Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PANDEMI COVID – 19

Disusun Oleh :

Alessandro Alfian Sjahabudin Rumbrapuk

XI IPA 3

SMA NEGERI 3

NABIRE

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis juga
berterimakasih kepada keluarga, teman-teman, dan sumber sumber data yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat tugas Bahasa
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan informasi
serta pembelajaran mengenai virus yang sekarang sedang berkeliaran diantara kita
semua.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.


Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk ke depannya

Terima Kasih.

Nabire, April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ....……...…………………………………..…………..
………………....1

KATA PENGANTAR ...………………………………...


……………………….2

DAFTAR ISI ...…………………………………..…………….…………………


3

BAB I PENDAHULUAN ....……………….………………………..……………


4

A. Latar
Belakang .............................................................................................4
B. Rumusan
Masalah ........................................................................................7
C. Tujuan Pembuatan
Makalah ........................................................................7
D. Manfaat
Makalah..........................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN
........................................................................................8

A. Pengertian
Teori ...........................................................................................8
B. Hakikat
Teori ...............................................................................................8
C. Penjelasan Rumusan
Masalah ......................................................................9

BAB III
PENUTUP...............................................................................................17

A. Kesimpulan ................................................................................................1
7

3
B. Saran ..........................................................................................................17

DAFTAR
PUSTAKA ...........................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pandemi COVID-19 adalah krisis kesehatan yang pertama dan terutama di


dunia. Banyak negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi dan
universitas. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi gusar dengan adanya
fakta tersebut. Organisasi Internasional yang bermarkas di New York, AS, itu
menangkap bahwa pendidikan menjadi salah satu sektor yang begitu terdampak
oleh virus corona.

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-


CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena
infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan
ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih
dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-

4
anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Coronavirus
adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
infeksi paru-paru (pneumonia). Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona,
virus yang juga termasuk dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang
sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS
dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Indonesia masih bergelut melawan virus Corona hingga saat ini, sama dengan
negara lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan
beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha
penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan
gejala mirip flu. Kasus virus Corona diketahui lewat penyakit misterius yang
melumpuhkan Kota Wuhan, China. Tragedi pada akhir 2019 tersebut terus
berlanjut hingga penyebaran virus Corona mewabah ke seluruh dunia. Metode
penyebaran virus ini sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara,
termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Sehingga dalam hal ini
pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) mengembangkan aplikasi Peduli Lingdungi yang berbasis android
yang dapat di unduh secara bebas oleh masyarakat untuk membantu
menangani penyebaran virus Corona yang semakin hari semakin merajalela.
Makalah ini akan membahas, terkait tata cara penggunaan aplikasi Peduli
Lindungi memiliki fitur aplikasi tracking yang dapat mendeteksi pergerakan
terpapar Covid-19 selama 14 hari ke belakang. Berdasarkan hasil tracking
dan tracing, masyarakat akan menerima warning untuk segera menjalankan
protokol kesehatan apabila di sekitarnya terdapat pasien positif Covid-19.

Pada tanggal 27 April 2020, sekitar 1,7 miliar siswa terkena dampak
sebagai respons terhadap pandemi. Menurut pemantauan UNICEF, 186 negara
saat ini telah menerapkan penutupan berskala nasional dan 8 negara menerapkan
penutupan lokal. Hal ini berdampak pada sekitar 98.5% populasi siswa di dunia

5
(UNESCO, 2020). Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk
Indonesia dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, membuat pemerintah
dan lembaga terkait harus menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta
didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan proses pendidikan pada
lembaga Pendidikan.

Penelitian Gewin (2020) menyatakan bahwa banyak universitas di seluruh


dunia telah menunda atau membatalkan berbagai kegiatan seperti campus event,
seminar, konferensi, kompetisi olahraga dan kegiatan lainnya. Universitas telah
bergerak cepat untuk mentransisikan berbagai program agar pembelajaran tetap
berlangsung. Menanggapi hal tersebut, UNESCO (2020) merekomendasikan
penggunaan program pembelajaran jarak jauh (distance learning) dan membuka
aplikasi serta platform pendidikan yang dapat digunakan sekolah atau perguruan
tinggi untuk menjangkau pelajar dan mahasiswa dari jarak jauh. Sekitar 96 Negara
telah membuka platform berupa perpustakaan online, siaran edukasi di televisi,
video simulasi, serta program onine lainnya (Basilaia et al., 2020).

