Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

REKAYASA SOSIAL

Ditunjukan untuk memenuhi penugasan


Dauroh Marhalah 2KAMMI Bandar Lampung

Nama : Muhammad Arrijal Ardha


PD KAMMI Bandar Lampung

KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA


DAERAH BANDAR LAMPUNG
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat adalah makhluk sosial yang selalu mengalami dinamika
perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat
tersebut adalah suatu keharusan, karena tidak mungkin bertahan dalam satu
kondisi yang bersifat statis dan cenderung tetap. Karena sudah menjadi
sunatullah bahwa kehidupan ini bersifat dinamis seperti putaran roda yang
suatu saat berada di bawah dan suatu saat berada di atas. Sehingga manusia
yang menyandang sebagai khalifatullah mempunyai kewajiban untuk
merubah kondisi dirinya sendiri, baik secara individual maupun dalam
perspektif sosial.
Begitu banyak problem sosial yang terjadi di kalangan masyarakat dan
kompleksitas problem sosial tersebut terjadi di segala bidang kehidupan
yakni dalam bidang sosial, politik, pendidikan, agama dan lain sebagainya.
Sehingga diperlukan upaya untuk memecahkan masalah dan memperbaiki
sistem sosial yang mengarah kepada kehidupan masyarakat yang ideal. Hal
ini harus diimbangi dengan langkah konkret yang memiliki visi dan misi yang
jelas. Sehingga rencana untuk mengubah setting pola pikir masyarakat dapat
berjalan berdasarkan tujuan. Problem sosial yang terjadi disebabkan oleh
kesalahan berfikir dan mitos-mitos yang telah berkembang di masyarakat
dan di sinilah diperlukannya suatu rekayasa sosial untuk memecahkan
masalah tersebut. Disamping itu diperlukan agen-agen yang mampu
memberikan solusi dalam pemecahan masalah sosial yang berperan sebagai
pembaharu dan bergerak dalam upaya rekayasa sosial yang bersifat positif.
Dalam usaha sebagai aktor rekayasa sosial dibutuhkan konsep-konsep
yang menjadi dasar pergerakan perubahan sosial. Konsep tersebut dapat

1
dibagi berdasarkan waktu dan cakupan efek yang ditimbulkannya yakni
dapat berupa evolusi, revolusi, reformasi, dan metamorfosis sosial. Keempat
konsep tersebutlah yang menjadi dasar perubahan sosial. Namun hanya satu
konsep yang tepat dan rekayasa yang matanglah yang mampu mengubah
Indonesia dan mengubah pemikiran umat.

B. Tujuan
Penulis makalah ini bertujuan untuk :
1. Menjelaskan tentang definisi rekayasa social
2. Menelaah tentang pentingnya rekayasa sosial dalam kehidupa
bermasyarakat
3. Menelaah tentang berbagai konsep rekayasa social
4. Menelaah konsep rekayasa sosial untuk mengubah Indonesia
5. Memahami dan menelaah peran strategis mahasiswa dalam
mengaplikasikan konsep rekayasa social.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, antara lain:
1. Apakah makna dari rekayasa sosial ?
2. Apa urgensi rekayasa sosial itu ?
3. Bagaimanakah konsep-konsep rekayasa sosial ?
4. Bagaimana mengubah rekayasa sosial di Indonesia ?
5. Bagaimana pran mahasiswa dalam perubahan sosial ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rekayasa Sosial


