Anda di halaman 1dari 2

NASHIHATUL BARRIT 1

3214100009

HENDY SETIONO

Hendy Setiono adalah seorang pengusaha


muda pendiri dan presiden Direktur PT. Baba Rafi
Indonesia, yang kini telah menjadi "Perusahaan Kebab
Terbesar di Dunia ". Pria kelahiran Surabaya, 30 Maret
1983 ini memulai bisnis sendiri sejak tahun 2003 dari
hanya satu gerobak di jalan-jalan Surabaya. Kini dia
telah sukses dan telah menerima serangkaian
penghargaan dari Indonesia maupun luar negeri.

Kisah Bisnis Hendy Setiono


Semuanya berawal saat Hendy pergi berlibur
untuk mengunjungi ayahnya yang bekerja di
perusahaan minyak di Qatar. Ketika sampai, dia melihat
banyak toko Kebab di sekitar kota dan tercengang
melihat betapa populernya toko makanan cepat saji
seperti ini. Ia sangat terkesan dengan kelezatan lokal
yang sederhana dan segera pikirannya melintas untuk
membuka toko kebab di Indonesia, karena kebab tidak
diketahui oleh masyarakat umum saat itu.
Kembali dari Qatar, Hendy berpikir untuk
mencoba peruntungannya dan ingin mulai menjual
kebab di Surabaya. Namun, ia tidak ingin membuka
usahanya sembarangan sehingga ia menciptakan strategi bisnis. Pertama, ia perlu mencari mitra bisnis sehingga ia
bertemu dengan Hasan Baraja, seorang teman lama yang kebetulan berada di industri kuliner. Awalnya, mereka
memulai penelitian dengan trial and error untuk mengeksplorasi peluang bisnis, pengembangan produk dan segmen
pasar. Hendy dan Hasan melakukan beberapa perubahan pada kebab agar lebih cocok untuk dipasarkan, yaitu dengan
mengurangi aroma cengkeh dan lada yang sangat kuat serta mengurangi ukuran porsi kebab yang terlalu besar. Untuk
mendapatkan racikan resep yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia dibutuhkan waktu hingga tiga bulan.
Dengan modal hanya 4 juta rupiah, yang dipinjam dari adik perempuannya, Hendy memulai bisnisnya di
gerobak putih polos. Ternyata, sangat sulit untuk mulai menjual kebab di jalanan dan tidak semaksimal mimpi yang
dimilikinya saat berada di Qatar. Mulai dari uang yang dibawa kabur karyawan, gonta-ganti karyawan hingga terpaksa
harus berjualan sendiri. Namun, pria muda asal Surabaya ini terus pantang menyerah. Dengan dukungan dan dedikasi
tunangannya Nilamsari, bisnis kebab berlanjut.
Tak setengah hati dengan usahanya, Hendy memutuskan untuk berhenti kuliah meski sudah menyelesaikan
empat semester (2 tahun) di Jurusan Ilmu Komputer, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Meninggalkan
bangku kuliah untuk memulai usaha kecil-kecilan tidak banyak dilakukan kaum muda. Butuh keberanian dan
perhitungan yang matang dalam melakukan hal tersebut. Namun, inilah jalan yang dilakukan oleh seorang Hendy
Setiono. Ibunya yang pensiunan guru dan bapaknya yang bekerja di sebuah perusahaan di Qatar shock melihat
keputusan Hendy, mereka menganggap bisnisnya lebih sebagai hobi daripada pilihan karir .Orang tua saya ingin saya
selesai kuliah, lalu kerja di perusahaan. Bukan malah jualan pakai gerobak, katanya dalam sebuah wawancara.
Tidak butuh waktu lama sebelum dia membuka warung lagi. Seiring berkembangnya bisnisnya, dia tahu
bahwa dia perlu menciptakan sebuah merek dan mengubah tampilan gerobaknya menjadi lebih menarik (dari sekedar
putih biasa). Makanya, bisnis itu diberi nama "Kebab Turki Baba Rafi". Baba berarti ayah dalam bahasa Arab dan nama
Rafi terinspirasi dari nama putra pertamanya Rafi Darmawan. Merah dan kuning adalah warna-warna cerah dan dipilih
untuk menarik orang yang akan lewat. Pada bulan September 2003, gerombolan penjual kebab Turki Baba Rafi mulai
beroperasi di wilayah Surabaya. Sabar, dedikasi dan kerja keras mulai melunasi. Secara bertahap, mereka mulai
memiliki banyak pelanggan dan Kebab Turki Baba Rafi semakin dikenal di Kota Pahlawan, Surabaya.
Mengikuti berbagai seminar pemasaran dan manajemen membantu bisnis Hendy terjun ke jalur cepat dan
pada tahun 2004, Kebab Turki Baba Rafi dikembangkan menjadi bisnis waralaba. Strategi ini berhasil dan bisnis Hendy
semakin booming. Hanya dalam sepuluh tahun menjadi franchisor, 1000 gerai Kebab Turki Baba Rafi (KTBR) dibuka di
3 Negara di Indonesia, Malaysia, dan Filipina dengan nama perusahaan Baba Rafi Enterprise. Pada tahun 2013, kebab
turki baba rafi telah mencapai jumlah karyawan melebihi seribu orang dan omset melonjak hingga Miliar Rupiah per
bulan.
Mengusung visi kualitas adalah segalanya, Baba Rafi membuat tim khusus untuk quality control terhadap
kualitas rasa disetiap outlet, kebersihan hingga value produk. Pembuatan akun media sosial khusus pengaduan
konsumen juga dipilih sebagai strategi pemasaran. Inovasi juga dipilih untuk menjaga kualitas produknya. Pemasakan
daging dengan diasap, menyediakan berbagai varian rasa adalah cara Baba Rafi menarik hati konsumennya.
NASHIHATUL BARRIT 2
3214100009

