laba. Akan tetapi nilai kinerja kesehatan PDAM Tirta Perwitasari tidak
mengalami trend kenaikan justru berfluktuasi naik turun dengan rincian hasil
penilaian kinerja dari tahun 2013 mendapatkan nilai 3,270, tahun 2014
mendapatkan skor 3,425, dan pada tahun 2015 turun menjadi 3,255. Atas dasar
kinerja PDAM Tirta Perwitasari dari Tahun 2013 sampai dengan 2015.
32
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
Peneliti/
No Judul Variabel Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Tahun
1. Irwan Analisis Dependen: Analisis Kinerja keuangan Variabel Variabel
Idrus Kinerja - Kinerja deskriptif PDAM kota Pare- kinerja aktivitas,
(2018) Keuangan keuangan dan analisis pare mempunyai keuangan, variabel
kuantitatif kinerja yang baik. metode dan piutang,
pada
Independen: dengan Rasio PDAM kota objek waktu dan
Perusahaan - Rasio pengujian Pare Skor-Z pada penelitian tempat
Daerah Air aktivitas hipotesis tahun 2014 dalam penelitian
Minum - Rasio dengan uji posisi yang rawan
PDAM Kota piutang regresi nilai z 1,34. Rasio
Parepare linier aktivitas piutang
adalah 135 hari.
Pada tahun 2015
berada dalam posisi
yang rentan karena
nilai Z di 1,20-
2,90. Tingkat
kinerja kesehatan
telah meningkat
selama 2016,
PDAM begitu
Parepare sangat
jauh dari
kebangkrutan.
2. Borahima Analisis Dependen: Analisis Likuiditas Variabel Variabel
Amaliah likuiditas - Kinerja deskriptif berpengaruh positif kinerja likuiditas,
(2020) dan keuangan dan terhadap kinerja keuangan, variabel
Analisis metode dan profitabilit
profitabilitas keuangan PDAM
Independen: kuantitatif objek as, waktu
dalam - Likuiditas dengan Kabupaten Luwu penelitian dan tempat
menentukan - Profitabili pengujian karena berada di penelitian
kinerja tas hipotesis atas standar
keuangan dengan uji penilaian kinerja
perusahaan regresi dengan nilai
daerah air linier persentase di atas
minum 200% dan telah
PDAM dinyatakan dalam
Kabupaten kriteria sangat baik.
Luwu sedangkan variabel
Profitabilitas tidak
terdapat pengaruh
positif terhadap
kinerja keuangan
Perusahaan Daerah
Air Minum
(PDAM)
Kabupaten Luwu.
Dikarenakan
berada di bawa
standar penilaian
persentase yang
33
telah ditetapkan
≤5% dinyatakan
dalam kriteria
kurang baik.
mendapatkan nilai
3,270, tahun 2014
mendapatkan skor
3,425, dan pada
tahun 2015 turun
menjadi 3,255.
yang diidentifikasi dan kerangka pemikiran yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan dari
Leverage
(X3)
bersih pada tingkat pejualan tertentu. Net profit margin adalah rasio profitabilitas
yang dipakai untuk mengukur persentase laba bersih pada suatu perusahaan
penjualan yang tersisa sesudah dikurangi seluruh biaya yang terkait. Net profit
margin ini juga sering disebut dengan sebutan profit margin ratio atau rasio
margin laba.Biasanya bagi investor, net profit margin dipakai untuk mengukur
laba bersih dengan total penjualan, maka investor bias melihat seberapa besar
juga biaya non operasional serta beberapa persentase yang tersisa yang bisa
pada perusahaannya
dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen yang akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk pembiayaan investasi dimasa datang.
maka dapat mengurangi laba yang ditahan maka akan mengurangi total sumber
dana intern atau internal financing (Setiawati, 2016). Sebaliknya apabila suatu
laba yang dapat diperoleh perusahaan digunakan sebagai laba ditahan, maka
2016).
sumber dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) berarti dari
sumber dana yang berasal dari pinjaman karena memiliki bunga sebagai beban
leverage ratio merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur sejauh mana
karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrim)
37
yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk
melepaskan beban utang tersebut”. Rasio leverage dan rasio likuiditas merupakan
kewajibannya.
penelitian.