Kehidupan di dunia tidaklah bersifat statis dan tetap, tetapi bersifat
dinamis dan selalu berubah seperti halnya perubahan kedudukan roda saat
berputar. Begitu juga dengan kehidupan bermasyarakat yang senantiasa
mengalami dinamika perubahan sosial. Terdapat empat hal yang terkait
dengan perubahan sosial itu sendiri yaitu : perkembangan teknologi, konflik
sosial, kebutuhan adaptasi dengan sistem sosial dan pengaruh dari idealisme
dan ideologi pada aktivitas sosial. Hal ini tentunya akan mempengaruhi cara
berfikir masyarakat dalam menyikapi masalah sosial yang ada. Sehingga tidak
dapat dipungkiri jika dari cara penyikapan dengan pola pikir yang berbeda
akan menimbulkan konsep solutif yang berbeda pula. Ketika perubahan
sosial itu tidak lagi terkendali dan harapan (das Sollen) masyarakat tidak
sesuai dengan kenyataan (das Sein), maka akan menimbukan masalah social.
Rekayasa sosial merupakan sebuah proses yang direncanakan, dipetakan
pelaksanaannya guna mengadakan perubahan struktur dan kultur berbasis
pada sosial masyarakat. Rekaysaa sosial merupakan alat untuk mencapai
sebuah tujuan, merupakan campur tangan atau seni memanipulasi sebuah
gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu yang ditujukan untuk mempengaruhi
perubahan sosial, bisa berupa kebaikan maupun keburukan dan juga bisa
berupa kejujuran, bisa pula berupa kebohongan

B. Urgensi Rekayasa Sosial


Dalam dinamika perubahan sosial selalu ada perencanaan dan manipulasi
keadaan sosial. Sehingga akan mengakibatkan adanya perbedaan antara
perubahanindividu maupun perubahan sosial. Dalam perubahan individu

3
berlaku unplanned social change (perubahan sosial yang tidak terencana). Hal
ini terjadi karena kemampuan respect feeling tiap individu berbeda-beda.
Sedangkan perubahan sosial adalah perubahan yang memiliki perencanaan
tujuan dan strategi sehingga disebut planned social change(perubahan sosial
terencana). Seringkali disebut juga dengan istilah social engineering atau
social planning. Contoh dari planned social change adalah pembangunan
(development) yang berkisar pada bagaimana mengubah satu masyarakat
dengan mengubah sistem ekonominya yang biasanya berpegang pada
Ekonomi Klasik

C. Konsep-Konsep Rekayasa Sosial


Di dalam mekanisme perubahan sosial dibutuhkan konsep-konsep dasar
sebagai model perubahan sosial dalam upaya memecahkan masalah. Konsep
rekayasa sosial itu berupa planned social change (perubahan sosial
terencana). Karena semua rekayasa merupakan alat untuk mencapai sebuah
misi. Dan hubungan antara rekayasa sosial dan misi merupakan hubungan
sebab-akibat yang tidak dapat dipisahkan. Adanya tujuan akan menghasilkan
suatu cara, dan diperlukan suatu rekayasa, begitu juga dengan konsep
rekayasa itu sendiri yang melatarbelakangi adanya misi maupun tujuan. Ada
3 konsep rekayasa sosial yang telah dikenal, yakni :
1. Evolusi
Pada tahun 1859 Charles Darwin (1809 – 1882) menerbitkan buku
yang berjudul On the Origin of Species, atau the Preservation of Favoured
Races in the Struggle for Life yang membahas proses evolusi organisme-
organisme fisik. Ia berpendapat bahwa manusia mengalami evolusi
yang berawal dari jutaan tahun yang lalu. Manusia juga mengalami
evolusi dan memiliki kesamaan ciri dan berkerabat dekat dengan kera.
Konsep inilah yang mempengaruhi Darwinisme Sosial yakni hasil

4
pandangan Herbert Spencer. Herbert Spencer melihat ada kesamaan
dalam teori evolusi darwin sehingga terkadang manusia disebut
sebagai rganisme yang mengalami perubahan fisik dari waktu ke
waktu, begitu juga dengan kondisi sosial masyarakat. Darwinisme
Sosial menggambarkan bahwa perubahan dalam masyarakat
berlangsung secara evolusioner (lama) yang dipengaruhi oleh
kekuatan yang tidak dapat diubah oleh perilaku manusia dan konflik
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat menyebabkan
kemajuan sosial sebagai kelompok superior outcompete yang rendah.
Darwinisme Sosial umumnya dipahami untuk menggunakan konsep
perjuangan untuk eksistensi dan survival of the fittest untuk
membenarkan kebijakan sosial yang tidak membeda-bedakan mereka
mampu menghidupi diri sendiri dan orang-orang tidak mampu
menghidupi diri sendiri. Banyak seperti dilihat stres kompetisi antar
individu dalam laissez-faire kapitalisme , tetapi ideologi juga telah
memotivasi gagasan eugenika , rasisme ilmiah , imperialisme , fasisme
, Nazisme . dan perjuangan antara kelompok nasional atau ras.

