MONOPOLI
8.1. Pengantar
Walaupun monopoli sangat jarang terjadi, tetapi masih tetap penting untuk
ditelaah secara mendalam. Banyak hubungan-hubungan ekonomi yang ada dalam
monopoli bisa digunakan untuk mengestimasi perilaku optimal perusahaan secara
kurang tepat, tetapi lebih lazim, yaitu sebagian pada struktur pasar persaingan dan
sebagian pada struktur pasar monopolistik yang mendominasi dunia nyata.
Q = f (P)
Q = a0 – a1P atau P = a0/a1 – 1/a1 Q
P = b0 – b1 Q dimana (a0/a1) = b0 dan (1/a1) = b1
D, AR, MR
A F
B C G
0 D E Q
Gambar 8.1 :
Permintaan Monopoli sama dengan Permintaan Pasar
∂Q/∂P = -a1
∂Q/Q ∂Q . P = -a1 P
εp = =
∂P/P ∂P Q Q
Titik tengah ini merupakan titik potong MR yaitu titik D. Karena C titik tengah maka
AC = CE dan karena OB/BA = EC/CA, maka OB = BA dan EC = CA.
Jika kita perhatikan segitiga ABC dan CDE keduanya sama dan sebangun karena
mempunyai kesamaan.
Untukmencari titik optimal seorang monopolis, formula demand kita rubah dari
Q = f (P) menjadi P = f (Q). Pendapatan total :
TR = P. Q
= f(Q). Q
Q = f (P)
Q = a0 – a1P atau P = a0/a1 – 1/a1 Q
P = b0 – b1 Q dimana (a0/a1) = b0 dan (1/a1) = b1
Sehingga
TR = Q (b0 – b1Q)
= b0Q – b1Q2
Jika kita bandingkan AR dan MR, slope MR (2b1) lebih besar dari slope AR (b1) atau
slope MR dua kali dari slope AR.
TR = P. Q
MR = ∂TR/ ∂Q
= ∂ (b0Q – b1Q2)/ ∂Q
= b0 – 2b1Q
= (b0 – b1Q) - b1Q
= P + (∂P/∂Q). Q sehingga P = MR - (∂P/∂Q). Q
MR = P + (∂P/∂Q). Q karena
∂Q . P
εp =
∂P Q
Atau
∂P . Q
1/εp =
∂Q P
∂P
(1/εp).(P/Q) =
∂Q
MR = P +(1/εp).(P/Q).Q
MR = P +(P/εp) dimana nilai εp selalu negative
Proses optimalisasi dalam pasar monopoli dapat kita rumuskan sebagai berikut :
d∏ d f (Q).Q d g(Q)
= - = 0
dQ dQ dQ
d f (Q). Q d g(Q)
=
dQ dQ
MR = MC
d2 ∏
< 0
dQ2
∏’ = 90 – 3 Q = 0 maka Q = 30
P = 50 – 0.5 Q
P = 50 – 0.5 (30)
P = 50 – 15
P = 35
∏ = 90 Q – 1.5 Q2 – 500
= 90 (30) – 1.5 (30)2 – 500
= 2.700 – 1.350 – 500
= 850
Q P TR TC ∏
20 40 800 100 700
30 35 1050 200 850
40 30 1200 500 700
Kondisi optimal seorang monopolis jika MR sama dengan MC, maka pada
saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk
produknya. Keputusan ini dilukiskan dalam gambar 8.2 Disini perusahaan akan
menghasilkan output sebesar Q unit pada tingkat biaya rata-rata per unit di C dan
ia menjual outputnya tersebut pada tingkat harga P. Laba monopolis sama dengan
(P – C) kali Q, ditunjukan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba maksimum.
Harga dan
Biaya
(Rp/unit) MC
P' AC
P
C C'
AVC
MR
Q/t
Q
Gambar 8.2 Penentuan harga/output dalam monopoli
∏ = TR - TC
Laba maksimum akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
PM AC
BRQm
Q
0 Qm MR
Gambar 8.3. Maksimasi Laba Monopolis
P
BRQm MC
PM
AC
0 QM MR Q
Gambar 8.4. Monopolis yang mengalami kerugian
Q P TR FC VC TC AC AR MR MC ∏
6 176 1056 500 -48 452 75 176 152 13 604
8 168 1344 500 0 500 63 168 136 36 844
10 160 1600 500 100 600 60 160 120 65 1000
12 152 1824 500 264 764 64 152 104 100 1060
14 144 2016 500 504 1004 72 144 88 141 1012
16 136 2176 500 832 1332 83 136 72 188 844
18 128 2304 500 1260 1760 98 128 56 241 544
20 120 2400 500 1800 2300 115 120 40 300 100
22 112 2464 500 2464 2964 135 112 24 365 -500
24 104 2496 500 3264 3764 157 104 8 436 -1268
26 96 2496 500 4212 4712 181 96 -8 513 -2216
MR
AC
AR
MC
P*
P R S
AR
MR
0 Q1 0 Q2 0 Q3=Q1+Q2
MC1 = MC2 = MC
TC1 = g (Q1)
TC2 = h (Q2
∏ = TR – (TC1 + TC2)
= f (Q1+Q2)Q – (g (Q1) + h (Q2))
Syarat primer
1. ∂ ∏/∂Q1 = 0 dan
2. ∂ ∏/∂Q2 = 0
∂ ∏/∂Q1 = 0
∂ ∏/∂Q1 = ∂ TR/∂Q1 - ∂ TC1/∂Q1 = 0
∂ TR/∂Q1 = ∂ TC1/∂Q1
MR = MC1
∂ ∏/∂Q2 = 0
Sehingga
MR = MC1 = MC2
Dan Q1 dan Q2 yang dijual akan menghasilkan keuntungan maksimum jika syarat
skundernya terpenuhi, yaitu :
Lereng Kurva biaya marginal harus lebih tinggi dibandingkan dengan lereng
kurva pendapatan marginal.