METODE PENELITIAN
Banda Aceh, Aceh, Indonesia dan yang menjadi objek penelitian yaitu net profit
hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak terlalu
jumlah populasi dijadikan sampel dalam suatu penelitian yaitu seluruh data
laporan keuangan pada perusahaan PDAM kota Banda Aceh periode 2019-2020.
faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dana atau alat yang digunakan.
Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
38
39
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrument dapat berupa lembar
sumbernya maka data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan sekunder.
1. Data Primer
dan kuesioner yang disebarkan kepada responden yang sesuai dengan target
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung.
artikel serta situs internet. Dalam penelitian ini penulis mengggunakan teknik
b. Observasi
c. Wawancara
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan perusahaan PDAM
1. Catatan laporan keuangan pada laporan auditor indefenden untuk tahun yang
2. Laporan evaluasi kinerja perusahaan PDAM Tirta daroy Kota Banda Aceh
Skala rasio, adalah skala dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio
terdapat semua karakteristik skala nominal, ordinal dan skala interval ditambah
dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya
adalah nilai dasar yang tidak bisa diubah meskipun menggunakan nilai skala yang
mempunyai nilai nol mutlak dan mempunyai jarak yang sama misalnya umur
seseorang dan ukuran timbangan berat badan seseorang keduanya tidak memiliki
peneliti. Menurut Sugiyono (2017:45) “Variabel penelitian suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
diteliti. Adapun variabel yang akan diteliti didalam penelitian ini menurut
ini adalah pengaruh dari net profit margin,kebijakan dividend dan leverage
dari perusahaan
karena adanya variabel dependent (bebas). Dalam penelitian ini yang menjadi
Tabel 3.1
Operasional Variabel
42
Variable
Definisi Indikator
penelitian
Independent variable
Net profit suatu pengukuran dari setiap satuan
margin nilai penjualan yang tersisa setelah Laba bersih
(X1) dikurangi oleh seluruh biaya NPM= X100
termasuk bunga dan pajak (Suwito Pendapatan
dan Herawaty, 2015).
Kebijakan Kebijakan dividen merupakan
Dividen keputusan apakah laba yang
(X2) diperoleh perusahaan pada akhir
tahun akan dibagi kepada para Dividen per share
pemegang saham dalam bentuk DYR= X 100%
dividen atau akan ditahan untuk Market price per share
menambah modal guna pembiayaan
investasi di masayang akan datang
(Harjito dan Martono, 2016:270).
Leverage leverage adalah jumlah utang yang
(X3) digunakan untuk membiayai/
membeli aset-aset perusahaan.
Suatup perusahaan dengan utang
yang lebih besar dari equity disebut
sebagai perusahaan dengan tingkat Total utang
leverage yang tinggi.Leverage dapat DER=
dikatakan sebagai suatu rasio Total ekuitas
keuangan yang mengukur seberapa
banyak perusahaan dibiayai dengan
menggunakan hutang (Wiagustini,
2010:76)
Dependent variable
Kinerja Kinerja keuangan merupakan
Keuangan gambaran kondisi keuangan
(Y) perusahaa pada suatu periode tertentu
menyangkut aspek penghimpunan Aset lancar
dana maupun penyaluran dana, yang Current ratio= X 100%
biasanya diukur dengan indikator Utang lancar
kecukupan modal, likuiditas, dan
profitabilitas (Jumingan,2016:239).
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
model regresi yang memiliki suatu variabel dependen dan dua atau lebih variabel
independen. Analisis regresi linier berganda adalah alat analisis yang dapat
43
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Y = a + ß1X1+ß2X2+ß3X3 +Ԑ
Keterangan:
Y = Kinerja keuangan
a = Konstanta
x1 = net profit margin
x2 = kebijakan deviden
x3 = leverage
ß1 ,ß2 ,ß3,= Koefisien Regresi
e = Standar Error
Uji normalitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui sebuah
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat melihat
merupakan pengujian yang bertujuan untuk menguji pada model regresi yang
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali,
dari nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dengan dasar
pengambilan keputusan:
b. Jika VIF < 10 atau Tolerance> 0,10, maka tidak terjadi multikolieritas.
