Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL TENTANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Menjaga Kesehatan Lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu, selain
merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya, Kesehatan Lingkungan
harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar penyakit. Karena kesehatan tidak ternilai
harganya. Terkadang pada saat kita sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita
baru sadar dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat berharga.

Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, menkomsumsi
makananan bergizi, dan lingkungan yang sehat dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang
sering tidak kita perhatikan karena kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak
dijaga kebersihannya. Akibat dari lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit, salah satu yang mengkhawatirkan adalah deman berdarah (DBD) karena dapat
menyebabkan kematian.

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya,


debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan
dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan
setiap tahunnya terus meningkat.

Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga
kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan
yang aman, bersih, sejuk dan sehat.
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.

Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus
menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin
menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada
tempatnya, pokoknya masih banyak lagi. Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan
bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di
sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.

*******

Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah merupakan tempat kita memperoleh
berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian hari. Pemahan dan
pengenalan menditail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.
Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai
berikut.

1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.


2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;

 Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.


 Menurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi
air dan energi lainnya.
 Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
 Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas,
plastik dan sejenisnya
 Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
 mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok
hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
 Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan
sejenisnya. COntoh mennton film bertemakan lingkungan, kemudian
mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
 Mengadakan karya wisata atau studi bnding dalam rangka pemeliharaan dan
peningkatan kebersihan dan kelestarian laingkungan sekolah

1. Melaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.


2. Mengembangkan kecintaan dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekolah melalui
berbagai loba peduli lingkungan, seperti lomba kebersihan antar kelas, menulis,
menggambar, atau aneka kreativitas lain yang bersifat ramah lingkungan.
3. Mengadakan pengawasan dan penegakan kedisiplinan.
4. Mengadakan gerakan cinta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah
5. memanfaatkan hari-hari besar nasional untuk gerak peduli lingkungan

Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari
setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah
yang bersihm sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya
masyarakat mapupun pemerintah. Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas,
bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli
lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

ARTIKEL TENTANG KEDISIPLINAN

A. Latar Belakang Masalah

Disiplin bagi peserta didik adalah hal yang rumit dipelajari, sebab merupakan hal yang
kompleks dan banyak kaitannya, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap dan perilaku.
Kebenaran, kejujuran, tanggung jawab, kebebasan, rasa kasih sayang, tolong- menolong dan
sebagainya adalah beberapa aturan disiplin kemasyarakatan yang harus dipelajari atau diketahui,
disikapi dan ditegakkan oleh para siswa.
Peserta didik belajar beberapa hal tentang sopan- santun dengan cara mendengarkan,
misalnya, tetapi mereka lebih suka mengingat dan bertindak dengan kata- kata dan gagasan
mereka sendiri. Dari sini peserta didik akan belajar lebih cepat apabila mereka terlibat dalam
menyusun tata tertib mereka itu. Walaupun demikian, guru harus mengarahkan dan menentukan
tindakan- tindakan apa yang akan diambil bila tata tertib dilanggar, sehingga disiplin tetap dapat
ditegakkan.

Terpeliharanya disiplin tidak lepas dari terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan para
pihak. Peserta didik memiliki banyak kepentingan, guru memiliki banyak kepentingan,demikian
juga sekolah. Permasalahannya adalah bagaimana kepentingan- kepentingan dari tiap-tiap pihak
itu dapat terpenuhi dan dapat diselaraskan agar tidak terjadi bentrokan.

Tidak terpenuhinya kepentingan atau kebutuhan oleh tiap pihak akan mengganggu tatanan
hidup dalam berinteraksi atau berproses, misalnya adalm proses pembelajaran. Di samping itu,
para guru atau sekolah perlu mencermati kepentingan atau kebutuhan dalam memahami sumber-
sumber pelanggaran disiplin. Dengan diketahuinya sumber gangguan disiplin, diketahui pula
secara teoretis cara penanggulangannya.

Disiplin yang baik adalah terjelmanya aktivitas yang mampu mengatur diri hingga
terciptanya pribadi dan potensi sosial berdasarkan pengalaman- pengalamannya sendiri.
Pemeliharaan disiplin dewasa ini pada dasarnya adalah bagaimana membantu anak,
mengembangkan disiplin dan menerima peraturan- peraturan tata tertib yang ada untuk tegaknya
disiplin.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pengertian disiplin ?

