USAHA-USAHA BERBENTUK
NON PERSEROAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
ISTILAH POKOK
PERSPEKTIF
sekaligus perayaan sepuluh tahun Mpie berkarya di Aryaduta dan acara grand opening butik
baru yg bertajuk “Sang Diva” di SKA Co Ex tahun ini pada 26 Maret 2019.
Menghadapi persaingan usaha, terlebih ia adalah seorang perempuan, Mpie terus
berinovasi dalam mengembangkan model kebaya yang ia buat dan terus melebarkan
promosinya agar dikenal luas. Benar saja, karyanya melalui Roemah Kebaya Diva memiliki
pelanggan hampir di seluruh Indonesia. Baginya perempuan harus terus berinovasi, terlebih
jika memiliki usaha atau bisnis, karena perkembangan zaman menuntut demikian, ujarnya.
“Pelanggan kita kalau dari Riau hampir semua kabupaten atau kota ada ya. Selain Riau
juga ada yang dari Batam, Padang, Medan, Jakarta, Lombok, hingga Kalimantan. Kenapa saya
memilih berbisnis di bidang tata busana khususnya kebaya, karena kebaya itu unik dan
berbeda dari pakaian lain, kesan cantik, mewah dan menonjol hadir dalam kebaya. Terlebih
kebaya kan identik dengan motif dan corak Indonesia”, tutup Mpie.
Sumber: https://thekonvergenmedia.com/berkarya-dan-berinovasi-ala-mpie/
A. USAHA PERSEORANGAN
Usaha perseorangan (sole proprietorship) adalah bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola
sendiri. Toko sepatu, apotek, toko kelontong, bengkel motor, toko roti, dan salon kecantikan
merupakan sebagian contoh usaha perseorangan yang banyak kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Jenis usaha perseorangan walaupun cenderung bergerak dalam industri rumah
tangga dan skala usaha yang kecil, tidak berarti lepas sama sekali dari mata rantai kegiatan
bisnis. Jenis usaha perseorangan pun akan tetap memerlukan manajer untuk dapat beroperasi
dengan baik dan profesional serta karyawan untuk membantu proses operasional bisnis. Di
bawah ini adalah beberapa keunggulan dan kelemahan perusahaan perseorangan.
44 | Bisnis Pengantar
cukup untuk membayar pinjaman dan bunga akibat kebakaran yang melanda rumah
makan yang dikelolanya.
b. Keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha. Kesulitan yang dialami oleh banyak
pemilik usaha perseorangan adalah keterbatasan modal yang dimiliki. Pada umumnya
usaha perseorangan dimodali dari kekayaan pribadi yang dimiliki. Pihak bank ataupun
pemberi pinjaman biasanya enggan memberi pinjaman karena sifat usaha perseorangan
yang tergantung pada satu orang, yaitu pemilik usaha. Sehingga bila ditinjau dari risiko
usaha, usaha perseorangan memiliki risiko yang cukup tinggi dalam mencapai
keberhasilan.
c. Minimnya keterampilan usaha dan manajemen. Kelemahan usaha perseorangan yang
dikelola pribadi adalah keterbatasan keterampilan usaha dan manajemen yang dimiliki.
Tidak semua pemilik usaha memiliki latar belakang pendidikan yang cukup untuk usaha
yang digelutinya. Tidak berarti pula bahwa seseorang yang ahli dalam membuat nasi
goreng dapat menjual masakannya dengan menguntungkan, apabila ternyata ia tidak
mampu mencari bahan baku yang baik dan murah serta dapat menentukan harga jual
yang layak.
d. Kesulitan dalam menarik karyawan yang andal. Usaha perseorangan sering mengalami
kesulitan dan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dalam hal
menarik karyawan yang andal. Hal ini tidak lain karena kurang mampunya usaha
perseorangan untuk memberikan gaji dan kesempatan berkarier yang lebih besar seperti
yang biasanya dituntut oleh seorang karyawan yang terampil dan andal.
e. Waktu yang tersita. Usaha perseorangan menuntut pemilik usaha untuk mencurahkan
waktu yang dimiliki sepenuhnya dalam mengelola usaha. Jam kerja seorang pemilik
usaha perseorangan biasanya melebihi jam kerja normal seorang karyawan perusahaan.
Sebagai contoh, Pak Sadi, pemilik warung makan “Sop Kaki Sapi” menghabiskan waktu
12 jam sehari untuk persiapan masak dan proses pelayanan pada pelanggannya. Dia pun
harus membantu proses pelayanan bila ternyata ada salah satu karyawannya sakit atau
keluar dari pekerjaan.
f. Keterbatasan usia. Para pemilik usaha perseorangan memiliki keterbatasan usia yang
mempengaruhi kelanjutan usaha yang dimilikinya. Jika pemilik usaha meninggal atau
tidak mampu lagi mengelola usahanya, maka hampir dapat dipastikan usahanya pun
mengalami kesulitan akibat kehilangan kendali. Sehingga bila ternyata usaha tersebut
harus ditutup, maka yang hanya dapat diwariskan hanyalah harta kekayaan perusahaan
tersebut.
