Anda di halaman 1dari 4

“OPTIMALISASI POTENSI ZAKAT DI KABUPATEN GRESIK DALAM PEMBERDAYAAN

EKONOMI UMMAT”
M. Mufti Shulchi

Tentu kita mengetahui, merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk
mengeluarkan zakat. Sebagai salah satu rukun yang berarti tiang, zakat memiliki peran penting
bagi tegaknya bangunan (islam), zakat sebagai pembersih harta yang dizakati dan diri orang yang
berzakat, sebagaimana Allah berfirman dalam QS.At-Taubah ayat ke 103 yang artinya “Ambillah
zakat dari harta mereka guna membersihkan dan mensucikan mereka”,zakat juga bisa dijadikan
sebagai ungkapan bersyukur kepada Allah SWT. Zakat juga dapat meningkatkan rasa solidaritas
antara yang kaya dan yang miskin, ini merupakan bukti keperdulian sosial atas persoalan yang
dihadapi kaum miskin. Dan nantinya sebagai ucapan terima kasihnya, kaum miskin akan
medoakan kesehatan dan kelancaran usaha dari si pemberi zakat, yang berujung pada relasi
sosial yang semakin terikat.

Zakat tentunya juga akan mengurangi kemiskinan, terutama kemiskinan sebagai akibat
dari ketiadaan modal usaha, karena nantinya bisa jadi dengan adanya modal yang berasal dari
zakat, sang penerima zakat bisa menggerakan usahanya, sehingga pada tahun berikutnya tidak
lagi sebagai penerima zakat tetapi sudah beralih menjadi pemberi zakat karena usahanya yang
semakin membaik, dan ini berkesinambungan terhadap berkurangnya kriminalitas, karena
pemicu terbesar dari terjadinya kriminalitas ialah disebabkan oleh persoalan ekonomi apalagi
terhadap situasi pandemi seperti ini yang banyak sekali orang yang kehilangan pekerjaannya.
Dengan gambaran seperti itu jelaslah bahwa zakat memiliki fungsi penting dalam pemberdayaan
ekonomi ummat islam sebagai penyangga penting bangunan islam, karena tanpa adanya
bangunan (islam) akan goyah atau bahkan runtuh.

Besar kecilnya peran zakat dalam pemberdayaan ekonomi umat islam pun tak lepas
dari campur tangan para amil zakat atau Lembaga-lembaga yang menaungi zakat. Pengelolaan
secara sistematis dan terstruktur pun yang kemudian dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya
juga memberikan pengaruh terhadap pengoptimalan potensi zakat terhadap perekonomian. Di
Kabupaten Gresik, zakat bisa menjadi pemberi pengaruh besar terhadap masyarakatnya. Dalam
perundang-undangan Nomor 38 tahun 1990, telah diakui adanya dua jenis organisasi pengelola
zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ), BAZNAS merupakan Lembaga
pemerintah non structural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui
menteri dan nantinya akan dibantu oleh LAZ, LAZ wajib melaporkan secara berkala kepada
BAZNAS atas pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah
diaudit syariat dan keuangan.

Dibentuknya Lembaga Amil Zakat bertugas melakukan pendistribusian kepada


masyarakat pra sejahtera yang nantinya guna meningkatkan kesejahteraan mereka. Zakat—zakat
yang telah sampai ke BAZNAS melalui berbagai pihak dan yang selanjutnya akan didistribusikan
untuk pemberdayaan ummat. Lembaga-lembaga amil zakat seperti BAZNAS di Kabupaten Gresik
akan melakukan berbagai upaya pendistribusian yang optimal demi pemerataan para mustahik
terkhusus di Kabupaten Gresik agar nantinya tepat sasaran/ tepat guna. Dalam sebuah penelitian,
efektivitas pendistribusian zakat dalam pemberdayaan ummat di Kabupaten Gresik melalui
BAZNAS Gresik dapat dinyatakan sangat efektif. Dari program-programnya seperti Gresik
Berdaya, termasuk program alat kerja, program ternak bergulir, program modal usaha bergulir,
dan program beasiswa produktif semuanya sudah mencapai peningkatan minimal dari
pendapatan ummat terkhusus mustahik setelah mendapatkan dana zakat. Tetapi ada beberapa
yang belum maksimal yaitu tingkat pendapatan mustahik yang mencapai tingkat muzakki. Dan
tentunya, dampak dari adanya pendistribusian dana zakat dalam pemberdayaan ummat
terkhusus mustahik sangat membantu sekali pada kesejahteraan ekonomi mereka.

