Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun laporan ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan-Nya kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, yang diutus sebagai rahmat seluruh alam, keluarga, para sahabat, serta
pengikutnya sampai akhir zaman.
Laporan ini membahas mengenai wawancara dengan pengusaha Konveksi.
Laporan ini dibuat dengan berbagai data dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun. Kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pemula bisnis
untuk kita sekalian.
Bandung, 5 Oktober 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan usaha atau
bisnis dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil atau keuntungan yang didapatkan dengan cara memproduksi,
menjual, atau menyewa suatu produk barang atau jasa.
Dalam memulai usaha atau bisnis seorang entrepreneur akan melihat peluang
usaha yang akan ia buka dan mencari SDM yang akan dapat membantunya untuk
menjalankan segala usahanyaa. Hal yang tersulit bagi seorang entrepreneur adalah
mempertahankan usaha atau bisnis yang akan dilakukannya. Seperti perumpamaan
semakin tinggi pohon, maka akan semaki kencang angin yang akan menerpanya, hal
tersebut sama untuk perumpamaan seorang entrepreneur bahwa semakin tinggi usaha
atau bisnis yang dijalankan maka semakin besar hal yang akan menjatuhkannya dengan
munculnya berbagai macam usaha atau bisnis dengan usaha atau bisnis yang sama.
Suatu usaha atau bisnis yang dijalankan pasti mempunyai resiko dan
ketidakpastian. Hal tersebut merupakan sebuah tantangan para entrepreneur untuk
menaklukan resiko dan ketidakpastian yang nantinya akan terjadi.
Wawancara dengan seorang entrepreneur merupakan hal yang dapat
memberikan banyak pengetahuan yang tidak akan didapatkan di dalam kelas.
Pengalaman nyata dan berharga yang didapatkan dari seorang entrepreneur merupakan
sebuah kunci kesuksesan untuk para pemula dalam memulai suatu usaha.

1.2 Tujuan
Tujuan dari wawancara yang dilakukan dengan pengusaha yang berada di
Bandung tepatnya di soreng, yang bergerak dalam bidang konveksi adalah mengetahui:
a. Apa saja Keberhasilan dan kegagalan yang pernah dialami

b. Apa saja keterampilan yang dimiliki


c. Bagaimana Belajar dan melatih keterampilan
d. Apakah arti dari Jaringan sosial dan bisnis
e. Bagaimana Permodalan yang dilakukan

1.3 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari hasil wawancara degan pengusaha konveksi
yaitu:
a. Mengetahui biografi pemilik usaha konveksi
b. Mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang terjadi serta solusi yang diberikan.
c. Mengetahui keterampilan yang dimilikinya
d. Dapat menerapkan pembelajaran dan keterampilan yang telah diberikan
e. Mengetahui cara membangun jaringan sosial dan bisnis terhadap banyak orang
f. Mengetahui permodalan yang dilakukan

BAB II
HASIL WAWANCARA
2.1 Riwayat Entrepreneur
Dadang Sihabudin adalah seorang wirausaha dalam bidang konveksi pakaian
jadi, beliau lahir di soreang pada tanggal 12 Januari 1972 dan merupakan anak
pertama dari lima bersaudara. Beliau menikah dengan Ibu Yulia Mutiara Ahmad dan
dikaruniai empat orang anak, pada saat ini beliau menetap di soreang. Beliau
merupakan orang yang gigih dalam bekerja dan disiplin, karena sifat ini lah belau bisa
menjadi sukses seperti sekarang in setelah merintis usahanya sejak tahun 1999 dan
pada saat ini beliau merupakan kepala Desa Panyirapan, Soreang Bandung. Selain
sebagai seorang kepala desa dan pengusaha konveksi, beliau pun mencoba
peruntungan dalam bidang kontraktor.
2.2 Keberhasilan dan Kegagalan Entrepreneur
Setelah merintis usaha dari sejak tahun 1999, tentunya banyak rintangan yang
dihadapi sehingga bisa menjadi seperti sekarang ini. Kendala-kendala yang pernah
dialami diantaranya ditipu oleh pegawai sendiri sehingga menyebabkan rugi beberapa
puluh juta, barang di reject oleh konsumen karena ketidakpuasan konsumen dan
sempat merugi karena sepi orderan namun kendala-kendala tersebut tidak menjadikan
alasan untuk berputus asa dan berhenti berwirausaha, namun menjadikan pelajaran
untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya. Ketekunan, kegigihan dan kedisplinan
yang terus ditanamkan menjadikan usaha ini menjadi terus berkembang, dari awalnya