Keunggulan Kelemahan
Pembentukannya mudah dan sederhana Tanggung jawab yang tak terbatas
Penguasaan atas seluruh keuntungan Keterbatasan modal untuk mengembang-
kan usaha
Kebebasan dalam membuat keputusan Minimnya ketrampilan usaha dan mana-
Jemen
Kepuasan pribadi Kesulitan dalam menarik karyawan yang
Andal
Keunggulan pajak Waktu yang tersita
Kemudahan dalam membubarkan usaha Keterbatasan usia
Ketika Anda bermaksud membuat suatu usaha persekutuan, salah satu kendala yang
dihadapi adalah membuat kesepakatan bersama yang berkekuatan hukum (articles of
partnership) diantara sekutu yang bekerja sama, yaitu perjanjian yang menjelaskan hubungan
kerja sama antar sekutu secara hukum. Hal ini tidak lain untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang, seperti: perselisihan kesepakatan,
perbedaan pendapat, dan besar wewenang tiap sekutu. Umumnya kesepakatan bersama
tersebut tertulis dan berkekuatan hukum yang dilakukan dihadapan notaris. Di bawah ini
merupakaan beberapa keunggulan dan kelemahan usaha persekutuan.
1. Keunggulan Usaha Persekutuan
Bila Anda dan rekan Anda sepakat untuk bekerja sama dan membentuk usaha persekutuan,
maka keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh:
a. Kemudahan dalam membentuk suatu usaha persekutuan. Usaha persekutuan mudah
dibentuk bila telah tercapai suatu kesepakatan umum antar tiap sekutu yanghendak
bekerja sama, seperti: pembagian keuntungan, tanggung jawab tiap sekutu, modal yang
hendak disetor, dan proses pembubaran kerja sama bila hal tersebut terjadi.
b. Terintegrasinya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki tiap sekutu. Dalam suatu
usaha persekutuan, setiap sekutu akan memadukan keseluruhan bakat, pengetahuan
dan ketrampilan yang dimilikinya dalam upaya mengoperasikan usaha dengan lebih
efektif bila dibandingkan dengan usaha yang dikelola perorangan.
c. Ketersediaan modal. Dengan mengumpulkan seluruh modal yang dimiliki oleh tiap
sekutu maka ketersediaan modal tidak menjadi suatu masalah. Hal ini karena terjadi
akumulasi modal yang disetor oleh tiap sekutu.
d. Kemudahan dalam menarik karyawan yang andal. Suatu usaha persekutuan dapat
dengan mudah mendapatkan karyawan yang andal dibandingkan dengan usaha
perseorangan karena karyawan yang andal tersebut dapat dijadikan sekutu kerja
dalam usaha persekutuan tersebut. Hal ini biasa terjadi dalam kantor pengacara atau
kantor akuntan publik, seperti: kantor pengacara “Adnan Buyung dan Rekan”, Kantor
Akuntan Publik “Hanadi Sudjendro dan Rekan”.
e. Keuntungan pajak. Seperti halnya usaha perseorangan, pajak yang harus dibayar oleh
usaha persekutuan dihitung sebagai pajak pendapatan pribadi tiap sekutu yang tarif
47 | Usaha-usaha Non Perseroan
pajaknya lebih kecil bila dibandingkan dengan tarif pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan perseroan.
2. Kelemahan Usaha Persekutuan
Selain keuntungan-keuntungan yang dapat diraih dalam suatu usaha persekutuan, jenis usaha
ini pun mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
a. Tanggung jawab yang tak terbatas. Seperti dalam usaha perseorangan, tiap anggota
persekutuan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Bila salah satu anggota
persekutuan menimbulkan kerugian atas nama persekutuan yang melebihi kekayaan
persekutuan, maka anggota lainnya wajib memenuhi kerugian yang timbul tersebut.
b. Keterbatasan usia usaha persekutuan. Kelangsungan hidup usaha persekutuan
tergantung pada tiap sekutu yang bergabung di dalamnya. Bila salah satu sekutu
meninggal, cacat, atau keluar maka persekutuan tersebut pun terancam kelangsungan
hidupnya. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dibuat suatu perjanjian
kesepakatan persekutuan yang mengatur bila hal-hal tersebut terjadi.
c. Kemungkinan konflik yang terjadi di antara sekutu. Persekutuan juga mengandung
konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan visi dan pendapat antar sekutu, yang
mungkin lahir karena perbedaan latar belakang hidup, pendidikan, dan karakter mental
anggota persekutuan.
d. Kesulitan dalam membubarkan usaha persekutuan. Dalam sebuah persekutuan, seorang
anggota tidak dapat menarik modal yang telah disetor tanpa persetujuan anggota
persekutuan lainnya. Jika aggota persekutuan bermaksud keluar dari persekutuan, maka
perlu dicari sekutu baru yang dapat diterima oleh sekutu lainnya.
