Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

USAHA-USAHA BERBENTUK
NON PERSEROAN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa sebagai calon manajer/praktisi bisnis mampu:


1. Memahami berbagai bentuk bisnis yang bisa dijalankan.
2. Memahami berbagai kelebihan dan kelemahan dari setiap bentuk bisnis yang ada.
3. Mampu memilih jenis bisnis yang paling tepat pada saat kondisi tertentu.
4. Menjelaskan sifat usaha perseorangan sebagai satu bentuk bisnis nonperseroan.
5. Menggambarkan proses terciptanya usaha perseorangan.
6. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan usaha perseorangan sebagai satu bentuk
usaha bisnis nonperseroan.
7. Menjelaskan sifat dan proses terciptanya suatu persekutuan.
8. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan usaha persekutuan sebagai satu bentuk usaha
bisnis nonperseroan.
9. Mengidentifikasikan dan membuat perbedaan antara persekutuan penuh dan terbatas.
10. Menggambarkan manfaat dan karakteristik usaha patungan (joint venture).

ISTILAH POKOK

Perjanjian persekutuan (articles of partnership)


Sekutu penuh (general partner)
Persekutuan penuh (general partnership)
Usaha patungan (joint venture)
Sekutu terbatas (limited partners)
Persekutuan terbatas (limited partnership)
Persekutuan (partnership)
Usaha perseorangan (sole proprietorship)
Tanggung tawab tak terbatas (unlimited liability)

Usaha-usaha Non Perseroan | 41


42 | Bisnis Pengantar

PERSPEKTIF

Berkarya dan Berinovasi Ala Mpie

Berawal dari hobi mix and match bahan


kebaya, Novi Hervianti atau akrab disapa Mpie
berhasil membangun bisnis pakaian khas
perempuan Indonesia itu dengan nama
Roemah Kebaya Diva. Kepada TheKonvergen,
Mpie berkisah awal karirnya pada tahun 2007.
Pada tahun tersebut ia merupakan karyawan
sebuah perusahaan swasta di Pekanbaru.
Ditahun Sumber:
yang sama, salah satu rekan kerjanya
cnbcindonesia.com
akan melangsungkan pernikahan dan ia yang
membuat desain kebaya yang akan digunakan.
Ternyata respon yang didapat luar biasa, dari
sanalah karirnya merancang kebaya mulai
dikenal dan mendapat tempat di hati masya-
rakat. Tidak ingin gegabah, Mpie mengawali
dengan membuka galeri kebaya kecil-kecilan
di rumah bersama ibunya.
“Makin hari, semakin banyak customer yang bertanya lokasi galeri, maka saya
memutuskan untuk membuka galeri ditengah kota agar gampang diakses oleh pelanggan yang
ingin berkunjung, dipilihlah Jalan Cendrawasih”, tutur perempuan kelahiran asli Pekanbaru ini.
Berjalannya waktu, ia mulai memperbaharui desain kebayanya agar tidak monoton dan begitu-
begitu saja. Melihat tingginya permintaan pelanggan akan model kebaya modern, Mpie
akhirnya memutuskan untuk fokus pada pengembangan model kebaya tersebut. Rentang harga
yang ditawarkan di Roemah Kebaya Diva cukup bervariasi, untuk wedding dibanderol dengan
harga mulai dari Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000, tergantung motif, bahan dan tingkat
kerumitan. Selain kebaya jadi, outlet-nya juga menerima pesanan untuk menjahit dengan
rentang harga mulai dari Rp350.000. Ciri khas dari Roemah Kebaya Diva terletak pada model
kebayanya yang bertabur payet permata dan gradasi warna yang unik, bahkan untuk beberapa
bahan tertentu didapat dari luar Kota Pekanbaru.
Lebih lanjut, alumni salah satu Universitas di Yogyakarta ini menuturkan bahwa setiap
bulan biasanya Roemah Kebaya Diva mengeluarkan dua hingga tiga koleksi terbaru. Tidak sia-
sia, produktivitas dan kreatifitasnya membawa karya-karya kebaya Roemah Kebaya Diva
ketingkat nasional dengan menjadi sponsor busana untuk peserta yang berasal dari Riau dalam
event Putri Indonesia.
Melalui bisnisnya, sejak 2007 sampai sekarang Mpie telah mempekerjakan dan
memberikan peningkatan kemampuan bagi sekitar 20 orang yang bekerja di outlet miliknya.
Selain itu, dalam rangka promosi setiap model kebaya khas Roemah Kebaya Diva, ia telah
mengadakan dua event besar, yang pertama pada November 2017 untuk memperingati
43 | Usaha-usaha Non Perseroan