2. Revolusi
Kata revolusi muncul dalam pengertian yang umum pada abad ke-
14 yang berarti gerakan berputar yang diperkenalkan oleh Nicholas
Copernicus untuk menunjukkan gerakan berputar benda-benda langit.
Namun seiring berjalannya waktu revolusi diartikan sebagai terobosan
historis yang membentuk masyarakat baru dan sebagai bentuk dari
perubahan sosial yang paling spektakuler yang menyentuh seluruh
aspek kehidupan berbangsa , perubahan yang beresiko dan sporadis.
Revolusi menutup satu zaman dan membuka zaman baru tanpa
menyisakan hal apapun seperti sebelumnya. Revolusi memang

5
perubahan yang cepat, tetapi tidak semua perubahan yang cepat
disebut revolusi. Menurut Sztompka (dalam Rakhmat, J.1999),
setidaknya ada lima ciri dari revolusi yang membedakannya dari
perubahan sosial lainnya: (1) revolusi menghasilkan perubahan
dengan skala paling luas dan menyentuh seluruh dimensi kehidupan
masyarakat. (2) perubahan pada revolusi bersifat radikal,
fundamental, dan mengakar pada inti permasalahan. (3) perubahan
terjadi dengan sangat cepat. (4) revolusi menunjukkan perubahan
yang paling nyata; karena itu paling dikenang. (5) revolusi
menimbulkan reaksi emosional dan intelektual yang besar dari seluruh
pihak.

3. Reformasi.
Menurut KBBI reformasi didefinisikan sebagai perubahan secara
drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dl suatu
masyarakat atau negara. Reformasi merupakan salah satu dari konsep
rekayasa sosial yang menghendaki sebuah perubahan yang signifikan
untuk mengubah hal-hal yang sudah tidak dipandang baik oleh
masyarakat.Sebuah bentuk perubahan yang sebenarnya parsial,
namun sangat drastis sehingga memberikan efek pada situasi yang lain
secara utuh.
Reformasi sendiri pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1998 saat
penggulingan Soeharto. Merupkan sebuah ledakan kejenuhan atas
ketidaknyamanan terhadap situasi tertentu dalam masyarakat
sehingga terjadi formasi ulang dalam struktur pemerintahan di mana
hegemoni orde baru sudah tidak dapat dipercaya atas berbagai kasus
KKN sehingga direformasi menjadi sistem demokrasi yang lebih baik.

6
D. Menjadikan Islam sebagai Gagasan untuk Membangun Indonesia
“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama
bagimu”. (QS. Al – ma’idah : 3). Berdasarkan ayat di atas, telah jelas
bahwasannya islamlah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT dan
Allah telah meneyempurnakannya dengan memberikan suatu mukjizat
kepada Rasulullah SAW berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia.
1. Islam itu utuh
Islam adalah aqidah dan ibadah, negara dan kewarganegaraan,
toleransi dan kekuatan, moral dan material, peradaban dan perundang-
undangan. Sesungguhnya seorang dengan hukum islamnya dituntut untuk
memperhatikan semua persoalan umat, dari berbagai aspek kehidupan.

2. Menjadikan islam sebagai landasan pemikiran umat


Islam meliputi seluruh kejadian yang ada di bumi, dengan Al-qur’an
islam berbicara, dengan sunnah islam bertindak, dengan ijtihad islam
bertahan. Islam mampu tegak di tengah badai peperangan pemikiran,
islam mampu melawan arus penyesatan umat lewat ghozwul fikr-nya dan
mencegah injeksi virus-virus kemusyrikan terhadap umat. Islam pantas
dijadikan sebagai landasan, karena ia bersifat syamil dan kamil. Syamil
berarti menyeluruh sedangkan kamil berarti sempurna.
Indonesia adalah negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia.
Indonesia adalah awal mula peradaban manusia tercipta, di sanalah
tempat orang-orang cerdas pertama kali bermukim, tempat di mana
atlantis berada tersebar di daerah Indonesia.
Indonesia merupakan tanah leluhur yang harus dipertahankan,
dilindungi dan dijaga, karena Indonesia adalah bangsa yang besar dengan
budaya yang beragam. Oleh karena hal itu pula Indonesia memiliki potensi

7
dan peluang yang besar untuk dimasuki oleh budaya dan pemikiran barat
lewat arus globalisasinya.

