TUJUAN PEMBELAJARAN
ISTILAH POKOK
Barang
Bisnis
Faktor produksi
Inflasi
Jasa
Keunggulan bersaing
Laba
Modal
Produk Domestik Bruto
Rencana Bisnis
Sistem Ekonomi
Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem Ekonomi Pancasila
Sistem Ekonomi Sosialis
PERSPEKTIF
Sumber: www.cnbcindonesia.com/market/20191011071021-17-106108/bank-dunia-pertumbuhan-ekonomi-ri-
2019-melambat-ke-5
Perspektif di atas menunjukkan bahwa bisnis sangat berperan dalam perekonomian suatu
negara. Jika bisnis berjalan baik, maka pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat. Semakin
berkembang bisnis di suatu negara, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin baik.
Peranan Bisnis Dalam Perekonomian | 3
B. APAKAH BISNIS?
Bisnis adalah semua lembaga, besar atau kecil, dengan berbagai variasi bidang kegiatan yang
menciptakan barang atau jasa dengan tujuan untuk mendapatkan laba. Perusahaan besar
seperti Microsoft Corporation, IBM, General Electric, Semen Cibinong, Bank Mandiri, dan KPMG
disebut bisnis. Sama halnya dengan usaha kecil seperti kantin di kampus, warung rokok, atau
bengkel motor di pinggir jalan tempat mahasiswa biasa memperbaiki kendaraannya, disebut
bisnis juga. Barang adalah komoditas yang mempunyai wujud fisik. Jasa adalah aktivitas-
aktivitas yang memberikan manfaat tertentu kepada pembeli jasa atau bisnis yang lain. Tujuan
akhir bisnis menciptakan barang dan atau jasa adalah mendapatkan laba. Laba adalah salah
satu ukuran kesuksesan suatu bisnis.
1. Aktivitas dan Fungsi Bisnis
Bisnis melaksanakan berbagai aktivitas dan fungsi yang mempunyai kesamaan dan menggu-
nakan faktor produksi (input) untuk memproduksi barang jadi atau jasa. Berikut ini merupakan
berbagai aktivitas dan fungsi manajemen yang dilakukan dalam bisnis: (1) menciptakan barang
atau jasa, (2) memasarkan barang atau jasa kepada konsumen, (3) mengelola semua transaksi
keuangan, (4) merekrut, melatih, dan menilai karyawan, dan (5) mendapatkan dan memproses
informasi.
Sedangkan fungsi manajemen yang harus dilakukan oleh bisnis adalah (1)
merencanakan apa yang ingin dicapai (planning), (2) mengorganisasi sumber daya
(organizing), (3) menyediakan tenaga kerja untuk mengoperasikan bisnis (staffing), (4)
mengarahkan orang untuk menjalankan bisnis (directing), dan (5) memonitor kemajuan-
kemajuan yang dicapai dan membandingkan indikator kinerja dan capaiannya (controlling).
2. Rencana Bisnis (Business Plan)
Jika seorang wirausahawan memiliki ide bisnis, dia akan mengembangkan suatu rencana bisnis
(business plan) yang menunjukkan bagaimana fungsi bisnis tersebut dapat diaplikasikan untuk
mencapai kesuksesan bisnis. Rencana bisnis merupakan deskripsi rinci mengenai rencana
aktivitas bisnis yang meliputi deskripsi produk, kebutuhan sumber daya, rencana pemasaran
produk, dan kebutuhan pendanaan. Perencanaan bisnis tidak hanya diperlukan ketika
wirausahawan membutuhkan dana untuk memulai aktivitas bisnis. Rencana bisnis akan
menjadi pedoman dasar untuk mengambil keputusan-keputusan bisnis dalam perjalanan
kehidupan bisnis tersebut.