Untuk menguji tingkat signifikan Variabel bebas (X1, X2) dengan uji F
ketentuan apabila Fhitung> Ftabel, pada tingkat keyakinan 95% Ha diterima dan Ho
45
ditolak. Apabila Fhitung < Ftabel, maka hipotesis Ho diterima atau sebaliknya
hipotesis Ha ditolak.
terhadap kinerja keuangan pada Perusahan PDAM Tirta daroy Kota Banda
Aceh
Artinya net profit margin, kebijakan dividen dan leverage secara simultan
apabila thitung < ttabel Ho diterima dan Ha di tolak. Pengujian hipotesis pada
H02: Jika β1 = 0; maka H0 diterima, Ha ditolak. Artinya net profit margin tidak
Ha2: Jika β1 ≠ 0; maka H0 ditolak, Ha diterima. Artinya net profit margin secara
Banda Aceh.
Banda Aceh.
BAB IV
Sejarah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Daroy (PDAM) Kota Banda Aceh ditetapkan
berdasarkan Perda No. 2 Tahun 1975 tanggal 24 Februari 1975. Dalam kurun
waktu 43 tahun berdirinya PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh sebagai satu-
Provinsi Aceh. Di samping itu juga untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi
Berkaitan dengan hal tersebut, kondisi PDAM Tirta Daroy Kota Banda
Aceh pasca bencana mengalami perubahan profil perusahaan baik di bidang teknis
47
48
a. Visi
b. Misi
Governance).
masyarakat yang makmur dan adil. Dalam pasal 40 ayat (3) UU nomor 7 tahun
2004 tentang pengelolaan sumber daya air (SDA) yaitu pemenuhan kebutuhan air
baku untuk air minum rumah tangga sebagaimana dimaksud dalan pasal 34 ayat:
dan
(3) badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah merupakan
4.1.4 Kondisi dan Status PDAM Tirta Daroy Banda Aceh Saat Ini
hasil evaluasi kinerja tahun 2023, dari 20 PDAM di Wilayah Aceh ada enam
PDAM berpredikat sehat, enam PDAM berpredikat kurang sehat dan delapan
Saat ini status PDAM Tirta Daroy Banda Aceh juga telah berubah menjadi
Usaha Milik Daerah (BUMD). Perubahan status ini memiliki keunggulan tersendiri
bagi PDAM Tirta Daroy, hal ini karena selama ini (BUMD) PDAM dianggap masih
belum memiliki profesionalitas kerja, terlalu birokratis, inefisien dan masih banyak
sisi lain dituntut untuk memiliki fungsi sosial terhadap masyarakat dapat
menyebabkan PDAM tidak fokus terhadap misi utamanya yaitu dalam mendorong
Setelah perubahan bentuk perusahaan ini, peran Perumda Air Minum ini
distribusi air bersih setiap hari keseluruh pelanggan tanpa kecuali. Saat ini
keberadaan perusahaan air minum ini sangat penting bagi daerah, disamping
sebagai pelaksana pelayanan publik yang menyangkut hajat hidup orang banyak,
juga dituntut harus dapat berfungsi sebagai salah satu penyumbang bagi
Kebijakan dividen dan Leverage terhadap Kinerja keuangan pada PDAM Kota
dengan hipotesis yang telah dirumuskan. Penelitian ini menggunakan pooled data
selama 2 (dua) tahun pengamatan (dari tahun 2019-2020). Analisis data dilakukan
pembuktian untuk mengetahui hipotesis kerja (Ha) ini yaitu pengaruh Net profit
margin (NPM), Kebijakan dividen dan Leverage terhadap Kinerja keuangan pada
PDAM Kota Banda Aceh. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode analisis statistik deskriptif dengan menggunakan software SPSS
penelitian yaitu variabel bebas Net profit margin, Kebijakan dividen dan Leverage
dan variabel terikat Kinerja keuangan. Adapun data penelitian dapat disajikan pada
Tabel 4.1.
51
Tabel 4.1
Deskripsi Variabel Penelitian Rasio Keuangan PDAM Kota Banda Aceh
Std.
No Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
1. Net Profit Margin
(X1) 2 0,063 0,069 0,06600 0,004243
2. Kebijakan Dividen
(X2) 2 0,389 0,494 0,44150 0,074246
3. Leverage
(X3) 2 0,412 0,583 0,49750 0,120915
4. Kinerja Keuangan
(Y) 2 4,349 5,048 4,69850 0,494268
Sumber : Data diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat nilai terendah, tertinggi, rata-rata, dan
standar deviasi dari variabel yang diteliti dengan jumlah populasi sasaran yaitu 9,
dan observasi penelitian 2 observasi. Pada variabel independen Net profit margin
(X1), yaitu salah satu rasio profitabilitas yang diperlukan oleh sebuah perusahaan
untuk mengetahui persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak.
beroperasi. Berdasarkan Tabel 4.1 di dapat dilihat bahwa nilai terendah variabel
Net profit margin 0,063 yang diperoleh pada tahun 2020. Sedangkan nilai
(X2) yang menggambarkan kebijakan yang mengatur berapa bagian dari laba
bersih yang akan dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham dan
berapa besar bagian laba bersih yang akan digunakan untuk membiayai investasi
perusahaan. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai terendah variabel
kebijakan dividen adalah sebesar 0,389 pada tahun 2019. Sedangkan nilai
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang digunakan perusahaan
modal sendiri. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai terendah variabel
Leverage adalah sebesar 0,412 pada tahun 2020. Sedangkan nilai tertinggi sebesar
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu variabel Kinerja keuangan (Y)
berdasarkan rasio current ratio. Current Ratio merupakan ukuran yang paling
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
nilai kinerja keuangan terendah adalah sebesar 4,349 pada tahun 2019. Sedangkan
bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) 22.0 for
independen terhadap variabel dependen secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2
berikut ini.
53
Tabel 4.2
Hasil Koefisien Regresi Linier Berganda
Standar
Nama Variabel β thitung ttabel Sig
Error
Konstanta (a) 6,417 1,137 5,644 4,303 0,075
Net profit margin 0,315 0,066 0,021 4,773 0,037
Kebijakan dividen 0,402 0,027 0,707 7,481 0,002
Leverage 0,758 0,082 0,069 5,585 0,025
Sumber : Data diolah, 2023
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Analisis of Variance (Anova)
Sum of Mean
Model df Fhitung Ftabel Sig
Squares Squares
Regresi 34,475 1 34,475 21,889 18,513 0,000
Residual 1,575 1 1,575
Total 36,050 2
Sumber : Data diolah, 2023
Tabel 4.4
Tabel Model Summary
Std. Error
R R2 Adjusted R2
of the estimate
0,345 0,119 0,102 0,25313
Sumber : Data diolah, 2023
54
Ha1 : β1 = 0.315, β2 = 202 dan β3 = 0.458, yang berarti berarti β1, β2 dan
dapat diartikan lebih kecil dari nilai kritis (< 0,05), dengan
sebesar 0,025 dapat diartikan lebih kecil dari nilai kritis (< 0,05),
2019-2020.
4.4 Pembahasan
Secara simultan diketahui bahwa net profit margin, kebijakan dividen dan
leverage berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada PDAM Kota Banda Aceh
Periode tahun 2019-2020. Hal ini dapat dilihat berdasarkan nilai koefisien
konstanta tidak sama dengan 0 (βi ≠ 0), sehingga net profit margin, kebijakan
terhadap kinerja keuangan pada PDAM Kota Banda Aceh Periode tahun 2019-
56
2020, dengan nilai probabilitas F adalah sebesar 0,012 dapat diartikan lebih kecil
Secara parsial diketahui nilai koefisien regresi pengaruh Net profit margin
(X1), terhadap Kinerja keuangan (Y) 0,315. Nilai koefisien regresi sebesar 0,315
menunjukkan bahwa koefisien Net profit margin (X1), terhadap Kinerja keuangan
tidak sama dengan nol (i 0). Berdasarkan rancangan pengujian hipotesis, syarat
untuk menyatakan bahwa Net profit margin (X1), berpengaruh terhadap Kinerja
Net profit margin adalah rasio profitabilitas yang dipakai untuk mengukur
persentase laba bersih pada suatu perusahaan terhadap penjualan bersihnya. Net
profit margin ini menunjukkan proporsi penjualan yang tersisa sesudah dikurangi
Selain itu, Hanafi (2016:81) juga menyebutkan bahwa Net profit margin ini
juga sering disebut dengan sebutan profit margin ratio atau rasio margin
laba.Biasanya bagi investor, net profit margin dipakai untuk mengukur sampai
dengan total penjualan, maka investor bias melihat seberapa besar persentase
57
pendapatan yang digunakan untuk membayar biaya operasional dan juga biaya
non operasional serta beberapa persentase yang tersisa yang bisa membayar
perusahaannya
kinerja keuangan.
