Disusun Oleh:
Sutrisno (2020390101198)
Tri Indriyani (2020390101239)
Wahid Hasyim Asari (2020390101240)
Deni Gusti Alit (2020390101299)
FAKULTAS TARBIYAH
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Agama Masyarakat Nusantara
SebelumMasuknya Islam Ke Wilayah Nusantara Dan Kerajaan Pra Islam” dengan
tepat waktu. Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam Dan
Budaya Nusantara.
kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Al Muftiyah,M.Pd.I selaku Dosen
pembimbing mata Kuliah Islam Dan Budaya Nusantara.
Kami menyadari makalah ini banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam hal pengetikan maupun keseluruhan isinya. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi
pembaca.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ilmiah tentang “Agama
Masyarakat Nusantara SebelumMasuknya Islam Ke Wilayah Nusantara Dan
Kerajaan Pra Islam” ini bisa memberikan manfaat ataupun inpirasi bagi pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nusantara merupakan wilayah kepulauan di asia tenggara yang
banyak di singgahi oleh pedagang-pedagang asing sehingga dari sinilah
kebudayaan-kebudayaan islam mulai memasuki Nusantara. Adapun
sebelum masuknya islam di Nusatara peradaban yang ada di Nusantara
adalah hinduisme dan budhisme yang peninggalan-peninggalannya masih
bisa dibuktiikan sampai sekarang seperti bangunan candi, relief dan
sebagainya.
Sebelum Islam masuk ke wilayah Nusantara, Agama yang ada di
wilayah Nusantara adalah agama hindu dan budha, Agama hindu dan
budhatelah berkembang luas di wilayah Nusantara ini. Namun kedua
agama tersebut kian lama kian pudar cahayanya dan akhirnya,kedua
agama tersebutkedudukannya diganti oleh agama Islam yang kemudian
menjadi agama yang dianut 85 hingga 95% rakyat Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini yaitu sebagai berikut :
1. BagaimanaSejarah Pra Islam di Nusantara?
2. Apa Agama Masyarakat Di Nusantara Sebelum Masuknya Islam?
3. Apa SajaKerajaan-Kerajaan Di Nusantara Sebelum Masuknya Islam ?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami Sejarah Pra Islam di Nusantara
2. Memahami Agama Masyarakat Di Nusantara Sebelum Masuknya
Islam
3. Memahami Kerajaan-Kerajaan Di Nusantara Sebelum Masuknya
Islam.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dari tiga jenis masyarakat itu, islam datang pertama kali ke bumi
Nusantara melalui masyaraakat kedua, yakni masyarakat yang hidup di
sekitar daerah pesisir. Sebab, pola perdagangan yang terdapat di jalur-jalur
pantai itu, telah berkembang menjadi pola hubungan timbal balik dan
pertukaran budaya antara masyarakat pesisir dengan para pedagang asing.
Oleh karena itu, sebuah kenyataan sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa
pola hubungan perdagangan di sekitar daerah-daerah pantai itu, telah
mengenalkan islam sebagai agama kultural yang disebarkan dengan jalan
damai, tanpa ada tendensi kekuasaan ataupun politik tertentu.
2
Pola penyebaran ini yang menyebabkan Islam dengan mudah dapat
diterima oleh masyarakat Indonesia. Sebab dengan proses penyebaran yang
kultural ini, Islam mampu berkembang dengan pesat dan bahkan, bagi
masyarakat pesisir, Islam adalah bagian dari kehidupan mereka yang tidak
terpisahkan. Inilah sebabnya mengapa masyarakat pesisir dikenal sebagai
masyarakat yang berkomitmen kuat terhadap agama Islam. Namun demikian,
sepertinya perkembangan wajah islam di negeri ini sama sekali berbeda
dengan perkembangan Islam di wilayah-wilayah lain. Perbedaan ini
menyangkut karakteristik dan ciri khas wajah Islam Indonesia yang tidak
dijumpai pada wajah Islam manapun, termasuk Timur Tengah.
3
Pengaruh besar agama Hindu ini didukung pula oleh keinginan para
pedagang untuk menetap dan melakukan perkawinan campur dengan
penduduk Indonesia. Dengan demikian, secara tidak langsung mereka
kemudian mengalirkan kebudayaan Hindu kepada masyarakat sekitarnya.
