Anda di halaman 1dari 28

KONEKTIVITAS TOL LAUT DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Tri Juanto Rangan


20180611014084

1
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................1

Daftar Isi ........................................................................................... 2

BAB I Pendahuluan .......................................................................... 3

A. Rumusan Masalah .................................................................3

B. Tujuan ....................................................................................3

BAB II Pembahsan ........................................................................... 6

A. Gambar Pelabuhan .................................................................6

B. Jenis – Jenis Pelabuhan & Nama - Nama Pelabuhan ............7

C. Analisa Pergerakan Arus Barang / Jasa ….……..…………22

BAB III Penutup ............................................................................... 26

Kesimpulan dan Saran ...................................................................... 26

Daftar Pustaka ………………..…………………………………….27

2
BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua


pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis
pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km). Menjadikan Indonesia
menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai
terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan
perekonomian Indonesia.

Melihat kondisi geografis Indonesia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi


poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang
diwujudkan untuk menjadi admin konektifitas antar pulau, pengembangan industri
perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan
maritim.

Fakta dilapangan memperlihatkan bahwa trasnportasi laut di Indonesia belum


menjadi prioritas penggunaan, pengembangan dan perbaikan. Aktivitas distribusi barang
di Indonesia masih menggunakan jalur darat yaitu sebesar 90% sementara jalur laut
hanya dimamfaatkan sebesar 9% dan 1 % menngunakan kereta api (Neraca, 2014).
Seharusnya transportasi menjadi prioritas penggunaan, pengembangan dan perbaikan.
Transportasi laut berperan penting dalam menghubungkan satu daerah dengan pulau
lain sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi daerah (transport promote the
trade) serta menunjang perekonomian yang telah berkembang (trade follow the ship).

Salah satu latar belakang dibentuknya kebijakan Tol Laut adalah adanya
kesenjangan harga yang cukup tinggi antara wilayah Indonesia Bagian Barat dengan
wilayah Indonesia Bagian Timur. Peran pelabuhan laut sebagai penggerak ekonomi
kelautan tidak diragukan lagi, dengan perolehan mamfaat ekonomi yang bisa di petik
dari keberadaan Tol laut. Namun kenyataannya masih terdapat sejumlah kendala yang
muncul, antara lain: efisiensi dan produktivitas barang-barang yang melalui pelabuhan

3
laut masih sangat rendah akibat belum siapnya infrastruktur pendukung, seperti tempat
penampungan, baik tetap maupun sementara, waktu bongkar muat yang belum efektif
dan birokrasi yang berbelit-belit. Selain itu konektivitas maritim memiliki sejumlah
permasalahan dalam pengembangannya. Sejumlah kendala utama yang harus
dipecahkan dalam implementasi konsep tol laut berupa (1) ketidakseimbangan arus
muatan, dimana arus muatan dari kawasan timur Indonesia ke kawasan barat lebih
sedikit dibandingkan arah sebaliknya, (2) penggunaan kapal berukuran 3 ribu TEUs
dinilai tidak dimiliki oleh perusahaan pelayaran nasional (3) kebutuhan pendanaan
untuk pengembangan infrastruktue terutama pelabuhan yang sangat besar. Selain itu,
permasalahan lain yang terjadi adalah arus muatan menuju kawasan timur Indonesia
terisi penuh oleh kebutuhan barang jadi yang akan dikomsumsi oleh masyarakat, namun
sekembali dari kawasan timur tidak maksimal terisi muatan seperti ketika datang. Hal
ini sangat tidak efisien bagi armada perdagangan.

Arus globalisasi ekonomi yang menimbulkan hubungan interdependensi dan


integrasi dalam bidang finansial, produksi dan perdagangan telah membawa dampak
pengelolaan ekonomi Indonesia. Dampak ini lebih terasa lagi setelah arus globalisasi
ekonomi semakin dikembangkan dengan prinsip liberaliasi perdagangan (trade
liberalization) yang telah diupayakan secara bersama-sama oleh negara-negara di dunia
dalam bentuk kerjasama ekonomi regional. Dalam kerangka hubungan ekonomi dan
perdagangan internasional tersebut maka Indonesia harus dapat menyesuaikan
perkembangan ekonominya dengan tatanan ekonomi dunia dan kemantapan sistem
perdagangan internasional yang semakin berkembang. Ketidakmampuan menyesuaikan
diri akan mempengaruhi ekspor dan pembangunan Indonesia

Kemantapan sistem perdagangan internasional tidak terlepas dari fungsi pelabuhan.