keuangan (Y) PDAM Kota Banda Aceh adalah sebesar 0,202. Nilai koefisien
(X2) terhadap Kinerja keuangan tidak sama dengan nol (2 0). Berdasarkan
(X2) berpengaruh terhadap Kinerja keuangan (Y) apabila (2 0). Pengaruh
dividen atau untuk digunakan dalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen yang akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk pembiayaan investasi dimasa datang.
maka dapat mengurangi laba yang ditahan maka akan mengurangi total sumber
dana intern atau internal financing (Setiawati, 2016). Sebaliknya apabila suatu
laba yang dapat diperoleh perusahaan digunakan sebagai laba ditahan, maka
2016).
pengaruh Leverage (X3), terhadap Kinerja keuangan (Y) PDAM Kota Banda Aceh
periode 2019-2020 adalah sebesar 0,458. Nilai koefisien regresi sebesar 0,458
tidak sama dengan nol (2 0). Hasil penelitian ini juga memperlihatkan
keuangan dengan signifikansi sebesar 0,025 atau lebih kecil dari 0,05.
dana oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) berarti dari sumber
dana yang berasal dari pinjaman karena memiliki bunga sebagai beban tetap
leverage ratio merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur sejauh mana
karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrim)
yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk
melepaskan beban utang tersebut”. Rasio leverage dan rasio likuiditas merupakan
kewajibannya.
Berdasarkan nilai koefisien korelasi (R) diperoleh nilai sebesar 0,345 yang
bawah 50%. Sedangkan koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,119. Artinya
bahwa Net profit margin (X1), Kebijakan dividen (X2) dan Leverage (X3)
88,1%, dipengaruhi oleh faktor-faktor variabel lain di luar dari pada yang menjadi
variabel penelitian ini, seperti faktor ROI, EPS, nilai perusahaan, struktur modal,
5.1 Kesimpulan
50%.
5.2. Saran
60
61
intensitas modal.
2) Penelitian ini hanya dilakukan pada satu instansi saja, untuk penelitian
hasil dan kesimpulan yang berbeda jika dilakukan pada subjek yang
perusahaan.
1
DAFTAR PUSTAKA
Fakhruddin. (2018). Pasar Modal di Indonesia, Edisi 3,. Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. (2019). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1-
10. Jakarta: Rajawali Pers
Hendri, E. (2019). Pengaruh Debtto Asset Ratio (DAR), Long Term Debt To
Equity Ratio (LTDER) Dan Net profit margin (NPM) Terhadap Harga
Saham Pada Perusahan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Media Wahana Ekonomika, Vol. 12, No. 2.
Irwan, Idrus (2018). Analisis Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Parepare. Economos : Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Volume 1, Nomor 1, April 2018
Sri, Sumanti. (2021). Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum
Kota Baubau dan Kabupaten Buton. BIJAC: Bata Ilyas Journal of
Accounting. Volume 2 Nomor 1 (Maret 2021)
Lampiran 1
CTT URAIAN TAHUN 2020 TAHUN 2019 CTT URAIAN TAHUN TAHUN
RP RP 2020 2019
RP RP
Jumlah Kewajiban
