Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOPERASI UNIT DESA


Disusun untuk memenuhi tugas Ekonomi Koperasi dan UMKM

Dosen pengampu:Ok Sofyan Hidayat SE.M.Si.Ak.Ca

Oleh:

-ALYA FEBRINA HARAHAP (7213510022)

-KASAH K. SIGALINGGING (7213510045)

-SIAT PUTRI KEBEAKAN (7213510014)

KELAS D

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

i
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Koperasi
Unit Desa ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dosen pada Mata Kuliah Ekonomi Koperasi Dan UMKM. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Koperasi Unit Desa bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ok Sofyan Hidayat, selaku


Dosen Mata Kuliah Ekonomi Koperasi Dan UMKM yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................. ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................................................... 1

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koperasi Unit Desa....................................................................................... 2

2.2 Dasar Hukum Koperasi Unit Desa................................................................................... 4

2.3 Dasar-dasar Pembentukan KUD...................................................................................... 5

2.4 Tujuan pembentukan KUD.............................................................................................. 5

2.5 Manfaat dan Fungsi KUD................................................................................................. 5

BAB 3 PENUTUP

A.Kesimpulan........................................................................................................................ 8

B.Saran.................................................................................................................................. 8

iii
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Saat ini kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin masih terjadi dan pemerataan ekonomi
belum sepenuhnya menyentuh sampai pelosok desa. Kita ketahui bahwa sebagian besar
penduduk Indonesia tinggal didaerah pedesaan dan berprofesi sebagai petani kecil karena lahan
yang terbatas dan sempit. Semua masyarakat pedesaan masih berorientasi pada cara
meningkatkkan,ekonomi hampir semua sibuk untuk bekerja seperti: bertani,berdagang,berternak
dan lain-lain. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus menjadi
prioritas utama dalam rencana strategi dan kebijakan pembangunan di Indonesia. Jika tidak maka
jurang pemisah antara kota dan desa akan semakin tinggi terutama dalam hal
perekonomian.Salah satu unit usaha yang diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi
bangsa, khususnya ekonomi pedesaan adalah Koperasi Unit Desa (KUD), yang telah terbentuk di
masing-masing desa. Dasar terbentuknya KUD di masing-masing desa tersebut untuk
menggerakkan roda ekonomi pedesaan dan juga untuk menunjang pembangunan desa.
Terbentuknya KUD di masing-masing desa, diharapkan mampu membantu masyarakat desa
guna memberikan rasa aman, nyaman dan terpercaya dalam melakukan roda usaha ekonomi
pedesaan.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian KUD ?
2. Apa dasar hukumnya ?
3. bagaimana dasar pembentukan KUD?
4. Apa tujuan dibentuknya KUD?
5. Apa manfaat dan fungsi masyarakat?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berikut adalah tujuan dari makalah ini :
1. Untuk mengetahui tentang KUD ;
2. Mengetahui dasar – dasar hukumnya ;
3.Mengetahui cara pembentukan suatu unit Usaha;
4. Mengetahui sturktur – strukturnya ;
5.Cara membangun perekonomian desa.
1
Bab 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian koperasi unit desa

koperasi unit desa (KUD) merupakan kesatuan ekonomi terkecil dari kerangka pembangunan
pedesaan yang merupakan suatu wadah organisasi dan pengembangan bagi berbagai kegiatan
ekonomi diwilayah yang bersangkutan.Dengan kata lain Koperasi Unit Desa dapat diartikan
sebagai gabungan usaha bersama koperasi - koperasi pertanian atau koperasi-koperasi desa yang
terdapat diwilayah unit desa.

Koperasi Unit Desa dibentuk oleh warga desa dari suatu desa atau sekelompok desa-desa yang
disebut unit desa, yang merupakan suatu kesatuan ekonomi masyarakat kecil. Sedangkan
prosedur pembentukan dan pengesahannya harus disesuaikan dengan peraturan perundang-
undangan perkoperasian yang berlaku.

Koperasi Unit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan
berlokasi didaerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan.
Menurut instruksi presiden Republik Indonesia No 4 Tahun 1984 Pasal 1 Ayat (2) disebutkan
bahwa pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat layanan kegiatan
perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program lintas
sektoral. Adanya bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menikmati
kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai
dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit kepada
pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama didaerah pedesaan Dalam
menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang berkaitanlangsung dengan kepentingan
anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya. Melihat kebutuhan anggota
beraneka ragam, maka usaha koperasi multipurpose yaitu koperasi yang mempunyai beberapa
bidang usaha, misalnya simpan pinjam, perdagangan, produksi, konsumsi, kesehatan, dan
pendidikan. Koperasi yang termasuk dalam multipurpose adalah Koperasi Unit Desa (KUD).

2
KUD menjadi tumpuan harapan petani di daerah kerjanya serta merupakan salah satu
kelembagaan agribisnis dalam mendukung pengembangan system agribisnis di pedesaan. Agar
KUD dapat melakukan peranannya dengan baik, maka KUD harus dikelola secara produktif,
efektif, dan efisien untuk mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah
dan manfaat sebesarbesarnya bagi anggotanya, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha
yang lainnya. Pengelolaan yang dimaksud adalah seluruh komponen yang ada dalam perusahaan
seperti pemasaran, produksi, keuangan, personil, pembelian, system informasi manajemen dan
organisasi. Faktor-faktor yang berpengaruh yang dibentuk oleh faktor internal, yakni faktor
peran serta anggota, aktivitas dan sumber daya manusia serta faktor eksternal terhadap kinerja
KUD. Ini dapat diinterpretasikan bahwa peran serta anggota merupakan faktor penentu terhadap
kinerja KUD di Provinsi Bali. Berarti pada setiap kegiatan pengelola harus melibatkan anggota
secara aktif jika ingin KUD berhasil, seperti membuat perencanaan, meningkatkan modal
koperasi dengan cara meningkatkan partisipasi anggota dalam proses pemupukan modal, dll.
Pada dasarnya orang masuk suatu badan usaha dengan tujuan mendapatkan manfaat. Pengurus
KUD harus menunjukkan manfaat masuk KUD kepada para anggota dan masyarakat dengan
melakukan tindakan nyata seperti merealisasikan pembagian SHU pada saat RAT dan
menunjukkan distribusi SHU ke simpanan sukarela sesuai dengan aktivitas yang telah dilakukan
kepada KUD. Faktor aktivitas berupa perputaran modal kerja merupakan faktor yang
berpengaruh terhadap efektivitas manajemen KUD di Provinsi Bali dalam mencetak nilai
penjualan dengan mengunakan modal kerja serta mengubah penjualan itu menjadi keuntungan.
Karenanya periode perputaran modal kerja dimulai dari saat di mana kas diinvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai saat di mana kembali lagi menjadi kas.Namun perlu
diingat bahwa makin pendek periode perputaran modal kerja berarti makin cepat perputarannya
atau makin tinggi tingkat perputarannya sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Sebaliknya
makin panjang periode perputaran modal kerja berarti makin lambat perputarannya atau makin
rendah tingkat perputarannya sehingga dapat menurunkan keuntungan. Rasio perputaran rata-rata
piutang (PRrP) menunjukkan cepat lambatnya piutang dapat ditagih, di mana kondisi aktual di
KUD masih banyak piutang usaha karena terlalu lama pelunasannya seperti tagihan rekening
listrik di beberapa KUD yang mana pembayaran listrik ditalangi oleh KUD.

3
Piutang Kredit usaha tani/kredit ketahanan pangan mengakibatkan lamanya aktiva mengendap
pada piutang usaha yang memperlambat berputaran modal kerja pad akhirnya menurunkan
memperoleh keuntungan pada suatu periode tertentu. Hal ini akan mempunyai dampak terhadap
efektivitas manajemen KUD di Provinsi Bali dalam mencetak nilai penjualan dengan
mengunakan total modal kerja, serta mengubah penjualan itu menjadi keuntungan. KUD di
Provinsi Bali efektif mencetak nilai penjualan dengan mengunakan total modal kerja, serta
mengubah penjualan itu menjadi keuntungan, jika cepatnya periode perputaran modal kerja akan
meningkatkan keuntungan. Sebaliknya kurang efektif mencetak nilai penjualan dengan
mengunakan total modal kerja, serta mengubah penjualan itu menjadi keuntungan, jika lambat
periode perputaran modal kerja dan rendahnya keuntungan. Dengan kata lain efektif tidaknya
KUD di Provinsi Bali mengunakan total modal kerja perusahaan untuk memperoleh keuntungan
sangat tergantung pada faktor cepat atau lambatnya periode perputaran modal kerja. Kualitas
sumber daya manusia KUD meliputi manajer, pengawas, dan karyawan merupakan faktor
penentu keberhasilan KUD. Makin tinggi kualitas SDM KUD, maka kemungkinan berhasil
makin tinggi, berarti kinerja KUD akan semakin bagus. Namun kualias SDM KUD di Bali belum
sesuai dengan harapan, karena sulitnya mendapatkan karyawan yang suka bekerja untuk KUD
dengan ”upah/gaji” yang wajar. Pendidikan yang relatif rendah juga menyebabkan sulitnya
mendidik mereka untuk mampu memahami persoalan-persoalan tataniaga serta
memperhitungkan kondisi-kondisi daerah kerjanya.

2.2 Dasar hukum koperasi unit desa


berdasarkan instruksi Presiden no.4 tahun 1973 tanggal 5 Mei 1973 yang merupakan
pedoman mengenai pengaturan dan pembinaan unit desa. Kemudian Inpres no.4 tahun 1973 itu
disempurnakan oleh Instruksi Presiden no.2 tahun 1978 tentang peningkatan fungsi BUUD dan
KUD dalam rangka pembangunan secara organisasi ekonomi . Selaaanjutnya Instruksi Presiden
no.2 tahun 1978 lebih disempurnakan lagi oleh Inpres no.4 tahun 1984 tentang pembinaan dan
pengembangan KUD.pengembangan KUD diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat layanan
kegiatan perekonomian didaerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan nasional dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui program lintas
sektoral. bantuan dari pemerintah tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menikmati
kemakmuran secara merata dengan tujuan masyarakat yang adil makmur akan juga tercapai
dengan melalui pembangunan dibidang ekonomi, misalnya dengan memberikan kredit kepada
pihak-pihak yang ekonominya masih lemah atau rakyat kecil terutama didaerah pedesaan.
4
Dalam menjalankan usaha koperasi diarahkan pada usaha yang berkaitan langsung dengan
kepentingan anggota, baik untuk menunjang usaha maupun kesejahteraannya.
2.3 Dasar Dasar pembentukan KUD
Dasar pembentukan unit Usaha Koperasi Unit Desa dibentuk berdasarkan kebutuhan
pelayanan kepada anggota seperti usaha simpan pinjam atau kredit candak kulak, sarana-sarana
pertanian, memasarkan produksi anggota dan lain-lainnya.
Usaha atau kegiatan yang sifatnya musiman/sementara atau sifatnya kerjasama, tidak turut
mengolah secara langsung, hanya mengharapkan jasa, tidak perlu dibentuk sebagai unit,
namanya tetap usaha, misalnya sewa/kontrak/komisi. Akan tetapi kalau usaha tersebut sifatnya
bersambung (terus menerus) itu memerlukan penanganan secara khusus dan personil yang
mengelolanya pun secara khusus dan bersambung, maka hal itu baru harus dibentuk unit.

2.4 Tujuan pembentukan koperasi unit desa


KOPERASI UNIT DESA ( K U D )
Menurut Pasal 3 UU perkoperasian RI No. 25 Tahun 1992, bahwa tujuan koperasi adalah
“Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945″,
Sedangkan tujuan dari KUD sesuai yang telah dinyatakan dalam Anggaran Dasar Koperasi Unit
Desa, yaitu mengembangkan ideologi dan kehidupan perkoperasian, mengembangkan
kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada kerja pada umumnya, mengembangkan
kemampuan ekonomi, daya kreasi dan kemampuan usaha para anggota dalam meningkatkan
produksi dan pendapatannya.

2.5 MANFAAT DAN FUNGSIKOPERASI UNIT DESA (KUD)


Manfaat yang diberikan KUD dalam pembangunan masyarakat pedesaan:
● a. KUD sudah mampu memotivasi dan meningkatkan daerah kerja masyarakat desa
● b. KUD sudah mampu mendekatkan produsen (petani) dengan konsumen
● c. KUD sudah mampu mengembangkan industry kecil dan pengerajin
● d. KUD memperkenalkan dan mengajarkan kemajuan teknologi di bidang produksi
● e. KUD mampu merangsang pertumbuhan kesempatan kerja

FUNGSI KOPERASI UNIT DESA ( K U D )


Fungsi koperasi dalam kegiatan perekonomian desa:
5
● a. Memberi kredit dengan bunga rendah dan syarat yang ringan
● b. Penyediaan dan pengukuran sarana produksi serta barang dan jasa keperluan sehari-
hari
● c. Pengolahan dan pemasaran hasil produksi
● d. Kegiatan perekonomian lainnya sesuai dengan Impres No2 tahun 1978

Peranan Koperasi Unit Desa


menurut Muslimin Nasution:
a. Peranan primer antara lain
• Meningkatkan efisiensi sektor pertanian sehingga memiliki daya tampung yang besar bagi
lapangan kerja di pedesaan
• Mengurangi kebocoran nilai tambah sector pertanian, dimana kelemahan sistem
kelembagaan pertanian dapat diminimisasi
• Menghimpun semua daya masyarakat berpendapatan rendah agar mampu terjun ke dalam
bisnis yang bersekala lebih besar
• Menghimpun semua daya masyarakat berpendapatan rendah agar mampu terjun ke dalam
bisnis yang bersekala lebih besar
• Memberi jaminan terhadap risiko yang dihadapi oleh anggota masyarakat berpendaptan
rendah
b. Peranan sekunder antara lain
• Koperasi berfungsi sebagai penghubung atau sebagai lembaga yang menapung kegiatan antar
sektoral di pedesaan yang dimiliki oleh pengusaha kecil.
keberadaan koperasi unit desa (KUD) harus tetap dipertahankan sehingga koperasi dapat menjadi
kekuatan ekonomi di setiap desa.Inilah yang harus dibenahi dengan menghidupkan kembali
peran koperasi di setiap pelosok desa melalui semangat baru. Hal-hal yang perlu dilakukan
sebagai berikut :
• Melatih generasi muda yang potensial di setiap desa dan membinanya dengan baik maka KUD
pun akan tumbuh di setiap desa serta melibatkan langsung generasi muda sebagai pengelola.
• Melibatkan unsur masyarakat di setiap desa sebagai pengawas koperasi.
• Menjadikan seluruh warga masyarakat sebagai anggota akan menjadikan koperasi disetiap desa
kuat dan tumbuh berkembang.

6
Upaya Mempertahankan Koperasi Unit Desa yang harus diperhatikan untuk meningkatkan
kesejahteraan petani :
a. Modal
Langkah yang paling mungkin untuk mendapatkan dana murah adalah adanya dukungan modal
dari pemerintah melalui APBD dan APBN.

b. Pengurus dan Manajer yang terlatih


Pengurus dan manajer koperasi unit desa harus jujur, bijaksana dan harus memiliki jiwa
kewirausahaan. Dan harus ada manajer yang terlatih bila ada dukungan dana yang kuat.

c. Kemitraan yang terus berlanjut


KUD harus menjalin kemitraan untuk berkelanjutan program-programnya. Disini KUD harus
menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak perbankan sebagai penyedia dana, dengan
pabrik/ gudang pupuk untuk mendapatkah harga yang lebih murah, menjalin hubungan dengan
Bulog untuk pembelian beras.

d. Dukungan dari pemerintah


Pemerintah juga harus memberikan dukungan yang kuat dari sisi permodalan KUD dan
kebijakan.

e. Dukungan dari anggota


Anggota KUD sebaiknya mendukung program KUD untuk mewujudkan kesejahteraan mereka
sendiri. Dengan kemampuan KUD membeli gabah petani dengan harga pantas dan penyediaan
pupuk dengan harga bersaing, maka anggota dengan sendiri akan bertransaksi dengan KUD.

f. Mengutamakan pelayanan kebutuhan anggota


Pelayanan yang diberikan KUD kepad anggota seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan
anggota. Misalnya mayoritas anggota adalah petani maka seharusnya penyediaan pupuk dan
pembelian gabah menjadi bisnis utamanya.
.

7
Bab 3
A.KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan KUD diarahkan
sepenuhnya kepada keinginan masyarakat desa. Pemerintah hanya berinisiatif agar
masyarakat desa dalam kegiatan ekonominya mau bergabung dalam KUD.
Koperasi unit desa sebagai satu bentuk koperasi harus tunduk pada Undang-Undang
Nomor 12/1967 dan Undang-Undang Nomor 25/1992 dan berstatus badan hukum.
Kegiatan BUUD dan KUD masih banyak tergantung kepada kemudahan-kemudahan dari
pemerintah seperti penyaluran sarana produksi pertanian, mengadakan pembelian dan
penjualan gabah untuk pengadaan pangan, kredit candak kulak dan kegiatan lain
berdasarkan inisiatif KUD sendiri.

Pengembangan koperasi unit desa ditujukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan


peranan serta tanggung jawab masyarakat pedesaan agar mampu mengurusi diri sendiri
secara nyata serta meningkatkan taraf hidupnya.

B.SARAN
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha
untuk meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara  meningkatkan kinerja anggota
koperasi dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita
juga bisa memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada
dikoperasi untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi
produk dari koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari
tahun ke tahun dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus
menjadikan koperasi yang ada Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita
memberi perubahan yang ada untuk lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar
menjadi lebih baik lagi.
8

Anda mungkin juga menyukai