Keberhasilan Hendy ditunjukan dengan banyaknya mitra yang ingin bergabung, hingga saat ini outlet Kebab Turki Baba
Rafi telah mencapai angka 375 outlet dengan omset sekitar 16 miliar tiap tahun.
Demi efisiensi, ia mendirikan Baba Rafi Academy, yakni lembaga pelatihan untuk memenuhi kebutuhan
pegawai usahanya. Pendidikan ini diberikannya gratis bagi lulusan SMP hingga SMU yang mau bekerja di usahanya.
"Sudah gratis, langsung kerja lagi," terang Hendy. Bekerja sama dengan Magistra Utama, akademi ini telah berada di
delapan kota, khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penempatan lulusannya pun di seluruh Indonesia. Untuk ke
depannya, Hendy berharap ia bisa membuka dua outlet dalam satu hari. Niatannya ini tentu akan membutuhkan
banyak pegawai. Sudah tentu usahanya ini memberikan angin segar bagi para penganggur. Ia pun ingin ke depannya
menggandeng banyak usaha kecil dan menengah dari sejumlah daerah. "Manfaatin, jangan orang luar yang masuk ke
sini. Manfaatin resources local," kata Hendy, yang juga menjabat Wakil Ketua Komite Tetap untuk Pengembangan
Wirausaha di Kadin Indonesia.

Karir Hendy Setiono


Hendy telah membangun bisnis yang sukses sehingga ia telah dikenal di berbagai kalangan bisnis dan media.
Misalnya, pada tahun 2006 Majalah Tempo memilih Hendy sebagai salah satu dari 10 pemimpin teratas yang mampu
mengubah Indonesia. Majalah Business Week Internasional juga menyebut Hendy sebagai "Pengusaha Terbaik Asia
Under 25" dan dia memenangkan "Indonesian Small and Medium Business Entrepreneur Award" (ISMBEA) oleh
Kementerian Kerjasama & UKM di Indonesia. Pada tahun 2007, Hendy meraih predikat "Pengusaha Muda Terbaik"
yang diselenggarakan di Bank Mandiri, pada tahun 2008 dia mendapatkan "Asia Pasific Entrepreneurship Awards
2008" - Kategori Paling Menjanjikan - oleh Enterprise Asia dari Malaysia. dan pada tahun 2009 ia memenangkan
ERNST & YOUNG Entrepreneur Of The Year. Dan tentunya masih banyak lagi penghargaan yang ia dapat selama
menjalani bisnisnya tersebut.
Selain sebagai pemilik perusahaan Baba Rafi, Hendy juga sering berbagi ilmu dengan mengisi berbagai
seminar atau workshop tentang bisnis. Sebagai Motivator Bisnis dan Entrepreneurship Mentor, ia berharap banyak
kaum muda di luar sana agar lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan ide bisnisnya. Berbagai pelatihan untuk
pengusaha muda pun juga sering diadakan oleh PT Baba Rafi dengan mendatangkan pembicara-pembicara
professional di dunia bisnis.

Kiat-Kiat Sukses
Dalam berbisnis, Hendy memiliki moto LATEM, yaitu:
L Lihat peluang yang ada
A Amati caranya & Lakukan
T Tirukan cara yang mungkin dapat diadopsi
E Evaluasi peluang tersebut
M Modifikasi cara yang telah dipilih itu
Ia menyebutkan, moto ini sudah muncul sedari awal sebelum usaha dimulai. Dengan semua bekal itu, ia menjalani
peruntungannya di bisnis kebab yang kini berkembang menjadi sejumlah produk kuliner, yakni roti Maryam Aba-Abi,
Piramizza, dan Ayam Bakar Mas Mono. "Kesulitan pasti ada, tetapi saya selalu ber-positive thinking, pola pikir
mengenai 'kesulitan' itu saya ubah menjadi sebuah tantangan karena tantangan dan peluang itu bedanya sangat tipis
sekali untuk mencapai keberhasilan. Dan alhamdulillah, saya didukung dengan tim manajemen yang berkualitas," ucap
Hendy.
Dalam sebuah web Hendy juga menuliskan bahwa ,selain bermodalkan rasa Optimisme yang besar, harus
juga di dampingi oleh Semangat untuk Mau Belajar. Untuk menggapai cita-cita yang sebelumnya serasa tidak
mungkin untuk diraih, cara untuk mendapatkannya tentunya harus mengerti bagaimana caranya dan apa saja
langkah-langkah yang harus dibuat sebelum bisa sampai kesana. "Saya pada waktu itu, dan juga masih sampai
sekarang, terus belajar dari orang-orang yang sudah mencapai sukses terlebih dahulu" tulisnya. Jadi janganlah
mengenal lelah untuk mau menuntut ilmu. Karena usaha keras tanpa dibarengi pengetahuan cara untuk
menggapainya akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Sumber:
http://www.biografipengusaha.com/2016/02/biografi-hendy-setyono-pengusaha-sukses-kebab-turki.html
hendysetiono.com
www.babarafi.com
http://economy.okezone.com/read/2015/03/13/320/1118148/kisah-sukses-hendy-pengusaha-kebab-beromzet-
miliaran
http://infoalatami.blogspot.co.id/2009/06/omset-pemilik-kebab-turki-3m.html
http://ceritapengusaha.blogspot.co.id/2012/02/hendy-setiono-bos-kebab-turki.html
http://www.viva.co.id/gaya-hidup/kuliner/480787-modal-rp4-juta-pria-ini-raup-omzet-miliran-rupiah

Anda mungkin juga menyukai