Pelabuhan dalam hal ini merupakan sarana yang ril dalam memperlancar arus
perdagangan internasional apakah itu kegiatan ekspor maupun impor. Belawan
merupakan salah satu pelabuhan di Indonesia yang memiliki peran yang sangat penting
dalam kegiatan arus barang baik itu impor maupun ekspor di wilayah pantai timur
Indonesia yang berada di arus lalu lintas selat Malaka yang sangat aktif dalam

4
perdagangan internasional. Belawan juga merupakan Pelabuhan internasional yang
merupakan pelabuhan utama sekunder yang berfungsi melayani kegiatan dan alih muat
angkutan laut nasional dan internasional dalam jumlah besar dan jangkauan pelayanan
yang luas serta merupakan simpul dalam jaringan transportasi laut internasional.
Perkembangan Pelabuhan Belawan akan ditentukan oleh perkembangan aktivitas
perdagangangnya. Semakin ramai aktivitas perdagangan di Pelabuhan Belawan maka
akan semakin besar Pelabuhan Belawan. Perkembangan perdagangan juga
mempengaruhi jenis kapal dan lalu lintas kapal yang melewati pelabuhan tersebut.

A. Rumusan Masalah

1) Bagaimana pelabuhan pada umumnya ?


2) Seperti apa pergerakan arus barang / jasa pada Pelabuhan ?
3) Ada berapa jenis pelabuhan di Indonesia ?

B. Tujuan

1) Mengetahui tampak / rupa Pelabuhan


2) Mengetahui jenis jenis Pelabuhan di Indonesia beserta nama Namanya
3) Mengetahui pergerakan arus barang dan jasa pada Pelabuhan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambar Pelabuhan

6
B. Jenis – Jenis Pelabuhan dan Nama – Nama Pelabuhan

Pelabuhan dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang tergantung pada sudut
tinjauannya, yaitu dari segi penyelenggaraannya, pengusahaannya fungsi dalam
perdangan nasional dan international, segi kegunaannya dan letak geografis.

A. Ditinjau dari segi penyelenggaraanya

1. Pelabuhan Umum

Pelabuhan umum diselengarakan untuk kepentingan pelayanan masyarakat umum.


Penyelenggaraan pelabuhan umum dilakukan oleh pemerintah dan pelaksanaanya
dapat dilimpahkan kepada badan usaha milik Negara yang didirikan untuk maksud
tersebut. Di Indonesia dibentuk empat bdan usaha milik negar yang diberi
wewenang mengelola pelabuhan umum diusahakan. Keempat badan usaha tersebut
adalah sebagai berikut:

- PT (persero) Pelabuhan Indonesia I berkedudukan di Medan


- Pelabuah Indonesia II berkedudukan di Jakarta
- Pelabuhan Indonesia III berkedudukan di Surabaya dan Pelabuhan Indonesia IV
berkedudukan di Ujung Pandang
- Pelabuhan Tg. Perak Surabaya

7
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Pelabuhan Indonesia I

2. Pelabuhan Khusus

Pelabuhan khusus diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang


kegiatan tertentu. Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum,
kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin pemerintah. Pelabuhan khusus dibangun
oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta, yang berfungsi untuk
prasarana pengiriman hasil produksi perusahaan tersebut.

Sebagai contoh pelabuhan khusus adalah sebagai berikut :

- Pelabuhan LNG Arun di aceh yang digunakan untuk mengirimkan hasil


produksi gas alam cair ke daerah atau Negara lain

8
- Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala Tanjung Sumatra Utara
digunakan untuk melayani import bahan baku bouksit dan export aluminium ke
daerah lain.
- Pelabuhan Petrokimia Gresik
- Pelabuhan khusus semen

Pelabuhan LNG Arun

B. Ditinjau dari segi Pengusahaannya

1. Pelabuhan yang diusahakan

Pelabuhan ini sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang


diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkat
muat barang, menaik turunkan penumpang serta kegiatan lainnya. Pemakaian
pelabuhan ini dikenakan biaya-biaya seperti biaya jasa labuh, jasa tambat, jasa
pemandua, jasa penundaan, dan jasa pelayanan air bersih, jasa dermaga, jasa
penumpukan, bongkar muat dan sebagainya.

