Anda di halaman 1dari 126

GLOBALISASI,

REVOLUSI DIGITAL
DAN LOKALITAS :
Dinamika Internasional Dan
Domestik Di Era Borderless World

ARIESANI HERMAWANTO
MELATY ANGGRAINI

LPPM UPN VY PRESS


2020
GLOBALISASI,
REVOLUSI DIGITAL
DAN LOKALITAS :
Dinamika Internasional Dan
Domestik Di Era Borderless World

ARIESANI HERMAWANTO
MELATY ANGGRAINI

LPPM UPN VY PRESS


2020
2
Judul Buku
Globalisasi, Revolusi Digital dan Lokalitas:
Dinamika Internasional dan Domestik di Era Borderless World
Penulis:
Ariesani Hermawanto
&
Melaty Anggraini

ISBN 978-623-6797-24-2
Cetakan Pertama, 2020
Ukuran 16,5 cm x 23,75 cm
120 + vi hlm
Desain Sampul:
Ivan G. Muhammad
Desain Isi:
Ivan G. Muhammad
Diterbitkan oleh:
LPPM Press
UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara), Condongcatur, Yogyakarta
Telepon (0274) 486733, ext 154
Fax (0274) 486400
Yogyakarta

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami


panjatkan kehadirat Allah SWTdengan telah selesainya
penulisan buku ini yang berjudul Globalisasi, Revolusi
Digital dan Lokalitas: Dinamika Internasional dan
Domestik di Era Borderless World. Buku ini disusun
karena dunia pada masa sekarang tidak bisa
dilepaskan dari pengaruh fenomena global yang
disebut dengan Globalisasi di berbagai bidang. Buku ini
disusun dengan harapan dapat membantu mahasiswa
dan siapapun yang ingin mengetahui lebih dalam
mengenai globalisasi serta adanya revolusi digital, yang
telah mempengaruhi dimensi lokal dan menghasilkan
dunia yang bersifat tanpa batas.

Penulis juga menyadari bahwa dalam


penyusunan buku ini masih terdapat banyak
kekurangan, namun harapan kami bahwa buku ini
dapat membawa manfaat bagi para pembaca.

Akhir kata, kritik dan saran yang membangun


dari pembaca kami harapkan agar dapat berguna bagi
penulis kedepannya untuk terus menyempurnakan
tulisan kami

Yogyakarta, September 2020


Tim Penyusun

iv
“One day there will be no
borders, no boundaries, no
flags and no countries and the
only passport will be the heart”
― Carlos Santana, musician .

v
Daftar Isi
Halaman Judul …………………………………………………....i
Halaman Judul Depan ……………………. …………………….ii
Kata Pengantar ………………...…………………………………iii
Daftar Isi …………………………………………………………..iv

BAB I Globalisasi: Dinamika dan Dimensi ……………..1


A. Globalisasi di Era Modern ……………………1
B. Terminologi …………………………………….14
C. Konsep Globalisasi ……………………………17
D. Ruang Lingkup Globalisasi …………………..19
BAB II Dinamika Komunikasi Global ……………………..36
A. Revolusi Digital ………………………………...42
B. Perkembangan Komunikasi Global…………..49
C. Arus Informasi dan Dampaknya………………54
D. Interkoneksi dan Interdependensi Dunia…….59
E. Interaksi Masyarakat Terbuka……………......63
F. Akses Nilai Sosial dan Budaya ……………...69
G. Dampak Perubahan sosial Global ………… 73
H. Dunia & Masyarakat Tanpa Batas
(Borderless World) …………………………….79
BAB III Lokalitas di Era Global …………………………….85
A. Lokalitas dalam Dunia Yang Mengglobal …. 89
B. Pertukaran Lokal-Global ……………..…….…94
C. Tantangan dan Harapan ……………….…….98
BAB IV Kesimpulan ……………………………………….112

0
BAB I

GLOBALISASI :
DINAMIKA DAN DIMENSI

A. Globalisasi di Era Modern

Dunia modern seperti sekarang ditandai dengan interaksi

yang semakin luas dan intensif dari masyarakat internasional.

Interaksi ini terjadi dalam berbagai bidang seperti politik, sosial,

ekonomi dan perdagangan, budaya, telekomunikasi dan

sebagainya. Era abad ke-21 menjadi abad yang penting dimana

intensitas dari kontak masyarakat dunia berlangsung dalam

skala yang besar. Ini tidak lepas dari adanya perkembangan

teknologi dalam bidang transportasi, telekomunikasi, internet

serta teknologi komputer dan digital.

1
Kondisi seperti ini menghasilkan apa yang dikenal

sebagai globalisasi, yang telah mengubah wajah dunia dari yang

semula tersekat batas-batas wilayah secara rigid menjadi lebih

lentur dan terbuka.

Globalisasi telah menjadi topik penting selama bertahun-

tahun hingga saat ini. Dalam hal kapan dan dimana globalisasi

itu dimulai merupakan satu hal yang masih menjadi perdebatan

sampai sekarang. Dalam fase globalisasi terkini di era modern,

dimulainya globalisasi terjadi setelah tahun 1960-an ketika

banyak hal yang telah memberikan kontribusi pada proses

globalisasi; seperti transportasi yang maju baik di darat, laut dan

udara; perkembangan komunikasi yang semakin masif dan

modern, yang diikuti kemajuan teknologi informasi dan internet

yang semakin meluas sampai keseluruh wilayah di dunia.

Sebagai contoh adalah bisa melakukan komunikasi secara real

time ke bagian lain di dunia yang menggambarkan tidak ada lagi

batasan karena wilayah.

2
Perkembangan global telah memainkan peran aktif dalam

membentuk manusia dan juga kehidupan. Globalisasi menjadi

akumulasi dari banyak koneksi peristiwa yang terjadi di dalam

masyarakat dunia, yang menujukkan bahwa globalisasi

memungkinkan intensifikasi jangkauan maupun kecepatan

kontak diantara individu dan masyarakat di berbagai wilayah di

seluruh dunia. Ini juga ditambah dengan semakin luasnya jenis

aktivitas yang terlibat di dalam interaksi global tersebut.

Gambar 1.1. Ilustrasi globalisasi 1

1 Sumber gambar :
http://image.slidesharecdn.com/indianeconomyglobalisation-
090728133702-phpapp01/95/indian-economy-globalisation-3-
728.jpg?cb=1248788263

3
Di dalam perkembangannya, penggunaan istilah

globalisasi juga semakin beragam dengan makna yang semakin

beragam pula. Sejak kemunculannya di awal 1960-an sampai

sekarang, istilah globalisasi ini banyak digunakan dalam literatur-

literatur akademik dan populer untuk menggambarkan sejumlah

hal yaitu :

Globalisasi adalah sebuah proses

Kata ‘proses’ itu menggambarkan adanya fenomena

natural yang ditandai dengan perubahan secara gradual yang

mengarah kepada hasil tertentu. Proses yang berkaitan dengan

globalisasi ini sampai sekarang masih terus berlangsung.

Fokus utama dari pembahasan mengenai globalisasi

berkaitan secara erat dengan sifat perkembangan masa kini

yaitu sifat modernitas dan juga mengacu kepada pembangunan

yang berlangsung di seluruh dunia. Dalam konteks ini,

globalisasi merupakan proses dari interaksi dan integrasi

diantara orang-orang, perusahaan dan pemerintah dari berbagai

negara.

4
Proses ini didorong oleh perdagangan dan investasi

internasional, serta dibantu adanya perkembangan yang pesat

dan massif dari teknologi informasi, komunikasi serta

transportasi. Proses ini berdampak pada sistem politik, sosial,

pembangunan ekonomi dan kemakmuran, lingkungan, budaya

dan kesejahteraan fisik manusia dalam masyarakat di seluruh

dunia.

Dalam konteks yang luas globalisasi menggambarkan

adanya satu ekspansi hubungan dan jaringan-jaringan global

yang semakin intensif. Organisasi-organisasi dalam kehidupan

berskala global, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa

(UN/United Nations), Organisasi Perdagangan Dunia

(WTO/World trade Organization) dan sebagainya, menghasilkan

satu kesadaran global menuju kepada satu konsolidasi

masyarakat dunia.

Globalisasi menjadi proses dari ekspansi kegiatan-

kegiatan ekonomi yang berlangsung melewati batas-batas politik

dari sebuah negara. Dalam konteks ini, globalisasi mengarah

5
kepada satu proses integrasi ekonomi dan interdependensi

ekonomi diantara bangsa-bangsa di dunia. Ini didukung juga

oleh adanya pertukaran-pertukaran yang sifatnya melewati

batas-batas negara yaitu pertukaran barang, servis, modal,

teknologi, informasi dan juga orang; serta didukung pula oleh

aktivitas-aktivitas ekonomi dari negara-negara.

Globalisasi adalah sebuah kondisi

Saat ini kita tinggal di dunia yang mempunyai karakteristik

globalisasi dimana berlangsung keadaan yang semakin

kompleks dan ketergantungan dalam hal ekonomi, kultur,

hukum, sosial, psikologi, teknologi, lingkungan dan politik.

Perkembangan globalisasi itu terus berlangsung secara dinamis,

terkadang berjalan dengan lambat namun dalam waktu tertentu

berjalan dengan cepat dan terus meningkat.

Ini ditandai dengan negara-negara di dunia yang semakin

intensif melakukan perdagangan diantara mereka, melakukan

persekutuan atau aliansi serta bernegosiasi satu sama lain. Ini

6
menghasilkan satu kesadaran penting bahwa semua manusia di

dunia itu mempunyai keterikatan satu sama lain sebagai anggota

dari masyarakat dunia. Termasuk misalnya sebagai anggota

dari PBB WTO maupun organisasi internasional yang lain.

Sebagai sebuah kondisi globalisasi telah meningkatkan

saling ketergantungan satu sama lain (interdependence)

diantara negara-negara di dunia. Adanya saling ketergantungan

global ditandai oleh ekspansi besar-besaran di dalam

perdagangan dunia, arus modal (capital flows), akses yang lebih

mudah terhadap teknologi asing, meningkatnya penggunaan

sumber daya asing untuk pembangunan melalui bantuan

internasional, ruang lingkup yang berubah serta pertumbuhan

migrasi. Adanya perluasan ini telah menciptakan peluang besar

bagi negara-negara untuk menggunakan sumber daya yang

sebelumnya tidak tersedia bagi mereka untuk pembangunan

mereka sendiri.2

2 Ernest Aryeetey and Natalia Dinello (eds). 2007. Testing Global


Interdependence Issues on Trade, Aid, Migration and Development,
Massachusetts: Edward Elgar Publishing, Inc.,p xiv.

7
Globalisasi adalah sebuah sistem

Sebuah dunia global yang muncul ketika hubungan yang

stabil dan interaksi sistematis di antara masyarakat dan wilayah

yang mencakup mayoritas penduduk dunia menjadi terjalin. Dari

perspektif ini maka definisi dari sebuah Dunia Global (Global

World) adalah hampir sama dengan definisi dari Sistem Dunia

(World System) yang bisa juga disebut sebagai sistem super-

sosial yang paling besar (the largest super-societal system).

Untuk menentukan sebuah era dunia global dengan

analisis sistem dunia, dapat didasarkan atas sejumlah kriteria

penting berkaitan dengan jaringan (networks) yang ada yaitu:3

• Adanya jaringan persebaran inovasi

• Adanya jaringan informasi

• Adanya jaringan perdagangan barang mewah

(luxury goods)

3 Julia Zinkina (et al). 2019. A Big History of a Globalization: The


Emergence of a Global World System, Switzerland: Springer, p 10-11.

8
• Adanya jaringan politik-militer, serta

• Adanya jaringan perdagangan untuk konsumsi

massal

Globalisasi memungkinkan peristiwa-peristiwa

internasional yang besar dapat mempengaruhi kehidupan

manusia di banyak tempat dengan sejumlah cara, termasuk

mempengaruhi masalah nasional sebuah negara. Masalah-

masakah yang ada di tingkat global bisa mempengaruhi tingkat

lokal. Demikian juga masalah-masalah di tingkat lokal dan

nasional itu dapat muncul menjadi satu masalah internasional.

Peristiwa yang ada dalam organisasi dunia misalnya

kebijakan yang dibuat oleh PBB bisa segera berdampak pada

satu negara tertentu masyarakat tertentu. Demikian juga

sebaliknya peristiwa konflik antara Israel Palestina misalnya,

bisa segera menjadi masalah dunia yang menyebar dengan

cepat informasinya dan menjadi topik pembahasan masyarakat

secara global.

9
Sejumlah hal mendorong penguatan dari globalisasi ini

seperti komputer yang semakin canggih dan terhubung dalam

jaringan internet yang semakin padat: ini menjadi pendorong

utama globalisasi. Kemudian juga pemerintah negara-negara,

perusahaan, intelijen ataupun juga kelompok-kelompok

kepentingan memiliki satu power yang belum pernah terjadi

sebelumnya untuk berkomunikasi, berbagi informasi, melakukan

spionase, menyelesaikan masalah atau bahwa menciptakan

satu krisis baru. Informasi yang tersembunyi atau yang disimpan

secara rahasia dapat secara cepat dibawa informasinya ke

seluruh dunia. Ini bisa terjadi ketika jaringan internet tersebar

secara luas dan semua orang dapat mengaksesnya dengan

mudah.

Globalisasi adalah sebuah kekuatan (force)

Globalisasi merupakan sebuah fenomena yang

mempengaruhi kehidupan sehari-hari dalam skala dunia.

Globalisasi mempunyai lebih dari satu kekuatan pendorong (a

driving force) yang semuanya secara bersama-sama

10
menciptakan global village ini. Kekuatan pendorong globalisasi

tersebut adalah politik, ekonomi, teknologi, budaya, komunikasi,

pengetahuan, lingkungan, bisnis serta pasar modal. Globalisasi

memfasilitasi lapangan bermain (a playing field) di mana sebuah

perusahaan dapat memproduksi di banyak lokasi pada waktu

yang bersamaan.4

Globalisasi telah dipengaruhi oleh perkembangan dalam

sistem komunikasi dan teknologi informasi yang menyebabkan

hubungan diantara berbagai negara di seluruh dunia menjadi

lebih cepat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

telah meningkatkan kecepatan dan ruang lingkup interaksi

antara orang-orang di seluruh dunia; seperti komunikasi satelit,

telepon, telepon seluler, mesin faksimile, televisi digital dan kabel,

surat elektronik dan internet semuanya telah membantu

menciptakan globalisasi ini. Semakin banyak orang menjadi

saling terhubung satu sama lain.

4 Ricardo Ernst & Jerry Haar.2019. Globalization, Competitiveness, and


Governability: The Three Disruptive Forces of Business in the 21st Century ,
Switzerland : Palgrave Macmillan, p viii .

11
Globalisasi adalah sebuah era zaman (Age)

Sebagai sebuah era, globalisasi modern mencakup

periode dari abad ke-18 hingga awal abad ke-20 yang

mempengaruhi semua lingkup dari kehidupan. Ini berlangsung

dalam politik seperti persebaran global dari model negara

modern, struktur dan manajemen kelembagaannya; ekonomi

seperti persebaran global dari produksi industri, teknologi

industri fundamental dan rezim teknologi baru, pergerakan global

dari modal finansial; serta lingkungan sosial dan budaya seperti

migrasi global yang intensif serta persebaran ide dan standar.