Lancar
0 282.518.800
3.6 Persediaan
-Bahan Kimia KEWAJIBAN
-Bahan Operasi JANGKA
-Bahan Instalasi PANJANG
99.093.500 191.458.750
Jumlah Persediaan 326.107.628 346.000.069 3,18 Pinjaman Dalam
5.252.311.545 5.040.475.828 Negeri
3.7 Biaya Dibayar Jumlah Kewajiban
Dimuka Jangka Panjang 0 0
5.677.512.72 5.577902.647
Jumlah Aset Lancar
8.333.333 58.333.333 0 0
92.421.777. 89.775.281.67
263 5
4.637.223.563 4.374.723.563
0 0
66
Tabel Selanjutnya
KEWAJIBAN 4.874 48
DAN EKUITAS
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara menyeluruh
67
LAPORAN LABA-RUGI
TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2020
RP RP
PENDAPATAN USAHA
BIAYA USAHA
Tabel Selanjutnya
Pajak Tangguhan 0 0
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
66
Lampiran 2
Kebijakan Dividen
Tahun Dividen Per Share Market Per Share Rasio
2019 77 198 0,389
2020 84 170 0,494
Leverage
Tahun Total Utang Total Ekuitas Rasio
2019 139.224.224.448 238.941.705.648 0,583
2020 139.977.634.874 339.977.634.874 0,412
Kinerja Keuangan
Tahun Aset Lancar Utang Lancar Rasio
2019 5.577.902.647 1.282.518.800 4,349
2020 5.677.512.724 1.124.621.211 5,048
67
Lampiran 3
Descriptives
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Net Profit Margin 2 ,063 ,069 ,06600 ,004243
Kebijakan Dividen 2 ,389 ,494 ,44150 ,074246
Leverage 2 ,412 ,583 ,49750 ,120915
Kinerja Keuangan 2 4,349 5,048 4,69850 ,494268
Valid N (listwise) 2
68
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Net Profit Margin, Kebijakan Dividen,
. Enter
Leverageb
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,345a ,119 ,102 ,25313
a. Predictors: (Constant), Net Profit Margin, Kebijakan Dividen, Leverage
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 34,475 1 34,475 21,889 ,012b
Total 36,050 2
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,417 1,137 1,246 ,075
Net Profit Margin ,315 ,066 ,021 4,773 ,037
Kebijakan Dividen ,202 ,027 ,707 7,481 ,002
Leverage ,458 ,082 ,069 5,585 ,025
a. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
80
Lampiran 4
DF 1 DF 1
DF 2 DF 2
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 161,446 199,499 215,707 224,583 230,160 233,988 51 4,034 3,183 2,790 2,557 2,400 2,286
2 18,513 19,000 19,164 19,247 19,296 19,329 52 4,030 3,179 2,786 2,553 2,397 2,283
3 10,128 9,552 9,277 9,117 9,013 8,941 53 4,027 3,175 2,783 2,550 2,393 2,279
4 7,709 6,944 6,591 6,388 6,256 6,163 54 4,023 3,172 2,779 2,546 2,389 2,275
5 6,608 5,786 5,409 5,192 5,050 4,950 55 4,020 3,168 2,776 2,543 2,386 2,272
6 5,987 5,143 4,757 4,534 4,387 4,284 56 4,016 3,165 2,773 2,540 2,383 2,269
7 5,591 4,737 4,347 4,120 3,972 3,866 57 4,013 3,162 2,769 2,537 2,380 2,266
8 5,318 4,459 4,066 3,838 3,688 3,581 58 4,010 3,159 2,766 2,534 2,377 2,263
9 5,117 4,256 3,863 3,633 3,482 3,374 59 4,007 3,156 2,764 2,531 2,374 2,260
10 4,965 4,103 3,708 3,478 3,326 3,217 60 4,004 3,153 2,761 2,528 2,371 2,257
11 4,844 3,982 3,587 3,357 3,204 3,095 61 4,001 3,150 2,758 2,525 2,368 2,254