Misal Q = 400 – 4 P
Atau P = 100 – ¼ Q
Produsen memiliki 2 pabrik untuk memenuhi permintaan tersebut, dengan biaya
produksi masing-masing pabrik sebagai berikut :
TC1 = 50 + 5Q1
TC2 = 10 + ¼ Q2
TR =P.Q
= (100 – ¼ Q)Q
= 100 Q – ¼ Q2
MR = 100 - ½ Q
= 100 – ½ (Q1+ Q2)
Biaya marginal
MC1 =5
MC2 = ½ Q2
∏ = TR – (TC1 + TC2)
= 100 (190) – ¼ (190)2 – ((50 + 5 (180))+(10+1/4 (102))
= 19.000 – 9.025- 50-900-10-25
= 19.000 – 1.910
= 17.090
∂2TR/∂Q2 = - ½
∂2TC1/∂Q12 = 0
∂2TC2/∂Q22 = 1
Jadi jelas bahwa slope kurna pendapatan marginal lebih rendah dari slope
masing-masing kurve biaya marginal.
MC
MC2
MC1
0 10 180 Q
Dari gambar diatas dapat kita analisis jika kuantitas optimal dijual kurang dari
10 unit maka pabrik 2 yang beroperasi dan pabrik 1 tidak dioperasikan dengan
alasan lebih murah mengoperasikan pabrik 2 dibandingkan dengan pabrik 1. Jadi
sampai dengan kuantitas 10 pabrik 2 yang dipilih, selebihnya pabrik 1 akan
dioperasikan untuk kuantitas lebih besar dari 10. Dalam kasus ini Q total yang
P = f (Q)
Keuntungan adalah :
∏ = TR – TC
= TR1 + TR2 – TC
= g (Q1) Q1 + h (Q2) Q2 - k (Q1 + Q2)
∂∏ ∂(TR1) ∂(TC)
= - =0
∂Q1 ∂Q1 ∂Q1
∂(TR1) ∂(TC)
=
∂Q1 ∂Q1
MR1 = MC1
Jadi dapat disimpulkan lereng kurva MR harus lebih rendah dari kurva MC
Q1 = 25 – ½ P1
Q2 = 30 – ¼ P2
MR1 = ∂( 50 Q1 – 2 Q12)/∂Q1 = 50 – 4 Q1
MR2 = ∂(120 Q2 – 4 Q22)/∂Q2 = 120 - 8 Q2
MR1 = MR2 = MC
50 – 4 Q1 = -40 + Q1 + Q2
50 – 4 Q1 + 40 - Q1 - Q2 = 0
90 – 5 Q1 – Q2 = 0 ………………………….. (1)
120 – 8 Q2 = -40 + Q1 + Q2
120 – 8 Q2 + 40 - Q1 - Q2 = 0
160 – Q1 – 9 Q2 = 0 ………………………… (2)
5Q1 + Q2 = 90
5Q1 + 45Q2 = 800
Kurangkan
-44 Q2 = -710
Q2 = 710/44 = 16,14 sehingga Q1 + 9(16,14) = 160
Maka Q1 = 30,9
P1 = 90 – 2 (30,9) = 28,18
P2 = 160 – 4 (16,14) = 95,45
Harga di pasar satu lebih rendah di pasar dua P1 < P2, oleh karena pasar satu
sangat peka terhadap perubahan harga sedang pasar kedua kurang peka
terhadap perubahan harga, sehingga pendapatan akan naik apabila harga barang
di pasar satu di buat lebih rendah dari pasar dua.
Keuntungan total
∏ = TR1 + TR2 – TC
= 871,07 + 1540,29 – 736,18
= 1675,18
∂2(TR1)
=-4< 0
∂Q12
∂2(TR1)
=-8< 0
∂Q12
Segmen pasar yang mempunyai elasitisitas lebih rendah akan dikenakan harga
yang lebih tinggi, εp1 > εp2 sehingga P 1 < P2.
TR = (73,33 – 4/3 Q) . Q
= 73,33 Q – 4/3 Q2
MR = 73,33 – 8/3 Q
TC = 1000-40Q+ ½ Q2 dan MC = - 40 + Q
MR = MC
73,33 – 8/3 Q = - 40 + Q
11/3 Q = 113,33
Q = 30,8 substitusikan ke P = 73,33 – 4/3 (30,8) = 32,23
Besarnya keuntungan
∏ = TR – TC
= (32,23)(30,8) – (1000-40(30,8)+ ½ (22,730,8)2)
= 993,5 – 242,15
= 751,4
Karena besarnya kekuasaan monopolis pada pasar maka pemerintah perlu ikut
campur tangan dalam sektor yang dikuasai oleh seorang monopolis. Peran
pemerintah dalam campur tangan ada beberapa cara :
1. Mengusahakan sendiri di bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak,
seperti pos, telepon, listrik dan sebagainya. Sehingga apabila barang yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai pemerintah maka
kepentingan sosial lebih banyak ditonjolkan dibandingkan keuntungan.
2. Pemerintah membuat Undang-undang untuk melarang kolusi dan
persekongkolan yang mengarah kepada monopoli.
3. Pemerintah memberlakukan pajak keuntungan bagi pengusaha monopoli,
dengan menerapkan pajak progresif.
4. Pemerintah dapat memberlakukan harga maksimal (ceiling price).
MC
AC
P*
P1
P2
0 Q* Q1 Q2 Q
Gambar 8.6 :
Pengaruh Penetapan Harga Pemerintah Pada Monopoli