Globalisasi mencapai puncaknya yang pertama pada

akhir abad kesembilan belas (periode dari 1870 hingga 1914

yang sering disebut sebagai Zaman Keemasan (Golden Age)

dari globalisasi), ketika perdagangan internasional, arus migrasi

internasional, dan mobilitas internasional dari modal finansial.

Era globalisasi terbaru menyebar selama beberapa

dekade dari 1960-an hingga abad ke-21 yang berkaitan erat

12
dengan Revolusi Teknologi dan peluang baru untuk integrasi

global yang diciptakan oleh teknologi informasi. Terdapat

sejumlah aspek penting dari fase terbaru globalisasi ini, terutama

aspek ekonomi seperti meningkatnya aktivitas ekonomi

internasional yang bersifat cross-border, meningkatnya

keterkaitan dan ketergantungan ekonomi nasional, perluasan

pasar global dan mobilitas barang internasional.

Hal ini didukung oleh kemajuan transportasi, teknologi

internet dan perkembangan komunikasi, serta tersebarnya

gagasan bahwa basis pembangunan ekonomi adalah pasar

bebas. Ini adalah fenomena lintas batas (cross-border) yang

mempengaruhi hubungan ekonomi, politik, teknologi dan budaya

sekaligus menimbulkan hubungan yang saling bergantung

antara negara, perusahaan, organisasi, dan individu.

Globalisasi dengan demikian mengakibatkan

pengurangan yang cepat dalam hambatan pergerakan ide-ide,

modal dan orang, pembukaan pasar baru, serta penarikan peran

pemerintah dari arena ekonomi. Fase terbaru ini dianggap

13
sebagai dimulainya kembali Zaman Keemasan globalisasi,

meskipun masing-masing bidang ini telah mengalami perubahan

yang mencolok karena kemajuan teknologi.5

B. Terminologi

Globalisasi itu dari akar katanya merujuk pada kata Globe

atau Bola Dunia yang merupakan peta tiruan bumi yang bulat

seperti bola sehingga menyerupai bemtuk yang sebenarnya.

Dalam bahasa Inggris, globalisasi dari segi bahasa adalah

gabungan dari kata global dan akhiran ization dan menjadi kata

globalization yang berarti menjadi global, membuat global

ataupun makna yang berkaitan dengan hal demikian.

Menurut Oxford Dictionary, kata globalisasi pertama kali

digunakan pada tahun 1930 dan mulai masuk dalam kamus

Merriam-Webster pada tahun 1951. Kata globalisasi ini banyak

digunakan oleh para ekonom dan ilmuwan sosial pada sekitar

5 Julia Zinkina (et al). 2019. A Big History of a Globalization: The


Emergence of a Global World System, Switzerland: Springer, p 14-15.

14
tahun 1960-an. Menurut Oxford Dictionary globalisasi menunjuk

pada kenyataan bahwa budaya dan system ekonomi yang

berbeda di seluruh dunia menjadi terhubung dan serupa satu

sama lain dikarenakan pengaruh perusahaan multinasional yang

besar serta adanya peningkatan komunikasi.6

Sedang menurut Merriam-Webster definisi dari globalisasi

adalah tindakan atau proses untuk mengglobal (globalizing)

maupun keadaan sedang mendunia (globalized). Hal ini

berkaitan terutama dengan perkembangan ekonomi global yang

semakin terintergrasi yang ditandai oleh perdagangan bebas,

arus modal bebas, serta masuknya pasar tenaga kerja asing

yang lebih murah.7

Dalam konteks penggunaan oleh para ekonom dan

ilmuwan sosial, globalisasi merupakan satu terminologi baru

yang muncul sekitar tahun 1960-an dan mulai mengemuka

kembali sekitar tahun 1980-an sampai sekarang. Salah seorang

6
https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/globalization
7
https://www.merriam-webster.com/dictionary/globalization

15
ilmuwan yang terkenal adalah Marshall McLuhan yang

mengenalkan istilah global village pada awal tahun 1960-an yaitu

bahwa dengan perantaraan teknologi komunikasi dunia akan

menjadi seperti sebuah desa global (global village). 8 Istilah

Global Village ini dapat dijelaskan sebagai berikut:9

The term is readily used today especially by writers,


broadcasters, politicians and public relation guys, to
emphasize the shrinking distances between nations
through internet, mobile phones, and cheap flight tickets,
as well as the fact that news are traveling with the speed
of light around the globe, and they unlikely forget to
mention the possibilities of producing and selling
"worldwide", speak, making business / money globally.

Global village ini menggambarkan bahwa jarak antar

negara di dunia ini semakin menyusut ditandai dengan

perkembangan dalam internet, telepon seluler, dan tiket

penerbangan murah, serta fakta bahwa berita menyebar dengan

kecepatan sangat tinggi.

8
Marshall McLuhan.1962. The Gutenberg Galaxy: The Making of
Typographic Man, Toronto: University Toronto Press, dan Marshall
McLuhan.1964. Understanding Media : The Extensions of Man, New York and
London.

9https://www.nationsonline.org/oneworld/global-village.htm, diakses 3
Oktober 2020.

16
Gambar 1.2. Ilustrasi Global Village10

C. Konsep Globalisasi

Penggunaan istilah globalisasi terus mengalami

perkembangan sampai saat ini. Pada awalnya di kalangan

akademisi konsep globalisasi ini tidak diakui sebagai satu

konsep yang signifikan. Di dalam proses selanjutnya, semakin

tersebar dan meluasnya penggunaan konsep ini menyebabkan

10
Sumber gambar : http://lileeliving.blogspot.com/2018/05/the-global-
village.html, diakses pada 3 Oktober 2020.

17
istilah ini menduduki satu posisi yang penting meskipun di dalam

prosesnya istilah itu digunakan secara sangat longgar.

Globalisasi adalah istilah yang berfokus pada satu

kesadaran global yang penekanannya adalah pada konteks

global tersebut. Globalisasi sebagai sebuah konsep mengacu

kepada kompresi atau penyusutan dunia, serta semakin

intensifnya kesadaran mengenai dunia sebagai satu

keseluruhan.11

Penggunaan istilah globalisasi pada awalnya didominasi

oleh ilmuwan-ilmuwan sosial dan ekonomi, yang

menggambarkan sebuah peristiwa dimana ada satu fenomena

baru yang menghasilkan sifat dan konsekuensi yang baru pula;

yang berkaitan dengan interaksi antar daerah, wilayah, serta

negara yang semakin luas dan berbeda dari sebelumnya. Dalam

konteks demikian, globalisasi merupakan sebuah proses

11
Roland Robertson.1998. Globalization : Social Theory and Global Culture
Theory, Culture & Society, London : SAGE Publications Ltd, page 8.

18
berlangsungnya transformasi lokal dan domestik yang

selanjutnya menjadi satu fenomena global.

Hal ini dilakukan oleh individu-individu dan masyarakat

yang ada di seluruh dunia ketika mereka, masyarakat lokal dan

domestik, disatukan menjadi satu masyarakat bersama yaitu

sebuah Global Village dan menjalankan satu fungsi secara

bersama-sama pula. Di dalam proses ini melibatkan kombinasi

dari kekuatan-kekuatan dan perkembangan yang ada di dunia

seperti ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, komunikasi

dan juga media massa.

D. Ruang lingkup globalisasi

Ruang lingkup dari globalisasi menggambarkan dalam

dimensi apa saja globalisasi itu telah mempengaruhi keghidupan

dunia internasional dan menjadikannya sebagai satu kesatuan

global:

19
Globalisasi politik

Globalisasi politik ditandai ketika negara-negara

mengarah pada penggunaan kebijakan-kebijakan politik serta

gaya penerintahan yang relative sama di tingkat dunia; seperti

bentuk pemerintahan yang sekuler, adanya perdagangan bebas

dan sebagainya. Dalam konteks ini, kebijakan dapat dibuat untuk

memfasilitasi perdagangan internasional yang mencakup

pemerintah nasional maupun Lembaga internasional seperti IMF

dan WTO.

Kerja sama politik antar negara yang berbeda menjadi

salah satu bentuk globalisasi yang digunakan untuk mencegah

dan menangani konflik. Sebagai contoh adalah organisasi

internasional di tingkat global seperti Perserikatan Bangsa-

Bangsa yang bertujuan ikut menyelesaikan masalah politik dan

menjaga ketertiban dalam skala internasional.

20
Globalisasi dan Politik Dunia

Globalisasi telah menjadi satu topik utama di dalam studi

Hubungan Internasional sejak beberapa dasawarsa terakhir.

Globalisasi memungkinkan hubungan internasional pada

berbagai dimensi seperti politik, ekonomi, sosial, komunikasi,

budaya dan sebagainya.

Globalisasi adalah istilah populer yang digunakan oleh

pemerintah, bisnis, akademisi, dan berbagai organisasi

internasional yang beragam. Ini menandai sebuah paradigma

baru dalam politik dunia dan hubungan ekonomi modern.

Terdapat sejumlah argument penting bahwa globalisasi telah

mendukung terbentuknya era baru dalam politik dunia yaitu :12

1. Adanya laju transformasi ekonomi yang besar yang

telah menciptakan sebuah politik dunia yang baru.

Negara-negara tidak lagi merupakan unit-unit yang

12
John Baylis, Steve Smith & Patricia Owens, The Globalization of World
Politics: An Introduction to International Relations, sixth editions, United
kingdom :Oxford University press, p 11.

21
tertutup dan mereka tidak dapat mengontrol ekonominya

sendiri. Ekonomi dunia telah menjadi lebih saling

bergantung (interdependent) dibandingkan sebelumnya;

dengan adanya perluasan perdagangan dan keuangan

dunia.

2. Komunikasi telah secara fundamental merevolusi cara

berurusan dengan dunia. Saat ini kita hidup di dunia

dimana satu peristiwa di tempat tertentu dapat dengan

cepat diketahui dan dilihat dari belahan lain di dunia ini.

Komunikasi elektronik mengubah gagasan kitadari

kelompok sosial tempat kita bekerja dan tinggal.

3. Munculnya sebuah budaya global (global culture)

dimana sebagian besar wilayah perkotaan mirip satu

sama lain serta banyak dunia perkotaan memiliki budaya

yang hampir sama.

4. Dunia menjadi lebih homogen. Perbedaan-perbedaan

diantara orang-orang dan masyarakat menjadi semakin

berkurang.

22
5. Ruang dan waktu menjadi collaps yang artinya bahwa

ide-ide lama yang dibatasi ruang geografis dan waktu

secara kronologis dikacaukan (undermine) oleh

kecepatan komunikasi dan media modern.

6. Munculnya satu masyarakat politik global (global polity)

dengan didukung oleh pergerakan sosial dan politik serta

adanya pengalihan kesetiaan dari negara ke sub-negara,

badan-badan transnasional dan internasional.

7. Adanya perkembangan budaya cosmopolitan, yaitu

orang-orang mulai berpikir global dan bertindak secara

local (think globally and act locally).

8. Sebuah budaya risiko (a risk culture) sedang muncul

dimana orang-orang menyadari bahwa risiko utama yang

mereka hadapi adalah bersifat global (seperti adanya

polusi dan juga HIV/AIDS) dan negara-negara secara

eksklusif tidak mampu untuk mengatasi masalah itu

sendiri.

23
Fokus dari hubungan internasional sendiri adalah pada

bagaimana negara, masyarakat, individu-individu negara dan

organisasi internasional berinteraksi dalam berbagai aspek.

Karena semakin banyaknya aktor-aktor tersebut yang

beradaptasi dengan komunitas internasional yang terus

berubah; maka para pemimpin negara, politisi, diplomat, dan

perwakilan negara dapat menjalankan diplomasi dalam berbagai

bentuk dan arena yang lebih luas.

Seiring semakin intensifnya perkembangan globalisasi

memunculkan kesadaran yang semakin tinggi bahwa banyak

masalah transnasional yang memerlukan regulasi-regulasi di

tingkat global; dari masalah mengenai perubahan iklim (climate

change) hingga tentang proliferasi senjata pemusnah massal.

Berkaitan dengan isu-isu transnasional ini menyebabkan

pertumbuhan besar dalam pembuatan aturan di tingkat

transnasional dan global; seperti adanya Konferensi Tingkat

Tinggi G20 secara rutin tiap tahun hingga konferensi-konferensi

mengenai perubahan iklim, semakin meluasnya yurisdiksi dari

24
organisasi internasional formal, seperti Dana Moneter

Internasional (International Monetary Fund), Internasional

Organisasi Penerbangan Sipil (International Civil Aviation

Organization), dan sebagainya.13

Globalisasi telah membuat perubahan yang besar di

dalam sistem internasional, dimana sebuah negara menjadi

perlu untuk mengintegrasikan negara mereka ke dalam satu

sistem bersama dan menjadi lebih tergantung satu sama lain.

Globalisasi mempengaruhi setiap negara terlepas dari situasi

ekonomi, politik atau sosialnya, seperti ditunjukkan oleh Nester

(2010):14

“Today we live on a planet characterized by globalization


or the ever more complex economic, cultural, legal, social,
psychological, technological, environmental, and, thus,
political interdependence. All humans are formally tied to
all others through their country’s membership in the United
Nations and numerous other international organizations,
along with the personal benefits of international trade,
telecommunications, travel, and the Internet.”

13
John Baylis, Steve Smith & Patricia Owens, The Globalization of World
Politics: An Introduction to International Relations, sixth editions, United
kingdom :Oxford University press, p 17.
14 William R. Nester. 2010. Globalization: A Short History of the Modern

World, New York : Pargrave McMillan, p 1-2.

25
Hampir semua aspek di dalam kehidupan masyarakat

modern dipengaruhi oleh globalisasi ini, terutama adalah

semakin intensifnya interaksi diantara negara-negara di seluruh

dunia.

Globalisasi ekonomi

Globalisasi ekonomi menggambarkan sebuah sistem

ekonomi di tingkat dunai yaang ditandai dengan banyak

kemudahan di dalam pergerakan barang, produksi, modal,

sumber daya dan juga uang; seperti NAFTA, EU, multinational

corporation dan sebagainya.

Globalisasi ekonomi ini berfokus pada penyatuan dan

integrasi dari pasar finansial global, sebagaimana halnya

multinational corporation yang berpengaruh signifikan di dalam

fasar internasional. Sebagai akibatnya adalah tidak ada negara

yang secara eksklusif menjalankan ekonominya sendiri tanpa

memerlukan keterlibatan dari negara lain maupun aktor

26
internasional lain seperti organisasi internasional maupun

transnational organization.

Sebagaimana halnya negara berusaha menyesuaikan

kebijakan mereka dengan tuntutan globalisasi; di dalam konteks

perdagangan internasional maka perusahaan-perusahaan

multinasional pun perlu menerapkan strategi untuk mencapai

sistem produksi yang semakin terintegrasi secara global. Dunia

yang mengglobal memaksa mereka untuk mencari dan

mengembangkan cara yang tepat untuk menjalani proses ini.

Globalisasi yang ditandai dengan peningkatan keterkaitan dan

ketergantungan diantara orang dan negara, secara umum

mencakup dua elemen yang saling terkait yaitu:

1. Pembukaan perbatasan untuk arus barang, jasa,

keuangan, orang, dan gagasan yang semakin cepat

melintasi perbatasan internasional.