Contoh pelabuhan ini sebagai berikut :

- Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta


- Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

9
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta

2. Pelabuhan yang tidak diusahakan

Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgahan kapal tanpa fasilitas bongkar
muat, bea cukai dan sebagainya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan kecil yang
disubsidi oleh pemerintah, dan dkelola oleh Unit Pelaksana Teknis Direktorat
Jenderal Perhubungan laut.

Pelabuhan ini terdiri dari :

- Pelabuhan Nusa Barung


- Pelabuhan sindang Biru
- Pelabuhan sepekan

10
Pelabuhan sindang Biru

C. Dintinjau dari fungsi perdangan nasional dan internasional

1. Pelabuhan laut

Pelabuhan laut adalah pelabuhan bebas yang dimasuki oleh kapal-kapal berbendera
asing. Pelabuhan ini biasanya meruapakan pelabuhan utama di suatu daerah yang
dilabuhi kapal-kapal yang membawa barang untuk ekspr impor secara langsung ke
dan dari luar negri.

Di Indonesia terdapat dari seratus pelabuhan seperti ini, di antaranya :

- Pelabuahan Gorontalo
- Pelabuhan Tarakan
- Tanjung Mas Semarang
- Tanjung Intan Cilacap

11
Pelabuahan Gorontalo

2. Pelabuhan Pantai

Pelabuhan pantai adalah pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan dalam negri
dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal berbendera asing. Kapal asing
dapat masuk ke pelabuhan ini dengan meminta ijin terlebih dahulu.

Pelabuhan ini meliputi :

- Pelabuhan Sindang Biru


- Pelabuhan Ratu Jawa Barat

Pelabuhan Ratu Jawa Barat

12
D. Dintinjau dari segi penggunaannya

1. Pelabuhan ikan

Pelabuhan ikan menyediakan tempat bagi kapal-kapal ikan untuk melakukan


kegiatan penangkapan ikan dan memberikan pelayanan yang diperlukan. Berbeda
dengan pelabuhan umum dimana semua kegiatan seperti bongkar muat barang,
pengisian perbekalan, perawatan dan perbaikan ringan yang dilakukan di dermaga
sama, pada pelabuhan ikan sarana dermaga disediakan secara terpisah untuk
berbagai kegiatan. Hal ini mengingat bahwa hasil tangkapan ikan adalah produk
yang mudah busuk sehingga perlu penangan secara cepat. Di samping itu jumlah
kapal yang berlabuh di pelabuhan bisa cukup banyak sehingga penggunaan fasilitas
pelabuhan, terutama dermaga harus dilakukan seefisien mungkin. Pelabuhan ikan
dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan penangkapan ikan
dan kegiatan-kegiatan pendukungnya, seperti pemecah gelombang, kantor
pelabuhan, dermaga, tempat pelelangan ikan (TPI), tangki air, tangki BBM, pabrik
es, ruang pendingin, tempat pelayanan/perbaikan kapal, dan tempat penjemuran jala.

Untuk bisa memberikan pelayanan hasil penangkapan ikan dengan cepat, maka
dermaga pada pelabuhan ikan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

- Dermaga ikan
- Dermaga tambat
- Dermaga perbekan

Contoh pelabuhan ikan adalah pelabuhan ikan cilacap. Pelabuhan ikan cilacap
berada di pantai teluk penyu dan menghadap ke samudara Indonesia dengan
gelombang cukup besar.

13
Pelabuhan ikan

Pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan dalam yang dibuat dengan mengeruk


daerah daratan untuk digunakan sebagai perairan pelabuhan. Dengan membuat kola
pelabuhan di derah darat, akan dapat mengurangi panjang pemecah gelombang.
Tetapi dengan demikan dibutuhkan pengerukan yang lebih besar.

2. Pelabuhan minyak

Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari keperluan
umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang
harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat
jembatan perancah atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan
kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan
pompa-pompa.

