Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KOPERASI SEKOLAH

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Koperasi


Dosen Pengampu
Daniel Ayub Dawan, SE, M.M

Disusun Oleh :
ARNISYAH LESTARI
NIM : 2019041014081

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Ekonomi
2019

1
DAFTAR ISI

Cover ...................................................................................................1

Daftar Isi ..............................................................................................2

BAB I Pendahuluan .............................................................................3

A. Latar Belakang ........................................................................3


B. Masalah-Masalah Koperasi Sekolah …...................................5
C. Landasan Teori………………………………...……….……6
D. Gambaran Umum Koperasi dan strukturnya ………………..9

BAB II Pembahasan ........................................................................ 14

A. Masalah - Masalah Koperasi Sekolah ..................................14


B. Aspek - Aspek Penghambat ..................................................15
C. Aspek – Aspek Pendukung Keberhasilan ..……...…………16
D. Pemecahan Masalah …………………………………..........18

BAB III Penutup ................................................................................21

A. Tujuan Koperasi ....................................................................21


B. Manfaat Koperasi ………………………………………......22

Daftar Pustaka …………..……..…………………………………...23

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-
anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian
koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas
masing-masing anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi
masyarakat untuk lebih memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi yang
membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota.
Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota
koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Koperasi mempunyai
peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang
mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan
kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka
Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-
perkumpulan Koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata hanya
pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu, dalam banyak
kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan
perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi
diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini
dijabarkan dalam berbagai aspek program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat
angggota tahunan. Koperasi juga memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pembentukan produk nasional, peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan usaha,
serta peningkatan dan pemerataan pendapatan. Pada saat ini masih banyak orang yang
kurang memahami betapa pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sector usaha

3
perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi
hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu
dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di
dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum
memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini
disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor
produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih
luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-
benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem
perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya
sebagai lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang
terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri
sendiri (self reliance), dan kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis.
Efek ini akan menjadi suatu kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu
bersaing dengan para pelaku ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan
koperasi sebagai badan usah yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai
tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas.
Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi sangat signifikan. Diwarnai oleh
kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang tergabung dalam Koperasi Karyawan
bank bjb (Ziebar).
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia
menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja
Koperasi, maka semakin besar kemampuan Koperasi mensejahterakan anggotanya.
Semakin besar peran Koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi
partisipasi mereka dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi,

4
partisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling
mempengaruhi.
B. Masalah – Masalah Koperasi Sekolah
1. Mengapa koperasi sekolah masih tertinggal jauh?
2. Apakah penyebab dari masalah koperasi sekolah pada aspek keseimbangan?
3. Mengapa teknologi sangat berpengaruh pada pengembangan koperasi sekolah?
4. Bagaimana cara pemerintah dalam memberi modal atau bantuan untuk koperasi
sekolah?

5
C. Landasan Teori

Pengertian Koperasi

Koperasi merupakan usaha yang dibentuk secara bersama berdasarkan azas


kekeluargaan, hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 1 UUD 1945 yang mengatakan bahwa
“perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan”.
Selain itu, melihat dari dasar hukumnya, pengertian koperasi dapat dilihat melalui
Undang-Undang No. 25. Tahun 1992 yang berbunyi “koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas azas kekeluargaan”.
Jika melihat dari asal katanya, koperasi berasal dari bahasa inggris yaitu co-
operation yang artinya usaha bersama. Menurut Baswir (2010:1) mengatakan bahwa
“segala bentuk pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat
disebut sebagai koperasi.” Tetapi, yang dimaksud koperasi disini bukanlah merujuk
pada pengertian tersebut, melainkan pada usaha yang dibentuk berdasarkan kegiatan
yang memperhatikan juga ketentuan serta tujuannya. Sesuai yang dikatakan Sitio dan
Tamba (2001:16), ”dalam hal ini kerjasama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama”.
Melihat dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa koperasi
merupakan suatu badan usaha yang terdiri dari beberapa orang yang berdiri atas azas
kekeluargaan dan keanggotaannya bersifat sukarela, dimana anggota adalah pemilik
serta pengguna dari usaha tersebut. Hal ini berarti koperasi dianggap salah satu usaha
yang tepat digunakan di Indonesia, karena dalam koperasi ini ada prinsip gotong-royong
yang sesuai dengan citra bangsa Indonesia.