27
2. Perubahan dalam rezim kelembagaan dan kebijakan di

tingkat internasional dan nasional yang memfasilitasi atau

mempromosikan aliran globalisasi tersebut

Salah satu peran penting dalam proses ini adalah

banyaknya Organisasi Internasional (Intergovernmental

Organizations/IGOs) yang telah meningkatkan proses

globalisasi secara signifikan. Sementara pemerintah nasional

selama bertahun-tahun mendikte panggung politik dan ekonomi

internasional, organisasi internasional seperti Bank Dunia (World

Bank), Dana Moneter Internasional (International monetary

Fund/IMF) dan Organisasi Perdagangan Dunia (World trade

Organizatiosn/WTO) sekarang telah memainkan peranan yang

penting.

Di era sebelum globalisasi terjadi, sebuah negara lebih

fokus pada mempromosikan kepentingan nasionalnya sendiri,

termasuk mementingkan keamanan nasionalnya di lingkup

domestik dibandingkan di tingkat internasional. Namun pada

masa sekarang, dengan semakin luas dan kompleksnya

28
masalah di dunia internasional, maka sebuah negara tidak bisa

lagi terlepas dari keterlibatan negara-negara lain, termasuk juga

keterlibatan Organisasi Internasional di tingkat global. Ini

menunjukkan bahwa sebuah negara menjadi tergantung pada

negara-negara lain yang ikut berpartisipasi di dalam proses

pembuatan keputusan untuk mencapai tujuan mereka bersama.

Sebagai contoh adalah keputusan yang dibuat di dalam

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai isu-isu tertentu yang

terjadi di dunia internasional secara umum maupun yang terjadi

di sebuah negara tertentu dan memerlukan keterlibatan PBB.

Selain itu, hubungan yang bersifat lintas batas (trans-border)

diantara kawasan-kawasan dan negara-negara yang berbeda

telah pula membawa dampak dan pengaruh satu sama lain.

Negara-negara menjadi lebih saling tergantung melalui

dibukanya batas-batas nasional dan implementasi dari

perdagangan bebas (free trade).

Adanya globalisasi membuat sebuah perusahaan lebih

mudah untuk menjalankan kegiatan dan juga produksinya di

29
negara lain. Bagaimanapun juga, ini bisa meningkatkan

kompetisi diantara negara-negara mengenai apa yang mereka

inginkan dengan keinginan dari perusahaan yang berdiri di

negaranya tersebut. Lebih lanjut lagi, perdagangan bebas telah

menjadikan setiap negara dapat melakukan perdagangan

secara bebas dan dengan kesempatan yang sama dengan

negara lainnya.

Sebagai proses interaksi dan integrasi diantara orang-

orang, perusahaan dan pemerintah dari berbagai negara;

globalisasi didorong oleh perdagangan dan investasi

internasional dan dibantu perkembangan teknologi komunikasi

dan informasi yang semakin pesat dan canggih.

Salah satu hal signifikan di dalam membentuk saling

ketergantungan negara-negara adalah munculnya ekonomi

global yang terintegrasi. Negara-negara tidak lagi bisa

sepenuhnya mengontrol ekonomi mereka, namun harus

memperhatikan badan governance dunia seperti misalnya IMF

30
ataupun World Bank, dengan tujuan untuk mengatur regulasi

pasar finansial internasional.

Di satu sisi, ketergantungan baru ini memberi negara-

negara anggota semacam perlindungan jika ekonomi mereka

mengalami kesulitan keuangan, tetapi di sisi lain keterkaitan ini

juga dapat berdampak negatif seperti yang dapat diamati di

dalam kondisi Krisis Ekonomi. Hal ini karena kemunculan

ekonomi global juga meningkatkan risiko negara-negara terkena

dampak krisis yang mungkin dimulai di satu atau dua negara,

tetapi karena ini merupakan bagian dari ekonomi global, maka

krisis dapat dengan cepat meluas dan memiliki efek yang

merugikan pada negara bagian lain yang ekonomi nasionalnya

lebih kecil sehingga berdampak lebih parah.

Globalisasi sosial dan kultural

Globalisasi menyangkut banyak pertukaran ide-ide,

pengetahuan dan juga norma-norma dinatara bangsa-bangsa di

seluruh dunia. Ini ditandai dengan tumbuhnya keyakinan sebagai

31
bagian dari warga negara global, yang seharusnya memiliki

standar dan hak yang sama. Sebagai contoh bahwa perempuan

sudah semestinya mempunyai hak dan kedudukan yang sama

dengan laki-laki.

Secara umum globalisasi telah mengubah sistem

internasional yang signifikan karena negara-negara jauh lebih

saling tergantung satu sama lain. Dalam Desa Global (Global

Village) ini pemerintah nasional telah kehilangan sebagian dari

kepentingan dan mungkin juga kekuasaan mereka. Dunia bukan

lagi tempat dari banyak negara yang berbeda dan terpisah, tetapi

negara-negara ini membentuk hampir satu kesatuan di berbagai

tingkatan.

Globalisasi berdampak pada kesadaran kesatuan di

lingkup politik, sosial, budaya, pembangunan ekonomi dan

kemakmuran, serta kesejahteraan fisik manusia dalam

masyarakat di seluruh dunia. Masalah tidak muncul secara

terpisah lagi dan dengan demikian solusi untuk masalah ini

sekarang juga harus ditemukan dalam tindakan kolektif lebih

32
daripada tanggapan individu atau negara secara eksklusif.

Organisasi Internasional, badan sektor swasta dan lembaga

keuangan global, yang merupakan produk globalisasi, telah

mengambil peran utama dalam ikut memecahkan masalah

global serta dalam menciptakan pasar dan ekonomi global.

Globalisasi Teknologi

Hubungan antar bangsa seperti ini adalah hasil dari

infrastruktur yang tersedia untuk televisi, radio, telepon dan

internet. Secara tradisional, globalisasi teknologi dulu hanya

tersedia untuk kelas atas yang memiliki akses ke mereka.

Sekarang, banyak orang di negara berkembang yang memiliki

akses ke telepon seluler dan internet, sehingga memudahkan

mereka untuk terhubung dengan orang-orang di negara lain di

seluruh dunia.

Globalisasi teknologi memungkinkan negara-negara

untuk terhubung dengan cara lain, seperti secara finansial

melalui pengiriman uang kepada orang yang dicintai ke seluruh

33
dunia atau secara budaya dengan menonton film dari negara

lain.

Globalisasi di bidang lain

Terdapat sejumlah tipe lain dari globalisasi yang terjadi.

Termasuk disini adalah globalisasi informasi yang berkaitan

dengan konteks saling berbagi pengetahuan dan informasi

diantara bangsa-bangsa dan masyarakat dunia mengenai

bagaimana menghasilkan dunia yang lebih baik.

Globalisasi Lingkungan yang merujuk pada Bumi sebagai

satu kesatuan ekosistem yang tidak terpisah-pisah sebabb

banyak problem yang secara alamiah sifatnya adalah global.

Sebagai hasilnya adalah banyaknya kebijakan global yang

dihasilkan oleh organisasi internasional dan juga perjanjian

internasional erkaitan dengan isu perubahan iklim, biodiversity

dan juga perlindungan pada kehidupan satwa liat dalam skala

global.

34
Semua jenis globalisasi ini bukanlah sesuatu yang secara

rigid saling terpisah, namun saling mempengaruhi satu sama

lain. Sebagai gambaran bahwa globalisasi ekonomi menjadikan

kebijakan perdagangan liberal tertentu menjadi mungkin dan hal

ini juga bagian dari globalisasi politik karena menyangkut juga

para pengambil kebijakan dan implementasi kebijakan tersebut.

Globalisasi budaya pun tidak lepas dipengaruhi oleh globalisasi

politik dan ekonomi melalui impor dan penyebarluasan kultur

satu sama lain melalui perdagangan dan sebagainya.

35
BAB II

DINAMIKA KOMUNIKASI
GLOBAL

Dinamika Komunikasi Global

Interaksi sosial dalam konteks penyampaian informasi

sangat ditentukan oleh adanya komunikasi yang baik dan lancar.

Perkembangan teknologi komunikasi di era globalisasi ini

berdampak pada perubahan cara berkomunikasi baik di tingkat

masyarakat domestic maupun internasional. Komunikasi melalui

jaringan (network) telah menjelma menjadi proses komunikasi

yang kompleks yang dapat menembus batas ruang, waktu,

jumlah, kapasitas dan kecepatan.

Semakin cepatnya arus informasi dan komunikasi

membuat efek domino bagi masyarakat dunia karena apa yang

36
sedang menjadi tren dalam suatu negara lain akan bisa langsung

diadopsi oleh negara lainnya. Ini menunjukkan telah terjadi

dinamika desain pola komunikasi yang membuat perubahan

sosial bagi masyarakat secara global. Jaringan global (global

network) merupakan manifestasi dari jaringan komunikasi, yaitu

media yang menghubungkan satu orang dengan orang yang

lain.

Teknologi komunikasi telah membuka pintu bagi interaksi

dan jalan baru untuk pertumbuhan sosial, intelektual, ekonomi

serta politik. Jaringan global, yaitu penggunaan komputer untuk

komunikasi internasional, selanjutnya meningkatkan dan

memperluas koneksi manusia, cara berkomunikasi serta

menciptakan komunitas.15

Komunikasi di era globalisasi juga dilakukan melalui

teknologi seperti telepon genggam dan media social; baik secara

verbal langsung maupun melalui pesan singkat atau media text,

15 Linda M. Harasim (ed).1993.Global Networks: An Introduction,


Massachusetts :The MIT Press, p 15.

37
berbagi gambar dan simbol-simbol emoji dalam percakapan.

Perubahan cara berkomunikasi tersebut dipengaruhi

perkembangan jaringan internet yang memfasilitasi banyaknya

media sosial online, dimana masyarakat berinteraksi secara

sosial dan virtual melalui media.

Adanya teknologi berkomunikasi seperti ini membantu

terciptanya masyarakat virtual secara global; yang berakibat

semakin jarang melakukan pola komunikasi konvensional

dengan bertatap muka. Hal ini bisa berdampak menurunnya

tingkat sosialisasi dan mengakibatkan kesenjangan sosial dalam

bermasyarakat. Masyarakat virtual (virtual community) ditandai

oleh sejumlah hal sebagai berikut:16

1. Adanya Interaksi antar individu yang berlangsung

dengan sarana elektronik dan komunikasi dimungkinkan

melalui teknologi

16
https://www.igi-global.com/dictionary/empowering-the-economic-impact-of-
virtual-communities/31635

38
2. Munculnya agregasi sosial dari Internet ketika banyak

orang melakukan diskusi publik dalam waktu yang lama

untuk membentuk jaringan hubungan pribadi di dunia

maya.

3. Adanya sebuah komunitas yang mana ikatan, interaksi

dan hubungan sosialnya tidak diproduksi di ruang fisik

tetapi ada di virtual seperti Internet

4. Sekelompok individu yang berkomunikasi melalui

jejaring sosial untuk mencapai tujuan bersama

5. Adanya nama umum jaringan yang menyatukan

pengguna di media sosial dan membantu mereka untuk

berbagi

6. Grup atau asosiasi orang, online, seputar masalah

minat tertentu atau spesifik

39
7. Munculnya elompok sosial yang berinteraksi dua arah

menggunakan teknologi komunikasi baru. Komunitas ini

melengkapi komunikasi off-line dengan komunikasi on-

line sehingga kecepatan dan intensitas arus informasi

yang dipertukarkan meningkat pesat.

8. Eksisnya komunitas yang dibuat melalui jejaring sosial

seperti WhatApp, Instagram, Facebook, email, dan

platform sosial lainnya

9. Jaringan sosial dari individu-individu yang berinteraksi

melalui media tertentu dan berpotensi melintasi batas

geografis dan politik untuk mengejar kepentingan atau

tujuan bersama

10. Sekelompok orang yang berinteraksi melalui teknologi

e-kolaborasi (e-collaboration technologies) dan telah

mengembangkan rasa kebersamaan satu sama lain

40
Cara berkomunikasi yang telah mengalami transformasi

signifikan dan cepat karena hadirnya teknologi komunikasi

disebut sebagai revolusi komunikasi. Hal ini ditandai dengan

perubahan yang pesat dalam berbagai penemuan di bidang

teknologi dan informasi, sehingga apa yang sebelumnya tidak

mungkin menjadi mungkin.

Kemajuan teknologi menawarkan berbagai macam

sumber informasi dan komunikasi serta menghilangkan

hambatan komunikasi. Revolusi komunikasi didorong juga oleh

kebutuhan manusia untuk memudahkan kehidupan mereka,

sehingga diciptakan alat atau teknologi komunikasi yang

semakin canggih.

Revolusi komunikasi saat ini tidak lepas dari adanya

kaitan dengan era globalisasi yang semakin membuat

masyarakat dunia lebih terkoneksi, saling bergantung, interaksi

masyarakat yang lebih terbuka serta adanya perkembangan

digitalisasi. Dalam bagian selanjutnya dibahas hal-hal yang

mempengaruhi dinamika komunikasi global secara serta

41
dampak perubahan sosial akibat terjadinya revolusi komunikasi

dan digitalisasi.

Revolusi Digital

Konsep revolusi digital telah berkembang sejak

ditemukannya komputer dan internet di awal Revolusi Industri

3.0 pada tahun 1960-an, oleh penemuan semikonduktor dan

penyebaran komputer dan internet di kalangan masyarakat.

Aspek paling menarik dari revolusi digital adalah peran teknologi

dalam mengubah masyarakat secara positif. Mereka membawa

gelombang revolusi di bidang informasi menuju bentuk digital.

Gelombang revolusioner mengubah kehidupan masyarakat

dalam mengkomunikasikan aktivitas dan menciptakan “Network

Society”, karena banyak hal dilakukan secara virtual melalui

internet dan online.

Perkembangan revolusi digital membantu pertumbuhan

ekonomi, pendidikan dan proses demokrasi karena munculnya

informasi superhighways yang mengakibatkan tatanan informasi

42
dunia baru. Hal ini memudahkan masyarakat untuk memperoleh

informasi dan melakukan transaksi bisnis melalui alat

komunikasi tanpa batas. Namun perkembangan awal revolusi

digital di era Revolusi 3.0 masih dianggap akan memunculkan

permasalahan sosial, seperti kesenjangan budaya dalam gaya

hidup masyarakat untuk perkembangan teknologi elektronik

digital. Perbaikan diperlukan untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut dan selanjutnya telah membentuk

inovasi sosial yang lebih baik.

Revolusi Industri 4.0 melanjutkan bentuk revolusi digital

yang lahir dan berkembang pada masa Revolusi 3.0, namun

dengan terobosan di ranah digital yang lebih lengkap dari

sebelumnya. Hal ini tidak hanya menciptakan teknologi yang

bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan ekonomi

masyarakat, tetapi juga mampu menyelesaikan permasalahan

sosial yang telah mengakibatkan kesenjangan masyarakat

akibat teknologi serta sebagai bentuk antisipasi munculnya

masyarakat siber.

43
Era globalisasi yang ditandai pesatnya perkembangan

teknologi dan pengetahuan serta diikuti Revolusi Industri 4.0

telah mempengaruhi cara pandang manusia dalam bekerja dan

menjalankan kehidupannya; yaitu kehidupan yang semakin

terdigitalisasi dan pemusatan pada kinerja teknolog, dalam

kaitannya dengan mobilisasi internet, teknologi mesin, 3D

printing, artificial intelligence (AI) serta teknologi robotik.

Era transformasi teknologi yang serba digitali mendorong

pertumbuhan dan perkembangan ekonomi setiap negara dalam

memasuki era globalisasi dan pasar bebas. Meskipun demikian,

masih sukar diprediksi apakah era transformasi teknologi ini

akan membantu pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi

negara-negara yang berbeda, karena tidak semua negara

memiliki iklim pembangunan ekonomi yang sama dan siap untuk

menjalankan pembangunan yang berbasis teknologi tersebut.