Keberadaan BAZ menjadi semakin besar perannya mengingat potensi zakat dan infaq
masyarakat Kabupaten Gresik cukup besar, yang berarti dengan adanya BAZ ini diharapkan bisa
membantu menyelesaikan masalah sosial, ekonomi, dan keagamaan diwilayah Kabupaten Gresik
dengan seoptimal mungkin. Berdasakan grafik yang saya peroleh dari peneliti di BAZNAS Gresik,
penyaluran pendistribusian zakat dari tahun 2016-2019 meliputi:

1. Pada tahun 2016 penerimaan dana zakat sebanyak 3.210.575.553


2. Pada tahun 2017 penerimaan dana zakat sebanyak 4.217.326.519
3. Pada tahun 2018 penerimaan dana zakat sebanyak 4.212.810.029
4. Pada tahun 2019 penerimaan dana zakat sebanyak 5.311.691.546

Total dari penerimaan dana zakat dari ke empat tahun tersebut mengalami kenaikan meskipun
dari tahun 2017 ke 2018 mengalami sedikit penurunan, yang berarti perolehan penerimaan dana
zakat di BAZNAS Kabupaten Gresik sangat baik dalam pengumpulan zakat, sedangkan menurut
Grafik Penyaluran Dana Zakat di BAZNAS Gresik dari tahun 2016-2019 pun mengalami kenaikan
yang signifikan, yaitu sebagai berikut:

1. Pada tahun 2016 Dana Zakat di BAZNAS Gresik menyalurkan sebanyak 2.324.123.004
2. Pada tahun 2017 sebanyak 3.431.316.894
3. Pada tahun 2018 sebanyak 4.199.727. …
4. Dan pada tahun 2019 sebanyak 6.045.242. …

Dan Ini tentu menunjukkan bahwa BAZNAS menyalurkan dana zakat dengan optimal melalui
penyelenggaraan program-program dalam kegiatan pendistribusian yang tentunya ini
sebagai pondasi acuan dalam pemberdayaan ekonomi ummat di Kabupaten Gresik .

Berdasarkan hasil wawancara seorang peneliti dengan beberapa amil zakat di BAZNAS
Gresik, berbagai program pendistribusian yang telah dilakukan tujuan utamanya ialah
mengentaskan masalah ekonomi/ kemiskinan di wilayah Kabupaten Gresik, dan juga dapat
merubah dari yang awalnya adalah seorang mustahik nantinya bisa menjadi seorang
muzakki.

Zakat merupakan potensi dan sumber perekonomian masyarakat islam. Badan Amil
Zakat Nasional yang berada di pusat mencatat, potensi penerimaan zakat pada tahun 2010
mencapai 217 triliun. Beberapa langkah dalam pengelolaan zakat agar lebih optimal agar
berimbas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat , yaitu perlunya revolusi cara
berfikir dan penyadaran ummat bahwa setiap harta yang kita miliki itu ada hak dari para fakir
miskin, dan perlu penekanan kembali bahwa zakat berfungsi strategis dalam pemertaan
kekayaan, tidak hanya menggunakan pendekatan santunan yang masih lebih fokus pada
delapan kelompok, dan penyadaran terhadap ummat agar menyalurkan dana zakatnya
melalui Lembaga pengelola yang amanah dan mempunyai program pemerdayaan ummat
yang jelas.

