Oleh Kelompok 1 :
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS JEMBER
2021
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas dan berkat rahmat-Nya
yang masih bisa kami rasakan sampai saat ini, sehingga saya di mudahkan dalam setiap
langkah terutama dalam penyusunan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Koperasi.
Meskipun terdapat beberapa hambatan kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini, oleh
karena itu melalui kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi kemajuan kami. Harapan
kami semoga tugas yang telah kami kerjakan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
bagi para pembaca makalah ini.
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
2.1 Peran koperasi secara umum dan hambatan atau permasalahan.........................................4
2.1.1 Peranan Koperasi Secara Umum..........................................................................................4
2.1.2 Hambatan atau permasalahan koperasi di Indonesia............................................................6
2.1.3 Keberhasilan koperasi di Indonesia......................................................................................9
2.2 Peran Koperasi dalam Mensejahterakan Ekonomi Masyarakat.........................................10
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Koperasi....................................................................................13
2.4 Peran Koperasi dalam Berbagai Bentuk Pasar.....................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................18
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang
yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat dari: (1)
kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, (2)
penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan
kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan
sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui
kegiatan ekspor. Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam
perekonomian nasional, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional
pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan
diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat
pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan
tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan
masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di
bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.
Dengan latar belakang tersebut kami melakukan penelitian berjudul “Analisis Peran
Koperasi dalam Perekonomian Indonesia”.
2
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang kami ambil berdasarkan rumusan masalah yaitu:
1. Untuk mengetahui tentang peran koperasi secara umum dan hambatan atau
permasalahan koperasi di Indonesia.
2. Untuk menetahui bagaimana peran koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
3. Untuk mengetahui kelebihan serta kelemahan koperasi dalam perekonomian.
4. Untuk mengetahui peran koperasi dalam berbagai pasar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Selain peran yang dilihat dari pesan UU No. 25 di atas, peran koperasi dapat
juga dilihat dari sudut pandang ekonomi makro. Peran koperasi, usaha mikro, kecil
4
dan menengah (KUMKM) dalam perekonomian Indonesia paling tidak dapat dilihat
dari:
5
melalui organisasi koperasi kegiatan ekonomi rakyat dapat diperhitungkan dan
diandalkan kekuatannya. Koperasi harus mereformasi dirinya, meninggalkan sifat-
sifat koperasi sebagai koperasi pengurus menjadi koperasi anggota dalam arti kata
yang sebenarnya. Adapun dalam hal lain terkait dengan kebehasilan Indonesia
untuk dapat bertahan dari dampak krisis keuangan global yang tengah melanda
negara-negara barat tidak terlepas dari peran koperasi serta usaha mikro, kecil, dan
menengah. Karena menilik dari perkembangan koperasi, serta usaha mikro, kecil
dan menengah lima tahun terakhir maka berarti arah dan kebijakan pemerintah
dalam beberapa tahun terakhir telah tepat.
6
b. Jasa-jasa pelayanan yang diberikan oleh organisasi koperasi seringkali
dinilai tidak efisien dan tidak mengarah kepada kebutuhan anggotanya, bahkan
sebaliknya hanya memberikan manfaat bagi kelompok-kelompok tertentu yang
telah maju.
Disebutkan pula mengenai masalah yang dihadapi koperasi secara umum dan
cara mengatasi permasalahan tersebut, yaitu :
7
penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan
rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Untuk mengetahui peran yang dapat diharapkan dari koperasi dalam rangka
penyembuhan perekonomian nasional kiranya perlu diperhatikan bahwa di satu sisi
koperasi telah diakui sebagai lembaga solusi dalam rangka menangkal kesenjangan
serta mewujudkan pemerataan, tetapi di sisi lain kebijaksanaan makro ekonomi
belum sepenuhnya disesuaikan dengan perubahan perekonomian dunia yang
mengarah pada pasar bebas. Kebijaksanaan pembinaan koperasi selama ini yang
menempatkan koperasi sebagai kepanjangan tangan pemerintah terutama dalam
8
mendukung program pembangunan di bidang pertanian secara bertahap harus
dilepaskan. Untuk tujuan tersebut maka diperlukan pendekatan melalui lembaga
kemasyarakatan yang mandiri dan berakar di masyarakat seperti koperasi pondok
pesantren yang bertujuan terutama untuk melepaskan koperasi dari keterikatannya
pada program pemerintah. Walaupun demikian peran pemerintah dalam
mendukung pembangunan koperasi masih tetap diperlukan, tetapi hanya sebatas
fasilitator dan regulator khususnya dalam menciptakan iklim usaha yang sehat.