Pengertian Koperasi Sekolah

6
Menurut Wahyudi (2016:13) bahwa “Koperasi sekolah adalah koperasi yang
anggotanya adalah para siswa atau murid-murid dari satu sekolah yang fungsinya
sebagai wadah untuk mendidik tumbuhnya kesadaran berkoperasi dikalangan siswa.”
Koperasi siswa menjadi suatu alat untuk para siswa belajar berkoperasi sejak dini.
Pengertian lebih lengkapnya dikemukakan oleh Novianti dkk (2015:1).
Bahwa koperasi sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-
siswa sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, pondok
pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya yang setaraf dan mempunyai tujuan untuk
menunjang pendidikan yang di lakukan di dalam kelas dengan berbagai tindakan
praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi.
Seperti koperasi pada umumnya, koperasi sekolah memiliki landasan hukum
yang kuat, yang meliputi landasan ideal, konstitusional, dan landasan operasional.
Landasan ideal dan konstitusional koperasi sekolah adalah Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945. Adapun landasan operasional koperasi sekolah diatur dalam
keputusan bersama Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi serta Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No. 638/SKPTS/Men/1994, mengenai pembinaan dan
pengembangan koperasi sekolah
Koperasi siswa menjadi sarana yang baik bagi siswa-siswa untuk belajar
berorganisasi, mengembangkan softskil dan hardskilnya, seperti yang dikatakan
Rudianto (2013:211) “koperasi sekolah menjadi sarana bagi siswa untuk belajar
berorganisasi, menumbuhkan toleransi, dan mengembangkan rasa kekeluargaan”.
Menurut Novianti, dkk (2015:2) menambahkan “agar koperasi dapat
berkembang dengan baik, koperasi sekolah harus dikelola secara baik pula.” Untuk
menjadi koperasi yang baik, setidaknya setiap koperasi mesti memiliki perangakat
organisasi koperasi yaitu:

a. Rapat anggota
Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti
berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya di tetapkan dalam rapat anggota.

b. Pengurus

7
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi sekolah. Pengurus koperasi sekolah
adalah siswa-siswi anggota koperasi sekolah yang di pilih dalam rapat anggota.
c. Badan Pengawas/Pemeriksa
Badan pengawasan bertugas melakukan pengawasan, apakah pengurus telah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Setidaknya, dalam koperasi sekolah harus ada 3 perangkat tersebut, supaya koperasi
sekolah tersebut dapat berkembang dengan baik. Kemudian perlu juga dukungan dari
pihak sekolah untuk dapat memberikan bantuan moril maupun materiil kepada para
siswanya agar dapat mengembangkan koperasi itu sendiri, sehingga dari kedua elemen
tersebut dapat bersinergi membawa kebermanfaatan bagi kemajuan koperasi sekolah
tersebut.

8
D. Gambaran Umum Koperasi Sekolah dan Strukturnya

Gambaran Umum Koperasi

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi


adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Koperasi bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman


bagi Koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai Koperasi.

Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang


keanggotaannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia
menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa
membedakan gender, latar belakang sosial, ras, politik, atau agama.

Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi


demokratis yang diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan
membuat keputusaan laki-laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau
pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Dalam Koperasi primer, anggota
memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara) dikelola secara demokratis.

Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal


mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demoktaris. Sebagian dari modal
tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara
terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti
di bawah ini : a) Mengembangkan Koperasi. Caranya dengan membentuk dana
cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan. b) Dibagikan kepada

9
anggota. Caranya seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan koperasi. c)
Mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.

Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang
diawasi oleh anggotanya. Apabila Koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain,
termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu haarus
berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya upaya: a) Pengawasan yang
demokratis dari anggotanya. b) Mempertahankan otonomi koperasi.

Pendidikan, pelatihan dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan


pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan. Tujuannya, agar
mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan Koperasi.
Koperasi memberikan informasi kepada maasyarakat umum, khususnya orang-orang
muda dan tokoh-tokoh masyaralat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi.

Kerjasamaa antar koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional dan
internasional, maka: a) Gerakan Koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif. b)
Dapat memperkuat gerakan Koperasi.

Gambaran Umum Koperasi Sekolah

Agar sebuah manajemen organisasi koperasi bisa berjalan dengan lancar, maka
diperlukan bagan struktur organisasi yang relevan. Adapun bagan ini nantinya akan
menggambarkan bagaimana susunan, posisi serta tugas dan kewajiban dari setiap fungsi
yang bertanggung jawab di dalamnya dengan jelas.

