BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi dari pelabuhan itu sendiri adalah tempat yang terdiri dari daratan dan
perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal
bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan
serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi (Soedjono, 2002).
Dalam bahasa Indonesia dijumpai dua istilah yang berkaitan dengan arti
pelabuhan yaitu Bandar dan Pelabuhan. Kedua istilah ini sering dipakai dalam
percakapan sehari-hari dan seringkali pengertiannya telah disamaratakan. Dalam
pengertian aslinya kedua istilah ini mempunyai arti yang berbeda.
Bila ditinjau dari segi pengusahaanya maka pelabuhan arti pelabuhan adalah :
Bandar (harbour) adalah daerah perairan yang terlindung dari gelombang dan
angin untuk berlabuhnya kapal-kapal. Bandar ini hanya merupakan daerah perairan
dengan bangunan-bangunan yang diperlukan untuk pembentukkannya, perlindungan
dan perawatan seperti pemecah gelombang, jetty dan sebagainya, dan hanya merupakan
tempat bersinggahnya kapal untuk berlindung, mengisi bahan baker, reparasi dan
sebagainya.
Melihat akan jenis-jenis kapal yang ada, tentunya juga pelabuhan laut mengalami
perubahan tipe untuk memenuhi kebutuhan kapal-kapal tersebut. Pelabuhan dibedakan
menjadi beberapa macam yang tergantung pada sudut tinjaunya seperti dari segi
penyelenggaraannya, pengusahaannya, fungsi dalam perdagangan nasional dan
internasional, segi kegunaannya dan letak geografisnya.
mendapat kedalaman air yang cukup besar. Bongkar muat dilakukan dengan pipa-
pipa dan pompa. Pipa penyalur ini diletakkan di bawah jembatan agar lalu lintas di
atas jembatan tidak terganggu.
c. Pelabuhan Barang
Pelabuhan ini mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan fasilitas untuk bongkar
muat barang. Pelabuhan dapat berada di pantai atau estuary dari sungai besar. Pada
dasarnya pelabuhan barang harus mempunyai perlengkapan-perlengkapan berikut
ini:
Dermaga harus panjang dan harus dapat menampung seluruh panjang kapal
atau setidaknya 80%.
Mempunyai halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar
muat barang.
Mempunyai gudang transito/penyimpanan di belakang halaman dermaga.
Tersedianya jalan dan halaman untuk pengambilan/pemasukan barang dari dan
ke gudang serta mempunyai fasilitas untuk reparasi.
d. Pelabuhan Penumpang
Pelabuhan penumpang tidak banyak berbeda dengan pelabuhan barang. Pada
pelabuhan barang di belakang dermaga terdapat gudang sedangkan pada pelabuhan
penumpang dibangun fasilitas stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan
yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian, seperti kantor
imigrasi, keamanan, direksi, maskapai pelayaran dan lainnya.
e. Pelabuhan Campuran
Pada umumnya pencampuran pemakaian ini terbatas untuk penumpang dan barang,
sedang untuk keperluan minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. Tetapi bagi
pelabuhan kecil atau masih dalam taraf perkembangan, keperluan bongkar muat
minyak juga dapat menggunakan dermaga atau jembatan yang sama guna
keperluan barang dan penumpang.
f. Pelabuhan Militer
Pelabuhan ini mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk memungkinkan
gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah.
a. Pelabuhan Alam
Pelabuhan alam merupakan daerah perairan yang terlindungi dari badai dan
gelombang secara alam, misalnya oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk. Di
daerah ini pengaruh gelombang sangat kecil. Salah satu contoh dari pelabuhan
alam antara lain pelabuhan Palembang, Pontianak, Bitung.
Estuari adalah bagian dari sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Pada
waktu pasang air laut masuk ke hulu sungai, Saat pasang tersebut air sungai dari
hulu terhalang dan tidak bisa langsung dibuang ke laut.
b. Pelabuhan Buatan
Pelabuhan buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh
gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater).