Bila Anda bermaksud membuat sebuah usaha persekutuan, ada dua bentuk persekutuan
kerja yang dapat dipilih, yaitu persekutuan penuh (general partnership) dan persekutuan
terbatas (limited partnership). Persekutuan penuh adalah persekutuan dua orang atau lebih
yang tiap anggotanya mempunyai tanggung jawab tak terbatas dan berperan aktif dalam
kegiatan operasi dan proses usaha persekutuan. Sehingga dalam persekutuan penuh ini semua
anggota adalah sekutu penuh (general partner) yang mempunyai wewenang tertentu, terikat
pada usaha yang dijalankan, mempunyai tanggung jawab operasional usaha, dan tanggung
jawab yang tak terbatas pula pada usaha.
Besarnya keterlibatan dan tanggung jawab tiap sekutu penuh, maka perlu dibuat suatu
perjanjian kesepakatan yang mengatur persekutuan penuh, yang mengatur hak-hak yang
dimiliki oleh seorang sekutu penuh, antara lain:
1) Hak dalam kewenangan manajemen usaha
2) Hak dalam pembagian keuntungan
3) Hak dalam menerima keuntungan investasi yang dilakukan
4) Hak dalam mengetahui laporan keuangan usaha
Namun, di lain sisi terdapat pula tanggung jawab atau kewajiban seorang sekutu penuh,
antara lain:
1) Tanggung jawab kerugian yang timbul dalam usaha persekutuan.
2) Kewajiban untuk mengakui suara terbanyak dalam mengambil suatu keputusan bila
terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat.
3) Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam membangun persekutuan,
48 | Bisnis Pengantar
Di era globalisasi ini, usaha-usaha patungan banyak bermunculan dalam upaya mengua-
sai pasar yang lebih luas, seperti disebutkan dalam artikel berikut ini:
PT Astra International Tbk dan Gojek membentuk perusahaan patungan atau joint venture
company (JV) untuk mendorong pengembangan bisnis ride hailing roda empat di Indonesia.
Astra juga menambah modal tahap pertama pendanaan seri F ke Gojek dengan investasi senilai
100 juta dolar AS. Dengan tambahan investasi tersebut, total investasi Astra di Gojek kini mencapai
250 juta dolar AS.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam keterangan pers
tertulisnya Senin (4/3/2019) menyebutkan, pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi
Astra dalam pendanaan seri F ini menunjukkan kepercayaan Astra International kepada Gojek
sekaligus wujud nyata dari eksplorasi kerjasama untuk menciptakan sinergi dengan bisnis otomotif
Astra.
"Kami berharap kerjasama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi
formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif
bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama
bangsa,” kata Prijono.
Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 49% pada periode tahun 2015-
2018, sektor ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai 100 miliar dolar AS pada 2025
dari 27 miliar dolar AS pada tahun 2018.
Chief Executive Officer dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengatakan, potensi ekonomi
digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, harus dimaksimalkan oleh para pelaku bisnis dengan
menggabungkan kekuatan di masing-masing industri.
"Gabungan kekuatan Astra di bidang otomotif dan Gojek di bidang teknologi melalui kerja sama
ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber
penghasilan, sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Nadiem Makarim.
Sumber:
http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/03/04/astra-dan-gojek-dirikan-perusahaan-patungan-
dan-tambah-investasi-100-juta-dolar
dan juga mengatur porsi penyetoran modal usaha. Dengan adanya dana yang
dihimpun dari masing-masing perusahaan, sumber dana yang dimiliki akan
semakin besar.
c. Kredibilitas joint venture akan lebih diakui dibandingkan dengan perseorangan.
Kerja sama antara beberapa perusahaan yang memiliki kelebihan masing -
masing akan membentuk sebuah kekuatan baru yang besar. Dengan joint
venture, kredibilitas akan lebih diakui dibandingkan ketika perusahaan itu
berdiri sendiri.
d. Meminimumkan risiko. Kerja sama joint venture merupakan kerjasama usaha
beberapa perusahaan yang modalnya dihimpun bersama. Oleh karena itu, risiko
juga akan ditanggung bersama. Hal ini dapat meminimumkan risiko kerugian
yang besar dibandingkan dengan melakukan usaha sendiri.