E. Peran Strategis Mahasiswa dalam Rekayasa Sosial


“Setiap kali saya menghadapi masalah – masalah besar, maka yang ku
panggil adalah anak muda” (Umar bin Khatab). Dari pernyataan Umar r.a di
atas telah jelas bahwasannya pemuda menjadi alternatif pertama sebagai
problem solving yang dipercaya dapat menyelesaikan masalah. Begitu juga,
ketika berbicara tentang rekayasa sosial atau perubahan sosial, belum
lengkap jika tidak membahas tentang pemuda, khususnya mahasiswa. Jika
menilik sejarah bangsa Indonesia yakni pada masa pergerakan kemerdekaan
(tahun 1908, 1928, dan 1945), penjungkalan orde lama, peristiwa malari, aksi
protes terhadap kebijakan NKK/BKK, lengsernya Soeharto, dan sebagainya
sudah cukup menjadi bukti bahwasannya mahasiswa merupakan agen
perubahan (agent of change). Dapat dilihat bahwa mahasiswa merupakan
kelompok pembaharu dan berperan aktif dalam proses perubahan sosial
yang terjadi di kalangan masyarakat. Mahasiswa mempunyai peran yang
sangat penting dalam upaya perubahan sosial, menurut Arbi Sanit ada dua
peran pokok yang selalu tampil mewarnai setiap aktivitas gerakan
mahasiswa. Pertama, sebagai kekuatan korektif terhadap penyimpangan
yang terjadi. Kedua, sebagai penerus kesadaran masyarakat luas akan
problema yang terjadi sehingga ia senantiasa melahirkan berbagai alternatif
pemecahan masalah (problem solving)
Analisis pemasalahan Social Engineering (Rekayasa Sosial) dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal
maupun eksternal dilihat dari aspek :

8
1. KEKUATAN (Strength)
a. Memberikan pegangan kepada masyarakat yang bersangkutan untuk
mengadakan pengendalian sosial (Social Control)“.
b. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju,
c. Mengukuhkan pola-pola kebiasaan dan tingkah laku yang terdapat
dalam masyarakat,
d. Untuk memberikan pedoman kepada warga masyarakat,

2. KELEMAHAN (Weakness)
a. Rekayasa sosial timbul akibat adanya sentimen atas kondisi manusia.
Untuk itu perlu adanya perombakan yang dimulai dari cara
pandang/paradigma manusia atas sebuah perubahan.
b. Masyarakat pada umumnya mempercayai sesuatu apabila mayoritas
persepsi yang berkembangkan merujuk pada pembenaran hal
tersebut.
c. Hukum sebagai rekayasa sosial itu berarti memberikan kekuasaan
yang amat penuh kepada pemerintah.

3. PELUANG (Opportunity)
a. Kontak dengan kebudayaan lain,
b. Sistem terbuka lapisan masyarakat,
c. Sistem pendidikan formal yang maju
d. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu.
4. TANTANGAN / HAMBATAN (Threats)
a. Kurangnnya hubungan masyarakat dengan yang lain

9
b. Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk. Jumlah
penduduk yang terus meningkat
c. Sistem terbuka lapisan masyarakat (open stratification), Sistem ini
memungkinkan seseorang untuk menaikkan kedudukan sosialnya
karena ada rasa tidak puas atas kedudukan sosialnya sendiri.