12 4,747 3,885 3,490 3,259 3,106 2,996 62 3,998 3,148 2,755 2,523 2,366 2,251
13 4,667 3,806 3,411 3,179 3,025 2,915 63 3,996 3,145 2,753 2,520 2,363 2,249
14 4,600 3,739 3,344 3,112 2,958 2,848 64 3,993 3,143 2,751 2,518 2,361 2,246
15 4,543 3,682 3,287 3,056 2,901 2,790 65 3,991 3,140 2,748 2,515 2,358 2,244
16 4,494 3,634 3,239 3,007 2,852 2,741 66 3,989 3,138 2,746 2,513 2,356 2,242
17 4,451 3,592 3,197 2,965 2,810 2,699 67 3,986 3,136 2,744 2,511 2,354 2,239
18 4,414 3,555 3,160 2,928 2,773 2,661 68 3,984 3,134 2,742 2,509 2,352 2,237
19 4,381 3,522 3,127 2,895 2,740 2,628 69 3,982 3,132 2,739 2,507 2,350 2,235
20 4,351 3,493 3,098 2,866 2,711 2,599 70 3,980 3,130 2,737 2,505 2,348 2,233
21 4,325 3,467 3,072 2,840 2,685 2,573 71 3,978 3,128 2,736 2,503 2,346 2,231
22 4,301 3,443 3,049 2,817 2,661 2,549 72 3,976 3,126 2,734 2,501 2,344 2,229
23 4,279 3,422 3,028 2,796 2,640 2,528 73 3,974 3,124 2,732 2,499 2,342 2,227
24 4,260 3,403 3,009 2,776 2,621 2,508 74 3,972 3,122 2,730 2,497 2,340 2,226
25 4,242 3,385 2,991 2,759 2,603 2,490 75 3,970 3,120 2,728 2,495 2,338 2,224
26 4,225 3,369 2,975 2,743 2,587 2,474 76 3,968 3,119 2,727 2,494 2,337 2,222
27 4,210 3,354 2,960 2,728 2,572 2,459 77 3,967 3,117 2,725 2,492 2,335 2,220
28 4,196 3,340 2,947 2,714 2,558 2,445 78 3,965 3,115 2,723 2,490 2,333 2,219
29 4,183 3,328 2,934 2,701 2,545 2,432 79 3,963 3,114 2,722 2,489 2,332 2,217
30 4,171 3,316 2,922 2,690 2,534 2,421 80 3,962 3,112 2,720 2,487 2,330 2,216
31 4,160 3,305 2,911 2,679 2,523 2,409 81 3,960 3,111 2,719 2,486 2,329 2,214
32 4,149 3,295 2,901 2,668 2,512 2,399 82 3,959 3,109 2,717 2,484 2,327 2,213
33 4,139 3,285 2,892 2,659 2,503 2,389 83 3,957 3,108 2,716 2,483 2,326 2,211
34 4,130 3,276 2,883 2,650 2,494 2,380 84 3,956 3,107 2,715 2,482 2,324 2,210
35 4,121 3,267 2,874 2,641 2,485 2,372 85 3,955 3,105 2,713 2,480 2,323 2,209
36 4,113 3,259 2,866 2,634 2,477 2,364 86 3,953 3,104 2,712 2,479 2,322 2,207
37 4,105 3,252 2,859 2,626 2,470 2,356 87 3,952 3,103 2,711 2,478 2,321 2,206
38 4,098 3,245 2,852 2,619 2,463 2,349 88 3,951 3,101 2,709 2,476 2,319 2,205
39 4,091 3,238 2,845 2,612 2,456 2,342 89 3,949 3,100 2,708 2,475 2,318 2,203
40 4,085 3,232 2,839 2,606 2,449 2,336 90 3,948 3,099 2,707 2,474 2,317 2,202
41 4,079 3,226 2,833 2,600 2,443 2,330 91 3,947 3,098 2,706 2,473 2,316 2,201
42 4,073 3,220 2,827 2,594 2,438 2,324 92 3,945 3,095 2,704 2,471 2,313 2,199
43 4,067 3,214 2,822 2,589 2,432 2,319 93 3,943 3,094 2,703 2,470 2,312 2,198
44 4,062 3,209 2,816 2,584 2,427 2,313 94 3,942 3,093 2,701 2,469 2,311 2,197
45 4,057 3,204 2,812 2,579 2,422 2,308 95 3,941 3,092 2,700 2,467 2,310 2,196
46 4,052 3,200 2,807 2,574 2,417 2,304 96 3,940 3,091 2,699 2,466 2,309 2,195
47 4,047 3,195 2,802 2,570 2,413 2,299 97 3,939 3,090 2,698 2,465 2,308 2,194
48 4,043 3,191 2,798 2,565 2,409 2,295 98 3,938 3,089 2,697 2,465 2,307 2,193