14
Pelabuhan minyak

Perkembangan ukuran kapal tangker yang cukup pesat mempunyai konsekuensi


draft kapal melampaui kedalaman air didepan dermaga sehingga kipal tidak bisa
berlabuh. Untuk itu kapal tanker besar ditambatkan pada sarana tambat yang
spesifik yaitu SPM (single point mooring) yaitu suatu tambatan berupa pelampung
yang berada dilepas pantai, yang berfungsi sebagai sarana bongkar muat. Melalui
SPM ini minyak yang ada di tanker di bongkar serta dialirkan ke tangki minyak
yang berada di darat melalui pipa bawah laut.

3. Pelabuhan barang

Di pelabuhan ini terjadi perpindahan moda transportasi, yaitu dari angkatan laut ke
angkutan darat dan sebaliknya. Barang di bongkar dari kapal dan diturunkan di
dermaga. Selanjutnya barang tersebut diangkut langsung dengan menggunakan truk
atau kereta api ke tempat tujuan, atau disimpan di gudang atau lapangan
penumpukan terbuka sebelum di kirim ke tempat tujuan. Demikian pula sebalinya
barang-barang dari pengiriman ditempatkan di gudang atau lapangan penumpukan
sebelum dimuat ke kapal dan diangkut ke pelabuhan tujuan.

15
Pelabuhan Barang

4. Pelabuhan penumpang

Pelabuhan /terminal penumpang digunakan oleh orang-orang yang bepergian


dengan menggunakan kapal penumpang. Terminal penumpang dilengkapi dengan
statiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan
kebutuhan orang yang berpergian, seperti ruang tunggu, kantor maskapai pelayaran,
tempat penjualan tiket, mushala, toilet, kantor imigrasi, kantor bea cukai, keamanan,
direksi pelabuhan, dan sebagainya. Barang-barang yang perlu dibongkar muat tidak
begitu banyak, sehingga gudang barang tidak perlu besar. Untuk kelancaran masuk
keluarnya penumpang barang, sebaiknya jalan masuk/keluar dipisahkan.
Penumpang melalui lantai atas dengan menggunakan jembatan langsung ke kapal,
sedang barang-barang melalui dermaga. Pada pelabuhan dengan tinggi pasang surut
besar, dibuat jembatan apung yang digunakan oleh penumpang untuk masuk ke
kapal dan sebaliknya.

16
Pelabuhan Penumpang

5. Pelabuhan militer

Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk memungkinkan
gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah.
Konstruksi tambatan maupun dermaga hamper sama dengan pelabuhan barang,
hanya saja situasi dan perlengkapannya agak lain. Pada pelabuhan barang
letak/kegunaan barang bangunan harus seifisien mungkin, sedang pada pelabuhan
militer bangunan-bangunan pelabuhan harus dipisah-pisah yang letaknya agak
berjauhan.

Pelabuhan militer

17
E. Ditinjau menurut letak geografis

Menurut letak geografisnya, pelabuhan dapat dibedakan menjadi pelabuhan alam,


semi alam atau buatan.

1. Pelabuhan alam

Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindungi dari badai dan
gelombang secara alami, misalnya oleh pulau, jazirah atau letak di teluk, esturi atau
muara sungai. Di daerah ini pengaruh gelombang sangat kecil. Pelabuhan cilacap
merupakan contoh pelabuhan alam yang perairannya terlindung dari pengaruh
gelombang, yaitu oleh pulau nusakambangan.
Contoh dari pelabuhan alam lainnya adalah sebagai berikut :

- Pelabuhan Palembang
- Pelabuhan belawan
- Pelabuhan Pontianak
- Pelabuhan New York
- Pelabuhan San Fransisco
- Pelabuhan London

18
Pelabuhan Belawan
2. Pelabuhan buatan

Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater). Pemecah
gelombang ini membuat daerah periran tertutup dari laut dan hanya dihubungkan
oleh suatu celah (mulut pelabuhan) untuk keluar masuknya kapal. Di dalam daerah
tersebut di lengkapi dengan alat penambat. Bangunan ini dibuat mulai dari pantai
dan menjorok ke laut hingga gelombang yang menjalar ke pantai dan menjorok ke
laut sehingga gelombang menjalar ke pantai terhalang oleh bangunan tersebut.