10
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Kehidupan di dunia tidaklah bersifat statis dan tetap, tetapi bersifat
dinamis dan selalu berubah seperti halnya perubahan kedudukan roda saat
berputar. Begitu juga dengan kehidupan bermasyarakat yang senantiasa
mengalami dinamika perubahan sosial. Terdapat empat hal yang terkait
dengan perubahan sosial itu sendiri yaitu : perkembangan teknologi, konflik
sosial, kebutuhan adaptasi dengan sistem sosial dan pengaruh dari idealisme
dan ideologi pada aktivitas sosial. Hal ini tentunya akan mempengaruhi cara
berfikir masyarakat dalam menyikapi masalah sosial yang ada.
Dalam dinamika perubahan sosial selalu ada perencanaan dan manipulasi
keadaan sosial. Sehingga akan mengakibatkan adanya perbedaan antara
perubahan individu maupun perubahan sosial. Dalam perubahan individu
berlaku unplanned social change(perubahan sosial yang tidak terencana). Hal
ini terjadi karena kemampuan respect feeling tiap individu berbeda-beda.
Sedangkan perubahan sosial adalah perubahan yang memiliki perencanaan
tujuan dan strategi sehingga disebut planned social change (perubahan sosial
terencana).
Di dalam mekanisme perubahan sosial dibutuhkan konsep-konsep dasar
sebagai model perubahan sosial dalam upaya memecahkan masalah. Konsep
rekayasa sosial itu berupa planned social change (perubahan sosial
terencana). Karena semua rekayasa merupakan alat untuk mencapai sebuah
misi.
“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama
bagimu”. (QS. Al – ma’idah : 3).

11
Untuk memberikan pedoman kepada warga masyarakat, bagaimana
mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-
masalah dalam masyarakat yang terutama menyengkut kebutuhan-
kebutuhan pokok.
Masyarakat pada umumnya mempercayai sesuatu apabila mayoritas
persepsi yang berkembangkan merujuk pada pembenaran hal tersebut
sehingga kelompok masyarakat intelektual sering kali terlibat dalam perang
cara pandang maupun gagasan yang terkesan ‘ego’ demi sebuah pengakuan
atas cara berpikir dari masing-masing pihak.
Sistem terbuka ini memungkinkan adanya gerak social vertikal sehingga
memberi kesempatan seseorang untuk maju. Adanya kesempatan untuk
menaiki stratifikasi tinggi yang disediakan oleh sistem ini mendorong
seseorang melakukan perubahan menuju ke arah yang lebih baik.
Kondisi masyarakat yang heterogen dan bersifat terbuka. Banyaknya
penduduk dengan berbagai latar pendidikan, pendapatan, mata pencaharian
dan adat istiadat menyebabkan kondisi individu dalam masyarakat berada
dalam kondisi persaingan dan peniruan sesuatu yang dianggap lebih baik.

12
BIOGRAFI

Muhammad Arrijal Ardha, lahir di Ambarawa pada tanggal 28 Maret 2000,


Putra kedua dari pasangan Bapak Riswanto dan Ibu Wagini.
Pendidikan penulis dimulai dari tingkat Sekolah Dasar di SD Negeri 3
Sukoharjo 1 tahun 2006 s/d 2012. Melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 1 Sukoharjo tahun 2012 s/d 2015, kemudian melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMK KH GHOLIB Pringsewu tahun 2015
s/d 2018. Lalu melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi yakni ke
perguruan tinggi UIN Raden Intan Lampung pada tahun 2018 jurusan Ekonomi
Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Selama menjadi Mahasiswa di UIN Raden Intan Lampung penulis aktif di
Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Pembinaan Dakwah (UKM BAPINDA), Lembaga
Dakwah Fakultas Ikatan Rohani dan Intelektual Mahasiswa (LDF IKRIMAH),
Kelompok Studi Ekonomi Islam Raden Intan Sharia Econimic Forum (KSEI RISEF),
Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syari’ah (HMPS ES) dan Ikatan
Mahasiswa Muslim Pringsewu (IKAMM Pringsewu), serta di akhir masa
perkuliahan penulis mendapatkan kesempatan mengikuti Latihan Mujtahid
Dakwah Nasional (LMDN) ke 209 yang diadakan oleh Masjid Salman ITB.

Bandar Lampung, 2 Februari 2023

Muhammad Arrijal Ardha

13

Anda mungkin juga menyukai