Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN AKHIR MASA JABATAN KEPALA DESA KERTIJAYAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR HUKUM

Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa Kertijayan Akhir Tahun 2013 – 2018 disusun dengan
berdasarkan pada :

1. Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2015 Nomor 5694);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2014 tentang Laporan Kepala Desa;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Desa;
7. Peraturan Bupati Pekalongan Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 Nomor 5);
8. Peratuaran Bupati Pekalongan Nomor 67 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa (Berita Daerah Kabupaten Pekalongan tahun 2017 Nomor 68);
9. Peratuaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 19 Tahun 2017 tentang Badan
Permusyawaratan Desa. ( Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Tahun 2017 Nomor 19,
Tamabahan Lembaran Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 73 )
10. Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan,
Pengangkatan dan pemberhentian Kepala desa.
11. Peraturan Desa Kertijayan Nomor 03 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa Kertijayan.
12. Peraturan Desa Kertijayan Nomor 02 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa ( RPJMDesa Tahun 2014 – 2019 )

B. GAMBARAN UMUM DESA

1. Kondisi Geografis

Secara geografis Desa. Kertijayan, Kecamatan Buaran Kabupaten Pekalongan, dilihat dari
beberapa aspek tinjauan meliputi :

1) Iklim :

Curah hujan : 2102 Mm


Jumlah bulan hujan : 6 Bulan
Suhu rata-rata harian : 25-30 C
Tinggi tempat : 8 mdl
Bentang Wilayah : Datar/berbukit/lereng gunung.
2) Tipologi :

Desa kepulauan Ya/tidak


Desa pantai/pesisir Ya/tidak
Desa Sekitar hutan Ya/tidak
Desa terisolir Ya/tidak
Desa perbatasan
dengan Kabupaten lain Ya/tidak
3) Orbitasi :
Berada di Ibu Kota Kecamatan Ya/tidak
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan 0,5 Km
Lama tempuh ke Ibu Kota Kecamatan 5 Menit
Kendaraan umum ke Ibu Kota
Kecamatan 0,5 Km
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten 15 Km
Lama tempuh ke Ibu Kota Kabupaten ½ Jam
Kendaraan umum ke Ibu Kota
Kabupaten 1 Jam
4) Batas Desa :
Sebelah Utara : Kel Banyurip
Sebelah Timur : Kel Simbang wetan – Ds.Wonoyoso
Sebelah Selatan : Kel Sapugarut
Sebelah Barat : Ds.Paweden – Ds.Coprayan

5) Luas wilayah :
Luas wilayah desa Kertijayan adalah : 91,3411 ha, terdiri dari berbagai jenis tanah yang
meliputi :
1. Pemukiman : 37.9206 Ha
2. Persawahan : 30,1922 Ha
3. Kuburan : 0,4810 Ha
4. Pekarangan : 3,1324 Ha
5. Perkantoran : 0,2141 Ha
6 Prasarana Umum lainya : 16,3928 Ha

2. Gambaran Umum Demografis

Dalam pelaksanaan pembangunan jumlah penduduk dapat sebagai penentu arah kebijakan
kegiatan desa, mengingat bahwa aset desa ini, memiliki peran ganda sebagai subyek maupun
obyek kegiatan. Struktur Penduduk berdasarkan Kelompok Umur, Jenis Kelamin dan
Penyebaran pada Wilayah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Mata Pencaharian Penduduk

Mata Pencaharian
Pertanian Pertambangan Industri
Konstruksi Perdagangan Restoran / R. Makan
Transportasi Keuangan Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan Jasa Kemasyarakatan

15 113
21 133 36 1
58
92
555
1902

61
2. Perkembangan Penduduk

Jumlah Penduduk
No. Tahun KK
L P L+P

1 2014 3.272 3.261 6.533 1.454

2 2015 3.164 3.145 6.309 1.477

3 2016 2.857 3.137 5.994 1.440

4 2017 2.865 3.122 5.987 1.461

5 2018 2.864 3.107 5.971 1.466

3. Pendidikan

1727
1800
1600 1344
1400
1200 876
1000 915
800 422
600
400
200
0 48 29 140
45
4

4. Sarana Pendidikan

TK : 1 TK Swasta Jumlah Siswa : 55 Orang Guru : 6 Orang


SD / MI : 2 SD Negeri Jumlah Siswa : 161 Orang Guru : 18 Orang
SMP/MTS :- Jumlah Siswa : - Orang Guru : - Orang
SLTA / MA :- Jumlah Siswa : - Orang Guru : - Orang
RA / RAM :1 Jumlah Siswa : 141 Orang Guru : 7 Orang

5. Data Jenis Dinding Rumah

16
195

921

Dinding Permanen Dinding Semi Permanen Dinding Sementara


6. Kondisi Ekonomi

1. jumlah penduduk usia kerja 18 – 56


1 Pengangguran 3633 Orang
tahun.
2. jumlah penduduk usia 18 – 56 tahun yg
646 Orang
masih sekolah / tidak bekerja.
3. penduduk wanita usia 18 – 56 tahun
611 Orang
menjadi ibu rumah tangga.
4. penduduk usia >18 tahun cacat sehingga
4 Orang
tidak dapat bekerja.
2 Pendapatan Sumber pendapatan
1. Pertanian Rp.22.000.000
2. Kehutanan Rp.-
3. Perkebunan Rp.-
4. Pertenakan Rp. 6.000.000
5. Perikanan Rp.-
6. Perdagangan Rp.92.000.000
7. Jasa Rp. 5.000.000
8. Usaha Penginapan / Hotel dan sejenisnya. Rp.-
9. Pariwisata Rp.-
10.Industri rumah tangga/Pengolahan Rp. 9.000.000
3 Kelembagan 1. Pasar Ada / Tidak
Ekonomi 2. Lembaga Koperasi/ sejenisnya Ada / Tidak
3. BUMdes Ada / Tidak
4. Toko / Kios Ada / Tidak
5. Warung Makan Ada / Tidak
6. Angkutan Ada / Tidak
7. Pangkalan Ojek, Becak, delman atau
Ada / Tidak
sejenisnya
4 Tingkat 1. Jumlah Keluarga 1477 Kel
Kesejahteraan 2. Jumlah Keluarga Prasejahtera 287 Kel
3. Jumlah Keluarga sejahtera 1 282 Kel
4. Jumlah Keluarga Sejahtera 2 325 Kel
5. Jumlah Keluarga Sejahtera 3 527 Kel
6. Jumlah Keluarga sejahtera 3 Plus 56 Kel

3. Susunan Organisasi Pemerintah Desa

Tempat Nomor / Tgl SK


No Jabatan Nama Pend
Tgl.Lahir Pengangkatan

1 Kepala Desa MUSA RODLI Pkl,15-02-1963 SLTP 141.1/318/2013

2 Sekdes

3 Kaur pemerintahan FATKHURROHMAN Pkl,02-12-1979 SLTA 141/02/V/2000

4 Kaur Pembangunan MULYANTO Pkl,12-06-1974 SLTA 141/02/V/2000

5 Kaur Kesra

6 Kaur Keuangan KURNIANI W Pkl,21-12-1980 S1 141/06/2008

7 Polisi Desa KHOLIDIN Pkl,16-07-1971 SD 141/05/2005


8 Kadus I NUR ATIKAH Pkl,15-02-1973 SLTA 141/01/IV/1998

9 Kadus II ROMLAH Pkl,19-08-1965 SLTA 141/05/2008

10 Kadus III M.AUFI Pkl,19-04-1965 SLTA 141/02/1995

11 Kadus IV SISWANTO Pkl,10-10-1965 SLTP 141/02/VI/19898

12 Kadus V MUZAINI Pkl,19-04-1961 SLTP 141/01/IV/1998


BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

A. Visi dan Misi

Agar pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa terselenggara dengan baik dan
terarah perlu dicapai dengan rencana Strategis desa, yaitu telah ditempuh dengan penyusunan
Dokumen dalam bentuk Peraturan Desa Nomor 02 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (Lima Tahunan) Tahun 2014 s/d 2019 dengan penjabaran program dan
kegiatan setiap tahun dalam wujud Kegiatan baik Fisik maupun non fisik yang dituangkan dalam
Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahunan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Desa.