sekaligus perayaan sepuluh tahun Mpie berkarya di Aryaduta dan acara grand opening butik
baru yg bertajuk “Sang Diva” di SKA Co Ex tahun ini pada 26 Maret 2019.
Menghadapi persaingan usaha, terlebih ia adalah seorang perempuan, Mpie terus
berinovasi dalam mengembangkan model kebaya yang ia buat dan terus melebarkan
promosinya agar dikenal luas. Benar saja, karyanya melalui Roemah Kebaya Diva memiliki
pelanggan hampir di seluruh Indonesia. Baginya perempuan harus terus berinovasi, terlebih
jika memiliki usaha atau bisnis, karena perkembangan zaman menuntut demikian, ujarnya.
“Pelanggan kita kalau dari Riau hampir semua kabupaten atau kota ada ya. Selain Riau
juga ada yang dari Batam, Padang, Medan, Jakarta, Lombok, hingga Kalimantan. Kenapa saya
memilih berbisnis di bidang tata busana khususnya kebaya, karena kebaya itu unik dan
berbeda dari pakaian lain, kesan cantik, mewah dan menonjol hadir dalam kebaya. Terlebih
kebaya kan identik dengan motif dan corak Indonesia”, tutup Mpie.

Sumber: https://thekonvergenmedia.com/berkarya-dan-berinovasi-ala-mpie/

PILIHAN BENTUK USAHA DALAM BISNIS


Ketika Anda memutuskan untuk terjun ke dalam dunia bisnis dan bermaksud mendirikan
sebuah usaha, ada tiga pilihan bentuk usaha yang dapat dipilih, yaitu: usaha perseorangan
(sole proprietorship), persekutuan (partnership), dan perseroan (corporations). Keputusan
Anda untuk memilih salah satu bentuk usaha tersebut tidak terlepas dari kemampuan Anda
sebagai calon pemilik ataupun manajer pengelola usaha untuk menjawab beberapa pertanyaan
penting sebagai berikut:
1) Berapa besar modal yang dibutuhkan untuk usaha tersebut dan bagaimana modal
tersebut diperoleh?
2) Seberapa besar kontrol pengambilan keputusan yang diinginkan oleh pemilik?
3) Seberapa besar risiko yang akan ditanggung atas investasi yang telah dilakukan?
4) Berapa besar pajak yang akan ditanggung dan bagaimana pertanggungjawaban pajak
yang harus dibayar?
5) Dapatkah usaha tersebut menarik orang lain untuk bekerja di dalamnya?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut ditambah tujuan pribadi Anda, nilai-nilai
sosial dan pribadi yang Anda yakini, serta etika kerja yang Anda anut, akan menentukan
jenis organisasi usaha yang akan Anda pilih. Bab ini akan secara khusus menjelaskan kepada
Saudara, calon manajer/praktisi bisnis, mengenai bentuk usaha perseorangan dan perseku-
tuan, sebagai bentuk usaha yang paling mudah dan banyak Anda temui dalam kehidupan
sehari-hari. Sedangkan topik perseroan akan secara khusus dibahas dalam Bab 4.

A. USAHA PERSEORANGAN
Usaha perseorangan (sole proprietorship) adalah bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola
sendiri. Toko sepatu, apotek, toko kelontong, bengkel motor, toko roti, dan salon kecantikan
merupakan sebagian contoh usaha perseorangan yang banyak kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Jenis usaha perseorangan walaupun cenderung bergerak dalam industri rumah
tangga dan skala usaha yang kecil, tidak berarti lepas sama sekali dari mata rantai kegiatan
bisnis. Jenis usaha perseorangan pun akan tetap memerlukan manajer untuk dapat beroperasi
dengan baik dan profesional serta karyawan untuk membantu proses operasional bisnis. Di
bawah ini adalah beberapa keunggulan dan kelemahan perusahaan perseorangan.
44 | Bisnis Pengantar