2. Apa sajakah yang menjadi sumber pelanggaran disiplin ?

3. Bagaimanakah hubungan antara hak, kebutuhan siswa dan tampilan guru dengan disiplin ?

C. Tujuan

1. Menjelaskan pengertian disiplin.

2. Menjelaskan faktor- faktor yang menjadi sumber pelanggaran disiplin.

3. Menjelaskan hubungan antara hak, kebutuhan siswa dan tampilan guru dengan disiplin.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Disiplin Kelas

Perkataan disiplin berasal dari bahasa Yunani “Disciplus” yang artinya murid atau
pengikut seorang guru. Seorang murid atau pengikut harus tunduk kepada peraturan, kepada
otoritas gururya. Karena itu disiplin berarti kesediaan untuk mematuhi ketertiban agar murid
dapat belajar. Adapun menurut kamus umum Bahasa Indonesia, W.J.S Poerwadarminta,
istilahdisiplin mengandung pengertian sebagai berikut: -Latihan batin dan watak dengan maksud
supaya segala perbuatannya selalu mentaati lata tertib di sekolah.- Ketaatan pada aturan dan lata
tertib. Berdasarkan pengertian tersebut di alas maka dapatlah penulis katakan bahwa
disiplinadalah rasa tanggung jawab dari pihak murid berdasarkan kematangan rasa sosial untuk
mematuhi segala aturan dan lata tertib di sekolah sehingga dapat belajar dengan baik. Dan juga
disiplin bukan hanya suatu aspek tingkah laku siswa di dalam kelas/sekolah saja, melainkan juga
di dalam kehidupannya di masyarakat sehari-hari. Dengan demikian anak yang tidak mengenal
disiplin akan cenderung menjadi anak nakal/pembangkang, oleh karena itu, pembentukan
disiplin adalah sejalan dengan pendidikan watak.

Dengan disiplin dimaksudkan sebagai upaya untuk mengatur atau mengontrol perilaku
anak untuk mencapaitujuan pendidikan karena ada perilaku yang harus dicegah atau dilarang dan
sebaliknyaharus dilakukan. Pembentukan disiplin pada saat sekarang bukan sekedar menjadikan
anakagar patuh dan taat pada aturan tata tertib tanpa alasan mau menerima begitu saja,melainkan
sebagai upaya mendisiplinkan diri sendiri (self discipline) atau self control, artinyaia berperilaku
baik, patuh dan taat pada aturan bukan karena paksaan dari orang lain atauguru melainkan karena
kesadaran dari dirinya. Disiplin bukanlah kepatuhan lahiriah, bukanlah paksaan, bukanlah
ketaatan kepada otoritas gurunya untuk menuruti aturan. Disiplin adalah suatu sikap batin bukan
kepatuhan otomatis untuk melaksanakan yang baik.Seperti di atas bahwa disiplin merupakan rasa
tanggung jawab siswa berdasarkan kematangan sosial untuk mentaati aturan/tata tertib. Dahulu
memang dianggap disiplin dalam kelas itu baik, bila siswa diam berjam-jam lamanya di bawah
pengawasan guru yang bersikap keras. Sekarang ini tidak lagi dlinginkan disiplin demikian,
karena siswapun bertanggung jawab untuk menciptakan suasana kelas yang baik. Suasana kelas
yang baik,tidak tegang, ada kebebasan tetapi ada pula kerelaan mematuhi peraturan dan tata
tertib sekolah.

B. Sumber Pelanggaran Disiplin

Adalah suatu asumsi yang menyatakan bahwa semua tingkah laku individu merupakan
upaya untuk mencapai tujuan yaitu pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan manusia meliputi
kebutuhan- kebutuhan berikut ini:

a. Kebutuhan fisik ( physical needs) manusia, yaitu kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia

b. Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( security and safety) yaitu kebutuhan
keselamatan dan rasa aman baik fisik maupun perasaan keamanan terhadap masa depan yang
dihadapinya

c. Kebutuhan rasa diterima dan cinta kasih yaituberupa kebutuhan mencintai orang lain dan
dicintai orang lain, penerimaan, pembenaran, dan cinta orang lain pada dirinya
d. Kebutuhan akan kehormatan harga diri (respect of self esteem) yaitu kebutuhan merasa
dirinya berguna bagi orang lain, mempunyai pengaruh terhadap orang lain, dan sebagainya

e. Kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman (knowledge and understanding) terhadap


berbagai hal agar individu dapat mengambil berbagai keputusan yang bijaksana terhadap
beberapa hal dalam menghadapi dunianya secara efektif

f. Kebutuhan akan keindahan dan aktualisasi diri (beauty and self actualization) yaitu kebutuhan
untuk memperoleh pengalaman mengaktualisasikan dirinya dalam dunia nyata secara langsung
agar dari pengalamannya ia akan lebih kreatif, toleran dan spontan.

( Maslov dalam Entang dan Raka Joni:24-25).