Visi dan Misi desa merupakan implementasi dari Visi dan Misi Kepala Desa terpilih dengan
beberapa penambahan kegiatan yang disusun/digali berdasarkan musyawarah desa secara
partisipatif.

1. Visi : “Membangun desa Kertijayan yang lebih baik berbasis Kemasyarakatan”

2. Misi : Untuk mencapai Visi tersebut di atas, maka diperlukan penjabaran lebih terperinci

dari Visi, dituangkan di dalam Misi Desa sebagai berikut :

1. Meningkatkan potensi dan kwalitas sumber daya manusia.


2. Membangun dan mengelola Kelembagaan Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan bersih
3. Pelaksanaan pembangunan Partisipatif
4. Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat.
5. Meningkatkan tali persaudaraan dalam kehidupan antar umat beragama, saling menghormati
dan bertoleransi akrab dan damai.
6. Mewujudkan rasa aman, damai, tertib dan tentram agar memungkinkan terlaksananya
pembangunan dengan baik sehingga mencapai kesejahteraan masyarakat baik lahir maupun
batin.

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA (RPJMD)

1. Strategi Pembangunan Desa.

Untuk mewujudkan visi yang didukung oleh misi, maka Pelaksanaan Pembangunan di Desa
Kertijayan ditempuh dengan beberapa strategi Pembangunan Desa sebagai berikut :

a. Strategi Penguatan Kelembagaan Desa yang ada di Desa Kertijayan yang diarahkan agar
semua yang terlibat dalam kelembagaan desa yang ada dapat menjalankan tugas pokok
dan fungsinya sesuai dengan peraturan yang ada.
b. Strategi Pemberdayaan Masyarakat yang diarahkan untuk meningkatkan sumber daya
manusia agar mempunyai kepedulian untuk memajukan desa dilihat dari faktor
Pendidikan, Ekonomi dan Sosial Budaya.
c. Strategi Pembangunan Desa yang partisipatif yang diarahkan agar masyarakat benar-
benar dapat berpartisipasi dalam setiap proses perencanaan sampai pelaksanaan
pembangunan dan mampu mengevaluasi pelaksanaan pembangunan.
Strategi Pembangunan Pertama dimaksudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia
di desa yang terlibat langsung dalam kepengurusan kelembagaan desa yang ada sebagai
pelaku pembangunan di desa. Dengan kelembagaan desa yang kuat diharapkan dalam
penyusunan rencana program kegiatan tidak asal-asalan akan tetapi berdasarkan pada pokok-
pokok permasalahan yang dihadapi di desa dengan mempertimbangkan skala prioritas
kebutuhan masyarakat.
Strategi Pembangunan Kedua dimaksudkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan di desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan di bidang Pendidikan, Ekonomi dan
Sosial.

Strategi Pembangunan Ketiga dimaksudkan agar masyarakat baik perorangan maupun


kelompok berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan publik supaya kepentingan-
kepentingannya (baik perorangan maupun kelompok) dapat diakomodasi dalam pengambilan
kebijakan publik.

2. Agenda Pembangunan Desa

Berdasarkan visi, misi dan strategi pembangunan tersebut, maka secara garis besar
permasalahan atau kendala Pembangunan Desa Kertijayan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJMDesa)Tahun 2014 - 2019 akan teratasi melalui agenda-agenda
pembangunan antara lain :

1. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada


2. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa menyelenggarakan pemerintahan dan
melaksanakan pembangunan yang partisipatif.
3. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa dalam mewujudkan Desa Kertijayan yang
aman, tentram dan damai.
4. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memberdayakan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa menggali sumber-sumber yang mempunyai
potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan keinginan masyarakat dalam
meningkatkan pembangunan desa.

C. EVALUASI PELAKSANAAN RPJMDES 2014 – 2019 DESA KERTIJAYAN

Untuk mencapai ketepatan sasaran pelaksanaan program kegiatan setiap tahunnya telah
ditetapkan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) setiap tahun yang merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Lima Tahunan dan RKP ini
merupakan rel kegiatan selama 1 tahun untuk tahun 2015 berupa kegiatan Pembangunan
desa yang tertuang di dalam APBDesa Tahun Anggaran 2015.
BAB III

KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa dilaksanakan secara ekonomis, efisien dan efektif, dengan
asas pengelolaan keuangan berdasarkan asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan
dengan tertib dan disiplin anggaran. Pengelolaan ini dilaksanakan dan dikelola untuk masa 1
(satu) tahun anggaran mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember yang terakumulasikan di
dalam APBDes selama 1 (satu) Tahun anggaran dan harus disampaikan pertanggungjawaban
penggunaannya, adapun struktur APBDes terdiri Pendapatan Desa, Belanja Desa, dan Pembiayaan
Desa. Untuk Pengelolaan Keuangan Desa agar dapat berjalan dengan baik sesuai ketentuan telah
dibentuk Tim Pengelola Keuangan desa dengan Keputusan Kepala Desa. Dalam laporan Akhir
masa Jabatan ini, saya sajikan data Pengelolaan Keuangan Desa dari Tahun 2013 – 2018 yang
telah ditatalaksanakan sesuai dengan prinsip – prinsip keuangan yang tertib, transparan dan
akuntabel

1. Intensifikasi dan Ekstensifikasi.

Upaya untuk mencapai target sesuai rencana yang ditargetkan di dalam APBDes tahun
anggaran 2013 - 2018 dilakukan secara Intensifikasi dan Ekstensifikasi pendapatan, ditempuh
dengan berbagai pendekatan antara lain :

a. Menggali dan memanfaatkan Potensi Desa, sehingga pendapatan desa meningkat (misal:
Hasil Usaha Desa, hasil Kekayaan Desa, Swadaya dan Partisipasi, Gotong Royog dll)
b. Mengupayakan peningkatan pendapatan dari pos lainnya yang sah. (Bantuan dan
program pemerintah kabupaten,Provinsi dan pusat).

c. Memotivasi masyarakat arti pentingya pendapatan asli desa sebagai aset berharga
mendukung kegiatan pembangunan desa.

2. Target dan Realisasi APBDesa Tahun anggaran 2013 – 2018.

Target dan Realisasi APBDesa tahun anggaran 2012 – 2018 dsajikan dalam laporan berikut
(terlampir)

3. Evaluasi Pelaksanaan APBDes Tahun 2013 – 2018

a. Pendapatan Asli Desa

i. Hasil usaha desa


Desa Kertijayan belum memiliki pendapatan yang berasal dari Hasil Usaha Desa. Hal ini
dikarenakan BUMDes yang dikelola oleh Pemerintah Desa belum dapat berjalan dengan
maksimal. Diperkirakan mulai Tahun 2019 hasil BUMDes akan mulai memberikan
pemasukan bagi desa.

ii. Hasil kekayaan desa.


