PENDAHULUAN
Namun tidak dapat kita pungkiri banyaknya dampak yang akan ditimbulkan
dari kurangnya kesadaran tentang kebersihan dan kurangnya rasa
tanggungjawab terhadap lingkungan. Hal ini perlu kita perhatikan sekaligus
mencari solusi terbaik. Dari uraian di atas tersebut, maka dari itu kelompok kami
tertarik untuk membahas makalah karya tulis ilmiah yang berjudul “Kurangnya
Kepedulian Pelajar terhadap Kebersihan di Lingkungan Sekolah”. Agar makalah
ini dapat memberikan pemahaman untuk setiap pelajar bahwa kebersihan sangat
penting.
1.2 Identifikasi Masalah
1.4 Tujuan
1.4.1 Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kurangnya kesadaran
pelajar terhadap kebersihan di lingkungan sekolah.
1.4.2 Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kurangnya
kesadaran pelajar terhadap kebersihan di lingkungan sekolah.
1.4.3 Untuk mengetahui sanksi yang diberikan bagi pelajar yang membuang
sampah sembarang di lingkungan sekolah
1.4.4 Untuk mengetahui solusi yang tepat dan mestinya harus dilakukan
untuk menyadarkan para pelajar tentang kebersihan
1.5 Manfaat
1.5.1 Untuk meminimalisir membuang sampah sembarangan.
1.5.2 Untuk menyadarkan pelajar pentingnya kebersihan lingkungan.
1.5.3 Untuk mengetahui permasalahan yang diteliti serta mencari solusinya.
BAB II
KERANGKA TEORITIS/LANDASAN TEORI
2.1 Kebersihan
2.2 Lingkungan
3.2 Wawancara
PEMBAHASAN
1. Malas
Sebenarnya kata “malas” bukanlah hal yang sudah tidak biasa lagi bagi
para pelajar untuk membuang sampah pada tempatnya. Buktinya sudah
terlihat bahkan sering sekali dilihat, jelas sekali jika tempat sampah
terlihat didepan mata bahkan di depan setiap kelas. Tetapi, sangat
disayangkan jika masih banyaknya pelajar yang tidak peduli dengan
tempat sampah yang ada didepan mata, tidak jarang para pelajar sering
membuang sampah ditempat yang tidak seharusnya. Padahal jelas banyak
sekali slogan-slogan seperti “DILARANG MEMBUANG SAMPAH
DISINI” atau “JAGALAH KEBERSIHAN KELAS DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH”. Tetapi, slogan-slogan tersebut juga tidak
dipedulikan para pelajar.
3. Pengaruh Lingkungan.
Pengaruh lingkungan merupakan suatu faktor besar di dalam munculnya
suatu perilaku. Perilaku dan sikap tidak peduli pada lingkungan ini tentu
tidak akan pernah lepas dari pengaruh lingkungan sekitar. Salah satu
contoh terbesar karena pengaruh lingkungan adalah masalah pembuangan
sampah sembarangan yang sudah menjadi pola perilaku pelajar yang
“biasa” atau “wajar” karena semua orang melakukannya. Secara tidak
sadar maka perilaku membuang sampah sembarangan akan menjadi suatu
bentuk perilaku yang terus menerus terjadi dan di dalam pikiran bahwa
membuang sampah sembarangan bukanlah hal yang salah.
Kita dapat belajar dengan tenang apabila keadaan lingkungan sekolah tersebut
bersih. Untuk menciptaklan suasana tersebut, tidak cukup dikerjakan oleh penjaga
sekolah saja, tetapi juga harus dibantu oleh semua pihak yang berada dilingkungan
itu sendiri, termasuk guru dan siswa-siswinya. Tetapi, bagaimana jika kebersihan
itu dihiraukan oleh siswa-siswi ? Tentu akan menjadi masalah yang serius apabila
lingkungan sekolahnya sendiri tidak dijaga dengan benar dan baik. Salah satu
contoh dampak yang sering kita lihat adalah karena adanya “sampah”. Berikut ini
adalah dampak yang diakibatkan kurangnya kepedulian pelajar terhadap
kebersihan di lingkungan sekolah, sebagai berikut :
1. Merusak pemandangan
Membuang sampah sembarangan artinya membiarkan sampah-sampah
menumpuk dimana saja. Bayangkan, ketika kita berada di taman sekolah
yang sangat indah, banyak bunga warna-warni bermekaran, namun
disekeliling taman tersebut banyak sekali sampah. Tentunya hal tersebut
akan membuat siapa saja yang melihat merasa tidak nyaman untuk
dipandang. Bahkan, pandangan tidak lagi fokus terhadap bunga,
melainkan ke tumpukan sampah.
2. Mencemari lingkungan
Jika satu sampah saja mungkin tidak akan terasa. Tetapi, bagaimana jika
sampah banyak dan menumpuk? Hal tersebut tentunya akan mencemari
lingkungan sekolah. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat yang
nyaman untuk makhluk hidup, sekarang telah berbaur dengan sampah-
sampah yang dihasilkan manusia itu sendiri setiap harinya. Jika dibiarkan
sesekali atau dua kali mungkin tidak menimbulkan masalah yang serius,
tetapi bagaimana jika 5 tahun kedepan ? Pastinya ini masalah berat bagi
warga sekolah. Oleh karena itu warga sekolah harus bisa mengontrol dan
menjaga nilai estetika terhadap lingkungan sekolah.