Contoh dari pelabuhan ini adalah :

- Pelabuhan tanjung Priok


- Pelabuhan tanjung emas

Pelabuhan Tanjung Emas

3. Pelabuhan Semi alam

19
Pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe diatas. Misalnya suatu
pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pasir dan pelindungan buatan hanya pada alur
masuk.

Contohnya :

- Pelabuhan Bengkulu, memanfaatkan teluk yang terlindung oleh lidah pasir


untuk membentuk saluran sebagai jalan masuk/keluar kapal.

Contoh lainnya adalah muara sungai yang kedua sisinya dilindungi oleh jetty. Jetty
tersebut berfungsi untuk menahan masuknya transport pasir sepanjang pantai ke
muara sungai, yang dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan.

Pelabuhan Bengkulu

F. Jenis pelabuhan berdasarkan keadaan

1. Pelabuhan terbuka ialah pelabuhan di mana kapal-kapal bisa masuk dan


langsung berlabuh ke dermaga.

20
2. Pelabuhan tertutup ialah pelabuhan di mana kapal-kapal yang masuk melalui
beberapa pintu air, pelabuhan ini dilakukan pada pantai dimana memiliki
perbedaan pasang surut yang besar.

G. Jenis pelabuhan berdasarkan perannya

1. Sebagai simbol dalam jaringan transportasi yang sesuai dengan hierarkinya.


2. Sebagai pintu gerbang aneka kegiatan perekonomian daerah, nasional maupun
internasional.
3. Sebagai tempat penunjang aneka kegiatan industri dan perdagangan.
4. Sebagai tempat terjadinya distribusi, konsolidasi serta produksi.

H. Jenis pelabuhan berdasarkan pada jangkauan pelayaran

1. Pelabuhan Internasional (utama primer) meliputi :

a. koneksinya dengan jalur pelayaran internasional


b. berguna untuk tempat alih muat penumpang dan barang internasional
c. memiliki jarak tertentu dengan pelabuhan internasional hub lainnya
d. koneksinya dengan pasar internasional
e. memiliki kondisi teknis pelabuhan yang terlindung dari gelombang dengan
luas daratan
f. kedekatan dengan jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia
g. volume kegiatan bongkar muat.

2. Pelabuhan internasional (utama sekunder) sama seperti premier pelabuhan ini


memperhatikan koneksi antara pelayaran nasional dan internasional, Tempat
menaikan penumpang dan barang nasional, memiliki jarak dengan pelabuhan
internasional lainnya. Mempunyai kondisi teknis pelabuhan yang melindungi

21
dari gelombang dengan luas daratan dan perairan tertentu, serta volume bongkar
muat.

3. Pelabuhan nasional meliputi, pemerataan pembangunan nasional dan


meningkatkan pertumbuhan wilayah, sebagai tempat alih muat barang nasional
dan muat penumpang serta bisa menangani semi kontainer, memiliki jarak
terhadap jalur lintas pelayaran nasional, dan lain sebaginya.

4. Pelabuhan regional meliputi, peraturan pemerintah dalam menunjang


pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan antar propinsi, berperan
sebagai tempat melayani penumpang dan barang internasional Kab/Kota.

5. Pelabuhan lokal meliputi Kebijakan pemerintah yang dapat menunjang


pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pembangunan Kab/Kota, melayani
penumpang dan barang antar wilayahterhadap kebutuhan modal transportasi
laut.

I. Jenis pelabuhan berdasarkan perdagangannya

1. Pelabuhan ekspor adalah pelabuhan yang melayani penjualan barang-barang ke


luar negeri.
2. Pelabuhan impor ialah pelabuhan yang melayani masuknya barang-barang dari
luar negeri.

C. Analisa Pergerakan Arus Barang / Jasa

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu wilayah


adalahpergerakan barang di wilayah tersebut. Jika pergerakan barang diwilayah tersebut
lancar dan efisien, maka perekonomian di wilayah tersebut juga bertumbuh kearah yang
positif.

22
Faktor utama yang mendukung kelancaran arus barang adalah
infrastrukturtransportasi, baik darat, laut maupun udara. Bisa dilihat bahwa sejak
dahulu, kota-kota yang berkembang pesat umumnya berada diwilayah pesisir pantai
dimana terdapat pelabuhan sebagai pintu gerbang keluar-masuknya barang untuk
perdagangan.

Indonesia sebagai negara kepulauan tentu saja memiliki banyak pelabuhan


yangmenghubungkan antar pulau satu dengan yang lainnya. Walaupun
teknologisekarang memungkinkan pesawat terbang digunakan sebagai sarana
untukmengangkut barang melalui jalur udara, tetapi pemanfaatan kapal laut sebagai
sarana utama untuk mengirimkan barang tidak bisa digantikan begitu saja olehpesawat
terbang. Keunggulan utama kapal laut adalah bahwa ia bisa mengangkut barang dalam
jumlah besar dalam sekali perjalanan, sehingga menghasilkan skala ekonomis yang bisa
menekan biaya pengiriman barang perunitnya.

Saat ini, pusat produksi barang hampir sebagian besar terpusat dipulau Jawa, mulai
dari barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, sampai ke produk otomotif,
diproduksi di pulau Jawa dan didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia. Mengingat
luasnya wilayah Indonesia, maka biaya pengiriman barang antara satupulau dengan
pulau lain tentu saja berbeda-beda sesuai dengan jarak dan kesediaan infrastrukturnya.
Maka bisa dimaklumi jika harga barang-barang di Papua lebih mahaldari harga di pulau
Jawa, karena produsen barang memasukkan komponen biaya transportasi ke dalam
harga barangnya.

Dalam rangka mengembangkan usahanya, para produsen barang di Jawa tentu


selaluberusaha memperluas pasarnya baik secara domestik maupun internasional. Untuk
pasar domestik, khususnya di pulau Jawa, arus distribusi barang cukup lancar
karenadidukung oleh infrastruktur yang memadai. Akan tetapi bagaimana dengan
pulauselain pulau Jawa yang tidak memiliki infrastruktur yang baik?

23
Untuk bisa menjembatani arus barang di wilayah Indonesia, diperlukan infrastruktur
pelabuhan yang baik dalam menangani kegiatan bongkar muat barang. Saat
ini,pelabuhan terbesar di Indonesia adalah Tanjung Priok, Jakarta. Beberapa Pelabuhan
lain dengan kemampuan yang cukup baik diantaranya adalah Tanjung Perak
diSurabaya, Belawan di Medan, dan Soekarno-Hatta di Makassar. Berkat kondisi
pelabuhannya yang baik, kota-kota tersebut bisa menikmati pertumbuhan ekonomiyang
positif pula. Lalu bagaimana dengan kota Pontianak dan pelabuhannya?

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dalam pernyataannya, seperti dikutip oleh


Antara dan Yahoo! News, menyebutkan bahwa pelabuhan Pontianak sudah padat.
Halini dikarenakan tingkat pertumbuhan ekonomi di Pontianak yang tidak diikuti
dengan pengembangan kapasitas dan kapabilitas pelabuhan untuk menampung arus
barang yang semakin meningkat.

Dengan padatnya area pelabuhan, maka akan menimbulkan kemacetan dalam


prosesbongkar muat barang sehingga kapal harus sandar lebih lama dari yang
direncanakan. Melesetnya waktu bongkar muat satu kapal, tentu akan berdampak pada
kapal lain yang sudah tiba dan akan melakukan bongkar muat dipelabuhan tersebut
berupa antrian dipelabuhan tersebut. Semakin lama antrian yang terjadi,semakin tinggi
biaya operasional yang harus ditanggung oleh operator kapal / perusahaan pelayaran.
Jika biaya operasional tinggi, operator kapal / perusahaan pelayaran hanya memiliki dua
pilihan, yaitu menaikkan biaya pengiriman barang atau meninggalkan rute tersebut dan
mencari rute lain yang lebih potensial.

Kedua pilihan tersebut tentu bukan hal yang menguntungkan bagi pertumbuhan
ekonomi di Pontianak. Misalnya pilihan untuk menaikkan biaya pengiriman barangdari
dan ke Pontianak. Jika biaya pergerakan barang di Pontianak tinggi, maka akan
mempengaruhi harga barang dan tingkat inflasi yang pada akhirnya akan memperlambat
perekonomian di Pontianak.

24
Untuk menghindari itu, operator pelabuhan (dalam hal ini PT Pelindo II
CabangPontianak) telah menyiapkan rencana investasi dalam rangka mengembangkan
pelabuhan Dwikora di Pontianak, seperti yang dikutip dari Pontianak Post (18/11),yaitu
mengembangkan fasilitas pelabuhan berupa pembangunan lapangan peti kemas,
penambahan alat bongkar muat, penguatan dermaga dan pengadaan kapal tunda baru.
Tentu saja rencana tersebut perlu kita dukung mengingat dampak turunannya dapat
mempengaruhi perekonomian Pontianak secara positif. Sayangnya, dalam rencana
pengembangan pelabuhan tersebut, tidak disebutkan secara terperinci kapaninvestasi
tersebut akan dilakukan.

Kegiatan Operasional Pelabuhan

1. Kegiatan operasional pelabuhan secara umum meliputi kegiatan arus barang,


waktu pelayanan kapal, rasio pemakaian fasilitas dermaga, biaya bongkar muat
barang. Ini sebagai dasar memperhitungkan efesiensi dan efektifitas kegiatan
operasional.

2. Arus barang merupakan jumlah tonase barang yang dibongkar dan dimuat di
terminal dalam kurung waktu tertentu. Kegiatan ini meliputi berth output,
throughput, ship output, dan labor output.

3. Waktu pelayanan kapal merupakan kegiatan yang berkaitan dengan waktu


menunggu ketersedian fasilitas, muatan, penyelesaian dokumen, dan jadwal
kerja pelabuhan, sehingga kapal tidak terlalu lama menunggu di pelabuhan.

4. Rasio pemakaian fasiltas dermaga adalah memperhitungkan kegiatan bongkar


muat yang berkaitan dengan kegiatan pada dermaga, gudang, dan lapangan.

5. Biaya bongkar muat merupakan ukuran tingkat efisensi dari manajemen


operasional terminal general cargo. Mengukur rasio antara output dengan sdm

25
yang tersedia sebagai input. Terdapat 2 jenis biaya yaitu biaya tetap (fixed cost)
dan biaya variable

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya, terlebih lagi
1/3 wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan, seharusnya mampu menjadikan
Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. Tol laut merupakan salah satu visi
Presiden Jokowi dalam mewujudkan negara Indonesia sebagai negara poros maritim.
Tol laut yang di canangkan oleh presiden telah berjalan namun ada beberapa
permasalahan seperti tidak seimbangnya antara Indonesia bagian Barat dan Timur. Tol
laut yang dari Indonesia bagian Barat membawa muatan yang penuh namun sbaliknya
dari Indoensia bagian Timur harus menunggu berhari-hari agar muatan terpenuhi, hal ini
membuat Tol Laut yang di canangkan oleh presiden Jokowi masih belum maksimal.

Saran

Masyarakat seharunya mulai berpikir untuk kreatif untuk membangun wilayahnya


bukan hanya sebagai konsumen tapi juga sebagai wilayah produsen, dari pembangunan

26
industri perikanan (baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya), industri
mineral (pembangunan industri tambang dan mineral yang terintegrasi), industri oil dan
gas (termasuk terutama pembangunan industri energi terbarukan) dan industri
pariwisata akan menyeimbangkan dan ikut mensukseskan Indonesia sebagai negara
berporos maritim Dunia.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37904733/Konektivitas_Tol_Laut_Indonesia_sebagai_Negar
a_Maritim

http://serikatnews.com/masa-depan-indonesia-poros-maritim-dunia-ditengah-
pertempuran-politik-kepentingan-dan-keringnya-gagasan-penyadaran-maritim/

https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/302/238

https://www.bappenas.go.id/files/Pengembangan%20Tol%20Laut%20Dalam
%20RPJMN%202015-2019%20Dan%20Implementasi%202015.pdf

https://kargoku.id/inilah-jenis-jenis-pelabuhan/

https://www.dataarsitek.com/2016/12/definisi-jenis-pelabuhan-dan-contohnya.html

27
28

Anda mungkin juga menyukai