Pada Tahun 2013 hasil sewa bengkok desa menyumbang PAD sebesar Rp. 28.000.000,-.
Pada tahun berikutnya mengalami kenaikan signifkan sebesar Rp. 72.198.000,-. Hal ini
dikarenakan bengkok kepala desa yang tadinya disewakan untuk biaya
Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa telah dikembalikan. PAD yang berasal dari
sewa bengkok tidak bertambah lagi sampai dengan Tahun 2018.

iii. Hasil swadaya dan partisipasi masyarakat


PAD Tahun 2015 melonjak secara signifikan, dikarenakan adanya upaya dari
Pemerintah pusat untuk menggalakkan Swadaya dan Gotong Royong masyarakat
dikarenakan adanya stimulan Dana Desa. Swadaya dan Gotong Royong menyumbang
PAD sebesar Rp. 257.355.000,- Adapun sumbangan itu diperoleh berupa tenaga kerja
Gotong Royong Masyarakat dan swadaya material dari masyarakat Kertijayan. Namun
seiring berjalannya waktu, pada tahun 2016 – 2018, swadaya dari masyarakat mulai
menurun, seiring dengan semakin bertambahnya penerimaan dana yang berasal dari
Dana Desa dan ADD

iv. Lain-lain pendapatan asli desa.


Pada tahun 2013, terdapat PAD yang berasal dari Pungutan Desa Kepada Masyarakt
yang berupa Leges, Pologoro dan Administrasi NTCR sebesar Rp. 9.125.000,-. Namun
dikarenakan perubahan aturan yang ada, maka Pendpatan dari 3 hal tersebut
dihilangkan di Tahun berikutnya. Pada Tahun 2017 terdapat silpa sebesar Rp.
114.527.036,- dikarenakan kegiatan tidak dapat dilakukan pada anggaran tahun
berjalan.

b. Transfer

i. Dana Desa
Transfer yang berasal dari dana desa mulai ada pada tahun 2015 sebagai implementasi
Undang – Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Besaran penerimaan Dana Desa
Kertijayan dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

816,918,000 294,001,000
, 2018 , 2015

846,527,000 663,201,000
, 2017 , 2016

ii. Bagi hasil pajak daerah Kabupaten/Kota dan retribusi daerah.

Pada tahun 2013 dan 2014, desa hanya mendapatkan Upah pungut pajak yang berasal
dari Dana Bagi Hasil Pajak Daerah. Sedangkan mulai 2015, Pemerintah Kabupaten
Pekalongan mulai memberikan Bagi Hasil Pajak sesuai dengan persentase pendapatan
masing – masing Kecamatan dan Desa.

Bagi Hasil Pajak Daerah


22,384,289
21,578,880

13,958,179

3,000,000
1,100,000
2013 2014 2015 2016 2017
iii. Alokasi Dana Desa (ADD)

Alokasi Dana Desa adalah bentuk dari implementas Desentralisasi, namun dikarenakan
formulasi yang digunakan Pemerintah belum berpihak kepada desa, ADD Tahun 2013 –
2014 Desa Kertijayan hanya berkisar di Angka lima puluhan juta rupiah. Namun setelah
UU No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa diterapkan, ADD naik secara signifikan, yang
membuat otonomi desa semakin diperhitungkan.

400000000
344,012,000
350000000 324,801,678

300000000 336,373,433

250000000

200000000

150000000

100000000 64,543,564
57,764,000
50000000

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

iv. Bantuan keuangan APBD Pem.Prop, Kab/Kota

Bantuan Keuangan APBD Pemerintah Provinsi Jateng dan Kabupaten Pekalongan


sifatnya tidak pasti, tergantung proposal yang diajukan oleh Pemerintah Desa
Kertijayan.

120,000,000 115,156,800
100,000,000 105,000,000
80,000,000
60,000,000 58,733,600
40,000,000 50,000,000
20,000,000 35,000,000
0
2013
2014
2015
2016
2017

c. Belanja Desa

i. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa

Belanja ini meliputi beberapa jenis yaitu:

a. Penghasilan tetap dan tunjangan, ini terdiri dari belanja pegawai (penghasilan tetap
kepala desa, tunjangan kepala desa, tunjagan BPD).
b. Operasional perkantoran terdiri dari:
(1) Belanja barang dan jasa, misalnya belanja alat tulis kantor, benda pos,
bahan/material, pemeliharaan, cetak/penggandaan, sewa kantor desa, sewa
perlengkapan dan peralatan kantor, makanan dan minuman rapat, pakaian
dinas dana atributnya, perjalanan dinas, upah kerja, honorarium
narasumber/ahli, operasional Pemerintah Desa, opersional BPD, insentif Rukun
Tetangga/Rukun Warga (bantuan untuk opersional lembaga RT/RW dalam
rangka membantu pelaksanaan tugas pelayanan pemerintahan, perencanaan
pembangunan, ketentraman dan ketertiban, serta pemberdayaan masyarakat
desa), dan pemberian barang pada masyarakat/kelompok masyarakat dilakukan
untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.
(2) Belanja modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka
pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari
12 (dua belas) bulan. Pembelian/pengadaan barang atau bangunan digunakan
untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa, misalnya: beli komputer,
beli meja.

Perkembangan belanja untuk Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Kertijjayan


tahun Anggaran 2013 – 2018 tersaji dalam diagram berikut :

Rp371,208,880

Rp357,197,389
Rp298,705,857

Rp149,518,422
Rp124,822,600

2013 2014 2015 2016 2017

ii. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


Belanja jenis ini merupakan belanja yang digunakan untuk pembangunan desa, contoh
perbaikan saluran irigasi, pengaspalan jalan, dll. Rincian lokasi Bidang ini bisa dilihat
pada lampiran Laporan AMJ ini. Berikut perkembangan alokasi dana Bidang
Pelaksanaan Pembangunan Desa.

Rp1,200,000,000
Rp1,022,495,817
Rp1,000,000,000

Rp800,000,000

Rp643,230,600
Rp600,000,000

Rp443,551,000
Rp400,000,000

Rp200,000,000
Rp104,635,550
Rp- Rp20,700,000
2013 2014 2015 2016 2017
iii. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Belanja jenis ini digunakan untuk pembinaan masyarakat desa, misalnya pendanaan
untuk pelatihan perangkat desa, pendanaan untuk kegiatan taruna, Tk dan atau PAUD
Desa, PKK dan lain sebagainya. Alokasi untuk Bidang ini dapat dilihat pada diagram di
bawah ini.

Rp25,000,000
Rp20,000,000 Rp20,400,000
Rp15,000,000
Rp10,000,000 Rp12,300,000
Rp5,000,000 Rp4,000,000
Rp- Rp- Rp7,088,000
2013
2014
2015
2016
2017

iv. Bidang Pemberdayaan Masyarakat


Belanja jenis ini digunakan untuk pemberdayaan masyarakat desa, misalnya pendanaan
untuk pengelolaan lingkungan hidup, pengelolaan sampah mandiri.