Contoh 1

10
Struktur koperasi sekolah Penerbangan Bali
Contoh 2

Contoh 3

11
Koperasi sekolah adalah sebuah organisasi koperasi yang didirikan di lingkungan
sekolah baik SD, SMP maupun SMA yang anggotanya terdiri atas siswa-siswi sekolah.
Selain itu koperasi sekolah juga bisa dimaknai sebagai koperasi yang berada di lembaga
pendidikan baik formal maupun non-formal seperti pesantren ataupun pesantren.
Adapun dalam struktur organisasi sekolah biasanya tediri atas :

 Penasehat Kepala Sekolah


Untuk keperluan bimbingan pada koperasi sekolah, diangkat penasihat koperasi sekolah
yang anggota-anggotanya terdiri atas :

a. Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya exofficio


b. Guru pada sekolah yang bersangkutan
c. Salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang memiliki pengalaman di
bidang koperasi

 Rapat Anggota Koperasi Sekolah


Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Berhak meminta
pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi. Rapat
anggota diadakan paling sedikit satu kali setahun.

 Pengawas Koperasi

12
Dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Jika perlu, kepala sekolah
dapat menunjuk seorang guru atau lebih untuk menjadi anggota pengawas. Pengawas
harus mengerti seluk-beluk perkoperasian agar mampu menjalankan tugas, karena
hidup-matinya koperasi menjadi bertanggung jawabnya.

 Pengurus Koperasi Sekolah

Merupakan pemegang kuasa rapat anggota. Dipilih dari dan oleh anggota koperasi
dalam rapat anggota. Diambil dari para siswa, jika belum mampu menjalankan tugas,
maka sementara waktu diisi oleh seorang guru atau lebih dari sekolah dengan
persetujuan kepala sekolah.

 Pembina Guru

Pembina bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan ilmu kepada anggota untuk
menjalankan koperasi sesuai dengan peraturan. Dalam hal ini, Pembina dapat
memberikan informasi dan pengetahuan pada anggota yang menjaga koperasi. Pembina
juga dapat memberikan masukan baik dari segi pelayanan maupun pengelolaan
keuangan. 

 Bagian Administrasi Organisasi


Administrasi organisasi Koperasi sekolah meliputi semua pencatatan yang berkaitan
dengan kegiatan organisasi koperasi. Kegiatan pelaku-pelaku dalam organisasi itu harus
dicatat dalam buku-buku catatan khusus. Orang yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan administrasi organisasi koperasi ini adalah sekretaris pengurus.

 Bagian Keuangan
Bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas. Bertanggung
jawab atas pembuatan laporan keuangan, neraca, laporan rugi laba, arus kas, dan lain-
lain

13
 Bagian Usaha dan Pembiayaan Koperasi Sekola

BAB II
PEMBAHASAN

A. Masalah – Masalah Koperasi

Koperasi saat ini masih tertinggal jauh dibandingkan dengan perkembangan


usaha swasta lainnya, hal ini disebabkannya adanya masalah-masalah yang dihadapi
koperasi terutama aspek keseimbangan,aspek usaha dan modal, modal kerja bagi
koperasi sangat penting. Biasanya modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan
koperasi dan operasional koperasi apabila terjadi kekurangan modal kerja akan
mengakibatkan koperasi tersebut mengalami kebangkrutan, masalah modal ini sangat
penting bukan hanya perusahaan-perusahaan yang besar tetapi juga dialami oleh
koperasi karena dari itu koperasi harus cermat dalam mengelola modal.
Masalah yang timbul dari aspek ini menyebabkan koperasi sebagai badan usaha
tidak memiliki lagi budaya perusahaan yang kondusif,diakibatkannya koperasi sulit
untuk mengatualisasikan dirinyaditengah realitas perekonomian yang terus berkembang
kearah liberalisasi demikian juga koperasi tidak mempunyai daya tarik sebagai sarana
penghimpun pontensi okenomi para anggotanya yang kecil-kecil dan tersebar karena
koperasi lebih di promosikan sebagai badan usaha yang ideal ( tidak mencari
keuntungan dan berwatak sosial).
Adapun masalah yang lain seperti kurangnya teknologi yang bisa
mengembangkan koperasi tersebut, karena pentingnya  teknologi yang ada di koperasi
bisa mendata semua unit barang dan harga barang ke dalam komputer agar sewaktu-
waktu dapat diperiksa apabila ada kesalahan dalam pencatatan unit barang yang telah
dikeluarkan. Siswa juga dapat menyebabkan kendala tersebut datang, karena kalau kita
mengikutsertakan siswa sebagai anggota atau nasabah dalam koperasi yang ada
disekolah ini mungkin akan lebih baik berkembangnya koperasi ini dan akan lebih
maju, karena jumlah siswa lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan atau guru-guru
di sekolah tersebut.