9
2.2 Peran Koperasi dalam Mensejahterakan Ekonomi Masyarakat
Menurut undang-undang yang mengatur perkoperasian dalam Pasal 3, tujuan
koperasi adalah agar anggotanya, terutama seluruh lapisan masyarakat, dapat sejahtera
dan ikut serta dalam pembentukan tatanan perekonomian nasional sesuai dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Subandi (2009) mendefinisikan secara rincimakna dari koperasi itu sendiri, yaitu:
Berdasarkan hal tersebut koperasi merupakan salah satu wadah atau tempat untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu maka koperasi dapat pula
menjalankan perannya untuk memberdayakan masyarakat. Karena pengertian yang
sebelumnya diketahui bahwa koperasi merupakan bagian dalam peningkatan
kesejahteraan dengan sasaran masyarakat yang lemah dalam ekonomi yang kemudian
masyarakat dengan kondisi seperti itu disebut masyarakat yang kurang berdaya.
10
Kesejahteraan anggota yang merupakan bagian dari masyarakat tidak hanya
dilihat dari pendapatan saja. Menurut Badan Pusat Statistik (2019) mengatakan bahwa:
Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan yaitu Kependudukan,
Kesehatan dan Gizi, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Taraf dan Pola Konsumsi, Perumahan
dan Lingkungan, Kemiskinan, serta Sosial Lainnya yang menjadi acuan dalam upaya
peningkatan kualitas hidup.Menurut Ikbaludin (2019) indikator kesejahteraan yang
dimaksud dalam kesejahteraan anggota adalah sebagai berikut:
Hal ini senada dengan yang diungkapan oleh Finanto dan Iswanto (2020) yang
menyatakan loyalitas anggota menurun akibat dari pengurus koperasi yang tidak
melaksanakan good cooperative governance dan tidak melakukan tata kelola keuangan
dengan baik dan akuntabel. Apabila koperasi sudah dianggap mampu memberikan
pendampingandan pengelolaan yang baik harapannya koperasi sudah menjalankan
perannya secara baik. Peran dari koperasi sendiri menurut Undang-Undang No 25 Tahun
1992 Bab 3 pasal 4 tentang Perkoperasian menyatakan bahwa:
11
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perkonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan
demokrasi pancasila.
Peran koperasi yang baik ini tentunya lebih baik jika dapat diimplementasikan
secara maksimal. Sehingga koperasi dapat memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat. Terutama menambah pengetahuan dibidang kewirausahaan yang dapat
berguna dalam kehidupan sehari-hari. Adanya berbagai jenis koperasi tentu memiliki
peran penting bagi setiap lembaga dan anggota yang menjalankannya untuk membangun
perekonomian. Berikut adalah beberapa peran dari koperasi:
Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para
anggota. Makin besar jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula
penghasilan yang diperoleh anggota itu.
12
Kegiatan koperasi dapat meningkatkan penghasilan para anggota koperasi. Ini
berarti sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan
yang tinggi kemungkinan akan lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka
ragam.
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan di bidang material, tetapi juga mengadakan
kegiatan pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain diberikan
dalam bentuk pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan demikian, koperasi turut
berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal-hal yang menjadi kelebihan koperasi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
13
5. Sebagai pelaksana demokrasi ekonomi pada masyarakat yang memiliki
penghasilan rendah
6. Badan usaha yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia
15
3. Dapat menguasai penentuan harga
4. Usaha secara iklan kurang di perlukan
Suatu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menjual barang
serupa tetapi ada perbedaan dalam beberapa aspek (gabungan antara persaingan
sempurna dan monopoli).
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung
kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan
produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit
perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin
jauh jarak perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar monopoli. Oleh
karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur
pasar monopolistik, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan
produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu
strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan
perbedaan tersebut.
Pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai
oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi
kurang dari sepuluh. Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan
16
dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan
yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga
semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing
mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan
perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-
perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal
di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli
menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri
yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan
industri kertas. Untuk mencegah persaingan harga yang ekstrim, beberapa perusahaan
atau pemerintah menetapkan aturan mengenai harga standar sehingga tidak ada
persaingan harga yang mencolok. Peran koperasi di didalam pasar oligopoly adalah
sebagai retailer (pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoly ini
diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai
pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh
dari laba penjualan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada kasus di Indonesia, koperasi sebagai badan usaha yang dimiliki dan
dimanfaatkan oleh anggota, hal tersebut ditegaskan dalam Undang-Undang nomor 25
tahun 1992. Walaupun koperasi merupakan soko guru perekonomian namun dalam
prakteknya keadaan koperasi tidak lebih maju dibandingkan dengan bentuk badan usaha
lainnya.
Penyebab seretnya perkembangan dunia usaha koperai tak terlepas dari beberapa
persoalan. Salah satu upayanya untuk mengatasi persoalan koperasi dan UKM tersebut
diantaranya dengan melakukan revitalisasi koperasi secara mandiri yang dilakukan oleh
koperasi dan pengusaha kecil.
Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan
monopsoni). Diklasifikasikan menjadi 2 macam :
18
• Pasar dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market), yaitu:
Monopoli, Persaingan Monopolistik (monopolistik competition), dan Oligopoli.
Daftar Pustaka
Anggoro, D., & David Umar, M., & Vinanty, E. & & Dananjaya, D., 2015. Rancangan Sistem
Informasi Koperasi Simpan Pinjam Guru Dan Pegawai Pada Koperasi Smk Manggala
Tangerang.. SENTIKA 2015 - ISSN: 2089-9815, 1(2), pp. 213-222.
Anggriani, F., 2016. Koperasi dalam Pasar Persaingan Sempurna. [Online]
Available at: http://newsblogfa.blogspot.com/2016/11/koperasi-dalam-pasar-persaingan-
sempurna.html
[Diakses 27 April 2021].
Arifinal, C. a., 1984. Perekonomian Indonesia. I penyunt. Bandung: Angkasa.
Charlotte, G., 2013. PERAN KOPERASI TERHADAP PASAR PERSAINGAN SEMPURNA,
PASAR MONOPOLISTIK, DAN PASAR OLIGOPOLI. [Online]
Available at: https://gloriacharlotte.wordpress.com/2013/11/11/peran-koperasi-terhadap-
pasar-persaingan-sempurna-pasar-monopolistik-dan-pasar-oligopoli/
[Diakses 27 April 2021].
Dante, 2010. Peranan Koperasi dalam Berbagai Pasar. [Online]
Available at: https://dantelaruku.blogspot.com/2010/01/bab-9-peranan-koperasi-di-
berbagai.html
[Diakses 27 April 2021].
Early, 2020. Peranan Koperasi di berbagai Keadaan Pasar. [Online]
Available at: https://earlydianna.wordpress.com/2020/01/10/peranan-koperasi-di-
berbagai-keadaan-pasar/
[Diakses 26 April 2021].
Endang Kusdiah, D. E. S. E., 2020. Pengaruh Perkembangan Koperasi Terhadap Kemiskinan
dan Pengangguran di Provinsi Sumatera Selatan 2006-2019. Jemasi: Jurnal Ekonomi
Manajemen Dan Akuntansi, 16(1), pp. 100-109.
Johar, A., 2002. Manajemen Koperasi. I penyunt. Jakarta: Gramedia.
Pamasti, D., 2018. Peran Koperasi, Kelemahan dan Kekuatan Koperasi Dalam Sistem Pasar.
[Online]
Available at: https://diahpramasti.wordpress.com/2018/01/01/peran-koperasi-kelemahan-
dan-kekuatan-koperasi-dalam-sistem-pasar/
[Diakses 27 April 2021].
19
Patnasari, N. a. Y., 2012. Peran Koperasi dalam Pemberdayaan usaha Mikro, Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya .
Rahayu, E. S., 2013. Analisis struktur pasar (market structure) jagung di Kabupaten Grobogan..
Journal of Rural and Development, 4(1), pp. 1-11.
Rizkyanti, A., 2010. Analisis struktur pasar industri karet dan barang karet periode tahun 2009.
Media ekonomi, 1(2), pp. 1-18.
Ropi Marlina, Y. Y. P., 2017. KOPERASI SYARIAH SEBAGAI SOLUSI PENERAPAN
AKAD SYIRKAH YANG SAH. Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah,
1(2), pp. 263-275.
Sattar, 2017. Buku Ajar Ekonomi Koperasi, Yogyakarta: Deepublish.
Sattar, 2017. Ekonomi Koperasi. Jilid I penyunt. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Setio Arifin, H. T., 2001. Koperasi, Teori dan Praktik. I penyunt. Jakarta: Erlangga.
STIE, 2020. Ekonomi Koperasi. [Online]
Available at: https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/X-Ekonomi-Koperasi.pdf
[Diakses 26 April 2021].
Sugeng Haryono, N., 2020. PENGARUH BERDIRINYA KOPERASI TERHADAP
PEREKONOMIAN PENGURUS DAN ANGGOTA KOPERASI CAHAYA UMA
HASTIDI DEPOK. sosio e-kons, 12(2), pp. 115-124.
Sugiharsono, 2009. Sistem Ekonomi Koperasi Sebagai Solusi Masalah Perekonomian Indonesia:
Mungkinkan?. JUrnal Ekonomi & Pendidikan, 6(1), pp. 1-18.
Suprayitno, B., 2007. KRITIK TERHADAP KOPERASI (SERTA SOLUSINYA) SEBAGAI
MEDIA PENDORONG PERTUMBUHAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM). Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 4(2), pp. 14-35.
Winarko, S. P., 2014. PENGARUH MODAL SENDIRI, JUMLAH ANGGOTA DAN
ASETTERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI DI KOTA KEDIRI.
Nusantara of Research : Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI
Kediri, 1(2), pp. 151-167.
20