Rp200,000,000

Rp150,000,000 Rp164,859,000

Rp100,000,000
Rp83,300,000
Rp50,000,000 Rp15,200,000

Rp- Rp17,250,000
2013 Rp9,243,000
2014
2015
2016
2017

v. Bidang Tak Terduga


Belanja ini digunakan untuk hal-hal yang tidak terduga. Kegiatan dalam keadaan darurat
dianggarkan dalam belanja tidak terduga, misalnya kegiatan sosial bencana. Namun
selama berjalannya Pemerintahan Saya tidak menganggarkan di bidang ini.
RINGKASAN REALISASI APBDES TAHUN ANGGARAN 2013 - 2018
DESA KERTIJAYAN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN

Tahun 2013 Persentase Tahun 2014 Persentase Tahun 2015 Persentase


A. Pendapatan Desa
1 Pendapatan Asli Desa Rp 33.000.000 20% Rp 87.503.608 53% Rp 244.755.000 26%
Pendapatan Lain Lain Rp 14.125.000 9%
2 Dana Desa Rp 294.001.000 32%
3 Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Rp 1.100.000 1% Rp 3.000.000 2%
4 Alokasi Dana Desa Rp 57.764.000 35% Rp 64.543.564 39% Rp 324.801.678 35%
5 Bantuan Keuangan Kabupaten Rp 53.733.600 33% Rp 116.356.800 71% Rp 13.958.179 2%
6 Bantuan Keuangan Provinsi Rp 5.000.000 3% 0% Rp 50.000.000 5%
Total Pendapatan Desa Rp 164.722.600 Rp 271.403.972 Rp 927.515.857
B. Belanja Desa
1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp 124.822.600 76% Rp 149.518.422 91% Rp 298.705.857 32%
2 Bidang Penyelenggaraan Pembangunan Desa Rp 20.700.000 13% Rp 104.635.550 64% Rp 443.551.000 48%
3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp 4.000.000 2% 0% Rp 20.400.000 2%
4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp 15.200.000 9% Rp 17.250.000 10% Rp 164.859.000 18%
Total Belanja Desa Rp 164.722.600 Rp 271.403.972 Rp 927.515.857
C. Pembiayaan Desa
Total Pembiayaan Desa
D. Surplus /( defisit) Anggaran A-B Rp - Rp -
SISA LEBIH / (KURANG) PERHITUNGAN ANGGARAN Rp - Rp -
RINGKASAN REALISASI APBDES TAHUN ANGGARAN 2013 - 2018
DESA KERTIJAYAN KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN

Tahun 2016 Persentase Tahun 2017 Persentase Tahun 2018 Persentase


A. Pendapatan Desa
1 Pendapatan Asli Desa Rp 94.700.000 8% Rp 146.005.000 10%
Pendapatan Lain Lain Rp 3.716.203 0% Rp 2.096.000 0%
2 Dana Desa Rp 663.201.000 54% Rp 846.527.000 61%
3 Bagi Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Rp 21.578.880 2% Rp 22.384.289 2%
4 Alokasi Dana Desa Rp 336.373.433 27% Rp 344.012.000 25%
5 Bantuan Keuangan Kabupaten Rp 5.000.000 0% Rp 35.000.000 3%
6 Bantuan Keuangan Provinsi Rp 100.000.000 8%
Total Pendapatan Desa Rp 1.224.569.516 Rp1.396.024.289 Rp -
B. Belanja Desa
1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp 371.208.880 33% Rp 357.197.389 26%
2 Bidang Penyelenggaraan Pembangunan Desa Rp 643.230.600 58% Rp1.022.495.817 73%
3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp 12.300.000 1% Rp 7.088.000 1%
4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp 83.303.000 8% Rp 9.243.083 1%
Total Belanja Desa Rp 1.110.042.480 Rp1.396.024.289 Rp -
C. Pembiayaan Desa
Total Pembiayaan Desa
D. Surplus /( defisit) Anggaran A-B Rp 114.527.036
SISA LEBIH / (KURANG) PERHITUNGAN ANGGARAN Rp 114.527.036
BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA

A. URUSAN ASAL USUL DESA


1. Sejarah Desa
Secara geografis bahwa Desa Kertijayan terletak di sebelah Utara Kabupaten
Pekalongan dengan ketinggian 0-100 dari permukaan laut ( dpl ) dengan curah hujan sedang,
jarak dari ibu kota Kecamatan adalah 0,5 Km, dan dari ibu kota Kabupaten (Kajen) adalah 17
Km.
Menurut cerita para tokoh masyarakat bahwa sejarah desa Kertijayan berawal dari
adanya seorang Tokoh / Ulama’/ Wali yang bernama Wali Kertojoyo dari nama tokoh tsb
diambilah nama desa Kertijayan yang mengandung arti Budi pekerti yang baik, luhur dan
selalu Berjaya.

2. Sejarah Pemerintahan Desa


a. Pusat Pemerintahan
Pada saat ini pusat pemerintahan berada di Balai Desa yang terletak di Kertijayan Gg.8
No.18 Rt.18 Rw.006 yang dibangun pada tahun 1970 an
 Masa Sebelum Kemerdekaan
Kepala desa yang waktu itu di kenal dengan nama Lurah, yaitu : MUNADI
 Masa Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka banyak perubahan sistim pemerintahan yang dibuktikan
dengan pergantian sebutan bagi pemimpin wilayah salah satunya adalah sebutan bagi
Kepala Desa sekarang yang dulu dengan sebutan Lurah. Pada Tahun 1947.
Berikut nama-nama Kepala Desa Kertijayan setelah Kemerdekaan RI :
a) Munadi (Sebelum tahun 1950
b) Mufid (Tahun 1950 s/d 1969)
c) Rapal (Tahun 1970 s/d 1987)
d) Asnawi Mansus (Tahun 1988 s/d 1998)
e) M.Faiqi Nawawi (Tahun 2002 s/d 2012)
f) Musa Rodli (Tahun 2012 s/d 2018)

3. Sejarah Pembangunan Desa.


 Sarpras dan Jalan desa
 Jalan Raya Desa Kertijayan
Akses Jalan menuju ke Desa Kertijayan sudah ada sejak jaman dahulu namun masih
berupa jalan biasa. Pada tahun 1965 dengan bantuan TNI dan gotong royong
masyarakat, jalan dari Pekalongan diperlebar dan diperkeras dengan cara dimakadam
(Pekerjaan pengerasan jalan tersebut selesai pada tahun 1970). Baru pada tahun 1980
Jalan Desa Kertijayan di aspal, hingga dinamakan Jalan Raya Kertijayan.
 Pembangunan Balai Desa Kertijayan
Sebelum di bangunya Sarana Perkantoran / Balai desa, pusat pemerintahan dan
kegiatan pemerintahan desa terletak di rumah kepala desa yang menjabat pada waktu
itu, baru pada tahun 1970 an dibangun Balai desa Kertijayan dengan swadaya dan
gotong royong masyarakat desa Kertijayan yang berlokasi di tanah bekas Rel Ban
Kertijayan Gg.8
 Sarana Kesehatan
 Sarana Air Bersih (SAB)
a) SAB Pamsimas Tirta Jaya
Sarana Air bersih Desa Kertijayan terbangun dengan adanya program Pamsimas
dari pusat dan Desa kertijayan pada tahun 2011 mendapatkan program tsb dan
sudah terbangun Tower dan Sumur dalam yang dinamakan BPSPAM “TIRTA
JAYA”
b) PKD ( Poliklinik Kesehatan Desa )
Poliklinik Kesehatan desa Desa Kertijayan terbangun dengan adaya bantuan
pembangunan Balai kesehatan desa dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengan
tahun 2008 dan desa Kertijayan sudah terbangun PKD yang berlokasi di Kertijayan
Gg.8.
 Sarana Pendidikan.
a) SD N 01 Kertijayan
b) SD N 03 Kertijayan
c) MIS Kertijayan
 Sarana Keagamaan
1) Masjid / Musholla
a) Masjid Jami AN-NUR Kertijayan berdiri sejak tahun 1965 an dan telah
mengalami beberapa kali perbaikan. Baik berupa Rehab sebagian ringan
maupun perluasan masjid. Dan tahun 2014 ini masjid direhap total dengan
bangunan 2 lantai
b) Pembangunan Musholla di desa Kertijayan dari tahun ke tahun terus
bertambah dan sampai sekarang di Desa Kertijayan ada 16 bangunan
Musholla
2) Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
TPQ An-Nur I, II dan TPQ Nurul Ghullam merupakan sarana Pendidikan agama
yang ada di desa kertijayan dan ada sejak tahun 1998 sampai sekarang. Dengan
partisipasi masyarakat dan bantuan dari Pemerintah telah mempunyai gedung
sendiri.
.
 Sarana Ekonomi
 Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Kegiatan ekonomi masyarakat desa kertijayan mayoriyas di bidang pengolahan
dan perdagangan batik terbukti dengan banyaknya masyarakat yang berprofesi di
bidang pengolahan dan perdagangan batik dan juga banyaknya Toko-toko batik
yang ada di sepanjang jalan Raya Kertijayan.