Ini menunjukkan perlunya kesiapan mental bagi

masyarakat untuk menjalankan pembangunan di era revolusi

digital. Hal ini karena tidak semua negara dinilai cocok

44
menjalankan model pembangunan revolusi industri berbasis

digital; tergantung pada kemampuan penerimaan teknologi dan

daya dukung sumber daya masyarakatnya.

Revolusi digital di Era 4.0, disebut juga “Smart Factory”,

menggambarkan perubahan eksponensial pada cara

menjalankan hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain.

Terdapat konektivitas melalui sistem virtual dengan

menggunakan instrument teknologi yang disebut “internet of

things” yang membuat sistem gerak sosial semakin maju dan

lebih cepat. Konsep ini adalah perkembangan dari revolusi

teknologi dan lebih mengarahkan ke bentuk inovasi sosial;

sehingga dapat masuk ke segala arah dan menjembatani

kesenjangan antara teknologi dan manusia.

Konsep ini berawal dari negara Jerman, yang dibangun

atas tiga transformasi teknologi sebelumnya; termasuk

penemuan mesin uap yang merupakan kekuatan transformatif

abad 19 di Inggris, penemuan listrik di abad ke-20 dan era

komputerisasi di awal tahun 1970-an. Revolusi 4.0 ini

45
melengkapi kekurangan perkembangan teknologi (Cordes &

Stacey, 2017).

Era globalisasi yang semakin luas menaikkan tuntutan

kebutuhan terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan, serta

membuat kompetisi bagi perusahaan industry dunia terutama

yang bergerak di bidang teknologi dan informasi. Jerman

mengambil celah tersebut dengan melihat kebutuhan di masa

depan terhadap tuntutan teknologi dan berupaya meningkatkan

daya saing industrinya. Pemerintah Jerman bekerjasama

dengan perusahaan industri teknologi negaranya membuat

gagasan kerangka kerja dengan menentukan konsep prioritas

untuk meningkatkan produktivitas hasil, yaitu dengan

mengelaborasikan skill yang dimiliki manusia dan teknologi

pintar yang menghasilkan smart factory.

Teknologi yang diciptakan di Era 4.0 ini melengkapi

kekurangan Revolusi Industry 3.0 yang telah mengenalkan

penggunaan internet di segala bidang namun masih belum

mampu menjangkau semua kehidupan sosial dan belum bisa

46
menjadi sebuah inovasi yang membantu kehidupan ekonomi,

baik skala menengah maupun ekonomi kecil, serta kritik

terhadap lingkungan sosial baru akibat kemunculan teknologi

yang berkembang.

Revolusi Industry 4.0 menjawab kritik revolusi digital

sebelumnya, dengan lebih mengedepankan penyelesaian

masalah ke arah inovasi sosial dimana kemunculan teknologi

hanya sebagai pendorong kemajuan pembangunan yang tetap

dimotori oleh manusia. Menurut Frost & Sullivan (2016) yang

tertuang dalam buku Forbil series yang berjudul Peluang Social

Innovation dalam Revolusi Industri 4.0, inovasi sosial adalah

penggabungan antara teknologi dengan model bisnis yang

membawa dampak positif bagi kehidupan seseorang dan

kelompok masyarakat, serta menghasilkan nilai-nilai tertentu

atau creating shared value (CSV); serta terdapat stakeholder

yang terlibat dalam penciptaan nilai tersebut seperti perusahaan,

social enterprises, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat

(LSM), lembaga pendidikan, dan juga organisasi publik lainnya.

47
Revolusi digital yang mulai disosialisasikan di era

Revolusi Industry 3.0 dengan teknologi mobilisasi internet,

semakin dilekatkan dengan kebutuhan masyarakat dan

menghasilkan social inovasi baru di era 4.0. Ini sebagai wujud

dari produk pelayanan dari pemenuhan kebutuhan manusia;

yaitu inovasi sosial menjadi lebih tepat sasaran bagi masyarakat,

memberikan nilai tambah dalam demokratisasi, dan mampu

memfasilitasi kebutuhan masyarakat.

Era revolusi industry 4.0 juga mengajak masyarakat untuk

memahami bahwa teknologi dibuat untuk kepentingan mereka

sendiri, serta bukan menambah masalah social dengan adanya

fenomena disrupsi teknologi. Sebagai contoh, pada era

sebelumnya kemunculan robotik dan komputerisasi

menimbulkan insecure bagi manusia karena takut tergantikan

posisinya; namun di era digital 4.0 teknologi digunakan untuk

mengajak manusia bekerja bersama secara collaborative tanpa

merugikan manusia itu sendiri. Sebagai contoh, melalui

perkembangan media sosial bukan hanya proses saling berbagi

konten yang informatif dan non informatif tetapi juga bisa berbagi

48
masalah pekerjaan, barang, jasa, transportasi bahkan menikmati

keuntungan secara bersama atau lebih dikenal dengan konsep

“Sharing Economy”.

Perkembangan komunikasi Global

Kemampuan komunikasi melalui teknologi informasi di

era revolusi digital sudah menjadi kebutuhan masyarakat secara

umu. Disini masyarakat dituntut untuk ahli dalam

mengoperasikan alat teknologi komunikasi yang serba digital.

Didukung penemuan internet maka semakin memudahkan

masyarakat berkomunikasi secara global, dimana perbedaan

waktu dan jarak tidak lagi menjadi penghalang untuk melakukan

sebuah komunikasi jarak jauh atau secara internasional.

Keberadaan internet yang meniadakan batasan ruang

dan waktu telah menyebabkan perubahan dalam berkomunikasi,

yang menghasilkan sebuah budaya global yaitu hubungan

antara manusia yang semakin mudah dan luas serta dianggap

menghilangkan batas negara dan perbedaan budaya.

49
Perkembangan teknologi komunikasi menjadi tren di

seluruh dunia karena pemanfaatan teknologi komunikasi seperti

penggunaan media sosial dan web dan menjadi konsumsi publik

masyarakat dunia, serta selalu dilekatkan dalam menjalankan

aktivitas kehidupannya. Perkembangan telekomunikasi global

perlu ditelusuri sebagai acuan dalam menciptakan sebuah trend

baru dalam kehidupan masyarakat.

Perkembangan revolusi industry dalam konteks

telekomunikasi global dipicu munculnya berbagai penemuan

alat-alat telekomunikasi yang serba digital dan internet di era

industry 3.0. Salah satu hal mendasar yang memicu penemuan

teknologi tersebut didasari kebutuhan masyarakat dunia untuk

memacu pertumbuhan ekonomi negaranya dengan adanya

rezim pasar bebas di tahun 1980-an dan 1990-an.

Rezim tersebut menandai perubahan ideologi yang

menciptakan sebuah konsep paradigma baru yaitu rezim pro-

pasar dalam perdagangan internasional yang berdampak pada

perkembangan komunikasi secara global. Berkembangnya arus

50
perdagangan bebas membuat masing-masing negara mulai

menguatkan proses deregulasi dan privatisasi dalam bidang

komunikasi dan beralih ke pengembangan industri satelit; hingga

selanjutnya menciptakan interkoneksi informasi yang sudah

terhubung secara digital dan semakin mendukung

perkembangan arus perdagangan bebas dalam area komunikasi

global.

Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi telah

memicu kenaikan besar dalam permintaan untuk layanan

telekomunikasi global dari semua jenis, sehingga berdampak

pada pertumbuhan fenomenal dari industri satelit. Satelit menjadi

aspek penting dalam memberikan layanan komunikasi murah,

handal dan cepat untuk bisnis internasional yang beroperasi di

pasar elektronik global, terutama di daerah seperti penyiaran

transnasional dan telepon, bank global dan maskapai

penerbangan, surat kabar internasional dan distribusi majalah

yang semuanya terinterkoneksi secara digital.

51
Era komunukasi global ini menandai terbentuknya

komunikasi yang semakin interaktif dengan ditemukannya

berbagai penemuan teknologi di bidang komputeri sebagai

media penyimpanan informasi dan mendukung pertukaran

informasi ke segala jangkauan seperti komunikasi jarak jauh dan

bisnis digital.

Perkembangan teknologi dan informasi komunikasi

menjadi sebuah faktor penting dalam mendukung perdagangan

bebas karena negara-negara di dunia lebih terintegrasi dan

terkoneksi dalam transaksi pasar global. Oleh karena itu industry

telekomunikasi dikembangkan guna mempercepat arus

informasi lintas batas negara. Ini tidak lepas dari makin

banyaknya permintaan layanan konsumen tentang layanan

informasi yang lebih luas, terjangkau, serta transparan dengan

tarif ekonomis.

Perkembangan industry telekomunikasi menghantarkan

ke sebuah era transformasi digital yang semuanya mulai

terhubung dalam sebuah jaringan internet di segala bidang

52
(internet of things), peralihan investasi di bidang industry

telekomunikasi yang menghasilkan berbagai teknologi yang

telah menopang pergeseran besar dalam pertukaran arus

informasi dan modal dalam pandangan ekonomi secara global.

Ini dibuktikan dengan pertumbuhan data seluler naik menjadi

4000 kali lipat selama 10 tahun dan telah berkontribusi pada

tingkat aktivitas ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya

yaitu seperti pertukaran arus barang dan jasa, keuangan global

yang tumbuh 1,5 kali lipat menjadi $ 26 triliun dalam dua dekade

antara 1990 dan 2012, serta diramalkan meraih tiga kali lipat

lebih besar dari $ 80 triliun di tahun 2025.

Dampak revolusi di bidang telekomunikasi dan informasi

sangat dirasakan secara luas. Perkembangan telekomunikasi

psoses era digitalisasi secara lebih luas. Inovasi yang diciptakan

di bidang ini menempatkan telekomunikasi pada posisi yang

kuat dalam rangka mendapatkan keuntungan dari gelombang

digitalisasi berikutnya, sekaligus mengamankan manfaat

transformasi digital untuk pemerintah, industri dan masyarakat.

53
Arus Informasi dan Dampaknya

Adanya teknologi melahirkan media sosial yang telah

menghilangkan batasan ruang, waktu dan kedalaman pola sosial.

Hal ini pula yang memunculkan globalisasi informasi, yang tanpa

disadari kehadiran teknologi ini menjadikan sistem sosial baru

menuju keintiman digital. Pola relasi konvensional dalam sistem

komunitas sosial, yang biasanya dilakukan melalui interaksi

langsung mulai teralienasi dengan frekuensi interaksi digital

yang melahirkan istilah virtual society.

Perkembangan teknologi dan informasi memunculkan

dua sisi yaitu positif dan negatif. Sisi positifnya seperti

memfasilitasi diplomasi secara umum seperti representasi,

promosi, pelaporan, negosiasi; yang biasanya harus dilakukan

secara tatap muka dan korespondensi ringan dapat dilakukan

secara praktis dan relatif efisien.

Banyak keuntungan dari perkembangan teknologi digital,

seperti memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui

54
kegiatan ekonomi digital yang berbasis konsep ekonomi dengan

saling berbagi. Meski begitu, ada sisi negatif yang muncul

dimana perkembangan teknologi digital juga memiliki efek

sebaliknya yaitu efek dari aspek keamanan, terbentuknya

masyarakat virtual menciptakan masyarakat siber seperti

munculnya hacker yang dapat membobol informasi negara atau

perusahaan, penipuan online, propaganda melalui media sosial,

bahkan aksi terorisme secara virtual.

Perkembangan teknologi dan informasi merupakan

sebuah awal dari penyebaran arus globalisasi, yang membuat

dunia semakin menyempit dan kehilangan batas-batas negara.

Berbagai kegiatan seperti berbagi informasi, transaksi bisnis,

komunikasi, aktivitas politik maupun budaya semua dapat

dilakukan tanpa terbatas jarak dan serba cepat. Untuk itu

masyarakat perlu lebih selektif dan kritis dalam memanfaatkan

informasi yang disediakan dalam perkembangan teknologi dan

informasi komunikasi.

55
Teknologi dan informasi komunikasi sangat berpengaruh

dalam kehidupan masyarakat dalam era revolusi digital, dengan

sangat cepat mempengaruhi cara pandang, nilai, gaya hidup

serta budaya bangsa yang menyebabkan dunia semakin

terglobalisasi. Selain itu memunculkan sebuah generasi baru

yang biasa disebut sebagai generasi millennial yang piawai

dalam berkomunikasi menggunakan perangkat digital, gadget,

dan media sosial.

Keberadaan jaringan internet semakin memudahkan

masyarakat meraih informasi, menjalankan kehidupan social,

berinteraksi, dan berbagi kegiatan bahkan mengatur agenda

kerja. Teknologi dan media social telah menjadi sebuah gaya

hidup yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan sehari-hari

masyarakat dan membuat mereka menjadi ketergantungan atau

yang dikenal istilah NomoPhobia atau No Mobile Phone Phobia;

yang menimbulkan kecemasan berlebihan apabila tidak dapat

mengakses jaringan internet ataupun kehilangan perangkat

teknologi seperti gadget, laptop, dan sebagainya.

56
Selain nomophobia, dampak lain yang ditimbulkan dari

kemudahan mengakses informasi adalah kurangnya

menghargai proses dan usaha dalam mencari sebuah informasi

yang mendalam sehingga sering terjadi salah penyerapan

informasi akibat minimnya berita yang ditangkap dan

menimbulkan sebuah berita hoax. Dengan adanya

perkembangan media sosial semakin memudahkan masyarakat

untuk bertukar informasi, namun di bagian lain masyarakat

cenderung konsumtif dan tidak mem-filter berita atau informasi

yang diterima sehingga belum terverifikasi sudah menyebarkan

informasi.

Tanpa disadari pula masyarakat menjadi jurnalis online

berkat perkembangan media social. Mereka mendapatkan

kebebasan ruang berekspresi untuk memperoleh dan

menyebarkan sebuah informasi menggantikan peran jurnalis

professional namun tidak semua informasi yang disampaikan

telah diverifikasi dengan sempurna.

57
Masuknya arus berbagai informasi yang belum dilakukan

penyaringan tersebut juga berpengaruh pada menyebarnya

budaya asing yang juga dapat mengikis rasa nasionalisme

bangsa. Ini bisa dilihat dari perkembangan berbagai budaya

asing yang masuk melalui tayangan televisi, film, dan musik yang

semakin meningkat popularitasnya. Apabila tidak ada filterisasi

maka masyarakat akan mengkonsumsi arus informasi budaya

tersebut secara mentah dan lebih mengenal budaya asing

dibandingkan dengan budaya bangsa sendiri.

Revolusi komunikasi digital berdampak luas bagi

tranformasi sosial masyarakat baik di bidang sosial, ekonomi,

dan politik.Pada bidang politik perkembangan teknologi

komunikasi dapat mempercepat proses integrasi nasional.

Implikasi akibat pengaruh komunikasi dan informasi dunia yang

diterima masyarakat luas tanpa adanya filterisasi dengan baik

dapat berdampak pada perubahan ideologi generasi muda.

Di bidang ekonomi, perkembangan teknologi komunikasi

telah dirasakan cukup mendorong pertumbuhan ekonomi yang

58
pesat di samping dampak yang positif dan negatif. Dalam bidang

sosial, perkembangan teknologi komunikasi telah mendorong

lahirnya kembali nasionalisme kebudayaan. Oleh karena itu

sangat diperlukan kecermatan dalam mendayagunakan

penyebaran arus informasi digital tersebut, karena tidak semua

penyebaran informasi yang diterima sesuai dengan nilai dan

norma budaya masing-masing negara.