Secara berurutan (dari bawah ke atas), manusia menghendaki terpenuhinya semua


kebutuhan tersebut yang diperoleh dengan cara yang wajar, umum sesuai dengan aturan yang
berlaku.

Dengan logika seperti itu, mungkin pula pelanggaran disiplin di sekolah bersumber pada
lingkungan sekolah yang tidak memberikan pemenuhan terhadap semua kebutuhan peserta didik
khususnya, misalnya seperti berikut:

a. Tipe kepemimpinan guru atau sekolah yang otoriter yang senantiasa mendiktekan kehendaknya
tanpa memperhatikan kedaulatan subjek didik

b. Pemberian hak- hak kelompok besar anggota sebagai peserta didik oleh sekolah atau guru

c. Sekolah atau guru tidak atau kurang memperhatikan kelompok minoritas baik yang ada di atas
atau di bawah rerata dalam berbagai aspek yang ada hubungannya dengan kehidupan sekolah

d. Sekolah atau guru kurang melibatkan dan kurang mengikutsertakan para peserta didik untuk
bertanggung jawab terhadap kemajuan sekolah sesuai dengan kemampuannya

e. Sekolah atau guru kurang memperhatikan latar belakang kehidupan peserta didik dalam
keluarga ke dalam subsistem kehidupan sekolah

f. Sekolah kurang mengadakan kerja sama dengan orang tua dan keduanya juga saling
melepaskan tanggung jawab.

Masalah dari guru atau pendidik:

1. Guru mempunyai masalah pribadi yang dapat mengganggu dirinya sehingga terbawa kedalam
kelas.

2. Pendidik tidak menguasai materi sehingga peserta didik kurang paham.


3. Pendidik tidak memiliki berwibawa..

4. Guru tidak mempunyai hubungan baIk dengan siswa.

5. Guru tidak membawa keteladanan.

6. Guru kurang menggunakan media, strategi, dan metode mengajar dengan baik.

Masalah yang ditimbulkan oleh peserta didik

Sejumlah hal yang disebabkan oleh peserta didik berikut ini cenderung memberikan kontribusi
atau membuat disiplin kelas terganggu seperti:

1. Anak yang suka berbuat aneh untuk menarik perhatian di kelas

2. Anak yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis atau kurang perhatian dari orang
tuanya

3. Anak yang sakit

4. Anak yang tidak punya tempat untuk mengerjakan pekerjaan sekolah di rumah

5. Anak yang kurang tidur

6. Anak yang malas

7. Anak yang pasif

8. Anak yang menentang kepada semua peraturan

9. Anak yang pesimis terhadap semua keadaan

10. Anak yang berkeinginan berbuat segalanya dikuasai secara “sempurna”

Sementara itu, gangguan disiplin yang datang dari kelompok peserta didik dapat berupa :

1. Ketidakpuasan atas pekerjaan kelas

Disebabkan oleh tugas yang terlalu mudah atau terlalu sulit, beban terlalu ringan atau terlalu
berat, penugasan cenderung kurang terbuka karena mereka tidak siap.

2. Hubungan interpersonal lemah

Dapat terjadi karena pengelompokkan pertemanan atau klik dan peran kelompok sangat lemah.

3. Gangguan suasana kelompok


Disebabkan oleh suasana tercekam kompetisi yang berlebihan dan sangat eksklusif ( kelompok
menolak individu yang tidak siap)

4. Pengorganisasian kelompok lemah

Ditandai oleh tekanan otokrasi yang berlebihan atau lemahnya supervisi dan pengawasan,
standar perilaku yang terlalu tinggi atau rendah, dan sebagainya

5. Emosi kelompok dan perubahan mendadak

Dapat diakibatkan oleh kelompok memiliki watak atau tempramen kekhawatiran tinggi, kejadian
depresi yang mendadak, ketakutan atau kegemparan, serta kelompok dihinggapi rasa bosan dan
kurang berminat atau emosionalnya lemah.

Masalah yang ditimbulkan lingkungan

1. Lingkungan rumah atau keluarga, seperti kurang perhatian, ketidakteraturan, pertengkaran,


ketidakharmonisan, dan lain- lain

2. Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan kriminal, lingkungan bising dan
lingkungan minuman keras

3. Lingkungan sekolah, seperti kelemahan guru, kelemahan kurikulum, kelemahan manajemen


kelas, ketidaktertiban, dan kekurangan fasilitas

4. Situasi sekolah seperti: hari- hari pertama dan hari- hari akhir sekolah ( akan libur atau
sesudah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, dan lain- lain.