5. Mendatangkan banjir
Jika di sekolah kita terdapat banyak selokan dengan sampah yang
menumpuk jangan dibiarkan. Tumpukan sampah yang ada diselokan bisa
menyebabkan terjadinya banjir. Terkadang banyak para pelajar saat
melaksanakan tugas piket membuang sampahnya diselokan. Sangat
disayangkan hal tersebut tidak dipedulikan. Hal kecil tersebut bisa
mengakibatkan banjir di lingkungan sekolah ketika hujan.
4.3 Sanksi yang akan diberikan jika pelajar tidak menjaga kebersihan
1. Sanksi perorangan , memberikan denda bagi kelas terkotor.
2. Dibawa ke BK dan mendapatkan point
3. Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah sembarangan pada
buku saku/ buku pelanggaran.
4. Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda
terhadap siswa sebesar Rp 2.000 setiap pelajar yang ketahuan
membuang sampah sembarangan
5. Pada saat melaksanakan piket kelas, jika ada pelajar yang tidak
melaksanakannya bisa dikenakan denda dan uangnya dimasukin ke
dalam kas kelas.
4.4 Solusi yang harus dilakukan agar pelajar sadar akan kebersihan di
lingkungan sekolah
3. Bank Sampah
Pengadaan bank sampah dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan
kondisi kebersihan lingkungan sekolah. Telah kita ketahui
sebelumnya, bank sampah ini akan membeli sampah-sampah daur
ulang (biasanya anorganik). Uang yang dihasilkan dari pengumpulan
sampah ini dapat dimasukkan sebagai uang kas kelas. Secara individu,
harga lumayan yang diberikan oleh bank sampah dapat memacu siswa
mengumpulkan sampah-sampah tidak hanya dari lingkungan sekolah.
Lama kelamaan, bank sampah yang awalnya dikendalikan oleh guru
bisa dialihkan ke murid yang peduli lingkungan. Murid yang
penasaran dengan proses selanjutnya di bank sampah biasanya dapat
membantu guru mengelola bank sampah sekolah.
6.1 Kesimpulan
Dari beberapa uraian yang telah dibahas sebelumnya dapat kita simpulkan
bahwa siswa-sisiwi SMA Negeri 5 Bandar Lampung harus turut andil dalam
menjaga kebersihan lingkungan di SMA Negeri 5 Bandar Lampung, agar
terciptanya lingkungan yang nyaman, aman, dan bersih ketika proses belajar
mengajar berlangsung. karena mereka adalah bagian terpenting dalam sekolah dan
harus bertanggung jawab terhadap sekolahnya. Dari pembahasan tersebut kita
dapat menyatakan bahwa siswa-siswi di SMA Negeri 5 Bandar Lampung masih
kurang peduli terhadap kebersihan di lingkungan sekolah. Kebanyakan dari mereka
bertindak secara spontan tanpa berpikir sebab akibat yang akan terjadi dikemudian
hari dan hanya ingin menguntungkan diri sendiri. Seperti pembuangan sampah
yang tidak pada tempatnya, penggolongan sampah sudah dilupakan, pelaksanaan
piket kelas yang kurang teratur, dan tidak disiplin dalam mengembalikan peralatan
kebersihan.
Jadi, dari hal tersebutlah kita harus menyadari bahwa kebersihan itu sangatlah
penting. Marilah kita menjaga kebersihan lingkungan sekolah bersama-sama.
6.2 Saran
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :
1. Setiap siswa hendaknya melakukan piket sesuai jadwal yang
sudah ada.
2. Ada sanksi yang diberlakukan yang tidak melakukan piket.
3. Memperbanyak tempat sampah yang diletakkan disetiap
sudut-sudut sekolah, agar memungkinkan para siswa untuk
membuang sampah pada tempatnya.
4. Melakukan program penghijauan di sekolah.
5. Lebih meningkatkan hubungan sosialisasi dengan para
siswanya saat melakukan kebersihan.
6. Meningkatkan sarana dan prasarana yang lengkap yang
dibutuhkan untuk kebersihan sekitar sekolah.
7. Semua guru diharuskan bisa memberi contoh kepada pelajar.
Karena masih banyak juga guru yang membuang sampah
sembarangan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ahmadridhoarif.blogspot.co.id/2012/07/karya-ilmiah-kepedulian-siswa-
terhadap.html
http://pengertian.website/pengertian-lingkungan-menurut-para-ahli/
https://kbbi.web.id/bersih
https://mynameisadzima.blogspot.co.id/2017/03/tugas-kurangnya-kesadaran-siswa-
dalam.html
WAWANCARA
Narasumber 1
Aditya :
Lulu :
Aditya :
Lulu :
Aditya :
Lulu :
Narasumber 2
Aditya :
Antika :
Aditya :
Antika :
Aditya :
Antika :
Dari pembahasan tersebut kita dapat menyatakan bahwa siswa-siswi di SMA
Negeri 5 Bandar Lampung masih kurang peduli terhadap kebersihan di lingkungan
sekolah. Kebanyakan dari mereka bertindak secara spontan tanpa berpikir sebab
akibat yang akan terjadi dikemudian hari dan hanya ingin menguntungkan diri
sendiri. Seperti pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, penggolongan
sampah sudah dilupakan, pelaksanaan piket kelas yang kurang teratur, dan tidak
disiplin dalam mengembalikan peralatan kebersihan.