14
B. Aspek – Aspek Penghambat

Hambatan merupakan suatu permasalahan yang dihadapi atau yang muncul selama
dalam proses pengelolaan program kerja koperasi sekolah. Hambatan yang terjadi
dibidang usaha dan organisasi diantaranya dalam mempertahankan prestasi-prestasi
yang sudah diperoleh, dimana siswa atau pengurus koperasi sekolah dalam mengikuti
perlombaan masih kurang berminat, siswa atau pengurus tersebut selalu menggunakan
alasan untuk menolak dalam keikutsertaan perlombaan-perlombaan yang diadakan oleh
pihak luar. Sedangkan untuk peningkatan usaha dengan kerjasama pihak lain yaitu
distributor, yang menjadi hambatan adalah kedatangan distributor yang tidak menentu
sehingga di koperasi ada barang yang stocknya habis.

Pengelolaan keuangan diserahkan oleh karyawan hal ini bertujuan untuk tidak
membebani siswa dalam mengurus keuangan koperasi sekolah. Hambatan yang terjadi
dalam bidang pengadministrasian adalah saat pembuatan laporan RAT pengurus
terbentur dengan jadwal mata pelajaran dikelas selain itu juga adanya keterbatasan
pengurus dalam mengelolaa keuangan koperasi sekolah, serta keterbatasan dalam
kemampuan siswa dalam pembuatan laporan RAT.

Hambatan dalam pelaksanaan program kerja di bidang sumber daya manusia dapat
diketahui dari pernyataan pembimbing koperasi, bahwa tugas dan tanggung jawab
pengurus dalam melaksanakan tugas piket belum 100% dilaksanakan. Hal ini terbukti
pada saat jam istirahat hanya terdapat beberapa siswa saja yang bertugas, bahkan
terkadang tidak ada sama sekali pengurus yang piket, ini membuat karyawan yang
mengurus koperasi sedikit kualahan karena harus melayani siswa-siswa.

15
C. Aspek – Aspek Pendukung

 Sangat penting bagi koperasi untuk mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor


yang mempengaruhi kemajuan koperasi. Dan apabila koperasi dapat mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi kemajuannya maka koperasi dapat membenahi diri untuk
selalu meningkatkan kualitas dan kinerjanya dengan baik agar koperasi dapat selalu
berkembang. Menurut Soedirman (2006 : 2), menyebutkan permasalahan yang
merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi perkembangan usaha koperasi antara lain
sebagai berikut :

a. Partisipasi Angggota
Partisipasi merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau
perkembangan suatu organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan. Menyatakan bahwa
partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta
(keikutsertaan) seseorang atau kelompok orang dalam aktivitas tertentu, sedangkan
partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan

b. Solidaritas Antar Anggota Koperasi Sekolah


Berkoperasi juga dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antar anggota,
karena dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara lebih kongkrit.
Ikatan solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untuk meraih tujuan
gerakan yang lebih besar.Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Solidaritas yang
kuat antar anggota koperasi dapat menjadi suatu kekuatan didalam mencapai tujuan
koperasi.

c. Perkembangan Modal
Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usaha
koperasi karena dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkan

16
usahanya yang lebih banyak lagi. Menyatakan bahwa apabila koperasi ingin
mengembangkan usahanya kepasar global maka koperasi membutuhkan modal yang
banyak, karena di pasar global terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi.
d. Sistem manejemen
Sistem manejemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya
koperasi. Dalam menerapkan manejemen, pengurus mempunyai tanggung jawab untuk
merumuskan kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan
kebijaksanaan, menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada
manajer.

e. Kinerja Pengurus
Pengurus dalam koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi
keberhasilan koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus
koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Oleh karena itu
kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan keberhasilan koperasi.
Dengan pengurus yang memiliki kompetensi yang baik akan dapat membuat koperasi
berkembang menjadi lebih baik