Penutupan sekolah yang lama dan karantina di rumah (self quarantine)


mungkin memiliki efek negatif pada kesehatan fisik dan mental (Brazendale et al.,
2017). Didukung penelitian YoungMinds (2020) Hampir 83% anak muda
beranggapan bahwa pandemi memperburuk kondisi kesehatan mental yang sudah
ada sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya penutupan sekolah, hilangnya
rutinitas sehari-hari dan koneksi sosial yang terbatas. Sisanya mengalami gejala
kecemasan, yang berkorelasi positif dengan meningkatnya kekhawatiran akan
keterlambatan akademik.

Berbagai dampak yang diakibatkan pandemi COVID-19 dirasakan oleh


kalangan pelajar termasuk mahasiswa khususnya mahasiwa tingkat akhir (S1).
Adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah
menjadi salah satu kendala selama penelitian. Skripsi merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk mendapatkan gelar sarjana (Wahid,
2011). Terhambatnya riset penelitian mengakibatkan progres dalam penulisan
skripsi tidak berkembang. Hal ini dirasakan oleh mahasiswa program studi
Pendidikan Biologi FKIP UMS karena sebagian besar penelitiannya dilakukan di

6
lapangan dan laboratorium yang ditutup hingga meredanya wabah COVID-19.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kemendikbud (2020) memberi kebijakan untuk
memperbolehkan pelaksanaan skripsi tanpa riset lapangan dan menggantinya
dengan studi literatur. Sementara, Dirjen Dikti mengeluarkan Surat Edaran Nomor
302/E.E2/KR/2020 tentang masa belajar penyelenggaraan program pendidikan.
Salah satu poinnya yaitu adanya perlindungan bagi mahasiswa yang terancam
drop out (DO) akibat situasi darurat COVID-19, dengan memberi kebijakan
perpanjangan masa studi selama satu semester.

Berbagai solusi atau kebijakan telah diupayakan pemerintah. Akan tetapi


pandemi COVID-19 mungkin berdampak pada karier lulusan universitas tahun
ini. Mahasiswa mengalami gangguan yang cukup berat dalam penyelesaian dan
penilaian akhir studinya. Mulai dari keterlambatan lulus hingga penundaan ujian
akhir. Hal ini mengakibatkan para lulusan akan menghadapi tantangan berat dari
resesi global yang disebabkan oleh krisis COVID-19 (Sahu, 2020 & Burgess,
2020).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai


berikut :

1.1 Apa Itu Covid - 19?

1.2 Apa dampak Covid - 19 bagi tubuh?

1.3 Apa dampak Covid - 19 di bidang pendidikan?

1.4 Bagaimana cara agar terhindar dari Covid - 19?

C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui jelas tentang covid - 19, dampak dampaknya, dan cara
mencegah penyakit tersebut

D. MANFAAT MAKALAH
a. Manfaat teoritis

7
Manfaat teoritis dari adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan
informasi mengenai Coronvius Disease 2019 (COVID-19). Informasi ini dapat
digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan penelitian
lebih lanjut mengenai Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

b. Manfaat praktik

Hasil makalah ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat
umumnya, dan tenaga kesehatan yang merawat pasien Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) khususnya guna membantu menekan penyebaran Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19).

BAB II

PEMBAHASAN

KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN TEORI

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-


CoV- 2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan
pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih


dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Walaupun lebih bayak menyerang lansia, virus ini
sebenarnya bisa menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang
dewasa, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali ditemukan di kota
Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat

8
dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)
dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski
disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19
memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan MERS, antara lain dalam hal
kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

B. HAKIKAT TEORI

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.


Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

C. PENJELASAN RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian Covid – 19

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). COVID-19 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, mulai dari gejala yang ringan seperti flu, hingga
infeksi paru-paru, seperti pneumonia.

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang


disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga
sering disebut virus Corona.

2. Dampak Covid - 19 Bagi Tubuh

Pandemi virus corona telah merenggut nyawa lebih dari 1 juta orang dan
menginfeksi lebih dari 33 juta orang di seluruh dunia.

Infeksi virus jenis baru, SARS-CoV-2 ini telah memberi dampak yang luar biasa,
terutama pada kesehatan masyarakat dunia. Virus ini menginfeksi beragam orang

9
dengan berbagai kondisi kesehatan yang menyertai. Akan tetapi, ternyata mereka
yang dapat terinfeksi tidak hanya berlatar usia yang lebih tua, atau memiliki
kondisi penyakit penyerta saja.

Orang muda yang tampak sehat, tak selalu mendapatkan gejala yang ringan, tetapi
juga bisa saja terinfeksi dengan sakit yang parah. Virus corona baru melahirkan
penyakit baru yang kini kita kenal sebagai Covid-19, dengan infeksi yang
menyerang organ pernapasan serta organ-organ tubuh lainnya.