49 4,038 3,187 2,794 2,561 2,404 2,290 99 3,937 3,088 2,696 2,464 2,306 2,192
50 4,034 3,183 2,790 2,557 2,400 2,286 100 3,936 3,087 2,696 2,463 2,305 2,191
81
NILAI T TABEL
Tingkat Keyakinan Tingkat Keyakinan
DF DF
99% 97,5% 95% 90% 99% 97,5% 95% 90%
1 63,656 25,452 12,706 6,314 51 2,676 2,310 2,008 1,675
2 9,925 6,205 4,303 2,920 52 2,674 2,308 2,007 1,675
3 5,841 4,177 3,182 2,353 53 2,672 2,307 2,006 1,674
4 4,604 3,495 2,776 2,132 54 2,670 2,306 2,005 1,674
5 4,032 3,163 2,571 2,015 55 2,668 2,304 2,004 1,673
6 3,707 2,969 2,447 1,943 56 2,667 2,303 2,003 1,673
7 3,499 2,841 2,365 1,895 57 2,665 2,302 2,002 1,672
8 3,355 2,752 2,306 1,860 58 2,663 2,301 2,002 1,672
9 3,250 2,685 2,262 1,833 59 2,662 2,300 2,001 1,671
10 3,169 2,634 2,228 1,812 60 2,660 2,299 2,000 1,671
11 3,106 2,593 2,201 1,796 61 2,659 2,298 2,000 1,670
12 3,055 2,560 2,179 1,782 62 2,657 2,297 1,999 1,670
13 3,012 2,533 2,160 1,771 63 2,656 2,296 1,998 1,669
14 2,977 2,510 2,145 1,761 64 2,655 2,295 1,998 1,669
15 2,947 2,490 2,131 1,753 65 2,654 2,295 1,997 1,669
16 2,921 2,473 2,120 1,746 66 2,652 2,294 1,997 1,668
17 2,898 2,458 2,110 1,740 67 2,651 2,293 1,996 1,668
18 2,878 2,445 2,101 1,734 68 2,650 2,292 1,995 1,668
19 2,861 2,433 2,093 1,729 69 2,649 2,291 1,995 1,667
20 2,845 2,423 2,086 1,725 70 2,648 2,291 1,994 1,667
21 2,831 2,414 2,080 1,721 71 2,647 2,290 1,994 1,667
22 2,819 2,405 2,074 1,717 72 2,646 2,289 1,993 1,666
23 2,807 2,398 2,069 1,714 73 2,645 2,289 1,993 1,666
24 2,797 2,391 2,064 1,711 74 2,644 2,288 1,993 1,666
25 2,787 2,385 2,060 1,708 75 2,643 2,287 1,992 1,665
26 2,779 2,379 2,056 1,706 76 2,642 2,287 1,992 1,665
27 2,771 2,373 2,052 1,703 77 2,641 2,286 1,991 1,665
28 2,763 2,368 2,048 1,701 78 2,640 2,285 1,991 1,665
29 2,756 2,364 2,045 1,699 79 2,639 2,285 1,990 1,664
30 2,750 2,360 2,042 1,697 80 2,639 2,284 1,990 1,664
31 2,744 2,356 2,040 1,696 81 2,638 2,284 1,990 1,664
32 2,738 2,352 2,037 1,694 82 2,637 2,283 1,989 1,664
33 2,733 2,348 2,035 1,692 83 2,636 2,283 1,989 1,663
34 2,728 2,345 2,032 1,691 84 2,636 2,282 1,989 1,663
35 2,724 2,342 2,030 1,690 85 2,635 2,282 1,988 1,663
36 2,719 2,339 2,028 1,688 86 2,634 2,281 1,988 1,663
37 2,715 2,336 2,026 1,687 87 2,634 2,281 1,988 1,663
38 2,712 2,334 2,024 1,686 88 2,633 2,280 1,987 1,662
39 2,708 2,331 2,023 1,685 89 2,632 2,280 1,987 1,662
40 2,704 2,329 2,021 1,684 90 2,632 2,280 1,987 1,662
41 2,701 2,327 2,020 1,683 91 2,631 2,279 1,986 1,662
42 2,698 2,325 2,018 1,682 92 2,630 2,279 1,986 1,662
43 2,695 2,323 2,017 1,681 93 2,630 2,278 1,986 1,661
44 2,692 2,321 2,015 1,680 94 2,629 2,278 1,986 1,661
45 2,690 2,319 2,014 1,679 95 2,629 2,277 1,985 1,661
46 2,687 2,317 2,013 1,679 96 2,628 2,277 1,985 1,661
47 2,685 2,315 2,012 1,678 97 2,627 2,277 1,985 1,661
48 2,682 2,314 2,011 1,677 98 2,627 2,276 1,984 1,661
49 2,680 2,312 2,010 1,677 99 2,626 2,276 1,984 1,660
50 2,678 2,311 2,009 1,676 100 2,626 2,276 1,984 1,660
82