Anda di halaman 1dari 4

Cara Merancang Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

Cara Merancang Pengawetan Bahan Nabati


dan Hewani
1. Mencari Ide
Ide perancangan pengawetan bahan nabati dan hewani yang dilakukan dapat
berupa modifikasi atau penyempurnaan dari proses pengawetan yang sudah
dilakukan di daerah setempat ,atau berupa proses pengawetan yang belum pernah
dilakukan di daerah tersebut.

2. Percobaan
Lakukan beberapa percobaan modifikasi terhadap proses pengolahan produk
pengawetan yang memperoleh resep baru pengawetan. Catat dengan teliti setiap
proses yan dilakukan. Lakukan percobaan hingga ditemukan proses dan tekhnik
yang tepat.

3. Perencanaan Produksi
Rancangan proses pengawetan yanga kan dilakukan dimulai dimulai dengan
pengadaan dan persiapan bahan serta peralatan,langkah-langkah pada proses
pengawetan hingga pengemasan,dan juga perancangansecara mendetail meliputi
waktu,sarana,dan proses yang harus dilakukan.

4. Pembuatan Produk Pengawetan Nabati dan Hewani


Pembuatan produk pengawetan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.

Pengemasan dan Perawatan Produk Hasil


Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

1)
2)
3)
4)

Pengemasan dan pelabelan merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan


pangan sebelum dipasarkan.pengemasan seringkali menjadi salah satu factor
penentu kesuksesan suatu produk. Pelabelan harus jujur dan informative.
Pelabelan harus mengikuti Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 2000 tentang
Pelabelan dan Iklan Pangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kemasan yang baik,yaitu:
Kemasan harus dapat melindungi isi dengan baik,mudah dibuka dan mudah ditutup
serta mudah dibawa.
Bentuk dan ukuran menarik sesuai kebutuhan.
Labeling harus jelas dan komplit.
Bahan kemasan harus ramah lingkungan.

1. Fungsi Kemasan
Terdapat tiga fungsi dasar yang harus dipenuhi oleh kemasan.
1) Fungsi perlindungan:untuk menjaga produk tetap bersih.
2) Fungsi penanganan:untuk mempermudah dalam proses penanganan kemasan.
3) Fungsi untuk pemasaran:untuk membuat komsumen tertarik pada suatu kemasan
dan membantu promosi dan penjualan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan paling tidak terdapat tujuh fungsi
kemasan,yaitu:
Factor pengamanan(cuaca,sianr,jatuh,tumpukan,kuaman,dll)
Factor ekonomi(biaya produksi),
Factor distibusi(kemudahan penyimpanan dan pemajangan),
Factor komunokasi(mudah dilihat,dipahami,dan diingat),
Factor ergonomic(mudah dibawa,dibuka,diambil,diminum),
Factor estetika(warna,logo,ilustrasi,huruf ,tata letak),
Factor identitas(mudah dikenali,tampil beda)

a. Perlindungan dan Penanganan Produk


Produk dalam kemasan dapat dilindungi dengan berbagai cara,antara lain dengan
mengontrol keluar masuknya air (hidratasi),pengendalian suhu,mengatur atsmosfer
pengemasan,mencegah migrasi komponen volatile,dan penyinaran UV.

b. Pengemasan untuk Pemasaran


Penampilan suatu kemasan haruslah dapat menarik perhatian(eye catching). Hal ini
menyangkup warna,bentuk,merek,ilustrasi,tata letak yang berhubungan dengan
factor emosi dan psikologi.

2. Jenis dan Bahan Kemasan


Pengemasan secara umum dibagi menjadi tiga golonhan,yaitu

a. Kemasan Primer

Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan


produk,ukurannya relative kecil dan biasa disebut sebagai kemasan eceran.

b. Kemasan Sekunder

Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer.
Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas.

c. Kemasan Tersier

Kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai kemasan


transport.

3. Bahan Kemasan
a. Kemasan logam
Kemasan logam(kaleng) adalah kemasan yang paling aman karena kemasan ini
dapat melindungi produk dari sinar matahari,uap air,dan oksigen.

b. Kemasan Gelas
Kemasan gelas sifatnya tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas ,tahan terhadap
produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya mudah pecah jika terkena
benturan dan beratnya cukup berat dibandingkan dengan bahn lainnya seperti
logan atau kertas.

c. Kemasan Plastik

Kemasan plastic bersifat ringan,relative mudah,namun masa


simpan relative singkat dibandingkan dengan kaleng. Tidak
semua jenis plastic dapat digunakan sebagai kemasan makanan
dan minuman,ada jenis plastic yang tidak dapat digunakan
sebagai kemasan makanan dan minuman karena mengandung
zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan manusia.

d. Kemasan Kertas
Kemasan kertas dan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat(KKL) dan
kotak karton gelombang(KKG) mudah dicetak.

e. Kemasan Fleksibel
Kemasan fleksibel merupakan suatu revolusi dari teknologi pembuatan
kemasan,bentuknya fleksibel sesuai sifat produk yang dikandung.

4. Persyaratan Kemasan
a.
b.
c.
d.
e.

Kemasan harus melindungi isi;


Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas;
Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutupkembali serta berdesain atraktif;
Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri jika dipajang;
Bahan kemasan harus ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

5. Pelabelan
Label dan pelabelan berkaitan dengan tiga fungsi pengemasan,yaitu:
a. Fungsi identifikas
b. Fungsi membantu pemjualan produk
c. Fungsi pemenuhan peraturan perundang-undang
UU Pangan No.7 Tahun 1996 Pasal 30 Bab IV menyebutkan bahwa, Setiap orang
yang memproduksikan atau memasukan ke dalam wilayang Indonesia,pangan yang

dikemas untuk diperdagangkan wajibmencantumkan label pada,didalam dan atau


di kemasan pangan.

Label yang dimaksud memuat sekurangnya hal-hal berikut:


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Nama produk
Nama dagang
Komposisi
Berat/isi bersih
Nama dan alamat prosedur
Nomor pendaftaran(PIRT/MD)
Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
8) Kode produksi

Anda mungkin juga menyukai