Anda di halaman 1dari 14

“Peranan Koperasi dalam Program Pengembangan Ekonomi Secara

Nasional Untuk Mewujudkan Kemakmuran Yang Adil”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Perkoperasian

DISUSUN OLEH :

BELINDA PRAMESWARI

NIM. 045108296

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Koperasi dalam Program
Pengembangan Ekonomi Secara Nasional Untuk Mewujudkan Kemakmuran Yang Adil”
tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihat, tantangn tersebut bisa teratasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan erima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Lailatus Sholihah
selaku dosen atau tutor matakuliah Bahasa Indonesia atas bimbingan, pengarahan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis meyadari bahwa masih banhyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sanat penulis harapkan dari pembaca
sekaian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.

Kudus, 23 November 2022

Penulis

i
Table of Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i

BAB I.................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2

BAB II................................................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................3

2.1 Pengertian Koperasi..................................................................................................................3

2.2 Sejarah Koperasi.......................................................................................................................3

2.3 Peranan koperasi.......................................................................................................................4

BAB III..............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN................................................................................................................................5

3.1 Perkembangan Kondisi Koperasi di Indonesia saat ini...........................................................5

3.1 Kendala Berkembangnya Perkoperasian di Indonesia...........................................................6

3.3 Kebutuhan Masyarakat Indonesia terhadap Koperasi saat ini.............................................7

3.4 Peran Koperasi Indonesia dalam Program Pengembangan Ekonomi Nasional.............8

BAB IV.............................................................................................................................................10

PENUTUP.......................................................................................................................................10

4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10

3.2 Sumber Referensi....................................................................................................................10

ii
BAB I

1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi pada dasarnya adalah pembentukan badan usaha yang bertujuan untuk
menggalang kerja sama di antara orang-orang yang mempunyai keterbatasan ekonomi guna
mencapai tujuan bersama. Pembentukan badan usaha koperasi tersebut dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi para anggota, baik yang bersifat individual
maupun kelompok. Namun dalam perkembangannya, koperasi yang salah satu lembaga
ekonomi harus siap mencari untung dan bukannya sekedar mengejar sisa hasil usaha (SHU)
setia berperan dalam perekonomian nasional. Perekonomian nasional dengan demikian
menjadi sangat vital dalam usaha pemenuhan cita-cita tersebut. Perekonomian yang tujuan
utamanya adalah pemerataan dan pertumbuhan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebab, tanpa perekonomian nasional yang kuat dan memihak rakyat maka mustahil cita-cita
tersebut akan tercapai. Kuncinya harus ada strategi ekonomi makro-mikro yang ramah pada
pasar tetapi juga ada keberpihakan pada sektor ekonomi rakyat. Ekonomi makro-mikro tidak
bisa dipisahkan dan dianggap berdiri sendiri,sebaliknya keduanya harus seimbang dan saling
meneguhkan. Beberapa pengertian Koperasi menyebutkan, “Koperasi adalah suatu
perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui
suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing
memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia
menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan”.
Para pengelola koperasi di Indonesia, yang mewakili unsur gerakan yang berbasis
pada masyarakat pun tentu harus punya kebijakan dan strategi lain untuk mengembangkan
koperasi. Campur tangan pemerintah melalui berbagai aturan dan kebijakan bahkan saat
pembentukan pengurus pada lembaga-lembaga koperasi dari pusat hingga kabupaten praktis
masih terpusat kepada kepentingan penguasa. Artinya pemerintah masih memiliki kekuasaan
besar dalam membina koperasi yang pada akhirnya melenceng dari tujuan utama koperasi.
Tentunya hal ini merupakan motivator bagi para anggota yang bergabung dalam koperasi
untuk menghadapi persaingan dan diperlukan insentif individu sudah tidak dapat dielakan.
Sehingga koperasi diharapkan akan mampu memainkan peranannya cari kegiatan yang kecil
saja sesuai dengan kondisi pasar di lingkungannya. Dengan demikian koperasi dapat
bertumbuh, berkembang secara efisien dengan tetap memainkan peranannya sebagai gerakan
ekonomi rakyat. Keberhasilan Indonesia untuk dapat bertahan dari dampak krisis

2
keuangan global yang tengah melanda negara-negara barat tidak terlepas dari peran koperasi
serta usaha mikro, kecil dan menengah. Karena menilik dari perkembangan koperasi, serta
usaha mikro, kecil dan menengah lima tahun terakhir maka berarti arah dan kebijakan
pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah tepat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Perkembangan Kondisi Koperasi di Indonesia saat ini?
2. Apa Kendala Berkembangnya Perkoperasian di Indonesia?
3. Apa Kebutuhan Masyarakat Indonesia terhadap Koperasi saat ini?
4. Apa Peran Koperasi Indonesia dalam Program Pengembangan Ekonomi Nasional?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk dapat mengetahuin bagaimana perkembangan kondisi koperasi di indonesia
saat ini.
2. Untuk mengetahui apa saja kendala berkembangnya perkoperasian di Indonesia.
3. Untuk dapat mengetahui apa kebutuhan masyarakat indonesia terhadap koperasi saat
ini.
4. Untuk dapat mengetahui apa peran koperasi indonesia dalam program pengembangan
ekonomi nasional.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi

Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015, Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang, seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
azas kekeluargaan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian. Koperasi didirikan dan melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai
kejujuran, keterbukaan, tenggungjawab sosial dan peduli terhadap orang lain. “Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dnegan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.” Ikatan Akuntan Indonesia dalam
PSAK No.27, (2015:27.3) Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diambil spulan
bahwa koperasi adalah sebuah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan serta dapat meningkatkan taraf hidup anggotanya, karena koperasi bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya secara bersama-sama yang dilandasi
dengan prinsip koperasi.

2.2 Sejarah Koperasi


Koperasi adalah Suatu organisasi atau suatu bisnis yang didirikan oleh seorang atau
beberapa anggota untuk mencapai tujuan bersama dan untuk mencapai keuntungan bersama
yang berdasarkan asas kekeluargaan. Suatu bentuk usaha yang juga dapat menolong
anggotanya untuk memenuhi kebutuhan anggotanya dalam kehidupan sehari- hari. Dengan
adanya koperasi bisa membuat anggota yang satu dan yang lain jika sebelumnya belum dekat
membuat beberapa anggota itu saling kenal dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarah
koperasi dimulai dari hasil usaha kecil yang tidak spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil.
Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari
penderitaan . Koperasi di Indonesia pertama kali didirikan pada tahun 1895 di Leuwiliang

4
yang didirikan oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja (Patih Purwokerto) dkk. Koperasi
tersebut merupakan koperasi simpan pinjam yang diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden” yang berarti “Bank Simpan Pinjam para Priyayi
Purwokerto”. Yang ditujukan untuk membantu teman mereka sesama pegawai negeri pribumi
agar terbebas dari hutang. Setelah itu dikembangkan oleh De Wolf Van Westerrode asisten
Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas.
Selanjutnya, muncul Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 dan Sarikat Islam yang
didirikan tahun 1911 yang menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga
dan keperluan sehari- hari. Pada tanggal 12 Juli 1947 gerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya. Kemudian hari itu
ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia. Kongres Koperasi pertama menghasilkan
beberapa keputusan :
1. mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia
2. menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

2.3 Peranan koperasi


Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3, peran koperasi dalam perekonomian
adalah untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Perkembangan Kondisi Koperasi di Indonesia saat ini


Dalam 2 dasawarsa terakhir ini telah terjadi perubahan yang amat cepat dan radikal
dao dunia politik maupun ekonomi, yang terkait satu dengan lainnya. Perdagangan luar
negeri meningkat tajam, perusahaan multinasional dan transnasional semakin banyak
didirikan, demikian pula sistem keuangan dan perbankan internasional.
Bagaimana kondisi koperasi di Indonesia pada saat ini? Tentang kondisi perkembangan
Indonesia pada saat ini, seorang pengamat Koperasi, Prof. Dawam Raharjo menyatakan,
"dibandingkan dengan sektor lain, yaitu BUMN dan swasta, operasi merupakan aktor
ekonomi yang paling tertinggal perkembangannya.
Tentang kinerja koperasi Indonesia, Dawan menyatakan bahwa dewasa ini jumlah
koperasi secara nasional meliputi 57.511 unit, tetapi yang tergolong aktif hanya sebanyak
44.707 unit. Jumlah anggotanya mencakup 21.591 juta orang. Dengan terjadinya krisis
ekonomi yang masih berkepanjangan hingga kini Maia koperasi yang benar-benar aktif bisa
jadi sangat berkurang. Dari aspek gerakannya, pada dewasa ini koperasi juga dalam kondisi
yang lemah karena masih terpecah-pecah dalam menyikapi kepengurusan DEKOPIN, wadah
tunggal gerakan koperasi Indonesia. Dalam kondisi seperti ini sulit diharapkan DEKOPIN
akan dapat berfungsi secara efektif sebagai pembawa aspirasi gerakan koperasi dan sekaligus
sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan koperasi.
Perkembangan koperasi hingga saat ini masih didominasi oleh koperasi simpan
pinjam, koperasi sektor riil belum menunjukkan perkembangan signifikan, padahal koperasi
ini yang diharapkan dapat menghasilkan added value besar. Koperasi sektor riil yang masih
bertahan dan berkembang dengan segala keterbatasnya adalah Koperasi Peternak dan
Koperasi Tahu Tempe dengan jumlah yang semakin berkurang termasuk anggotanya.
Koperasi konsumen masih mencoba untuk bertahan walaupun pangsa pasarnya semakin
tergerus dengan swalayan modern yang semakin menjamur. Konsekuensinya koperasi yang
menjadi unggulan baik secara nasional maupun internasional adalah koperasi simpan pinjam.
Secara umum, menurut Djabarudin Djohan kondisi koperasi nasional masih
menghadapi kelemahan mendasar seperti: (1) bisnis koperasi kebanyakan masih dibawah
skala ekonomi, (2) lemah dalam aspek bisnis mulai dari permodalan, manajemen, akses

6
pasar, (3) sulit akses pada lembaga keuangan, (4) profesionalisme sumber daya manusia
koperasi masih rendah dan ( 5) sulit bersaing di pasar. Citra koperasi juga belum kunjung
membaik, banyak koperasi hanya sekedar papan nama, yang berdiri sekedar memanfaatkan
kemudahan persyaratan, banyak koperasi bodong merugikan masyarakat, sehingga koperasi
bukan mensejahterakan tetapi menyengsarakan anggota karena gagal membayar simpanan.
Koperasi simpan pinjam yang membebani bunga pinjaman tinggi, koperasi bukan sebagai
penolong anggota tetapi menjerat anggota dengan bunga yang besar, dan masih banyak lagi
keluhan terhadap koperasi.

3.2 Kendala Berkembangnya Perkoperasian di Indonesia


Dalam perjalanannya, koperasi tidak bergerak dengan lancar sesuai pada jalannya.
Pasang surut dan sepak terjang koperasi selalu menyertai disetiap perkembangannya. Bahkan
koperasi juga terus mengalami kendala-kendala. Berikut adalah beberapa kendala pokok yang
dihadapi oleh koperasi di Indonesia:
a. Koperasi Jarang Peminatnya
Koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada pandangan yang berkembang dalam
masyarakat bahwa koperasi adalah usaha bersama yang diidentikkan dengan masyarakat
golongan menengah ke bawah. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat
tentang koperasi.
b. Kualitas Sumber Daya yang Terbatas
Koperasi sulit berkembang disebabkan oleh banyak faktor, yaitu bisa disebabkan Sumber
Daya Manusia yang kurang. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus
koperasi. Seperti yang sering dijumpai, pengurus koperasi biasanya merupakan tokoh
masyarakat sehingga dapat dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang
menyebabkan ketidakfokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap
jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas.
c. Banyaknya Pesaing dengan Usaha yang Sejenis
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi, tetapi kita harus mengetahui
bagaimana menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau
tidak mau kita akan tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi
akan survive dan dapat berkembang.
d. Keterbatasan Modal
Pemerintah perlu memberikan perhatian kepada koperasi yang memang kesulitan dalam
masalah permodalan. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas usahanya

7
sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah, masyarakat
merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih
dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal
koperasi.
e. Partisipasi anggota
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang
ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan
bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
f. Perhatian pemerintah
Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi
mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja
membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalu
mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat
pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang dapat
membantu perkembangan koperasi.
g. Manajemen koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat
berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.
Salah satu kendala utama yang dihadapi pertumbuhan koperasi adalah rendahnya
tingkat kecerdasan dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap koperasi, dan banyak partai
politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Koperasi di Indonesia
masih sangat lemah. Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi. Boleh dikatakan koperasi
di Indonesia berjalan di tempat. Kemudian perkembangan koperasi di Indonesia diantaranya
merupakan dorongan dari atas (top down) bukan berasal dari kesadaran anggota sepenuhnya
(bottom up), serta pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat
mengapa koperasi Indonesia sulit maju.

3.3 Kebutuhan Masyarakat Indonesia terhadap Koperasi saat ini


Pada era kebangkitan pasca pandemi, masyarakat masih sibuk mengontrol
ekonominya masing-masing. Ini adalah masa-masa yang cukup sulit karena semua orang
harus mulai bangkit dari keterpurukan ekonomi pasca pandemi. Dengan adanya koperasi,
masyarakat dapat sedikit terbantu untuk mendapatkan modal dalam berusaha. Masyarakat

8
berharap, koperasi tetap pada jalannya yangmana mencari laba bukanlah tujuannya
sebagaimana yang dilakukan sektor swasta. Masyarakat ingin, koperasi dapat berjalan sesuai
prinsip dan hakikatnya. Dengan seperti itu, koperasi akan sangat bermanfaat dan membantu
masyarakat dalam kondisi pemulihan perekonomian ini. Bukan hanya membantu masyarakat,
tp juga akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia yang mulai berjalan dan bangkit lagi
hingga pesat.

3.4 Peran Koperasi Indonesia dalam Program Pengembangan Ekonomi Nasional


Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3, peran koperasi dalam perekonomian
adalah untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Maka dari itu, berikut ini
beberapa peran koperasi dalam perekonomian Indonesia yang harus Anda ketahui:
a. Mengembangkan Kegiatan Usaha Masyarakat
Terdapat beberapa koperasi yang mengembangkan kegiatan usaha masyarakat. Salah
satu contohnya koperasi yang bergerak dalam bidang usaha pengadaan alat-alat
pertanian yang dibutuhkan oleh petani.
b. Dengan adanya koperasi tersebut, maka petani bisa membeli kebutuhan alat-alat
pertanian di koperasi dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu, kegiatan usaha
pertanian tersebut bisa menjadi lebih baik dan meningkat.
c. Meningkatkan Pendapatan Anggota
Jika Anda menjadi anggota koperasi, Anda bisa mendapatkan Sisa Hasil Usaha (SHU)
yang diperoleh koperasi sehingga Anda mendapatkan keuntungan.
d. Hal ini karena semakin besar jasa seorang anggota terhadap koperasi, maka semakin
besar pula penghasilan yang diperoleh anggota tersebut.
e. Mengurangi Tingkat Pengangguran
Kehadiran koperasi di Indonesia diharapkan bisa menolong nasib mereka yang
membutuhkan pekerjaan. Hal itu karena koperasi membutuhkan banyak pekerja untuk
mengelola usahanya.
f. Pada dasarnya, koperasi dapat memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan
menyerap sumber daya manusia. Setiap orang juga bisa belajar mengelola keuangan
dan mendapatkan penghasilan setiap bulan dari pengelolaan koperasi ini.
g. Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat

9
Kegiatan koperasi bisa meningkatkan penghasilan para anggota koperasi. Ini berarti
peran koperasi bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.
h. Dengan memperoleh penghasilan yang tinggi, kemungkinan akan lebih mudah
memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam, dan sebagai alat perjuangan
ekonomi untuk bisa bersaing dengan badan usaha lainnya.
i. Turut Mencerdaskan Bangsa
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material atau jasa saja melainkan juga
mengadakan kegiatan pendidikan terhadap para anggotanya.
j. Pendidikan tersebut umumnya diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan serta
manajemen bisnis dan keuangan. Dengan begitu, peran koperasi dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa juga sudah sangat terbukti dengan mengamalkan pengetahuan
kepada anggota dan masyarakat sekitar. Hebat, bukan,
k. Membangun Tatanan Perekonomian Nasional
Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa dan dikembangakan oleh
pemerintah, perlu dikembangkan bersama kegiatan usaha lainnya.
l. Dengan memberdayakan koperasi, berarti juga bisa memberdayakan masyarakat,
yang pada akhirnya akan mampu memberdayakan perekonomian nasional.

Maka dengan begitu, peranan koperasi tidak dapat dipisahkan dengan perekonomian
di Indonesia terutama di era digital saat ini. Apalagi dengan dukugan software akuntansi
terbaik, dipastikan memberikan manfaat banyak bagi para anggotanya.
Pastinya koperasi menyuguhkan berbagai keuntungan dan manfaat ketika bergabung dengan
badan usaha tersebut. Anda juga bisa berpartisipasi sebagai pengurus koperasi juga lho dan
mengatur kegiatan koperasi.

10
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Perkembangan Koperasi Di Indonesia saat ini cukup baik, dan banyak peningkatan
dari tahun ke tahunnya, seperti peningkatan dari jumlahnya yang terus menurus bertambah.
Namun dibalik peningkatan koperasi juga banyak sekali kendala-kendala yang harus
dihadapi. Ini dikarenakan pemerintah kurang memperhatikan dengan serius dalam hal
perkembangan koperasi. Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah rendahnya
tingkat kecerdasan dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap koperasi, banyak partai
politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan koperasi di
Indonesia masih sangat lemah.
Dan juga karena hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran
masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah. Nampaknya koperasi di Indonesia
berjalan agak lambat, namun sebenarnya koperasi di Indonesia bisa meningkat. Dalam
menghadapi hal ini sangat dibutuhkan partisipasi para masyarakat dalam meningkatkan
koperasi.

4.2 Sumber Referensi


1. Bmp Adpu4330/Perkoperasian
2. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Vol 10, No. 2, Desember 2011 : 127-138 127
3. Peranan Koperasi Dalam Mendukung Permodalan
4. Usaha Kecil Dan Mikro (Ukm) Oleh Fatimah Dan Darna
5. Peran Koperasi Dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Oleh Eef
Saefulloh, Wasman, Desy Ina Nur Asih
6. Poksotakaltimnews.Com Koperasi Hadapi Kendala Dan Tantangan
7. Info.Pikiran-Rakyat.Com Koperasi Kini Dan Harapan Kedepan

11

Anda mungkin juga menyukai