Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI PUBLIK

Komunikator Dan Komunikan


Komunikasi Publik

SAFARUDDIN, S.Sos.,M.AP
KOMUNIKATOR DAN KOUNIKAN KOMUNIKASI PUBLIK
1. Pengertian Komunikator

Secara umum pengertian komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim
pesan dalam sebuah proses komunikasi.

Menurut (Rudy, 2005: 4) bahwa yang dimaksud dengan komunikator adalah


seseorang atau sekelompok orang yang merupakan tempat asal pesan, sumber berita,
informasi, atau pengertian yang disampaikan (dikomunikasikan) atau bisa kita sebut
sebagai orang atau pihak yang mengirim/menyampaikan berita

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikator adalah seseorang atau


sekelompok orang yang bertugas untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada
penerima pessan dalam proses komunikasi yang dijalankan.
Apabila dilihat dari jumlahnya, komunikator terdiri dari:

(1) satu orang;


(2) (2) banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang; dan
(3) (3) massa.

Bagan unsur komunikasi komunikator


2. Peran Komunikator
(Hafid Cangara, 2008)mengungkapkan bahwa komunikator memegang peranan yang
sangat penting terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Menurutnya,
seorang komunikator juga harus memiliki kepercayaan (credibility), dan daya tarik
(attractive).

menurut (Effendy, 2011) menyatakan bahwa peran komunikator adalah


“mempengaruhi” yang dalam bahasa psikologi-komunikasi disebut “persuasi.” Persuasi
dapat diartikan sebagai:
1. Suatu kemauan yang disadari dari seorang komunikator untuk memodifikasi pikiran
dan tindakan komunikan melalui manipulasi motif dari komunikan agar komunikan
dapat berubah pikiran dan tindakan sebagaimana yang dikehendaki oleh sumber;
2. Seni yang digunakan oleh komunikator untuk mempengaruhi komunikan;
3. Proses untuk mengubah sikap, kepercayaan, pendapat atau perilaku komunikan.
Demi mencapai hasil yang. diharapkan, maka penting untuk seorang
komunikator memperhatikan

A. Etos komunikator.
Adapun faktor pendukung yang dapat menimbulkan etos pada seseorang;
 
1. Kesiapan:
gaya komunikasi yang meyakinkan memerlukan persiapan yang matang, contohnya: materi pembahasan.
2. Kesungguhan:
kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan komunikan terhadap apa yang disampaikan.
3. Ketulusan:
komunikator yang terampil dapat menstimulasikan faktor ketulusan agar menghindari kesan palsu dalam pikiran
komunikan.
4. Kepercayaan:
muncul dengan penguasaan diri dan situasi secara sempurna (bukan takabur), sebelum dapat memancarkan
kepastian.
5.Ketenangan:
ketenangan yang ditunjukkan komunikator akan menimbulkan kesan pada komunikan bahwa Ia berpengalaman dan
mengusasi persoalan yang disampaikan.
6. Keramahan:
keramahan tidak berarti kelemahan, tetapi pengekspresian sikap etis. Kesederhanaan: keaslian menunjukkan keaslian
dan kemurnian sikap. (Hardiyansyah, 2015: 20)
Demi mencapai hasil yang. diharapkan, maka penting untuk seorang
komunikator memperhatikan

B. Sikap komunikator.

Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam kaitannya dengan kegiatan komunikasi yang
melibatkan manusia sebagai sasarannya

Reseptif:
kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain.

Selektif:
untuk menjadi komunikator yang baik, maka harus menjadi komunikan
yang terampil
Dijestifa:
kemampuan komunikator dalam mencernakan gagasan atau informasi dari orang lain
sebagai bahan bagi pesan yang akan dikomunikasikan.
Asimilatif:
kemampuan komunikator dalam mengkorelasikan gagasan atau
informasi yang diterimanya, secara sistematis dengan apa yang
telah dimiliki dalam benaknya (hasil pendidikan/pengalaman).

Transmisif:
kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang
telah diformulasikan secara kognitif, afektif, dan konatif kepada
orang lain.
Pengertian Komunikan

Menurut, (Effendy, 2011: 315) bahwa komunikan merupakan


komponen yang paling banyak meminta perhatian.

Mengapa demikian, karena jumlahnya banyak dan sifatnya heterogen dan


anonim, sedangkan mereka harus dapat dicapai seraya menerima setiap
pesan secara inderawi dan secara rohani.

Yang dimaksud dengan inderawi ialah diterimanya suatu pesan jelas bagi
indera mata dan terang untuk indera telinga.

Yang dimasud dengan rohani ialah sebagai terjemahan dari “accepted”,


yaitu diterimanya suatu pesan yang sesuai dengan kerangka referensinya
(frame of reference), paduan dari usia, agama, pendidikan, kebudayaan, dan
nilai-nilai kehidupan lainnya.
2. Peran Komunikan
Komunikan adalah salah satu aktor dari proses komunikasi,
karena itu unsur komunikan dalam proses komunikasi tidak boleh
diabaikan, sebab berhasil tidaknya suatu proses komunikasi, salah
satunya ditentukan oleh unsur komunikan.

Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling


bergantian.

Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi


dapat terjadi 9 (sembilan) kemungkinan seperti digambarkan pada bagan di
bawah ini.
Bagan Sembilan Kemungkinan Proses Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai