Anda di halaman 1dari 44

ISU-ISU TEORITIS &

Perspektif Teori Etika


Bisnis

1 Teori Etika Bisnis


KASUS ETIKA BISNIS DI
INDONESIA

2 Teori Etika Bisnis


Pelanggaran dalam bisnis

1. Suap (bribery)
2. Paksaan (coercion)
3. Penipuan ( deception)
4. Pencurian (theft)
5. Monopoli
6. Korupsi
7. dll

3 Teori Etika Bisnis


Penyebab timbulnya pelanggaran
etika bisnis

1. Mengejar keuntungan dan kepentingan pribadi (


personal gain and selfish interest)
2. Tekanan persaingan terhadap laba perusahaan (
competittive pressure on profits)
3. Pertentangan antara tujuan perusahaan dengan
perorangan (business goals versus personal values)

4
Bisnis

Adalah kegiatan antar manusia dalam upaya


mencari keuntungan bisnis yang tidak bersifat
sepihak tapi dilakukan dalam interaksi dan
komunikasi sosial yang saling menguntungkan
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

5 Teori Etika Bisnis


PENTINGKAH ETIKA DALAM BERBISNIS?
Etika dan bisnis seringkali dianggap suatu hal yang bertolak
belakang , karena etika berarti adat istiadat yang menekankan
kebaikan sedang bisnis seringkali hanya mementingkan
keuntungan bukan etika.

CONTOH KASUS:
Menjual rumah tanpa memberi kondisi rumah sebenarnya,
sehingga pembeli kecewa karena baru sebulan ditempati langit2
rumah tiba-tiba jatuh dan WC mampet akibat tidak pernah
dipelihara pemilik sebelumnya. Rumah tidak dapat dikembalikan
karena telah disepakati tidak ada pengembalian setelah
pembayaran selesai

6 Teori Etika Bisnis


ETIKA BISNIS

Etika Bisnis menjadi standar dan pedoman bagi


karyawan perusahaan termasuk manajemen,
jadi pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,
jujur, transparan dan sikap yang profesional
7 Teori Etika Bisnis
PENGERTIAN ETIKA BISNIS

 Studi yang dikhususkan tentang moral yang


benar dan salah yang diterapkan dalam
kebijakan institusi dan perilaku bisnis
(Velasques 2005)
 Suatu ajaran untuk membedakan yang salah
dan benar sebagai pembekalan pada setiap
pemimpin perusahaan ketika mengambil
keputusan-keputusan strategis terkait
masalah moral yang kompleks (Hill and Jones
1998)
8 Teori Etika Bisnis
JADI
Etika bisnis menyangkut pengetahuan tentang tata cara
ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal dan sosial-ekonomi, serta penerapan
norma dan moralitas yang menunjang maksud dan
tujuan suatu kegiatan bisnis

9 Teori Etika Bisnis


TUJUAN ETIKA BISNIS

menanamkan dan meningkatkan


kesadaran adanya dimensi etika
dalam bisnis

Memperkenalkan argumentasi moral


khususnya dibidang ekonomi dan
bisnis sehingga pelaku bisnis mampu
menemukan fundamental rasional
untuk aspek moral yang menyangkut
ekonomi dan bisnis.
10 Teori Etika Bisnis
lanjutan

Untuk menjalankan dan menciptakan sebuah


bisnis seadil mungkin dengan menyesuaikan
pada hukum yang ada
Menghilangkan ketergantungan pada suatu
kedudukan individu maupun perusahaan
Etika bisnis lebih tinggi dan lebih luas
dibandingkan ketentuan hukum yang berlaku
sehingga mempunyai standar yang lebih
tinggi

11 Teori Etika Bisnis


Fungsi Etika bisnis

Mengurangi dana akibat kemungkinan terjadinya


masalah dalam internal maupun eksternal
perusahaan
Membangkitkan motivasi dan kepuasan pegawai
agar terus meningkatkan kinerja, karena pegawai
adalah stakeholder yang penting diperhatikan
melindungi prinsip dalam berbisnis dan
menciptakan keunggulan dalam bersaing
Menghindarinya ketidak puasan konsumen yang
dapat mengakibatkan larangan dan pemboikotan
produk yang dapat menurunkan nilai jual produk
12 dan perusahaan
Teori Etika Bisnis
Menjamin kelangsungan kegiatan bisnis dalam
jangka panjang dan tidak terfokus pada
keuntungan jangka pendek saja
Dapat membawa pelaku bisnis masuk dalam
bisnis internasional
Mengelola bisnis secara profesional,
berdasarkan keahlian, ketrampilan dan
komitmen mo