Pemecah gelombang ini membuat daerah perairan tertutup dari laut dan hanya
dihubungkan oleh suatu celah untuk masuk keluarnya kapal. Di dalam daerah
tersebut dilengkapi dengan alat penambat. Bangunan ini dibuat dari pantai dan
menjorok ke laut sehingga gelombang yang menjalar ke pantai terhalang oleh
bangunan tersebut. Contoh pelabuhan buatan antara lain pelabuhan Tanjung Priok
di Jakarta dan Tanjung Mas di Semarang.
c. Pelabuhan Semi Alam
Pelabuhan ini merupakan campuran dari kedua tipe di atas. Misalnya suatu
pelabuhan yang terlindungi oleh lidah pantai dan perlindungan buatan hanya pada
alur masuk. Pelabuhan Bengkulu memanfaatkan teluk terlindung oleh lidah pasir
untuk kolam pelabuhan. Contoh lainnya adalah muara sungai yang kedua sisinya
dilindungi oleh jetty. Jetty tersebut berfungsi untuk menahan masuknya transpor
Sirkulasi udara yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi disebut
angin.Gerakan angin ini disebabkan oleh perubahan temperature atmosfer. Pada
waktu udara dipanasi, rapat massanya berkurang, yang berakibatkan naiknya udara
tersebut yang kemudian diganti oleh udara yang lebih dingin di sekitarnya. Perubahan
temperature di atmosfer disebabkan oleh perbedaan penyerapan panas oleh tanah dan
air, atau perbedaan panas di gunung dan lembah. Daratan lebih cepat menerima panas
dari pada air (laut) dan sebaliknya daratan juga lebih cepat melepaskan panas. Udara
di atas daratan akan naik dan diganti oleh udara dari laut, sehingga terjadi angin laut.
Indonesia mengalami angin musim, yaitu angin yang berhembus secara mantap
dalam satu arah dalam satu periode dalam satu tahun. Pada periode yang lain arah
angin berlawanan dengan angin pada periode sebelumnya. Angin musim ini terjadi
karena adanya perbedaan musim dingin dan panas di Benua Asia dan Benua
Australia. Pada bulan Desember, Januari dan Februari, belahan bumi bagian utara
mengalami musim dingin sedangkan belahan bumi bagian selatan mengalami musim
panas.
Istilah Musim Barat dan Musim Timur banyak digunakan, meskipun seringkali
juga disebut dengan istilah lain sesuai dengan arah utama angin yang bertiup di suatu
daerah tertentu. Misalnya Musim Barat di sebelah utara garis khatulistiwa sering pula
disebut dengan Musim Timur Laut, di sekitar khatulistiwa disebut dengan Musim
Utara dan di sebelah selatan khatulistiwa dgn Musim Barat Laut. Sebaliknya Musim
Timur disebut juga Musim Barat Daya di utara khatulistiwa, Musim Selatan di
khatulistiwa dan Musim Tenggara di selatan khatulistiwa
Dengan pencatatan angin jam – jaman tersebut akan dapat diketahui angin dengan
kecepatan tertentu dan durasinya, kecepatan angin maksimum, arah angin, dan dapat
pula dihitung kecepatan angin rerata harian. Kecepatan maksimum dan arah angin
diukur terhadap arah utara (0°).
2) Gelombang
a. Definisi Gelombang
Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus
permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut
disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan,
menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut
sebagai gelombang.
b. Proses Pembentukan Gelombang
Proses terbentuknya pembangkitan gelombang di laut oleh gerakan angin belum
sepenuhnya dapat dimengerti, atau dapat dijelaskan secara terperinci. Tetapi
menurut perkiraan, gelombang terjadi karena hembusan angin secara teratur,
terus-menerus, di atas permukaan air laut. Hembusan angin yang demikian akan
BAB III
PEMBAHASAN SOAL DAN JAWABAN