3. Input
Semua bisnis menggunakan faktor-faktor produksi, yaitu input atau sumber daya yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Empat sumber daya tersebut, yaitu: tanah,
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
4 | Bisnis Pengantar
1) Tanah adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan
jasa. Sumber daya alam adalah semua sumber daya yang tumbuh di atas atau yang ada di
bawah permukaan bumi, seperti tanaman, mineral, minyak, dan gas.
2) Tenaga kerja adalah seluruh sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengolah
bahan baku menjadi barang dan jasa. Tenaga kerja di sini adalah termasuk seluruh
karyawan perusahaan, dari manajemen puncak sampai dengan karyawan bawah dalam
struktur organisasi.
3) Modal adalah seluruh peralatan, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa. Kapital tidak hanya berupa uang. Uang sendiri tidak produktif, tetapi kalau
dibelikan mesin, forklift, bangunan untuk menempatkan peralatan tersebut dalam proses
bisnis dapat dikatakan modal yang produktif.
4) Kewirausahaan adalah keahlian dan kesediaan mengambil risiko yang diperlukan untuk
mengkombinasikan tiga faktor produksi tersebut untuk memproduksi barang dan jasa.
Orang yang mau mengambil risiko untuk mencapai laba yang dinginkan disebut
wirausahawan (entrepreneur).
4. Laba
Seperti disebutkan di atas, laba merupakan salah satu indikator kesuksesan bisnis. Laba
merupakan faktor penting bagi bisnis. Laba adalah selisih antara total pendapatan bisnis atau
hasil penjualan dan total biaya produksi, biaya-biaya operasi, dan pajak. Laba merupakan
tujuan bisnis yang menjadi ukuran kesuksesan pelaku bisnis dan imbalan sebagai hasil dari
upaya pebisnis menangkap peluang bisnis. Tanpa perolehan laba yang memadai, bisnis tidak
akan mampu berkembang, terhambat memenuhi kebutuhan pasar, dan pencapaian kemak-
muran pemegang saham dan kesejahteraan karyawannya.
5. Keunggulan Bersaing
Bisnis yang sukses perlu mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage), yaitu
kemampuan relatif untuk bersaing dengan pesaing utamanya. Keunggulan bersaing dapat
dihasilkan karena bisnis memiliki keunggulan unik yang dapat digunakan dalam menghasilkan
proses dan produk berbeda dari yang dilakukan dan ditawarkan pesaing. Pencapaian
keunggulan bersaing bermula dari kreativitas penciptaan ide bisnis oleh wirausahawan melalui
empat langkah penting, yaitu:
1) Mengidentifikasikan keunggulan bersaing melalui pengalaman dan ketrampilan yang
lebih unggul daripada pesaing.
2) Melakukan diferensiasi produk yang dapat diidentifikasikan oleh konsumen.
3) Menentukan sumber daya yang diperlukan bagi implementasi ide bisnis.
4) Menilai kelayakan ide bisnis untuk menghasilkan keuntungan di masa mendatang.
C. SISTEM EKONOMI
Sistem merupakan satu kesatuan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi.
Masing-masing disebut sub-sistem. Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang
mengatur hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam
suatu tatanan tertentu. Sistem ekonomi mengandung beberapa sub-sistem antara lain
pelaku, tujuan, nilai, filosofi, dan sumber daya. Sistem ekonomi yang dipilih suatu
negara ditentukan atas dasar pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Barang dan jasa apa yang diproduksi?
2) Berapa banyak barang atau jasa yang diproduksi?
3) Siapa yang memproduksi barang atau jasa tersebut?
4) Siapa yang akan menerima barang dan jasa yang telah diproduksi?
Secara umum, ada dua kutub sistem ekonomi di dunia. Kutub pertama yaitu sistem
ekonomi kapitalis. Sistem ini mengakui kepemilikan individu atas faktor produksi,
memperbolehkan persaingan antar individu dalam memiliki faktor produksi, dan
campur tangan pemerintah yang minimal. Ukuran keadilan dalam sistem ini ada lah
bagaimana seseorang layak menerima imbalan berdasarkan prestasinya. Kutub kedua
yaitu sistem ekonomi sosialis. Dalam sistem ini sumber daya atau faktor produksi
dikuasai negara, mengutamakan kaidah kebersamaan, dan campur tangan pemerintah
sangat dominan. Imbalan diterima oleh seseorang berdasarkan kebutuhan. Di bawah
ini adalah penjabaran yang lebih lengkap dari kedua sistem ekonomi tersebut.
1. Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis atau dikenal juga dengan private enterprise system adalah
sistem ekonomi yang memperbolehkan faktor produksi dimiliki secara perorangan
(swasta). Dalam sistem kapitalis sempurna, keputusan-keputusan ekonomi dapat
diambil secara bebas menurut kekuatan pasar, yaitu keku atan antara permintaan
dan penawaran. Keputusan-keputusan yang dapat diambil adalah apa yang akan
dihasilkan, berapa yang akan dihasilkan, dengan biaya berapa, siapa yang akan
menggunakan atau membelinya. Jadi dalam sistem ekonomi kapitalisme sempurna,
satu-satunya yang memegang kendali adalah pasar. Pemerintah tidak akan turut
campur dalam kekuatan tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Pada
kondisi ini pendekatan yang digunakan adalah laissez-faire. Kepemilikan sumber daya
yang digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa Iebih cenderung dimiliki
oleh individu daripada pemerintah. Sistem perusahaan individual (swasta)
menggunakan empat pninsip dasar, yaitu:
1) Hak setiap individu untuk membeli, memiliki, menggunakan, dan menjual kekayaan sesuai
dengan keinginan.
2) Hak setiap individu untuk memutuskan pekerjaan apa yang dikerjakan, bagaimana
menggunakan hasil dan pekerjaan tersebut, dan dimana uang tersebut akan dibelanjakan.
3) Hak setiap individu untuk memperoleh seluruh laba yang dihasilkannya dan hak untuk
mengalami kegagalan dalam proses bisnis.
4) Hak individu untuk bersaing.
ketika bisnis dari seluruh dunia ikut berkiprah, sehingga keputusan bisnis
menjadi lebih kompleks.
4) Kualitas. Kunci operasi bisnis baik manufaktur maupun jasa adalah kualitas yang
baik. Pasar menginginkan kualitas yang sangat baik sehingga perusahaan perlu
menerapkan Total Quality Management (TQM) agar dapat bersaing dengan baik.
5) Konsumen. Bisnis ada karena ada konsumen. Bisnis harus mengamati dan
mengantisipasi terus perubahan selera konsumennya.
6) Keluarga dan Pekerjaan. Perubahan komposisi pekerjaan dan nilai-nilai angkatan
kerja mengakibatkan bisnis juga perlu mengikuti perubahan tersebut .
7) Keberagaman Budaya. Keberagaman budaya di berbagai perusahaan menuntut
dibutuhkannya kepemimpinan yang memadai dan kerja tim yang andal.
8) Perubahan Teknologi. Industri sekarang ini dalam revolusi teknologi. Komputer
dan berbagai teknologi lainnya sudah biasa digunakan dalam bisnis sekarang ini.
Sehingga industri juga harus mengembangkan fasilitasnya dengan teknologi baru
supaya mampu bersaing secara global.
9) Produktivitas. Manager harus meningkatkan produktivitasnya dan meningkatkan
kapabilitas produksinya supaya mampu memenuhi kebutuhan pasar global.
10) Tanggung Jawab Sosial. Tuntutan tanggung jawab sosial kepada bisnis sekarang
ini semakin besar jadi selain mencari laba bisnis juga harus mempertimbangkan
tanggung jawab sosial.
Bisnis-bisnis yang merespon tren tersebut di atas lebih mempunyai kesempatan
berkembang dengan baik. Sebaliknya bisnis yang tidak mau mengikuti tren kemung -
kinan besar akan mengalami penurunan bahkan kegagalan.