Di BAZNAS Gresik banyak sekali cara-cara dalam optimalisasi pendistribusian zakat nya
agar lebih berpotensi dalam pemberdayaan perkonomian ummat di wilayah Kabupaten
Gresik. BAZNAS Gresik memiliki berbagai program yang tentunya berpotensi besar dalam
pemberdayaan ummat khususnya masyarakat di wilayah Kabupaten Gresik, seperti contoh
berikut:

1. Gresik Cerdas, program yang memiliki kurang lebih lima kegiatan berlingkup pendidikan
ini tentu sangat besar manfaatnya di kalangan ummat. Pengadaan beasiswa dhuafa
prestasi, bantuan paket sekolah, biaya Pendidikan, insentif Tenaga Resources Center
(RC) dan insentif Guru ABK Non PNS nantinya akan memiliki dampak yang besar bagi
kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gresik. Karena mengingat pada era seperti ini
banyak anak yang mengalami putus sekolah dan sebagian besar faktor nya disebabakan
oleh ekonomi keluarga nya yang rendah. Tentu secara tidak langsung, hal seperti ini
akan membuat anak untuk malas berangkat ke sekolah karena tanpa adanya dukungan
yang penuh dari kedua orang tuanya. Dan insentif untuk guru ABK non PNS tentunya
nanti akan sangat berguna bagi mereka penerimanya, sebab program ini seakan-akan
nantinya dianggap mereka sebuah apresiasi bagi dirinya, karena dapat kita lihat sendiri
mengajarkan anak yang berkebutuhan khusus pun tidak mudah sehingga angka jumlah
guru ABK yang sekarang memang tidak banyak ditemui.
2. Program Gresik sehat juga sangat berpotensi dalam pemberdayaan ummat. Pengobatan
gratis, layanan cek kesehatan, bantuan ibu hamil dan menyusui, bantuan biaya berobat,
layanan ambulan gratis untuk dhuafa saya rasa sangat dibutuhkan oleh ummat hingga
saat ini. Ummat membutuhkan itu semua, lagi-lagi saya tegaskan ini pun juga faktor
ekonomi, karena memang materiil itu penting untuk berjalan dalam kehidupan sehari-
hari. Masyarakat yang berekonomi rendah tentunya akan menomor sekian kan masalah
kesehatan, sebagai contoh apabila seseorang itu sakit, orang yang memiliki ekonomi
rendah cenderung akan mengabaikan hal itu sebab mereka berfikir biaya pengobatan
pasti mahal dan berimbas besar pada ekonomi keluarga pada saat itu, maka disini peran
penting dari program ini nantinya akan terlihat oleh masyarakat di Kabupaten Gresik,
sebagai contoh lain adalah bantuan ibu hamil atau menyusui, ini meminimalisir adanya
tingkat kepedulian yang rendah dari ibu untuk anak, karena anak merupakan masa
golden age yang pada masa itu pengaruh dampaknya besar bagi masa depan anak jadi
dibutuhkan kepekaan yang tinggi dari orang tua terhadap anak dalam aspek manapun.
Prespektif di masyarakat bahwa perawatan dan pengobatan di Rumah sakit itu mahal
pun juga harus dihilangkan sebab terkadang masih banyak seorang ibu melahirkan tidak
dengan bidan maupun dokter tetapi dengan bantuan dukun beranak karena harga nya
terjangkau, tentu ini salah sebab tidak adanya perawatan yang tepat pada saat
persalinan juga akan berimbas pada kesehatan ibu dan bayinya nanti. Maka program-
program pndistribusian bantuan dana zakat seperti ini sangat berpotensi besar pada
pemberdayaan ekonomi, jug kesejahteraan ummat untuk masa sekarang dan masa
mendatang.
3. Program Gresik Berdaya, pemberdayaan alat kerja, modal usaha bergulir, ternak
bergulir, beasiswa produktif akan memiliki dampak besar bagi kesejahteraan ummat.
Mahasiswa nantinya akan terobsesi untuk mendapatkan beasiswa dan secara tidak
langsung mahasiswa itu akan selalu mendoktrin dirinya untuk selalu produktif,
penyaluran dana zakat untuk modal usaha bergulir pun memiliki pengaruh yang tinggi
terhadap ekonomi ummat, mereka yang tidak memiliki pekerjaan tentu sangat
mengharapkan program seperti ini demi mencukup kebutuhan harian keluarga mereka,
optimalisasi nya program ini tentu nya juga berasal dari BAZNAS, karena dibutuhkan
data-data yang valid dan akurat untuk dhuafa mana saja yang nantinya merasakan
program ini, karena jangan sampai hasil akhir dari program ini akan tumpang tindih dan
berujung pada hasil akhir yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Program
pemberdayaan alat kerja seperti bantuan rombong bakso, rombong pentol korea, oven
kue, sepeda ontel untuk loper koran pastinya akan membantu para ummat dalam
bekerja dan meningkatkan kestabilan ekonomi di Kabupaten Gresik.
4. Gresik Peduli, tentu kita mengetahui bahwa fakir adalah orang yang tingkatannya lebih
rendah dari miskin. Berdasarkan Wikipedia Bahasa Indonesia, definisi dari Fakir adalah
orang yang sengsara hidupnya, dan tidak mempunyai harta dan tenaga untuk
memenuhi kebutuhannya. Dan sudah pasti mereka mengharapkan bantuan dari kita
untuk mencukupi kebutuhan pokok kesehariannya, santunan anak yatim dan dhuafa,
bantuan ibnu sabil, perbaikan rumah tidak layak huni, dan bantuan bencana alam. Ada
sebagian besar di Wilayah Kabupaten Gresik sering terjadi bencana alam, salah satunya
banjir. Ini akan menjadian kerugian besar bagi masyarakat setempat sebab bencana
yang melemahkan ekonomi masyarakat disitu. Adanya peran pemerintah untuk
meminimalisir terjadinya bencana dan bantuan-bantuan saat terjadi bencana pasti
sangat diharapkan oleh masyarakat sebab semakin sulitnya mereka memenuhi
kebutuhan harian mereka. Rumah yang layak huni adalah keinginan bagi mereka yang
rumahnya masih terbilang kurang memadai untuk dijadikan tempat tinggal. Program ini
hadir untuk mewujudkannya dan menjadikan mereka merasa diperhatikan.
Pendistribusian bantuan-bantuan yang berasal dari dana zakat ini akan sangat
berpotensi pada kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi ummat dengan dibungkus
apik melalui program pendistribusian seperti ini
5. Gresik Taqwa, sebagai contoh: bantuan yang didanai oleh zakat ini akan berimbas juga
pada semangat dan motivasi ummat untuk mengadakan kegiatan keagamaan di
lingkungan setempatnya. Sebab nantinya orang-orang yang menjadi kaki di setiap
kegiatan keagamaan akan merasa terbantu dengan adanya bantuan -bantuan yang
diberikan oleh BAZNAS, bantuan untuk muallaf pun sangat efisien nantinya, para muallaf
akan merasa diistemewakan, dan sudah pasti rasa kecintaan mereka pada islam akan
semakin tinggi pula, bantuan untuk guru TPQ/Madin/ Imam Masjid juga akan membuat
mereka semakin besar rasa pengabdiannya kepada islam, sebab banyak ditemui orang-
orang yang ber khidmah kepada islam dalam lingkungan kecil itu tidak diperhatikan,
insentif untuk hafid/hafidzah juga secara tidak langsung akan menambah semangat
mereka untuk selalu cinta dengan al-quran dan istiqomah dalam menghafalkan nya.