 Saluran Irigasi Sederhana


Area persawahan di Desa Kertijayan sebagian besar masih menggunakan sarana
irigasi sederhana ( Irigasi Teknis dan irigasi ½ Teknis ) dan sebagian yang lain
menggunakan sistem tadah hujan.

B. PEMERINTAHAN DESA

1. Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintahan Desa

Dengan telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 11 Tahun


2006 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Pekalongan tahun 2006 Nomor 11, Tamabahan Lembaran Daerah
Kabupaten Pekalongan Tahun 2006 Nomor 6); dan telah ditindaklanjuti dengan penataan
Organisasi di Tingkat Desa melalui Penetapan Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata kerja Pemerintahan Desa Kertijayan, Kecamatan Buaran,
Kabupaten Pekalongan.

a. Data Personil Perangkat :


Tempat Nomor / Tgl SK
No Jabatan Nama Pend
Tgl.Lahir Pengangkatan

1 Kepala Desa MUSA RODLI Pkl,15-02-1963 SLTP 141.1/318/2013

2 Sekdes

3 Kaur pemerintahan FATKHURROHMAN Pkl,02-12-1979 SLTA 141/02/V/2000

4 Kaur Pemb MULYANTO Pkl,12-06-1974 SLTA 141/02/V/2000

5 Kaur Kesra

6 Kaur Keua

7 Polisi Desa KHOLIDIN Pkl,16-07-1971 SD 141/05/2005

8 Kadus I NUR ATIKAH Pkl,15-02-1973 SLTA 141/01/IV/1998

9 Kadus II ROMLAH Pkl,19-08-1965 SLTA 141/05/2008

10 Kadus III M.AUFI Pkl,19-04-1965 SLTA 141/02/1995

11 Kadus IV

12 Kadus V MUZAINI Pkl,19-04-1961 SLTP 141/01/IV/1998

2. Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Pelaksanaan Tugas dan Fungsi perangkat mengacu pada ketentuan yang berlaku yaitu
Perda Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 11 tahun 2006 dan lainnya yang
terkait. Untuk efektifnya pelaksanaan tugas semua perangkat desa yang ada melaksanakan
tugasnya sesuai bidangnya termasuk pengelolaan administrasi desa, sebagai berikut :

Jabatan Jenis Buku Adm Model Keterangan

Sekdes Bk. Data Peraturan Desa A.1

Bk. Data Kep. Kepala Desa A.2

Bk. Data Aparan Pem Des A.4

Bk. Profil Desa F.3

Bk. RKPDesa

Bk. APBDesa

Kaur Pemerintahan Bk. Induk Penduduk B.1

Bk. Mutasi Penduduk B.2

Dt. Rekapitulasi Penduduk Akhir Bulan B.3

Bk. Penduduk Sementara B.4

Kaur Pembangunan Bk. Rencana Pembangunan D.1

Bk. Kegiatan Pembangunan D.2

Bk. Inventaris Proyek D.3

Bk. KPMD D.4

Kaur Umum Bk. Tanah Milik Desa/Kas Desa A5.

Bk. Tanah di Desa A.6

Bk. Agenda A.7

Bk. Expedisi A.8

Kaur Keuangan Bk. Anggaran Penerimaan C.1.a

Bk. Pengeluaran Rutin C.1.b

Bk. Pengeluaran Pembangunan C.1.c

Kadus Bk. Bantu Induk Penduduk

Bk. Mutasi Penduduk

3. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan

Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan unit terdepan dalam pelayanan kepada


masyarakat dan menjadi tonggak strategis untuk keberhasilan semua program.Wacana
tentang manajemen pelayanan prima, dengan harapan mampu merubah sikap dan perilaku
sehingga meningkatkan kesadaran tentang kewajiban perangkat desa dalam menjamin
terlaksananya pelayanan umum yang prima untuk menjangkau masyarakat secara adil dan
merata di desa.

Pelayanan Prima mengandung pengertian system pengelolaan organisasi dalam melayani


kebutuhan masyarakat yang dilakukan secara prima, tepat waktu, mudah, murah, merata,
terbuka, efisien, dan ekonomis dalam kondisi yang adil, aman, nyaman, melalui prosedur
yang sederhan jelas dan pasti.

Banyaknya/
NO. Sub Bidang Kegiatan
Jumlah

1 2 3 4

1. Peraturan Perundang-undangan. a. Peraturan Desa

b. Peraturan Bersama Kepala Desa

c. Peraturan Kepala Desa

d. Keputusan Kepala Desa

2. Kependudukan. a. Jumlah Penduduk:


1) Laki-laki
2) Perempuan
3) Jumlah Kepala Keluarga
4) Jumlah Anggota Keluarga
5) Jumlah Jiwa
b. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat
Pendidikan:
1) Pendidikan Umum
2) Pendidikan Khusus
c. Jumlah Penduduk Menurut Mata
Pencaharian:
1) PNS
2) TNI
3) Swasta
3. Pertanahan. a. Status Tanah:
1) Sertifikat Hak Milik
2) Sertifikat Hak Guna Usaha
3) Sertifikat Hak Pakai
b. Luas Tanah:
1) Bersertifikat
2) Belum Bersertifikat
3) Tanah Kas Desa
c. Peruntukan:
1) Jalan
2) Tanah Ladang
3) Bangunan Umum
4) Perumahan
5) Ruang Fasilitas Umum
d. Tanah yang Belum Dikelola
1) Hutan
2) Rawa-rawa
4. Manajemen Pemerintahan. a. Jumlah Aparat Pemerintahan Desa
1) PNS
2) Non PNS
b. Jumlah Anggota BPD

c. Musyawarah Desa

d. Musrengbangdes

e. Musyawarah BPD

5. Ketentraman dan Ketertiban. a. Pembinaan Hansip


1) Jumlah Anggota
2) Alat Pemadam kebakaran

3) Jumlah Hansip Terlatih

b. Ketentraman dan Ketertiban:

1) Jumlah Kejadian kriminal

2) Jumlah Bencana Alam

3) Jumlah Operasi Penertiban

4) Jumlah Pos Keamanan

5) Jumlah Kecelakaan Remaja

6. Pembinaan lembagaan a. Jenis Lembaga Kemasyarakatan:


Kemasyarakatan. 1) Rt/Rw – Ada/Tidak
2) PKK – Ada/Tidak
3) Karang Taruna – Ada/Tidak
4) Pos Pelayanan Terpadu –
Ada/Tidak
5) LPM – Ada/Tidak
b. Lembaga kemasyarakatan membantu
pemerintah Desa dalam
penyelenggaraan pemerintah,
pelaksanaan pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat - Ya/Tidak
c. Lembaga kemasyarakatan sebagai
wadah partisipasi masyarakat dan
sebagai mitra Pemerintah Desa -
Ya/Tidak
d. Lembaga Kemasyarakatan diikut
sertakan dalam pelaksanaan program
sektor dan program Pemerintah
Daerah - Ya/Tidak
e. Lembaga Adat – Ada Tidak

f. Lembaga adat dibentuk dengan


peraturan Desa terpisah dengan
lembaga kemasyarakatan – Ya/Tidak

4. Bidang Pelaksanaan Pembangunan

NO. Sub Bidang Kegiatan Jumlah/ Ada/


Tidak Ada -
Ya/Tidak

1 2 3 4

1. Sarana dan Prasarana a. Jalan Desa (Km)


b. Jalan Kabupaten/Kota (Km)

c. Jalan Provinsi (Km)

d. Jalan Negara (Km)

e. Jembatan (Buah)

f. Kantor Kepala Desa (Ada/Tidak)

2. Pembangunan Pendidikan a. Tempat Pendidikan.


Pendidikan Umum

1). Kelompok Bermain (Jumlah)

2). Taman Kanak-Kanak (Jumlah)

3). Sekolah Dasar (Jumlah)

4). Sekolah Menengah (Jumlah)

5). Akademi (Jumlah)

6). Institut/Sekolah Tinggi

(Jumlah)

b. Tempat Pendidikan Khusus


1). Pendidikan Pesantren (Jumlah)

2). Madrasah (Jumlah)

3). Sekolah Luar Biasa (Jumlah)

4). Balai Latihan Kerja (Jumlah)

5). Kursus-Kursus (Jumlah)

3. Pembangunan Kesehatan a. Rumah Sakit Umum Pemerintah


(Jumlah)
b. Rumah Sakit Umum Swasta
(Jumlah)
c. Rumah Sakit Kusta (Jumlah)
d. Rumah sakit Mata (Jumlah)
e. Rumah Sakit Jiwa (Jumlah)
f. Rumah Sakit Bersalin (Jumlah)
g. Rumah Bidan (Jumlah)
h. Puskesmas (Jumlah)
i. Apotik (Jumlah)
4. Pembangunan Sosial Budaya a. Sarana Olahraga:
dan Keagamaan 1). Lapangan Umum (Jumlah)

2). Lapangan Khusus (Jumlah)

b. Sarana Keseninan/Kebudayaan:
1). Gelanggang Remaja (Jumlah)

2). Gedung Kesenian (Jumlah)

3). Gedung Teater (Jumlah)


4). Gedung Bioskop (Jumlah)

c. Sarana Sosial:
1). Panti Asuhan (Jumlah)

2). Panti Pijat Tunanerta

(Jumlah)

3). Panti Wordo (Jumlah)

4). Panti Jompo (Jumlah)

d. Sarana Komunikasi:
1). Radio Komunitas (Jumlah)

2). Papan Pengumuman

(Jumlah)

5. Pembangunan Lingkungan a. Pembangunan Perumahan


Hidup dan Pemukiman Rakyat/Pengembangan (Jumlah)
b. Industri Besar (Jumlah)
c. Industri Sedang (Jumlah)
d. Industri Rumah Tangga (Jumlah)
e. Tempat Rekreasi (Jumlah)
f. Hotel (Jumlah)
g. Restoran/Rumah Makan
(Jumlah)
h. Saluran Irigasi (Jumlah)

5. Bidang Kemasyarakatan

1 2 3 4

1. Sosialisasi Produk Hukum Desa a. Sosialisasi Kebijakan Pemerintah


tentang Desa:
1) Undang-Undang No. 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Berapa Kali)
2) Peraturan Pemerintah No. 43
tahun 2014 Tentang Pelaksanaan
Undang-Undang No. 6 Tahun
2014 (Berapa Kali)
3) Peraturan Menteri mengenai
Desa (Berapa Kali)
b. Sosialisasi Kebijakan Pemerintah
Daerah
1) Sosialisasi Peraturan Daerah
Tentang Desa (Berapa Kali)
2) Sosialisasi Peraturan
Bupati/Walikota Tentang Desa
(Berapa Kali)
c. Sosialisasi Kebijakan Pemerintah
Desa
1) Sosialisasi Peraturan Desa
(Berapa kali)
2) Sosialisasi Peraturan Kepala Desa

3) Sosialisasi Peraturan Bersama


Kepala Desa (Berapa Kali)
2. Pelaksanaan Hak dan a. Sosialisasi Pelaksanaan Hak dan
Kewajiban Masyarakat Kewajiban Masyarakat (Berapa Kali)

b. Masyarakat menyampaikan
informasi kepada Pemerintah Desa
(Ada/Tidak)
c. Masyarakat memperoleh informasi
dan pelayanan yang adil (Ya/Tidak)
d. Masyarakat mendapatkan
perlindungan dari gangguan
ketentraman dan ketertiban
(Ya/Tidak)
e. Masyarakat berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan di Desa (Ya/Tidak)
3. Sosial Budaya Masyarakat a. Sosialisasi mengenai kerukunan
hidup beragama (Berapa Kali)
b. Sosialisasi mengenai pengembangan
olah raga dan kesenian (Berapa Kali)
c. Sosialisasi mengenai ketentraman
dan ketertiban masyarakat (Berapa
kali)
d. Sosialisasi mengenai lingkungan
hidup (Beberapa kali)

e. Sosialisasi mengenai bahaya


narkoba dan kriminal (Berapa Kali)
f. Sosialisasi mengenai
Ketenagakerjaan (Berapa Kali)
4. Sosial Keagamaan a. Majelis Taklim (Jumlah)

b. Majelis gereja (Jumlah)

c. Majelis Budha (Jumlah)

d. Majelis Hindu (Jumlah)

e. Remaja Masjid (Jumlah)

f. Remaja Gereja (jumlah)

g. Remaja Budha (Jumlah)

h. Remaja Hindu (Jumlah)

5. Ketenagakerjaan a. Penyalur pembantu rumah tangga


(Jumlah)
b. Penampung Pekerja ke luar negeri
(Jumlah)

6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

No. Sub Bidang Kegiatan

1 2 3 4

1. Sosialisasi dan motivasi a. Bidang Sosial Budaya


masyarakat (Berapa Kali)
b. Bidang Ekonomi (Berapa Kali)

c. Bidang Politik (Berapa Kali)

d. Bidang lingkungan hidup (Berapa


Kali)
2. Pemberdayaan Masyarakat a. Pemberdayaan Keluarga (Berapa
Kali)
b. Pemberdayaan Pemuda (Berapa
Kali)
c. Pemberdayaan Olah raga (Berapa
Kali)
d. Pemberdayaan Karang taruna
(Berapa Kali)
3. Penggalangan Partisipasi a. Bidang Pendidikan (Berapa Kali)
Masyarakat
b. Bidang Kesehatan
(Berapa Kali)

7. Penyelenggaraan Koordinasi Pemerintahan

Untuk mengurangi terjadinya kebuntuan informasi dan komunikasi baik informasi dari
atas, dan desa yang meliputi berbagai bidang antara lain Pemerintahan, Kemasyarakatan
maupun pembangunan. Adapun jenis koordinasi yang telah dilaksanakan tahun 2015 sbb :

1. Koordinasi tentang Pengelolaan ADD, DD, Bagi hasil Pajak dan Retrebusi dan Bantuan
Keuangan kepada pemerintah desa dari APBD provinsi jawa tengah tahun 2015.
2. Penataan Kelembagaan.

