DISUSUN OLEH :
BELINDA PRAMESWARI
NIM. 045108296
UNIVERSITAS TERBUKA
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peranan Koperasi dalam Program
Pengembangan Ekonomi Secara Nasional Untuk Mewujudkan Kemakmuran Yang Adil”
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihat, tantangn tersebut bisa teratasi. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan erima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Lailatus Sholihah
selaku dosen atau tutor matakuliah Bahasa Indonesia atas bimbingan, pengarahan, dan
kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis meyadari bahwa masih banhyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sanat penulis harapkan dari pembaca
sekaian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penulis
i
Table of Contents
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................................5
BAB IV.............................................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................10
ii
BAB I
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi pada dasarnya adalah pembentukan badan usaha yang bertujuan untuk
menggalang kerja sama di antara orang-orang yang mempunyai keterbatasan ekonomi guna
mencapai tujuan bersama. Pembentukan badan usaha koperasi tersebut dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi para anggota, baik yang bersifat individual
maupun kelompok. Namun dalam perkembangannya, koperasi yang salah satu lembaga
ekonomi harus siap mencari untung dan bukannya sekedar mengejar sisa hasil usaha (SHU)
setia berperan dalam perekonomian nasional. Perekonomian nasional dengan demikian
menjadi sangat vital dalam usaha pemenuhan cita-cita tersebut. Perekonomian yang tujuan
utamanya adalah pemerataan dan pertumbuhan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebab, tanpa perekonomian nasional yang kuat dan memihak rakyat maka mustahil cita-cita
tersebut akan tercapai. Kuncinya harus ada strategi ekonomi makro-mikro yang ramah pada
pasar tetapi juga ada keberpihakan pada sektor ekonomi rakyat. Ekonomi makro-mikro tidak
bisa dipisahkan dan dianggap berdiri sendiri,sebaliknya keduanya harus seimbang dan saling
meneguhkan. Beberapa pengertian Koperasi menyebutkan, “Koperasi adalah suatu
perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui
suatu bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis, masing-masing
memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia
menanggung risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan”.
Para pengelola koperasi di Indonesia, yang mewakili unsur gerakan yang berbasis
pada masyarakat pun tentu harus punya kebijakan dan strategi lain untuk mengembangkan
koperasi. Campur tangan pemerintah melalui berbagai aturan dan kebijakan bahkan saat
pembentukan pengurus pada lembaga-lembaga koperasi dari pusat hingga kabupaten praktis
masih terpusat kepada kepentingan penguasa. Artinya pemerintah masih memiliki kekuasaan
besar dalam membina koperasi yang pada akhirnya melenceng dari tujuan utama koperasi.
Tentunya hal ini merupakan motivator bagi para anggota yang bergabung dalam koperasi
untuk menghadapi persaingan dan diperlukan insentif individu sudah tidak dapat dielakan.
Sehingga koperasi diharapkan akan mampu memainkan peranannya cari kegiatan yang kecil
saja sesuai dengan kondisi pasar di lingkungannya. Dengan demikian koperasi dapat
bertumbuh, berkembang secara efisien dengan tetap memainkan peranannya sebagai gerakan
ekonomi rakyat. Keberhasilan Indonesia untuk dapat bertahan dari dampak krisis
2
keuangan global yang tengah melanda negara-negara barat tidak terlepas dari peran koperasi
serta usaha mikro, kecil dan menengah. Karena menilik dari perkembangan koperasi, serta
usaha mikro, kecil dan menengah lima tahun terakhir maka berarti arah dan kebijakan
pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah tepat.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015, Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang, seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
azas kekeluargaan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian. Koperasi didirikan dan melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai
kejujuran, keterbukaan, tenggungjawab sosial dan peduli terhadap orang lain. “Koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dnegan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.” Ikatan Akuntan Indonesia dalam
PSAK No.27, (2015:27.3) Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diambil spulan
bahwa koperasi adalah sebuah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
pendayagunaan serta dapat meningkatkan taraf hidup anggotanya, karena koperasi bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi anggotanya secara bersama-sama yang dilandasi
dengan prinsip koperasi.
4
yang didirikan oleh Raden Ngabei Aria Wiriaatmadja (Patih Purwokerto) dkk. Koperasi
tersebut merupakan koperasi simpan pinjam yang diberi nama “De Poerwokertosche Hulp-en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden” yang berarti “Bank Simpan Pinjam para Priyayi
Purwokerto”. Yang ditujukan untuk membantu teman mereka sesama pegawai negeri pribumi
agar terbebas dari hutang. Setelah itu dikembangkan oleh De Wolf Van Westerrode asisten
Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas.
Selanjutnya, muncul Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 dan Sarikat Islam yang
didirikan tahun 1911 yang menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga
dan keperluan sehari- hari. Pada tanggal 12 Juli 1947 gerakan koperasi di Indonesia
mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya. Kemudian hari itu
ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia. Kongres Koperasi pertama menghasilkan
beberapa keputusan :
1. mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia
2. menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
pasar, (3) sulit akses pada lembaga keuangan, (4) profesionalisme sumber daya manusia
koperasi masih rendah dan ( 5) sulit bersaing di pasar. Citra koperasi juga belum kunjung
membaik, banyak koperasi hanya sekedar papan nama, yang berdiri sekedar memanfaatkan
kemudahan persyaratan, banyak koperasi bodong merugikan masyarakat, sehingga koperasi
bukan mensejahterakan tetapi menyengsarakan anggota karena gagal membayar simpanan.