hanya memproduksi celana jeans saja sekarang sudah memproduksi segala jenis
pakaian jadi baik untuk laki-laki atau perempuan. Orderan pun semakin bertambah
sehingga bisa mendapatkan omset hingga 2,4 M pertahun.
2.3 Keterampilan Entrepreneur
Keberhasilan seorang entrepreneur tentunya tidak terlepas dari keterampilan
yang dimiliki oleh entrepeneur, begitu pula pada bapak Dadang. Beliau merupakan
orang yang sangat gigih, menghargai waktu dan menjunjung tinggi kejujuran selain
itu beliau sangat pandai dalam membentuk relasi dan memanfaatkan setiap keadaan
sehingga banyak pihak yang ikut membantu dalam mengembangkan usahanya ini.
Dengan sangat menjunjung tinggi kejujuran, menanamkan rasa percaya terhadap
orang lain hal ini pun menjadi salah satu keterampilan yang dimiliki oleh bapak
Dadang. Pada saat awal mula memulai usaha, beliau belajar menjahit sendiri setelah
bekerja diperusahaan konveksi, keahlian menjahitnya di ajarkan kepada orang lain
dan mulai sedikit demi sedikit membuka usaha konveksi.
2.4 Belajar/Melatih Keterampilan
cara untuk melatih keterampilan tentunya dengan cara mengaplikasikannya,
sehingga suatu keahlian yang terus menerus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
hal itu dapat menjadikan modal untuk memulai usaha. Seperti yang dilakukan bapak
Dadang, beliau belajar bagaimana cara menjahit pakaian dari tempat dulu dia bekerja,
dari situ beliau bukan hanya bekerja tetapi sambil belajar, yang beliau pelajari bukan
hanya dalam hal menjahit saja tetapi cara memanage suatu perusahaan.
2.5 Jaringan Sosial dan Bisnis
Jaringan sosial dan bisnis beliau sudah cukup luas, yaitu dengan bekerjasama
dengan beberapa toko penjual pakaian di kabupaten bandung barat serta kota
bandung. Pendistribusian barang disalurkan langsung kepada toko-toko yang sudah
berkerjasama sehingga tidak langsung dijual kepada konsumen.
2.6 Permodalan
Beliau mendapatkan modal dari berbagai cara, seperti menjadi buruh, belajar
berdagang, mendapatkan modal dari pemerintah, bank, dll. Beliau melakukan segala
cara agar bisnis yang diinginkan bisa terlaksana.

BAB III
KESIMPULAN DAN LESSON LEARNED
1.1 Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan, penulis dapat mendapatkan
kesimpulan yaitu usaha yang dilakukan oleh bapak dadang bergerak dalam bidang
konveksi di daerah Soreang, dengan memproduksi pakaian jadi untuk laki-laki dan
perempuan. Pendistribusian barang dilakukan langsung kepada distributor yaitu
kepada toko-toko penjual pakaian yang telah bekerjasama sebelumnya tidak langsung
kepada konsumen. keberhasilan usaha yang diperoleh merupakan hasil kerja keras
dan semangat yang tinggi, meskipun sempat mengalami beberapa kegagalan.
1.2 Lesson Learned
Pelajaran yang dapat diambil dari cerita usaha bapak dadang yaitu pada saat
memulai berwirausaha, modal uang bukanlah hal utama yang paling penting pada saat
akan memulai usaha melainkan keahlian, keinginan dan kejujuran yang paling penting
dimiliki oleh seorang entrepreneur. Bapak dadang tidaklah terlahir dari kalangan
orang berada, namun akibat kegigihannya dan kemauannya yang tinggi bisa
menjadikan beliau menjadi seseorang yang sukses seperti sekarang ini. Jadi janganlah
berputus asa, teruslah berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Jangan
lupa untuk menjunjung tinggi kejujuran dan membentuk relasi yang seluas-luasnya
yang dapat membantu kelangsungan usaha.

BAB IV
REKOMENDASI
Jenis pakain yang diproduksi berupa celana jeans, atasan untuk pria dan wanita dan
pakaian-pakaian yang sedang banyak digemari mulai dari anak muda hingga dewasa.
Owner sangat memperhatikan perkembangan mode fashion dan mengikuti tuntutan pasar,
sehingga memproduksi pakaian-pakaian yang sesuai dengan perkembangan jaman.
Pakaian yang diproduksi tidak memiliki merk khusus tetapi langsung dipasok kepada
toko-toko besar yang nantinya pakaian tersebut memiliki merk sesuai dengan toko yang
menjualnya.
Pakaian yang diproduksi memiliki kualitas yang baik, dengan menggunakan bahanbahan terbaik untuk pakaian serta harga yang ditawarkan pun tidak terlalu tinggi,
sehingga cocok untuk para pencinta fashion kualitas pakaian yang baik dengan harga
terjangkau serta mengikuti mode.