Interkoneksi dan Interpedensi masyarakat Dunia

Globalisasi erat kaitannya dengan interkoneksi dan

interdepedensi negara-negara di seluruh dunia. Globalisasi

menjadi titik awal terhubungnya masyarakat dunia, karena

globalisasi mendorong proses integrasi yang melibatkan

perluasan dan pendalaman saling ketergantungan di antara

masyarakat dan negara di seluruh dunia. Batas-batas nasional

negara bangsa dinilai tidak terlalu penting, dan cara pemahaman

lama mengenai kedaulatan negara telah bergeser, serta konsep

individu dalam suatu kawasan bis apula dilihat dalam konteks

global.

59
Fenomena globalisasi mulai muncul ketika masyarakat

dunia berupaya bekerjasama untuk membangun kesepakatan

ekonomi global yang dimulai setelah Perang Dunia II melalui

perantaraan pembentukan organisasi perdamaian Perserikatan

Bangsa-Bangsa dan pembentukan lembaga-lembaga keuangan

dunia yang lahir pada saat konferensi Bretton Wood (Bank

Dunia, Dana Monitori Internasional dan Perjanjian Umum

tentang Tarif dan Perdagangan-GATT) yang semakin

menciptakan saling ketergantungan antarnegara secara global.

Adanya berbagai kerjasama dunia serta perkembangan

teknologi dan informasi memicu arus globalisasi yang membuat

masyarakat global semakin terinterpedensi satu sama lainnya.

Globalisasi terkait erat dengan konsep saling

ketergantungan masyarakat dunia dengan alasan sumber daya

yang tersedia tidak terdistribusi secara merata di seluruh dunia.

Tidak ada negara yang dapat sepenuhnya memenuhi semua

sumber daya yang dibutuhkannya secara mandiri tanpa

keterlibatan pihak negara lain.

60
Ketersediaan sumber daya alam yang tidak merata ini

menyebabkan setiap negara mulai melakukan upaya untuk

saling terkoneksi demi mendapatkan akses sumber daya negara

lain; sehingga tanpa disadari telah menciptakan saling

ketergantungan global. Oleh karena itu, dorongan globalisasi

menciptakan sebuah interkoneksi yang kuat dari jaringan dunia

melalui operasi negara-negara tanpa batas.Negara-negara di

seluruh dunia lebih mudah untuk berinteraksi, berdagang, dan

membangun dunia secara kooperatif.

Masuknya era transformasi digital menandai percepatan

arus globalisasi dan membuat masyarakat global semakin

terhubung dengan mudah Ditemukannya berbagai teknologi dan

informasi semakin memudahkan konektivitas individu

masyarakat untuk melakukan komunikasi jarak jauh, serta

mengakses informasi secara digital. Konektivitas antar lintas

negara yang semakin terintegrasi ini menghasilkan sebuah

global village yang anggotanya saling tergantung satu sama lain.

61
Adanya revolusi digital antar masyarakat dan antar

negara yang sudah terkoneksi melalui internet menyebabkan

tidak adanya lagi kesulitan untuk berkomunikasi dengan negara-

negara lain. Jika dulu masyarakat masih terhubung secara

konvensional dalam melakukan komunikasi dan bertransaksi

untuk memenuhi kebutuhannya, serta memerlukan waktu yang

relatif lama dan sangat tidak efisie; namun adanya revolusi digital

seperti media internet memungkinkan masyarakat terhubung

dengan cepat.

Aktivitas bisnis dan jasa pun lebih meningkat dan inovatif

sehimgga menghasilkan peningkatan aktivitas ekonomi global.

Ini juga didukung dengan kemajuan sarana dan prasarana dalam

bidang teknologi transportasi dan informasi. Pada akhirnya,

proses tersebut meningkatkan saling keterkaitan dan

interdependensi antar individu dan negara serta berdampak pula

terhadap lingkungan, ekonomi, budaya, sistem politik, dan pola

hidup masyarakat dunia.

62
Interaksi Masyarakat Terbuka

Era Revolusi digital mengantarkan masyarakat ke pola

interaksi sosial baru, yang semakin terglobalisasi dan terbuka;

yaitu interaksi yang dijalankan masyarakat tidak ada batasan

ruang dan waktu sebagaimana pola interaksi komunikasi yang

memerlukan dan kontak fisik secara verbal. Karena di era

revolusi digital, kontak fisik secara langsung telah berubah ke

ranah virtual dengan menggunakan media elektronik dalam

mendukung Interaksi sosial tersebut.

Pertumbuhan teknologi yang semakin pesat

memunculkan era dimana masyarakat mengalami perubahan

transisi dalam melakukan cara berkomunikasi, sehingga

mengubah pola hubungan dan infrastruktur social dalam

masyarakat seperti dimensi ruang, waktu, kedalaman, serta

tinggi rendahnya struktur social.

Dalam pola interaksi baru tersebut berbagai kepentingan,

pendapat, nilai-nilai semuanya tersampaikan dengan

63
memanfaatkan layanan internet. Hubungan antara manusia

bukanlah sesuatu yang dinilai sulit untuk dilakukan, teknologi

komunikasi dan transportasi membuat segala sesuatu semakin

mudah bagi masyarakat untuk saling terkoneksi satu sama

lainnya.

Perkembangan teknologi tersebut tidak terlepas dari

perkembangan pola penerimaan budaya global oleh masyarakat

akibat pengaruh globalisasi. Budaya global adalah fenomena

yang terjadi karena kemajuan teknologi yang mengakibatkan

hubungan antara manusia yang semakin mudah dan luas.

Budaya global juga berarti penyebaran nilai, norma, dan

mempromosikan banyak budaya dari wilayah yang berbeda-

beda; sebagai contoh adalah tersebarnya seperti Barat, yang

berbeda denagn dengan nilai kepercayaan masyarakat

diwilayah lain. Adanya budaya global mensyaratkan masyarakat

untuk lebih cerdas dalam dalam menerima budaya lain sehingga

budaya lama dan rasa nasionalisme tidak tergeser oleh

64
paradigma pemikiran modern yang menyingkirkan budaya

sebelumnya.

Pemikiran masyarakat yang terbuka terhadap revolusi

teknologi dan informasi akan menghasilkan sebuah interaksi

asosiatif dalam pola struktur masyarakat. Masyarakat akan

menanggapi transformasi teknologi tersebut secara positif,

bukan menjadi sesuatu hal yang ditakuti yang akan

menghancurkan atau mendiskriminasi kehidupan manusia.

Pengaruh transformasi budaya global tersebut dapat

dianggap menjadi sebuah tren yang homogen dan mengarah

pada pembentukan masyarakat dunia tunggal. Ini ditandai

adanya kesamaan tren di seluruh dunia; tidak hanya dari segi

fisik seperti fashion, elektronik, tetapi juga dalam hal kebiasaan

baru yang menjadi konsumsi masyarakat luas seperti teknologi

komunikasi.

Kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti penggunaan

smartphone misalnya, telah menjadi keharusan bagi masyarakat

65
dan individu dalam menjalankan bisnisnya. Pola masyarakat

dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi

tersebut akan menjadi sebuah tren yang akan diikuti oleh

masyarakat lainnya dan akan membentuk budaya global yang

cenderung homogen.

Penggunaan teknologi sebagai sebuah budaya global

oleh masyarakat menunjukkan bahwa teknologi komunikasi ini

tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat luas, yaitu

sebagai sarana yang mendukung aktivitas kehidupannya.

Sebagai contoh, masyarakat banyak bergantung pada perangkat

selulernya untuk menjalankan kehidupan sehari-hari; seperti

mencari data, bahan penelitian, sampai mengingat tanggal atau

momen penting memerlukan bantuan teknologinya.

Teknologi dijadikan alat untuk melihat dan berinteraksi

dengan dunia; sedangkan budaya menjadi hal utama bagaimana

memahami, dipahami, dan dilihat oleh dunia. Keduanya

dielaborasikan untuk mendukung kehidupan masyarakat secara

luas. Budaya telah menjadi sebuah komoditas baru yang

66
dimodifikasi untuk mendukung kehidupan masyarakat dengan

memanfaatkan teknologi yang ada.

Sebuah masyarakat tertentu semakin mungkin untuk

memanfaatkan budaya lokalnya agar dikenal dunia. Ini dapat

memperkuat rasa nasionalisme akan budaya yang dimilikinya,

karena terbuka peluang mempromosikannya secara luas

dengan bantuan teknologi.

Di bagian lain, kemajuan teknologi sebagai sebuah

budaya global juga memiliki sisi interaksi disosiatif. Hal ini bisa

menyebabkan distorsi dalam kehidupan sosial. Masyarakat

cenderung melakukan komunikasi interpersonal yang lebih

mengedepankan interaksi melalui media dan menimbulkan sifat

individualistis berlebihan. Kemajuan teknologi membuat

masyarakat luas semakin kurang mengenal lingkungan sekitar

dan jarang berinteraksi secara langsung sehingga mengikis rasa

empati sosial yang dimilikinya.

67
Masyarakat cenderung lebih banyak berinteraksi dengan

alat teknologi yang dimilikinya daripada orang yang disekitarnya.

Mereka lebih suka dan sering berkomunikasi melalui jejaring

sosial seperti facebook, twitter, dan aplikasi chatting lainnya

untuk berinteraksi. Akibatnya, pemikiran masyarakat digital

terbentuk dari konsepsi pemikiran mereka sendiri; yang

dipengaruhi perkembangan media sosial elektronik dan bukan

terbentuk dari lingkungan sosial yang dimilikinya sendiri.

Keberadaan teknologi memanjakan kehidupan sosial

manusia. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak

masyarakat lebih bergantung pada perangkat digital yang

dimilikinya daripada orang yang berada disekitarnya. Tingkat

kepedulian yang dimiliki serta rasa sensitivitas menjadi kurang

peka. Hal ini karena adanya penempatan posisi manusia yang

digantikan oleh keberadaan teknologi; dimana kepedulian pada

perangkat teknologi lebih dominan dibandingkan keberadaan

orang-orang terdekatnya.

68
Teknologi telah menjadi kebutuhan utama untuk

berinteraksi sosial, yang tanpa disadari telah menjadi gaya hidup

dalam bermasyarakat. Perkembangan teknologi menjadi dua

mata pisau yang menampilkan sisi positif dan negative, yang

apabila tidak bisa memanfaatkannya secara bijak maka akan

berbalik arah merugikan kehidupan sosial manusia.

Akses Nilai Sosial dan Budaya

Revolusi komunikasi juga terjadi akibat pengaruh

kebutuhan dari sebuah akses nilai sosial dan budaya. Nilai sosial

di masyarakat berkaitan dengan adat istiadat yang telah menjadi

budaya masyarakat tertentu dan menjadi sebuah aturan dan

norma dalam melakukan pola interaksi sosial. Akan tetapi, nilai

sosial juga berpotensi membatasi kreativitas masyarakat

sehingga masyarakat sukar berkembang dan menjalankan

kehidupannya hanya sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada.

Ini tidak lepas dari sedikitnya arus informasi dan

pengetahuan yang diterima masyarakat tersebut; yang pada

69
akhirnya sulit membuka diri untuk mengembangkan potensi yang

ada. Untuk itu perlu sebuah alat untuk memicu keluarnya potensi

dengan mengembangkan budaya yang ada sebelumnya, serta

memunculkan kreativitas baru asalkan tidak merusak nilai sosial

dasar yang telah menjadi pedoman dalam bermasyarakat.

Kehadiran teknologi dan informasi akan membantu

masyarakat dalam proses pengembangan hal tersebut melalui

kreativitas yang dimiliki. Masuknya pengetahuan baru dari

berbagai belahan dunia melalui percepatan arus informasi yang

diterima akan mengubah perspektif lama dari masyarakat.

Cepat atau lambatnya perkembangan masyarakat

seringkali bergantung pada kepercayaan yang telah menjadi

sebuah nilai sosial dan budaya dalam mengatur kehidupannya.

Tanpa disadari bahwa batasan nilai sosial tersebut bisa

menyebabkan progresivitas pemikiran masyarakat berlangsung

lama dan lambat.

70
Cara berpikir masyarakat dengan melakukan pola

interaksi secara lebih luas dapat mengikis pemikiran lama yang

menghambat perkembangan sehingga dapat mengarah pada

terciptanya perubahan kearah yang lebih baik dan maju.

Bagaimana caranya? Hal tersebut dapat diatasi dengan

kemudahan melakukan pola komunikasi secara luas dan serba

cepat yang tak terbatas jarak dan dimensi waktu. Maka sebuah

teknologi perlu diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia

tersebut.

Teknologi informasi mempunyai konsekuensi terhadap

luasnya interaksi sosial dalam masyarakat global. Ini

menyebabkan terjadinya rekonstruksi pada pemikiran lama

yang membatasi pengembangan diri masyarakat. Masyarakat

dapat mulai untuk membenahi diri dan pribadi masing-masing

sebagai upaya transformasi sosial untuk perkembangan

kehidupan yang jauh lebih baik. Sebagai contoh adalah teknologi

informasi dan komunikasi yang dapat membawa perubahan

dalam perekonomian masyarakat baik domestik maupun

internasional.

71
Masyarakat dapat mengatur system perdagangan secara

lintas negara melalui pemanfaatan teknologi komunikasi digital

dalam memasarkan produknya. Sistem jejaring internet

memberi kemudahan dalam bertransaksi dan mengurangi biaya

produksi ekonomi; termasuk adalah melalui media sosial yang

memfasilitasi proses penjualan secara online; baik melalui

Facebook, Twitter ataupun instagram. Ini bagi pengusaha

memberi kemudahan dan biaya yang relatif murah.

Perkembangan teknologi pun membawa pengaruh besar pada

pengembangan potensi dari generasi muda bangsa. Teknologi

bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan pengetahuan baru bagi

pengembangan kreativitas di banyak bidang usaha.

Namun di bagian lain, banyaknya akses nilai sosial dan

budaya yang luas dapat membawa dampak yang perlu

diwaspadai. Hal ini karena nilai sosial dan norma dalam

masyarakat seringkali berbeda satu sama lain, sehingga

masuknya gambaran ide-ide baru tanpa disadari akan

mengubah standarisasi ekspresi budaya dan social sebelumnya

72
apabila tidak ada filterisasi budaya. Sebagai contoh, akses yang

mudah melalui media elektronik seperti televisi, Youtube dan

sebagainya.

Bentuk gaya hidup di negara-negara lain demikian mudah

diakses yang memungkinkan terjadinya konstruksi pemikiran

dan budaya baru bagi remaja dan masyarakat yang

mengkonsumsinya. Ketika budaya tersebut menjadi menjadi

tren dan diikuti padahal tidak sesuai dengan nilai dan norma

budaya masyarakat tersebut, maka bisa berdampak buruk

seperti misalnya gaya hidup bebas dan hedonis seperti yang

berkembang di negara-negara Barat dsn sebagainya.

Dampak Perubahan Sosial Global

Perkembangan teknologi telah membawa masyarakat

menjadi ke dalam era generasi yang terkoneksi dengan dunia

digital. Kebutuhan akan akses internet semakin meningkat dari

waktu-ke waktu. Termasuk disini adalah makin banyaknya

aplikasi web baru sebagai hasil dari perkembangan teknologi

73
digital. Ini bisa menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan

sosial dalam masyarakat baik secara lokal, domestik maupun

global.