Berbeda dengan agama Hindu, agama budha datang ke negeri ini dengan
misi yang lebih populer, para pendeta budha dari India sekitar abad ke 6
Masehi, melakukan kunjungan resmi ke istana raja-raja Indonesia dengan
mengenalkan ajaran Shidarta Gautama beserta hukum-hukumnya. Setelah
mendapatkan kepercayaan raja, dan dapat mengukuhkan pengaruhnya kepada
keluarga keraton, mereka pun selanjutnya menyebarkan ajaran budha ke
daerah-daerah lain.
4
Dalam kurun yang tidak bertahan lama, pengaruh hindu dan budha telah
berhasil memberikan corak terhadap kerajaan-kerajaan besar di Indonesia.
Dua agama ini pada masa selanjutnya tentu saja saling mempengaruhi
kekuasaan para raja di kerajaan-kerajaan awal Indonesia. Sekitar tahun 600-
an masehi, muncul kerajaan Hindu besar pertama, yakni kerajaan Sriwijaya di
Palembang, Sumatera Selatan. Pada tahun 670 masehi, kerajaan ini telah
menjadi pusat pendidikan agama Budha Mahayana yang cukup disegani,
kekuasaan nya mencakupi sebagian besar pulau Sumatera, Jawa Barat , dan
beberapa kepulauan Malaka dan Borneo. Kerajaan ini mampu bertahan
hingga tahun 1377 masehi.
5
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur, daerah Muara Kaman di tepi
Sungai Mahakam. Berdasarkan informasi yang ditemukan pada tujuh prasasti
berupa yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa, dengan bahasa Sanskerta,
diketahui bahwa Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Kerajaan yang dikenal juga dengan sebutan Negeri Tujuh Yupa diperkirakan
berdiri pada tahun 400 M. Dalam prasasti tersebut terdapat informasi yang
menyangkut kehidupan politik, pemerintahan, sosial, budaya, dan ekonomi
Kerajaan Kutai
2. Kerajaan Tarumanegara
6
Jika berita tentang Kutai kita peroleh dari yupa, berita tentang
Tarumanegara kita peroleh dari prasasti dan berita Cina.
3. Kerajaan Sriwijaya
Kata sriwijaya berasal dari kata sri = mulia dan kata wijaya =
kemenangan. Kemenangan yang dimaksud di sini ialah kemenangan Dapunta
Hyang dalam melakukan perjalanan suci (manalp siddhayatra). Kerajaan ini
berdiri pada abad ke-7 M. Pusat Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang.
Seperti halnya Kutai dan Tarumanegara, keberadaan Sriwijaya juga diketahui
dari prasasti dan Berita Cina. Dari tempat ditemukannya prasasti yang
menyebutkan tentang Sriwijaya, dapat diketahui bahwa Sriwijaya merupakan
kerajaan besar. Ada sembilan prasasti yang menceritakan tentang keberadaan
Sriwijaya. Tiga di antaranya ditemukan di luar negeri.
7
yang belajar paramasastra Sanskerta di Sriwijaya. Dinasti Tang mencatat
bahwa utusan Sriwijaya pernah datang ke Cina, yaitu tahun 971, 972, 975,
980, dan tahun 983. Itulah sebabnya ditemukan catatan tentang Sriwijaya
dalam Prasasti Kanton.
8
Raja Kediri yang terkenal ialah Jayabaya (1130-1160) yang terkenal
dengan Ramalan Jayabaya. Raja terakhir Kediri ialah Kertajaya. Pada masa
pemerintahannya, Kertajaya ingin dihormati dan disembah seperti dewa. Hal
ini membuat para Brahmana tidak senang dan mereka minta perlindungan
kepada Ken Angrok (sering disebut Arok) dari Tumapel.
9
Ketika sebagian besar armadanya keluar Singosari, dia diserang oleh
Jayakatwang dariKediri. Kertanegara tewas, tetapi menantunya, Raden
Wijaya lolos karena sedang tidak berada di istana. Raden Wijaya kemudian
mendirikan Kerajaan Majapahit.
Dari catatan saudagar Cina, Kho Ku Fei pada tahun 1200, diketahui bahwa
pada masa pemerintahan Jayabaya, Kediri telah memilikimata uang emas dan
aturan pajak yang teratur.