8. Permasalahan dan Penyelesaian:

Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa tugas Perangkat Desa kepada proses


pelayanan kepada masyarakat di samping administrasi desa, yang tentunya akan selalu
muncul berbagai permasalahan-permasalahan antara lain :

a. Permasalahan
1. Kesadaran masyarakat dalam pengurusan administrasi seringkali tidak didukung
dengan data yang lengkap.
2. Kapasitas Perangkat Desa masih kurang pembinaan.
3. Kedisiplinan kurang.
4. Tanggungjawab Perangkat Desa terhadap Tupoksinya masih kurang.

b. Penyelesaian

1. Pelatihan Kapasitas Perangkat Desa.


2. Penyiapan administrasi secara lengkap.
3. Pemantauan dari Tim Pembina Kecamatan/Kabupaten.
4. Penambahan kesejahteraan.
5. Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyrakat.
BAB V

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA


1. Dasar Hukum

Tugas pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom
untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
provinsPelaksanaan program Pemerintah baik Pusat maupun daerah senantiasa
dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa. Karena salah satu fungsi Pemerintah desa adalah
pelayanan dan perlindungan masyarakat.

Dasar hukum tugas pembantuan ;


a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan

Penyelenggaraan pemerintahan Desa tidak lepas dari Pembinaan dari Pihak


Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten. Sesuai dengan kedudukanya Pemerintah Desa
merupakan pelaksana penyelenggaraan Pemerintahan. Dalam pelaksanaan kegiatannya
tugas-tugas pembantuan dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai kewenanganya, karena desa sesuai peraturan yang
ada merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan
tugas umum diantaranya pelaksanaan pembangunan, pemberdayaan masyarakat,
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi terkait.
3. Pelaksanaan Kegiatan

Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan


penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal maka urusan
pemerintahan tersebut menjadi kewenangan pemerintahan daerah Kabupaten. Pelaksanaan
kegiatan tersebut, di desa Kertijayan berpedoman pada kebijakan Pemerintah Kabupaten.
Karena pemerintahan desa melaksanakan kegiatannya mengacu pada Peraturan perundangan
Kabupaten Pekalongan. Sedangkan dalam desa pelaksanaanya mengacu pada Peraturan Desa.
Dalam melaksanakan kegiatan Peraturan Desa kegiatanya tertuang dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.

4. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Dalam melaksanakan suatu Peraturan, permasalahan pasti timbul karena dalam


pelaksanaannya terkadang ada sebagian masyarakat yang belum mengerti dan memahami
peraturan tersebut. Pelaksanaan Kegiatan desa saat ini masih difokuskan ke Infrastruktur /
sarana dan prasarana masyarakat karena kegiatan ini merupakan Skala prioritas desa. Namun
kegiatan sektor Pertanian, ekonomi masyarakat dan Lingkungan penduduk, juga menjadi
perhatian dan tetap diupayakan dapat berjalan.

Dampak yang timbul dalam pelaksanaan Peraturan desa biasanya selama ini tidak
pernah menjadi suatu permasalah dalam Masyarakat. Dalam pelaksanaan Program dan
kegiatan desa, kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan semua
kegiatanya.

5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan

Dalam rangka pemerataan pembangunan desa menuju kemandirian desa serta


meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, perlu adanya partisipasi dari seluruh warga
masyarakat. Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan desa dan kegiatan lainya perlu
didukung dengan dana yang diharapkan menjadi penyangga utama pelaksanaan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dalam hasilnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa sumber pendanaanya ditopang oleh


Pemerintah Kabupaten serta sumber pendapatan desa lainya.
Pelaksanaan semua kegiatan pada dasarnya menggunakan data yang ada serta
pembagian tugas yang diberikan oleh instansi yang berkepentingan. Dalam kegiatannya
pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh semua aparat desa sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya, serta melibatkan semua lembaga- lembaga difungsikan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan tersebut.

6. Sarana dan Prasarana

Pembangunan-pembangunan yang telah dilaksanakan ditahun yang lalu masih banyak


yang harus dilanjutkan di tahun berikutnya, hal ini banyaknya sarana dan Prasarana yang
belum mampu didanai dari ADD maupun PAD Desa di tahun yang lalu, sehingga setiap tahun
tetap dilanjutkan agar dapat di selesaikan. Hal ini terjadi karena Sumber dana yang didapat
desa untuk saat ini yang rutin hanyalah dana ADD dan PAD belum mampu di kelola secara
Maksimal.

Pembangunan yang telah direncanakan dalam APBDes di tahun 2013 - 2017


semuanya telah dapat diselesaikan dengan target pencapaian 100%.

7. Permasalahan dan Penyelesaian

Pada pekerjaan Pembangunan yang direncanakan di desa terkadang dalam


pelaksanaanya kekurangan dan ketidak cocokan dengan keinginan Masyarakat, sehingga
mengalami permasalahan. Namun hal tersebut tidak berarti suatu pekerjaan tersebut
terkendala. Permasalahan yang timbul biasanya adalah pada teknis pelaksanaannya. Dalam
pelaksanaan semua anggaran yang telah tertuang dalam APBDes sering kali mengalami
hambatan. Banyak rencana yang dilaksanakan masih mengalami kekurangan pembiayaan-
pembiayaan. Namun hal tersebut di selesaikan dengan baik walaupun dana yang
dipergunakan kurang. Maka untuk mengatasinya menggunakan langkah-langkah pendekatan
dengan berbagai pihak dalam masyarakat agar ditutupi dengan Swadaya dan sharing dana
dengan Masyarakat dan pihak Ketiga ataupun dari PAD Desa di tahun berikutnya.

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

Dalam kontek penyelenggaraan pemerintahan desa semua pekerjaan yang telah tertuang
dalam APBDesa maupun RPJMDes dalam pelaksanaanya banyak membutuhkan bantuan
informasi dari Instansi terkait. Karena dalam teknis pelaksanaanya sering sekali informasi
tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan pada masyarakat, bahkan juga dana
dana yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Anggaran dan yang lainya.
1. Dasar hukum
Dasar Hukum kegiatan tersebut diantaranya ;
a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerahsebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata
Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan


Pelaksanaan Anggaran desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan
belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan mengandung arti bahwa
anggaran desa menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada
tahun yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaanya pengawasan diartikan bahwa anggaran desa menjadi


pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran desa harus diarahkan untuk
menciptakan lapangan kerja / mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya,
serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan. Anggaran desa harus
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah desa menjadi alat
untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian desa.
Di Desa Kertijayanpelaksanaan semua perencanaan dilaksanakan oleh perangkat dan
Lembaga desa yang berkepentingan dalam pelaksanaan perencanaan tersebut. Untuk
mengantisipasi semua pelaksanaan perencanaan yang tidak berhasil, maka pihak
Pemerintah Desa mengadakan Koordinasi dengan Instansi Pemerintah Daerah yang
berkepentingan untuk mendukung kegiatan desa tersebut.