Koperasi simpan pinjam yang membebani bunga pinjaman tinggi, koperasi bukan sebagai
penolong anggota tetapi menjerat anggota dengan bunga yang besar, dan masih banyak lagi
keluhan terhadap koperasi.
7
sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah, masyarakat
merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih
dapat menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal
koperasi.
e. Partisipasi anggota
Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang
ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan
bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut.
f. Perhatian pemerintah
Pemerintah harus bisa mengawasi jalannya kegiatan koperasi sehingga bila koperasi
mengalami kesulitan, koperasi bisa mendapat bantuan dari pemerintah, misalnya saja
membantu penyaluran dana untuk koperasi.Akan tetapi pemerintah juga jangan terlalu
mencampuri kehidupan koperasi terutama hal-hal yang bersifat menghambat
pertumbuhan koperasi. Pemerintah hendaknya membuat kenijakan-kebijakan yang dapat
membantu perkembangan koperasi.
g. Manajemen koperasi
Dalam pelaksanaan koperasi tentunya memerlukan manajemen, baik dari bentuk
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Karena hal ini sangat
berfungsi dalam pengambilan keputusan tetapi tidak melupakan partisipasi dari anggota.
Salah satu kendala utama yang dihadapi pertumbuhan koperasi adalah rendahnya
tingkat kecerdasan dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap koperasi, dan banyak partai
politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Koperasi di Indonesia
masih sangat lemah. Tidak ada perkembangan yang cukup tinggi. Boleh dikatakan koperasi
di Indonesia berjalan di tempat. Kemudian perkembangan koperasi di Indonesia diantaranya
merupakan dorongan dari atas (top down) bukan berasal dari kesadaran anggota sepenuhnya
(bottom up), serta pemerintah terlalu memanjakan koperasi, ini juga menjadi alasan kuat
mengapa koperasi Indonesia sulit maju.
8
berharap, koperasi tetap pada jalannya yangmana mencari laba bukanlah tujuannya
sebagaimana yang dilakukan sektor swasta. Masyarakat ingin, koperasi dapat berjalan sesuai
prinsip dan hakikatnya. Dengan seperti itu, koperasi akan sangat bermanfaat dan membantu
masyarakat dalam kondisi pemulihan perekonomian ini. Bukan hanya membantu masyarakat,
tp juga akan berpengaruh pada perekonomian Indonesia yang mulai berjalan dan bangkit lagi
hingga pesat.
9
Kegiatan koperasi bisa meningkatkan penghasilan para anggota koperasi. Ini berarti
peran koperasi bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.
h. Dengan memperoleh penghasilan yang tinggi, kemungkinan akan lebih mudah
memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam, dan sebagai alat perjuangan
ekonomi untuk bisa bersaing dengan badan usaha lainnya.
i. Turut Mencerdaskan Bangsa
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material atau jasa saja melainkan juga
mengadakan kegiatan pendidikan terhadap para anggotanya.
j. Pendidikan tersebut umumnya diberikan dalam bentuk pelatihan keterampilan serta
manajemen bisnis dan keuangan. Dengan begitu, peran koperasi dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa juga sudah sangat terbukti dengan mengamalkan pengetahuan
kepada anggota dan masyarakat sekitar. Hebat, bukan,
k. Membangun Tatanan Perekonomian Nasional
Koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa dan dikembangakan oleh
pemerintah, perlu dikembangkan bersama kegiatan usaha lainnya.
l. Dengan memberdayakan koperasi, berarti juga bisa memberdayakan masyarakat,
yang pada akhirnya akan mampu memberdayakan perekonomian nasional.
Maka dengan begitu, peranan koperasi tidak dapat dipisahkan dengan perekonomian
di Indonesia terutama di era digital saat ini. Apalagi dengan dukugan software akuntansi
terbaik, dipastikan memberikan manfaat banyak bagi para anggotanya.
Pastinya koperasi menyuguhkan berbagai keuntungan dan manfaat ketika bergabung dengan
badan usaha tersebut. Anda juga bisa berpartisipasi sebagai pengurus koperasi juga lho dan
mengatur kegiatan koperasi.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan Koperasi Di Indonesia saat ini cukup baik, dan banyak peningkatan
dari tahun ke tahunnya, seperti peningkatan dari jumlahnya yang terus menurus bertambah.
Namun dibalik peningkatan koperasi juga banyak sekali kendala-kendala yang harus
dihadapi. Ini dikarenakan pemerintah kurang memperhatikan dengan serius dalam hal
perkembangan koperasi. Salah satu kendala utama yang dihadapi koperasi adalah rendahnya
tingkat kecerdasan dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap koperasi, banyak partai
politik yang memanfaatkan koperasi untuk meluaskan pengaruhnya. Dan koperasi di
Indonesia masih sangat lemah.
Dan juga karena hambatan-hambatan yang di alami Indonesia di antaranya kesadaran
masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah. Nampaknya koperasi di Indonesia
berjalan agak lambat, namun sebenarnya koperasi di Indonesia bisa meningkat. Dalam
menghadapi hal ini sangat dibutuhkan partisipasi para masyarakat dalam meningkatkan
koperasi.
11