Tingginya perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi menyebabkan dunia semakin menyempit dan

kehilangan batas-batas negara. Pola komunikasi masyarakat

berubah menjadi pola komunikasi yang selalu terhubung dengan

jaringan atau “Network Society”. Saat ini hampir semua

kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi oleh peralatan canggih

yang dihasilkan dari teknologi, terutama dalam hal komunikasi

dan pertukaran arus informasi yang semakin mudah dan cepat.

Perubahan sosial karena adanya revolusi digital mampu

meningkatkan tingkat kehidupan manusia menjadi lebih baik.

Peluang-peluang usaha baru bagi masyarakat dapat diciptakan

dan memberi dukungan pada pertumbuhan ekonomi

masyarakat. Hal ini karena masyarakat bisa menciptakan

lapangan pekerjaan sendiri, saling berbagi pekerjaan, barang,

jasa, transportasi bahkan menikmati keuntungan secara

74
bersama dengan adanya media sosial dan juga jasa elektronik

melalui teknologi nformasi.

Dampak positif dari revolusi digital bagi sosial dan

masyarakat ditandai dengan kreativitas masyarakat yang

semakin meningkat. Ini akan lebih bernilai secara soial ketika

mengikutsertakan kearifan local dalam transformasi digital

tersebut. Melalui media sosial online dan elektronik masyarakat

dapat saling terhubung satu sama lain, termasuk dalam rangka

memperkenalkan budaya lokal dan mengekspornya dengan

lebih mudah. Ini juga memungkinkan untuk mendapatkan nilai

komersil dari kegiatan tersebut; yang menambah keuntungan

ekonomi bagi masyarakat.

Pemanfaatan layanan jasa pun semakin mudah dengan

memanfaatkan teknologi yang super canggih seperti banyaknya

banyaknya industry start up yang terdaftar seperti Go-Jek, Uber,

Grab, Traveloka dan bidang jasa lainnya; yang turut membuka

lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

75
Kemajuan teknologi dan informasi memungkinkan setiap

orang menjadi multitasking karena dapat mengerjakan pekerjaan

dengan tidak bergantung pada posisi, tempat dan waktu. Bahkan

untuk mengadakan suatu pekerjaan administrative antarnegara

yang membutuhkan jarak cukup jauh dengan perbedaan waktu

pun dapat diselesaikan dengan melakukan media

teleconference melalui internet.

Teknologi digital dan komunikasi menghapuskan

kesulitan jarak bagi aktivitas individu, kelompok maupun juga

organisasi dan kegiatan mereka pun menjadi dapat

dilaksanakan lebih efektif. Sejumlah pola kegiatan sosial dalam

berbagai aspek seperti relasi sosial, ekonomi, politik, budaya

dan kemasyarakatan mengalami berbagai pergeseran konsepsi

budaya lama kearah modernisasi.

Komunikasi yang semakin mengglobal dalam era digitali

membawa perubahan signifikan dari segi aktor, metode dan efek

yang ditimbulkan. Keberadaan teknologi telah menembus

berbagai hambatan geografis, ras, budaya, adat, dan lain

76
sebagainya. Aktivitas warga negara jauh lebih penting karena

setiap orang dapat selalu terhubung melalui jaringan informasi

global, namun kondisi tersebut juga dianggap menurunkan peran

negara dalam pengambilan keputusan penting.

Keberadaan internet dengan perkembangan media baru

dan konvergensi media telah mengakibatkan globalisasi

informasi yang merubah tatanan ssstem sosial dan aktor yang

berperan di dalamnya; yang juga secara otomatis mengubah

jaringan sosial dan pola desain komunikasi.

Perubahan sosial yang terjadi tidak hanya mengarah

kearah struktur sosial positif, tetapi juga dapat mengarah kearah

negative seperti menciptakan masyarakat yang sangat konsumtif

akibat pesatnya perkembangan media sosial. Media sosial

dirasakan sebagai alat memenuhi hasrat dan kebutuhan

masyarakat dengan cara yang relative efisien, mereka dapat

mengaktualisasikan dirinya, menciptakan citra diri, atau personal

branding dengan memanfaatkan media sosial melalui jaringan

77
internet, dan memuaskan kebutuhan nya dengan cara

bertransaksi online.

Aktivitas sosial yang dilakukan melalui media sosial akan

memicu sebuah tren yang menyebabkan pola konsumerisme

yang berdampak bagi masyarakat luas. Semakin mudah mereka

dapat mengakses, semakin tinggi pula nilai konsumtif

masyarakat dalam memanfaatkan perkembangan teknologi

tersebut. Pada tahap selanjutnya ini akan menyebabkan social

media addiction atau pola perilaku yang sangat tergantung

terhadap kebutuhan media social. Hal tersebut juga akan

mengurangi fokus masyarakat terhadap hal lain yang sifatnya

urgen karena selalu berfokus pada ketergantungan media social.

Komunikasi konvensional menjadi hal yang sangat jarang

dilakukan karena aktivitas sosial lebih banyak dilakukan melalui

media social secara online. Hal tersebut membentuk sikap

individualistik yang menjadikan berkurangnya saling mengenal

dari masyarakat satu sama lain bahkan sampai terjadi

kesenjangan sosial. Dampak yang paling nyata adalah individu

78
menjadi semakin teralienasi dan menjauhkan dari struktur

kekerabatan dan kekeluargaan.

Masyarakat semakin mengarah ke konsep masyarakat

virtual bukan kearah sosial masyarakat yang riel. Kemunculan

cyber society jika tidak diwaspadai dan dikontrol secara nyata

dapat mengakibatkan dmpak yang tidak menguntungkan.

Sebagai contoh misalnya, komunikasi dengan basis jaringan

computer akan menjadi diri kedua yang menggantikan hubungan

antar manusia, dimana kehadiran fisik tidak lagi penting dan

komunikasi berubah menggunakan bahasa mesin secara

simbolik. Penyesuaian-penyesuaian diperlukan agar teknologi

media tidak berbalik arah mendisrupsi kehidupan manusia.

Dunia dan Masyarakat Tanpa Batas (Borderless World)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

tinggi menyebabkan dunia menyusut dan negara kehilangan

batas negara. Seperti yang dikatakan Ohmae (2005) bahwa

batas negara jauh lebih tidak ketat daripada sebelumnya. Dunia

79
menjadi tempat yang semakin tanpa batas (borderless place). 17

Semua negara selalu dapat terhubung satu sama lain dan

mengetahui perkembangan di negara lain secara transparan.

Internet sebagai ujung tombak globalisasi baru yang mengikis

otoritas dan relevansi pemerintah nasional. 18

Teknologi elektronik merupakan pangkal munculnya

komunikasi elektronik yang serba digital, yang menghantarkan

manusia menggunakan Bahasa mesin dan kehadiran fisik tidak

lagi penting dalam sebuah komunitas virtual. Komunitas virtual

ini menyatukan manusia dari segala penjuru yang berbeda ruang

dan jarak dalam satu tempat untuk melakukan aktivitas social

dengan cara bertukar informasi secara online.

Dengan kata lain informasi menjadi inti dari bagaimana

masyarakat menjalani kehidupan di era globalisasi. Globalisasi

17
Kenichi Ohmae. 2005. The Next Global Stage Challenges and
Opportunities in Our Borderless World, New Jersey: Wharton School
Publishing , p 20.

18
Jack Goldsmith & Tim Wu. 2006. Who controls the Internet?: illusions of
a borderless world, New York : Oxford University Press, p vii.

80
tidak bermaksud merevolusi sebuah budaya tetapi hanya

bermaksud menjadikan dunia saling terkoneksi satu sama lain

dengan tetap mempertahankan budaya local masing-masing.

Ruang lingkup masyarakat semakin tidak terbatas akibat

perkembangan teknologi yang serba digital, area pertukaran

informasi semakin luas yang membantu segala aktivitas manusia

tanpa dibatasi ruang dan waktu dengan system jejaring internet.

Era ini lebih dikenal sebagai era dunia ketiga, atau dunia siber,

dunia yang segala aktivitas masyarakatnya didukung system

jejaring internet, dan dengan mudah menerima perkembangan

teknologi dan informasi sebagai budaya global. Dengan

penerimaan budaya global tersebut menjadikan pesatnya

perkembangan teknologi dan masyarakat aktif dalam

menggunakan internet.

Internet mengantarkan masyarakat secara global mampu

melihat isi dunia dan sebaliknya internet juga memberikan ruang

kepada masyarakat untuk eksistensi dirinya dan ekspor budaya

local yang dimiliki. Kemajuan dunia siber ditandai secara nyata

81
oleh perkembangan pesat dunia internet, yang dapat dilihat dari

data bahwa tahun 2000-2009 jumlah pengguna internet telah

melesat dari 350 juta menjadi 2 miliar lebih.

Teknologi gabungan internet-komputer (world wide web)

telah membentuk generasi baru yang lebih dahsyat jika

dibandingkan dengan revolusi yang dipicu oleh penemuan

percetakan, radio, mobil, dan televisi. Penemuan internet ini

menghasilkan society network (masyarakat jaringan) yang tanpa

batas dan melakukan desain pola digital intimacy dalam

berkomunikasi.

Keberadaan Undang-Undang No 11 tahun 2008 tentang

Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) nyatanya belum

cukup untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di dunia

siber. Mengingat arti dari sibernetika yang meiliki fungsi

pengawasan, akan menjadi sedikit aneh jika pada kenyataannya

dunia siber sulit untuk diawasi. UU ITE tidak bisa hanya dibuat

begitu saja, namun harus didukung perangkat teknologi yang

bisa membantu menguatkannya. Terkait pengamanan data,

82
Kominfo memilih dengan cara pendekatan regulasi, pendekatan

institusional, dan sosialiasi.

Pendekatan regulasi dapat menjadi landasan dasar bagi

hukum siber di Indonesia. UU ITE harus dilengkapi aturan

khusus yang mengatur perlindungan data. Selain mengatur

bagaimana data tersebut tidak di bajak, UU ITE juga mengatur

data apa saja yang harus dirahasiakan. Sedangkan pendekatan

institusional, Kominfo sudah membentuk beberapa perangkat

untuk mengecek serangan-serangan pencurian data. Tugas itu

dibebankan pada Direktorat Keamanan Informasi yang dibentuk

2010. Kendati demikian, untuk pengamanan data tetap

diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.

Masyarakat menurutnya harus menyadari keamanan datanya

sendiri.

Dunia siber tanpa batas ini juga melahirkan sebuah

kelompok generasi yang membedakan dengan golongan

masyarakat yang belum mengenal keberadaan internet yang

biasa disebut sebagai iGeneration (Internet Generation). Dalam

83
berkomunikasi masyarakat kelompok IGeneration memiliki

keunikan tersendiri karena menciptakan ungkapan-ungkapan

dengan kata-kata atau kalimat tertentu yang tidak disaring

sebagai kata-kata tertulis yang baku.

Era Globalisasi yang diiringi dengan inovasi teknologi

informasi dan komunikasi membawa dampak terhadap

perubahan dunia, dunia menjadi tanpa batas dengan

masyarakat yang aktif berinteraksi di dalam dunia maya dan

keberadaan media social menjadi sebuah fenomena penting

yang memungkinkan para penggunanya menyatakan pendapat

secara terbuka dan berkomunikasi dengan menggunakan

system jejaring internet namun perkembangan teknologi tersebut

juga melahirkan generasi masyarakat yang sangat

ketergantungan terhadap akses internet dan tidak bisa dipungkiri

adanya teknologi informasi juga telah menghilangkan batas-

batas social di dalam kehidupan masyarakat.

84
BAB III

Lokalitas di Era
Global

Lokalitas dan Dinamika

Pada era dasawarsa -90 an saat periode Orde Baru

berlangsung kita mulai banyak diperkenalkan dengan berbagai

istilah tentang Globalisasi. Adanya persetujuan untuk arus

perdagangan bebas membuat kita dituntut mendukung

kemunculan fenomena globalisasi di banyak aspek. Globalisasi

adalah sesuatu hal yang sangat dipromosikan negara-bangsa

karena dirasa akan mendorong pertumbuhan ekonomi berbagai

negara.

Negara-negara mengubah strategi ekonominya yang

berorientasi kearah globalisasi dengan membuka peluang

investasi asing, ikut arus pasar bebas, mengganti kebijakan

85
kearah ekonomi global; yang semuanya cukup membingungkan

bagi masyarakat yang tidak ahli di bidang ekonomi dan

globalisasi. Kecenderungan globalisasi ini semakin didukung

dengan masuknya era transformasi digital yang menandakan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

canggih.

Perubahan berproses cukup cepat dan menuntut

masyarakat global untuk cepat beradaptasi. Akan tetapi sangat

disayangkan bahwa tidak semua masyarakat negara bisa

dengan cepat beradaptasi dengan era globalisasi yang ada,

sehingga membuat sebagian masyarakat hanya menjadi

konsumen dan pengamat dari dinamika globalisasi tersebut.

Teknologi yang diciptakan hanya dapat dimanfaatkan sebagai

pemenuhan kebutuhan hidup tapi tidak dapat dimanfaatkan

secara produktif untuk meningkatkan kehidupan sosial

masyarakat. Banyak terjadi kesenjangan kelompok dengan

kehadiran era globalisasi ini.

86
Negara dan masyarakat yang mudah beradaptasi dengan

era ini bisa dikatakan sebagai negara maju yang berhasil

menciptakan nilai modern lebih tinggi dari negara lainnya, serta

menciptakan pola interdependency dari negara sekitarnya.

Mereka dianggap menjadi pioneer dalam segala bidang

sehingga memunculkan bentuk kapitalisme baru karena

memanfaatkan hegemoni dari modernitas yang diciptakan.

Negara lainnya yang jauh tertinggal dan tidak dapat beradaptasi

dengan baik di era globalisasi hanya bisa menjadi konsumen

yang mudah terdisrupsi dengan kemajuan teknologi dan terkucil

dalam nilai social skala global.

Globalisasi lahir dari adanya keinginan menciptakan

dunia tanpa batas sehingga terwujud persamaan dalam meraih

peluang untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam istilah

lain adalah strategi pembangunan berkelanjutan untuk menjamin

berlangsungnya kesejahteraan hidup maka munculah berbagai

teknologi dan informasi yang akan membantu masyarakat

secara global. Globalisasi sangat bermanfaat untuk mendorong

87
pertumbuhan ekonomi karena menciptakan sisi kreatif bagi

manusia yang multi aspek.

Globalisasi menawarkan konektivitas dunia yang luas

yang mengatasi keterbatasan jarak dalam melakukan pola

hubungan; globalisasi telah menyempitkan dunia. Dalam

budaya global tidak dapat dihindari terjadi penyebaran nilai,

norma, dan unsur kapitalisme yang berbeda dari nilai sosial dan

budaya masing-masing negara. Ini bisa berdampak pada

hilangnya rasa nasionalisme dan tergerusnya budaya dan nilai

social yang diyakini sebelumnya.

Bisa dilihat bahwa munculnya globalisasi juga dapat

menjadi sebuah bumerang bagi masyarakat domestik dan lokal.

Namun hal tersebut dapat dihindari dengan mensyaratkan

masyarakat yang lebih pintar dan siap dalam menerima budaya

global, dengan cara memasukkan nilai-nilai lokalitas dalam

proses merespon globalisasi tersebut.