Covid-19 dapat merusak banyak organ dalam tubuh, di antaranya sebagai berikut.

1) Paru-paru: Virus memasuki sel-sel pernapasan dan menyebabkan


kerusakan pada organ paru. Rusaknya jaringan membuat paru-paru sulit
melakukan tugasnya dalam mengoksidasi darah dan membuat orang
kesulitan bernapas atau terengah-engah.
2) Jantung: Infeksi virus corona dapat menyebabkan radang otot jantung atau
gagal jantung. Jika organ ini tidak mampu memompa darah sebagaimana
mestinya, maka jantung juga bisa berhenti karena kekurangan oksigen.
3) Otak: Dampak virus ini juga dapat menyebabkan infeksi parah pada otak.
Gejala neurologis juga disebabkan oleh peradangan di otak yang
diakibatkan oleh pembekuan darah.

Sejumlah pasien Covid-19 yang telah sembuh melaporkan merasakan kelelahan,


kesulitan berolahraga, bahkan berbulan-bulan setelah pulih dari penyakit tersebut.

3. Dampak Covid – 19 Di Bidang Pendidikan

Pendemi covid-19 telah mengubah dunia pendidikan mulai dari proses


pembelajaran, dimana biasanya dilakukan di dalam kelas dengan tatap muka,
namun sejak pandemi berlangsung berubah menjadi belajar daring (dalam
jaringan). Guru, siswa dan orang tua dituntut untuk bisa menghadirkan proses
pembelajaran yang efektif dan aktif walaupun dilaksanakan dari rumah masing-
masing.

UNESCO menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 mengancam 577.305.660


pelajar dari pendidikan pra-sekolah dasar hingga menengah atas dan 86.034.287
pelajar dari pendidikan tinggi di seluruh dunia. Seperti kebijakan yang diambil

10
berbagai negara yang terdampak penyakit covid-19, Indonesia meliburkan
seluruh aktivitas pendidikan. Hal tersebut membuat pemerintah dan lembaga
terkait menghadirkan alternatif proses pendidikan bagi peserta didik dengan
belajar mengajar jarak jauh atau belajar online atau belajar dari rumah dengan
pendampingan orang tua.

Penerapan kebijakan belajar mengajar jarak jauh dari rumah atau belajar
online nampaknya tidak menjadi masalah bagi sebagian perguruan tinggi yang
sudah memiliki sistem akademik berbasis daring. Menjadi masalah bagi sebagian
perguruan tinggi lain yang tidak memiliki sistem tersebut.

Di level pendidikan dasar, menengah dan atas secara teknis proses


pembelajaran jarak jauh juga banyak mengalami kendala. Peserta didik dari
keluarga yang tidak memiliki akses internet atau bahkan tidak memiliki
handphone akan ketinggalan pembelajaran ketika tugas belajar disampaikan
melalui aplikasi WhatsApp atau yang lainnya. Menyikapi kondisi seperti itu,
pihak sekolah seyogyanya memberikan kebijaksanaan, misalnya dengan
memberikan tugas dalam bentuk kertas kerja.

Selain itu dampak lain dirasakan oleh peserta didik dari belajar dari rumah
adalah beban pelajaran terlalu banyak. Pada saat yang sama peserta didik dituntut
untuk dapat mencermati dan mempelajari materi pelajaran sendiri dengan cepat.
Kalaupun diberikan ruang bertanya kepada guru melalui pesan aplikasi WhatsApp
itu dirasakan tidak cukup waktu. Dan, yang paling mudah diamati oleh orang tua
peserta didik, belajar mengajar dari rumah juga membuat peserta didik menjadi
gampang bosan karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-
temannya.

Karena itu, dengan belajar dari rumah, orang tua dituntut untuk
memaksimalkan perannya dalam mendampingi putra-putrinya. Terutama jika
mereka masih usia pra-sekolah dasar dan sekolah dasar. Karena di usianya sifat
mereka unik, energik, aktif, manja dan egosentris (keakuan) tinggi. Di sinilah
orang tua seyogyanya dapat menyelami karakter putra-putrinya sehingga
pendampingan proses pembelajaran dari rumah berlangsung dengan baik dan
menyenangkan.

11
Pembelajaran di rumah memungkinkan sebagian orang tua stress dalam
mendampingi anak apabila kurang memahami karakter anak. Orang tua merasa
bahwa anak susah diatur, maunya main saja, malas belajar. Selain menghadapi
perilaku anak dalam mendampingi belajar di rumah, orang tua juga dituntut dapat
menjelaskan banyak hal terkait dengan materi pelajaran, sementara tidak semua
orang tua siap untuk itu. Belum lagi jika anaknya banyak dan orang tua harus
bekerja untuk mencari nafkah, orang tua menjadi lebih pusing.