1. Keunggulan Usaha Perseorangan


Usaha perseorangan merupakan pilihan usaha yang paling populer dalam sepuluh tahun
terakhir ini. Hal ini tidak lain karena jenis usaha perseorangan memiliki beberapa keunggulan,
yaitu:
a. Pembentukannya yang mudah dan sederhana. Usaha perseorangan merupakan bentuk
usaha yang paling mudah dan sederhana pembentukannya. Bila Anda memutuskan
untuk membuka sebuah usaha warung tenda atau tenda kafe malam di pinggir jalan
Kaliurang, Anda tidak memerlukan syarat-syarat hukum yang berbelit-belit. Biasanya
yang dibutuhkan adalah ijin tempat dari pemilik rumah yang halaman rumahnya dipakai
untuk usaha dan restribusi yang dibayar tiap malam pada petugas restribusi Pemda.
Sedangkan bila pengusaha bermaksud mengembangkan usaha dengan meminjam modal
dari bank atau lembaga keuangan lainnya, maka membutuhkan surat ijin usaha (HO) dari
departemen perdagangan setempat.
b. Penguasaan atas seluruh keuntungan. Sebagai pemilik usaha, Anda berhak
menguasai dan menggunakan seluruh keuntungan yang Anda peroleh. Makin baik
usaha yang Anda jalankan, makin besar pula keuntungan yang berhak Anda miliki.
c. Kebebasan dalam membuat keputusan. Sebagai pemilik dan pengelola usaha
perseorangan, Anda memiliki kebebasan penuh dalam menentukan kebijakan
pengelolaan usaha. Hal ini memberi peluang untuk bereaksi dengan cepat terhadap
perubahan kondisi bisnis yang terjadi.
d. Kepuasan pribadi. Pencapaian prestasi yang diraih dalam mengelola usaha perseorangan
merupakan suatu kepuasan pribadi yang dapat dinikmati sebagai pemilik usaha yang
telah bekerja dengan motivasi, hasrat untuk mandiri, dan menempatkan kesuksesan
sebagai hasil pengolahan kemampuan secara optimal.
e. Keunggulan pajak. Pajak yang harus dibayar oleh seorang pemilik usaha
perseorangan relatif kecil dibanding dengan jenis usaha lainnya. Para pemilik salon, toko
kelontong, dan kafe tenda tidak perlu membayar pajak perusahaan seperti jenis usaha
lainnya.
f. Kemudahan dalam membubarkan usaha. Bila bermaksud menghentikan usaha
perseorangan, proses pembubaran usaha tidak memakan waktu dan proses yang
berbelit-belit. Hal ini karena maju berkembang atau mundur berhenti usaha
perseorangan mutlak berada di tangan pemilik usaha.

2. Kelemahan Usaha Perseorangan


Di lain sisi, usaha perseorangan pun tidak luput dari kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
Beberapa kelemahan yang terdapat dalam usaha perseorangan, antara lain:
a. Tanggung jawab yang tidak terbatas. Usaha perseorangan yang dikelola secara pribadi
dan mandiri juga menuntut tanggung jawab penuh pemilik untuk segala kerugian
atau utang yang ditimbulkan akibat operasional perusahaan. Bila ternyata modal usaha
perseorangan tidak cukup untuk menutupi kerugian atau utang yang timbul, maka dapat
dipastikan bahwa pemilik usaha perseorangan harus menutup kerugian atau utang
tersebut dari kekayaannya pribadi. Sebagai contoh, seorang pemilik rumah makan
masakan Jawa Timur harus membayar utang pinjaman bank sebesar Rp35 juta dengan
menjual mobil niaga dan rumah yang dimilikinya karena modal usaha yang dimiliki tidak
45 | Usaha-usaha Non Perseroan