88
Nilai lokalitas bisa menjadi sebuah filter dalam

penyerapan arus globalisasi dan dapat dimanfaatkan sebagai

modifikasi nilai komoditas yang juga dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi dan pembangunan setiap negara.

Globalisasi dan lokalitas seringkali diposisikan berdiri di dua

kutub berbeda. Meskipun demikian, keduanya bisa disinergikan

dalam mendorong keberlanjutan kesejahteraan hidup

masyarakat global dan dosmetik. Nilai lokalitas dapat mengambil

peran sebagai “filter” dan Globalisasi dapat berperan penentu

masa depan yang bersifat dinamis.

Lokalitas Dalam Dunia yang Mengglobal

Lokalitas sering dihubungkan dengan lingkungan social

yang hanya terbatas pada domain sosial dan budaya. Lokalitas

juga sering diilustrasikan sebagai sebuah konsep masyarakat

yang cara berpikirnya masih jauh tertinggal karena tidak

menerima perubahan dan tetap berpendirian memahami konsep

hidup sesuai keyakinannya sendiri. Namun pemahaman konsep

lokalitas mulai berubah seiring kemajuan di era global. Nilai-nilai

lokalitas dapat bersinergi dengan sebuah nilai global dengan

89
kearifan lokal yang dimiliki. Lokalitas juga berperan dalam

mendorong kesejahteraan kehidupan manusia.

Lokalitas bukanlah lawan dari perkembangan arus

globalisasi. Lokalitas justru bisa disergikan dengan

perkembangan globalisasi seperti adanya budaya lokal yang

dapat dapat dikenalkan pada masyarakat global dengan bantuan

teknologi komunikasi.

Globalisasi selalu dihubungkan dengan perspektif

ekonomi, yang diidentifikasikan dengan mulai berlangsungnya

arus pasar bebas, terbukanya ekonomi nasional, de-regulasi

pengurangan kontrol negara atas sumber daya ekonomi

nasional dan masuknya aliran modal internasional. Hal tersebut

menjadi sarana utama untuk mencapai pembangunan dan

modernisasi, dan menjadi sumber kecemasan bagi masyarakat

lokal karena tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang dimiliki

sebelumnya.

90
Masyarakat selalu diminta ikut aturan main dalam

pelaksanaan arus globalisasi dan meninggalkan cara lama

mereka dalam menjalani kehidupan, dibuka nya aliran investasi

asing akan membuka banyak korporasi yang bergerak di bidang

industrialisasi yang menuntut tenaga kerja yang memiliki skill

mengoperasikan teknologi yang canggih. Sedangkan

masyarakat lokal terbiasa dengan cara lama mereka dalam

menjalankan mata pencaharian sesuai dengan situasi kondisi

hanya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada

tanpa kehadiran teknologi.

Akibatnya timbul penolakan untuk mengikuti arus

globalisasi, dan menyebabkan jauh tertinggal dengan negara

lainnya yang jauh lebih mampu beradaptasi. Pemikiran local

tersebut yang sering terbingkai pada masyarakat primitive dan

tidak berkembang, padahal globalisasi tidak hanya menuntut

perubahan melalui teknologi dan alienasi cara lama dan cara

baru tetapi globalisasi juga membuka penawaran bagi

perkembangan pemikiran lokalitas seperti bagaimana konten

91
lokal diglobalisasi, atau menemukan lokalitas di arus globalisasi

tersebut.

Globalisasi bukan hanya terkait dengan pola westernisasi,

amerikanisasi, dan peningkatan standar secara kompetitif, tetapi

inti dari globalisasi adalah bagaimana meningkatkan

kesejahteraan hidup masyarakat lokal ke ranah global. Cara

peningkatan tersebut bisa dengan mengelaborasikan dan

memanfaatkan nilai kearifan local yang sudah tersedia

sebelumnya. Menggali potensi yang ada dari nilai kearifan local

yang dimiliki akan menghubungkan sebuah nilai ekonomi dan

budaya yang jauh lebih memungkinkan menimbulkan dampak

timbal balik di seluruh dunia.

Sering muncul jargon seperti “Think Locally Act Globally”,

sebenarnya jargon tersebut ingin memberikan kesadaran bahwa

globalisasi tidak hanya tentang penetapan standar cara ke-

modernitasan tetapi juga memanfaatkan sumber daya yang telah

ada untuk menumbuhkan peran ekonomi regional agar bisa

masuk ke ranah internasional. Maka dari itu perlu dipahami

92
bahwa pengaruh globalisasi tidak terbatas hanya pada modal

aliran keuangan dunia tetapi bisa dengan beragam cara seperti

memfasilitasi pengembangan ekonomi mikro yang telah dimilki

masing-masing negara sebelumnya yang diorientasikan ke

ranah global.

Ada dua model pemanfaatan nilai lokal yang

diorientasikan ke arah proses global; yaitu pertama wilayah yang

berkaitan dengan kota-kota yang memiliki keunikan dan corak

budaya serta diakui dalam skala global. Tidak hanya dilihat

secara ekonomi tetapi berkaitan dengan nilai agama, budaya,

serta warisan sejarah yang dimiliki sehingga membuat kota-kota

tersebut dikenal secara global dan mudah mengikuti arus

globalisasi yang mendukung pertumbuhan ekonominya, model

ini sering disebut sebagai lokalitas global.

Kedua adalah model yang pusat pengembangan

ekonominya di pusatkan di ibukota sebagai pendorong

pertumbuhan ekonomi negara dan memiliki fungsi sebagai pintu

gerbang masuknya budaya luar dan ekonomi global ke lokalnya,

namun disini lokalitas dan skala regional berperan menjadi titik

93
temu dengan meng-elaborasikan strategi ekonomi dan budaya

dari luar dengan nilai kearifan local sehingga berfungsi sebagai

pusat bisnis dan pusat budaya. Model ini disebut sebagai

globalitas lokal.

Munculnya globalisasi dapat diiringi dengan pemanfaatan

nilai-nilai lokalitas yang ada, tidak seperti pemikiran local

primitive sebelumnya bahwa kedua poin ini selalu bertolak

belakang. Secara khusus, ilustrasi tersebut menjelaskan bahwa

setiap negara atau kota memiliki berbagai cara untuk

berintegrasi secara global dan melakukan implikasi pada nilai

lokalitasnya.

Pertukaran lokal-global

Ada 3 parameter yang dapat dipahami yang mencerminkan

pemanfaatan lokalitas dalam orientasi globalisasi, dan berhasil

atau tidaknya suatu negara dalam mengembangkan nilai

lokalitas yang dimilikinya, yang terangkum di bawah ini:

94
1. Sinkronisasi penyebaran budaya dan

berfungsinya teknologi informasi dan komunikasi

dalam memfasilitasi pengembangan nilai kearifan

lokal.

Munculnya sektor Teknologi dan Informasi

Komunikasi (TIK) merupakan salah satu bentuk

integrasi ekonomi yang berhadapan dengan proses

global. Pasar TIK, mulai membuka keinginan suatu

negara untuk lebih meanggarkan biaya untuk

membuat asosiasi Research & Development, dan

bisnis afiliasi berlaku secara global. Jadi sektor TIK

menghubungkan ekonomi dan budaya yang jauh, dan

memungkinkan berbagai macam dampak timbal balik

di seluruh dunia. Selain itu juga konsentrasinya

2. Mulai beragamnya kelas profesi kreatif

Parameter kedua melibatkan distribusi spasial dari

profesi "kreatif" dari hasil penciptaan berbagai macam

lapangan pekerjaan baik skala ekonomi mikro maupun

makro yang tidak hanya tergantung pada sector

95
industrialisasi pusat dan jenis pendidikan. Banyak

penciptaan lapangan pekerjaan baru dari proses

bisnis inovatif seperti kedai kopi yang menciptakan

bartender, pariwisata yang menciptakan tour guide,

bisnis kuliner yang mendorong berbagai start up gojek,

grab, dibangunnya klub astetik bidang kecantikan,

kebugaran, serta distrik seni dan desain grafis yang

semuanya masih mengelaborasikan antara nilai

lokalitas dan teknologi.

3. Kunjungan Wistawan dan Aliran Modal Investasi

Asing

Parameter ketiga adalah sejauh mana suatu kota

menjadi tempat yang menarik bagi wisatawan dan

investor asing. Pariwisata adalah salah satu

komponen dari sistem internasional yang membentuk

globalisasi. Karenanya, kota-kota “dikomersialisasikan”

di jaringan pariwisata global sebagai pusat hiburan,

atraksi budaya, situs warisan dan ziarah, dan atraksi

lanskap. Sektor pariwisata ini juga berpotensi

96
menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berarti

menurunkan angka pengangguran dan masuknya

aliran modal asing. Secara khusus, pariwisata

menggabungkan strategi ekonomi di bidang lokalitas

budaya dan terkait dengan globalisasi cara hidup

westernisasi karena mengakomodasi komoditas yang

bukan dari sektor komoditas atau adanya komodifikasi

disini.

Ketiga parameter tersebut menjadi gambaran bahwa

perkembangan globalisasi selalu memuat unsur lokalitas, yang

bisa dikatakan bahwa nilai kearifan local seperti budaya local,

adat istiadat, agama dan kesukuan juga punya nilai komersial

yang dapat di komodifikasikan sebagai komoditas pendorong

pertumbuhan ekonomi.

Karena nilai lokalitas tersebut terkadang belum dikenal

secara luas, sehingga belum mempunya nilai lebih untuk

digunakan, maka dari itu kehadiran teknologi sebagai produk

globalisasi dan keikutsertaan negara dalam mendorong

globalisasi sangat dibutuhkan untuk menyebarluaskan dan

97
memperlihatkan nilai-nilai lokalitas yang dimiliki setiap negara

dan akan dimengerti publik yang lebih luas dengan bahasa yang

lebih universal.

Kesimpulannya bahwa globalisasi mampu menciptakan

dunia tanpa batas lewat perkembangan teknologi dan informasi

komunikasi sehingga menyempitkan dunia atau sebagai

instrumennya, lokalitas hakikatnya adalah sebuah cara yang

digunakan sebagai upaya meluaskan dunia tersebut.

Tantangan dan Harapan

Era globalisasi seperti sekarang relah menimbulkan

banyak tantangan dalam kehidupan. Hal ini tidak lepas dari

adanya efek dari globalisasi, termasuk dampak menguntungkan

dan tidak menguntungkan dari globalisasi tersebut.Tantangan itu

sendiri menjadi perhatian bagi manusia untuk mengantisipasi

dan mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang cepat;

terutama akibat adanya perkembangan teknologi digital dan

informasi.

98
Efek dari globalisasi di berbagai bidang dapat dirasakan baik

secara lokal maupun global. Seperti diketahui bahwa globalisasi

merupakan upaya menjadikan komunitas global dunia sebagai

global village; karena ekonomi dunia semakin terintegrasi

dengan didukung oleh telepon seluler dan internet yang

membuat orang-orang semakin dekat dan mudah interaksinya

tanpa dihambat jarak dan waktu.

Globalisasi juga proses berkelanjutan di mana ekonomi,

masyarakat dan budaya regional telah diintegrasikan melalui

jaringan komunikasi dan perdagangan yang menjangkau dunia.

Sejumlah efek muncul dari adanya globalisasi dalam berbagai

aspek. Ini dapat diamati di dalam interaksi pada setiap lapisan

masyarakat; baik ditinjau di pada individu-individu di tingkat

mikro hingga masyarakat di tingkat makro:

• Pada level individu: adanya pengaruh internasional

terhadap orang-orang dalam suatu negara atau wilayah.

99
• Pada level komunitas: terdapatnya pengaruh terhadap

organisasi lokal atau regional, bisnis dan ekonomi

terhadap kehidupan masyarakat.

• Pada level kelembagaan: terdapatnya pengaruh

terhadap perusahaan multinasional, pemerintah nasional,

dan lembaga pendidikan tinggi disana terdapat siswa dari

banyak negara. Pada level ini keputusan yang dibuat

mempunyai pengaruh pada tingkat yang lebih rendah.

Efek dari globalisasi dapat diamati dengan jelas, namun untuk

meninjau efefk dalam konteks positif maupun negatife telah

menimbulkan sejumlah pandangan yang tidak sama. Hasil-hasil

dari globalisasi sering dianggap positif oleh para pendukung dan

negatif oleh para kritikusnya.

Dalam konteks negara berkembang globalisasi telah

membawa manfaat dan keuntungan sekaligus menyebabkan

100
pula dampak negatifnya. Dampak positif yaitu manfaat dan

keuntungan dari globalisasi antara lain sebagai berikut :19

1. Dalam hal pengentasan kemiskinan (poverty

alleviation).

Globalisasi mempunyai peran penting dalam upaya

pengentasan kemisikinan di negara-negara berkembang.

2. Membuka peluang pekerjaan (employment situation)

Melalui globalisasi, masyarakat dari berbagai negara

yang berbeda dapat berpeluang mendapatkan pekerjaan

bukan hanya di negara mereka masing-masing, namun

lebih luas lagi peluang itu ada dalam skala global.

3. Kemajuan Teknologi (technology)

Ini adalah kekuatan besar yang mendorong dunia menuju

penyatuan yang sama (converging commonality). Televisi

dan media memainkan peran penting dalam

mempengaruhi persepsi dunia; yaitu dari entitas dan

19
https://www.ukessays.com/essays/economics/positive-and-negative-effects-of-
globalisation-for-business-economics-essay.php, diakses 3 Oktober 2020.

101
realitas local maupun nasional yang relatif kecil, menuju

kepada kepedulian internasional dan juga pasar global.

4. Peningkatan pendidikan (education)

Globalisasi telah membuka akses perguruan tinggi secara

lebih luas dan terbuka sehingga mengurangi kesenjangan

pengetahuan antara negara berkembang dengan negara

maju. Selain itu semakin terbuka juga partisipasi

partisipasi yang lebih besar dari perempuan dalam

pendidikan tinggi, adanya permintaan sektor swasta yang

meningkat untuk lulusan, dan sebagainya.

5. Dalam perdagangan luar negeri (foreign trade) dan

investasi asing (foreign investment)

Globalisasi berpengaruh pada perdagangan dari negara

berkembang, terutama perdagangan luar negerinya.

Globalisasi telah menyebabkan penurunan biaya

perdagangan di dunia, termasuk menyebabkan

pengurangan pajak impor barang. Dalam hal investasi

asing, globalisasi menyediakan sumber daya, modal, dan

102
teknologi bagi negara yang akan mendukung

pembangunan ekonomi dari negara tuan rumah (host

country). Negara berkembang secara langsung dan tidak

langsung dapat membentuk partisipasi mereka dalam

kegiatan ekonomi di dunia.

Sedangkan dampak negatif dari globalisasi yang berpotensi

merugikan negara-negara berkembang antara lain sebagai

berikut:20

1. Persoalan hilangnya pekerjaan (unemployment)

Dalam satu bagian globalisasi dapat membuka peluang

kerja, namun di bagian lain telah menyebabkan situasi

pengangguran di banyak wilayah negara berkembang.

Hal ini jika pekerja domestik tidak mampu bersaing dan

perannya digantikan oleh pekerja asing yang lebih

mempunyai kapabilitas.

20
https://www.ukessays.com/essays/economics/positive-and-negative-effects-of-
globalisation-for-business-economics-essay.php, diakses 3 Oktober 2020.