INTERVIEW PROJECT

SEMI-STRUCTURED INTERVIEW PROTOCOL

Name of Interviewee

: Bapak Dadang Sihabudin

Place of interview

: Panyirapan, Soreang Bandung

Interviewers

: Sarah Dwi H, Yulyta Maulynawaty,


Rudi Darmawan, Feni Agustina

1. Introduction
Bapak Dadang Sihabudin adalah seorang wirausaha dalam bidang konveksi
pakaian jadi, beliau telah merintis usahanya sejak tahun 1999, sebelum beliau
memutuskan untuk berwirausaha sebelumnya beliau hanya ikut bekerja pada
seorang pengusaha konveksi, dari hal tersebut beliau mulai belajar sendiri dan
mulai membuka usahanya
2. Questions:
2.1 Bisa ceritakan masa kecil Bapak/Ibu yang berpengaruh terhadap karir
entrepreneur?
Dilingkungan desa panyirapan banyak warganya menjalankan usaha dalam
bidang konveksi pakaian jadi segala jenis pakaian baik untuk perempuan
ataupun laki-laki sehingga secara tidak langsung lingkungan mempengaruhi
jiwa seseorang untuk menjadi seorang wirausaha juga terlebih dalam bidang
konveksi
2.2 Mengapa memilih menjadi entrepreneur daripada menjadi karyawan?
Terdapat beberapa alasan untuk lebih memilih menjadi wirausaha, diantaranya;
1.
2.
3.
4.

Tidak terikat waktu


Bekerja tidak monoton
Penghasilan yang didapat tidak selalu sama
Suasananya tidak selalu sama

2.3 Jenis usaha apa saja yang pernah Bapak/Ibu jalani?


Banyak usaha yang pernah dijalani, dimulai menjadi usaha konveksi, kepala
desa, tenaga kontraktor di pekerjaan-pekerjaan pemerintah.
2.4 Mengapa sekarang memilih produk/jasa ini ?

Terdapat beberapa alasan mengapa usaha konveksi dijadikan pilihan untuk


berwirausaha, diantaranya;
1. Terlahir di lingkungan disekitar rumah yang dominasi memiliki usaha
konveksi
2. Cepat
3. Pekerjaan yang cukup menantang untuk dijalani dan menjanjikan untuk
dijalankan

2.5 Apa nasihat Bapak/Ibu dalam menghadapi kegagalan usaha?


Semua orang tentu pernah mengalami suatu kegagalan, namun harus tetap
optimis, memiliki tekad yang tinggi dan bertawakal pada Allah SWT, karena
pada dasarnya kegagalan ataupun kesuksesan bukan urusan manusia, manusia
hanya perlu bekerja dengan sepenuh hati dan berusaha semaksimal mungkin.
2.6 Keterampilan apa saja yang harus dipelajari untuk menjadi seorang
entrepreneur?
Untuk menjadi seorang wirausaha perlu memiliki banyak relasi, selalu optimis
dan tetap hati-hati
2.7 Bagaimana caranya belajar menjadi wirausahawan yang berhasil?
Pada awalnya melihat dan mendengarkan cerita-cerita orang yang sukses yang
style dan gayanya sesuai dengan kesukaan kita, lalu mulai berkomunikasi dari
hal tersebut kita bisa mulai mempelajari tips-tips sukses pengusaha tersebut dan
mengaplikasikannya namun meski yang terjadi dilapangan teori-teori tersebut
berbeda dengan apa yang terjadi karena seseorang memiliki jalan usahanya
masing-masing yang tentu berbeda dengan pengalaman-pengalaman orang lain
2.8 Apa kunci kesuksesan seorang entrepreneur menurut Bapak/Ibu?
Selalu optimis dan menjaga silaturahmi
2.9 Apa artinya relasi/network bagi Bapak/Ibu sebagai seorang entrepreneur?
Relasi itu penting dalam berwirausaha, meskipun pada awalnya membangun
sebuah relasi itu tidak mudah namun kita mampu membangun sebuah relasi
yang kuat dengan bersifat jujur dan ketulusan
2.10 Bagaimana caranya mengembangkan relasi/network tersebut?
Membangun sebuah kepercayaan pada kedua belah pihak, memiliki komitmen
dalam menjalankan hak dan kewajiban dikedua belah pihak

2.11 Bagaimana caranya Bapak/Ibu bisa mendapatkan modal uang untuk


berwirausaha ini?
Mulai dari buruh, belajar berdagang dari sisa-sisa keuntungan yang di dapatkan
kita gulirkan menjadi sebuah modal usaha sendiri, lalu setelah itu baru
mendapatkan modal dari pemerintah, bank, dsb
2.12 Apa saran Bapak/Ibu kepada para pemula wirausaha agar bisa
menghimpun modal untuk usaha?
Saat akan mulai berwirausaha, modal uang bukan lah modal satu-satunya atau
modal utama melainkan perlu modal-modal yang lain seperti niat yang
bersungguh-sungguh, kejujuran agar orang-orang percaya, sehingga
kepercayaan itu kita bangun dan mampu menuntun menuju kesuksesan.

Bandung, 1 Oktober 2016


Interviewers,

Sarah, Yulyta, Rudi, Feni A

Company Information:
1. Jenis usaha : konveksi pakaian jadi
2. Didirikan sejak tahun : 1999
3. Jumlah karyawan : 15 orang
4. Omzet penjualan per tahun Rp. 2.4000.000.000,Catatan : Sebelum memulai, mintalah izin untuk merekam wawancara.

Interviewee,

Dadang Sihabudin

Anda mungkin juga menyukai