Pada masa Jayabaya pula dihasilkan cerita Gatutkacasraya dan
Hariwangsa yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan kitab Baratayudha yang
ditulis oleh Mpu Sedah. Ku Fei juga mencatat bahwa pada masa ini telah
dihasilkan sejumlah candi, antara lain Candi Panataran dan Candi Tuban.
Pada masa Singosari, Ken Arok telah mengembangkan perekonomian
rakyatnya. Kehidupan masyarakatnya aman dan sejahtera. Ken Arok
membuat patung Ken Dedes dan beberapa candi.
5. Kerajaan Majapahit
10
Raden Wijaya adalah raja yang bijaksana. Semua pengikut Raden Wijaya
diberi jabatan sesuai jasanya. Nambi diangkat menjadi patih. Ronggolawe
diangkat menjadi Bupati Tuban. Sora diangkat sebagai Tumenggung. Kepala
desa Kudadu diberi Cima di Kudadu. Raden Wijaya kemudian digantikan
oleh Jayanegara atau Kala Gemet pada tahun 1309, beliau merupakan raja
yang lemah. Pada masa pemerintahan Jayanegara, terjadi serangkaian
pemberontakan: Ranggalawe (1231), Lembu Sora (1311), Jurudemung
(1313), Nambi(1316), dan Kuti (1319). Pemberontakan-pemberontakan
tersebut dapat dipadamkan karena jasa Gajah Mada. Jayanegara akhirnya
dibunuh oleh Tanca, tabib istananya, pada tahun 1328. Gajah Mada kemudian
membunuh Tanca. Seharusnya Gayatri, putri bungsu Raden Wijaya, berhak
menjadi raja. Tetapi karena Gayatri memilih bertapa, Tribuwanatunggadewi,
putrinya diangkat menjadi raja ketiga bergelar Tribuwanatunggadewi
Jayawisnuwardani.
Pada masa ini, terjadi pemberontakan Sadeng dan Kesa, tapi semuanya dapat
diatasi oleh Gajah Mada. Pada tahun 1350, Gayatriwafat.
11
BABIII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan yang sudah penulis paparkan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwasannya Agama Islam yang kini menjadi agama mayoritas
masyarakat Indonesia, merupakan hasil dari proses panjang. pengalaman
inkulturasi budaya mulai dari kepercayaan animisme masyarakat indonesia
terhadap benda-benda lalu berkembang pesatnya ajaran Hindu-Budha sampai
menyebarnya Islam di kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini tentu saja
mengilustrasikan adanya sebuah dialek intensif antara ajaran-ajaran inti islam
dengan tradisi dan tata nilai masyarakat Indonesia. Islam tampak sebagaimana
tradisi asli yang sulit untuk dihilangkan begitu saja.
12
B. SARAN
Keterbatasan penyusun dalam menyusun makalah, membuat hal-hal yang
mendetail kurang tersentuh oleh penyusun, dan yakin bahwasanya masih banyak
hal-hal yang belum penyusun temukan sehingga pembahasan makalah ini menjadi
kurang mendalam. Oleh karenanya penyusun mengharapkan agar pembaca
melebarkan wawasannya lagi tentang hal-hal yang berkenaan dengan pembahasan
Agama Masyarakat Nusantara Sebelum Masuknya Islam Ke Wilayah Nusantara
Dan Kerajaan Pra Islam, dengan menemukan dan membaca langsung referensi-
referensi yang berkaitan dengan hal tersebut.
Makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan maupun segi
sumber makalah. oleh karena itu, kami dari pemakalah mengharapkan adanya
tanggapan, kritikan dan lain-lain dari teman-teman untuk kesempurnaan makalah
ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Thohir,Ajid. 2011. Studi Kawasan Dunia Islam Perspektif Etno Linguistik dan
Geo-Politik. Jakarta: Rajawali Press.
http://silumanpisces.blogspot.com/2012/12/kerajaan-kerajaan-hindu-budha-
di.html Diakses pada 10 Oktober 2014.
http://ainuttijar.blogspot.com/2010/12/sejarah-kerajaan-kerajaan-di-
indonesia.html Diakses pada 10 Oktober 2014.
14