3. Sumber dan Jumlah Anggaran


Keuangan desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan
asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Serta dilaksanakan dalam suatu
sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun ditetapkan
dengan peraturan desa. Kepala Desa selaku kepala pemerintah di Desa Kertijayanadalah
pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa dan mewakili pemerintah desa dalam
kepemilikan kekayaan desa.

Kewenangan kekuasaan pengelolaan keuangan desa adalah:

i. menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDes;


ii. menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang desa;
iii. menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang milik desa;
iv. menetapkan bendahara penerimaan dan/atau bendahara pengeluaran;
v. menetapkan petugas yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan desa;
vi. menetapkan petugas yang bertugas melakukan pengelolaan barang milik desa; serta
vii. Koordinator pengelolaan keuangan desa bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
kepada Kepala Desa.
Pada akhir Juli tahun Anggaran 2018, sumber dan pendapatan desa dalam
Anggaran Perhitungan tercatat terealisasi sebesar Rp 757.901.325,- (Tujuh Ratus Lima
Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus Satu Ribu Tiga Ratus Dua Puluh Lima Rupiah) yang
bersumber dari ADD, Dana Desa, APBD Propinsi dan PAD Desa.

4. Sarana dan Prasarana


Dalam Pelaksanaan Anggaran diatas kegiatan sarana dan prasarana (Jembatan)
yang dalam pelaksanaaanya tidak mencapai target, Hal ini terjadi karena pada saat
pelaksanaan kegiatan harga matrial tidak stabil sehingga pencapaian Target didorong
dengan swadaya dan gotong-royong. Sedangkan Pelaksanaan sarana Prasarana
Pemerintahan Desa berupa Pembangunan Pagar dan Pintu Pagar besi Kantor Desa tidak
terjadi masalah dikarenakan mencukupi dari anggaran yang rencanakan. Untuk
melanjutkan kegiatan sarana Prasarana lainnya yang belum dilaksanakan rencana
pelaksanaannya dilanjutkan pada tahun berikutnya.
BAB VI

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA

A. KERJASAMA ANTAR DESA

Nihil

B. KERJASAMA DESA DENGAN PIHAK KETIGA


1. Kebijakan dan Kegiatan.
a. Kebijakan kerjasama dengan Puskesmas Buaran.
1. Kegiatan
Penyuluhan, pembinaan dan pengobatan di PKD Kertijayan

2. Realisasi kegiatan.
Terinformasinya kesehatan.

Tersalurkannya obat bagi masyarakat desa.

b. Permasalahan dan Penyelesaian: Permasalahan :


Kurangnya sarana prasrana pendukung ( Alat Medis )

Penyelesaian:

Permohonan bantuan alat medis

2. Kebijakan dan kegiatan


a. Kebijakan kerjasama dengan Perguruan Tinggi.

1. Kegiatan
Kegiatan KKN Mahasiswa Perguruan tinggi ( PKBM dll)

2. Realisasi kegiatan
a. Terselesaikannya program-program desa.
b. Peningkatan SDM masyarakat desa.

C. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA


1. Bencana yang terjadi.
Kebakaran, banjir, dengan kerugian material
2. Status Bencana : Lokal dan/atau -
3. Sumber Dana : -
4. Jumlah Anggaran : Rp. -
5. Antisipasi Desa menghadapi terjadinya bencana : Memberikan sosialisasi kepada
masyarakat, Memberikan peringatan kepada masyarakat Memberikan bantuan sembako,
Memberikan santunan Dsb
6. Potensi bencana yang diperkirakan terjadi.
banjir, wabah penyakit.

D. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM


1. Gangguan Keamanan yang telah terjadi di desa antara lain : Pencurian, Perjudian, Norma
dsb.
2. Satuan Pelaksana kegiatan yang menangani di Desa : Pemerintahan Desa, FKPM, Hansip,
Tokoh Masyarakat dan Kepolisian dst.
3. Penanggulangan Konflik.
 Pembinaan mental kepada pemuda.
 Sosialisasi Hukum / Sosialisasi FKPM
 Siskamling.
 Dsb.

4. Kendala
 Terganggunya ketentraman dan ketertiban masyarakat.
 Kurangnya pengertian dampak kejadian.
 Dsb.
5. Keikutsertaan Aparat Kemanan dalam Penanggulangan
a. Polres dan Polsek.
b. Dinas/bagian selaku SKPD yang menangani.
c. FKPM
d. Pemerintahan Desa
e. Hansip.
f. Dsb.

E. HAMBATAN DAN PENCEGAHANNYA


1. Hambatan/masalah yang dihadapi

a. Kelemahan Umum Kepala Desa dan Perangkat Desa disebabkan karena :


 Tingkat Pendidikan sebagian masih rendah sehingga kemampuan dan ketrampilan
penguasaan tugas dan tanggung jawab masih kurang.
 Tingkat kedisiplinan relatih masih rendah sehingga pelaksanaan sesuai tugas/
bidangnya masing-masing belum maksimal (sering tidak tepat waktu).
 Tingkat kesejahteraan (Penghasilan) Perangkat Desa masih terlalu kecil sehingga
dapat menurunkan motivasi kerja.
 Sebagian Perangkat Desa kurang menguasai akan Fungsi dan tugasnya tetapi tidak
mau menimba pengalaman kepada yang lebih senior sehingga pengetahuannya
sangat terbatas dan memfokuskan pekerjaan pada satu orang.
 Sebagian Perangkat Desa tidak mengetahui dan tak mau mengetahui Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa sehingga menganggap bahwa yang
berhak memerintah adalah Kepala Desa.
 Kurangnya perhatian Pemerintah terhadap kesejahteraan Perangkat Desa.

b. Volume Pekerjaan yang sangat banyak akibat dari pelimpahan tugas Dinas/Instansi yang
dibebankan kepada Pemerintah Desa.
c. Tingkat Kesadaran masyarakat relatif masih rendah sehingga agak menghambat lajunya
pembangunan desa (Pungutan, swadaya masyarakat tidak berjalan dengan lancar).
d. Pemerintah Pusat ataupun Daerah tidak pernah bertanggungjawab terhadap datangnya
lembaga baru seperti BPD akan penghasilan dan kesejahteraannya.
2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi/memecahkannya

a. Mengadakan Pembinaan Perangkat Desa melalui rapat staf secara rutin.


b. Mengadakan Pembinaan Perangkat Desa dengan mengundang Pembina dari Kecamatan
maupun Kabupaten.
c. Meningkatkan kemampuan Perangkat Desa dengan jalan mengirim untuk mengikuti
pelatihan atau pembinaan.
d. Meningkatkan Gerakan Disiplin Nasional.
e. Memberikan tambahan penghasilan atau tunjangan hari tua bagi Perangkat Desa yang
dianggarkan dari Pemerintah Desa.
f. Secara pelan-pelan mengarahkan masyarakat untuk meninggalkan tradisi yang kurang
bermanfaat.
g. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga yang ada di desa seperti BPD, LKMD,
PKK, Karang Taruna, RT/RW, dll.
h. Memberikan penghasilan bagi lembaga desa seperti BPD, LKMD, PKK, RT/RW, Karang
Taruna, dll yang dianggarkan dari pemerintah daerah.

Kertijayan, September 2018

Kepala Desa Kertijayan

MUSA RODHLI

Anda mungkin juga menyukai