13 Teori Etika Bisnis


PELAKU BISNIS PROFESI

PELAKU BISNIS
BISNIS MODERN
PROFESIONAL

KETERAM-
KEAHLIAN KOMITMEN MORAL
PILAN

14 Teori Etika Bisnis


2 PANDANGAN TENTANG BISNIS

Pandangan Praktis Pandangan ideal


Realistik
kegiatan di antara manusia
kegiatan di antara yang menyangkut produksi,
manusia yang menjual dan membeli barang
menyangkut dan jasa untuk memenuhi
memproduksi, menjual kebutuhan masyarakat.
dan membeli barang dan (dengan memenuhi kebutuhan
jasa untuk mendapatkan masyarakat secara baik,
keuntungan. keuntungan akan datang
dengan sendirinya)
15
Matsushita
 Tujuan bisnis memenuhi kebutuhan masyarkat.
Keuntungan adalah simbol kepercayaan
masyarakat atas kegiatan bisnis suatu perusahaan.
 Jika masyarakat merasa produk perusahaan
memenuhi kebutuhan hidupnya secara memuaskan
maka mereka akan suka dan akan tetap membeli
produk tersebut. Disinilah akan mengalir keuntungan.
 Fokus perhatian dalam bisnis bukanlah mencari
keuntungan, melainkan menemukan kebutuhan
masyarakat dan bagaimana melayani kebutuhan
masyarakat tersebut secara baik yang nantinya
16 dapat membawa keuntungan bagi usaha.
Teori Etika Bisnis
INDIKATOR ETIKA BISNIS

1. Pelaku bisnis mengelola sumber daya bisnis dan


sumber daya alam secara efisien tanpa merugikan
masyarakat lain
2. pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang
telah disepakati sebelumnya
3. pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi
segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya.

Teori Etika Bisnis

17
4. Pelaku bisnis senantiasa merujuk kepada nilai-nilai
ajaran agama yang dianutnya.
5. Setiap pelaku bisnis baik secara individu maupun
kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya
dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat
istiadat yang ada disekitar operasi suatu perusahaan,
daerah dan suatu bangsa.
6. Pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan
integritas pribadinya

18 Teori Etika Bisnis


Pengertian etika = moralitas

Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores)


berarti adat istiadat atau kebiasaan
Moral berkaitan dengan perbuatan yang baik dan buruk,
paham akan perbedaan keduanya. Baik dan buruk yang
dimaksud adalah yang diterima secara umum.

Konsep moralitas adalah sistim nilai yang terkandung dalam


petuah, nasihat, perintah atau aturan yang diwariskan turun
temurun melalui agama dan kebudayaan tentang bagaimana
manusia harus hidup agar menjadi manusia yang benar-
19 benar baik.
Teori Etika Bisnis
Moralitas obyektif dan subyektif

1. Moralitas obyektif melihat perbuatan sebagai sesuatu yang


harus dilakukan atau dilarang oleh penguasa atau hukum
positif bahkan oleh hukum tidak tertulis
2. Moralitas subyektif melihat perbuatan sebagai dipengaruhi
oleh pengertian dan persetujuan individu yang bersangkutan
Moral yang bersifat universal = hati nurani
Bila tidak pernah dipelihara menjadi moral insanity

20 Teori Etika Bisnis


Tiga Norma Umum
Norma  memberi pedoman tentang bagaimana kita
harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat,
sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik
buruknya perilaku dan tindakan kita.

Macam Norma :
a. Norma Khusus
b. Norma Umum
- Norma Sopan santun
- Norma Hukum
- Norma Moral
21 Teori Etika Bisnis
Norma-norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam
bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah
raga, aturan pendidikan dan lain-lain

Norma-norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan


sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat
universal.

Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang


mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan
sehari-hari
Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya
secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan
niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam
kehidupan bermasyarakat.
22 Teori Etika Bisnis
Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku
manusia sebagai manusia.
Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik
buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia
sejauh ia dilihat sebagai manusia.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral
dari norma umum lainnya ( kendati dalam kaitan dengan
norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :
a. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang
mempunyai atau yang dianggap mempunyai
konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan
dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun
23 sebagai kelompok.
Teori Etika Bisnis
b. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh
keputusan penguasa tertentu. Norma moral dan juga
norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan
harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa
yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma
moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau
diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum
tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat,
yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam
dirinya sendiri

c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan


khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral
disebut sebagai perasaan moral (moral sense)

24 Teori Etika Bisnis


Bisnis yang beretika (Bertrans 2013)

Dari sudut ekonomi: bisnis yang baik adalah yang


menghasilkan keuntungan tanpa merugikan orang lain
Dari sudut hukum: bisnis yang baik adalah yang tidak
melanggar aturan-aturan dan hukum
Dari sudut moral: bisnis yang baik adalah yang sesuai
dengan ukuran-ukuran moralitas.

25 Teori Etika Bisnis


Teori Etika
a. Etika Teleologi
dari kata Yunani, telos = tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan
tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau
berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi :


hedonisme kesenangan atau kenikmatan adalah tujuan
hidup dan tindakan manusia
eudaimonisme: menganggap pencarian kebahagiaan
adalah tujuan setiap manusia.
26 Teori Etika Bisnis
A. Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap
orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi
dan memajukan dirinya sendiri.

Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah


mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.

Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia


cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan
dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata
sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
27 Teori Etika Bisnis
Egoisme etis

1. egoisme psikologis-kenikmatan dan


kebahagiaan diri sendiri
2. Egoisme kelompok-in group
3. Egoisme enlightened (untuk orang lain)

Lebih lanjut:
Universalisme etis-utilitarianisme(untuk
orang yang lebih banyak lagi)

 memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan.

28 Teori Etika Bisnis


B. Utilitarianisme
berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”.

Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa


manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu
dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk


menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the
greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan
terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

29 Teori Etika Bisnis


Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Prinsip dasar utilitarianisme perbuatan yaitu perbuatan


yang membawa akibat yang baik bagi banyak orang

Utilitarianisme aturan artinya aturan yang membawa


akibat yang baik bagi banyak orang

30 Teori Etika Bisnis


 Utilitarianisme merupakan suatu paham etika
normatif yang menilai moralitas suatu
tindakan berdasarkan kegunaannya,
manfaatnya dan keuntungannya.
 yang jahat atau buruk adalah yang tak
bermanfaat, tak berfaedah, dan merugikan.

31 Teori Etika Bisnis


b. Deontologi

Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang


berarti kewajiban dan logos yang berarti pengetahuan
Etika deontology menekankan kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik. Yang menjadi dasar baik buruknya
perbuatan adalah kewajiban.
Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan
berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakan
yang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu
sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata
lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena
tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat
dari tindakan itu, namun memang wajib dilakukan
32 Teori Etika Bisnis
1. Deontologi aturan: sejumlah norma yang berlaku
dalam situasi apapun
2. Deontologi situasi: norma yang berhubungan
dengan situasi tertentu contoh: white lies

Konflik: imperatif kategoris ( didasari kehendak otonom


bukan heteronom)
Immanuel Kant menekankan bahwa suatu tindakan
dianggap benar atau salah bukan berdasarkan
dampaknya, tetapi berdasarkan niatan dalam
melakukan tindakan tersebut.
33 Teori Etika Bisnis
Mengatasi konflik deontologi
(W.D Ross)
Membedakan antara:
1. Kewajiban moral prima farcie (bersifat
sementara/situasional)
2. Kewajiban moral aktual (bersifat penting):
kesetiaan, berterimakasih, bersikap adil dan
bersifat dermawan.

Pemilihan norma berdasarkan keinsyafan pribadi,


kesadaran, pikiran dan tanggung jawab pada tindakan
34 Teori Etika Bisnis
Imperatif hipotesis VS imperatif kategoris
(Kant)
Imperatif kategoris merupakan perintah
tak bersyarat yang mewajibkan begitu
saja suatu tindakan moral
 sedangkan imperatif hipotesis selalu
mengikutsertakan struktur “jika.. maka..
“. Perintah bersyarat atau kondisional
harus melakukan sesuatu demi mencapai
tujuan (manusia tidak otonom)
35 Teori Etika Bisnis
Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak
bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini
berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat.

Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang


menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu
mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb.

Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu


saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan
akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya
tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.
36 Teori Etika Bisnis
Etika situasi
Syarat:
1. Reversibilitas (alasan yang dapat diterima
diri sendiri bila digunakan orang lain)
2. Universabilitas (alasannya dapat diterima
semua orang)
3. Menghargai martabat manusia
Semuanya dilakukan untuk meningkatkan
kebajikan kecuali keadaan force majeurs

37 Teori Etika Bisnis


Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus
dijalankan berdasarkan kewajiban
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada
tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung
pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk
melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak
tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban
adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan
berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

38 Teori Etika Bisnis


Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa
disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan.
Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan
kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.

Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada


semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa
disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu
transaksi.

Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan


sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan,
Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
39 Teori Etika Bisnis
Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan
itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia,
hubungan bisnis tidak terkecuali.

Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-


mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga
komitmen yang tulus dengan perusahaan.

Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan


menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan
kegagalan perusahaan.

Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan


perusahaan.
40 Teori Etika Bisnis
Prinsip Etika Bisnis (Sonny Keraf
1998)
1. Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan
lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama,
jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu
dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja
intern dalam suatu perusahaan
41 Teori Etika Bisnis
3. Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang
diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil
dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)
; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa
sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai
tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap
menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya
maupun perusahaannya.

42 Teori Etika Bisnis


TUGAS KELOMPOK
Issues regarding the moral rights and duties between a
company and its shareholders

1. Hostile take-overs vs Industrial espionage (Ethical


issues concerning relations between different
companies)
2. Corporate governance vs Political Contributions
made by corporations (Leadership issues)
3. Corporate Manslaughter ( Law reform, such as the
ethical debate over introducing a crime of)

43 AVSH - EB MM IPB 2008


The misuse of corporate ethics policies
as marketing instruments

4. The misuse of corporate ethics policies as


marketing instruments
5. Contract Theory dan Konflik kepentingan.
6. Human Traficking
7. Alcohol and drugs

44 AVSH - EB MM IPB 2008

Anda mungkin juga menyukai