17
D. Pemecahan Masalah

Perkembangan koperasi di Indonesia yang dimulai dari atas (bottom up) tetapi dari
atas (top down),artinya koperasi berkembang di indonesia bukan dari kesadaran
masyarakat, tetapi muncul dari dukungan pemerintah yang disosialisasikan ke bawah.
Berbeda dengan yang di luar negeri, koperasi terbentuk karena adanya kesadaran
masyarakat untuk saling membantu memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan yang
merupakan tujuan koperasi itu sendiri, sehingga pemerintah tinggal menjadi pendukung
dan pelindung saja. Di Indonesia, pemerintah bekerja double selain mendukung juga
harus mensosialisasikanya dulu ke bawah sehingga rakyat menjadi mengerti akan
manfaat dan tujuan dari koperasi.
Koperasi sekolah sebagai wadah pendidikan perkoperasian dan sekaligus sebagai
kegiatan ekonomi dari, oleh, dan untuk siswa, maka keberadaannya perlu
dikembangkan. Untuk itu perlu peranan dari beberapa pihak, antara lain:

a. Kepala Sekolah
Berikut ini beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah
1) Menciptakan iklim dan kondisi yang mendorong pertumbuhan koperasi sekolah.
2) Memberikan bimbingan, kemudahan, dan perlindungan kepada koperasi
sekolah.
3) Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya koperasi sekolah

b. Pejabat dari Kantor Dinas Koperasi dan PKM


Dalam upaya pembinaan koperasi sekolah, pejabat koperasi daerah setempat dapat
berperan seperti berikut ini :

18
1) Menetapkan kebijaksanaan dalam memberikan bimbingan, pengawasan,
perlindungan, dan pemberian fasilitas terhadap koperasi sekolah
2) Memberi kemudahan dalam pengadaan alat-alat sekolah dan fasilitas lainnya.
3) Memberikan kemudahan dan membantu dalam masalah permodalan.

c. Guru Pembimbing
Berikut ini peran guru pembimbing dalam pengembangan koperasi sekolah antara lain:
1) Mengarahkan kegiatan koperasi sekolah sesuai dengan tujuannya
2) Memberikan langkah-langkah praktis dalam menjalankan koperasi sekolah
3) Memberikan saran-saran praktis, nasihat, dan bantuan konsultasi atas masalah-
masalah yang dihadapi koperasi sekolah
4) Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kegiatan usaha koperasi sekolah.
 
Selanjutnya juga ada Langkah –Langkah Pemecahan yaitu sebagai berikut :

a. Penataan Kelembagaan.

1) Perlu diadakan inventarisasi dan identifikasi (mapping) terhadap Koperasi yang


ada untuk menetapkan program kebijaksanaan teknis selanjutnya.
2) Dalam rangka memacu Otonomi Daerah perlu ditetapkan kewenangan
pemberian Badan Hukum Koperasi dalam satu atap sesuai dengan kopetensi
masing-masing (sesuai wilayah kerjanya).
3) Bagi Koperasi yang wilayah keanggotaannya meliputi Kabupaten/Kota cukup
oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, kecuali yang wilayah keanggotaannya lebih
dari 1 (satu) Kabupaten/kota maka Badan Hukum Koperasi dikeluarkan oleh
Pemerintah Propinsi.

b. Produktivitas dan Efisiensi.


1) Usaha mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi Koperasi perlu
melibatkan Koperasi lebih luas lagi pada sektor-sektor produksi dan distribusi
untuk mengatasi dampak negatif dari krisis ekonomi.

19
2) Bila kondisi normal maka Koperasi dapat diberikan peran lebih besar pada
sektor jasa dan perdagangan sesuai dengan mekanisme pasar.
3) Untuk meningkatkan peranan tersebut Pemerintah maupun dunia usaha dapat
memberikan fasilitas baik dalam pengembangan, sarana/ prasarana dan
kemitraan kepada Koperasi

c. Akses Kredit.
1) Upaya untuk memperkuat struktur pembiayaan/permodalan Koperasi maka perlu
diupayakan pembentukan dan pengembangan Lembaga Keuangan Alternatif
(LKA) melalui KSP/USP, Lembaga Keuangan Masyarakat (LKM) maupun
subsidi dana yang bergulir yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada.
2) Meciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan Koperasi memperluas
jaringan usaha, teknologi dan kemitraannya, baik secara vertikal horizontal
dengan pengusaha besar dan BUMN/BUMD.

d. Redistribusi Asset
Dalam redistribusi asset produktif maka secara selektif dan bertahap dapat
diupayakan melibatkan Koperasi berperan aktif pada sektor perkebunan, kehutanan,
pertanian dalam arti luas (agribisnis) dan lain-lain.
Seharusnya pemerintah mengucurkan bantuan dengan sistem pengawasan nya yang
baik, walaupun dananya bentuknya hibah yang tidak perlu dikembalikan. Dengan
demikian akan membantu koperasi menjadi lebih profesional, mandiri dan mampu
bersaing.
Itulah penyebab-penyebab kenapa perkembangan koperasi di Indonesia belum
maksimal. Tetapi analisis masalah tadi bukan lah yang utama, justru yang utama jika
ingin koperasi maju adalah sebagai generasi penerus bangsa di masa depan tentunya kita
harus berperan aktif dalam pengembangan koperasi di negeri ini.