Tak jarang ditemukan orang tua memberikan pendampingan belajar kepada


putra-putrinya dengan cara keras, mengancam, memaksakan kehendak, atau
bahkan dengan memukul jika anak tidak menurut. Jika hal ini terjadi setiap hari
maka ini akan menjadi momok bagi anak dalam belajar, meskipun tujuan orang
tua baik supaya anak disiplin dan pandai. Pola asuh yang demikian akan
membentuk anak menjadi penakut, pemalu, pendiam, gemar melanggar aturan,
pendendam dan kurang memiliki inisiatif.

Oleh sebab itu orang tua harus berhati-hati dalam melakukan pendekatan
selama mendampingi anak belajar di rumah. Orang tua seyogyanya dapat
memperlakukan anak dengan kasih sayang, sabar, menerima anak apa adanya,
tidak menghakimi, tidak memaksakan kehendak, memberikan kebebasan dan
menghargai, serta toleransi putra-putrinya. Dengan demikian tidak akan ditemui
momok pendidikan yang menakutkan sebaliknya akan tercipta suasana belajar
yang menyenangkan selama belajar di rumah.

Pandemi Covid-19 yang begitu banyak berdampak negatif juga berdampak


positif bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dampak positif ini dapat memotivasi
melalui masa-masa sulit untuk terus mencapai tujuan pendidikan Indonesia yang
lebih maju.

1) Memicu Percepatan Transformasi Pendidikan

Pandemi Covid-19 berujung pada penutupan sekolah sebagai upaya


penyebarannya ke masyarakat Indonesia. Singkat kata, pemerintah telah
memberlakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau yang disebut dengan
pembelajaran daring (online). Sistem berbasis teknologi yang berani tentunya

12
membutuhkan institusi pendidikan, guru, siswa bahkan orang tua untuk melek
teknologi. Ini sangat mempercepat transformasi teknologi pendidikan di negeri
ini. Hal tersebut tentunya berdampak positif karena pemanfaatan teknologi dalam
dunia pendidikan sejalan dengan era Revolusi Industri 4.0 yang terus berkembang.

2) Banyak Muncul Aplikasi Pembelajaran Online

Akselerasi transformasi teknologi pendidikan akibat pandemi covid-19 telah


melahirkan berbagai platform program pembelajaran online untuk mendukung
pembelajaran yang berani. Banyak program studi online menjadikan pembelajaran
lebih efektif. Aplikasi pembelajaran online dikembangkan dengan menyediakan
fitur-fitur yang memudahkan pembelajaran online. Seperti Zoom Meeting, Google
Meet, Microsoft Teams, dan lainnya.

3) Jumlah Kursus Online Gratis

Kursus online gratis mulai berkembang di tengah pandemi Covid-19. Banyak


lembaga bimbingan belajar menyediakan kursus online gratis atau beberapa
dengan harga diskon. Seperti yang diterapkan oleh Ruangguru, Zenius, Ruang
Belajar, Quipper, Aplikasi Kelas kami dan sebagainya.

4) Munculnya Kreativitas Tanpa Batas

Pandemi Covid-19 telah memunculkan ide-ide baru. Ilmuwan, peneliti, dosen


bahkan mahasiswa mencoba melakukan eksperimen untuk menemukan kreativitas
baru dan menghadirkan proses pembelajaran yang afektif dan efisien sehingga
dapat melaksanakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak
membosankan.

5) Kolaborasi Orang Tua dan Guru

Selama pandemi ini, para pelajar tentunya akan menghabiskan waktunya untuk
belajar di rumah. Dimana hal ini membutuhkan kolaborasi inovatif antara orang
tua dan guru agar siswa dapat terus belajar online secara efektif. Selain itu,
kolaborasi inovatif dapat mengatasi berbagai keluhan selama pembelajaran online.
Hal tersebut akan berdampak positif bagi dunia pendidikan baik saat ini maupun
yang akan datang.

13
6) Penerapan Ilmu dalam Keluarga

Ketika semua sekolah ditutup, ini menjadi kesempatan bagi siswa untuk
mengaplikasikan ilmu di tengah-tengah keluarganya. Baik itu sekedar membuka
diskusi kecil atau dengan mengajarkan ilmu yang didapat kepada keluarga. Hal ini
berperan penting dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu ilmu
melalui penerapan langsung. Ilmu yang diterapkan secara langsung akan
berpengaruh tidak hanya bagi yang mengaplikasikannya tetapi juga bagi yang
menerimanya.