103
2. Menyebarnya jaringan makanan cepat saji (spread of

fast foods chain):

Pertumbuhan makanan cepat saji di negara berkembang,

seperti Kentucky Fried Chicken (KFC) misalnya, telah

mengubah cara makan secara nyata. Banyak orang

membeli fast food karena murah dan cepat. Hal ini banyak

menggantikan makanan yang dimasak dirumah dan

dinikmati bersama dengan saudara maupun teman.

Makanan tradisional yang relatif aman banyak digantikan

dengan soda, burger, makanan berlemak, dominan

mengandung gula, garam dan sebagainya; yang

mengakibatkan epidemi diabetes global diabetes,

obesitas, dan penyakit kronis lainnya.

3. Menyebarnya Budaya Barat (Western culture)

Globalisasi telah menyebabkan penyebaran budaya dan

pengaruh Barat dengan mengorbankan budaya lokal di

negara berkembang seperti di Asia, Amerika latin, Afrika,

104
dan sebagainya. Banyak orang lebih bangga dengan

mempraktekkan budaya Barat namun dengan

mengabaikan budayanya sendiri. Misalnya dalam cara

berpakaian, berbahasa, pola piker dan sebagainya.

4. Menyebarnya penggunaan computer, fax, dan telepon

seluler (computers, faxes and mobile phones)

Globalisasi telah mengenalkan penggunaan internet, e-

commerce dan alat transportasi yang lebih cepat dan

murah. Ini dalam satu bagian menawarkan kesempatan

kepada negara berkembang, tetapi dalam bagian lain

memperdalam kesenjangan antara perusahaan global

dan industri tradisional domestic (local).

Sedangkan dalam konteks adanya revolusi Digital dan

Teknologi Informasi juga telah membawa dampak positif yaitu

manfaat dan keuntungan; sekaligus dapat pula menyebabkan

sebaliknya yaitu dampak negatif. Dampak positif dari teknologi

digital dan informasi antara lain sebagai berikut :

105
1. Adanya hubungan diantara orang-orang dan juga

kelompok masyarakat yang semakin cepat di dalam

konteks global, domestik dan juga lokal. Ini akan

memperludah menjalankan banyak kegiatan yang

memerlukan kecepatan waktu di dalam penyampaian

informasi-informasi. Selain itu juga dapat mempererat

dan memperkuat sinergi diantara banyak orang

meskipun terpisah jarak yang relatif jauh. Banyak

kegiatan yang bisa diselesaikan secara lebih efektif

dan menghemat waktu dan biaya.

2. Adanya media sosial yang memungkinkan banyak

orang dan kelompok orang bisa berinteraksi secara

intensif dan mudah diakses secara luas, mudah dan

murah. Media sosial ini seperti Facebook, Twitter,

telegram, WhatsApp dan sebagainya. Media sosial ini

juga meningkatkan partisipasi dari banyak orang

mengenai kegiatan tertentu ataupun respon tertentu

atas sebuah peristiwa dan sebagainya. Ini juga

106
menunjukkan bahwa media sosial meningkatkan

peran dan partisipasi dari masyarakat dalam berbagai

bidang; baik itu sosial, politik, ekonomi, budaya,

pendidikan, lingkungan dan sebagainya.

3. Adanya kemudahan di dalam penyampaian data

seperti file, dokumen, foto, video, hasil kegiatan, dan

juga berbagi link-link internet yang perlu diakses oleh

banyak orang. Di era revolusi digital ini data lebih

mudah didapatkan dengan bantuan internet dan bisa

tersimpan atau terdokumentasikan dengan lebih

mudah tanpa khawatir data tersebut hilang. Hal ini

karena data-data tersebut dapat di download dan

disimpan oleh banyak orang yang memerlukannya.

4. Dalam konteks pendidikan, adanya akses data dan

informasi yang mudah dan murah melalui teknologi

digital dan internet dapat memajukan dunia pendidikan

secara lebih maju dibanding sebelumnya. Banyak

pengetahuan dan wawasan yang bisa diakses dengan

107
lebih mudah oleh para pendidik, akademisi dan juga

pelajar di hampir semua jenjang pendidikan; baik

pendidikan dasar, menengah maupun pendidikan

tinggi. Ini menyebabkan perkembangan ilmu

pengetahuan menjadi semakin maju.

Akan tetapi di bagian lain perkembangan teknologi digital

termasuk internet itu juga mempunyai dampak negatif yang

sifatnya merugikan. Dapat disebutkan antara lain sebagai

berikut:

1. Adanya eksklusivitas dari para pengguna media sosial. Ini

menyebabkan antara orang satu dengan lainnya, atau

antara kelompok satu dengan yang lainnya, menjadi

saling asing satu sma lain. Hal ini bisa terjadi jika media

sosial itu menjadi sebuah wadah yang sifatnya eksklusif

dan terttutup.Kondisi ini bisa muncul dari pengguna media

sosial yang membatasi diri berkomunikasi hanya dengan

pihak tertentu; ataupun juga bentuk ketergantungan pada

media sosial yang menyebabkan seseorang itu menjadi

108
jauh dari lingkungan sekitarnya, serta cenderung

menikmati dunianya sendiri secara eksklusif.

2. Adanya penyebaran berita yang sukar bisa dikendalikan

dan disaring mana yang benar dan mana yang hoax.

Penyebaran berita hoax seperti ini menyebabkan orang

ataupun juga masyarakat menjadi pihak yang rentan

untuk terpengaruh. Menjadi sangat berbahaya manakala

penyebaran berita itu dijadikan sarana untuk

mengacaukan sendi-sendi tata kehidupan masyarakat

dengan motivasi tertentu seperti aksi teror, merusak

kestabilan dan sebagainya.

3. Adanya ketergantungan yang tinggi pada teknologi digital

yang menyebabkan orang-orang menjadi kecanduan

(addicted) dan sukar dapat terlepas darinya. Ini terjadi

dengan banyaknya game-game yang dibuat dengan

banyak platform, terlebih lagi yang sifatnya online. Resiko

ini lebih besar lagi manakala game-game tersebut

109
bermuatan kekerasan dan juga muatan lain yang bisa

merusak moral maupun mental penggunanya.

4. Adanya penyalahgunaan teknologi untuk kegiatan yang

destruktif. Ini antara lain dengan maraknya penipuan

online dan tindak kriminal lainnya seperti adanya agitasi,

provokasi hingga penyebaran aksi-aksi teror yang

meresahkan masyarakat. Kejadian seperti ini bisa

bersumber dari pelaku yang sifatnya transnasional

bahkan global.

Dampak-dampak yang ditimbulkan baik positif maupun

negatif itu menunjukkan bahwa masyarakat dunia, termasuk

masyarakat yang ada di indonesia dihadapkan pada persoalan

yang kurang lebih sama. Ini telah menjadi persoalan yang

sifatnya lintas batas negara karena danya fenomena borderless

world yang menyebabkan hilangnya sekat-sekat batas teritorial

masyarakat (borderless society).

Adalah menjadi sebuah tantangan yaitu bagaimana kondisi

global yang terkait erat dengan keadaan lokal itu mengubah pola

110
perilaku hidup di banyak masyarakat. Tantangan itu berupa nilai-

nilai dasar berupa local wisdom yang bisa digunakan untuk

membendung pengaruh negatif dari revolusi digital di era global,

tanpa harus menutup diri dari perkembangan teknologi yang

terus berkembang pesat

111
BAB 5

KESIMPULAN

Era globalisasi yang disertai inovasi teknologi informasi

dan komunikasi berdampak pada perubahan global di dunia.

Dunia menjadi tanpa batas dengan interaksi orang-orang di

dunia maya secara aktif. Pengaruh dari globalisasi terjadi dalam

masyarakat secara umum yang menunjukkan adanya kaitan erat

antara global dan lokal yang kemudian dikenal sebagai global-

lokal atau glokal (glocality).

Ini juga menggambarkan bahwa kondisi sekarang ini

ditandai hiklangnya batas-batas kontak antara dunia

internasional dengan masyarakat lokal yang dikenal sebagai

bentuk dari dunia tanpa batas atau borderless world; termasuk

menghasilkan kondisi masyarakat yang tidak tersekat-sekat oleh

112
wilayahnya secara eksklusif atau borderless society. Pengaruh

pada masyarakat ini berdampak pada dua hal yaitu dampak yang

sifatnya konstruktif atau positif serta di bagian lain adalah

dampak yang sifatnya merugikan atau negatif.

Globalisasi merupakan fenomena penting di era modern.

Istilah globalisasi awalnya banyak digunakan dalam tulisan-

tulisan populer dan akademis yang menggambarkan suatu

proses, kondisi, sistem atau juga suatu kekuatan dan dinamika

zaman. Globalisasi, sebagai sebuah konsep, mengacu pada

peningkatan kesadaran dunia secara keseluruhan.

Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan

perubahan dalam masyarakat dunia dan dipengaruhi oleh

komunikasi, pertukaran budaya dan perdagangan lintas batas.

Globalisasi adalah dunia yang saling berhubungan dan ditandai

dengan adanya budaya massa global. Istilah umum globalisasi

menunjukkan suatu kondisi dunia dimana terdapat keterkaitan

yang erat antara sosial, politik, ekonomi, budaya, lingkungan,

komunikasi dan sebagainya. Hal tersebut menyebabkan batas-

113
batas suatu wilayah formal menjadi tidak relevan, atau dengan

kata lain tidak menghalangi proses perkembangan selanjutnya

dari proses globalisasi ini.

Tulisan ini didasarkan pada pendekatan yang sifatnya

internasional-domestik atau intermestik (intermestic) yang

merupakan konsep yang menjelaskan bahwa peristiwa dan juga

fenomena-fenomena secara internasional mempunyai pengaruh

terhadap keadaan yang ada di tingkat domestik dan juga lokal.

Tinjauan ini didasarkan pada pengaruh dari revulusi

digital yang terjadi di dunia global yang mempunyai pengaruh

sampai ke tingkat lokal. Untuk mengetahuikondisi yang ada di

tingkat dunia global yang merujuk pada dunia internasional maka

di ditunjukkan bahwa ada kondisi di tingkat global yang terjadi di

saat ini yang tidak bisa dihindari oleh masyarakat lokal yaitu

gobalisasi.

Salah satu aspek pentig bahwa globalisasi ini mempunyai

pengaruh pada kondisi domestik dan lokal adalah

114
perkembangan komunikasi berbasis teknologi digital dan

penggunaannya yang banyak digunakan oleh masyarakadi

seluruh dunia

Hubungan antara dimensi global dan lokal dikenal

sebagai glokalisasi. Konsep ini menurut Roland Robertson

(2014) mengacu pada fenomena yang menyebar, mengalir dan

juga tersebar dari satu tempat ke tempat lain dan disesuaikan

dengan tingkat lokal. Hal ini juga berlaku untuk komunikasi yang

terjadi di tingkat komunitas lokal melalui alat bantu seperti

telepon seluler dan juga melalui media sosial, yang tidak hanya

lisan secara langsung tetapi juga melalui media pesan atau teks

singkat, berbagi gambar dan simbol yang diartikan sebagai

bentuk emoji dalam melakukan percakapan.

Dapat dikatakan bahwa perubahan komunikasi pada

dimensi lokal sangat dipengaruhi oleh perkembangan jaringan

internet. Orang-orang dapat melakukan banyak interaksi sosial

secara lebih virtual melalui media daripada secara langsung.

Dalam konteks ini pengaruh dari globalisasi terjadi dalam

115
masyarakat secara umum yang menunjukkan adanya kaitan erat

antara global dan lokal yang kemudian dikenal sebagai global-

lokal atau glokal (glocality).

Ini juga menggambarkan bahwa kondisi sekarang ini

ditandai hilangnya batas-batas kontak antara dunia internasional

dengan masyarakat lokal yang dikenal sebagai bentuk dari dunia

tanpa batas atau borederless world termasuk menghasilkan

kondisi masyarakat yang tidak tersekat-sekat oleh wilayahnya

secara eksklusif atau borderless society. Pengaruh pada

masyarakat ini berdampak pada dua hal yaitu dampak yang

sifatnya konstruktif atau positif serta di bagian lain adalah

dampak yang sifatnya merugikan atau negatif.

Dampak-dampak yang ditimbulkan baik positif maupun

negatif itu menunjukkan bahwa masyarakat dunia, termasuk

masyarakat yang ada di Indonesia dihadapkan pada persoalan

yang kurang lebih sama. Ini telah menjadi persoalan yang

sifatnya lintas batas negara karena danya fenomena borderless

world yang menyebabkan hilangnya sekat-sekat batas teritorial

116
masyarakat (borderless society). Ini merupakan satu tantangan

yaitu bagaimana kondisi global yang terkait erat dengan keadaan

lokal itu mengubah pola perilaku hidup di banyak masyarakat.

Tantangan itu berupa nilai-nilai dasar berupa local wisdom yang

bisa digunakan untuk membendung pengaruh negatif dari

revolusi digital di era global, tanpa harus menutup diri dari

perkembangan teknologi yang terus berkembang pesat

Keberadaan media sosial menjadi fenomena penting

yang memungkinkan penggunanya mengungkapkan

pendapatnya secara terbuka. Kegiatan komunikasi dengan

menggunakan sistem jaringan internet di sisi lain melahirkan

generasi masyarakat yang mengalami ketergantungan terhadap

akses internet dan teknologi informasi yang juga telah

menghilangkan batasan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Hal ini memungkinkan terjadinya kesenjangan sosial

dalam memanfaatkan perkembangan teknologi di era digital.

Oleh karena itu, masyarakat dalam menerima tren digitalisasi

117
sebagai budaya global harus lebih berhati-hati agar terhindar

dari dampak negatif teknologi yang dibuat sendiri.

Kesimpulan dalam buku ini menekankan adanya pada

paradoks dari dampak globalisasi di tingkat lokal yang

disebabkan oleh kuatnya perkembangan teknologi digital yang

pesat dan masif. Di satu sisi, perkembangan teknologi digital

telah meningkatkan interaksi di tingkat global dan lokal, dan telah

mendekatkan dunia yang dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Namun sekaligus menjadi paradoks, karena di sisi lain - di tingkat

lokal - berpotensi mempengaruhi putusnya ikatan sosial dan

hubungan individu yang ada di lingkungan lokal yang sama.

118
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ernest Aryeetey and Natalia Dinello (eds). 2007. Testing Global


Interdependence Issues on Trade, Aid, Migration and
Development, Massachusetts: Edward Elgar Publishing, Inc.

Julia Zinkina (et al). 2019. A Big History of a Globalization: The


Emergence of a Global World System, Switzerland: Springer.

Ricardo Ernst & Jerry Haar.2019. Globalization, Competitiveness,


and Governability: The Three Disruptive Forces of Business in
the 21st Century , Switzerland : Palgrave Macmillan, p viii .

Marshall McLuhan.1962. The Gutenberg Galaxy: The Making of


Typographic Man, Toronto: University Toronto Press, dan
Marshall McLuhan.1964. Understanding Media : The Extensions
of Man, New York and London.

Roland Robertson.1998. Globalization : Social Theory and


Global Culture Theory, Culture & Society, London: SAGE
Publications Ltd.

119
John Baylis, Steve Smith & Patricia Owens, The Globalization
of World Politics: An Introduction to International Relations,
sixth editions, United Kingdom: Oxford University Press.

William R. Nester. 2010. Globalization: A Short History of the


Modern World, New York : Pargrave McMillan.

Internet

https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/gl
obalization

https://www.merriam-webster.com/dictionary/globalization

https://www.nationsonline.org/oneworld/global-village.htm,
diakses 3 Oktober 2020.

120

Anda mungkin juga menyukai