20
BAB III
PENUTUP

A. Tujuan Koperasi

Berdasarkan UU yang mengatur koperasi pada pasal 3, koperasi memiliki tujuan untuk


mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan pasal tersebut, bisa disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas untuk


disejahterakan adalah anggota koperasi terlebih dahulu, kemudian koperasi diharapkan
bisa memberikan kontribusi jika memungkinkan untuk masyarakat sekitar. Adapun
tujuan lainnya yaitu:

 Untuk meningkatkan taraf hidup anggota koperasi dan masyarakat di sekitarnya.

 Untuk membantu kehidupan para anggota koperasi dalam hal ekonomi.

 Membantu pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

 Koperasi juga berperan serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional.

 Tidak hanya untuk anggota, koperasi juga memiliki peran penting bagi para
konsumen atau pelanggannya.

Maka koperasi dilihat dari masing-masing kepentingannya bertujuan untuk:

21
 Bagi produsen, bisa menawarkan barang dengan harga yang cukup tinggi.
 Bagi konsumen, bisa memperoleh barang baik dengan harga yang lebih rendah.
 Bagi usaha kecil, bisa untuk mendapatkan modal usaha yang ringan dan
mengadakan usaha bersama.

B. Manfaat Koperasi
Koperasi sekolah manfaatnya tidak hanya bagi siswa, namun juga bagi seluruh
warga sekolah hingga masyarakat sekitar sekolah. Selain menjadi perwujudan sifat
gotong-royong, koperasi juga menjadi salah satu tempat belajar wirausaha dalam
lingkup kecil. Berikut manfaat koperasi sekolah:
 Bagi Siswa
Banyak sekali manfaat koperasi sekolah bagi siswa, seperti sebagai wadah belajar
berorganisasi, belajar memimpin, dan belajar bekerjasama. Selain itu, melalui koperasi
sekolah, siswa dapat melatih sikap jujur, disiplin, meumbuhkembangkan jiwa
entrepreneur dan kreatif,
 Bagi Sekolah
Koperasi sekolah bermanfaat sebagai laboratorium sekolah untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kecakapan hidup (life skill). Kecakapan hidup yang dimiliki siswa
diharapkan mampu menjawab tantangan hidup di masa mendatang.
Dengan koperasi sekolah, pihak sekolah telah membantu program pemerintah
membangun perekonomian melalui Usaha Kecil Menengah (UKM).
 Bagi Warga Sekolah
Koperasi sekolah memberi manfaat bagi warga sekolah selain siswa, yaitu guru dan
karyawan sekolah. Di koperasi sekolah warga sekolah dapat memenuhi kebutuhan
dengan harga lebih murah. Seperti seragam sekolah, perlengkapan seragam, alat tulis
kantor, makanan kecil dan sejenisnya.
 Bagi Masyarakat Sekitar
Sementara bagi masyarakat sekitarnya, koperasi sekolah dapat menyalurkan usaha.
Seperti menjual makanan kecil dan minuman, benda kerajinan, dan sebagainya yang
dibutuhkan warga sekolah.

22
Melalui koperasi sekolah, hubungan antara sekolah dengan masyarakat sekitarnya
semakin terjaga sehingga kerjasama dalam hal lain pun dapat dijalin dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_sekolah

http://handikosuharso-handikosuharso.blogspot.com/2010/12/pengertian-koperasi-
sekolah.html

http://www.slideshare.net/afrilla_trisky/koperasi-sekolah

http://lytasapi.wordpress.com/2010/01/12/koperasi-sekolah/

http://mas-labbaika.blogspot.com/2011/08/perangkat-koperasi-

http://anandyotlkoperasi.blogspot.com/2012/11/sisa-hasil-usaha-shu.html

http://marsiwirianis.blogspot.com/

https://simplenews05.blogspot.com/2019/12/faktor-faktor-penghambat-
pengelolaan.html?m=1

https://m.bola.com/ragam/read/4451491/pengertian-koperasi-tujuan-prinsip-fungsi-dan-
jenis-jenisnya

23
24

Anda mungkin juga menyukai