cukup untuk membayar pinjaman dan bunga akibat kebakaran yang melanda rumah
makan yang dikelolanya.
b. Keterbatasan modal untuk mengembangkan usaha. Kesulitan yang dialami oleh banyak
pemilik usaha perseorangan adalah keterbatasan modal yang dimiliki. Pada umumnya
usaha perseorangan dimodali dari kekayaan pribadi yang dimiliki. Pihak bank ataupun
pemberi pinjaman biasanya enggan memberi pinjaman karena sifat usaha perseorangan
yang tergantung pada satu orang, yaitu pemilik usaha. Sehingga bila ditinjau dari risiko
usaha, usaha perseorangan memiliki risiko yang cukup tinggi dalam mencapai
keberhasilan.
c. Minimnya keterampilan usaha dan manajemen. Kelemahan usaha perseorangan yang
dikelola pribadi adalah keterbatasan keterampilan usaha dan manajemen yang dimiliki.
Tidak semua pemilik usaha memiliki latar belakang pendidikan yang cukup untuk usaha
yang digelutinya. Tidak berarti pula bahwa seseorang yang ahli dalam membuat nasi
goreng dapat menjual masakannya dengan menguntungkan, apabila ternyata ia tidak
mampu mencari bahan baku yang baik dan murah serta dapat menentukan harga jual
yang layak.
d. Kesulitan dalam menarik karyawan yang andal. Usaha perseorangan sering mengalami
kesulitan dan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya dalam hal
menarik karyawan yang andal. Hal ini tidak lain karena kurang mampunya usaha
perseorangan untuk memberikan gaji dan kesempatan berkarier yang lebih besar seperti
yang biasanya dituntut oleh seorang karyawan yang terampil dan andal.
e. Waktu yang tersita. Usaha perseorangan menuntut pemilik usaha untuk mencurahkan
waktu yang dimiliki sepenuhnya dalam mengelola usaha. Jam kerja seorang pemilik
usaha perseorangan biasanya melebihi jam kerja normal seorang karyawan perusahaan.
Sebagai contoh, Pak Sadi, pemilik warung makan “Sop Kaki Sapi” menghabiskan waktu
12 jam sehari untuk persiapan masak dan proses pelayanan pada pelanggannya. Dia pun
harus membantu proses pelayanan bila ternyata ada salah satu karyawannya sakit atau
keluar dari pekerjaan.
f. Keterbatasan usia. Para pemilik usaha perseorangan memiliki keterbatasan usia yang
mempengaruhi kelanjutan usaha yang dimilikinya. Jika pemilik usaha meninggal atau
tidak mampu lagi mengelola usahanya, maka hampir dapat dipastikan usahanya pun
mengalami kesulitan akibat kehilangan kendali. Sehingga bila ternyata usaha tersebut
harus ditutup, maka yang hanya dapat diwariskan hanyalah harta kekayaan perusahaan
tersebut.

B. USAHA PERSEKUTUAN (PARTNERSHIPS)


Bentuk usaha non perseroan lainnya adalah usaha persekutuan. Usaha persekutuan adalah
sebuah kerja sama dua orang atau lebih dalam suatu usaha yang bertujuan mencari
keuntungan. Pembentukan usaha persekutuan ini merupakan salah satu cara untuk
memadukan kemampuan, modal dan sarana pendukung yang dimiliki oleh tiap pihak yang
bersekutu. Usaha persekutuan akan mengintegrasikan seluruh kelebihan tiap sekutu dan
mengarahkannya dalam proses operasi usaha yang jauh lebih baik bila dibandingkan
dengan usaha yang dilakukan perorangan.
46 | Bisnis Pengantar

Tabel 4.1. Ringkasan Keunggulan dan Kelemahan Usaha Perseorangan

Keunggulan Kelemahan
Pembentukannya mudah dan sederhana Tanggung jawab yang tak terbatas
Penguasaan atas seluruh keuntungan Keterbatasan modal untuk mengembang-
kan usaha
Kebebasan dalam membuat keputusan Minimnya ketrampilan usaha dan mana-
Jemen
Kepuasan pribadi Kesulitan dalam menarik karyawan yang
Andal
Keunggulan pajak Waktu yang tersita
Kemudahan dalam membubarkan usaha Keterbatasan usia