Sebab- sebab pelanggaran disiplin kelas itu selain bersifat pribadi juga ada sebab- sebabnya yang
bersifat umum, seperti:

a. Kebosanan dalam kelas merupakan sumber pelanggaran disiplin ( mereka tidak tahu lagi apa
yang harus mereka kerjakan karena yang dikerjakan itu ke itu saja)

b. Perasaan kecewa dan tertekan karena siswa dituntut untuk bertingkah laku yang kurang wajar
sebagai anak remaja

c. Tidak terpenuhinya kebutuhan akan perhatian, pengenalan, atau keberadaan pribadi siswa atau
status.

C. Hubungan Antara Hak, Kebutuhan Siswa, dan Tampilan Guru dengan Disiplin

Beberapa hak siswa yang penting dan yang perlu dijamin adalah:

1. Hak menyelesaikan pendidikan sebaik- baiknya


2. Hak persamaan kedudukan atau kebebasan dari diskriminasi dalam kelompok

3. Hak berekspresi secara pribadi

4. Hak keleluasaan pribadi

5. Hak menyeleseikan (study) secara cepat ( Neil dan Wiler, 1990)

Hak- hak itu merupakan hak- hak umum yang dimiliki para siswa. Dalam kaitan ini guru
harus berusaha menerapkan hak- hak mereka dalam praktek- praktek disiplin baik pada
kebijakan sekolah maupun peraturan atau hukum. Untuk hal tersebut, perlu ada garis kesejajaran
antara disiplin yang seharusnya ditegakkan dengan pertimbangan peraturan yang dibuat.

Kebutuhan para siswa adalah faktor yang relevan dalam menentukan sistem disiplin kelas
atau sekolah. Satu contoh adalah hak dan kebutuhan tertentu dari siswa cacat dan siswa yang
perlu mendapat perhatian khusus. Berkaitan dengan sejumlah besar kebutuhan para siswa, guru
perlu mempertimbangkan dalam menentukan program disiplin kelas yang relevan dengan mata
pelajaran yang sedang diajarkan, tingkat kemampuan umum para siswa, dan latar belakang sosio-
ekonomi para siswa.

Keberadaan guru di kelas tidak hanya bertugas menyampaikan kurikulum atau materi yang
direncanakan kepada para siswa, tetapi keteladanan dan kepatuhan guru terhadap peraturan tata
tertib yang mengatur guru itu sendiri perlu ditampilkan. Materi dan disiplin harus dikaitkan
dengan pemahaman umum dari apa yang diharapkan para siswa.

Faktor disiplin penting lain dapat berkembang pada sejumlah guru di tingkat sekolah dasar
dan menengah yang mengajar dalam bentuk tim. Walaupun guru tersebut tidak secara nyata
mengajar bersama, mereka membuat perencanaan bersama dan menyampaikan atau menyisipkan
bahan tersebut kepada para siswa dalam bahasa yang sama, pada ruang atau waktu saat para guru
mengajar. Karena para siswa diajar oleh tiap- tiap guru dalam kelompok, komponen penting dari
disiplin harus dirumuskan, kalau tidak dirumuskan akan terjadi ketidakkonsistenan antara siswa
yang satu dengan siswa yang lain dalam menangkap makna materi. Misalnya seorang guru
membiarkan seorang siswa mencontek, sementara yang lain tidak diizinkan.

Guru baru harus memandang mereka sendiri sebagai bagian kelompok atau tim yang
bertanggung jawab menyampaikan prencanaan pendidikan tentang disiplin. Mereka hendaknya
tidak sebagai seorang ahli yang berpraktek dalam kelas yang terisolasi, melainkan perlu
keterpaduan antara teori dan praktek.
KESIMPULAN :

Disiplin adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan
rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban
dalam rangka pencapaian tujuan.

Terdapat beberapa faktor atau sumber yang dapat menyebabkan timbulmnya masalah-
masalah yang dapat menggangu terpeliharanya disiplin kelas. Faktor- faktor tersebut dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori umum, yaitu masalah- masalah yang ditimbulkan guru,
siswa, dan lingkungan

Faktor disiplin penting lain dapat berkembang pada sejumlah guru di tingkat sekolah dasar
dan menengah yang mengajar dalam bentuk tim. Walaupun guru tersebut tidak secara nyata
mengajar bersama, mereka membuat perencanaan bersama dan menyampaikan atau menyisipkan
bahan tersebut kepada para siswa dalam bahasa yang sama, pada ruang atau waktu saat para guru
mengajar. Karena para siswa diajar oleh tiap- tiap guru dalam kelompok, komponen penting dari
disiplin harus dirumuskan, kalau tidak dirumuskan akan terjadi ketidakkonsistenan antara siswa
yang satu dengan siswa yang lain dalam menangkap makna materi.

Anda mungkin juga menyukai