BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sejatinya sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat, karena pendidikan
berpengaruh kepada pola pikir, pola prilaku. Semakin tinggi tingkat pendidikannya maka
akan semakin bagus dan baik pula ucapan dan prilakunya. Pendidikan ada 3 macam yaitu
pendidikan formal, non formal dan informal sekolah termasuk pendidikan formal fungsi
lembaga sekolah diantaranya mempersiapkan manusia yang terdidik dan terampil,
memperbaiki masa depan.
Fokus utama lembaga pendidikan terletak pada upaya sosialisasi norma-norma yang
dijunjung tinggi, dan akan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Dalam proses
sosialosasi ini, diharapkan warga masyarakat akan memiliki pengertian kemampuan , dan
sikap yang diharapkan oleh masyarakat yang bersangkutan. Pendidikan merupakan sarana
yang efektif untuk membangun manusia yang seutuhnya. Dalam zaman semakin kompleks
tuntutan akan pentingnya pendidikan semakin besar mengingat arus perkembangan dunia
yang semakin cepat. Bahkan ada yang mengatakan bahwa jika pendidikan berhenti maka
berhentilah dunia ini, artinya selama dunia masih tetap ada maka pendidikan akan selalu
berlangsung hal ini di perlukan karena pendidikan merupakan tuntutan kehidupan yang
membutuhkan tanggapan yang cermat dalam mencerdaskan bangsa sehingga mampu
menghadapi tuntutan global.
Melalui proses pendidikan seorang anak dapat memiliki sikap pengetahuan maupun
keterampilan yang semuanya merupakan wujud abstrak dari kebudayaan.
Pada masa-masa SLTA, adalah masa-masa yang paling rentan siswa melalukan
penyimpangan-penyimpangan sosial, termasuk bolos sekolah, pelajaran SLTA cenderung
hanya memikirkan egonya sendiri, hanya memikirkan kesenangan diri sendiri. Tidak jarang
orang tua mengeluh atas tindakkan anak-anaknya. Mereka berfikiran sudah dewasa, dan tidak
perlu diingatkan lagi untuk melakukan sesuatu sehingga jika orang tua sedang menasehati
biasanya anak cenderung kurang memperhatikan dan tidak mau mendengarkan orang tuanya.
Bolos sekolah (membolos) merupakan salah satu prilaku tindakan menyimpang. Perilaku
menyimpang adalah segala bentuk pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
sosial dalam masyarakat banyak pelajar terutama pelajar laki-laki yang membolos sekolah
tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada siswa perempuan.
Dengan melakukan penelitian mengenai fenomena Bolos Sekolah untuk mengetahui
penyebab-penyebab dan dampak bolos sekolah bagi siswa yang bolos sekolah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menyebabkan siswa bolos sekolah.
2. Bagaimana dampak bagi siswa yang bolos sekolah
3. Bagaimana pengaruhnya pada prestasi bagi siswa yang membolos sekolah.
C. . Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penyebab siswa bolos sekolah
2. Untuk mengetahui dampak siswa bolos sekolah
3. Untuk mengetahui dampak bolos sekolah kepada prestasi siswa
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang penyebab, dampak dan pengaruh bolos
sekolah bagi siswa
b. Bagi siswa
Memberikan pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan
siswa
c. Bagi sekolah
Memiliki siswa-siswi yang rajin dan tertib untuk mentaati peraturan sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C. Data Sekunder
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
X 67 82 159
XI 32 56 88
XII 48 49 97
344
BAB IV
HASIL PENELITIAN
..terdapat sarana prasarana diantaranya tuang kelas 13, perpustakaan 1 Ruang Lab.
IPA 1 Ruang Lab Komputer 1, ruang pimpinan 1, ruang guru 1, ruang usaha 1, ruang
konseling 1, tempat beribadah 1, ruang UKS 1, jumlah 6 , ruang osis 1,
Tenaga pendidik diantaranya, Guru PNS berjumlah 8, dan Guru honorer berjumlah 18
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa siswa melakukan bolos sekolah karena
merasa malas (tidak suka) terhadap salah satu mata pelajaran dan merasa bosan terhadap
suasana dikelas.
Dampak yang dirasakan siswa yang membolos sekolah adah ketinggalan pelajaran dan
kurang bersosialisasi dengan teman.
Meraka sebenarnya telah merasakan pengaruh dan dampak dari bolos sekolah terhadap
prestasi mereka disekolah. Tetapi mereka tetap saja melakukannya, dengan alasan malas.
B. Saran
1. Sekolah terutama guru harus bisa mengsosialisasikan pengaruh buruk bolos sekolah kepada
siswa
2. Siswa harus memiliki teman yang baik agar tidak lagi membawa keperbuatan yang jelek atau
buruk
3. Suasana kelas harus dirubah manjadi tempat yang menyenangkan bukan lagi tempat yang
membosankan.