Ketika Anda bermaksud membuat suatu usaha persekutuan, salah satu kendala yang
dihadapi adalah membuat kesepakatan bersama yang berkekuatan hukum (articles of
partnership) diantara sekutu yang bekerja sama, yaitu perjanjian yang menjelaskan hubungan
kerja sama antar sekutu secara hukum. Hal ini tidak lain untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang, seperti: perselisihan kesepakatan,
perbedaan pendapat, dan besar wewenang tiap sekutu. Umumnya kesepakatan bersama
tersebut tertulis dan berkekuatan hukum yang dilakukan dihadapan notaris. Di bawah ini
merupakaan beberapa keunggulan dan kelemahan usaha persekutuan.
1. Keunggulan Usaha Persekutuan
Bila Anda dan rekan Anda sepakat untuk bekerja sama dan membentuk usaha persekutuan,
maka keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh:
a. Kemudahan dalam membentuk suatu usaha persekutuan. Usaha persekutuan mudah
dibentuk bila telah tercapai suatu kesepakatan umum antar tiap sekutu yanghendak
bekerja sama, seperti: pembagian keuntungan, tanggung jawab tiap sekutu, modal yang
hendak disetor, dan proses pembubaran kerja sama bila hal tersebut terjadi.
b. Terintegrasinya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki tiap sekutu. Dalam suatu
usaha persekutuan, setiap sekutu akan memadukan keseluruhan bakat, pengetahuan
dan ketrampilan yang dimilikinya dalam upaya mengoperasikan usaha dengan lebih
efektif bila dibandingkan dengan usaha yang dikelola perorangan.
c. Ketersediaan modal. Dengan mengumpulkan seluruh modal yang dimiliki oleh tiap
sekutu maka ketersediaan modal tidak menjadi suatu masalah. Hal ini karena terjadi
akumulasi modal yang disetor oleh tiap sekutu.
d. Kemudahan dalam menarik karyawan yang andal. Suatu usaha persekutuan dapat
dengan mudah mendapatkan karyawan yang andal dibandingkan dengan usaha
perseorangan karena karyawan yang andal tersebut dapat dijadikan sekutu kerja
dalam usaha persekutuan tersebut. Hal ini biasa terjadi dalam kantor pengacara atau
kantor akuntan publik, seperti: kantor pengacara “Adnan Buyung dan Rekan”, Kantor
Akuntan Publik “Hanadi Sudjendro dan Rekan”.
e. Keuntungan pajak. Seperti halnya usaha perseorangan, pajak yang harus dibayar oleh
usaha persekutuan dihitung sebagai pajak pendapatan pribadi tiap sekutu yang tarif
47 | Usaha-usaha Non Perseroan

pajaknya lebih kecil bila dibandingkan dengan tarif pajak yang harus dibayar oleh
perusahaan perseroan.
2. Kelemahan Usaha Persekutuan
Selain keuntungan-keuntungan yang dapat diraih dalam suatu usaha persekutuan, jenis usaha
ini pun mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
a. Tanggung jawab yang tak terbatas. Seperti dalam usaha perseorangan, tiap anggota
persekutuan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Bila salah satu anggota
persekutuan menimbulkan kerugian atas nama persekutuan yang melebihi kekayaan
persekutuan, maka anggota lainnya wajib memenuhi kerugian yang timbul tersebut.
b. Keterbatasan usia usaha persekutuan. Kelangsungan hidup usaha persekutuan
tergantung pada tiap sekutu yang bergabung di dalamnya. Bila salah satu sekutu
meninggal, cacat, atau keluar maka persekutuan tersebut pun terancam kelangsungan
hidupnya. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu dibuat suatu perjanjian
kesepakatan persekutuan yang mengatur bila hal-hal tersebut terjadi.
c. Kemungkinan konflik yang terjadi di antara sekutu. Persekutuan juga mengandung
konflik yang mungkin terjadi akibat perbedaan visi dan pendapat antar sekutu, yang
mungkin lahir karena perbedaan latar belakang hidup, pendidikan, dan karakter mental
anggota persekutuan.
d. Kesulitan dalam membubarkan usaha persekutuan. Dalam sebuah persekutuan, seorang
anggota tidak dapat menarik modal yang telah disetor tanpa persetujuan anggota
persekutuan lainnya. Jika aggota persekutuan bermaksud keluar dari persekutuan, maka
perlu dicari sekutu baru yang dapat diterima oleh sekutu lainnya.
Bila Anda bermaksud membuat sebuah usaha persekutuan, ada dua bentuk persekutuan
kerja yang dapat dipilih, yaitu persekutuan penuh (general partnership) dan persekutuan
terbatas (limited partnership). Persekutuan penuh adalah persekutuan dua orang atau lebih
yang tiap anggotanya mempunyai tanggung jawab tak terbatas dan berperan aktif dalam
kegiatan operasi dan proses usaha persekutuan. Sehingga dalam persekutuan penuh ini semua
anggota adalah sekutu penuh (general partner) yang mempunyai wewenang tertentu, terikat
pada usaha yang dijalankan, mempunyai tanggung jawab operasional usaha, dan tanggung
jawab yang tak terbatas pula pada usaha.
Besarnya keterlibatan dan tanggung jawab tiap sekutu penuh, maka perlu dibuat suatu
perjanjian kesepakatan yang mengatur persekutuan penuh, yang mengatur hak-hak yang
dimiliki oleh seorang sekutu penuh, antara lain:
1) Hak dalam kewenangan manajemen usaha
2) Hak dalam pembagian keuntungan
3) Hak dalam menerima keuntungan investasi yang dilakukan
4) Hak dalam mengetahui laporan keuangan usaha
Namun, di lain sisi terdapat pula tanggung jawab atau kewajiban seorang sekutu penuh,
antara lain:
1) Tanggung jawab kerugian yang timbul dalam usaha persekutuan.
2) Kewajiban untuk mengakui suara terbanyak dalam mengambil suatu keputusan bila
terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat.
3) Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam membangun persekutuan,
48 | Bisnis Pengantar