7) Guru menjadi lebih akrab dan melek teknologi

Tidak dapat dipungkiri bahwa proses pembelajaran di tengah pandemi harus


dilakukan melalui metode online. Sehingga penggunaan perangkat teknologi
sangat dibutuhkan. Selama pandemi ini, banyak dilakukan pelatihan bagi para
guru dengan tujuan memberikan pembinaan guna menentukan metode
pembelajaran yang bisa diterapkan pada saat pandemi, yang tentunya berbasis
teknologi.

8) Internet sebagai sumber informasi yang positif

Jika proses pembelajaran pada umumnya menggunakan buku cetak sebagai


sumber belajar utama, maka dalam proses pembelajaran online internet
merupakan sumber informasi yang dapat digunakan. Internet tidak lagi hanya
digunakan oleh siswa sebagai sarana hiburan atau bermain media sosial, tetapi
juga digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pelajaran yang diajarkan.
Seperti mengakses buku digital, video pembelajaran dan lain sebagainya. Meski
begitu, tentunya hal ini tetap harus mendapat pendampingan baik dari guru
maupun orang tua siswa, agar siswa tidak salah dalam mendapatkan informasi dan
terhindar dari hoax.

9) Siswa dapat diawasi oleh orang tua secara langsung

14
Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi yang tidak terbatas. Tetapi ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi apakah mereka pada akhirnya dapat
memenuhi potensi tersebut. Para ahli meyakini bahwa peran orang tua dalam
kehidupan seorang anak berdampak luas dan dengan pengawasan orang tua anak
akan mudah untuk memantau perkembangannya secara langsung. Keterlibatan
orang tua sangat penting agar anak berprestasi di sekolah. Beberapa orang tua
mungkin berpikir bahwa itu adalah peran guru untuk mengajar, bukan mereka.
Namun kepercayaan seperti itu tidak merugikan orang tua dan anak. Anak-anak
tidak mulai dan berhenti belajar hanya selama hari sekolah. Mereka selalu terbiasa
belajar, di rumah, dengan teman, dan melalui pengaruh lain.

4. Cara Terhindar Dari Covid – 19

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID- 19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor- faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:

1) Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari


orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan
mendesak.
2) Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian,
termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan.
3) Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar
rumah atau di tempat umum.
4) Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
5) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
6) Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif
terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
7) Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.

15
8) Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan,
termasuk kebersihan rumah.

Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang
dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa
langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

1) Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk
sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan
kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
2) Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
3) Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi
dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
4) Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
5) Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
6) Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
7) Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
8) Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.

Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di rumah


sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak, perlu ditangani
secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama pandemi COVID-19.
Tujuannya adalah untuk mencegah penularan virus Corona selama Anda berada di
rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan terbaik yang perlu
dilakukan.

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Virus ini
menyerang saluran pernafasan. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah
demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa or ang mungkin mengalami sakit
dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Untuk proses
penularan terjadi dari orang ke orang sehingga perlu adanya pencegahan yang
harus dilakukan.

17
Adapun cara penanggulangan dan pencegahan yang benar yaitu dengan selalu
menjaga gaya hidup sehat (makan, tidur, olahraga) untuk imunitas tubuh, rajin
mencuci tangan, menjaga etika batuk dan bersin, menghindari kerumunan,
menghindari menyentuh mata, mulut dan hidung, mengurangi interaksi dengan
orang lain, berdoa dan lain sebagainya.

Sebagai bentuk partisipasi yang dapat dilakukan yaitu dengan mendukung


kebijakan pemerintah mengenai sekolah di rumah, bekerja dari rumah dan ibadah
di rumah. Serta selalu melakukan hal-hal positif yang mampu mengurangi rasa
khawatir terhadap maraknya virus corona ini.

B. SARAN

Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar
tertarik untuk terus dapat meningkatkan keingintahuan nya terhadap informasi
baru yang bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan
saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini bisa lebih baik
untuk ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/84998/3/BAB%20I.pdf

https://osf.io/vydbg/download/?format=pdf

https://www.alodokter.com/covid-19

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/30/183100423/setelah-kena-covid-
19-apa-saja-dampak-virus-corona-pada-tubuh-?amp=1&page=2

https://surveymeter.org/id/node/568

18
https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/dampak-positif-pandemi-covid-19-terhadap-
dunia-pendidikan/

https://www.researchgate.net/publication/341096752_MAKALAH_BAHASA_IN
DONESIA_PENGERTIAN_COVID-
19_DAN_BENTUK_PARTISIPASI_DALAM_MEMERANGI_NYA

19

Anda mungkin juga menyukai