Anda di halaman 1dari 4

C.

Ekstraksi Sumber Daya Pada Pasar Monopoli Dan Kebijakannya


Ekstraksi sumber daya alam tidak terbarukan (non-renewable) sering juga dicirikan oleh
struktur pasar yang bersifat monopoli. Hal ini terjadi karena kelebihan teknologi suatu industri
dibandingkan dengan industri lain, atau karena menyangkut industri strategis yang harus
dikuasai oleh negara. Misalnya, Industri minyak di Indonesia,masih dimonopoli negara melalui
Badan Usaha Milik Negara. Berbeda dengan struktur pasar yang kompetitif, pada struktur pasar
yang monopolistik, harga pasar (market price) bersifat endogen (ditentukan dari maksimisasi
keuntungan), sehingga hukum Hotelling dan laju ekstraksi sedikit berbeda dengan industri yang
bersifat kompetitif. Jika diasumsikan bahwa penerimaan dari ekstraksi sumber daya alam oleh
monopolis adalah :

Jika diasumsikan bahwa penerimaan dari ekstraksi sumber daya alam oleh monopolis adalah:

π m= p ( q ) q−c ( q )

dimana p(q) adalah fungsi permintaan monopolis, dan c (q) adalah struktur biaya, maka syarat
keharusan dari maksimisasi keuntungan bagi monopolis dapat ditulis sebagai:

∂πm 1 1
= [ p ( q ) q + p ( q ) ] −c ( q )=0
∂q

dimana [ p1 ( q ) q+ p ( q ) ]adalah penerimaan marjinal atau PM dan c 1 ( q )menunjukkan biaya


marginal atau BM. hukum Hotelling untuk ekstraksi dalam kondisi pasar monopoli dapat ditulis
sebagai berikut:

[ PM ( q t+ 1) −BM ( q t+1 ) ]−[ PM ( qt ) −BM ( q t ) ] =δ


PM ( q t ) −BM ( qt )

Lalu bagaimana kalau kita bandingkan ekstraksi optimal sumber daya dalam situasi struktur
pasar yang berbeda tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini akan lebih mudah jika kita
asumsikan dulu bahwa biaya ekstraksi adalah konstan sehingga biaya marjinal dalam kedua
struktur pasar sama dengan nol ( BM =0 ) ,namun tetap kita asumsikan bahwa kurva permintaan
untuk kedua struktur pasar tersebut bersifat linier. Dengan asumsi biaya konstan tersebut,
maka untuk pasar yang kompetitif persamaan dapat ditulis secara lebih umum dengan:

pt =( 1+δ )t p 0

Karena sumber daya tersebut tidak dapat terbarukan, pada akhir periode ekstraksi (t =T )
jumlah yang diekstraksi adalah ( q t ) =0. Pada q=0 pasar akan menghadapi jumlah harga yang
maksimum yang disebut sebagai “ choke−off price ”sebesar α , sehingga pada t=T persamaan
menjadi:

PT =α =( 1+δ )T p 0

Dengan demikian, harga pada awal periode ( p 0 ) dapat dipecahkan menjadi p 0=α ( 1+ δ ),
sehingga kalau kita substitusikan kembali ke persamaan akan diperoleh:

pt =α ( 1+δ )t−T

yang merupakan persamaan alur harga (prince path). Kita juga bahwa kurva permintaan
sumber daya pada periodet bersifat linier atau P t=α – βqt ,sehingga dengan mensubstitusikan
kurva permintaan ini ke dalam persamaan akan diperoleh:

α −β qt =α ( 1+ δ )t −T

Persamaan di atas dapat dipecahkan untuk menentukan jumlah ekstraksi yang optimal pada
pasar kompetitif yakni sebesar:

( αβ ) [ ( 1+ δ )
q ct = t −T
]

Pada situasi pasar yang monopolis dengan kurva permintaan yang sama, maka penerimaan
marjinal PM =α −2 βq, sehingga persamaan untuk kasus monopoli dapat ditulis sebagai:

P M t =( 1+δ )t P M 0

dan pada saat ekstraksi berhenti ( q=0 ) pada t=T , maka P M = pT =α, sehingga analog dengan
persamaan, penerimaan marjinal pada awal periode atauPMdapat ditulis menjadi PM =α ( 1+δ )
, dan dengan prosedur yang sama dengan pasar yang kompetitif, maka persamaan dapat
dimodifikasi untuk padar yang monopoli menjadi:

α −2 β q t =α ( 1+δ )t−T

Dengan menggunakan persamaan di atas, jumlah ekstraksi yang optimal untuk pasar yang
monopolis dapat ditentukan sebagai:

q mt = ( 2αβ ) [ 1−( 1+δ ) t−T


]

Jika kita bandingkan dengan pasar yang kompetitif, dan dengan asumsi bahwa seluruh
parameter adalah sama untuk kedua struktur pasar tersebut, ekstraksi yang optimal untuk
monopoli menjadi setengah dari pasar yang kompetitif, yang menunjukkan bahwa monopolis
lebih “konservatif” dalam hal mengekstrasi sumber daya 1.

1
Akhmad Fauzi, EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Teori Dan Aplikasi (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2004), 77–80.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, Akhmad. EKONOMI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN Teori Dan Aplikasi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Anda mungkin juga menyukai