walaupun mungkin informasi yang bersifat pribadi.


4) Mematuhi dan memberikan pertanggungjawaban keuangan atas seluruh keuntungan
yang diperoleh seperti yang diatur dalam kesepakatan persekutuan.
Persekutuan terbatas adalah kesepakatan persekutuan yang berisi tanggung jawab
terbatas seorang sekutu sebesar kekayaan yang disetor dalam usaha persekutuan. Usaha
persekutuan ini memunculkan pula sekutu terbatas (limited partner), yaitu sekutu yang tidak
dapat berpartisipasi penuh/aktif dalam manajemen perusahaan dan hanya mempunyai
tanggung jawab terbatas atas utang dan kerugian yang diderita usaha persekutuan. Sekutu
pasif ini hanya bertanggungjawab sebatas nilai kekayaan yang disetor pada persekutuan bila
terjadi utang yang tidak mampu dibayar usaha persekutuan. Beberapa keuntungan yang dapat
diperoleh dari persekutuan terbatas antara lain:
1) Usaha persekutuan dapat memperoleh tambahan modal tanpa sekutu penuh harus
membagi wewenang keputusan manajemen usaha.
2) Keanggotaan sekutu terbatas ini dapat sewaktu-waktu berubah tanpa menyebabkan
usaha persekutuan berakhir.
Seorang sekutu terbatas tetap dapat memperoleh keuntungan tanpa harus menanggung
tanggung jawab risiko kerugian yang lebih besar dari modal yang disetor.

C. USAHA PATUNGAN (JOINT VENTURE)


Selain persekutuan penuh dan persekutuan terbatas, terdapat bentuk persekutuan yang
ditujukan untuk jangka waktu pendek dan tertentu, yaitu usaha patungan (joint venture). Usaha
patungan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan
pula. Biasanya usaha patungan ini berakhir bila tujuan yang ditetapkan telah tercapai. Selama
masa usaha patungan tersebut berjalan, setiap sekutu mempunyai tanggung jawab tak
terbatas. Usaha patungan banyak terjadi di dunia usaha pembangunan perumahan (real
estate), yaitu para sekutu bergabung mengumpulkan modal, membeli tanah, membangun
perumahan, menjualnya, kemudian persekutuan tersebut berakhir.
Untuk lebih memahami pola kerjasama joint venture, berikut adalah karakteristik bentuk
kerja sama tersebut:
1) Merupakan perusahaan baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain secara
bersama-sama.
2) Lingkup dan jangka waktu usaha terbatas.
3) Melibatkan dua perusahaan atau lebih.
4) Setiap perusahaan yang terlibat menawarkan sesuatu yang bernilai.
5) Menanggung beban usaha bersama.
6) Hak yang sama untuk mengendalikan dan mengelola perusahaan.
7) Hak untuk berbagi arus kas dalam perusahaan.
8) Membagi risiko bersama.
49 | Usaha-usaha Non Perseroan

Di era globalisasi ini, usaha-usaha patungan banyak bermunculan dalam upaya mengua-
sai pasar yang lebih luas, seperti disebutkan dalam artikel berikut ini:

Astra dan Gojek Dirikan Perusahaan Patungan dan


Tambah Investasi 100 Juta Dolar

PT Astra International Tbk dan Gojek membentuk perusahaan patungan atau joint venture
company (JV) untuk mendorong pengembangan bisnis ride hailing roda empat di Indonesia.
Astra juga menambah modal tahap pertama pendanaan seri F ke Gojek dengan investasi senilai
100 juta dolar AS. Dengan tambahan investasi tersebut, total investasi Astra di Gojek kini mencapai
250 juta dolar AS.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam keterangan pers
tertulisnya Senin (4/3/2019) menyebutkan, pembentukan perusahaan patungan dan partisipasi
Astra dalam pendanaan seri F ini menunjukkan kepercayaan Astra International kepada Gojek
sekaligus wujud nyata dari eksplorasi kerjasama untuk menciptakan sinergi dengan bisnis otomotif
Astra.
"Kami berharap kerjasama ini dapat membantu masyarakat luas masuk ke sektor ekonomi
formal, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memberikan dampak positif
bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama
bangsa,” kata Prijono.
Dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 49% pada periode tahun 2015-
2018, sektor ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai 100 miliar dolar AS pada 2025
dari 27 miliar dolar AS pada tahun 2018.
Chief Executive Officer dan Founder Gojek Nadiem Makarim mengatakan, potensi ekonomi
digital di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, harus dimaksimalkan oleh para pelaku bisnis dengan
menggabungkan kekuatan di masing-masing industri.
"Gabungan kekuatan Astra di bidang otomotif dan Gojek di bidang teknologi melalui kerja sama
ini diharapkan akan membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat untuk memiliki sumber
penghasilan, sehingga mampu untuk meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Nadiem Makarim.

Sumber:
http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/03/04/astra-dan-gojek-dirikan-perusahaan-patungan-
dan-tambah-investasi-100-juta-dolar

Usaha patungan dapat dilakukan baik dengan sesama perusahaan domestik


ataupun antarnegara. Oleh karena itu, bentuk kerjasama ini b anyak digunakan oleh
perusahaan global untuk memasuki pasar baru di negara lain. Di bawah ini adalah
beberapa keunggulan dan kelemahan usaha patungan.
1. Keunggulan Usaha Patungan
Bila Anda dan rekan Anda sepakat untuk bekerja sama dan membentuk usaha joint
venture, maka keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh:
a. Sumber informasi akan semakin lengkap karena adanya perbaikan komunikasi
dan networking. Dalam melakukan kerjasama joint venture diperlukan
pertukaran informasi yang dimiliki masing-masing perusaahaan. Ini merupakan
hal yang berguna untuk membangun usaha.
b. Sumber keuangan akan semakin besar. Joint venture menuntut setiap
perusahaan yang tergabung bersama–sama membangun usaha yang di dalamnya
50 | Bisnis Pengantar

dan juga mengatur porsi penyetoran modal usaha. Dengan adanya dana yang
dihimpun dari masing-masing perusahaan, sumber dana yang dimiliki akan
semakin besar.
c. Kredibilitas joint venture akan lebih diakui dibandingkan dengan perseorangan.
Kerja sama antara beberapa perusahaan yang memiliki kelebihan masing -
masing akan membentuk sebuah kekuatan baru yang besar. Dengan joint
venture, kredibilitas akan lebih diakui dibandingkan ketika perusahaan itu
berdiri sendiri.
d. Meminimumkan risiko. Kerja sama joint venture merupakan kerjasama usaha
beberapa perusahaan yang modalnya dihimpun bersama. Oleh karena itu, risiko
juga akan ditanggung bersama. Hal ini dapat meminimumkan risiko kerugian
yang besar dibandingkan dengan melakukan usaha sendiri.

2. Kelemahan Usaha Patungan


Bila Anda dan rekan Anda sepakat untuk bekerja sama dan membentuk usaha
patungan, maka keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh:
a. Memiliki risiko tersebarnya rahasia usaha. Pertukaran informasi yang dilakukan
guna mengembangkan usaha joint venture dapat menyebabkan bocornya
informasi usaha dan hal tersebut dapat membahayakan perusahaan.
b. Risiko tertipu partner usaha. Sebelum melakukan joint venture, sebaiknya
carilah informasi yang lengkap atas partner. Hal ini untuk mengetahui
kredibilitas partner usaha agar kelak tidak tertipu.
c. Risiko kebangkrutan. Risiko lainnya yang tidak kalah penting adalah risiko
kebangkrutan usaha. Dalam joint venture keuntungan dan kerugian akan
ditanggung bersama. Hal ini merupakan manfaat yang dapat dinikmati dalam
kerjasama joint venture. Akan tetapi, hindarilah menjaminkan seluruh harta
yang dimiliki perusahaan untuk membentuk kerjasama joint venture karena
jika terjadi kerugian hingga menyebabkan kebangkrutan, maka Anda tidak
memiliki lagi aset untuk membangun usaha baru.

Anda mungkin juga menyukai