Dengan terbentuknya BAZNAS Gresik, sangat berdampak pada jalannya zakat di


Kabupaten Gresik, BAZNAS melalui program-program nya yang apik dibuat agar dapat
mengoptimalkan potensi dana zakat di Kabupaten Gresik sebagai upaya pemberdayaan
Ekonomi Ummat. Diperlukan juga adanya data-data yang akurat serta valid demi
pemerataan yang maksimal, juga penyadaran kepada khalayak untuk selalu memberikan
zakat atas dirinya maupun orang terdekatnya. Program-program BAZNAS memiliki
kefektifisan yang tinggi dalam pemberdayaan ekonomi ummat di Kabupaten Gresik. Baik dari
segi Pendidikan, pemberdayaan usaha/ bisnis, kesehatan ummat, kepedulian terhadap
masyarakat yang benar-benar membutuhkan uluran tangan kita, juga kepedulian terhadap
para guru ABK Non PNS maupun TPQ/Madin dan Imam masjid yang seringkali diabaikan.

Ini menunjukkan sebuah keoptimalan dalam pemberdayaan ekonomi di Kabupaten


Gresik. Zakat sebagai pondasi terbesarnya, zakat berperan sangat penting dalam
kelangsungan hidup ummat. Program-program yang menunjukkan sebagai langkah besar
dalam pengalihan ekonomi yang belum maksimal di Kabupaten Gresik membawa harap
yang tinggi untuk kehidupan perekonomian di Kabupaten Gresik yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai